3 Sistem Tenaga Listrik
3 Sistem Tenaga Listrik
Sistem Tenaga Listrik : Sekumpulan Pusat Listrik dan Gardu Induk (Pusat Beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi Sistem Tenaga listrik terbagi dalam tiga sub system : Sistem Pembangkitan Sistem Transmisi Sistem Distribusi
1. 2. 3. 4. 5.
PLTA (MW) PLTU (MW) PLTG (MW) PLTGU (MW) PLTP (MW) Total
Sedangkan untuk Transmisi 150 KV tersebar di jalur dari / ke GI Bojonegoro di Jatim dan GI Sunyaragi di Jabar dan di jalur Selatan dari / ke GI Ngawi di Jatim dan GI Banjar di Jabar.
Pada Pembangkit Tenaga Listrik ini sumbersumber energi alam dirubah oleh penggerak mula menjadi energi mekanis yang berupa kecepatan atau putaran, selanjutnya energi mekanis tersbut di rubah menjadi energi listrik oleh generator.
SISTEM TRANSMISI
Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban melalui saluran transmisi.
Saluran transmisi akan mengalami rugi-rugi tenaga, maka untuk mengatasi hal tersebut tenaga yang akan dikirim dari pusat pembangkit ke pusat beban harus ditransmisikan dengan tegangan tinggi maupun tegangan ekstra tinggi.
SISTEM DISTRIBUSI
Sistem Distribusi berfungsi mendistribusikan tenaga listrik ke konsumen yang berupa pabrik, industri, perumahan dan sebagainya. Transmisi tenaga dengan tegangan tinggi maupun ekstra tinggi pada saluran transmisi di rubah pada gardu induk menjadi tegangan menengah atau tegangan distribusi primer, yang selanjutnya diturunkan lagi menjadi tegangan untuk konsumen
TEGANGAN PENYALURAN
Saluran Transmisi Tegangan Tinggi PLN kebanyakan mempunyai tegangan 66 KV, 150 KV dan 500 KV. Khusus untuk tegangan 500 KV dalam praktek saat ini disebut sebagai tegangan ekstra tinggi. Tegangan Distribusi primer yang dipakai PLN adalah : 20 KV, 12 KV dan 6 KV. Kecenderungan saat ini menunjukkan bahwa tegangan distribusi primer PLN yang berkembang adalah 20 KV
Energi alam yang berasal dari air terjun maupun aliran sungai akan menghasilkanpembangkit hidro berupa Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
Energi alam berupa tenaga angina, tenaga pasang naik dan pasang surut air laut masih belum termanfaatkan dengan baik Energi alam yang berasal dari tenaga matahari masih dikembangkan terus, sehingga belum dipasarkan secara komersial.
PENGGOLONGAN PTL
Sistem Pembangkitan tenaga listrik pada umumnya dapat dikategorikan hanya dua macam pembangkit yakni :
Pembangkit listrik tenaga thermal; seperti PLTU, PLTG, PLTD, PLTPB, dan PLTN Pembangkit listrik tenaga hydro, seperti : PLTA
Sistem Transmisi berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembanngkit tenaga listrik yang jauh dari pusatpusat beban, dan juga untuk saluran interkoneksi antara system tenaga listrik yang satu dengan system tenaga listrik yang lain, yang pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi : Pembangkit Berdasarkan arus terdiri dari saluran transmisi arus bolak-balik dan saluran transmisi arus searah. Berdasarkan tegangan terdiri dari saluran tegangan rendah, saluran tegangan menengah, saluran tegangan tinggi, dan saluran ekstra tinggi, yang masing-masing mengikuti standar tertentu.
SISTEM PEMBANGKITAN
Berdasarkan penempatan terdiri dari saluran udara dan saluran bawah tanah.
Berdasarkan jarak terdiri dari saluran transmisi jarak pendek sekitar sampai dengan 50 mil saluran transmisi jarak menengah antara 50 mil sampai dengan 150 mil dan saluran transmisi jarak jauh lebih dari 150 mil.
Berdasarkan karakteristiknya saluran transmisi mempunyai parameter yang terdiri dari resistans, induktans, kapasitans dan konduktans.
SISTEM DISTRIBUSI
Sistem distribusi tenaga listrik berfungsi untuk membagi tenaga listrik ke konsumen baik pabrik, industri, komersial dan umum untuk kebutuhan tenaga listrik perumahan yang dapat di klasifikasikan menjadi : Berbagai tipe saluran distrbusi yang terdiri dari : Menurut arus, searah dan bolak-balik Menurut besar tegangan yang dipakai Menurut frekuensi yang dipakai Menurut jenis konstruksi yang dipakai Menurut beban, penerangan, komersial dan industri Menurut bentuk sambungan, 3 fasa 3 kawat, 3 fasa 4 kawat, fasa tunggal Menurut hubungan rangkaian, radial, tertutup (loop), dan jaringan jala (network) Menurut sistem pentanahan titik netralnya
SISTEM DISTRIBUSI
Berdasarkan peralatan terdiri dari tiang penyangga, penghantar, isolator, dan trafo distribusi Berdasarkan pengamanan gangguan sistem distribusi :
Pengamanan terhadap arus lebih dapat mempergunakan pengamanan lebur, penutup balik otomatis dan pemutus tenaga untuk distribusi saluran udara; pengaman lebur dan pemutus tenaga untuk saluran distribusi bawah tanah. Pengaman terhadap gangguan tegangan lebih, untuk saluran distribusi udara memakai arester atau penangkal petir