Anda di halaman 1dari 14

Page |1

NIH Public Access


Author Manuscript
Postgrad Med. Author Manuscript; available in PMC 2011 September 1. Published in final edited form as: Postgrad Med. 2009 July ; 121(4): 1825. doi:10.3810/pgm.2009.07.2025. Reversibel Kontrasepsi Update: Pentingnya Long Acting Kontrasepsi yang Reversibel Renee E. Mestad, MD1, Jessica Kenerson, MD, MPH 1, and Jeffrey F. Peipert, MD, PhD 11 Department of Obstetrics and Gynecology, Washington University in St. Louis School of Medicine, St. Louis, MO Abstrak Beberapa tahun terakhir ini dapat dilihat ekspansi dalam pilihan kontrasepsi. Muncul data yang mendukung penggunaan kontrasepsi reversible long-acting (LARC) seperti alat kontrasepsi dan subdermal implan sebagai metode yang paling efektif kontrasepsi dengan tingkat kelanjutan tertinggi dan tingkat kepuasan pasien yang sangat tinggi. Selain itu, populasi sasaran yang tepat untuk penggunaan alat kontrasepsi sekarang termasuk wanita nulipara dan remaja. Ketika seorang pasien ingin memulai metode kontrasepsi yang baru, penting untuk mempertimbangkan karakteristik masing-masing metode, termasuk efek samping, efektivitas, dan penerimaan pasien tersebut. Selain itu, kesehatan komorbiditas juga harus dievaluasi sebelum memilih suatu metode. Pada artikel ini, kami menyediakan dan memberikan gambaran yang ringkas dari metode kontrasepsi reversibel, dengan penekanan/fokus pada LARC. Kata Kunci Kontrasepsi, Alat kontrasepsi, Kontrasepsi intrauterine, Keluarga berencana, Long-acting kontrasepsi yang reversibel; Kontrasepsi remaja

Page |2

Pendahuluan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization WHO) membagi metode kontrasepsi dari yang efikasi tertinggi (kontrasepsi intrauterine [IUCs], implan, dan sterilisasi) sampai ke efikasi sedang (metode hormonal digabungkan dan progesteron-sahaja metode) dan paling kurang efektif seperti metode penghalang dan kesadaran kapan waktu kesuburan seseorang.1 Pada artikel ini, kami memberikan gambaran singkat dari metode kontrasepsi yang tersedia, dengan penekanan pada kontrasepsi reversibel long-acting (LARC). Long Acting Kontrasepsi yang Reversibel Metode kontrasepsi reversibel long-acting termasuk implan dan ICU kontrasepsi. Metode ini sangat efektif, standard prosedur sterilisasi, dan dapat berfungsi selama 3 tahun (Tabel 1). Implan Kontrasepsi Implan subdermal yang tersedia adalah Implanon adalah satu-batang berukuran 4 cm yang melepaskan 68g etonogestrel per hari. Implanon menyediakan 3 tahun kontrasepsi dengan tingkat efikasi yang sangat tinggi (tingkat kegagalan <0,1%).
Correspondence: Jeffrey F. Peipert, MD, PhD, Washington University in St. Louis, School of Medicine, 4533 Clayton Ave., Campus Box 8219, St. Louis, MO 63110. Tel: 314-747-4016, Fax: 314-747-4019, peipertj@wudosis.wustl.edu. Conflict of Interest Statement: Jeffrey F. Peipert, MD, PhD discloses conflicts of interest with Barr-Duramed and Organon/ Schering-Plough. Renee E. Mestad, MD, and Jessica Kenerson, MD, MPH disclose no conflicts of interest.

Satu batang dimasukkan ke dalam jaringan subkutikular dari lengan atas bagian bawah anestesi lokal (Gambar 1). Metode ini mencegah kehamilan terutama dengan cara menghambat ovulasi dan menyebabkan atrofi endometrium. Implanon mungkin juga bekerja dengan menghambat penetrasi sperma melalui serviks dengan penebalan lendir serviks. Keuntungan dari implan ini meliputi efektifitas yang tinggi dan kemudahan penggunaan. Kontraindikasi untuk implan termasuk kehamilan, perdarahan vagina abnormal yang tidak terdiagnosis, kanker payudara, penyakit hati aktif, dan alergi terhadap komponen dari implant tersebut.

Page |3

Salah satu efek samping yang tidak nyaman dari implan batang tunggal ini adalah perdarahan yang tidak dapat diprediksi dan tidak teratur. Efek samping lain yang potensial termasuk sakit kepala, peningkatan berat badan, dan perubahan mood. Pasien mungkin mengalami memar sementara dan nyeri di situs segera setelah penyisipan. Implan subdermal merupakan metode yang terbaik untuk wanita yang menginginkan KB yang berkerja untuk jangka waktu yang panjang, kontrasepsi reversibel dan yang bersedia untuk mentolerir/menhadapi pendarahan yang tak terduga. Kesulitan penyisipan yang dialami adalah dengan implan subdermal 6-batang yang tidak lagi tersedia di Amerika Serikat (Norplant) telah dikenal pasti. Tenaga medis harus menyelesaikan kursus pelatihan yang disetujui sebelum pengedar menyediakan implan Implanon. Levonorgestrel-Melepaskan Sistem intrauterine (Mirena) Levonorgestrel releasing-sistem intrauterin (LNG-IUS) adalah bingkai berbentuk T yang terbuat dari polietilen yang melepaskan levonorgestrel pada kadar 20 mg/hari. Sistem ini menyediakan 5 tahun kontrasepsi yang dapat dipercayain,2 dengan tingkat kegagalan 0,2% pada tahun pertama.3 Progestin mengental lendir serviks, menghambat kapasitasi sperma dan motilitas, menyebabkan atrofi endometrium, dan dapat menekan ovulasi pada beberapa perempuan.4 Keuntungan dari LNG-IUS termasuk tinggi efektifitas dan kemudahan penggunaan. Selain itu, metode ini tidak kontraindikasi untuk digunakan dalam kebanyakan pasien dengan komorbiditas medis dan pada wanita yang tidak dapat menggunakan estrogen yang mengandung kontrasepsi. Selain itu, Levonorgestrel dapat digunakan dengan kebanyakkan obat yang lain. Manfaat non-kesehatan kontrasepsi ini termasuk penurunan risiko kehamilan ektopik, penurunan risiko kanker endometrium, menurunkan kehilangan darah menstruasi, dan penurunan dismenore. Kontraindikasi untuk LNG-IUS termasuk kehamilan, penyakit radang panggul ([PID]:, cervicitis, tes positif saat ini saat ini atau dalam 3 bulan terakhir) untuk Neisseria gonorrhoeaeor Chlamydia trachomatis, nifas atau pasca aborsi sepsis (saat ini atau dalam 3 bulan terakhir), perdarahan vagina abnormal terdiagnosis, keganasan saluran kelamin, anomali pada rahim tidak sesuai dengan penyisipan, TBC panggul dikenal, alergi untuk komponen, kanker payudara dalam waktu

Page |4

5 tahun, atau penyakit hati aktif.5 Kandidat yang sesuai mencakup wanita nulipara dan parous, bahkan wanita muda dan remaja.6 Efek samping dengan penyisipan dan penggunaan termasuk perforasi uterus, pengusiran, perdarahan, dan kram. Kedua IUCs meningkatkan risiko keguguran, infeksi, dan kelahiran prematur jika perangkat yang tersisa di tempat selama kehamilan. Kekhawatiran lainnya termasuk biaya awal yang tinggi, pengusiran spontan, amenore (manfaat untuk beberapa), dan ketidaknyamanan ringan pada lokasi pemasangan. Tembaga T380A atau ParaGard IUC Tembaga T380A IUC adalah polyethylene bingkai berbentuk T dengan kawat tembaga melilit 2 lengan dan batang dari "T" (Gambar 2). Metode ini sangat efektif untuk setidaknya 10 tahun, dengan tingkat kegagalan 0,6% menjadi 0,8% pada tahun pertama.3 Tembaga tampaknya menurunkan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur. Kontraindikasi dengan IUC tembaga mirip dengan LNG-IUS dengan penambahan alergi terhadap komponen IUC, termasuk tembaga. Kanker payudara dan penyakit hati bukan kontraindikasi, dan metode ini adalah ideal untuk wanita yang ingin menghindari hormon. Calon yang sesuai termasuklah wanita nulliparous dan parous dan dapat juga digunakan oleh wanita berusia muda.

Efek samping adalah mirip dengan LNG-IUS. Amenorrhea bukan merupakan masalah dengan penggunaan copper IUC. Perdarahan intermenstrual dan kram adalah umum untuk beberapa bulan pertama setelah pemasangan LNG-IUS dan copper IUC. Perdarahan yang banyak dan kram biasanya berkurang setelah penggunaan beberapa bulan. Beberapa klinisi merekomendasi penggunaan obat anti inflamasi non steroid pada pasien yang mengeluhkan perdarahan yang persisten dan kram. Pasien harus memberitahu dokter sekiranya terjadi nyeri pelvik yang berat, perdarahan vagina yang berat dan persisten, tanda-tanda infeksi seperti demam atau sekiranya tali pada alat kontrasepsi tidak teraba. Sekiranya tali dari alat kontrasepsi tidak teraba, pasien harus menggunakan metode kontrasepsi yang lain sehingga diperiksa oleh dokter. Ultrasound dan/atau radiografi diindikasikan untuk mengevaluasi perforasi atau ekspulsi pada uterus.

Page |5

Kombinasi Kontrasepsi Hormonal Kombinasi Kontrasepsi Oral Kontrasepsi oral merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling sering digunakan di seluruh dunia. Kebanyakan dari komposisi obat kontrasepsi oral mengandung 20, 30 atau 35 g ethinyl estradiol dan progestin. Pil monofasik mengandungi dosis estrogen dan progestin yang konsisten. Pil multifasik mengandungi dosis estrogen dan progestin yang bervariasi. Biasanya, setiap kemasan mengandungi 21 pil aktif dan 7 pil placebo. Walau bagaimanapun, tidak ada bukti yang scientific untuk menyokong regimen ini, dan regimen ini disusun untuk menyerupai siklus haid yang normal. Kemasan yang baru mengandung kombinasi pil yang bervariasi sehingga membolehkan perdarahan haid untuk berhenti pada interval waktu yang berbeda. Contohnya adalah seperti berikut: 24 hari pil aktif dengan 4 hari pil placebo; 84 hari pil aktif dengan 7 hari pil placebo atau pil estrogen dosis rendah; atau 21 hari pil aktif dengan 2 hari pil placebo dan 5 hari estrogen dosis rendah. Kebelakangan ini, kombinasi kontrasepsi oral tanpa pil placebo juga dapat diperolehi.

Tingkat kegagalan dengan penggunaan obat kombinasi kontrasepsi oral yang sempurna adalah 0,3%. Walau bagaimanapun, tingkat kegagalan dengan penggunaan secara tipikal meningkat sehingga 8% atau 9%. Pada beberapa studi, ditemukan tingkat kegagalan lebih tinggi pada wanita yang obese. Pada wanita ini, pengurangan interval pil placebo lebih baik daripada peningkatan dosis. Obat kombinasi kontrasepsi oral mencegah kehamilan dengan cara penebalan mucus servikal dan menghambat ovulasi.

Manfaat non-kontrasepsi dari obat kombinasi kontrasepsi oral termasuklah 1) kemungkinan pencegahan kista ovarium dan hemoperitoneum yang disebabkan oleh kista ovarium yang ruptur pada wanita dengan antikoagulasi; 2) pengobatan untuk dismenorrhea; 3) pengobatan untuk menorrhagia dan anemia; 4) perbaikan pada akne; 5) penurunan pada resiko penyakit payudara jinak; dan 6) penurunan resiko kanker endometrial dan ovarium.

Page |6

Kontraindikasi untuk penggunaan obat kombinasi kontrasepsi oral adalah merokok di atas usia 34 tahun, hipertensi yang tidak terkontrol, penyakit vaskular, riwayat deep vein thrombosis atau emboli paru, immobilisasi yang berkepanjangan dengan operasi mayor, mutasi thrombogenic yang telah diketahui, riwayat penyakit jantung, riwayat cedera cerebrovascular, penyakit katup jantung, migraine dengan aura, penderita kanker payudara atau yang sedang menjalani pengobatan dalam 5 tahun ini, diabetes dengan end-organ atau kerusakan pada vaskular dengan durasi > 20 tahun, viral hepatitis aktif, sirosis hati yang berat dan tumor hati yang jinak atau ganas. Obat kombinasi kontrasepsi oral merupakan pilihan untuk wanita sehat perimenopausal, pasien dengan hipertensi yang terkontrol dengan baik yang berusia < 35 tahun, wanita dengan lupus yang tidak mempunyai antibodi antifosfolipid dan antikoagulasi. Sejumlah obat yang dikenal dapat menurunkan tingkat serum steriod (Tabel 2)7. Kombinasi kontrasepsi oral menurunkan tingkat serum amprenavir.

Risiko dari tromboembolisme vena, berkisar antara 0.5 sampai 9.7/10.000 wanita dan meningkat dengan usia.9 Risiko ini menurun sebagaimana penurunan dosis estrogen. Kombinasi kontrasepsi oral tidak tampak berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara di antara wanita yang menggunakan dosis yang lebih rendah sejak 1980-an.10 Efek samping minor termasuk mual, nyeri pada payudara, sakit kepala, bercak pada vagina, perdarahan di luar interval placebo, penurunan libido. Kebanyakan dari efek samping ini membaik setelah pengunaan 2 hingga 3 bulan.

Kehamilan harus dikesampingkan sebelum memulai COCs. Salah satu metode insiasi adalah metode Quick Start. Pasien mengambil pil pertama pada hari yang sama dengan kunjungan dokter. Jika pasien tersebut melakukan hubungan seksual tanpa kontrasepsi baru-baru ini, dokter harus merekomendasi kontrasepsi emergensi dan memulakan pemberian pil di hari berikutnya. Pasien harus absen dari hubungan seksual atau menggunakan kondom selama 7 hari. Jika pasien prihatin terhadap kehamilannya, tes urin harus diberikan dalam 2 sampai 3 minggu. Kontrasepsi oral kombinasi bukan tetratogenik. Pasien juga bisa memulai COCs pada hari pertama haid seterusnya.

Page |7

Cincin Vagina Kontrasepsi Cincin ini lentur, tembus cahaya yang melepaskan 120g etonogestrel dan 15 ethinyl etrodiol setiap hari. Tedapat 0,3% resiko kehamilan dalam tahun pertama dengan penggunaan sempurna dan terdapat 8-9% risiko dengan penggunaan yang khas. Cincin ini bertindak terutama dengan penekanan ovulasi. Cincin menawarkan hormon dengan dosis konstan dan membagikan dosis estrogen yang lebih berbanding COCs atau tambalan. Cincin ini meningkatan lakto-bacillus vagina, yang pandai COCs tetapi mempunyai kesulitan untuk mengingat mengambil pil setiap hari. Wanita yang sering berpergian, yang mempunyai jadwal harian yang tidak menentu, atau yang sering menukar shift kerja harus mempertimbangkan penggunaan cincin. Kontraindikasi dan efek samping dari cincin ini adalah sama dengan COCs. Interaksi obat kemungkinan sama seperti pada COCs. Pada wanita yang tidak suka denga peningkatan cairan fisiologi vagina. Setelah infeksi dikesampingkan, pasien bisa diyakinkan bahwa peningkatan pengeluaran cairan tersebut adalah efek dari peningkatan flora normal pada vagina yang memproteksi vagina terhadap infeksi. Untuk menggunakan CVR, pasien memasukan cincin tersebut ke dalam vagina. Ia tidak cocok disekitar leher rahim. Ia boleh tinggal didalam vagina selama 3-4 minggu. (3 minggu jika pasien mau sebuah jangka waktu perankan dan 4 minggu jika pasien tidak mahu). Cincin baru harus digantikan setelah siklus 4 minggu selesai. Cincin ini bisa ditinggalkan di dalam vagina selama hubungan seksual atau bisa dikeluarkan selama 3 jam. Jika pengeluarannya lebih dari 3 jam, pasien harus menggunakan metode cadangan untuk kontrasepsi selama 3 hari. Cincin ini bisa di inisiasi dengan menggunakan jadwal yang sama seperti pada mulai COCs.

Transdermal Patch Patch ini tipis berwarna krim, 20cm3 yang melepaskan 150g norelgestromin dan 20g ethyl estradiol setiap hari. Terdapat 0.3% tingkat kegagalan dengan pengunaan sempurna dan 8-9% kegagalan dengan penggunaan yang khas. Kehamilan dicegah melalui penekanan pada ovulasi.

Page |8

Kontraindikasi dan efek samping untuk patch ini sama seperti pada COC s. Data farmakokinetik mengindikasikan bahwa patch ini mempunyai tingkat serum estrogen yang lebih tinggi berbanding yang ada pada 35g COCs. Penelitian menilai sama ada patch tersebut dikaitkan dengan peningkatan resiko VTE dibandingkan dengan COC s adalah bertentangan. Beberapa penelitian menunjukan resiko yang sederhana. Ada juga penelitian yang menjumpai resiko VTE diantara dua kontrasepsi tersebut adalah sama. Reaksi kulit adalah efek samping yang utama. Setiap wanita tanpa kontraindikasi mempunyai kesulitan untuk mengingat mengambil pil harus mempertimbangkan menggunakan patch. Wanita yang mempunyai jadwal yang tidak menentu atau yang sering berpergian merupakan kandidat yang cocok. Ia amat senang untuk digunakan dan tidak memerlukan peringatan setiap hari. Patch ini memberi dosis hormonal yang konsisten. Pasien boleh mulai menggunakan patch dengan menggunakan protocol yang sama seperti pada COCs. Patch tersebut bisa diletakkan di lengan atas, punggung atas, panggul, atau bokong. Patch ini tidak boleh diletakkan di payudara karna bisa menyebabkan pembesaran payu dara unilateral. Pasien harus membersihkan area perlekatan dengan alkohol untuk adhesi yang lebih baik.

Progesterone - Only Contraception Injeksi Kontrasepsi (DMPA) Injeksi DMPA merupakan suspensi encer dari 17-asetoksi-6-metilprogestrerone. Dosis intramuskular adalah 150g, dosis subkutan adalah 104mg. Kedua-duanya diberikan setiap 12 minggu, mempunyai 0.3% resiko kegagalan pada penggunaan yang ideal dan 3% resiko pada penggunaan yang khas dalam tahun pertama. DMPA bertindak terutama dengan menekan ovulasi dan menebalkan mukus leher rahim. Kandidat yang cocok terutama wanita yang tidak bisa menggunakan kontraksepsi hormon kombinasi dikarenakan estrogen. DMPA bisa dipakai pada wanita yang menyusui. Kanker payu dara saat ini adalah satu-satunya kontraindikasi.

Page |9

DMPA bisa meringankan perdarahan kista ovarium, dismenorea dan endometrosis. Wanita yang mempunyai masalah dalam antikoagulasi mendapat untung dalam mencegah pendarahan kosta ovarium. Wanita dengan penyakit sel sabit mempunyai sakit yang sedikit. DMPA juga dapat mengawal kejang grandmal. DMPA hanya sedikit diketahui interaksi obat. Walaubagaimanapun DMPA tidak boleh diberhentikan dengan serta merta karena injeksi depo terus menyediakan hormon progesterone dalam darah.

Progesterone - Only Pill ([POP] or Mini-Pill) POP mengandungi 0.55g norethidronw yang diambil berterusan (tidak ada interval hormone free) [Bebas dari hormon]. 'Perfect use failure rate' di dalam tahun pertama ialah 0.3%, dan 'typical use failure' di dalam tahun pertama ialah 0.3% dan 'typical use failure' ialah 8-9%. Mekanisme yang mungkin termasuk supresi ovulasi, penebalan mukosa servikal, berkurangnya motaliti tuba fallopio, dan perubahan endometrium yang mengurangkan peluang implantasi. Pada masa ini, kanker payudara ialah kontraindikasi absolute untuk pemakaian POP. Wanita dengan penyakit hepar dan mereka yang memakai antikonvulsan (yang telah diseertakan) atau rifampisin haruslah mempertimbangkan metode yang lain. Propresterone-only pills (hanya mengambil pill progresterone) tidak mensupresi secara konsisten pembentuk kista ovarium, malah bisa meningkatkan insidensi pembentukan kista ovarium. Lebih banyak "breakthrough bleeding" diperoleh dengan POP berbanding COCs. Calon yang sesuai termasuk wanita yang tidak bisa menggunakan estrogen dan bersedia menggunakan metode tiap hari. Wanita yang menyusui biasa dengan pengunaan POPs, karena POPs tidak akan menganggu dengan penghasilan ASI ketika menyusui. "Progesterone-Only Pills" biasa mengurangkan frekuensi atau intensitas "painful sickle cell crises"

Pasien bisa memulakan "mini-pill" sama seperti dia sepatutnya/seharusnya memulakan COCs. Pil tersebut harus diambil pada waktu yang sama setiap hari. Sekiranya pasien tersebut diluar 3 jam dari waktu jendela, pasien seharusnya mengambil pil ketika dia ingat, mengambil pil mengikut jadwal yang ditetapkan berikutnya, dan abstain (berpuasa/tidak berhubungan seksual) atau menggunakan kondom untuk 48 jam setelah dia melanjutkan jadwal pengambilan pil.

P a g e | 10

Kontrasepsi emergensi seharusnya diberikan sekiranya pasien telah berhubungan seksual pada waktu itu.

Kontrasepsi Emergensi (Emergency Contraception) Levanorgetrel EC (EC or Plan B) mengandungi 2 pill yang mengandungi 750g Levonorgestrel yang bisa dimakan bersamaan atau dalam selang waktu 12 hingga 24 jam. Resiko kehamilan bisa dikurangkan kepada 2%. EC harus diambil dalam 72 jam setelah "unprotected intense" namun begitu EC mempunyai efisiensi sehingga 120 jam (5 hari). Untuk memaksimumkan efektivitas, kontrasepsi emergensi harus dipakai secepatnya setelah "unprotected intercourse". Mekanisme terjadinya hal tersebut, termasuk ovaluasi yang lambat dan kemungkinan terjadi masalah dengan fungsi corpus lutuem. Ia juga menghambat migrasi sperma dan fungsi. Tidak ada kontrakindikasi untuk EC. Efek samping yang biasa terjadi ialah mual dan muntah. Namun demikian, reaksi ini, tidaklah seburuk mereka yang menggunakan regimen Yuzpe, yang menggunakan COCs (estrogen dan progesteron)

Kontrasepsi emergensi bisa juga menyebabkan iregulitas dalam menstruasi untuk beberapa siklus yang berikutnya. Pasien yang menggunakan "barrier methods", metode "fertality awareness" dan POPs harus ada dosis EC di rumah untuk emergensi. Mangsa rogol seharusnya diberitahu mengenai EC dan diberikan metode ini.

Wanita yang meninginkan kontrasepsi jangka panjang dan baru-baru sahaja melakukan persetubuhan tanpa proteksi adalah calon yang sesuai untuk menggunakan "Copper IUC" sebagai EC. Wanita yang mempertimbangkan metode ini seharusnya tidak mempunyai sebarang kontraindikasi IUC. Alat IUC haruslah digunakan dalam waktu 5 hari sejak dilakukan persetubuhan tanpa proteksi dan dapat mengurangkan resiko kehamilan disebabkan persetubuhan tanpa proteksi sehingga 0.2%.

P a g e | 11

Barrier and Spermicidal Contraception Kondom laki-laki dan perempuan Kondom laki-laki biasanya diperbuat daripada latex, walaupun terdapat juga yang diperbuat dari polyurethane dan sekum kambing. Kondom wanita pula dibuat dari polyurethane dan mempunyai 'rim' yang dapat memegang setentang vulva, dan sebuah cincin yang terfiksasi di dalam vagina. Presentase kegagalan untuk pengunaan kondom yang sempurna untuk laki-laki adalah 2% dan pengunaan tipikal adalah 15%. Presentase kegagalan untuk pengunaan kondom yang sempurna untuk perempuan adalah sebanyak 5% dan pengunaan tipikal adalah 21%. Sekiranya dipakai secara konsisten dan benar, metode penghalang adalah hanya alat kontrasepsi yang efektif untuk menghindari infeksi penyakit seksual menular. Selain alergi pada latex, metode barrier tidak mempunyai kontraindikasi. Lubrikasi yang berbasis minyak dapat melemahkan latex, menyebabkan kondom lebih senang dan cepat bocor. Jadi, kondom latex hanya boleh digunakan dengan lubrikan yang berbasis air. Efek samping yang mungkin timbul adalah iritasi pada genitalia, dan reaksi alergi. Walaubagaimanapun kadang-kadang alergi terjadi karena terdapat spermicides atau lubrikasi yang dimasukkan ke dalam kondom. Pelumas berbahan dasar minyak dapat melemahkan lateks, membuat kondom lebih rentan terhadap kerusakan. Dengan demikian, kondom lateks harus menggunakan pelumas yang berbahan dasar air. Efek samping terutama adalah iritasi genital atau reaksi alergi. Ini kadangkadang adalah disebabkan oleh spermisida atau pelumas yang ditambahkan ke kondom. Diaphragm, Cervical Cap, dan Contraceptive Sponge Diafragma dan cervical cap adalah rubber cup yang berbentuk kubah dengan pelek yang fleksibel. Diafragma adalah jauh lebih besar dari cap dan cocok ke dalam vagina sehingga cup menutupi leher rahim. Cervical cap lebih kecil dan cocok secara langsung di atas leher rahim. Krim spermisida atau jeli biasanya diaplikasikan di diafragma. The cervical cap dapat diaplikasikan spermisida, tetapi tidak memerlukannya. Diafragma dipasang sebelum melakukan hubungan seksual dan dibiarkan di tempat selama 6 jam setelah hubungan seksual. Hal ini membutuhkan penyedia dan resep yang sesuai. Ia harus dipasang kembali setelah kehamilan atau perubahan berat badan dramatis. Penggunaan diafragma secara memiliki tingkat kegagalan 6%, tingkat kegagalan penggunaan tipikal adalah 16% . efektivitas cap adalah lebih baik bagi wanita nulipara, dengan 9% tingkat kegagalan penggunaan sempurna dan tingkat kegagalan penggunaan

P a g e | 12

tipikal 16%.. Perempuan parous mempunyai 26% tingkat kegagalan penggunaan sempurna dan tingkat kegagalan penggunaan tipikal 32%. Baik cap dan diafragma dapat digunakan kembali dan mungkin memberikan beberapa perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS). Seorang wanita dengan alergi terhadap karet tidak boleh menggunakan diafragma atau cap. Anomali vagina yang menghalangi penempatan yang sesuai adalah kontraindikasi. Wanita yang tidak bisa merasakan leher rahim seharusnya tidak menggunakan diafragma atau cap. Diafragma meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, dan secara tidak lazim dapat menyebabkan toxic shock syndrome jika dibiarkan di tempat untuk jangka waktu yang lama. Diafragma tidak boleh dibiarkan di tempat > 24 jam. Cap dapat dibiarkan di tempat selama 24 sampai 48 jam. Kontrasepsi vagina spons baru-baru ini diperkenalkan kembali ke pasaran. Spons telah dikembangkan sebagai kontrasepsi alternative untuk diafragma. Spons adalah alat yang lembut, kecil, dan berbentuk doughnut-shaped foam yang terbuat dari polyurethane yang mengandung spermisida. Ia tidak memerlukan kecocokan dan dapat digunakan untuk lebih dari satu tindakan coital dalam waktu 24 jam. Pada wanita nulipara, efikasi spons adalah mirip dengan diafragma. Namun, pada wanita parous, efikasi diafragma lebih tinggi. spons harus dibasahi dengan air sebelum dipasang. Ia harus tetap di dalam vagina selama 6 jam setelah hubungan seksual terakhir. Mirip dengan diafragma, spons meningkatkan risiko IMS dan toxic shock syndrome. Spons tidak boleh dibiarkan dalam vagina > 24 jam. Kontrasepsi spermisidal Spermisida dipasarkan dalam bentuk foam, gel, krim, supositoria, atau tablet. Produk yang tersedia di Amerika Serikat, nonoxynol-9 (N-9), merusak membran sperma. Nonoxynol-9 dapat digunakan sesekali, ia dapat meningkatkan efektivitas dari metode penghalang, tidak bersifat teratogenik, dan dapat menambah pelumasan. Penggunaan sempurna (sendiri) memiliki tingkat kegagalan 18%, penggunaan tipikal memiliki tingkat kegagalan 29%. Supositoria spermisida membutuhkan 10 sampai 15 menit setelah insersi supaya spermisida dapat membubarkan dan membubarkan. Film ini harus ditempatkan pada leher rahin atau daerah yang dekat leher rahim. Wanita mengharapkan untuk melakukan hubungan seksual yang lebih dari 2 kali sehari, tidak boleh menggunakan N-9 karena ia dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi HIV dengan cara merusak epitel vagina jika sangat sering digunakan.

P a g e | 13

Coitus interruptus dan Kesadaran Fertilitas Coitus interruptus adalah secara umum paling dikenal sebagai penarikan dan melibatkan mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejakulasi. Coitus interruptus memiliki tingkat kegagalan 4% dengan penggunaan sempurna dan tingkat kegagalan 27% dengan penggunaan yang tipikal Ada beberapa metode fertility awareness-based (FAB). Pasangan berlatih metode FAB dengan menggunakan metode penghalang selama masa subur. Pasangan yang rutin berpantang selama hari-hari subur berlatih keluarga berencana alami. Standar standard days metode dan metode irama kalender melibatkan menghitung hari pada kalender dan melacak siklus menstruasi dan masa paling subur seorang wanita. Metode 2-hari, metode ovulasi Billings, dan metode symptothermal dengan amati tanda-tanda ovulasi, seperti perubahan sekresi serviks dan suhu tubuh basal. FAB memiliki 4% sampai 5% tingkat kegagalan dengan penggunaan sempurna dan tingkat kegagalan 25% dengan penggunaan yang tipikal. Mengingat tingkat kegagalan tipikal dari kedua metode penarikan dan FAB adalah tinggi, sebagian besar ahli keluarga berencana tidak menganjurkan penggunaan metode ini sebagai metode utama untuk pencegahan kehamilan. Kontrasepsi darurat harus tersedia jika pasangan memiliki hubungan seks tanpa kondom selama masa subur atau jika pria tidak menarik dengan tepat. Kesimpulan Untungnya bagi pasien kami, tersedia berbagai metode kontrasepsi reversible. Kombinasi dari setiap metode dengan mekanisme aksi yang unik, efek samping, metode administrasi, kemampuan dalam mencegah IMS, dan tingkat kegagalan harus dikaji dengan pasien sebelum inisiasi. Kombinasi faktor-faktor ini mempengaruhi penerimaan pasien dan tepat atau tidak penggunaannya. Mengingat perbedaan besar antara penggunaan sempurna dan tipikal dari metode yang paling reversibel, lebih banyak ahli keluarga berencana menekankan pada metode LARC (IUCs dan implan) yang dengan tingkat kegagalan yang rendah. Karena metode ini tidak tergantung pada kepatuhan pasien, efektivitas tipikal mereka tidak berbeda dari penggunaan yang

P a g e | 14

sempurna. Metode ini mempunyai hal keberhasilan, kepuasan dan tingkat kelanjutan sangat tinggi. Ini harus menjadi pilihan kontrasepsi lini pertama bagi kebanyakan wanita.

yang

Anda mungkin juga menyukai