Investasi Dalam Persediaan
Investasi Dalam Persediaan
1. Perusahaan Dagang
Persediaan barang dagangan ( Merchandise Inventory)
Tingkat Perputaran :
Kas 1 Æ Persediaan Barang Dagangan Æ Kas 2
Kas 1 Æ Persediaan Barang Dagangan Æ Piutang Æ Kas 2
Net Sales
Turnover Merchandise =
Avg. Merchandise inventory
at sales price
Atau
Cost of Goods Sold
Turnover Merchandise =
Avg. Merchandise inventory
at cost
Minggu 10 & 11 1
Contoh 1 :
PT “FUTIA”
LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
Persediaan 1/1 40.000
Pembelian 380.000
Biaya Pembelian 20.000
400.000
440.000
Persediaan 31/12 80.000
Harga Pokok Penjualan 360.000
1. Rata-rata Persediaan =
2. Perputaran Persediaan =
Perusahaan Industri
Ada 3 jenis persediaan:
1. Persediaan Bahan Baku (Raw material Inventory)
2. Persediaan Bahan dalam Proses (Working in Process)
3. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)
Bahan Baku
Kas 1 Æ Barang dalam Proses Æ Kas 2
Barang Jadi
Minggu 10 & 11 2
PENGENDALIAN BAHAN BAKU
Masalah:
1. Berapakah jumlah kebutuah bahan baku yg harus di penuhi dlm satu
periode:
Harus sesuai dengan proses produksi
Jika jumlah Bahan Baku > kebutuhan bahan baku
Menunjukkan bahan baku berlebihan, sehingga perusahaan akan
menanggung resiko biaya simpan dan biaya banga tinggi.
Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil, akan menghambat jalannya
proses produksi
Kerugian:
1. Biaya simpan tinggi
2. Perusahaan harus menanggung biaya oportunity cost, karena dananya
sudah terlanjur dibelikan Bahan Baku
Kerugian :
Biaya pesan menjadi tinggi, karena frekuensi pembelian berulang-ulang
Minggu 10 & 11 3
Antara pembelian sekaligus dan pembelian bertahap akan timbul 2 biaya yang
saling bertentangan yaitu:
1. Biaya pesan (ordering cost / OC)
Biaya yang dipengaruhi oleh frekuensi pemesanan
Rumus = ( R x OC ) / Q
R = Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
OC = Biaya pemesanan tiap kali pesan
Q = Jumlah pesanan
Rumus = Q/2 x P x CC
Q = Jumlah pesanan
P = Harga bahan baku per unit
CC = Biaya penyimpanan (carrying cost) dalam prosentase
rata-rata persediaan
Q/2 x P x CC = (R x OC ) / Q
Q2 x P x CC = 2 x R x OC
Q2 =
2 x R x OC
P x CC
=
Q 2 x R x OC
P x CC
0 Kuantitas (Q)
Minggu 10 & 11 5
REORDER POINT (ROP)
Metode yang digunakan untuk menentukan saat harus diadakan pemesanan lagi
sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan bahan baku yang dipesan di
atas safety stock sama dengan nol.
Lead Time = Penggunaan bahan baku selama tenggang waktu mendapatkan barang.
Contoh 2:
Diketahui :
Kebutuhan Bhan Baku 2400 unit/tahun
Harga pembelian bahan baku Rp 1,- per unit
Biaya pesan Rp 30,- setiap kali pesan
Biaya simpan 40 % dari rata-rata persediaan
1 tahun = 300 hari kerja. Lead Time 3 hari. Safety Stock 25.
Hitunglah EOQ, ROP, Persediaan Minimum dan Persediaan Maximum ?
Buatlah Tabel pembelian bahan baku tsb. Jika pembelian dilakukan sekaligus dan
bertahap !
Minggu 10 & 11 6
Frekuensi Pembelian
Pesanan dilakukan
brp. Bln. Sekali
Jml. Unit setiap kali
pesanan
Nilai Persediaan
Nilai Persediaan rata-
rata
Biaya penyimpanan
tahun (%)
Biaya pesanan
setahun
Jml. Biaya
Seluruhnya
Minggu 10 & 11 7