Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

Sebelum kita mengethaui lebih mendalam tentang masa remaja ini, tidak salahnya kita mengethaui terlebih dahulu apasih psikologi perkembangan itu, psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari gejala tingkah laku manusia yaitu proses yang menuju ke depan dan tidak dapat di ulang kembali. Khusus mengenai perkembagnan remaja, adalah merupakan tahap / proses perkembangan menuju kedewasaan baik kedewasaa fisik maupun rohani. Perkembangan tersebut menunjukkan pada perubahan-perubahan yang syaratnya tetap dan maju. Masa remaja mempunyai arti tersendiri di lihat dari berbagai sudut pandang. 1. Menurut hukum usia remaja di kelompokkan menjadi 16 22 tahun untuk wanita dan 1922 tahun untuk laki-laki. 2. Menurut sudut pandang fisik, masa remaja mencapai kematangan alat-alat kelamin, bentuk tubuh, dan megnalami perubahan-perubahan lain yang sempurna. 3. Menurut WHO, masa dimana terjdi perubahan dari masa anak-anak menjadi dewasa, keadaan relatif lebih mandiri, sosial psikologsi. Kemudian, masa remaja dibagi menjadi beberapa masa, 1. Masa pra puber 2. Masa puber 3. Masa adolensia

BAB II PEMBAHASAN

Remaja itu sulit didefinisikan secara mutlak, untuk itu terlebih dahulu mengetahui pengertian remaja, istialh remaja berasal dari bahaa inggris pubertas/Adolescenzia, yang bearti usia kedewasaan./masa pertumbuhan rambut di daerah tulang untuk menghindari

kesalahpahaman penggunaan istilah tersebut maka kamus bahasa Indonesia mengaartikan bahwa remaja adalah sama dengan pubertas. Masa remaja terbagi menjadi tiga, yaitu: a. Masa pra pubertas (pueral), usia 12-14 tahun b. Masa Pubertas usia 14-18 tahun c. Masa Adoleson usia 18-21 tahun

A. Konsep Pengertian Remaja Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan tingkah lakunya merupakan peralihan dari anakanak menjadi orang dewasa. Menurut Dorland (2011), remaja atau adolescence adalah periode di antara pubertas dan selesainya pertumbuhan fisik, secara kasar mulai dari usia 11 sampai 19 tahun. Menurut Sigmun Freud (1856-1939), mengatakan bahwa fase remaja yang berlangsung dari usia 12-13 tahun hingga 20 tahun.1 Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanakkanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua.

B. Masa Pra Pubertas (Pueral) 12-14 tahun Masa ini adalah masa peralihan dari masa sekolah menuju masa pubertas, dimana seorang anak yang telah besar, (puer: anak besar) ini sudah ingin berlaku seperti orang dewasa
1

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta:EGC. hal. 44

tetapi dirinya belum siap termasuk kelompok orang dewasa. Pra pubertas adalah saat-saat terjadinya kematangan seksual yang sesungguhnya, bersamaan dengan terjadinya perkembangan fisiologis yang berhubungan dengan kematangan kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang bermuara langsung di dalam asluran darah, kemudian mengeluarkan zat-zat yang disebut hormon, dan hormaon tersebut memberikan stimulasi apda tubuh anak sehingga anak merasakan adanya rangsangan-rangsangan tertentu. Rangsangan ini menyebabkan rasa tidak tenang pada diri anak, suatu rasa yang beum pernah di alami sebelumnya pada akhir dunia anakanaknya cukup menggembirakan. Masa pra pubertas adalah masa sebelum, yaitu masa usia 0 7 tahun (masa anak keul/bermain) sampai usia 7 14 tahun (masa anak, masa sekolah rendah) Kematangan pada wanita terjadi 1,5 sampai 2 tahun lebih awal dari pada pria, kematangan jasmani bagi wanita biasa ditandai dengan adanya menstruasi pertama, sedangkan pada pria ditandai dengan keluarnya sperma yang pertama, biasanya lewat mimpi. Kematangan atas jenis kelamin banyak tergantung kepada iklim, lingkungan budaya setempat, bangsa dan lain-lain, kematangan jasman dianggap sebgai tanda-tanda. Primer akan datangnya masa remaja. Adapun tanda-tanda sekunder antara lain: Pria: a. Tumbuh rambut, janggut, kumis b. Selaput suara semakin besar dan berat c. Badan mulai membentuk segitiga, urat menjadi kuat, dll. Wanita: a. Pinggul semakin besar dan melebar b. Kelenjar-kelenjar pada dada menjadi berisi c. Suara menjadi bulat danmerdu d. Mua menjadi bulat dan berisi Adapun tanda-tanda tersier antara lain: biasanya di wujudkan dalam perubahan sikap dan prilaku, contoh bagi pria ada perubahan mimik jia bicara, cara berpakaian, cara mengatur rambut, bahasa yang diucapkan, aktingnya, dll, dan bagi wanita ada perubahan cara bicara, cara tertawa, cara pakaian, jalannya dan lain-lain. Fase praremaja ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya, bekerja sama dalam melaksanakan tugas, dan 3

memecahkan masalah kehidupan, dan kebutuhan dalam membangun hubungan dengan teman sebaya yang memiliki persamaan, kerja sama, tindakan timbal balik, sehingga tidak kesepian.2 Tugas perkembangan terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar melakukan hubungan dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi dan kerjasama. Masa ini juga ditandai dengan munculnya perasaan-perasaan negatif pada diri anak, sehingga msa ini ada yang menyebutkan sebagai masa negatif, perasaan negatif yang dialami, antara lain: 1. Ingin selalu menentang lingkungan 2. Tidak tenang, dan gelisah 3. Menarik diri dari masyarkat 4. Kurang dan suka bekerja 5. Kebutuhan utnuk tidur semakin besar 6. Psimestitis dll Tentang lamanya masa ini sangat relatif tergantung dari ritme dan tempo perkembangan anak, umpama Karl Buhler mengatakan masa ini berlangsung cukup lama meliputi sebagian besar dan masa puber, tetapi H. Hetler menunjukkan lamanya masa ini cukup singkat yaitu 9 bulan. C. Masa Pubertas (Usia 14 18 tahun) Pada masa ini seorang anak tidak lagi hanya bersifat relatif tetapi juga anak mulai mencapai kegiatan dalam rangka menemukan dirinya, serta mencari pedoman hidup, untuk bekal kehdupannya mendatang, tanda-tanda masa pubertas menurut E. Spranger, menyebutkannya ada tiga aktivitas yakni: 1. Penemuan aku 2. Pertumbuhan pedoman kehdupan 3. Memasukan diri pada kegiatan kemasyarkatan Kegiatan penemuan aku itu ditandai dengan munculnya kesadaran anak akan keberadaan dirinya, mengetahui betapa pentingnya ia untuk ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan, tetapi anak agak bersikap tertutu[, dan lebih senang mengungkapkan pengalamanya itu apda buku harian, senang termenung dll.
2

Ibid, hal. 56

Pada kegiatan pencarian pedoman hidup anak puber sudah mulai aktif dan menerima akan norma-norma susila juuga norma-norma agama dan estetika, tetapi ia masih menggantungkan pada orang lain. Pada kegiatanmemesukkan diri ke dalam kemasyarakatan. Masyarakat tetapi anak belum sempurna pengeahuannya untuk membedakan menyeleksinya. Anak puber selalau berusaha mencari hubungan dengan kemungkinan yang diterimanya dari keluarga, kumpulan keluarga, dan persahabatan besar, sebuah masa dalam perkembangan kejiwaan sangat tergantung pada sejarah hidup dan pertumbuhan yang baru lalu, maka masa pubertas yang justru tampak demikian terangnya mengikuti gejala-gejala ketubuhan. Hal terpenting pada fase ini, antara lain:3 1) Tantangan utama adalah mengembangkan aktivitas heteroseksual. 2) Terjadi perubahan fisiologis. 3) Terdapat pemisahan antara hubungan erotik yang sasarannya adalah lawan jenis dan keintiman dengan jenis kelamin yang sama. 4) Jika erotik dan keintiman tidak dipisahkan, maka akan terjadi hubungan homoseksual. 5) Timbul banyak konflik akibat kebutuhan kepuasan seksual, keamanan dan keakraban. 6) Tugas perkembangan yang penting adalah belajar mandiri dan melakukan hubungan dengan jenis kelamin yang berbeda.

D. Masa Adolesen (Usia 18-21 tahun) Pada masa ini seseorang sudah dapat mengetahui kondisi dirinya, ia sudah mulai membuat rencana kehidupan serta sudah mulai memilih dan menentukanjalanhidup yang hendak ditemuinya. Pada masa ini kejiwaannya mulai tenang sebagai persiapankehidupan pada masa dewasa. Masa adolesen adalah masa muda, yaitu usia 12 22 tahun dan mencakup keseluruhan perkembangan psikis yang terjadi pada masa tersebut. Sifat-sifat masa Adolesen antara lain:4 1. Menunjukkan timbulnya sikap positif dalam menentukan sistem tata nilai yang ada 2. Menunjukkan adanya ketenangan dan keseimbangan hidup
Ibid Drs. Syamsu Yusuf. LN. M.Pd. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2000. hal. 34
4 3

3. Mulai merencanakan hidup yang jelas dan mapan 4. Mulai senang menghargai 5. Mengdasarkan segalanya atas pertimbangan yang matang 6. Menyadari bahwa sikap aktif,megnkritik waktu ia puber itu mudah tetapi

melaksanakannya sulit Bila masa adolesence ini telah selesai ata habismaka anak-anak akan memasuki jenajng kedewasaan, sebagia fase perkembangan, seseorang yagn telah memiliki (oral dan bentuk kepribadian tersendiri) Ciri-ciri kedeawsaan menurut, Dr. M.J. Langeveld antara lain:5 1. Dapat berdiri sendiri dalam kehidupannya 2. Dapat bertanggung jawab dalam arti sebenarnya 3. Memiliki sifat-sifat yang konstruktif terahdap masyarakat dimana ia berada Sikap-sikap masa adolesen, yaitu: 1. Menemukan pribadinya 2. Menentukan cita-citanya 3. Menggariskan jalan hidupnya 4. Bertanggung jawab 5. Menghimpun norma-norma tersendiri

Dr. M.J. Langevelp. Ilmu Jiwa Perkembangan. Jemmars. Bandung, hal. 51

BAB III PENUTUP

Masih sangat kurang jika makalah ini dibandingkan dengan buku-buku yagn khusus membahas masalah masa remaja ini, tetapi setidaknya kami dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang masa remaja ini, walaupun memang kami mendasarkan kepada para pemikir yagn telah ahli dibidangnya. Kami dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya masa remaja ini adalah masa terjadinya perubahan atau terjadinya kedewasaan, baik kedewasaanjasmani maupun rohani, dimana kedewasaan tersebut ditandai dengan adanya kematangan fisik dn kematangan berfikir (intelektual). Semoga kiranya makalah ini dpat berkenan dan diterima oleh Ibu Haitatin Chasanatin pada khususnya dan semua kalangan yang membutuhkan. Terimakasih atas dukungannya, dan kami harapkan kritik dan sarannya demi perbaikan makalah ini ke depan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi H. Abu dan Drs. Munawar Shaleh. Psikologi Perkembangan. Rhineka Cipta. Jakarta. 2005. Langevelp M.J. Ilmu Jiwa Perkembangan. Jemmars. Bandung. Sunaryo. 2004. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta:EGC. Yusuf Syamsu. LN. M.Pd. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2000.

Anda mungkin juga menyukai