Anda di halaman 1dari 5

OHIP (Oral Health Impact Profile) merupakan sociodental indicators yang menggunakan indeks yang telah diberi bobot,

untuk mengukur dampak sosial dari kelainan rongga gigi dan mulut. Tujuan dari Oral Helath Impact Profile (OHIP) adalah untuk memberikan ukuran dampak gangguan kesehatan mulut terhadap kehidupan sosial dan menggambarkan kaitan gangguan kesehatan mulut terhadap kehidupan sosial secara teoritis. OHIP 49 (Oral Health Impact Profile) adalah salah satu bagian dari Oral HealthRelated Quality of Life (OHRQoL). Oral Health-Related Quality of Life adalah sebuah konsep multidimensional yang mengukur atau menangkap persepsi masyarakat tentang halhal penting dalam keseharian hidup mereka. Masalah kesehatan mulut dapat menyebabkan rasa sakit dan penderitaan tidak perlu, menyebabkan berkurangnya kesejahteraan individu, secara signifikan mengurangi kualitas hidup dan meningkatkan beban masyarakat. Indeks OHIP 49 ini memuat tujuh skala penting antara lain: a. Keterbatasan fungsional (misalnya: pengurangan kemampuan mengunyah). b. Nyeri fisik (nyeri pulpitis). c. Ketidak nyamanan psikososial (misalnya: kebingungan). d. Ketidakmampuan fisik (misalnya : penolakan makanan). e. Ketidak mampuan psikis (pengurangan konsentrasi). f. Ketidak mampuan sosial ( menolak interaksi sosial ). g. Handicap (ketidakmampuan untuk bekerja). Responden bisa memilih frekuensi dari kondisi yang dideskripsikan dalam pertanyaan kedalam lima poin, yaitu : 1 = Sangat sering 2 = Sering

3 = Kadang kadang 4 = Sangat Jarang 5 = Tidak Pernah Kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat mempengaruhi penampilan, dan dapat menciptakan rasa rendah diri sehingga berpengaruh pada kehidupan sosial dan pekerjaan mereka nantinya. Sehingga edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan investasi yang sangat berguna. Contoh-contoh di dalam kehidupan sehari-hari dari gangguan kesehatan mulut terhadap kehidupan sosial seseorang antara lain: (Slade, 1994) 1. Karies dapat meyebabkan rasa sakit ketika makan dan berbicara. 2. Bau mulut atau halitosis, merupakan salah satu gangguan yang muncul jika seseoreang lalai dalam memperhatikan kesehatan gigi dan rongga mulut. Hal ini menyebabkan hubungan sosial terganggu karena seseorang3. Gigi yang berubah warna menjadi

kekuningan (diskolorisasi sangat parah) dapat menyebabkan kepercayaan diri menurun. Sebaliknya, apabila gigi ptuih bersih maka kepercayaan diri akan meningkat. 4. Banyaknya gigi yang hilang dapat mempengaruhi bentuk wajah. Hal ini berhubugan juga dengan tingkat kepercayaan diri seseorang dalam berinteraksi sosial.

Alat ukur dimensi kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan mulut (Oral Health Index Profile -49 Slade GD) NO DIMENSI KUALITAS HIDUP Keterbatasan fungsi BUTIR PERTANYAAN

1.

Sulit mengunyah Sulit mengucapkan kata-kata

Menyadari ada yang salah pada gigi dan mulut Merasa wajah kurang menarik Nafas bau Makanan sangkut Tidak dapat mengecap dengan baik Pencernaan terganggu Gigi palsu tidak pas

Sakit yang sangat di mulut 2. Rasa sakit fisik Sakit di rahang Sakit kepala Gigi ngilu Gigi sakit Gusi sakit Tidak nyaman mengunyah Sakit di titik tertentu Gigi tiruan tidak nyaman

Khawatir 3. Ketidaknyaman psikis Merasa rendah diri Tegang Merasa sangat menderita Tidak nyaman dengan penampilan

Bicara tidak jelas 4. Disabilitas fisik Tidak dapat merasakan enaknya makanan Tidak bisa menyikat gigi dengan baik Menghindari makanan tertentu Diet kurang memuaskan Menghindari tersenyum Terhenti makan karena gigi sakit Salah paham dengan orang lain Tidak dapat makan (denture)

Tidur terganggu Merasa kesal 5. Disabilitas psikis Sulit merasa relaks Depresi Sulit berkonsentrasi Merasa malu

Menghindari keluar rumah Cepat marah 6. Disabilitas sosial Sulit bersama orang lain Mudah tersinggung Sulit mengerjakan pekerjaan sehari-hari

Kesehatan memburuk

Keuangan memburuk 7. Handikap Tidak mampu beramah-tamah Hidup terasa kurang memuaskan Sama sekali tidak dapat berfungsi Tidak dapat bekerja

Anda mungkin juga menyukai