Anda di halaman 1dari 26

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem informasi Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu Sistem dan Informasi Sistem yaitu sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan metode, prosedur, tekhnik yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi yaitu data yang telah diolah, dibentuk dan dimanipulasi menjadi sesuatu yang berarti dan sesuai dengan keperluan pengguna informasi yang bersangkutan serta dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan. 2.1.1 Definisi sistem Pengertian sistem menurut para ahli, yaitu : 1. Menurut Fathansyah (Basis Data, 1999), Sistem merupakan suatu tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi atau tugas khusus) yang saling berhubungn secara bersama-sama yang bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu. 2. Menurut Jogiyanto (Pengenalan Komputer, 2002:683), Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi sistem yang menyebutkan bahwa sistem merupakan kesatuan dari komponen-komponen atau subsistem-subsitem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi tersebut lebih muda dan lebih banyak diterima, karena pada kenyataannya suatu sistem terbentuk dari beberapa komponen atau subsitem, dimana komponen-komponen atau subsitem-subsitem tersebut tidak berdiri

sendiri tetapi saling menunjukkan hubungan dan ketergantungan sehingga membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan atau sasaran sistem tersebut. 2.1.2 Karakteristik sistem Dengan melihat beberapa definisi tentang sistem di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa karakteristik sistem terdiri dari : 1. Sistem terdiri dari beberapa komponen 2. Antara satu komponen dengan komponen lain mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan 3. Komponen sistem saling bekerja sama dalam mencapai satu tujuan. 2.1.3 Definisi Infomasi Pengertian informasi menurut para ahli, yaitu : 1. Menurut Jogiyanto (2000, hal. 157), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. 2. Menurut Robert G. Murdick (2002, hal. 13), Informasi adalah data yang disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakan untuk membuat keputusan. 3. Menurut Sanyoto Gondodiyoto (2005, hal. 45) Informasi adalah hasil pengolahan data yang dapat berfungsi untuk suatu tujuan tertentu atau untuk analisa dan pengambilan keputusan. Informasi menurut beberapa definisi di atas adalah data yang sudah diolah dan menjadi bentuk yang lebih berguna, mempunyai nilai yang nyata dan lebih berarti bagi yang akan menerimannya sehingga dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. 2.1.4 Definisi sistem infomasi Pengertian system informasi menurut beberapa pakar adalah sebagai berikut : sistem infomasi adalah suatu sistem didalam suatu organisai yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan 4

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. sistem infomasi adalah suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan informasi guna medukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam operasi. Dari uraian definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari sistem informasi secara umum adalah suatu susunan yang sistematik dan teratur dari jaringan-jaringan aliran informasi yang saling berhubungan dalam prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam organisasi dengan maksud memberikan data kepada pengguna, baik data yang bersifat internal maupun data yang bersifat eksternal untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai suatu tujuan. 2.2 Konsep Dasar Sistem Basis Data 2.2.1 Data dan Informasi Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Basis Data adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegritasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakainya. Sedangkan sistem basis data adalah suatu sistem penyusunan dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambilan keputusan (Marlinda, 2004:1). Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyataka sebagai nilai (angka, deretan karakter, atau simbol) (Kadir, 1998:8). Sejumlah penulis menyatakan nilai-nilai yang secara aktual terkandung dalam basis data. Basis data adalah sekumpulan yang terorganisir dari data yang saling terkait. Tegasnya basis data adalah sekumpulan yang lengkap dari data, petunjuk5

petunjuk, tabel-tabel, indek, daftar data dan lain sejenisnya (Husni,1997:12). 2.2.2 Komponen Dasar Sistem Basis Data Komponen-komponen pokok sistem basis terdiri dari empat hal yang saling berhubungan. Empat komponen tersebut adalah sebagai berikut. a. Data Data pada sebuah basis data dapat disimpan secara terintegrasi (integrated) dan dapat dipakai secara bersama-sama (shared). Basis data merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi yang berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap (redudant). Masingmasing basis data dapat dipakai secara bersama-sama untuk aplikasi yang berbeda. b. Perangkat keras (Hardware) Terdiri dari semua perangkat komputer yang digunakan untuk pengelolaan sistem basis data. c. Perangkat Lunak (Software) Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data fisik pada basis data. d. Pemakai atau User Pamakai basis data dibagi menjadi tiga klasifikasi. Tiga klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Database Administrator (DBA), orang atau tim yang bertugas mengelola sistem basis data secara keseluruhan. 2. Programer, merupakan orang atau tim yang bertugas membuat program aplikasinya. 3. End user, merupakan orang yang mengakses basis data melalui terminal dengan menggunakan program aplikasi yang dibuat oleh programer.

2.2.3 Hirarki data Data diorganisasikan kedalam suatu hirarki yang terdiri atas: a. Elemen data Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecahkan lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data mahasiswa dapat berupa NIM, nama, alamat, tahun masuk dan atribut lain yang menyangkut kedalam data mahasiswa. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut. b. Rekaman Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Dalam sistem basis data relasional, rekaman dapata disebut dengan istilah tupel atau baris. c. Berkas Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu subjek. Dalam sistem basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut relasi atau tabel. 2.2.3 Relational Database Management Sistem (RDBMS) a. Pengertian RDBMS Kumpulan file yang penting dalam saling berkaitan untuk program dan pengelolaannya disebut DBMS (Marlinda, 2004:6). DBMS adalah istilah yang pengelolaan data. Untuk membuat dan mengelola data tersebut, dibutuhkan software yang diistilahkan DBMS (Data Base Management Sistem). Tugas-tugas yang diemban software DBMS ini adalah membuat database, menampilkan data yang ada pada database tersebut, memodifikasi data pada database tersebut, menghasilkan laporan sesuai dengan data yang ada dalam database, dan mengamankan data dari pihak7

pihak yang tidak berkepentingan (Swastika, 2006:36). Beberapa contoh software DBMS yang banyak beredar adalah Oracle, Microsoft SQL Server, SyBase dan MySQL. Hampir semua program DBMS merupakan RDBMS (Relational Data Base Management Sistem), dimana data yang akan diorganisir dalam sekumpulan tabel yang saling berelasi atau berhubungan (Swastika, 2006:36). b. Konsep Database Relasional Arsitektur 1. internal level Disebut juga internal view, yaitu tingkatan yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di media storage atau level yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan. Contohnya cara penyimpanan data dalam disk. Tempat penyimpanan dapat digolongkan sebagai berikut. a. Device model, tempat penyimpanan datanya. b. Storage model, cara data disimpan di dalam tempat penyimpanan data dan hubungannya terhadap data serta pengaksesannya. 2. external level Disebut juga dengan individual user views, yaitu tingkatan data di basis data dilihat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan erat dengan para pemakai. Contohnya adalah cara seorang pemakai menggunakan data. 3. conceptual level Disebut juga community user view, yaitu tingkat dari aplikasi yang berbeda digabungkan, sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik atau 8 sistem basis data dibagi menjadi tiga tingkatan (Marlinda, 2004:9), yaitu:

level yang merupakan penghubung dari internal level dan external level. Hal inilah yang mendasari Relational Data Base Management Sistem (RDBMS). Contohnya cara penggunaan data oleh sekelompok pemakai. Kelemahan sistem pemrosesan berkas dapat diatasi dengan sistem basis data ini, dengan keuntungan yang diperoleh dalam pemrosesan data ini adalah: a. kemubadziran data akan terkurangi, b. integritas data, c. independensi data, d. konsistensi data, e. berbagi data, f. keamanan data, g. lebih mudah dalam penggunaan dan pencarian data. RDBMS merupakan antar muka bagi pemakai dalam mengorganisasikan database yang disusun, pemakai dapat berinteraksi langsung dengan mudah dan praktis dengan menggunakan perintahperintah yang sederhana yang dibuat dalam suatu bahasa pemrograman. Tujuan penyusunan c. Tabel Tabel merupakan salah satu bagian dari database. Tabel akan menampung data yang tersimpan dalam bentuk baris dan kolom. Setiap kolom mempunyai nama yang unik (tidak mungkin kembar), dan dapat mempunyai jenis yang berbeda. Baris pada tabel berisi data yang sesuai dengan jenis fields-nya. Dalam suatu tabel kita membutuhkan satu field kunci. Field kunci adalah sebuah file yang unik, dan tidak ada yang sama pada tabel tersebut. Nantiya pada tabel posting, tidak perlu mencatat nama, password dan level dari record yang bersangkutan (Swastika, 2006:37). Field 9 RDBMS data dan adalah untuk mempermudah pemrograman dari penciptaan masalah membebaskan

penyusunan file yang kacau dan berantakan.

kunci digunakan juga untuk menghubungkan antara tabel satu dengan tabel yang lain. d. Relasi atar tabel Dalam sistem basis data ini, data tersimpan dalam beberapa jaringan yang berbeda yang terdistribusi melalui bermacam-macam media yang berbeda. Basis data ini berisi sekumpulan form, tiap form dapat berinteraksi saat mengeksekusi data pada satu form atau secara bersamaan pada beberapa form. Setiap form dapat memproses eksekusi data lokal, dengan data yang telah ditentukan. Sebuah form juga dapat mengambil bagian dalam melakukan akses terhadap data pada beberapa form yang berbeda. Macam-macam bentuk topologi distribusi data. 1. Fully Connected Network Keuntungan dari tipe ini adalah jika salah satu rusak maka yang lain masih dapat berjalan, tetapi tidak ada jaminan kerahasiaan data. Karena seluruh bagian dapat melakukan pengaksesan data. 2. Partially Connected Network Reliability pada sistem ini rendah, karena sistem pengaksesan hanya melewati satu jalur dan tidak ada jalur lain. Akan tetapi biaya dapat ditekan. Jaminan kontrol tidak dijamin. 3. Tree Structure Network Sistem bersifat sentral, jika pusat rusak maka semua bagian tidak dapat melakukan pengaksesan data. 4. Ring Network Sistem melingkar seperti ini hanya dapat mengakses data pada sistem yang langsung berhubungan, maka sistem kontrol sendiri tidak terjamin. 5. Start Network Pada sistem ini kontrol manajemen data terjamin karena bersifat sentral dengan biaya yang rendah (Marlinda, 2004:38).

10

2.3 Perancangan Basis Data Perancangan basis data terdiri dari tiga tahapan. a. Perencanaan basis data secara konseptual, merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konsep. Tiga langkah perancangan sistem basis data secara konseptual adalah sebagai berikut: 1. Penentuan entitas pada basis data. 2. Pendefinisian gabungan antar entities. 3. Penerjemahan hubungan ke dalam entities. b. Perancangan basis data secara logis, merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual pada model basis data yang akan dipakai, namun sebagaimana perancangan basis data secara konseptual, perancangan ini tidak bergantung pada DBMS yang dipakai. c. Perancangan basis data secara fisis, merupakan tahapan untuk menuangkan perencanaan basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal yang spesifik terhadap DBMS yang dipakai. 2.4 Normalisasi data Normalisasi adalah pemrosesan pengelompokan atribut-atribut dan relasi sehingga membentuk struktur relasi antar tabel. Normalisasi merupakan proses pengelompokan F. Codd. Well-structure relation adalah sebuah relasi dengan jumlah kerangkapan datanya sedikit (minimum amount of redudancy), serta memberikan kemungkinan bagi user untuk melakukan insert, delete dan modify terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang berakibat tidak terjadi kesalahan atau inkonsistensi data, yang disebabkan oleh operasi- operasi tersebut (Marlinda, 2004:115). elemen-elemen data menjadi suatu tabel-tabel untuk menunjukkan entity dan relasinya. Teknik ini ditemukan pada tahun 1970 oleh E.

11

Dalam proses normalisasi, persyaratan sebuah tabel harus dipecah berdasarkan adanya kesulitan kondisi pengorganisasian data, seperti menambahkan dan menyisipkan, mengubah atau menghapus serta pembacaan data dari tabel tersebut. Bila masih ada kesulitan maka tabel harus dipecah kembali sampai mendapatkan hasil yang maksimal. a. Teknik normalisasi data Ada beberapa kunci relasi dalam teknik normalisasi data, antara lain: 1. kunci calon (candidate key) Kunci calon adalah kunci yang mendefinisikan secara unik suatu kejadian dari entitas. 2. kunci primer (primery key) Kunci primer adalah kunci yang tidak hanya mendefinisikan secara unik suatu kejadian tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari entitas. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi kunci primer, tetapi dipilih salah satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entiti yang ada. 3. kunci alternatif Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. Dapatanya kunci alternatif dipakai sebagai kunci dalam pengurutan data. 4. kunci tamu Kunci tamu adalah kunci yang melengkapi suatu relasi atau hubungan yang menunjukkan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entitas anak yang direlasikan ke kunci primer pada induknya. Hubungan antara kunci primer dengan kunci tamu adalah hubungan satu lawan banyak.

12

b. Anomali Normalisasi data merupakan suatu proses untuk mendapatkan struktur tabel atau relasi yang efisien dan bebas dari anomali, dan mengacu pada cara data item dikelompokkan ke dalam struktur record. Anomali merupakan efek samping yang tidak diharapkan, yang ditimbulkan dari suatu proses. Anomali-anomali yang terjadi dapat dikelompokkan menjadi tiga, anomali yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Anomali peremajaan, yang terjadi apabila dilakukan pengubahan data yang mengakibatkan pengubahan data lain yang tidak mempunyai hubungan secara logika. 2. Anomali penyisipan, yang terjadi apabila dilakukan penambahan atau penyisipan data yang mengakibatkan perlunya penambahan atau penyisipan data lain yang tidak mempunyai hubungan secara logika. 3. Anomali penghapusan, yang terjadi apabila dilakukan penghapusan data yang mengakibatkan hilangnya data lain yang tidak mempunyai hubungan secara logika. c. Dependensi Untuk memahami proses normalisasi, perlu diketahui dua terminologi yang terkait ialah ketergantungan fungsional (functional dependencies) dan kunci. Suatu ketergantungan fungsional ialah suatu relationship diantara atribut. Dengan ketergantungan fungsional, jika diberikan nilai suatu atribut maka akan dapat diperoleh atau dicari nilai dari atribut lain. Dependensi merupakan konsep yang mendasari suatu normalisasi. Dependensi menjelaskan antar atribut, atau secara yang lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya. Dependensi ini menjadi acuan bagi pendekomposisian data ke dalam bentuk yang paling efisien (Kadir, 1999:68). 13

1. Dependensi fungsional Dependensi fungsional adalah macam dependensi yang banyak diulas pada literature basis data. Dependensi fungsional didefinisikan sebagai suatu atribut yang mempunyai ketergantungan fungsional terhadap nilai atribut itu jika dan hanya jika setiap atribut itu berhubungan dengan sebuah variabel lain yang ada pada kelompok. 2. Dependensi fungsional sepenuhnya Dependensi fungsional sepenuhnya dapat diartikan sebagai berikut. Suatu atribut Y mempunyai dependensi fungsional penuh terhadap atribut X jika: a. Y mempunyai dependensi fungsional terhadap X b. Y jika memiliki dependensi terhadap bagian dari X 3. Dependensi total Definisi dependensi total adalah sebagai berikut. Suatu atribut Y mempunyai dependensi total terhadap atribut X jika: a. Y mempunyai dependensi fungsional terhadap X b. X jika memiliki dependensi terhadap Y 4. Definisi transitif Definisi transitif adalah sebagai berikut. Suatu atribut Y mempunyai dependensi transitif terhadap atribut X jika: a. Y mempunyai dependensi fungsional terhadap X b. X jika memiliki dependensi terhadap Y d. Bentuk bentuk normalisasi Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada level normaslisasi. Suatu relasi dikatakan berada pada bentuk normal jika memenuhi kondisi

14

tertentu (Kadir, 1999:72). Bentuk-bentuk normal dari relasi adalah sebagai berikut. 1. Unnormalized (bentuk belum normal) Unnormalized ialah suatu relasi yang mengandung atribut dengan nilai non-atomic, dan atau mempunyai group atribut berulang. Nilai atribut atomic ialah nilai suatu atribut yang tidak dapat dibagi menjadi komponenkomponen yang lebih kecil. Sehingga nilai atribut composite dan nilai atribut multivalued tidak diijinkan disini. 2. Normal Kesatu (1NF) Suatu relasi didalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika semua domain yang mendasari hanya berisi nilai scalar, dengan demikian tidak mengandung grup yang berulang, karena tabel yang belum ternormalisasi merupakan tabel yang memiliki atribut berulang. 3. Bentuk Normal Kedua (2NF) Suatu relasi di dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika: a. Memenuhi bentuk normal pertama b. Setiap atribut bukan kunci bergantung penuh secara fungsional pada kunci utama. Atribut bukan kunci ialah atribut yang tidak membentuk bagian kunci utama. 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF) Suatu relasi di dalam 3NF jika dan hanya jika: a. Memenuhi 2NF b. Setiap atribut bukan kunci tergantung non-transitive pada kunci utama. Atribut bukan kunci merupakan sembarang atribut yang tidak berpartisipasi didalam kunci utama dari relasi terkait. Sedangkan ketergantungan transitive terjadi apabila satu atribut bukan kunci tergantung pada satu atau lebih atribut bukan kunci yang lain.

15

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Jika suatu relasi mempunyai lebih dari satu kunci kandidat yang overlapping, terdapat kemungkinan masih dijumpainya anomali (meskipun relasi sudah memenuhi 3NF). R. dengan F. Boyce dan E. suatu F. Codd bentuk (BCNF). mengusulkan pemecahannya mengenalkan

normalisasi yang didefinisikan lebih kuat dari 3NF. Bentuk tersebut yang kemudian disebut dengan nama Boyce Codd Normal Form yang menjadi kunci kandidat. 6. Bentuk Normal Keempat (4NF) Meskipun suatu relasi sudah memenuhi BCNF, terdapat kemungkinan relasi tersebut masih menghasilkan anomali peremajaan. Untuk menghilangkan anomali tersebut perlu dilakukan proses normalisasi untuk mendapatkan 4NF. Didalam membentuk relasi menjadi 4NF, akan terkait dengan suatu bentuk hubungan antar atribut yang disebut dengan Multi Valued Dependence (MVD). 7. Bentuk Normal Kelima (5NF) Sebelum bicara tentang relasi dengan bentuk normal yang lebih tinggi dari 4NF, perlu dikenalkan dahulu tentang Joint Dependency (JD). Joint ependency (JD) contohnya sebagai berikut. Ambil R suatu relasi, dan A, B sampai dengan Z himpunan bagian berubah-ubah dari himpunan atribut R. R memenuhi joint dependence, jika: * (A, B, .., Z) jika dan hanya jika R sama dengan joint dari projection dari A, B,..., Z. Suatu relasi didalam 5NF atau disebut dengan Projection-Joint Normal Form (PJ/NF) jika dan hanya jika setiap JD di dalam R dinyatakan tidak langsung oleh kandidat key dari R. Suatu relasi di dalam BCNF jika dan hanya jika, hanya determinant

16

2.5 Fungsi Definis 1 Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi yang memasangkan dengan tepat setiap unsur pada A ke satu unsur pada B. Istilah fungsi sering juga disebut pemetaan. Pernyataan tersebut dituliskan : f:AB menyatakan f memetakan himpunan A ke himpunan B. Fungsi dapat dibedakan menjadi : 1. Fungsi satu-satu (injective) Fungsi f dikatak fungsi satu-satu atau injective jika tidak ada dua elemen himpunan A yang memiliki bayangan sama. Dengan kata lain, jika a dan b adalah anggota himpunan A, maka f(a) b. jika f(a) = b maka implikasinya adalah a = b. A a b B 1 2 3 d 4

Gambar 2.1 Gambar yang mengilustrasikan fungsi satu-satu (injektif) 2. Fungsi pada (surjective) Fungsi f dikatakan pada atau surjective jika setiap elemen himpunan B merupakan bayangan dari satu atau lebih elemen himpunan A. Dengan kata

17

lain semua elemen B merupakan jelajah dari f. fungsi f disebut fungsi pada himpunan B. f : A B (b B) ( a A) f(a) = b A B

a b c d

1 2 3

Gambar 2.2 Gambar yang mengilustrasikan fungsi pada atau (surjektif)

3. Fungsi korespondensi satu-satu atau (bijection) Fungsi f dikatakan berkorespondensi satu-satu atau (bijection) jika f fungsi satu-satu dan fungsi pada. A B

a b c d

1 2 3 4

Gambar 2.3 Gambar yang mengilustrasikan fungsi (bijection) 2.6 Sistem Informasi Perpustakaan Perpustakaan, berasal dari kata dasar pustaka yang berarti kitab,

18

buku. Beberapa batasan atau defenisi perpustakaan adalah sebagai berikut 1. Perpustakaan adalah suatu tempat, gedung atau ruangan untuk menyimpan dan memakai koleksi buku dan bahan bacaan lainnya. 2. Perpustakaan adalah kumpulan buku dan bahan pustaka lainnya yang diorganisasikan dan diadministrasikan untuk bacaan, konsultasi dan studi. 3. Perpustakaan adalah unit kerja yang memiliki sumber daya manusia, ruangan secara khusus dan koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya terdiri dari 1000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang bersangkutan. 4. Perpustakaan adalah suatu unit kerja, tempat menyimpan bahan pustaka yang tercetak dan terekam yang dikelola dan disusun secara sistematis menurut sistem tertentu untuk digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi. Dari batasan atau defenisi di atas, maka dapat dilihat bahwa perpustakaan itu merupakan kesatuan dari berbagai unsur atau aspek, yaitu: 1. Organisasi/unit kerja 2. Gedung/ruang dan perlengkapannya 3. Koleksi bahan pustaka 4. Tenaga pengelola (SDM) 5. Masyarakat pemakai (layanan) 6. Anggaran biaya Menurut yang Beiling Siregar kebutuhan (2007, hal. 137), Sistem informasi perpustakaan adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi pelayanan publik mempertemukan pengolahan transaksi peminjaman, pengembalian dan perpanjangan buku dan pembuatan laporan harian, bulanan ataupun tahunan guna mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan. 2.7 Bagan alir sistem (flowchart) Bagan alir sistem atau sering juga disebut dengan flowchart merupakan 19

bagian yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem serta menjelaskan urutan-urutan dari prosedur yang ada pada suatu sistem. Simbolsimbol yang digunakan adalah sebagai berikut. a. Simbol input Simbol input digambarkan dengan bangun jajar genjang. Simbol ini digunakan untuk melambangkan kegiatan penerimaan input. Dalam simbol ini, kita dapat menuliskan input yang diperlukan pada suatu waktu secara satu per satu maupun secara keseluruhan, tetapi dapatanya input yang dimasukkan pada suatu waktu, dituliskan bersamaan secara keseluruhan dengan tujuan efisiensi ruang gambar.

Gambar 2.4 Simbol Input b. Simbol proses Simbol proses digambarkan dengan bangun persegi panjang. Simbol ini digunakan untuk melambangkan kegiatan pemrosesan input. Dalam simbol ini, kita dapat menuliskan operasi-operasi yang dikenakan pada input, maupun operasi lainnya. Sama seperti aturan pada symbol input, penulisan dapat dilakukan secara satu per satu maupun secara keseluruhan.

Gambar 2.5 Simbol Proses c. Simbol output Simbol output digambarkan dengan bangun seperti gambar 2.6. Simbol ini 20

digunakan untuk melambangkan kegiatan penampilan output. Dalam symbol ini, kita dapat menuliskan semua output yang harus ditampilkan oleh program. Sama seperti aturan pada dua simbol sebelumnya, penulisan dapat dilakukan secara satu per satu maupun secara keseluruhan.

Gambar 2.6 Simbol Output d. Simbol percabangan Simbol percabangan digambarkan dengan bangun belah ketupat. Simbol ini digunakan untuk melambangkan percabangan, yaitu pemeriksaan terhadap suatu kondisi. Dalam symbol ini, kita menuliskan keadaan yang harus dipenuhi. Hasil dari pemeriksaan dalam simbol ini adalah YES atau NO. Jika pemeriksaan menghasilkan keadaan benar, maka jalur yang harus dipilih adalah jalur yang berlabel Yes, sedangkan jika pemeriksaan menghasilkan keadaan salah, maka jalur yang harus dipilih adalah jalur yang berlabel No. Berbeda dengan aturan pada tiga symbol sebelumnya, penulisan keadaan dilakukan secara satu per satu.

Gambar 2.7 Simbol Percabangan e. Simbol prosedur Simbol prosedur digambarkan dengan bangun seperti Gambar 2.8. Simbol ini berperan sebagai blok pembangun dari suatu program. Prosedur memiliki suatu flowchart yang berdiri sendiri diluar flowchart utama. Jadi dalam simbol ini, kita cukup menuliskan nama prosedurnya saja, jadi sama seperti

21

jika kita melakukan pemanggilan suatu prosedur pada program utama (main program). Sama dengan aturan pada symbol percabangan, penulisan nama prosedur dilakukan secara satu per satu.

Gambar 2.8 Simbol Prosedur f. Simbol garis alir Simbol garis alir atau flow lines digambarkan dengan anak panah. Simbol ini digunakan untuk menghubungkan setiap langkah dalam flowchart dan menunjukkan kemana arah aliran diagram. Anak panah ini harus mempunyai arah dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. Anak panah ini juga dapat diberi label, khususnya jika keluar dari simbol percabangan.

Gambar 2.9 Simbol Garis Alir g. Simbol terminator Simbol terminator digambarkan dengan bangun seperti Gambar 2.10. Terminator berfungsi untuk menandai awal dan akhir dari suatu flowchart. Simbol ini dapatanya diberi label START untuk menandai awal dari flowchart, dan label STOP untuk menandai akhir dari flowchart. Jadi dalam sebuah flowchart pasti terdapat sepasang terminator yaitu terminator start dan stop.

Gambar 2.10 Simbol Terminator h. Simbol connector 22

Simbol connector digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dalam sebuah flowchart dengan keadaan on page atau off page. On page connector digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dari flowchart dalam satu halaman, sedangkan off page connector digunakan untuk menghubungkan suatu langkah dengan langkah lain dari flowchart dalam halaman yang berbeda. Connector ini dapatanya dipakai saat media yang kita gunakan untuk menggambar flowchart tidak cukup luas untuk memuat gambar secara utuh, jadi perlu dipisah-pisahkan. Dalam sepasang connector dapatanya diberi label tertentu yang sama agar lebih mudah diketahui pasangannya.

Gambar 2.11a Simbol On Page Connector

Gambar 2.11b Simbol Off Page Connector

2.8 Borland Delphi 7 Pranata (2003) mengemukakan bahwa borland Delphi 7 merupakan bahasa pemrograman berbasis Windows. Delphi 7 dapat membantu untuk membuat berbagai macam aplikasi yang berjalan di sistem operasi Windows, mulai dari sebuah program sederhana sampai dengan program yang berbasiskan client/server atau jaringan. Delphi , termasuk aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi web.

23

Untuk mempermudah pemrogram dalam membuat program aplikasi, Delphi menyediakan fasilitas pemrograman yang sangat lengkap. Fasilitas pemrograman tersebut dibagi dalam dua kelompok, yaitu object dan bahasa pemrograman. Secara ringkas object adalah suatu komponen yang mempunyai bentuk fisik dan dapatanya dapat dilihat (visual). Object dapatanya dipakai untuk melakukan tugas tertentu dan mempunyai batasan-batasan tertentu. Sedangkan bahasa pemrograman secara singkat dapat disebut sebagai sekumpulan teks yang mempunyai arti tertentu dan disusun dengan aturan tertentu serta untuk menjalankan tugas tertentu. Gabungan dari object dan bahasa pemrograman ini sering disebut sebagai bahasa pemrograman berorientasi object atau Object Oriented Programming (OOP). Bahasa pemrograman Delphi merupakan pengembangan dari bahasa Pascal. Tetapi bukan berarti untuk mempelajari bahasa pemrograman Delphi harus mempelajari Pascal terlebih dahulu, karena Borland Delphi 7 sudah dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan bagi seorang pemula untuk merancang aplikasi berbasis Windows dengan Borland Delphi7. Khusus untuk pemrograman database, Delphi menyediakan object yang sangat kuat, canggih dan lengkap, sehingga memudahkan pemrogram dalam menangani data dalam berbagai format merancang, membuat dan menyelesaikan aplikasi database yang diinginkan. Selain itu Delphi juga dapat database, misalnya format Ms-Access, SyBase, Oracle, Interbase, FoxPro, Informix, DB2 dan lain-lain. Format database yang dianggap asli dari Delphi adalah Paradox dan dBase. Borland Delphi 7 merupakan pilihan bagi sebagian kalangan programmer untuk membuat aplikasi. Hal ini disebabkan kelebihan yang ada pada Borland Delphi 7. Berikut ini sebagian kecil dari banyak kelebihan Borland Delphi 7: 1. Berbasis Object Oriented Programming (OOP). Setiap bagian yang ada pada program dipandang sebagai suatu object yang mempunyai sifat-sifat yang dapat diubah dan diatur. 24

2. Satu file .exe. Setelah program dirancang dalam IDE (Intergrated Development Environment) Delphi, Delphi akan mengko mpilasinya menjadi sebuah file executable tunggal. 3. Program yang dibuat dapat langsung didistribusikan dan dijalankan pada komputer lain tanpa perlu menyertakan file DLL dari luar. Ini merupakan sebuah kelebihan yang sangat berarti. 4. Borland Delphi 7 hadir bersama Borland Kylix 3 yang berbasiskan Linux, sehingga memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi multiplatform. Pada program Delphi, tampilan pada saat pertama kali dijalankan disebut IDE (Integrated Development Environtment). IDE milik Delphi dibagi menjadi enam bagian utama, yaitu Menu, Speed Bar, Component Palette, Form Designer, Code Editor, Object TreeView, dan Object Inspector. Lihat Gambar 2.12. untuk lebih jelasnya.

Menu Speed Bar Code Editor

Object Treeview Form Designer Object Inspector Gambar 2.12 Bagian-bagian IDE Delphi

25

1. Menu pada Delphi Menu pada Delphi memiliki kegunaan seperti menu pada aplikasi windows lainnya. Dari menu ini, pengguna dapat memanggil atau menyimpan program, menjalankan sebagainya. Singkatnya Delphi, dapat di lakukan dari menu. 2. Speed Bar Speed Bar atau sering juga disebut toolbar barisi kumpulan tombol yang tidak lain adalah pengganti beberapa item menu yang sering digunakan. Dengan kata lain, setiap tombol pada Speed Bar menggantikan salah satu item menu. Sebagai contoh, tombol kiri atas adalah pengganti menu File | New, tombol disebelah kanannya adalah pengganti menu File | Open. dan melacak bug program, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan IDE

Gambar 2.13 Speed Bar pada IDE Delphi 3. Component Palette Component Palette berisi kumpulan icon yang melambangkan komponenkomponen aplikasi. pada VCL (Visual Component Library). VCL merupakan pustaka komponen yang dengannya pengguna dapat membangun

Gambar 2.14 Component Palette pada IDE Delphi

26

4. Form Designer Sesuai dengan namanya, Form Designer merupakan tempat dimana pengguna dapat merancang jendela dari aplikasi Windows pengguna. Perancangan form dilakukan dengan meletakkan komponenkomponen yang diambil dari Component Palette. 5. Code Editor Code Editor adalah tempat dimana pengguna menuliskan program. Disini pengguna meletakkan pernyataanpernyataan dalam bahasa Object Pascal. Pemrogram Borland Pascal pasti tidak asing lagi dengan Code Editor karena sangat serupa dengan editor milik Borland Pascal. 6. Object Inspector Object Inspector digunakan untuk mengubah karakterisitik sebuah komponen. Pada Object Inspector, terlihat dua Tab, yaitu Properties dan Events. Pengguna dapat mengaktifkan salah satu tab ini dengan mengklik teks Properties atau Events. Tab Properties digunakan untuk mengubah properti komponen. Properti tanda (+) menunjukkan bahwa properti tersebut mempunyai sub properti. Klik pada tanda (+) untuk membuka sub properti. Tab Events merupakan bagian yang dapat diisi dengan kode program tertentu yang berfungsi untuk menangani event-event yang dapat direspon oleh sebuah komponen. Contoh, jika ingin suatu kejadian akan dikerjakan pada suatu komponen, maka kode program dapat dituliskan pada bagian OnClick.

27

Gambar 2.15 Object Inspector pada IDE Delphi Pada tab Properties, pengguna dapat mengubah properti dari komponent. Secara mudah, property dapat dijelaskan sebagai data yang menentukan karakterisitk komponen. Pada tab Events, pengguna dapat menyisipkan kode untuk menangani kejadian tertentu. Kejadian dapat dibangkitkan karena beberapa hal, seperti pengklikan Mouse, penekanan tombol keyboard, penutupan jendela, dan sebagainya.

28

Anda mungkin juga menyukai