Anda di halaman 1dari 1

Black liquor adalah sisa larutan pemasak (cooking liquor) yang mengandung senyawa organik sulfur dan natrium

sulfida (Na2S). Selain itu terdapat natrium karbonat (Na2CO3) dan sedikit natrium sulfat (Na2SO4), garam, silika, kapur, besi oksida (FeO), alumina, dan garam abu (potash). Persentase padatan yakni 20%. Black liquor ini dipekatkan hingga 35% padatan di multiple effect evaporator (no 5). Strong black liquor ditampung dalam strong black liquor storage kemudian dimasukkan ke direct contact evaporator (no 6) untuk meningkatkan kepekatan. Kemudian liquor masuk ke salt cake mixing tank (no 7) untuk dilakukan pencampuran antara natrium sulfat (Na2SO4) dan liquor agar senyawa kimia tidak hilang dari sistem dan proses selanjutnya. Strong black liquor (mengadung 60% - 70% padatan) dan salt cake dipanaskan dengan bantuan steam heater untuk mengurangi viskositas. Selanjutnya campuran ini dibakar di furnace, panas yang sangat tinggi di dalam tungku ini membuat senyawa anorganik (Na2CO3 dan Na2S) menjadi kering dan membentuk leburan (smelt). Smelt ditampung pada dissolving tank (no 9) kemudian dicampur dengan air untuk membentuk green liquor. Karbon dan kotoran (impurities) lain dari green liquor diproses lebih lanjut yakni penyaringan sebelum akhirnya di buang ke landfill. Green liquor ditampung dalam suatu wadah kemudian ditambahkan dengan causticizing treatment yakni kapur (lime Ca(OH)2) untuk mengubah natrium karbonat (Na2CO3) menjadi NaOH. Na2CO3 (aq) + Ca(OH)2 (s) 2 NaOH(aq) + CaCO3(s) Kalsium karbonat (CaCO3) yang tidak larut dikeluarkan dan digunakan kembali pada causticizing. Senyawa natrium yang terbentuk yakni natrium hidroksida (NaOH) dan natrium sulfida (Na2S) digunakan kembali sebagai larutan pemasak (cooking liquor) dan disebut white liquor.

Anda mungkin juga menyukai