KELAS (NIM)
: 1B (131411039)
PRODI
A. Pembahasan
1. Larutan A (FeSO4)
Pada percobaan ini pertama-tama dibuat larutan A (FeSO4) dengan menimbang 5 gram
serbuk besi dan melarutkannya dalam 40 ml H2SO4 20% ke dalam gelas kimia. Larutan
berwarna abu-abu kehijauan dan endapan yang berupa besi akan melarut, dimana H 2SO4
merupakan pelarut yang mengandung proton yang dapat diionkan dan bersifat asam kuat atau
lemah. Kemudian larutan di aduk menggunakan magnetic stirrer dan dipanaskan diatas hot plate
dengan suhu 50oC. Tujuan dari pengadukan ini yaitu supaya larutan tercampur rata (homogen),
dengan kecepatan pengadukan yang konstan. Sedangkan tujuan dari pemanasan adalah sebagai
katalis, supaya serbuk besi tersebut cepat melarut dalam larutan H 2SO4,. sehingga larutan berubah
menjadi hijau bening. Kemudian larutan disaring dengan menggunakan kartas saring ketika
masih panas. Tujuan penyaringan untuk mencegah terbentuknya kristal pada suhu yang rendah.
Percobaan ini manghasilkan garam besi (II) sulfat yang merupakan garam besi (II) yang
terpenting. Garam-garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan,
garam-garam ini mengandung kation Fe2+ sehingga berwarna hijau dan Pembentukan FeSO 4 dari
logam Fe merupakan reaksi elektron berdasarkan prinsip termokimia. Reaksi yang terjadi yaitu:
Fe + H2SO4 FeSO4 + H2
2. Larutan B (NH4)2SO4
Pembuatan larutan B yaitu pertamatama dinetralkan 25 ml H 2SO4 20% dengan 35 ml
NH4OH 10%, dipanaskan pada suhu set 80oC dan diaduk selama 30 menit. Kemudian dilakukan
pengukuran pH dengan menggunakan kertas indikator setiap 5 menit sekali.Kemudian larutan ini
diuapkan hingga jenuh sampai timbul endapan-endapan kristal. Reaksi yang terjadi yaitu:
2NH4OH + H2SO4 (NH4)2SO4 + H2O
B. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu garam
Mohr merupakan senyawa kompleks besi dengan ligan amonium dan sulfat dengan
rumus molekul (NH4)2Fe(SO4)2. 6H2O. Pembuatan garam mohr dilakukan dengan cara
kristalisasi, yaitu melalui penguapan, dan didapatkan kristal berwarna hijau muda.
Campuran besi (II) sulfat dengan larutan amonium sulfat akan menghasilkan suatu
garam, yang sering disebut dengan garam mohr. Garam mohr stabil diudara dan
larutannya tidak mudah dioksidasi oleh oksigen diatmosfer. Garam Mohr yang terbentuk
berdasarkan percobaan sebesar 7,5 gram sedangkan garam Mohr secara teoritis sebesar
35,0056 gram. Yield yang diperoleh sebesar 21,43%. Hal ini disebabkan karena adanya
faktor kesalahan seperti larutan FeSO4 yang lupa tidak diuapkan ketika akan
dicampurkan, pengadukan, temperature yang tidak sesuai, penyaringan.