Anda di halaman 1dari 19

Disebabkan Sarcoptes scabiei

tungau kecil

berbentuk oval

berkaki delapan

0,2 x 0,15 mm pada betina.

0,4 x 0,3 mm pada jantan

Telur Larva Nimfa dewasa

PATOGENESIS
tungau betina yang telah dibuahi

1 jam : gali terowongan

30 hari : terowongan menjadi beberapa centimeter Beberapa hari : inflamasi (merah,panas, nyeri, bengkak)

Sel imun beraksi

Karena amin vasoaktif (seperti histamine, triptamin dan mediator lainnya yang berasal dari sel mastosit)

.
karena molekul prostaglandin dan kinin juga meningkatkan permeabilitas dan mengalirkan plasma dan protein plasma melintasi endotel

PATOGENESIS
tungau betina yang telah dibuahi tiba di permukaan kulit. Dalam waktu satu jam, tungau tersebut akan mulai menggali terowongan. Setelah tiga puluh hari, terowongan yang awalnya hanya beberapa millimeter bertambah panjang menjadi beberapa centimeter. Meskipun begitu, terowongan ini hanya terdapat di stratum korneum dan tidak akan menembus lapisan kulit di bawah epidermis. Terowongan ini dibuat untuk menyimpan telur- telur tungau, kadang- kadang juga ditemukan skibala di dalamnya. Tungau dan produk- produknya inilah yang berperan sebagai iritan yang akan merangsang sistem imun tubuh untuk mengerahkan komponen- komponennya (Habif, 2003). Dalam beberapa hari pertama, antibodi dan sel sistem imun spesifik lainnya belum memberikan respon. Namun, terjadi perlawanan dari tubuh oleh sistem imun non spesifik yang disebut inflamasi. Tanda dari terjadinya inflamasi ini antara lain timbulnya kemerahan pada kulit, panas, nyeri dan bengkak. Hal ini disebabkan karena peningkatan persediaan darah ke tempat inflamasi yang terjadi atas pengaruh amin vasoaktif seperti histamine, triptamin dan mediator lainnya yang berasal dari sel mastosit. Mediator- mediator inflamasi itu juga menyebabkan rasa gatal di kulit. Molekul- molekul seperti prostaglandin dan kinin juga ikut meningkatkan permeabilitas dan mengalirkan plasma dan protein plasma melintasi endotel yang menimbulkan kemerahan dan panas

Tempat biasa terjadi gatal

TEROWONGAN
Pada tangan dan kaki (khususnya samping jari, sela jari, pergelangan tangan dan punggung kaki) panjangnya beberapa millimeter hingga beberapa centimeter, biasanya berliku- liku ada vesikel (benjol berisi air) pada salah satu ujung yang berdekatan dengan tungau yang sedang menggali terowongan, seringkali disertai eritema ringan

Kerokan kulit Mengambil tungau dengan jarum

Epidermal shave biopsy


Burrow ink test

Swab kulit

a. Kerokan kulit

PEMERIKSAAN

Papul atau terowongan yang baru dibentuk dan utuh ditetesi minyak mineral/ KOH, kemudian dikerok dengan scalpel steril untuk mengangkat atap papul atau terowongan. Hasil kerokan diletakkan di gelas obyek dan ditutup dengan lensa mantap, lalu diperiksa di bawah mikroskop. b. Mengambil tungau dengan jarum Jarum ditusukkan pada terowongan di bagian yang gelap dan digerakkan tangensial. Tungau akan memegang ujung jarum dan dapat diangkat keluar. c. Epidermal shave biopsy Papul atau terowongan yang dicurigai diangkat dengan ibu jari dan telunjuk lalu diiris dengan scalpel no. 15 sejajar dengan permukaan kulit. Biopsi dilakukan sangat superfisial sehingga perdarahan tidak terjadi dan tidak perlu anestesi. d. Burrow ink test Papul skabies dilapisi tinta cina dengan menggunakan pena lalu dibiarkan selama dua menit kemudian dihapus dengan alkohol. Tes dinyatakan positif bila tinta masuk ke dalam terowongan dan membentuk gambaran khas berupa garis zig- zag. e. Swab kulit Kulit dibersihkan dengan eter lalu dilekatkan selotip dan diangkat dengan cepat. Selotip dilekatkan pada gelas obyek kemudian diperiksa dengan mikroskop.

DIAGNOSIS
1. Gatal malam

2.Pada orang berkelompok / menular. 3.Adanya terowongan pada tempattempat tertentu. 4.Menemukan tungau

DIAGNOSIS
1.Pruritus nokturna, yaitu gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas. 2.Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok. 3.Adanya terowongan pada tempat- tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu- abuan, berbentuk lurus atau berkelok, rata- rata panjang 1cm, dan pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Tempat predileksinya adalah tempat- tempat dengan stratum korneum yang tipis seperti jari- jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, umbilikus, genetalia pria dan perut bagian bawah. 4.Menemukan tungau. Untuk menemukan tungau atau terowongan, dapat dilakukan dengan beberapa cara.

PENGOBATAN

1.Sulfur presipitatum

2.Emulsi benzil benzoat

3.Gama benzen heksa klorida (gameksan)

4.Krim permetrin 5%

PENGOBATAN
1.Sulfur presipitatum 2-5% dalam bentuk salep atau krim. Obat ini lebih efektif jika dicampur dengan asam salsilat 2%. Dioleskan di seluruh tubuh sesuadah mandi dan dipakai 3-4 hari berturut-turut.( 2-4 salp) 2.Emulsi benzil benzoat 20-25% selama 24 jam dalam 3 hari berturut-turut. 3.Gama benzen heksa klorida (gameksan) 0,5-1% dalam salep atau krim dioleskan selama 24 jam sekali pemakaian. 4.Krim permetrin 5% dapat memberikan hasil yang baik setelah pemakaian satu kali seluruh tubuh dan selama 10 jam.

PENCEGAHAN
1.meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan. 2.Hindari penularan misalnya dengan mencuci atau menjemur alat-alat tidur dan jangan memakai pakaian atau handuk bersama-sama dengan milik penderita. 3.Seluruh anggota keluarga yang tinggal serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan tak terkecuali penyakit menular lainnya/ manapun sehingga mengurangi penularan ke lainnya. 4.Pakaian .sprei. handuk.selimut dll di cuci dengan air panas. 5 Mandi dengan sabun sulfur (Deo,JF atau sulfur)

PENCEGAHAN
1.meningkatkan kebersihan perorangan dan lingkungan. 2.Hindari penularan misalnya dengan mencuci atau menjemur alat-alat tidur dan jangan memakai pakaian atau handuk bersama-sama dengan milik penderita. 3.Seluruh anggota keluarga yang tinggal serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan tak terkecuali penyakit menular lainnya/ manapun sehingga mengurangi penularan ke lainnya. 4.Pakaian .sprei.anduk.selimut dll di cuci dengan air panas. 5 Mandi dengan sabun sulfur (Deo,JF atau sulfur)

Anda mungkin juga menyukai