PT2123 04 Penguat Frekuensi Tinggi
PT2123 04 Penguat Frekuensi Tinggi
Agenda:
Model M d l penguat t Definisi parameter s dan konversi dari parameter y, z, h ke parameter s Definisi faktor-faktor penguatan Kemantapan penguat RF Lingkaran/daerah kemantapan penguat pada Smith Cart Perancangan Penguat dengan Gain Maksimum Perancangan Penguat dengan Operating Power Gain Ditentukan Perancangan Penguat dengan Available Power Gain Ditentukan Perancangan Penguat dengan VSWR Ditentukan Perancangan Penguat dengan Noise Figure Ditentukan
Tampak bahwa sistem dapat dipandang sebagai hubungan kaskade dari kutub-4, sehingga pada umumnya metoda analisis yang dapat digunakan untuk mempelajari perilaku suatu penguat adalah dengan menggunakan parameter satu kutub empat. Parameter Kutub 4 : 1. Parameter Z, Y, H, ABCD (frekuensi rendah) 2. Parameter S (frekuensi rendah sampai i ti tinggi) i)
PT2123 - Elektronika Komunikasi - Penguat Frekuensi Tinggi
V Z Parameter Z = V Z
1 2
11
21
Z i . Z i
12 1 22 2
V A B V . Parameter ABCD = i C D - i
1 2 1 2
Parameter-parameter tersebut diatas mudah diukur pada frekuensi rendah, karena pengukurannya membutuhkan BEBAN HUBUNG SINGKAT dan/atau BEBAN TERBUKA, yang mudah diperoleh pada frekuensi RENDAH. Pada frekuensi tinggi, parameter Z(impedansi), H(hybrid), Y(admitansi) atau ABCD sangat sulit (tidak mungkin) DIUKUR, karena : 1 Penggunaan beban terbuka/tertutup (hubung singkat) dapat 1. menyebabkan komponen aktif yang digunakan tidak stabil (OSILASI) 2. Pada frekuensi tinggi sulit memperoleh beban TERBUKA/TERTUTUP dengan range bidang frekuensi yang lebar (wilayah operasi frekuensi yang lebar) 5 PT2123 - Elektronika Komunikasi - Penguat Frekuensi Tinggi
Gambar ai dan bi
Vi bi = = gelombang pantul Zoi 6 Dimana: i = 1(port 1) atau 2 (port 2) Tinggi PT2123 - Elektronika Komunikasi - Penguat Frekuensi
b 1 S 11 b 2 = S 21
S 12 a 1 . S 22 a 2
S =S =
11 i
b1 a1 a2 = 0
koefisien refleksi masukan dengan keluaran K-4 ditutup beban sesuai (match) koefisien transmisi maju dengan keluaran K 4 ditutup beban sesuai K-4 koefisien refleksi keluaran dengan g masukan K-4 ditutup beban sesuai koefisien transmisi balik dengan g masukan K-4 ditutup beban sesuai
7
S =S =
21 f
b2 a1
b2 a2
b1 a2 a1 = 0
a2 = 0
S =S =
22 o
a1 = 0
S =S =
12 r
10
11
APROXIMATE CONVERSION FORMULAS (p parameter hybrid, y , dari Common base/collector ke common emitor) )
Common emitter
Common base
Common collector
h 1+ h
ib
hic
fb
ob ib rb
h h h 1+ h h 1+ h
fb
fb fb
h 1+ h
ob
fb
GT =
PL Daya yang diberikan ke beban = P AVS Daya yang tersedia pada sumber sinyal
G =
A
P P
AVN AVS
Daya tersedia dari transisto r Daya yang tersedia pada sumber sinyal
13
S .a b = S .a + S . .b = 1- S b = S . a + S .a S .S b = S .a + S .a b = S .a + S . .b = S .a + .a 1- S a = a = .b b S S b = =S + a 1- S
21 1 2 21 1 22 L 2 1 11 1 12 2 22 L 12 21. L 2 21 1 22 2 1 11 1 12 L 2 11 1 2 22. L L 2 L 2 1 12 12. 21 21. L 2 IN IN 11 1 22. L
OUT
b ES = 0 a1 = S.b1 = a Es = 0
2 2
14
b2 = S21.S.b1 + S22.a2 =
OUT
b S .S . = =S + a Es = 0 1 - S .
2 22 2 11
15
b1 =
V1+ ZO
S O
Z -Z = Z +Z a = bs + s. . a a = b + .b bs a = b = .a 1- 1- P = b . 1 - .
E S ZO ZS + Z O
S S O
1 S 1 1 IN 1 IN 1 1
IN
IN
1 2
IN
IN
Daya yang tersedia pada sumber sinyal (PAVS) = Daya masukan transistor (PIN), bila
IN = S*, sehingga :
AVS
b =P = * = 1
1 2 S IN IN S
2 S
P =P
IN
S
AVS
( 1 - ). (1 - ) .
2 2 S IN
dimana:
M =
(1 - ). (1 - )
2 2 S IN
1 - .
S
2
IN
1 - .
16
RANGKAIN KELUARAN :
VL = ETH IL . ZOUT Bila :
b2 =
b TH
V L-
a2 =
V L+ ZO
OUT
ZO
E TH Z O = Z OUT + Z O
2
TH
OUT
b2 = bTH + OUT.L.b2
dimana
L . b2 = a2
b b = 1- .
OUT
Z = Z
L
OUT
-Z +Z
O O
PL =
1 2
b2 -
1 2
a2 =
1 2
b2 . (1 - L )
P =
L
1 2
2 TH
1- . 1
2 L OUT
2 TH 2 OUT
2 L
AVN
=P =
L L
OUT
P =P
L
AVN
( ) 1 - ). (1 - .
2 L OUT
b = * 1
1 2
atau
1 - .
OUT
M =
L
(1 - ). (1 - )
2 2 L OUT
PL = PAVN . ML
dimana
1 - .
2 L
17
P G = = P
L P IN
1 2 1 2
b . (1 - ) a . (1 - )
2 2 2 L 2 2 1 IN
21 1
S .a b = 1 - S .r
2 22
1 G = 1-
P
2 IN
2
2 21
1- 1 S .
2 L 22
2 L
1- 1 - .
S S
2 IN
2 21
1- 1 S .
2 L 22
2 L
1- G = 1 - S .
2 S T 11
2 S
2 21
1- 1 .
2 L OUT
2 L
1- G = 1 - S .
2 S A 11
2 S
2 21
1 1
18
OUT
Contoh soal:
Transistor microwave mempunyai parameter S pada 10 GHz, dengan impedansi referensi (ZO) 50 sbb.:
S11=0,45 0,45 <150 1500 S12=0,01 <-100 S21=2,05 <100 S22=0,40 <-1500
19
VSWR MASUKAN
VSWR
IN
1 + a = 1 a
O O
2
P = P .(1 - a ) P = P .M
2 IN AVS IN AVS S
Za - Z Z a = Za + Z
S
M = (1 ( - a )
2 2 IN S
a = 1 - M (1 - ) . (1 - M = 1-
S 2 S S 2 S IN
2 IN
(1 - ) . (1 - a = 1 1- - * a = 1-
2 S IN IN S IN S
20
Contoh soal:
IN = 0,4 <-145
AVS IN IN IN
i=
S = 0,614 <160
Hitunglah : a.
|a|
(0.326) (1.985)
21
b. VSWRIN
VSWR KELUARAN
PL = PAVN . ML
VSWR
L
OUT
1 + b = 1 b
2 OUT
Zb - Z b = Zb + Z
O O
2 2 OUT L
b = 1 - M (1 - ) . (1 - M = 1-
2 L L 2 OUT L
(1 - ) . (1 - b = 1 1- - * b = 1-
2 OUT L OUT L OUT L
22
KEMANTAPAN PENGUAT RF
1 Mantap tanpa syarat (Unconditionally Stable) 1. Suatu penguat dinyatakan MANTAP TANPA SYARAT, bila terpenuhi IN< 1 dan OUT< 1; untuk SEMUA harga impedansi sumber dan beban PASIF (S< 1 dan L< 1) 2. Mantap bersyarat (Conditionally Stable, Potentially Unstable) Suatu penguat dinyatakan MANTAP BERSYARAT, bila terpenuhi IN< 1 dan OUT< 1; untuk SEJUMLAH harga impedansi sumber dan beban PASIF OSILASI terjadi pada penguat, jika pada terminal masukan atau keluarannya, terdapat (-RIN = resistansi negatif)
2 2 IN 2 1 2
RESISTANSI NEGATIF, yaitu bila IN> 1 atau OUT> 1. Sebagai contoh, jika impedansi masukan : ZIN = - RIN + jXIN
IN IN O IN O O
(R + Z ) + X - R + jX - Z = = - R + jX j +Z (Z - R ) + X
IN 2 IN IN O IN
>1
S
IN
Zin
ZS Es
Zout
ZL
E I= (R - R ) + j(X ( j( + X )
S IN IN S
23
R S - R IN = 0 I= X IN + X S = 0
Berdasarkan kepada koefisien refleksi, penguat yang MANTAP TANPA SYARAT akan terpenuhi bila : 1. S< 1 2. L< 1 3. . OUT
S .S . =S + <1 1 - S .
12 21 S 22 11 S
4. .
S .S . =S + <1 1 - S .
12 21 L IN 11 22 L
Pada penguat MANTAP BERSYARAT, hargaSdanLyang memberikan kemantapan dapat ditentukan dengan menggunakan PROSEDUR GRAFIS pada SMITH CHART.
Tempat kedudukan S dan L yang menghasilkan OUT=1 dan IN=1 ditentukan dulu :
S .S . =S + =1 1 - S .
12 21 L IN 11 22 L
11 12 2 21 2 2 22
(S - .S *) * S .S = S - S -
22 L 2 22
dimana = S .S S - S .S S
11 22 12
21
24
S .S R = S - C = (S - .S *) * S -
12 2 21 L 2 22 22 11 L 2 2 22
CL
CL
Z Z=
=1
IN
Jika
Z =Z =
L O L
Z -Z =0 = S Z +Z
L O IN L O
Smith Chart
11
25
Jadi bilaS11< 1, makaIN< 1, untuk L = 0 (ZL=ZO) daerah d h yang mengandung d titik pusat t Smith S ith Chart Ch t adalah d l h daerah d h mantap t
S11 < 1
CL
=1
IN
CL
>1
IN
<1
IN
26
Jadi jikaS11> 1, makaIN> 1 untuk L = 0 (ZL=ZO) daerah yang mengandung titik pusat Smith Chart adalah daerah tidak mantap
S11 > 1
CL
=1
IN
CL
<1
IN
27
Microwave Engineering, 3 Edition, by David M Pozar L d (Output) Load (O t t) stability t bilit circles i l for f a conditionally diti ll stable t bl device. d i (a) |S11| < 1. (b) |S11| > 1.
28
OUT
S .S . =S + = 1 - (S - .S *) * = S .S S - S - 1 - S .
12 21 S
11 22 12 2 21
22
dimana : = S .S - S .S
11 22 12
21
11
11
11
S .S Persamaan diatas merupakan persamaan R = jari - jari S - lingkaran sumber (tempat kedudukan S untukOUT=1): S *) * C = (S - .S titik pusat lingkaran S -
12 2 21 S 2 11 11 22 S 2 2 11
S22 < 1
CS
=1
OUT
R
C
S
OUT
>1
OUT
<1
29
S22 > 1
CS
OUT
=1
CS
OUT
OUT
<1
>1
30
Kondisi mantap TANPA SYARAT untuk semua sumber atau beban dapat ditulis dengan :
- R
>1
untuk
11
<1
CL
S11 < 1
CL
C >R
L
31
C - R >1
S S
untuk S < 1
22
S22 < 1
CS
CS
32
FAKTOR KEMANTAPAN K
K= 1 - S11 - S22 + 2 S12.S 21
2
2 2 2
>1
1 - S 11
K >1
> S 12 .S 21
S 11 < 1
1 - S11
1 - S 22
2
> S 12 .S 21
> S12.S21
2
S 22 < 1
1 - S22
> S12.S21
< 1
atau cukup dengan :
dan
K >1
33
34
Latihan soal:
1. Suatu transistor jenis GaAs MESFET dengan parameter s, diukur pada Vds = 5 V dan Ids = 40 mA, f = 9 GHz, referensi 50 ohm:
S11=0,65 0 65 <-154 < 1540 S12=0,02 <400 S21=2,04 <1850 S22=0,55 <-300 s = 0,38 <250 Tentukan: 1. factor Delta 2. Faktor stabilitas K 3. Koefisien refleksi keluaran out 4. GA (Available Power Gain)
Ref: Microwave Circuit Analysis & Amplifier Design, by Samuel Y.Liao, Exp. 3-4-2.
PT2123 - Elektronika Komunikasi - Penguat Frekuensi Tinggi
35
Parameter S untuk HP HFET-102 GaAs FET pada frekuensi 2 GHz, dicatu dengan tegangan biasing Vgs = 0 dengan Z0=50 sebagai berikut: S11=0.894 <-60.60
S12=0,020 <62.40 S21=3.122 <123.60 S22=0,781 <-27.60 Tentukan kestabilan transistor tersebut dengan menghitung K dan , kemudian plot-kan daerah kestabilannya ! Solusi: = 0.696 0 696 < -830 CL = 1.363<470 CS = 1.132<680 K = 0,607 0 607 potentially unstable RL = 0.50 RS = 0.199
36
37
Jika dipilih :
S 12 .S 21 . L S * = S 11 + 1 - S 22 . L
SM =
dimana :
B1 B1 - 4 C1
2
2 C1
B1 = 1 + S11 - S22 -
2 2
LM =
2
B2 B2 2 - 4 C2 2 C2
B2 = 1 + S22 - S11 -
C1 = S11 - .S22 *
C2 = S22 - .S11 *
atau
GT, MAX =
1 1 - SM
2
S21
1 - LM
2 2
1 S22.LM
GT, MAX =
S21 S12
(K - K 2 - 1)
38
Latihan soal:
Rancanglah suatu penguat dengan gain maximum pada frekuensi 4 GHz menggunakan single-stub matching! Transistor GaAs FET mempunyai parameter S dengan Z0=50 sebagai berikut: S11=0.72 <-1160
S12=0,03 <570 S21=2.60 2 60 <760 S22=0,73 <-540
Ref: Microwave Engineering, 2nd Edition, by David M Pozar, Exp 11.3
Solusi:
39
Circuit design and frequency response for the transistor amplifier of Example 11.3. (a) Smith chart for the design of the input matching network.
40
41
GP =
1 1 - IN
2
S 21
1 - L
2 2
2 2
1 S 22 . L
2 2
= S 21
gP
dimana:
gP =
2
1 - L
2
L - 1 + g P . S22 -
L -
g P .C C2.L
2 2
g P .C C2 * .L *
2 2
1 - g P (1 - S11 )
2 2
CP =
g P .C2 * 1 + g P ( S22 - )
12
jari-jari lingkaran :
RP
{ 1 - 2K. 2K S =
.S S 21 .g P + S 12 .S S 21 .g P
2 2
1 2 2
1 + g P .( S 22 - )
42
P, MAX
sehingga
G P, MAX =
S 21 S 12
(K -
K 2 -1
Prosedur menggunakan lingkaran GP konstan : 1) Untuk GP yang ditentukan, hitung titik pusat dan jari-jari lingkaran GP konstan 2) Pilih L yang diinginkan dii i k (di lingkaran li k t tersebut) b t) 3) Dengan L tersebut, daya keluaran maksimum diperoleh dengan melakukan conjugate match pada masukan, yaitu S = IN*
43
Solusi
= 0,3014
2
K = 1,504 ,50
GP S 21
2
CP = 0,508 103,9o
44
b. KASUS MANTAP BERSYARAT Dengan transistor mantap bersyarat, prosedur perancangan untuk GP t t t adalah tertentu d l h sebagai b i berikut: b ik t 1) Untuk GP yang diinginkan, gambar lingkaran GP konstan dan lingkaran kemantapan beban. Pilih L yang berada pada daerah mantap dan tidak terlalu dekat dengan lingkaran kemantapan beban. 2) Hitung IN dan tentukan apakah conjugate match pada masukan mungkin. Untuk itu gambar lingkaran kemantapan sumber dan periksa apakah S = IN* terletak pada daerah mantap. 3) Jika S = IN* tidak terletak pada daerah mantap atau terletak pada daerah mantap namun terlalu dekat dengan lingkaran kemantapan sumber, pilih L yang lain dan ulangi langkah 1) dan 2) Catt: nilai S dan L sebaiknya tidak terlalu dekat dengan lingkaran kemantapan, karena ketidakmantapan (OSILASI) dapat terjadi oleh variasi nilai komponen yang digunakan sehingga L dan S masuk ke daerah tidak mantap.
45
= 0,223 62,12 0
K = 0,4
G P = 10dB
Solusi :
97,2o
46
Oleh karena | |S11| < 1, daerah MANTAP berada diluar lingkaran g kemantapan BEBAN S = IN * = 0,52 179,32 o Pilih titk A L = 0,1 97,2 o Lingkaran kemantapan sumber :
CS = 1,67 171o
RS = 1,0
berada di
47
GA =
1 1 - OUT
2
S21
1 - S
2 2
gA =
GA S21
2
1 S11.S 2 1 - S
2 2 2
= S21 . g A
C1 = S11 - .S22 *
Dengan cara yang sama seperti lingkaran GP konstan, diperoleh : Lingkaran GA konstan : g A .C1 * titik pusat lingkaran : CA = 2 2
jari-jari lingkaran
{ 1 - 2K S .S =
12
1 + g A ( S11 - )
21
g + S .S .g
2 A 12 21 2 11
2 A
1 2
1+ g ( S
A
- )
2
Semua S pada lingkaran, memberikan suatu GA yang diinginkan. Untuk GA tertentu, daya keluaran maksimum diperoleh dengan L = OUT*
L ini memberikan GT = GA
PT2123 - Elektronika Komunikasi - Penguat Frekuensi Tinggi
48
1. Untuk GA yang diinginkan, gambar lingkaran GA konstan dan lingkaran kemantapan sumber. Pilih S yang berada di daerah mantap dan tidak terlalu dekat dengan lingkaran kemantapan sumber. 2. Hitung OUT dan periksa apakah conjugate match mungkin, untuk itu gambar lingkaran g g kemantapan p beban dan p periksa apakah p L = OUT* berada di daerah mantap. 3. Jika L = OUT* tidak berada pada daerah mantap atau terlalu dekat dengan lingkaran kemantapan beban, pilih S (atau GA) yang lain dan ulangi langkah 1) dan 2).
Catt: nilai S dan L sebaiknya tidak terlalu dekat dengan lingkaran kemantapan, karena ketidakmantapan (OSILASI) dapat terjadi oleh variasi nilai komponen yang digunakan sehingga L dan S masuk ke daerah tidak mantap.
49
Latihan soal:
Rancanglah sebuah penguat RF yang mempunyai GA = 10 dB! Rancang pula IMC-in dan IMC-out dengan menggunakan stub paralel-open circuit!
50
VSWRIN konstan
VSWR IN =
1 + a 1 - a
a =
IN - S * 1 - IN.S
51
Cvi =
IN *. (1- a ) 1 a.IN
2
a . (1 - ) Rvi = 1 a.
IN 2 IN
Pada kasus mantap tanpa syarat dan beberapa kasus mantap bersyarat,
52
VSWRout konstan
1 + b
Cvo =
OUT * . (1 - b ) 1 b . OUT
b . (1 - Rvo = 1 b.
2 OUT 2
OUT
53
F = F MIN +
(1 - ).1 + opt
S 2
4 n S - opt
2 2
rn
opt
= equivalent normalized noise resistance (= RN/ZO) = koefisien refleksi sumber y yang g dapat menghasilkan g faktor derau minimum
PT2123 - Elektronika Komunikasi - Penguat Frekuensi Tinggi
54
S - opt 1 - S
2
Fi - F MIN .1 + opt 4 rn
2
opt 2 Ni Re [ S . opt *] + = 1 + Ni 1 + Ni 1 + Ni
:
2
C Fi
opt p = 1 + Ni
1 R = Ni + Ni 1 - opt Ni + 1 55
Fi
S11 = 0,552 169o S12 = 0,049 23o S21 = 1,681 1 681 26o S22 = 0,839 - 67 o
Ni =
Z=0
166 o
Z=
CFi =
56