Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari, kebersihan menjadi suatu hal yang sangat
penting dan harus selalu di perhatikan, karena kebersihan akan memengaruhi kesehatan
dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan orang tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi faktor kebersihan gigi dapat
dilihat dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran masyarakat, dan
penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan. Tetapi sebagian orang
masih banyak yang mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara keseluruhan. Perawatan
gigi dianggap tidak terlalu penting,padahal manfaatnya sangat vital dalam menunjang
kesehatan dan penampilan.
Oleh karena itu, untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal maka
harus dilakukan perawatan secara rutin. Perawatan sendiri dapat kita mulai dari
memperhatikan diet makanan jangan terlalu banyak memakan makanan yang banyak
mengandung gula dan lengket di mulut. Cara membersihkan plek dan sisa makanan bisa
dilakukan dengan cara menggosok gigi, tetapi menggosok gigi jangan terlalu keras agar
email gigi tidak rusak.
Kerusakan gigi dan mulut dapat menyebabkan rasa sakit, gangguan
pengunyahan,dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang dikaji pada latar belakang dapat dirumuskan secara
rinci dan dapat mempermudah untuk memperoleh tujuan yang ingin diperoleh oleh
penulis.
Adapun masalah yang akan kami rumuskan yaitu:
1. Apa pengertian personal hygiene?
2. Apa pengertian dari gigi dan mulut?
3. Bagaimana cara merawat gigi dan mulut dengan benar?

4. Apa saja gangguan yang di sebabkan dari gigi dan mulut yang tidak
dirawat dengan baik?
5. Bagaimana cara mengatasi gigi dan mulut yang bermasalah?
1.3 Tujuan Penelitian
Makalah ini disusun dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui pengertian dari personal hygiene.
2. Untuk mengetahui pengertian dari gigi dan mulut.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara merawat gigi dan mulut yang benar.
4. Untuk mengetahui apa saja gangguan dari gigi dan mulut yang tidak dirawat
dengan baik.
5.Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi gigi dan mulut yang bermasalah.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang berarti
perorangan atau perindividual dan hygiene berarti kebersihan. Jadi personal hygiene
memiliki arti kebersihan perorangan. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
Kebersihan diri atau personal hygiene dan lingkungan merupakan bagian
dari kehidupan kita sehari-hari, oleh karena itu sudah seharusnya kita sebagai
manusia untuk selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan kita agar
terhindar dari berbagai macam penyakit. Perawat hendaknya memiliki pengetahuan
yang memadai mengenai kebersihan diri dan lingkungan ini,sebagai bekal untuk
merawat dirinya sendiri juga untuk merawat orang lain dalam hal ini adalah
pasien,baik dirumah sakit,keluarga maupun di lingkungan masyarakat.
*Tujuan personal hygiene
Adapun tujuan dari personal hygiene yaitu sebagai berikut:
1. Meningkatkan derajat kesehatan.
2. Memelihara kebersihan diri.
3.Meperbaiki personal hygiene.
4.Pencegahan penyakit.
5.Meningkatkan percaya diri.
6.Menciptakan keindahan.
*Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
Berikut adalah faktor yang mempengaruhi personal hygiene:
1.Citra tubuh
Citra tubuh merupakan konsep yang mengutamakan dalam penampilan fisik
seseorang karena citra tubuh mempengaruhi seseorang dalam memelihara hygiene.
Misalnya penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya personal
hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang

tentang tubuhnya,termasuk penampilan,struktur atau fungsi fisik. Citra tubuh dapat


berubah karena operasi, pembedahan dan menderita penyakit.
Personal hygiene yang baik akan mempengaruhi terhadap peningkatan citra tubuh
individu.
2. Praktek Sosial
Kelompok sosial dapat mempengaruhi cara pasien dalam melaksanakan praktik
personal hygiene termasuk frekuensi perawatan pribadi. Kebiasaan masa kanak
kanak dapat mempengaruhi hygiene misalnya mandi. Pada masa remaja hygiene
dipengaruhi oleh teman misalnya memakai riasan wajah. Pada masa dewasa teman
dan kelompok kerja membentuk harapan tentang penampilan pribadi.sedangkan pada
lansia berubah karna kondisi hidupnya.
3. Status Sosial Ekonomi
Berpengaruh terhadap jenis dan sejauh mana praktik hygiene dilakukan. Jika
klien mengalami masalah ekonomi klien akan sulit berpartisipasi dalam aktifitas
promosi kesehatan seperti hygiene dasar. Perawat harus berusaha mencari alternative
jika bahan perawatan dasar tidak dapat dipenuhi pasien dan pelajari apakah produk
tersebut merupakan bagian dari kebiasaan dari kelompok sosial klien. Misalnya
,memakai kosmetik.
4. Pengetahuan dan Motivasi
Pengetahuan tentang hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan. Individu dengan pengetahuan tentang pentingnya
personal hygiene akan selalu menjaga kebersihan dirinya untuk mencegah dari
kondisi sakit. Pengetahuan tentang hygiene akan mempengaruhi praktik hygiene.
Tapi hal itu tidak cukup karna motivasi merupakan kunci utama pelaksanaan
hygiene. Klien berperan penting dalam menentukan kesehatan dirinya karna
perawatan diri merupakan hal yang paling dominan dalam masyarakat kita.
5. Variabel Budaya
Budaya dan nilai pribadi mempengaruhi kemampuan keperawatan personal
hygiene. Seseorang dari latar belekang budaya yang berbeda mengikuti parktek
perawatan yang berbeda. Beberapa budaya tidak mengangap personal hygiene

sebagai hal yang penting. Di Amerika Utara terbiasa mandi setiap hari berbeda
dengan budaya lain yang hanya dilakukan satu kali seminggu.
6. Kebiasaan atau Pilihan Pribadi
Setiap pasien memiliki pilhan tentang kapan untuk mandi. Pemilihan produk
didasarkan pada selera pribadi, kebutahan dan juga dana. Pengetahuan tentang
pilihan produk pada klien akan membantu perawatan yang terindividualisasi.
7. Kondisi Fisik Seseorang
Seseorang dengan keterbatasan fisik biasanya tidak memiliki energi dan
ketangkasan untuk melakukan hygiene misalnya pada klien dengan traksi atau gips.
Penyakit dengan rasa nyeri dapat membatasi ketangkasan rentang gerak penyakit
kronis seperti kanker jantung dan neurologis sering melelahkan klien genggaman
yang melemah akibat strok dapat menghambat klien menggunakan sikat gigi, sisir.
2.2 Pengertian Gigi dan Mulut
Pengertian Gigi
Gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita yang lain.
Kerusakan yang terjadi pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh
lainnya, sehingga akan menggangu aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor yang
dapat merusak gigi adalah makanan dan minuman,yang mana ada yang
menyehatkan gigi dan ada pula yang merusak gigi. Upaya kesehatan gigi perlu
ditinjau dari beberapa aspek yaitu lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran
masyarakat dan penanganan kesehatan gigi termasuk pencegahan dan perawatan.
Namun sebagaian besar orang mengabaikan kondisi kesehatan gigi secara
keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak terlalu penting, padahal manfaatnya
sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan seseorang.
Anatomi gigi
Gigi dapat di identifikasikan menjadi 3 bagian yang berbeda:
Mahkota adalah bagian yang kita lihat dan terbentuk untuk menahan
penggunaan gigi yang terus menerus. Gigi terutama tersusun atas pulpa (saraf dan
pembuluh dara) yang dikelilingi oleh dentin,yang membentuk bagian terbesar

gigi,dan dilapisi secara menyeluruh dengan email,yaitu jaringan yang paling keras
dalam tubuh.
Gigi memiliki bentuk yang berbeda
berdasarkan tujuan nya: gigi seri bagian depan
memiliki pinggiran yang lurus untuk memotong dan
menggigit makanan,gigi taring yang berada di
bagian samping gigi depan memiliki bentuk bagian
yang runcing dan digunakan untuk mencabit
makanan,sedangkan gigi geraham yang berada di
belakang mulut memiliki puncak mulut yang rata
untuk memudahkan pengunyahan.
Leher gigi merupakan bagian yang lebih sempit pada bagian bawah gigi dan
terbenam oleh gusi. Bagian gigi yang ketiga adalah akar, yang terletak di rongga
terpisah dalam tulang rahang. Setiap akar dilindungi oleh jaringan gigi yang disebut
sementum,dan memiliki sebuah saluran yang dilalui oleh saraf dan pembuluh darah.
Setiap penyakit pada email,dentin,atau sementum gigi akan menyebabkan
kerusakan,yang dikenal sebagi karies gigi atau lubang pada gigi. Lubang yang
muncul pada gigi dapat menyebabkan saraf terpajan sehingga dapat menimbulkan
nyeri akibat sakit gigi. Penyakit atau infeksi di bagian bawah struktur gigi dapat
menyebabkan apses gusi atau kerusakan pada akar gigi. Kondisi ini selanjutnya akan
melibatkan dokter gigi untuk melakukan prosudur invasive terhadap saluran akar
gigi guna mencegah keharusan akan pencabutan gigi.
Pada bagian gigi manusia tersusun atas 4 (empat) lapisan/jaringan yakni :
1. Email adalah bagian mahkota gigi dilapisi oleh lapisan/jaringan keras yang
mengandung kalsium dan berfungsi untuk melindungi tulang gigi dengan zat
yang sangat keras yang berada di bagian paling luar gigi manusia.
2. Tulang dentin merupakan lapisan yang berada pada lapisan setelah email
yang dibentuk dari zat kapur. berupa jaringan berwarna kekuningan.

3. Pulpa atau Rongga Gigi. Pada bagian ini terdapat pembuluh darah untuk
memelihara seluruh gigi, dan serabut-serabut saraf yang mendeteksi tekanan,
panas, dingin, dan sakit. Pembuluh darah dan saraf tersebut menjulur hingga
akar gigi.
4. Semen. lapisan keras, jaringan semacam tulang yang memiliki konstruksi
yang kuat melapisi akar gigi. Semen / Sementum merupakan bagian dari
akar gigi yang berdampingan / berbatasan langsung dengan tulang rahang di
mana gigi manusia tumbuh.
Gigi juga dapat mengalami gangguan bila tidak dirawat dan dibersihkan
secara tepat dan teratur. Kuman atau bakteri yang hidup pada sisa-sisa makanan
dapat menghasilkan zat-zat buangan yang bersifat asam sehingga menggerogoti
email dan dentin. Akibatnya, gigi dapat berlubang dan biasa disebut rongga.
Perawatan terhadap gigi seperti mengurangi makanan yang bergula, terlalu panas
atau dingin dapat mencegah gigi dari kerusakan. Selain itu, membersihkan gigi
dengan menggosoknya sebelum tidur dan setelah makan juga dapat mencegah dari
kerusakan. Perawatan lainnya yakni memeriksakan gigi kepada dokter gigi secara
teratur.
Mulut
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem pencernaan dan merupakan
bagian tambahan dari sistem pernafasan. Dalam rongga mulut terdapat gigi dan
lidah yang berperan penting dalam proses pencernaan awal. Selain gigi dan lidah,
ada pula saliva yang penting untuk membersihkan gigi dan mulut secara mekanis.
Mulut merupakan rongga yang tidak bersih dan penuh dengan bakteri,karnnya harus
selalu dibersihkan. Kerusakan gigi dapat disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumsi
makanan manis,menggigit benda keras,dan kebersihan mulut yang kurang.
Perawatan gigi dan mulut pada balita ternyata cukup menentukan kesehatan gigi dan
mulut mereka pada tingkatan usia selanjutnya. Beberapa penyakit yang mungkin
muncul akibat perawatan gigi dan mulut yang buruk pada balita adalah
karies,gingivitis(radang gusi),dan sariawan. Salah satu tujuan perawatan gigi dan

mulut adalah untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui


mulut(mis,typus,hepatitis),mencegah penyakit mulut dan gigi,meningkatkan daya
tahan tubuh.
Anatomi mulut
Rongga mulut di lapisi dengan membrane mukosa,yang memiliki aliran
darah yang baik dan,pada kondisi tidak ada komplikasi,penyembuhan relative cepat
jika terjadi cedera.
1. Langit-Langit Mulut
Mulut dapat di bagi menjadi beberapa bagian. Langit-langit (bagian atas)
mulut tersusun atas palatum durum (bagian bertulang kea rah bagian depan
mulut, yang memiliki sedikit fleksibilitas) dan palatum mole,yang terletak di
bagian belakang dan lebih dekat dengan tenggorokan dan sebagian besar
merupakan jaringan otot untuk membantu menelan.
Palatum mole dan uvula (struktur luna yang menggantung di bagian
belakang mulut) mencegah makanan dan saliva tertelan secara tidak sengaja ke
dalam hidung.
2.Lidah
Bagian dasar mulut tersusun atas lidah dan otot lidah, yang berfungsi untuk
memungkinkan proses mengunyah dan berbicara. Frenulum adalah membrane kecil
yang dapat terlihat melekatkan bagian bawah lidah dengan bagian dasar mulut.
Berfungsi untuk:
1. Sebagai indera pengecap/perasa
2. Mengaduk makanan di dalam rongga mulut
3. Membantu proses penelanan
3.Kelenjar Saliva
Mulut di lubrikasikan oleh sekresi dari tiga pasang kelenjar saliva:

Kelenjar Parotid yang beberntuk baji adalah kelenjar terbesar dari tiga
pasang kelenjar tersebut dan terletak pada setiap sisi rahang,tepat di bawah

dan di setiap telinga.


Kelenjar Submandibula berukuran setengah dari ukuran parotid,menyekresi

saliva pada setiap sisi frenulum.


Kelenjar Sublingual yang merupakan kelenjar terkecil,membuka kedalam
dasar mulut.
Selain tiga pasang kelenjar utama, juga terdapat sekitar 600-1000

kelenjar saliva minor, yang terletak tepat di bawah mukosa yang melapisi bagian
dalam mulut, hidung, sinus dan laring (pita suara). Saliva di perlukan untuk
melubrikasi dan melindungi lapisan mulut, memungkinkan proses bicara dan
makan tanpa menimbulkan trauma akibat gesekan. Saliva membantu mengikat
makanan selama mastikasi (mengunyah) untuk membantu penelanan dan
memberikan enzim yang dibutuhkan untuk memulai proses pencernaan.
4.Gusi
Gingiva adalah jaringan lunak yang mengelilingi akar gigi agar tetap
kokoh di dalam mulut. Sebagian gusi melekat pada dasar tulang dan sebagian
membentuk struktur tempat gigi berada. Oleh sebab itu, penyakit gusi dapat
meningkatkan resiko gigi tanggal karna bagian pertama dari gusi yang terkena
adalah batas yang tidak menempel.
5.Dasar Mulut
Bagian di bawah lidah disebut sebagai dasar mulut. Disitu terdapat suatu
lubang yang merupakan muara dari kelenjar saliva atau kelenjar liur. Selain di
dasar mulut, muara kelenjar saliva juga terdapat di dinding pipi kanan dan kiri
bagian atas sebelah belakang.
6.Bibir
Bibir terdiri dari dua bagian. Bagian yang tertutup oleh kulit di bagian
luar dan yang tertutup membran mukosa di bagian dalam. Warna merah dari
bibir berasal dari pembuluh darah yang ada di bawahnya. Bibir mempunyai
peran dalam proses bicara dan makan, serta memiliki fungsi estetik atau
keindahan. Bibir dan pipi kamu berfungsi menutup rongga mulut agar makanan

atau air ludah keluar dari rongga mulut. Gigi merupakan suatu organ keras yang
fungsi utamanya adalah untuk mengunyah makanan. Gigi tertanam di tulang
alveolar, yaitu suatu tulang yang menempel di permukaan tulang rahang kamu.
Tulang alveolar yang ditutupi oleh gusi ini berfungsi untuk menopang gigi agar
gigi bisa berdiri dengan kokoh. Tulang alveolar dan gusi merupakan bagian dari
jaringan periodontal yaitu jaringan yang berfungsi sebagai pendukung atau
penopang gigi.
2.3 Cara Merawat Gigi dan Mulut Yang Benar
Kerusakan yang ada pada gigi akan menyebabkan gangguan pada organ
tubuh yang lain. Komplikasi dari gangguan gigi banyak ditemui. Maka dari itu
jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan benar.
Akan tetapi masih belum banyak orang yang sadar akan pentingnya
merawat gigi agar sehat,kuat, dan indah. Ada cara sederhana untuk menjaga gigi
agar tetap sehat yaitu menyikat gigi secara teratur.
Hal yang paling penting adalah membiasakan diri sejak dini untuk
menyikat gigi dan menjaga kebersihannya. Kebiasaan menggosok gigi secara teratur
akan membuatnya menjadi kebiasaan baik saat dewasa nanti. Selain itu akan
membuat lebih sehat dan bebas dari masalah-masalah dan gangguan-gangguan pada
kesehatan gigi kita saat dewasa nanti.
Kebiasaan menyikat gigi sepertinya masih belum menjadi budaya yang
mengasikan dan menyenangkan bagi masyarakat Indonesia. Sebetulnya gigi yang
sehat haruslah ditunjang dengan gusi dan akar yang kuat. Sebenarnya, untuk
mendapatkan gigi yang sehat, tidak membutuhkan usaha yang sulit. Berikut ini
adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut:
1. Tidak makan makanan yang terlalu manis dan asam
2.Tidak menggunakan gigi untuk menggigit atau mencongkel benda keras
(example: membuka tutup botol).
3.Menghindari kecelakaan seperti jatuh yang dapat menyebabkan gigi patah.

10

4.Menyikat gigi sesudah makan dan khususnya sebelum tidur.


5.Memakai sikat gigi yang berbulu banyak,halus,dan kecil sehingga dapat
menjangkau bagian dalam gigi.
6.Meletakkan sikat gigi pada sudut 450 di pertemuan antar gigi dan gusi dan
sikat menghadap ke arah yang sama dengan gusi.
7.Menyikat gigi dari atas ke bawah dan seterusnya.
8.Memeriksa secara teratur setiap enam bulan sekali.
2.4 Gangguan Yang Di Sebabkan Dari Gigi dan Mulut Yang Tidak Dirawat
dengan Baik
1. Halitosis (nafas berbau tidak sedap)
Pada saat bangun tidur,memakan-makanan pedas, merokok dan akohol
nafas berbau tidak sedap memang normal. Tetapi penyebab lain karna infeksi
dalam mulut dapat ditelusuri sampai kerusakan gigi dan keadaan patologi seperti
tumor. Ada beberapa obat tertentu yang menybeabkan nafas berbau tidak sedap
seperti gagal ginjal. Halitosis dapat diatasi dengan merujuk keprofessional
kesehatan gigi untuk mendapatkan terapi oral yang meningkatkan derajat kesehatan
meliputi terapi antibiotic seperti metronidajol 200mg 3 kali sehari selama 7 hari.
2. Produksi Saliva berlebih
Produksi saliva berlebih paling sering terjadi pada lansia orang yang
mengalami ketunadayaan belajar dan masalah neurologis mengalami aliran
saliva berlebihan yang memalukan dan sulit dikontrol. Aliran saliva yang
konstan akan menyababkan pada nyeri di kulit area sekitarnya seperti dagu dan
leher. Masalah menelan dan pengendalian otot yang buruk dapat menyebabkan
saliva menggenang dalam mulut sehingga dapat menetes. Obat obatan dapat
mengurangi aliran saliva tetapi efek samping obat ini melebihi manfaatnya.
3. Xerostomia (mulut kering)

11

Disebabkan oleh penurunan aliran saliva. Mulut


akan menggangu saat berbicara dan makan. Kekurangan

kering
saliva

beresiko karies gigi, penyakit gusi. Penyebab mulut


kering yang paling sering selain dehidrasi
adalah efek samping obat misal antihipertensi,

antidepresan,

dan sedatip. Selain itu pasien yang menjalani terapi oksigen, radio terapi pada
area kepala dan leher yang mengalami penurunan produksi saliva secara total
selama priodi yang signifikan saat dan setelah terapi, pasien yang mnegalami
pembedahan ekstensi, dan yang berkuasa serta pasien yang menjalani radioterapi
kanker di kepala dan leher.
4. Kandidiasi Oral (sariawan mulut)
Penyakit ini merupakan infeksi
mulut oportunisti yang disebabkan oleh
pertumbuhan Candida SPP atau jamur
yang berlebihan sehingga
mengakibatkan kesulitan makan.
Candida SPP biasanya membentuk koloni
pada mulut individu yang mengalami supresi termasuk individu yang menjalani
kemotrapi lansia yang tidak mandiri, dan individu yang mengalami infeksi
sistemik. Beberapa infeksi jamur harus segera diobati dengan obat anti jamur
dan mulut harus tetap lembab.
5. Herpes Simpleks

12

Banyak bayi dan anak anak


menderita akibat infeksi virus herpes
primer pada bibir dan mukosa mulut. Banyak
infeksi ini yang bersifat supklinis, namun
adanya virus menyebabkan anak anak
mengalami perkembangan imunitas dimasa
mendatang. Tetapi virus ini dapat tetap dorman di bibir dan
pada remaja serta orang dewasa dapat
terjadi berulang kali. Herpes simpleks dimulai dengan sensai dingin di area yang
terkena, yang berkembang menjadi lepuh dan mengalami ulserasi. Dapat
disembuhkan sekitar 2 minggu. Disebabkan oleh luka pada bibir dan kambuh
spontan tanpa penyebab yang jelas.
6. Periodontal
Terjadi ketika gingivitis tidak
diobati secara efektif implamasi
menyebar di bawah gusi yang
melibatkan tulang dan membran
periodontal, yang melekatkan gigi ke
tulang. Faktor resiko penyakit ini sama
seperti gingivitis namun implamasi yang terus menerus menyebabkan pemisahan
gusi dari gigi. Ligament periodontal pecah dan tulan aveoulus yang berdekatan
menjadi rusak. Pada tahap penyakit periodontal gigi akan mulai ronggang dan
akhirnya tanggal. Gejala ini serupa pada gingivitis tapi meliputi:

Halitosis.
Rasa tidak sedap pada mulut.
Resesi dan sensitivitas akar yang terkena.
Tidak seperti gingivitis penyakit periodontal biasanya tidak bisa

disembuhkan sehingga pencegahan penyakit periodontal penting dilakukan.


7. Penyakit mulut yang umum pada pasien penggunaan gigi palsu

Stomatitis terkait gigi palsu

13

Adalah implamasi yang nyeri pada


membrane mukosa mulut (akibat
stomatitis yang tidak diobati meliputi
infeksi dan akhirnya menyebabkan gagal
organ). Ulkus atau infeksi yang terjadi di
mulut dapat secara langsung
berhubungan dengan gigi palsu. Penyebab lain meliputi efek samping, adanya
penyakit yang menekan sistem imun dan anemia. Anemia yang lemah dan
semakin bergantung secara fisik menyebabkan mereka lebih cenderung
mengalami stoma titis terkait gigi palsu. Hingga 70% lansia diberikan
perawatan dirumah dalam jangka panjang diketahuai mengalami masalah ini.
Pembersihan gigi palsu secara seksama merupakan tindakan yang paling
efektif. Di bawah arahan professional kesehatan gigi, gigi palsu mungkin
perlu disteralisasikan dalam larutan., seperti hydrogen peroksida encer. Akan
tetapi, perawatan juga harus dilakukan pada jembatan gigi yang memiliki
komponen logam.

Keilitis angular
Infeksi jamur dapat ditularkan melalui saliva ke

bagian sudut mulut yang terlihat seperti


kulit lecet disertai pecah pecah dan fisura.
Kondisi ini dapat memburuk akibat
pemasangan gigi palsu yang tidak hati
hati sehingga menybabkan kulit sobek dan
berdarah. Trapi yang dilakukan adalah topical

anti

jamur, biasanya salep dan krim antibiotic


yang bertujuan untuk mencegah infeksi
penyerta candida.
2.5 Cara Mengatasi Gigi dan Mulut yang Bermasalah
Mengobati gigi & mulut yang bermasalah bisa langsung berobat ke
dokter gigi untuk mendapatkan perawatan secara medis sehingga lebih cepat

14

sembuh. Dokter gigi akan mendiagnosis masalah mulut Anda dan apabila ditemukan
gigi dan mulut bermasalah yang merupakan gejala penyakit yang lebih berbahaya
bisa segera diatasi dan dicegah penyebarannya. Anda juga bisa mengobatinya
dengan bahan herbal di samping pengobatan secara medis seperti memanfaatkan
daun sirih, daun jarak, buah strawberry, tomat, dan minyak kelapa untuk
membersihkan gigi dan mulut dari bakteri dan kuman penyebab masalah mulut.
Agar masalah gigi & mulut tidak kembali lagi, lakukan hal-hal berikut
untuk menjaga kesehatan mulut:
1. Mengurangi konsumsi kopi, teh, dan minuman alkohol. Kopi merupakan
minuman yang sifatnya asam dan apabila dikonsumsi terlalu sering bisa merusak
gigi dan mulut. Minuman yang beralkohol juga akan menyebabkan mulut
menjadi kering dan berbau tidak sedap.
2. Menyikat gigi minimal dua kali sehari saat pagi hari dan malam sebelum
tidur. Hal ini berguna untuk menghilangkan sisa makanan dan bakteri serta
kuman yang masuk selama seharian beraktivitas.
3. Mengkonsumsi banyak buah karena buah-buahan dan sayuran kaya akan serat
yang berfungsi sebagai sikat gigi alami untuk kesehatan gigi & mulut. Buah dan
sayur juga mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk menjaga
kekuatan gigi serta menjaga kebersihan mulut.
4. Rutin ke dokter gigi selama 6 bulan sekali yang mana kebiasaan ini masih
sangat rendah disadari kegunaannya oleh masyarakat Indonesia. Dengan pergi
ke dokter gigi, Anda bisa mengontrol kesehatan mulut dan segera
menyingkirkan masalah yang berpotensi menimbulkan penyakit yang semakin.

15

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerusakan yang ada pada gigi akan menyebabkan gangguan pada organ
tubuh yang lain. Komplikasi dari gangguan gigi banyak ditemui. pentingnya
merawat gigi agar sehat,kuat, dan indah. Ada cara sederhana untuk menjaga gigi
agar tetap sehat yaitu menyikat gigi secara teratur. Dan berikut ini adalah beberapa
cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut:
1. Tidak makan makanan yang terlalu manis dan asam
2.Tidak menggunakan gigi untuk menggigit atau mencongkel benda keras (example:
membuka tutup botol).
3.Menghindari kecelakaan seperti jatuh yang dapat menyebabkan gigi patah
3.2 Saran
Mulut dan gigi merupakan bagian dari organ sistem pencernaan oleh
karena itu jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan cara membersihkannya setiap
hari dan membiasakan diri sejak dini dalam merawat kebrsihan gigi serta mulut agar
tidak terjadi masalah masalah atau gangguan pada gigi atau mulut pada saat
dewasa nanti

16

DAFTAR PUSTAKA
Dingwall, Lindsay. 2013. Hygiene Personal Keterampilan Klinis Keperawatan. Buku
kedokteran EGC: Jakarta.
Iqbal Mubarak, wahit, dkk. 2014. Buku Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi
Dalam Praktik. Buku Kedokteran EGC:Jakarta
http/:www.slideshare.net (Diakses pada tanggal 10 November 2015 pukul 13.00)
http/:www.makalah-kita.blogspot.co.id(Diakses pada tanggal 10 November 2015 pukul
13.45)
http/:www.uciksusanti.blogspot.co.id(Diakses pada tanggal 10 November 2015 pukul
14.10)
http/:www.jabbarbtj.blogspot.co.id(Diakses pada tanggal 10 November 2015 pukul
15.00)
http/:www.childrooddotnet.wordpress.com(Diakses pada tanggal 11 November 2015
pukul 14.00)
http/:www.herbal-obat blogspot.co.id(Diakses pada tanggal 11 November 2015 pukul
15.00)
http/:www.hariandepok.com(Diakses pada tanggal 11 November 2015 pukul 15.30)
http/:www.mengobatisakitgigi.com(Diakses pada tanggal 11 November 2015 pukul
16.10)

17

Anda mungkin juga menyukai