Anda di halaman 1dari 134

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) PP Nomor 71 Tahun

2010 I. Pendahuluan Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas

keuangan negara, pemerintah wajib menyusun laporan keuangan yang pelaporannya dihasilkan dari mekanisme sistem akuntansi pemerintahan, disampaikan secara tepat waktu, disusun dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan direviu oleh Aparat Pengawasan Intern Penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah diamanatkan dalam !ndang"!ndang #omor $ %ahun &''( tentang Perbendaharaan #egara yang mewajibkan )enteri*Pimpinan +embaga selaku Pengguna Anggaran*Pengguna ,arang untuk menyelenggarakan akuntansi dan menyusun +aporan -euangan -ementrian #egara*+embaga (+- -*+), yang ketentuan pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah #omor . %ahun &''/ tentang Pelaporan -euangan dan -inerja Instansi Pemerintah Sementara itu, Standar Akuntansi Pemerintahan diatur dalam Peraturan Pemerintah #omor &( %ahun &''0 yang kemudian dirubah dengan Peraturan Pemerintah #omor 1$ %ahun &'$' tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Sedangkan sistem akuntansi diatur dalam Peraturan )enteri

-euangan #omor $1$*P)- '0*&''1 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan -euangan Pemerintah Pusat, dan standar reviu +aporan -eungan juga diatur dalam Peraturan )enteri -euangan #omor ($*P)- '2*&'$' Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAAP) adalah 3serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Pemerintah Pusat 4 Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) berlaku untuk seluruh unit organisasi Pemerintah Pusat dan unit akuntansi pada

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] Pemerintah dan*atau Daerah %ugas dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi Anggaran

Pembantuan

serta

pelaksanaan

Pembiayaan dan Perhitungan Perubahan standar akuntansi pemerintahan dari PP #omor &( %ahun &''0 yang berbasis cash toward accrual ke standar akuntansi pemerintahan PP #omor 1$ %ahun &'$' yang berbasis accrual tentunya berpengaruh terhadap sistem akuntansi pemerintah pusat yang diatur dalam P)- #omor $1$*P)- '0*&''1 yang masih berdasar pada standar akuntansi yang lama )akalah ini mencoba untuk mengidenti5ikasi hal"hal apa saja dalam SAPP yang memerlukan penyesuaian sehubungan dengan diterapkannya

standar akuntansi yang baru II. Gambaran mum Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat

(SAPP) Saat ini Sebagaimana diuraikan dalam P)- #omor $1$*P)- '0*&''1, SAPP terdiri atas & (dua) sistem yaitu SA",!# dan SAI SA",!# seperti yang dijelaskan pada !! #o $ tahun &''( diselenggarakan oleh )enteri -euangan selaku ,endahara !mum #egara dan Pengguna Anggaran ,agian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (,APP), SA",!# terdiri dari beberapa sub sistem yaitu 6 $ Sistem Akuntansi Pusat (SiAP) terdiri dari Sistem Akuntansi -as !mum #egara (SA-!#) dan Sistem Akuntansi !mum (SA!), & Sistem Akuntansi !tang Pemerintah dan 7ibah (SA"!P7), 8 Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah (SA"IP), ( Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman (SA"PP), 0 Sistem Akuntansi %rans5er ke Daerah (SA"%D), / Sistem Akuntansi ,elanja Subsdi dan ,elanja +ain"lain (SA" ,S,+), 1 Sistem Akuntansi %ransaksi -husus (SA"%-), dan . Sistem Akuntansi Akuntansi ,adan +ainnya (SA",+)
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] +aporan -euangan yang dihasilkan oleh SA-!# adalah laporan arus kas dan neraca -!#, sedangkan laporan yang dihasilkan SA! adalah laporan realisasi anggaran dan neraca SA! +aporan keuangan SiAP dihasilkan di tingkat -PP#, -anwil, maupun Dit P-# Pengolahan data dan penyusunan laporan keuangan ,!# dilaksanakan oleh masing"masing !nit Akuntansi -uasa ,endahara !mum #egara (!A-,!#), !nit Akuntansi Pembantu ,endahara !mum #egara (!AP,!#), dan !nit akuntansi ,endahara !mum #egara (!A,!#)

+aporan yang dihasilkan oleh tiap unit akuntansi instansi sebagai entitas akuntansi dan entitas pelaporan terdiri dari6 $ +aporan 9ealisasi Anggaran: yaitu laporan yang menyajikan in5ormasi realisasi pendapatan dan belanja yang masing"masing dibandingkan dengan anggarannya dalam satu periode & #eraca: menggambarkan posisi keuangan suatu entitas

akuntansi dan entitas pelaporan mengenai asset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu 8 ;atatan atas +aporan -euangan: meliputi penjelasan, da5tar rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam +aporan 9ealisasi Anggaran dan #eraca ( Dalam mekanisme pelaporannya, SAI menyusun laporan secara berjenjang baik SA- maupun SI)A-",)# yaitu dari tingkat*unit akuntansi yang terendah (!A-PA dan !A-P,) sampai dengan tingkat kementerian*lembaga (!APA dan !AP,) Sementara itu penggabungan laporan yang dihasilkan dari SI)A-",)# dengan SA- dilakukan pada tingkat*unit akuntansi yang terendah yaitu !A-P, dan !A-PA +aporan SAI dapat berupa laporan untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan Dana dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari AP,# yang dilaksanakan gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah Dalam pelaksanaan dekonsentrasi, <ubernur wajib mengusulkan da5tar S-PD yang mendapatkan alokasi dana dekonsentrasi kepada kementerian negara*lembaga yang memberikan alokasi dana, untuk ditetapkan sebagai -uasa Pengguna Anggaran*-uasa Pengguna ,arang tidak menyampaikan dapat usulan meninjau secara da5tar kembali negara*lembaga Dekonsentrasi Apabila <ubernur kementerian dana S-PD,

pengalokasian dari

dekonsentrasi Pelaporan keuangan dan barang atas pelaksanaan dilakukan terpisah pelaporan keuangan*barang atas pelaksanaan %ugas Pembantuan dan AP,D S-PD mempertanggungjawaban pelaksanaan Dana Dekonsentrasi kepada kementerian negara*lembaga melalui -epala Dinas Propinsi Pertanggungjawaban pelaksanaan dimaksud berupa +aporan -euangan dan +aporan ,)# +aporan -euangan terdiri dari +aporan 9ealisasi Anggaran, #eraca, dan ;atatan atas +aporan -euangan Selain dana Dekonsentrasi, terdapat dana %ugas Perbantuan %ugas Pembantuan merupakan dana yang berasal dari AP,# yang dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan Dana %ugas Pembantuan merupakan bagian dari anggaran kementerian negara*lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja kementerian negara*lembaga dan dilaksanakan oleh S-PD yang ditetapkan terpisah oleh <ubernur, ,upati, atau =alikota dalam pelaporan pelaksanaan kementerian Daerah pelaksanaan keuangan*barang atas pelaksanaan %ugas Pembantuan dilakukan dari pelaporan dan %ugas melalui keuangan*barang S-PD Pembantuan -epala Dekonsentrasi pelaksanaan negara*lembaga AP,D mempertanggungjawabkan kepada Dinas Pemerintah

(Propinsi*-ota*-abupaten)

Pertanggungjawaban

dimaksud berupa +aporan -euangan dan +aporan ,)# +aporan -euangan terdiri dari +aporan 9ealisasi Anggaran, #eraca, dan ;atatan atas +aporan -euangan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] Secara !mum, kerangka SAPP dapat digambarkan sebagai berikut6

+aporan -euangan dapat dihasilkan dari proses komputerisasi SAPP dengan perincian sebagai berikut6
# o $ Sistem Akuntansi SiAP"SA-!# >enis +aporan +aporan Arus -as #eraca -!# ;a++9A #eraca SA! ;a++aporan 9ealisasi Penerimaan 7ibah +aporan 9ealisasi Pembayaran ,unga !tang +aporan 9ealisasi Penerimaan Pembiayaan +aporan 9ealisasi Pengeluaran Pembiayaan #eraca ;a++aporan Posisi !tang (managerial report) 8 SA"IP +aporan 9ealisasi Penerimaan Pembiayaan +aporan 9ealisasi Pengeluaran Pembiayaan $ & 8 ( 0 / $ & 8 Pengguna +aporan -epala -PP# -epala -anwil D>P,# Direktur APDirektur P-# Dirjen P,# )enteri -euangan Dirjen P! Dirjen P,# )enteri -euangan

SiAP"SA!

&

SA"!P

$ Dirjen -# & Dirjen P,# 8 )enteri -euangan

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


#eraca ;a++aporan Investasi Pemerintah (managerial report) ( SA"PP +aporan 9ealisasi Penerusan Pinjaman #eraca ;a++aporan 9ealisasi %rans5er ke Daerah ;a++9A #eraca ;a+$ Direktur PPP & Dirjen P,# 8 )enteri -euangan $ Dirjen P& Dirjen P,# 8 )enteri -euangan $ -epala -antor & -epala -anwil 8 -epala Daerah ( Pimpinan ?selon I 0 )enteri*Pimpinan +embaga $ !nit"unit ?selon $ Depkeu yang diberi kewenangan & )enteri -euangan $ -epala -antor & -epala -anwil 8 -epala Daerah ( Pimpinan ?selon I 0 )enteri*Pimpinan +embaga

SA"%D

SA",APP

SA",+

+9A #eraca ;a++9A #eraca ;a+-

SAI

III.

sulan Pen!esuaian SAPP den"an PP Nomor 71 Tahun 2010 A. Sistem Akuntansi Bendahara mum Ne"ara (SA B N)

Gambaran Umum Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara Saat Ini Dalam rangka usaha mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dalam penyelenggaraan negara, pengelolaan keuangan negara harus dilaksanakan secara pro5esional, terbuka, dan bertanggungjawab sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan di dalam !!D $2(0 Presiden selaku kepala pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara yang dikuasakan kepada )enteri -euangan selaku
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] pengelola 5iskal dan wakil pemerintah dalam kepemilikan

kekayaan negara yang dipisahkan Sejalan dengan hal itu )enteri -euangan bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan kewajiban negara secara nasional )enteri -euangan selaku ,endahara !mum #egara (,!#) dan pejabat lain yang ditunjuk sebagai kuasa ,!# bukan hanya sebagai kasir yang hanya berwenang melaksanakan penerimaan dan pengeluaran negara tanpa berhak menilai penerimaan dan pengeluaran anggaran tersebut melainkan juga sebagai pengawas keuangan, dan manajer keuangan Disamping kewenangan tersebut, juga diatur prinsip"prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan 5ungsi"5ungsi pengelolaan kas, perencanaan penerimaan dan pengeluaran, pengelolaan utang piutang, investasi, dan barang milik negara Selain itu )enteri -euangan mempunyai kewenangan untuk mengatur dan uang menyelenggarakan rekening pemerintah, menyimpan

negara dalam rekening kas umum negara pada bank sentral, serta ketentuan yang mengharuskan dilakukannya optimalisasi peman5aatan dana pemerintah !ntuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara, )enteri -euangan selaku pengelola berupa 5iskal laporan menyusun keuangan laporan tentang pertanggungjawaban

pelaksanaan AP,# secara tepat waktu dan memenuhi ketentuan" ketentuan sebagai berikut6 $ +aporan -euangan Pemerintah Pusat dihasilkan melalui proses akuntansi, yang terdiri dari 6 +aporan 9ealisasi Anggaran (+9A), #eraca, dan +aporan Arus -as (+A-) disertai dengan ;atatan atas +aporan -euangan (;a+-) & +aporan -euangan Pemerintah Pusat disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] 8 +aporan -euangan Pemerintah Pusat yang dihasilkan melalui Sistem Pengendalian Intern yang memadai Agar in5ormasi yang perlu disajikan dalam +aporan Sistem -euangan Akuntansi

Pemerintah Pusat dapat memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas, diselenggarakan Pemerintah Pusat (SAPP) yang terdiri dari Sistem Akuntansi ,endahara !mum #egara (SA",!#) yang dilaksanakan oleh -ementerian -euangan dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang dilaksanakan oleh -ementerian #egara*+embaga SA",!# dilaksanakan oleh -ementerian -euangan c @ Direktorat >enderal Perbendaharan terdiri dari 6 $ Sistem Akuntansi pusat (SiAP) yang terdiri dari6 a Sistem Akuntansi -as !mum #egara (SA-!#) yang

menghasilkan +A-, #eraca -!# dan +aporan Penerimaan dan Pengeluaran -as dan +aporan Perubahan Posisi -as: b Sistem Akuntansi !mum (SA!) yang menghasilkan +9A dan #eraca SA!: & Sistem Akuntansi !tang Permerintah dan 7ibah (SA"!P7) 8 Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman (SA"PP) ( Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah (SA"IP) 0 Sistem Akuntansi %rans5er ke Daerah (SA"%D) / Sistem Akuntansi ,elanja Subsidi dan ,elanja +ain"lain (SA" ,S,+) 1 Sistem Akuntansi %ransaksi -husus (SA"%-) . Akuntansi ,adan +ainnya Ditjen berikut6 a -PP#
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

Perbendaharaan

melaksanakan

SA",!#

dengan

melibatkan unit pemroses data secara berjenjang sebagai

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] b -anwil Ditjen Perbendaharaan c Direktorat Pengelolaan -as #egara d Direktorat Pengelolaan Dana Investasi e Direktorat Pengelolaan Penerusan pinjaman 5 Direktorat Akuntansi dan Pelaporan -euangan

g Direktorat >enderal Pengelolaan !tang h Direktorat >enderal -ekayaan #egara i j Direktorat >enderal Anggaran Direktorat >enderal Perimbangan -euangan

SA",!# menghasilkan +aporan -euangan ,endahara !mum #egara Dalampelaksanaan SA",!#, )enteri -euangan selaku ,endahara !mum #egaramembentuk !nit Akuntansi ,endahara !mum #egara (!A,!#) yang terdiri dari6 a !nit Akuntansi Pembantu ,endahara !mum #egaraAAkuntansi Pusat dilaksanakan oleh6 $) -PP# sebagai !nit Akuntansi -uasa ,endahara !mum #egara (!A-,!#) Daerah &) DP-# sebagai"!nit Akuntansi -uasa ,endahara !mum #egara (!A-,!#) Pusat 8) -anwil sebagai !nit Akuntansi -oordinator -uasa

,endahara !mum #egara(!A--,!#) () DAP- sebagai !nit Akuntansi Pembantu ,!# b !nit Akuntansi Pembantu dan ,endahara !mum #egaraA

Penerusan Pinjamandilaksanakan oleh" Direktorat >enderal Perbendaharaan -euangan: Direktorat jenderalPerimbangan

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] c !nit Akuntansi Pembantu ,endahara !mum #egaraAInvestasi Pemerintahdilaksanakan oleh Direktorat >enderal -ekayaan #egara: d !nit Akuntansi Pembantu ,endahara !mum #egara A

!tang*7ibah dilaksanakanoleh Direktorat >enderal Pengelolaan !tang (!AP,!#"D>P!): e !nit Akuntansi Pembantu ,endahara !mum #egara",APP dan P#,P -hususdilaksanakan oleh Direktorat >enderal Anggaran (!AP,!#"D>A): 5 !nit Akuntansi Pembantu ,endahara !mum #egara "%rans5er ke Daerahdilaksanakan oleh Direktorat >enderal Perimbangan -euangan (!AP,!#"D>P-): g !nit Akuntansi Pembantu ,endahara !mum #egara"%ransaksi +ainnya: h !nit Akuntansi Pembantu ,endahara !mum #egara",adan +ainnyadilaksanakan oleh Direktorat Akuntansi dan Pelaporan -euangan (!AP,!#" ,+) SIS%?) A-!#%A#SI P!SA% SiAP dilaksanakan oleh -ementerian -euangan c @ Direktorat >enderalPerbendaharan (D>P,#), terdiri dari6 Sistem Akuntansi -as !mum #egara (SA-!#) yang

menghasilkan +aporan Arus -as (+A-) dan #eraca -!#: Sistem Akuntansi !mum (SA!) yang menghasilkan +aporan 9ealisasi Anggaran dan #eraca SA! Pelaksanaan SiAP melibatkan unit pemroses berikut6 a -PP#: b -anwil D>P,#: c Direktorat Pengelolaan -as #egara
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

data sebagai

10

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] d Direktorat Akuntansi dan Pelaporan -euangan (DAP-)

P9BS?S A-!#%A#SI PADA SIS%?) A-!#%A#SI P!SA% Prosedur pemrosesan data akuntansi dilakukan secara

berjenjang, dimulai dari6 a -PP# selaku !A-,!#"D -PP# memproses dokumen sumber untuk menghasilkan +aporan -euangan berupa +aporan Arus -as, #eraca -!#, dan +aporan 9ealisasi Anggaran termasuk penerimaan dan pengeluaran non anggaran yang melalui rekening -PP# -PP# selaku !A-,!#"D -PP# melakukan rekonsiliasi +aporan 9ealisasi Anggaran dan #eraca SA! beserta data transaksi dengan seluruh satuan kerja di wilayah kerjanya -PP# menyusun +aporan -euangan tingkat -PP# dan menyampaikannya beserta data akuntansi berupa AD- ke -anwil Ditjen P,# selaku !A-,!#"-anwil -husus -PP# yang memproses data pengeluaran ,antuan +uar #egeri (,+#)yang membebani -euangan 9ekening -husus ke menyampaikan Direktorat +aporan dan besertaAD-"nya Akuntansi

Pelaporan -euangan (Dit AP-) b -anwil Ditjen P,# selaku !A--,!#"-anwil melakukan

penyusunan +aporan-euangan berupa +aporan Arus -as, #eraca -!#, +aporan 9ealisasiAnggaran, dan #eraca SA! berdasarkan konsolidasi +aporan -euangan dariseluruh -PP# di wilayah kerjanya dan data dari unit khusus -anwil Ditjen P,#selaku !A--,!#"-PP# melakukan rekonsiliasi +aporan 9ealisasi Anggarandan #eraca SA! beserta data transaksi dengan !APPA"= di wilayah kerjanya -anwil Ditjen P,# mengirimkan +aporan -euangan tingkat -anwil beserta AD-nyake Dit APc Direktorat Pengelolaan -as #egara (Dit P-#) selaku !A-,!#" P DP-#memproses transaksi penerimaan dan pengeluaran
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

11

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] ,!# melalui -antor Pusattermasuk penerimaan dan

pengeluaran non anggaran yang melalui rekening-!#, serta menyampaikan laporan beserta AD- kepada Dit APd Direktorat Akuntansi dan Pelaporan -euangan (Dit AP-)

selaku !AP,!#memproses data AP,#, data dari !nit -husus serta menerima data dari unit"unit terkait dalam rangka menyusun laporan keuangan pemerintah pusat

Penjelasan ,agan Arus )ekanisme Pelaporan SiAP6 $ !A-PA mengirimkan +aporan 9ealisasi Anggaran dan #eraca disertai AD- ke -PP# setiap bulan sebagai bahan rekonsiliasi: & -PP# selaku !A-,!#"D -PP# melakukan rekonsiliasi dengan !A-PA setiap bulan: 8 -PP# mengirim semua 5ile data setiap hari dan laporan keuangan setiap bulan ke -anwil D>P,# c @ ,idang A-+AP: ( -PP# yang khusus memproses data ,+# mengirim semua 5ile data setiap hari ke DAP-: 0 !APPA"=*-oordinator =ilayah menyampaikan 5ile data dan laporan keuangan wilayah secara bulanan ke -anwil D>P,# c @ ,idang A-+AP sebagai bahan rekonsiliasi:

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

12

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] / -anwil D>P,# c @ ,idang A-+AP selaku !A--,!#"-anwil

melaksanakan rekonsiliasi untuk tingkat wilayah dengan !APPA"=*-oordinator =ilayah setiap triwulan: 1 -anwil D>P,# menyampaikan 5ile data dan laporan keuangan setiap bulan ke DAP- sebagai bahan penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat: . -ementerian rekonsiliasi: 2 Apabila diperlukan DAP- dapat melakukan rekonsiliasi laporan keuangan tingkat eselon I setiap semester: $' $$ !APA melakukan rekonsiliasi data dengan DAP-: Dit P-# dan unit terkait lainnya menyampaikan data berupa laporan dan AD- ke DAP- selaku !AP,!# dalam rangka penyusunan laporan keuangan Pemerintah Pusat: $& Presiden c @ )enteri -euangan c @ Direktur >enderal Perbendaharaan menyampaikan +aporan -euangan Pemerintah Pusat kepada ,P- tiap semester dan tahunan: $8 ,Pmelakukan pemeriksaan terhadap +aporan #egara*+embaga menyampaikan ADdan

laporan keuangan secara triwulanan ke DAP- sebagai bahan

-euangan Pemerintah Pusat yang disampaikan Presiden SIS%?) A-!#%A#SI !%A#< P?)?9I#%A7 DA# 7I,A7 (SA"!PC7) SA"!PC7 diterapkan untuk menangani transaksi Pengelolaan !tang yang terdiri dari6 D Pembayaran ,unga !tang Dalam dan +uar #egeri: D Pembayaran ;icilan !tang +uar #egeri: D Pembayaran ;icilan !tang Dalam #egeri: D Penerimaan !tang +uar #egeri: D Penerimaan !tang Dalam #egeri: D Penerimaan 7ibah
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

13

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] SA!P dilaksanakan oleh Direktorat >enderal Pengelolaan !tang D>P! memproses data transaksi utang, hibah, penerimaan dan pengeluaran pembiayaan serta menyampaikan laporan beserta AD- kepada DAPDokumen sumber yang digunakan dalam pengelolaan utang terdiri dari6 dokumen anggaran, contoh6 Da5tar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA) dokumen pengeluaran, contoh6 #otice o5 Payment (#oP), Surat Permintaan)embayar (SP)) dokumen penerimaan, contoh6 #otice o5 Disbursement (#oD), =ithdrawalAplication (=A), SP&D, SP8!+#, Surat Pembukuan Pinjaman +uar #egeri(SP&+#) dokumen lainnya yang dipersamakan )emo penyesuaian dokumen sumber menimbulkan pengakuan

Pemrosesan

pengeluaran pembiayaan,penerimaan pembiayaan, penambahan nilai utang dan penurunan nilai utang sertamenghasilkan laporan berupa6 $ +aporan 9ealisasi Anggaran, berupa6 D D D D +aporan 9ealisasi Penerimaan Pembiayaan: +aporan 9ealisasi Pengeluaran Pembiayaan: +aporan 9ealisasi Penerimaan 7ibah: +aporan 9ealisasi Pembayaran ,unga !tang:

& #eraca: 8 ;atatan atas +aporan -euangan: ( +aporan Posisi !tang (managerial report) +aporan -euangan disajikan sekurang"kurangnya dua kali dalam setahun, yaitulaporan keuangan semester I dan laporan
14

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] keuangan tahunan D>P! melakukan rekonsiliasi data dengan

D>P,# c*@ DP-# setiap tiga bulan SIS%?) A-!#%A#SI I#E?S%ASI P?)?9I#%A7 SA"IP diterapkan untuk menangani transaksi investasi

pemerintah jangka panjang Investasi pemerintah >angka Panjang terdiri dari Investasi #on Permanen danInvestasi Permanen Investasi non permanen adalah6 investasi jangka panjang yangkepemilikannya berjangka waktu lebih dari $& (dua belas) bulan, dimaksudkan untuktidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau menarikkembali Investasi permanen adalah6 investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimilikisecara terus menerus tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau menarik kembali -ebijakan dalam penentuan investasi pemerintah diatur oleh )enteri -euangan Pelaksanaan investasi pemerintah dapat dilakukan oleh Departemen -euangan danatau unit lain yang ditunjuk SA"IP dilaksanakan oleh unit yang menjalankan penatausahaan dan dan pelaporaninvestasi pelaporan pemerintah ( Direktorat >enderal >enderal transaksi -ekayaan #egara (D>-#)) !nit yang menjalankan penatausahaan investasi (D>-#)) pemerintah(Direktorat memproses data -ekayaan #egara

investasipemerintah baik permanen maupun non permanen, penerimaan bagianlaba*pendapatan dari investasi, penerimaan dan pengeluaran pembiayaan sertamenyampaikan laporan beserta AD- kepada DAPDokumen sumber yang digunakan dalam pengelolaan investasi terdiri dari6 D dokumen anggaran: D dokumen pengeluaran: D dokumen penerimaan :

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

15

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] D memo penyesuaian : dan D dokumen lainnya yang dipersamakan Pemrosesan dokumen sumber menimbulkan pengakuan

pengeluaran pembiayaan,penerimaan pembiayaan, penambahan nilai investasi dan penurunan nilai investasiserta menghasilkan laporan berupa6 $ +aporan 9ealisasi Penerimaan Pembiayaan: & +aporan 9ealisasi Pengeluaran Pembiayaan: 8 #eraca: ( ;atatan atas +aporan -euangan: 0 +aporan Investasi Pemerintah (managerial report) +aporan -euangan disajikan sekurang"kurangnya dua kali dalam setahun, yaitulaporan keuangan semester I dan laporan keuangan tahunan !nit yang menjalankan 5ungsi enatausahaan dan elaporan investasi melakukanrekonsiliasi data dengan D>P,# c @ DP-# setiap tiga bulan SIS%?) A-!#%A#SI P?#?9!SA# PI#>A)A# Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman (SA"PP) diterapkan untuk menanganitransaksi penerusan pinjaman dan pengembalian penerusan pinjaman termasuk biayaatas penerusan pinjaman )ekanisme penerusan pinjaman dapat dilakukan melaluisubsidiary loan agreement (S+A) dan dana bergulir $ S+A atau perjanjian penerusan pinjaman adalah perjanjian penerusan pinjamanyang dananya bersumber dari pinjaman*hibah luar negeri oleh pemerintah pusatkepada pemerintah daerah, ,!)#*,!)D dan unit organisasi non pemerintah )ekanisme penarikan pinjaman luar negeri dan penerusan pinjaman melalui S+Aterdiri dari6

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

16

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] $) Pembayaran +angsung, tahapan pelaksanaannya yaitu6 a) ,!)#*Pemda sebagai -PA mengajukan SPP APD P+ kepada -PP#-husus: b) -PP# menerbitkan APD P+*=A dan menyampaikan kepada D>P! c@ Dit P7+# atau lender: c) Atas dasar APD P+*=A rekanan menerima pembayaran langsung dari D>P!c@ Dit P7+#: d) Atas setiap transaksi pembayaran tersebut D>P! c@ Dit P7+#, -PP# dan,ank Indonesia (,I) menerima #oD atau dokumen lain yang dipersamakandari D>P! c@ Dit P7+#: e) Dalam hal pinjaman diteruspinjamkan, D>P! c@ Dit P7+# menyampaikansalinan #oD atau dokumen lain yang dipersamakan kepada kepada DPPP lender c@ dan Dit Perbendaharaan dinyatakan #oD ini sebagai dasar tanggal

hutangpemerintah

piutang pemerintah kepada ,!)#*Pemda: 5) Atas dasar #oD atau dokumen lain yang dipersamakan, -PP# menerbitkanSP8 dan menyampaikannya kepada ,I untuk dibukukan sebagai pencatatanrealisasi tahun penarikan pinjaman*hibah luar negeri, serta kepada PA*-PA sebagaidasar pembukuan SAI pada angggaran berjalan &) +etter o5 ;redit (+*;), tahapan pelaksanaannya yaitu6 a) ,!)#*Pemda mengajukan SPP"S-PD +*; sebesar

bagian nilai -P,> yangmemerlukan pembukaan +*; kepada -PP# yang ditunjuk: b) ,erdasarkan SPP"S-PD +*;, -PP# menerbitkan S-PD +*; danmengirimkan kepada ,I:

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

17

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] c) ,erdasarkan S-PD +*;, -PA memberitahukan kepada rekanan untukmengajukan pembukaan +*; kepada ,I dengan melampirkan -P,>: d) Atas dasar +*; yang telah dibuka, ,I mengajukan permintaan menerbitkan kepada surat D>P!c@ Dit P7+# untuk pernyataan kesediaan

melakukanpembayaran +*;: e) Sebagai pemberitahuan realisasi +*;, DPPP menerima #oD atau dokumenlain yang dipersamakan dari D>P! c@ Dit P7+# #oD ini sebagai dasartanggal dinyatakan hutang pemerintah kepada ,!)#*Pemda: 5) ,erdasarkan dokumen realisasi +*; yang diterima dari ,ank -oresponden, ,Imenerbitkan #ota Disposisi sebagai realisasi +*; dan membukukanekuivalen rupiah ke dalam 9ekening -as #egara dengan menerbitkan #otaDebet*-redit sebagai realisasi pencairan +*;: g) Atas dasar S-PD +*;, #ota Disposisi +*; dan #ota Debet*-redit, -PP#menerbitkan dan membukukan SP8 pada tahun anggaran berjalan sebagairealisasi AP,# dan menyampaikannya kepada PA*-PA sebagai dasarpembukuan SAI: h) Dalam hal +*; dibuka di bank, berdasarkan dokumen realisasi +*; yangditerima dari ,ank -oresponden, bank menerbitkan #ota Disposisi ataudokumen yang dipersamakan dan menyampaikannya kepada -PP# 8) 9ekening -husus a) Atas dasar #P7+#, Dirjen Perbendaharaan (P,#)

membuka reksus pada ,Iatau bank: b) Atas permintaan PA*-PA, Dirjen P,# mengajukan

permintaan pengisianinisial deposit kepada D>P! c@ Dit

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

18

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] P7+# untuk kebutuhan pembiayaanselama periode tertentu atau sejumlah yang ditentukan dalam #P7+#: c) PA*-PA mengajukan SP) atau SPP, S-), 9eksus +*; dengan dilampiridokumen pendukungnya kepada -PP#: d) ,erdasarkan SP) atau SPP, S-), 9eksus +*;

sebagaimana dimaksud,-PP# mnenerbitkan SP&D atau S-) 9- +*; dan selanjutnyamenyampaikan kepada ,I atau bank: e) Atas dasar SP&D, ,I atau bank melakukan pembebenan kepada reksus: 5) !ntuk pengisian kembali reksus, D>P,# mengajukan =A kepada D>P! c@Dit P7+# dengan dilampiri dokumen pendukung sebagaimana yangdisyaratkan dalam #P7+#: g) D>P! dan ,I menerima #oD atau dokumen lain yang dipersamakan dari Dit P7+# sebagai realisasi penarikan pinjaman () Pembiayaan Pendahuluan a) ,erdasarkan #P7+# atau #PPP dan dokumen anggaran berlaku, PA*-PAmngajukan pendahuluan bukti"bukti pengeluaran uang pembiayaan kepada -PP#: b) Atas dasar bukti pengeluaran tersebut pada butir $, dan dokumen pendukungsebagaimana disyaratkan oleh D>P! c@ Dit P7+#, -PP# mngajukan APDkepada Dit P7+#: c) Dirjen P!, -PP#, dan ,I menerima #oD atau dokumen lain yangdipersamakan dari Dit P7+# untuk keuntungan rekening ,!# atau rekeningkas negara atau rekening PPP: danpenggunaan

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

19

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] d) Atas dasar #oD sebagaimana dimaksud, -PP# ditunjuk menerbitkan SP8dan mengirimkannya kepada PA*-PA untuk bahan SAI #oD pada Pembayaran +angsung, +etter o5 ;redit (+*;), PembiayaanPendahuluan SP&D yang memebebani dianggap Insial sebagai pembebanan Pembebabanan piutang Sedangkan pada9ekening -husus didasarkan pada Deposit piutang tersebut dapat berupa rupiah dan valas

Pelunasan piutang setelah diterimanya pembayaran peminjam ke rekeningbank penatausaha 7asil pembayaran peminjam yang diterima ke rekeng bankpenatausaha disetorkan ke 9DI*9PD Penyetoran ke 9DI dan 9PD dapat berupa9DI Ealas, 9DI 9upiah atau 9PD 9upiah (tergantung pada naskah penerusanpinjaman) & Dana bergulir adalah dana yang dipinjamkan kepada

sekelompok masyarakat,perusahaan negara*daerah, untuk ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu, dankemudian disalurkan kembali Fang dimaksud dana bergulir di sini adalah pemberianpinjaman dari 9ekening Dana Investasi (9DI) dan 9ekening Pembangunan Daerah(9PD) )ekanisme penarikan pinjaman 9DI dan 9PD pada dasarnya langsung dicairkandari rekening 9DI dan 9PD pengakuan setelah piutang diterimanya didasarkan pada Dokumen buktitransaksi peminjam ke

pengeluaran dana dari rekening 9DI*9PD Pelunasan piutang pembayaran rekening9DI*9PD yang berada di ,I SA"PP dilaksanakan oleh Direktorat >enderal Perbendaharaan c@ DirektoratPengelolaan data transaksi Penerusan penerusan Pinjaman DPPP pinjaman dan memproses

menyampaikanlaporan beserta AD- kepada DAP- Dokumen


Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

20

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] sumber yang digunakan dalam pengelolaan penerusan

pinjamanadalah6 D dokumen anggaran, contoh6 Da5tar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) D dokumen pengeluaran, contoh6 #otice o5 Payment (#oP), Surat Permintaan)embayar (SP)), #ota -redit D dokumen penerimaan, contoh6 #otice o5 Disbursement (#oD), =ithdrawalAplication (=A), SP&D, SP8!+#, Surat Pembukuan Pinjaman +uar #egeri(SP&+#) #ota Debet D dokumen lainnya yang dipersamakan D )emo penyesuaian Pemrosesan dokumen sumber menimbulkan pengakuan

penerusan pinjaman,pengeluaran pembiayaan, penerimaan pembiayaan dan menghasilkan laporanberupa6 $) +aporan 9ealisasi Penerusan Pinjaman: &) #eraca: 8) ;atatan atas +aporan -euangan DPPP melakukan rekonsiliasi data dengan D>P,# c @ DP-# setiap triwulan SIS%?) A-!#%A#SI %9A#SG?9 -? DA?9A7 Sistem Akuntansi %rans5er ke Daerah (SA"%D) diterapkan untuk menangani transaksi trans5er kepada pemerintah daerah berupa6 D Dana perimbangan: dan D Dana otonomi khusus dan penyeimbang Dana perimbangan adalah belanja pembiayaan pemerintah dalam kerangka negarakesatuan yang mencakup pembagian keuangan antara pemerintah pusat dan daerahserta pemerataan antar daerah secara proporsional, demokratis, potensi, adil, dan dan
21

transparandengan

memperhatikan

kondisi

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] kebutuhan daerah (DA-) Dana otonomi khusus dan penyesuaian adalah belanja Dana perimbanganterdiri dari6 Dana ,agi

7asil (D,7), Dana Alokasi !mum (DA!), dan Dana Alokasi-husus

pembiayaan pemerintahdalam kerangka pelaksanaan daerah otonomi khusus dan perimbangan keuanganpusat dan daerah SA"%D dilaksanakan serta oleh dana Direktorat otomi laporan >enderal data khusus beserta Perimbangan dana kepada

-euangan kemudian

(D>P-) D>P-

memproses

transaksi AD-

perimbangan

danpenyeimbang

menyampaikan

DAP- Dokumen sumber yang digunakan dalam pengelolaan trans5er ke daerah terdiri dari6 D dokumen anggaran: D dokumen pengeluaran: D dokumen lainnya yang dipersamakan D memo penyesuaian Pemrosesan dokumen sumber menimbulkan pengakuan trans5er ke daerah sertamenghasilkan laporan berupa6 $ +aporan 9ealisasi %rans5er ke Daerah: & #eraca 8 ;atatan atas +aporan -euangan +aporan triwulan SIS%?) A-!#%A#SI A#<<A9A# P?),IAFAA# DA# P?97I%!#<A# Sistem akuntansi anggaran pembiayaan pusat dan pada perhitungan kementerian -euangan disajikan setiap bulan D>Pmelakukan

rekonsiliasi data dengan D>P,# c @ -PP# dan DP-# setiap

mencatat

transaksi

keuangan

negara*lembaga, pihak lain dan Departemen -euangan selaku -uasa Pengguna APP %ransaksi keuangan pusat adalah transaksi
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

22

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] keuangan yang dilakukan oleh ,!# yang merupakan kewajiban pemerintah atas suatu kegiatan yang tidak dilakukan kementerian negara*lembaga -husus untuk belanja lain"lain dan belanja trans5er lainnya dapat dilakukan oleh kementerian negara*lembaga %ransaksi ,APP dalam bagian ini6 D ,elanja +ain"lain: D ,elanja Subsidi: D ,elanja %rans5er lainnya SA",APP dilaksanakan oleh -ementerian #egara*+embaga dan Departemen -euangan Pemrosesan dokumen sumber transaksi APP dalam rangka menyajikan laporan keuangan berupa6 D +aporan 9ealisasi Anggaran: D #eraca: D ;atatan atas +aporan -euangan SA",APP tingkat !APA dilaksanakan oleh Departemen -euangan c @ Direktorat >enderal Anggaran (D>A) D>A mengirimkan laporan keuangan beserta AD- kepada DAP- setiap semester dan tahunan D>A melakukan rekonsiliasi data dengan D>P,# c @ -PP# setiap bulan SIS%?) A-!#%A#SI %9A#SA-SI -7!S!S SA",+ diterapkan untuk menangani transaksi seperti6 D Pendapatan melalui 9ekening ,!# yang selama ini

dikoordinasikan oleh Direktorat P#,P dan ,+! D Pengeluaran yang berhubungan dengan keanggotaan

permasalahan hukum internasional dibawah kelola ,-G D Pengeluaran yang berhubungan dengan permasalahan hukum internasional dibawah kelola Sekjen Departemen -euangan

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

23

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] D Pengeluaran yang berhubungan dengan Penerimaan dan Pengeluaran >asa Perbendaharaan, >asa <iro 9ekening -PP# dan ,!#,-oreksi Pembukuan, Pengembalian dan Pembayaran PG- dibawah kelola ditjen P,# Akuntansi "%ransaksi khusus dilaksanakan oleh unit"unit eselon $ di lingkup Departemen -euangan yang diberikan kewenangan oleh )enteri -euangan !nit"unit eselon $ di lingkup Departemen -euangan memproses data transaksi tersebut dan menyampaikan laporan beserta ADkepada DAPDokumen sumber yang digunakan dalam pengelolaan transaksi dari badan lainnya terdiri dari6 D dokumen anggaran: D dokumen pengeluaran: D dokumen penerimaan: dan D dokumen lainnya yang dipersamakan D memo penyesuaian Pemrosesan dokumen sumber menimbulkan pengakuan

transaksi serta menghasilkan laporan berupa6 $ +aporan 9ealisasi Anggaran: & #eraca: 8 ;atatan atas +aporan -euangan !nit"unit eselon $ di lingkup Departemen -euangan yang diberikan kewenangan oleh )enteri -euangan melakukan rekonsiliasi data dengan D>P,# DP-# setiap triwulan A-!#%A#SI ,ADA# +AI##FA Akuntansi ,adan +ainnya diterapkan untuk menangani transaksi seperti Btorita ,A%A), <elora ,ung -arno, Pengelola -emayoran, dan transaksi dari badan lainnya
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

24

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] Akuntansi ,adan +ainnya dilaksanakan oleh Direktorat >enderal Perbendaharaan c,@, Direktorat Akuntansi dan Pelaporan -euangan Proses akuntansi dilakukan dengan menggabungkan laporan keuangan badan lainnya tersebut ke dalam +-PP Dokumen sumber yang digunakan dalam pengelolaan transaksi dari badan lainnya terdiri dari6 $ dokumen anggaran: & dokumen pengeluaran: 8 dokumen penerimaan: dan ( dokumen lainnya yang dipersamakan 0 memo penyesuaian Pemrosesan dokumen sumber menimbulkan pengakuan

transaksi serta menghasilkan laporan berupa6 $ +aporan 9ealisasi Anggaran: & #eraca: 8 ;atatan atas +aporan -euangan Pengiriman +aporan -euangan ke DAPdisertai dengan

4Pernyataan %anggung >awab4 yang ditandatangani oleh )enteri -euangan selaku kepala !AP,!# ,+

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

25

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

Penjelasan ,agan Arus )ekanisme Pelaporan SA",!#6 $ -PP# mengirim semua 5ile data setiap hari dan laporan keuangan setiap bulan ke -anwil D>P,# c @ ,idang A-+AP sedangkan -PP# yang khusus memproses data ,+# mengirim semua 5ile data setiap hari ke DAP-: $a -PP# setiap hari mengirim data transaksi ke Dit AP-:

& -anwil D>P,# menyampaikan 5ile data dan laporan keuangan setiap bulan ke DAP- sebagai bahan penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat: 8 Direktorat Pengelolaan -as #egara (Dit P-#) menyampaikan 5ile data dan laporan keuangan ,!# setiap bulan ke DAPKelompok IV | 8D D-IV REGULER

26

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] sebagai bahan penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat: 8a Dit P-# melakukan 9ekonsiliasi data dengan Dit AP-:

( Seluruh !nit Akuntasi dibawah !nit Akuntansi ,endahara !mum #egara menyampaikan6 (a Direktorat >enderal Pengelolaan !tang selaku !AP,!#"

!7 menyampaikan data berupa laporan dan AD- ke ?ntitas ,!# dalam rangka penyusunan laporan keuangan gabungan ?ntitas ,!#: (b Direktorat >enderal -ekayaan #egara selaku !AP,!#"IP rangka penyusunan laporan keuangan gabungan

menyampaikan data berupa laporan dan AD- ke ?ntitas ,!# dalam ?ntitas ,!#: (c Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman selaku

!AP,!#"PP menyampaikan data berupa laporan dan AD- ke ?ntitas ,!# dalam rangka penyusunan laporan keuangan gabungan ?ntitas ,!#: (d Direktorat >enderal Perimbangan -euangan selaku

!AP,!#"%D menyampaikan data berupa laporan dan AD- ke ?ntitas ,!# dalam rangka penyusunan laporan keuangan gabungan ?ntitas ,!#: (e Direktorat rangka >enderal Anggaran laporan selaku !AP,!#",S,+ gabungan

menyampaikan data berupa laporan dan AD- ke ?ntitas ,!# dalam penyusunan keuangan ?ntitas ,!# (5 Direktorat Akuntansi dan Pelaporan -euangan selaku

!AP,!#",+ menyampaikan laporan gabungan ,adan +ainnya ke ?ntitas ,!# dalam rangka penyusunan laporan keuangan gabungan ?ntitas ,!#:

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

27

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] (g !nit Akuntansi yang mengelola %ransaksi -husus selaku

!AP,!#"%- menyampaikan data berupa laporan dan AD- ke ?ntitas ,!# dalam rangka penyusunan laporan keuangan gabungan ?ntitas ,!#: 0 ?ntitas ,!# menyampaikan +aporan -euangan <abungan dan AD- seluruh entitas di bawah ,!# ke Dit AP- sebagai bahan penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat: / Presiden c@ )enteri -euangan c@ Direktur >enderal -euangan

Perbendaharaan

menyampaikan

+aporan

Pemerintah Pusat kepada ,P- tiap semester dan tahunan: 1 ,P- melakukan pemeriksaan terhadap +aporan -euangan Pemerintah Pusat yang disampaikan Presiden Usulan Penyesuaian Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara dengan PP No. 71 ahun !"1" Guture )odel Sistem Akuntansi Pemerintah Penggunaan suatu sistem akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan pemerintahsangatlah penting 7al ini sejalan dengan amanat peraturan perundangan PeraturanPemerintah #omor . tahun &''/ Pasal / ayat & menyebutkan bahwa laporankeuangan dihasilkan dari suatu sistem akuntansi keuangan pemerintah Sistemakuntansi juga merupakan suatu alat dalam sebuah sistem pengendalian intern Sistem akuntansi diciptakan sebagai salah satu upaya konkrit untuk mewujudkantransparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara sehingga dihasilkanlaporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara yang andal, dan tepatwaktu Sistem akuntansi disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintah Pada dasarnya sistem akuntansi yang akan dikembangkan dengan berbasis akrualadalah sistem akuntansi dengan dua sudut pandang, yaitu sistem akuntansi dari sudutpandang pengguna dana AP,# (cash user) yakni kementerian*lembaga
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

28

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] dan sistemakuntansi dari sudut pandang pemilik dana AP,# (cash owner) yang dalam hal iniadalah kementerian keuangan sebagai pemilik rekening -as !mum #egara (-!#) Dua sub sistem ini tetap diperlukan sepanjang masih ada pemisahan entitas penggunadana dan entitas pemilik dana Sehingga akan terdapat Sistem Akuntansi Instansi(SAI) dan Sistem A-untansi ,endahara !mum #egara (SA",!#) Butput dari duasistem akuntansi tersebut selanjutnya akan dikonsolidasi menjadi satu laporankeuangan pemerintah pusat (+-PP) Sistem Akuntansi Instansi ditujukan untuk membantu laporan

-ementerian*+embaga

dalammelakukan

penyusunan

keuangan !! #o I*&''( Pasal 00 ayat & (a)menyebutkan bahwa )enteri*Pimpinan +embaga selaku pengguna anggaranmenyusun laporan keuangan disampaikan ke Presiden melalui )neteri -euangan) Disamping itu, pasal 0( ayat $ menyebutkan 6 Pengguna anggaran bertanggung jawab5ormal material kepada presiden atas pelaksanaan kebijakan anggaran yang beradadalam penguasaannya Perlunya penyelenggaraan sistem akuntansi di -+ jugamerupakan jawaban atas amanat !! Sistem akuntansi -+ digunkan untukmembukukan trnsaksi"transaksi yang terjadi di -+ sebagai pengguna dana AP,# Sementara itu, sistem akuntansi ,!# diperlukan karena

-ementerian -euanganmerupakan pemilik dana kas pemerintah (-!#) Disamping itu, -ementerian-euangan merupakan kuasa ,!# yang bertugas menyusun laporan keuanganpemerintah pusat Di sisi ,!# pun juga perlu dibedakan sistem akuntansinya, yaitusistem akuntansi untuk menyusun laporan keuangan pada umumnya (berbasis akrual:seperti #eraca, +aporan Bpersional dll), dan sistem akuntansi untuk menyusun +9Ayang berbasis kas -eharusan menyusun mandatory report berupa +aporan (+9A) yang berbasis kas mengharuskan Dua sistem 9ealisasiAnggaran

adanya dua sistem akuntansilainnya tersebut

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

29

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] akuntansi tersebut dirangkum dalam Sistem AkuntansiPusat (SiAP), yang dibedakan menjadi Sistem Akuntansi !mum (SA!) yangmenghasilkan +aporan 9ealisasi Anggaran, dan Sistem Akuntansi -as !mum #egara(SA-!#) untuk keperluan penyusunan +aporan Arus -as Disamping sistem akuntansi sebagaimana tersebut di atas, ada beberapa sistemakuntansi lainnya terkait ,agian Anggaran 222 seperti Sistem Akuntansi !tangPemerintah dan 7ibah, Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah, Sistem AkuntansiPenerusan Pinjaman, Sistem Akuntansi ,elanja Subsidi dan ,adan +ainnya, SistemAkuntansi %rans5er Daerah, Sistem Akuntansi %ransaksi -husus Secara umum, sistem akuntansi pusat yang terdiri dari SA! dan SA-!# akanmenghasikan dengan data akuntansi yang sama bila SAI dibandingkan data akuntansiyang dihasilkan

Ealiditas data ada pada satker karena transaksi dilakukan olehsatker sehingga validitas data ,!# akan tergantung pada validitas data pada satker 7al ini menjadikan mekanisme SA! dan SA-!# beserta SAI menjadi kunci dalampeningkatan validitas data transaksi )ekanisme SA! dan SA-!# yang ada saat ini dilatarbelakangi oleh SIstem AkuntansiPemerintah yang dikembangkan dari tahun $22( ,erdasarkan )anual untuk SistemAkuntansi Pusat yang disusun oleh ,adan Akuntansi -euangan #egara pada )ay$220, konsep perbedaan SA! dan SA-!# didasarkan pada beberapa subsistemyang dilaksanakan oleh -antor Akuntansi 9egional, yang merupakan kantor ,A-!# didaerah, dan -antor Pusat ,A-!# Subsistem tersebut terdiri dari <eneral AccountingSystem, ;entral State %reasury Accounting System, dan ,agian Anggaran $/Accounting System )anual tersebut menyebutkan bahwa <eneral Accounting System(<AS) akan menghasilkan laporan pertanggungjawaban AP,# dalam bentuk
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

30

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] +aporan9ealisasi Anggaran <AS akan mencatat semua transaksi yang telah dicatat padaSistem Akuntansi pada ,agian Anggaran*Satker Di lain pihak, ;entral State %reasuryAccouting System mengakomodir proses akuntansi yang melibatkan kas, yangdilaksanakan oleh Direktorat >enderal Anggaran melalui -antor Perbendaharaan dan-as #egara, Direktorat %ata !saha Anggaran, dan Direktorat Perbendaharaan dan-as #egara D>A bertanggung jawab atas penerimaan, pengeluaran, dan pengelolaankas Sedangkan ,A $/ Accouting System adalah

sistem akuntansi khusus yangdilaksanakan oleh Departemen -euangan untuk mem5asilitasi transaksi khusus sepertisubsidi, pembayaran pension, utang dan investasi Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa SA! dan SA-!# dibedakan karenaadanya pelaksanaan tugas yang berbeda antara ,A-!# dan D>A )ekanisme di D>Amelibatkan kas, sehingga SA yang ada di D>A akan berbeda dengan SA yang ada di,A-!# yang tidak memiliki kewenangan atas kas SA-!# di D>A dibentuk untukmengakomodir tugas D>A, walaupun data yang dihasilkan oleh unit D>A seperti -P-#,D%!A dan DP-# akan diproses oleh unit ,A-!# berupa -A9 7al ini terlihat dalamgambar process 5low ;hart & <eneral Gramework ;entral Accounting System pada-A9 yang didasarkan pada dokumen sumber yang berasal dari -P-# dan -%!A !ntuk menunjang validitas data +9A yang menjadi tugas -A9, ,A-!# membutuhkandata transaksi yang melibatkan kas dari D>A untuk diveri5ikasi dan disesuaikan dengandata yang dihasikan oleh SA yang tidak melibatkan kas, SA! -arena berasal dari SAyang berbeda, maka diperlukan rekonsiliasi antara data SA! dan SA-!# sehinggadihasilkan laporan akuntansi pusat yang menjadi unsur penting penyusunan +9A padasaat itu ,anyaknya kesamaan antara Sistem Akuntansi yang

dikembangkan pada $22(dengan Sistem Akuntansi sekarang,

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

31

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] dapat dilihat juga pada P)- 02 tahun &''0mengenai Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat Pada P)ini, disebutkan bahwaSAPP terdiri dari SAI dan SiAP Perubahan P)- 02 menjadi P)- $1$ tahun &''1ada pada detail SA Pembiayaan dan Perhitungan Pada P)- 02, SAPP terdiri dari SiAP dan SAI, sedangkan pada P)- $1$, SAPP terdiri dari SAI dan SA ,!#, dimana SA ,!# terdiri dari SiAP dan SA PP Sehingga dapat dikatakan bahwa SAPP,terutama SA! dan SA-!# mengalami penyempurnaan dengan didasarkan padakonsep yang sama dengan SA! dan SA-!# tahun $22( ,erdasarkan kesimpulan tersebut, dengan mempertimbangkan reorganisasiDepartemen -euangan pada tahun &''(, dimana D>A dan ,A-!# menjadi D>A dan Ditjen Perbendaharaan dan adanya penerapan akuntansi berbasis akrual, makadiusulkan untuk mengintegrasikan SA! dan SA-!# menjadi satu integrated sistemakuntansi Integrated sistem ini akan tetap melakukan rekonsilisasi data dengan SAI,sedangkan SA PP tetap diperlukan guna menjamin pertanggungjawaban 5ungsikhusus Departemen -euangan Sistem ini akan berbasis akrual sehingga laporan yangdihasilkan merupakan laporan keuangan berbasis akrual seperti laporan kegiatanoperasional pemerintah, neraca, dan laporan perubahan berbasis ekuitas kas, #amun, karenaanggaran realisasi yang digunakan maka laporan anggaran

berbasis kastetap harus dihasilkan Dampak dari integrasi sistem akuntansi pusat ini adalah adanyapemisahan in5ormasi berbasis akrual dan berbasis yang kas In5ormasi berbasis basis kas akrual akan akanmengakomodir basis akrual, sesuai dengan 5ull accrual accounting diterapkan Sedangkan digunakan untuk menghasilkan in5ormasi berbasis kasyang berguna untuk penyusunan laporan realisasi anggaran Dengan adanya dualrecording atau dua pencatatan, secara akrual dan kas, kebutuhan in5ormasi dalambentuk laporan keuangan dapat terpenuhi
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

32

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] +aporan -euangan Sistem Akuntansi ,endahara !mum #egara ,erbasis Akrual ,erdasarkan Peraturan Pemerintah #omor 1$ %ahun &'$' tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, pemerintah terdiri dari laporan +aporan keuangan anggaran +aporan Perubahan pelaksanaan

(budgetary reports), +aporan 5inansial, dan ;a+pelaksanaananggaran terdiri dari +9A dan +aporan

SA+ +aporan 5inansial terdiridari #eraca, +B, +P?, dan +A- ;a+merupakan laporan yang merinci ataumenjelaskan lebih lanjut atas pos"pos laporan pelaksanaan anggaran maupunlaporan 5inansial dan merupakan laporan yang tidak terpisahkan dari laporanpelaksanaan anggaran maupun laporan 5inansial Dengan demikian dapat dirinci bahwa +aporan keuangan pokok terdiri dari6 a +aporan 9ealisasi Anggaran (+9A): b +aporan Perubahan Saldo Anggaran +ebih (+aporan Perubahan SA+): c #eraca: d +aporan Bperasional (+B): e +aporan Arus -as (+A-): 5 +aporan Perubahan ?kuitas (+P?):

g ;atatan atas +aporan -euangan (;a+-) +aporan Arus -as hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai 5ungsi perbendaharaan umum dan +aporan Perubahan Saldo Anggaran +ebih yang hanya disajikan oleh,endahara !mum #egara dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasiannya Adapun perbedaan mendasar dari laporan keuangan yang disusun berdasarkan PP &( %ahun &''0 dengan PP 1$ %ahun &'$' adalah sebagai berikut 6
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

33

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

PP &( %ahun &''0

PP 1$ %ahun &'$'

#AP$%AN P&% BA'AN SA# %idak ada laporan tersendiri

#AP$%AN P&% BA'AN SA# +aporan Perubahan SA+ menyajikan secara komparati5 dengan periode sebelumnya pos"pos berikut6 a Saldo Anggaran +ebih awal: b Penggunaan Saldo Anggaran +ebih: c Sisa +ebih*-urang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan: d -oreksi -esalahan Pembukuan tahun Sebelumnya: dan e +ain"lain: 5 Saldo Anggaran +ebih Akhir N&%A(A

N&%A(A ?kuitas Dana terbagi: ?kuitas Dana +ancar6 selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek, termasuk sisa lebih pembiayaan anggaran*saldo anggaran lebih ?kuitas Dana Investasi6 mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang

7anya ?kuitas, yaitu kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan Saldo ekuitas di #eraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada +aporan Perubahan ?kuitas

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

34

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


?kuitas Dana ;adangan6 mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang" undangan

#AP$%AN A% S )AS Disajikan oleh unit yang mempunyai 5ungsi perbendaharaan umum (Par $0) Arus masuk dan keluar kas diklasi5ikasikan berdasarkan aktivitas o+erasi, in*estasi, +endanaan, dan transitoris

#AP$%AN A% S )AS Disajikan oleh unit yang mempunyai 5ungsi perbendaharaan (Par $0) Arus masuk dan keluar kas diklasi5ikasikan berdasarkan akti*itas o+erasi, in*estasi aset non keuan"an, +embia!aan, dan non an""aran

#AP$%AN $P&%ASI$NA# )erupakan +aporan -euangan Pokok )enyajikan pos"pos sebagai berikut6 a) Pendapatan"+B dari kegiatan operasional: b) ,eban dari kegiatan operasional : c) Surplus*de5isit dari -egiatan #on Bperasional, bila ada: d) Pos luar biasa, bila ada: e) Surplus*de5isit"+B

#AP$%AN )IN&%-A )& ANGAN ,ersi5at optional Disusun oleh entitas pelaporan yang menyajikan laporan berbasis akrual Sekurang"kurangnya menyajikan pos"pos 6 a) Pendapatan dari kegiatan operasional: b) ,eban berdasarkan klasi5ikasi 5ungsional dan klasi5ikasi ekonomi: c) Surplus atau de5isit

#AP$%AN P&% BA'AN &) ITAS #AP$%AN P&% BA'AN &) ITAS ,ersi5at optional Sekurang"kurangnya menyajikan pos"pos6 a) Sisa +ebih*-urang Pembiayaan Anggaran: b) Setiap pos pendapatan dan belanja beserta totalnya seperti diisyaratkan dalam standar"standa lainnya, yang diakui secara langsung dalam ekuitas: e) ?5ek kumulati5 atas perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi )erupakan +aporan -euangan Pokok Sekurang"kurangnya menyajikan pos"pos6 a) ?kuitas awal: b) Surplus*de5isit"+B pada periode bersangkutan: c) -oreksi"koreksi yang langsung menambah*mengurangi ekuitas, misalnya6 koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode"periode sebelumnya dan perubahan nilai aset tetap karena
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

35

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


kesalahan yang mendasar diatur dalam suatu standar terpisah revaluasi aset tetap d) ?kuitas akhir

(A#)

(A#)

Pada dasarnya hampir sama dengan PP baru

Perbedaan yang muncul hanya dikarenakan komponen laporan keuangan yang berbeda dengan PP lama

SA",!# dilaksanakan oleh -ementerian -euangan c @ Direktorat >enderal Perbendaharan terdiri dari 6 $ Sistem Akuntansi pusat (SiAP) yang terdiri dari6 a Sistem Akuntansi -as !mum #egara (SA-!#) yang menghasilkan +A-, #eraca -!# dan +aporan Penerimaan dan Pengeluaran -as dan +aporan Perubahan Posisi -as: b Sistem Akuntansi !mum (SA!) yang menghasilkan +9A dan #eraca SA!: & Sistem Akuntansi !tang Permerintah dan 7ibah (SA"!P7) 8 Sistem Akuntansi Penerusan Pinjaman (SA"PP) ( Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah (SA"IP) 0 Sistem Akuntansi %rans5er ke Daerah (SA"%D) / Sistem Akuntansi ,elanja Subsidi dan ,elanja +ain"lain (SA" ,S,+) 1 Sistem Akuntansi %ransaksi -husus (SA"%-)
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

36

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] . Akuntansi ,adan +ainnya SIS%?) A-!#%A#SI P!SA% Sistem Akuntansi -as !mum #egara (SA-!#) yang

menghasilkan6 D +aporan Arus -as (+A-) -!# D #eraca -!#: Sistem Akuntansi !mum (SA!) yang menghasilkan 6 D +aporan 9ealisasi Anggaran SA! D #eraca SA! -edepannya, diharapkan untuk mengintegrasikan SA! dan

SA-!# menjadi satu integrated sistem akuntansi sedangkan SA PP tetap diperlukan guna

Integrated menjamin -euangan

sistem ini akan tetap melakukan rekonsilisasi data dengan SAI pertanggungjawaban 5ungsikhusus Departemen

Sistem ini akan berbasis akrual sehingga laporan yangdihasilkan merupakan laporan keuangan berbasis akrual seperti laporan kegiatanoperasional pemerintah, neraca, dan laporan perubahan ekuitas #amun, karenaanggaran yang digunakan berbasis kas, maka laporan realisasi anggaran berbasis kastetap harus dihasilkan Dampak dari integrasi sistem akuntansi pusat ini

adalah adanyapemisahan in5ormasi berbasis akrual dan berbasis kas In5ormasi berbasis akrual akanmengakomodir basis akrual, sesuai dengan 5ull basis accrual kas akan berbasis accounting digunakan berguna yang untuk untuk diterapkan Sedangkan menghasilkan

in5ormasi

kasyang

penyusunan laporan realisasi anggaran

SIS%?) A-!#%A#SI !%A#< P?)?9I#%A7 DA# 7I,A7 (SA"!PC7) Sistem Akuntansi !tang Pemerintah dan 7ibah menghasilkan laporan berupa6
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

37

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] $ +aporan 9ealisasi Penerimaan Pembiayaan: & +aporan 9ealisasi Pengeluaran Pembiayaan: 8 #eraca: ( ;atatan atas +aporan -euangan: 0 +aporan Investasi Pemerintah (managerial report) +aporan yang dan disusun hibah dengan masih sistem akuntansi utang

pemerintah

bisa

memenuhi

kebutuhan

pelaporan keuangan secara akrual penuh berdasarkan PSAP '& tentang +aporan 9ealisasi Anggaran, PSAP '( tentang ;atatan Atas +aporan -euangan dan PSAP '2 tentang akuntansi dalam kewajiban Akan dibutuhkan beberapa penyesuaian

mekanisme pencatatannya akibat perubahan sistem akuntansi dari -as menuju akrual menjadi Sistem akuntansi akrual penuh

SIS%?) A-!#%A#SI I#E?S%ASI P?)?9I#%A7 Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah menghasilkan laporan berupa6 $ +aporan 9ealisasi Penerimaan Pembiayaan: & +aporan 9ealisasi Pengeluaran Pembiayaan: 8 #eraca: ( ;atatan atas +aporan -euangan: 0 +aporan Investasi Pemerintah (managerial report) +aporan yang disusun bisa dengan sistem akuntansi Investasi pelaporan

pemerintah

masih

memenuhi

kebutuhan

keuangan secara akrual penuh berdasarkan PSAP '& tentang +aporan 9ealisasi Anggaran, +aporan -euangan PSAP '( tentang ;atatan Atas dan PSAP '/ tentang Akuntansi Investasi

Akan dibutuhkan beberapa penyesuaian dalam mekanisme

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

38

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] pencatatannya akibat perubahan sistem akuntansi dari -as menuju akrual menjadi Sistem akuntansi akrual penuh

SIS%?) A-!#%A#SI P?#?9!SA# PI#>A)A# Sistem Akuntansi penerusan pinjaman menghasilkan

laporanberupa6 $ +aporan 9ealisasi Penerusan Pinjaman: & #eraca: 8 ;atatan atas +aporan -euangan +aporan yang disusun bisa dengan sistem akuntansi Investasi pelaporan

pemerintah

masih

memenuhi

kebutuhan

keuangan secara akrual penuh berdasarkan PSAP '& tentang +aporan 9ealisasi Anggaran, dan PSAP '( tentang ;atatan Atas +aporan keuangan Akan dibutuhkan beberapa penyesuaian dalam mekanisme pencatatannya akibat perubahan sistem akuntansi dari -as menuju akrual menjadi Sistem akuntansi akrual penuh

SIS%?) A-!#%A#SI %9A#SG?9 -? DA?9A7 Sistem Akuntansi %rans5er ke daerah menghasilkan laporan berupa6 $ +aporan 9ealisasi %rans5er ke Daerah: & #eraca 8 ;atatan atas +aporan -euangan +aporan yang disusun dengan sistem trans5er ke daerah masih bisa memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan secara akrual penuh -arena dalam PP 1$ tahun &'$' masih mengatur tentang perlakuan akuntansi dana trans5er ke daerah

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

39

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] SIS%?) A-!#%A#SI A#<<A9A# S!,SIDI DA# ,?+A#>A +AI# +AI# Sistem akuntansi anggaran subsidi dan belanja lain lain

menghasikan laporan keuangan berupa6 D +aporan 9ealisasi Anggaran: D #eraca: D ;atatan atas +aporan -euangan +aporan yang disusun dengan sistem akuntansi anggaran subsidi dan belanja lain lain masih bisa memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan secara akrual penuh -arena dalam PP 1$ tahun &'$' mengatur tentang subsidi dan belanja lain lain

SIS%?) A-!#%A#SI %9A#SA-SI -7!S!S Sistem Akuntansi %ransaksi khusu menghasilkan laporan berupa6 $ +aporan 9ealisasi Anggaran: & #eraca: 8 ;atatan atas +aporan -euangan +aporan yang disusun dengan sistem akuntansi transaksi khusus seperti ,+! masih bisa memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan secara akrual penuh -arena dalam PP 1$ tahun &'$' mengatur tentang ,adan +ayanan !mum

A-!#%A#SI ,ADA# +AI##FA Akuntansi badan +ainnya menghasilkan laporan berupa6 $ +aporan 9ealisasi Anggaran: & #eraca: 8 ;atatan atas +aporan -euangan Akuntansi ,adan +ainnya diterapkan untuk menangani transaksi seperti Btorita ,A%A), <elora ,ung -arno, Pengelola -emayoran,
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

40

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] dan transaksi dari badan lainnya Akuntansi ,adan lainnya dalam PP 1$ tahun &'$' tidak diatur secara spesi5ik B. Sistem Akuntansi Instansi (SAI) SAI memiliki & (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi -euangan (SA-) dan Sistem In5ormasi )anajemen dan Akuntansi ,arang )ilik #egara (SI)A-",)#) SAI dilaksanakan oleh )enteri*-etua +embaga %eknis selaku ;hie5 Bperational B55icer (;BB) Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dilaksanakan oleh kementerian melakukan negara*lembaga -ementerian negara*lembaga

pemrosesan data untuk menghasilkan +aporan -euangan berupa +aporan 9ealisasi Anggaran, #eraca dan ;atatan atas +aporan -euangan SA- digunakan untuk memproses transaksi anggaran dan realisasinya, sehingga menghasilkan +aporan 9ealisasi Anggaran Sedangkan SI)A-",)# memproses transaksi Selain itu, dalam perolehan, perubahan dan penghapusan ,)# untuk mendukung SA- dalam rangka menghasilkan +aporan #eraca kartu"kartu yang memberikan in5ormasi SI)A-",)# menghasilkan berbagai laporan, buku"buku, serta manajerial pengelolaan ,)# SIS%?) A-!#%A#SI -?!A#<A# (SA-) SA- merupakan subsistem SAI yang digunakan untuk memproses transaksi anggaran dan realisasinya, sehingga menghasilkan +aporan 9ealisasi Anggaran SA- dilaksanakan oleh kementerian negara*lembaga ,erdasarkan P)- #omor $1$*P)- '0*&''1 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan -euangan Pemerintah Pusat dan Perdirjen #omor Per &(*P,*&''/ tentang Pelaksanaan Penyusunan +aporan -euangan -ementerian #egara*+embaga dinyatakan bahwa dalam pelaksanaan SAkementerian negara*lembaga membentuk dan menunjuk unit akuntansi di dalam organisasinya, yang terdiri dari 6 $ !APA pada tingkat -ementerian #egara*+embaga:
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

41

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] & !APPA"?$ pada tingkat ?selon I: 8 !APPA"= pada tingkat wilayah: ( !A-PA pada tingkat satuan kerja

<ambar $ !nit"unit

Skema Sistem Akuntansi Instansi akuntansi instansi tersebut melaksanakan 5ungsi

akuntansi dan pelaporan keuangan atas pelaksanaan anggaran sesuai dengan tingkat organisasinya +aporan keuangan yang dihasilkan merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran oleh unit"unit akuntansi, baik sebagai entitas akuntansi maupun entitas pelaporan terdiri dari6 $ +aporan 9ealisasi Anggaran +aporan 9ealisasi Anggaran menyajikan in5ormasi realisasi pendapatan dan belanja, yang masing"masing dibandingkan dengan anggarannya dalam satu periode & #eraca #eraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

+aporan keuangan kementerian

negara*lembaga yang dihasilkan unit akuntansi instansi tersebut

42

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] 8 ;atatan atas +aporan -euangan ;atatan atas +aporan -euangan meliputi penjelasan, da5tar rinci, dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam +aporan 9ealisasi Anggaran dan #eraca -ementerian negara*lembaga yang menggunakan Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan, disamping wajib menyusun laporan keuangan atas bagian anggarannya sendiri, juga wajib menyusun +aporan -euangan ,agian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan secara terpisah Atas Dana Dekonsentrasi dan %ugas Pembantuan yang dilimpahkan*dialokasikan oleh kementerian negara*lembaga

kepada pemerintah daerah, laporan keuangannya merupakan satu kesatuan*tidak terpisah dari laporan keuangan kementerian negara*lembaga Data akuntansi dan laporan keuangan secara berkala disampaikan kepada unit akuntansi di atasnya (asas desentralisasi) Data akuntansi dan laporan keuangan dimaksud dihasilkan oleh sistem akuntansi keuangan (SA-) dan sistem akuntansi barang milik negara (SI)A-",)#) yang dikompilasi 9ekonsiliasi 9ekonsiliasi adalah proses pencocokan in5ormasi berupa laporan keuangan yang dihasilkan dari dokumen yang sama yang diproses oleh dua unit pemroses data yang berbeda !nit pemroses tersebut adalah )enteri -euangan yang bertindak selaku ;GB dengan -ementerian #egara*+embaga sebagai ;BB ,erdasarkan P)- #omor $1$*P)- '0*&''1 rekonsiliasi dilakukan terhadap data keuangan dan data ,)# Proses rekonsiliasi untuk data keuangan dimulai pada level unit akuntansi terbawah yaitu satuan kerja sampai dengan level akuntansi teratas yaitu tingkat -ementerian #egara*+embaga

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

43

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] Dekonsentrasi Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintah pusat melalui kementerian negara*lembaga kepada gubernur selaku wakil pemerintah Dana Dekonsentrasi merupakan dana yang berasal dari AP,# yang dilaksanakan oleh <ubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah Dana Dekonsentrasi merupakan bagian dari anggaran kementerian negara*lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja kementerian negara*lembaga dan dilaksanakan oleh S-PD yang ditetapkan <ubernur <ubernur memberitahukan kepada DP9D tentang kegiatan Dekonsentrasi $ Pengelolaan Dekonsentrasi a Penganggaran Pelaksanaan Dekonsentrasi $) Penganggaran pelaksanaan Dekonsentrasi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi AP,# -etentuan lebih lanjut ditetapkan dengan keputusan -enteri Dalam dana -euangan pelaksanaan dengan dekonsentrasi, kepada memperhatikan <ubernur wajib pertimbangan )enteri teknis terkait mengusulkan da5tar S-PD yang mendapatkan alokasi dekonsentrasi kementerian negara*lembaga yang memberikan alokasi dana, untuk ditetapkan sebagai -uasa Pengguna Anggaran*-uasa Pengguna ,arang usulan Apabila da5tar <ubernur S-PD, tidak menyampaikan kementerian dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan

negara*lembaga dapat meninjau kembali pengalokasian dana dekonsentrasi &) Anggaran pelaksanaan Dekonsentrasi merupakan bagian dari anggaran -ementerian #egara*+embaga Pemerintah yang bersangkutan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

44

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] b Penyaluran Dana dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Dekonsentrasi $) Penyaluran dana pelaksanaan Dekonsentrasi dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku bagi AP,#, ketentuan lebih lanjut ditetapkan dengan -eputusan )enteri -euangan &) Dalam hal pelaksanaan Dekonsentrasi menghasilkan penerimaan, maka penerimaan tersebut merupakan penerimaan AP,# -etentuan lebih lanjut mengenai pemungutan dan penyetoran penerimaan disesuaikan dengan peraturan perundang"undangan yang berlaku bagi AP,# 8) Semua kegiatan pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh <ubernur dalam secara keuangan pelaksanaan terpisah untuk Dekonsentrasi dari kegiatan pelaksanaan diselenggarakan pengelolaan

Desentralisasi dan %ugas Pembantuan () %ata cara pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan oleh <ubernur dalam pelaksanaan Dekonsentrasi mengacu kepada peraturan perundang"undangan

tentang tata cara pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan AP,# yang berlaku 0) Dalam #egara /) <ubernur menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan atas pelaksanaan Dekonsentrasi kepada )enteri*Pimpinan +embaga yang bersangkutan c Pelaporan Pelaksanaan Dekonsentrasi $) Pelaporan pelaksanaan Dekonsentrasi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi AP,# &) -etentuan lebih lanjut tentang pelaporan pelaksanaan Dekonsentrasi ditetapkan dengan -eputusan )enteri
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

hal

terdapat

saldo

anggaran

pelaksanaan

Dekonsentrasi, maka saldo tersebut disetor ke -as

45

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] -euangan dengan memperhatikan pertimbangan

)enteri teknis terkait 8) ,erdasarkan P)- #omor $1$*P)- '0*&''1, S-PD yang mendapatkan !A-PA*!A-P, Propinsi yang Dana Dekonsentrasi Dekonsentrasi menerima pelimpahan merupakan dengan wewenang

penanggungjawabnya adalah -epala S-PD, sedangkan dekonsentrasi merupakan -oordinator !APPA"=*!APP," = Dekonsentrasi dengan penanggungjawabnya adalah <ubernur Fang bertidak selaku !APPA"= Dekonsentrasi adalah -epala Dinas Propinsi Dana %ugas Pembantuan Dana %ugas Pembantuan merupakan dana yang berasal dari AP,# yang dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan Dana %ugas Pembantuan merupakan bagian dari anggaran kementerian negara*lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja kementerian negara*lembaga dan dilaksanakan oleh S-PD yang ditetapkan oleh <ubernur, ,upati, atau =alikota %ugas Pembantuan adalah penugasan pemerintah kepada daerah dan*atau desa atau sebutan lain, dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan Dalam pelaksanaan %ugas Pembantuan, -epala Daerah wajib mengusulkan da5tar S-PD yang mendapatkan alokasi dana %ugas Pembantuan kepada kementerian negara*lembaga yang memberikan alokasi dana, untuk ditetapkan sebagai -uasa Pengguna Anggaran*-uasa Pengguna ,arang Apabila -epala Daerah tidak menyampaikan usulan da5tar S-PD, kementerian negara*lembaga dapat meninjau kembali pengalokasian Dana %ugas Pembantuan Pemerintah Daerah memberitahukan adanya %ugas Pembantuan kepada DP9D
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

46

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] $ Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan %ugas Pembantuan a Penganggaran Pelaksanaan %ugas Pembantuan $) Penganggaran AP,# pelaksanaan lebih lanjut %ugas Pembantuan dengan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi -etentuan ditetapkan keputusan -enteri -euangan dengan memperhatikan pertimbangan )enteri teknis terkait &) Anggaran pelaksanaan %ugas Pembantuan merupakan bagian dari anggaran -ementerian #egara*+embaga yang menugaskannya b Penyaluran Dana dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan %ugas Pembantuan $) Penyaluran dana pelaksanaan %ugas Pembantuan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi AP,# -etentuan lebih lanjut mengenai penyaluran dana ditetapkan dengan -eputusan )enteri -euangan &) Dalam hal pelaksanaan %ugas Pembantuan menghasilkan penerimaan, maka penerimaan tersebut merupakan penerimaan AP,# peraturan AP,# 8) Semua kegiatan pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Daerah dalam pelaksanaan %ugas Pembantuan diselenggarakan pengelolaan secara keuangan terpisah untuk dari kegiatan pelaksanaan perundang"undangan -etentuan mengenai yang berlaku bagi pemungutan dan penyetoran penerimaan diatur dengan

Desentralisasi dan Dekonsentrasi () %ata cara pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan %ugas Pembantuan mengacu kepada peraturan perundang" undangan tentang tata cara pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan AP,# yang berlaku
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

47

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] 0) Dalam hal terdapat saldo anggaran pelaksanaan %ugas Pembantuan, maka saldo tersebut disetor ke -as #egara /) Pemerintah Pembantuan Daerah kepada menyampaikan -ementerian laporan pertanggungjawaban keuangan atas pelaksanaan %ugas #egara*+embaga yang menugaskannya c Pelaporan Pelaksanaan %ugas Pembantuan $) Pelaporan pelaksanaan %ugas Pembantuan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi AP,# &) -etentuan lebih lanjut mengenai pelaporan ditetapkan dengan -eputusan )enteri -euangan dengan memperhatikan pertimbangan )enteri teknis terkait ,erdasarkan P)- #omor $1&*P)- '0*&''1 pasal &1, S-PD yang mendapatkan Dana %ugas Pembantuan merupakan !A-PA*!A-P, %ugas Pembantuan dengan penanggungjawabnya adalah -epala S-PD, sedangkan provinsi*-abupaten*kota yang menerima pelimpahan wewenang -oordinator Dana %ugas Pembantuan %ugas merupakan Pembantuan !APPA"=*!APP,"=

dengan penanggungjawabnya adalah -epala Daerah (<ubernur*,upati*=alikota) Sedangkan yang bertindak selaku !APPA"= %ugas Pembantuan adalah -epada Dinas provinsi*-abupaten*kota yang membawahi S-PD penerima dana %ugas Pembantuan ,adan +ayanan !mum !ndang"!ndang #omor $ %ahun &''( tentang Perbendaharaan #egara membuka koridor baru bagi penerapan basis kinerja dilingkungan pemerintah Dengan Pasal /. dan /2 dari !ndang" !ndang tersebut, instansi pemerintah yang tugas pokok dan 5ungsinya memberi pelayanan kepada masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang 5leksibel dengan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

48

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] menonjolkan produktivitas, e5isiensi dan e5ektivitas Instansi

demikian, dengan sebutan umum sebagai ,adan +ayanan !mum (,+!), diharapkan menjadi contoh kongkrit yang menonjol dari penerapan manajemen keuangan berbasis pada hasil (kinerja) Sistem Akuntansi yang diterapkan pada satuan kerja berstatus ,+! menggunakan Standar Akuntasi -euangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan +aporan Indonesia, akan tetapi untuk tujuan konsolidasi Pemerintahan ,+! dapat mengembangkan sistem akuntansi yang mendukung penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi -euangan dan penyusunan dalam laporan laporan keuangan untuk diintegrasikan keuangan -ementerian -euangan tingkat -ementerian

#egara*+embaga ,+! harus menggunakan Standar Akuntasi

#egara*+embaga berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan Dokumen Sumber Dokumen sumber yang digunakan di tingkat satuan kerja adalah 6 $ Dokumen penerimaan yang terdiri dari 6 D ?stimasi Pendapatan yang dialokasikan6 (DIPA P#,P, tidak termasuk estimasi Pengembalian ,elanja dan Pembetulan Pembukuan): D 9ealisasi Pendapatan6 ,P# (,ukti Penerimaan #egara) yang didukung oleh dokumen penerimaan seperti SS,P, SSP,, SSP, SS,;, dokumen lain yang dipersamakan & Dokumen pengeluaran yang terdiri dari 6 D Alokasi Anggaran DIPA, S-B dan dokumen lain yang dipersamakan: D 9ealisasi Pengeluaran 6 SP) dan SP&D, dan dokumen lain yang dipersamakan 8 Dokumen Piutang ( Dokumen Persediaan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

49

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] 0 Dokumen -onstruksi dalam Pengerjaan / Dokumen lainnya Surat -uasa Pengguna Anggaran (S-PA) Selain DIPA, dokumen lain yang dapat digunakan dalam pelaksanaan anggaran pada satuan kerja adalah Surat -uasa Penggunaan Anggaran (S-PA) $ De5inisi Pola S-PA dengan sistem ini diperuntukkan bagi -ementerian #egara*+embaga yang melaksanakan S-PA dalam satu unit organisasi terhadap unit vertikal dibawahnya & Pelaksanaan D S-PA menambah Pagu DIPA Satuan -erja penerima S-PA, dan mengurangi Pagu DIPA Satuan -erja Pemberi S-PA D -PP# dalam hal ini hanya melakukan pengurangan Pagu anggaran untuk kegiatan yang di S-PAkan oleh Satker pemberi S-PA sebesar anggaran yang di S-PA"kan D -PP# penerima S-PA menambah Pagu anggaran Satker Penerima untuk kegiatan yang di S-PAkan dan wajib memonitor laporan realisasi S-PA (SP), dan SP&D) yang dilaksanakan oleh Satker Penerima S-PA D SP) yang diterbitkan oleh -PA penerima S-PA, S-PA menggunakan kode Satker Penerima sehingga

tanggungjawab pelaksanaan anggaran dan penyusunan +aporan -euangan dilaksanakan oleh -PA penerima S-PA o S-PA menjadi dasar untuk 9evisi alokasi anggaran

Sistem In5ormasi dan )anajemen Akuntansi ,arang )ilik #egara (SI)A-",)#)

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

50

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] )ateri Sistem In5ormasi )anajemen dan Akuntansi ,arang )ilik #egara (SI)A-",)#) sebagai sub sistem dari Sistem Akuntansi Instansi selain Sistem Akuntansi -euangan disajikan untuk meningkatkan pemahaman serta kontrol yang sistematis bagi mereka yang pernah atau yang memang berada dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya sebagai bagian dari satuan kerja pada bagian atau seksi perlengkapan* rumah tangga atau yang semacamnya sehingga sesuai struktur !nit Akuntansi ,arang melekat kewajiban untuk penyusunan laporan barang milik negara dalam rangka penyusunan laporan keuangan kementerian negara*lembaga SI)A-",)# dan SA- sebagai sub sistem harus saling berjalan secara simultan Dengan demikian dapat dilakukan check and balance antara arus uang dan arus barang Selain itu, SI)A-",)# juga menyatukan konsep manajemen barang dengan pelaporan untuk tujuan pertanggungjawaban pelaksanaan AP,# dalam bentuk neraca pertanggungjawaban sekaligus SI)A-",)# merupakan sistem terpadu yang merupakan gabungan prosedur manual dan komputerisasi dalam rangka menghasilkan data transaksi untuk mendukung penyusunan neraca Di samping itu, SI)A-",)# juga menghasilkan Da5tar ,arang, +aporan ,arang, dan berbagai kartu kontrol yang berguna untuk menunjang 5ungsi pengelolaan ,)# Pelaksanaan akuntansi ,)# dibantu dengan perangkat lunak (so5tware) SI)A-",)# yang memungkinkan penyederhanaan dalam proses manual dan mengurangi tingkat kesalahan manusia (human error) dalam pelaksanaannya !ntuk memudahkan pemahaman tentang SI)A-",)# berikut ini dikemukakan konsep"konsep dasarnya -lasi5ikasi ,)#
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

Sehingga dengan

demikian SI)A-",)# dapat memenuhi kebutuhan manajerial dan

51

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] !ntuk memudahkan identi5ikasi, maka setiap ,)#

diklasi5ikasikan dengan cara tertentu sehingga memberikan kemudahan dalam pengelolaannya Peraturan )enteri -euangan #omor 21*P)- '/*&''1 tentang Penggolongan dan -ode5ikasi ,arang )ilik #egara -euangan ,)# #omor sebagai pengganti -eputusan )enteri tentang ,idang, -lasi5ikasi -elompok, dan Sub membagi $.*-)- '$.*$222 <olongan,

-ode5ikasi ,arang Inventaris )ilik*-ekayaan #egara dalam klasi5ikasi -elompok, dan Sub"sub kelompok
Golongan Golongan Bidang Bidang Kelompok Kelompok Sub SubKelompok Kelompok Subsub Subsub Kelompok Kelompok

Semaki Semaki nn global global

Semaki Semaki nnrinci rinci

<olongan

,)#

meliputi6

,arang

%idak

,ergerak:

,arang

,ergerak: 7ewan, Ikan dan %anaman, ,arang Persediaan, -onstruksi Dalam Pengerjaan, Aset %ak ,erwujud dan <olongan +ain"lain Dari masing"masing <olongan tersebut selanjutnya Dengan demikian, klasi5ikasi paling rinci dirinci lagi ke dalam klasi5ikasi bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub"sub kelompok (detil) ada di level Sub"sub kelompok Pengkodean ,)# !ntuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, ,)# selain diberikan identi5ikasi berupa nama, juga diberikan identi5ikasi dalam bentuk kode kepada urut Pemberian kode ,)# sepenuhnya mengacu !ntuk memberikan (ditambah tahun P)- #omor 21*P)- '/*&''1 dan kode lokasi

identitas, ,)# diberikan nomor kode barang (ditambah nomor penda5tarannya) perolehannya)
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

52

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

Skema kode identi5ikasi barang adalah sebagai berikut6


X . XX . XX . XX . XXX

Sub sub kelompok Sub kelompok Kelompok Bidang Golongan

Sebagai contoh, komputer #ote ,ook yang untuk urutan yang ke" 81 diberikan kode sebagai berikut6 & $& '$ '& ''8 ''''81 Sedangkan kode lokasi, diskemakan sebagai berikut6
XXX . XX . XX . XXXXXX . XXX

UAPKPB UAKPB UAPPBUAPPB-E1 UAPB

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

53

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

Sebagai contoh, ,iro !mum Sekretariat >enderal Departemen -euangan (kode kantor &8$(&$) diberikan kode lokasi sebagai berikut6 $0 '$ '' &8$(&$ ''' Pembuatan label ,)# dilakukan dengan menggabungkan kode lokasi (ditambah dengan tahun perolehan) dan kode barang (ditambah dengan nomor urut penda5taran Skema label ,)# digambarkan sebagai berikut6
UAPB UAPPB-E1 UAPPBUAKPB

UAPKPB !a"un Perole"an

XXX. XX . XX . XXXXXX . XXX . XXX X . XX . XX . XX . XXX . XXXXXX

Sub-sub Kelompok Nomor Urut Pendaftaran Sub Kelompok


Kelompok

Bidang Golongan

;ontoh 6 Pada tahun &''8 ,iro !mum Sekretariat >enderal Departemen -euangan (kode kantor &8$(&$) melakukan pembelian -omputer #ote ,ook Pada saat perolehan barang tersebut nomor
54

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] pencatatan terakhir untuk #ote ,ook kerja yang bersangkutan yang dikuasai satuan

adalah ''''81 ,erdasarkan hal

tersebut !A-P, dapat memberikan label pada #ote ,ook tersebut sbb6
015. 01. 00. 231421.000. 2003 2. 12. 01. 02. 003. 000038

%abel -ode ,arang

Setiap ,)# dibukukan dengan mengacu

pada kode ,)# yang telah ditetapkan dalam Peraturan )enteri -euangan 9I #omor6 21*P)- '/*&''1 tentang Penggolongan dan -ode5ikasi ,arang )ilik #egara ,erikut adalah contoh kode ,)# pada P)- tersebut 6
GOL . BID . KE L. SU B KE L. 00 00 00 01 #1 #1 #1 #1 SUB SUB KEL. 000 000 000 000 ##1 ##' ##( ##) URAIAN

1 1 1 1 1 1 1 1

00 01 01 01 #1 #1 #1 #1

00 00 01 01 #1 #1 #1 #1

BARANG TIDAK BERGERAK TANAH Tanah Per !" Tanah Ban#$nan Per$%ahan&G. Te%'a( T!n##a" !ana" Bangunan $uma" %egara Golongan & !ana" Bangunan $uma" %egara Golongan && !ana" Bangunan $uma" %egara Golongan &&& !ana" Bangunan $uma" %egara !anpa Golongan )ALAN DAN )E*BATAN )a"an )a"an Na !+na" *alan %asional Ar+eri *alan %asional Kolek+or *alan %asional Bernilai S+ra+egis %asional BANGUNAN AIR Ban#$nan A!r Ir!#a ! Ban#$nan ,a-$. Ir!#a ! aduk dengan Bendungan, !anggul, -enara Pengambilan Pelimpa" Ban.ir dan !ero/ongan Pengelak aduk dengan Bendungan, !anggul dan -enara Pengambilan aduk dengan -enara Pengambilan aduk dengan !anggul, dan Pin+u Air0-enara Pengambilan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

02 02 02 #' #' #' 03 03 03 #(

00 01 01 #1 #1 #1 00 01 01 #1

00 00 01 #1 #1 #1 00 00 01 #1

000 000 000 ##1 ##' ##( 000 000 000 ##1

1 1 1

#( #( #(

#1 #1 #1

#1 #1 #1

##' ##( ##(

55

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


GOL . BID . KE L. SU B KE L. 00 00 01 #1 #1 #1 #1 SUB SUB KEL. URAIAN

1 1 1 1 1 1 1

04 04 04 #) #) #) #3

00 0/ 0/ #1 #1 #1 #(

000 000 000 ##1 ##' ##( ##(

INSTALASI In (a"a ! Gar-$ L! (r!. In (a"a ! Gar-$ L! (r!. In-$. &ns+alasi Gardu 2is+rik &nduk Kapasi+as Kecil &ns+alasi Gardu 2is+rik &nduk Kapasi+as Sedang &ns+alasi Gardu 2is+rik &nduk Kapasi+as Besar *aringan !elepon di a+as !ana" Kapasi+as Besar

-ondisi ,)# -ondisi ,)# dapat dikategorikan dalam 8 kategori, yaitu baik, rusak ringan, dan rusak berat %abel berikut ini menyajikan indikasi yang menentukan 8 kondisi ,)# tersebut6
)en! Baran# K+n-! ! Baik 4B5 In-!.a ! Apabila kondisi barang +ersebu+ masi" dalam keadaan u+u" dan ber6ungsi dengan baik Apabila kondisi barang +ersebu+ masi" dalam keadaan u+u" +e+api kurang ber6ungsi dengan baik. Un+uk ber6ungsi dengan baik memerlukan perbaikan ringan dan +idak memerlukan penggan+ian bagian u+ama0komponen pokok. Apabila kondisi barang +ersebu+ +idak u+u" dan +idak ber6ungsi lagi a+au memerlukan perbaikan besar0penggan+ian bagian u+ama0komponen pokok, se"ingga +idak ekonomis un+uk diadakan perbaikan0re"abili+asi. Apabila kondisi +ana" +ersebu+ siap dipergunakan dan0a+au diman6aa+kan sesuai dengan perun+ukann8a. Apabila kondisi +ana" +ersebu+ karena sesua+u sebab +idak dapa+ dipergunakan dan0a+au diman6aa+kan dan masi" memerlukan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

$usak $ingan 4$$5

$usak Bera+ 4$B5

Barang !idak Bergerak7 !ana"

Baik 4B5

$usak $ingan 4$$5

56

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


)en! Baran# K+n-! ! In-!.a ! pengola"an0perlakuan 4misaln8a pengeringan, pengurugan, pera+aan dan pemada+an5 un+uk dapa+ dipergunakan sesuai dengan perun+ukann8a. Apabila kondisi +ana" +ersebu+ +idak dapa+ lagi dipergunakan dan0a+au diman6aa+kan sesuai dengan perun+ukann8a karena adan8a bencana alam, erosi dan sebagain8a. Apabila kondisi 6isik barang +ersebu+ dalam keadaan u+u" dan ber6ungsi dengan baik Apabila kondisi 6isik barang +ersebu+ dalam keadaan u+u" namun memerlukan perbaikan ringan un+uk dapa+ dipergunakan sesuai dengan 6ungsin8a. Apabila kondisi 6isik barang +ersebu+ dalam keadaan +idak u+u"0+idak ber6ungsi dengan baik dan memerlukan perbaikan dengan bia8a besar. Apabila bangunan +ersebu+ u+u" dan +idak memerlukan perbaikan 8ang berar+i kecuali pemeli"araan ru+in. Apabila bangunan +ersebu+ masi" u+u", memerlukan pemeli"araan ru+in dan perbaikan ringan pada komponen-komponen bukan kons+ruksi u+ama. Apabila bangunan +ersebu+ +idak u+u" dan +idak dapa+ dipergunakan lagi.

$usak Bera+ 4$B5

Barang !idak Bergerak7 *alan dan *emba+an

Baik 4B5

$usak $ingan 4$$5

$usak Bera+ 4$B5

Barang !idak Bergerak7 Bangunan

Baik 4B5

$usak $ingan 4$$5

$usak Bera+ 4$B5

Da5tar ,arang Adalah da5tar yang digunakan untuk mencatat mutasi ,)# secara berkesinambungan mulai dari ,)# itu pertama kali ada sampai dengan dihapuskannya Da5tar ,arang Intrakomtabel digunakan untuk mencatat ,)# non Persediaan dan non -onstruksi Dalam Pengerjaan yang memenuhi syarat kapitalisasi Da5tar barang ?kstrakomptabel digunakan untuk mencatat ,)#

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

57

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] non Persediaan dan non -onstruksi Dalam Pengerjaan tidak memenuhi syarat kapitalisasi Da5tar ,arang ,ersejarah Adalah da5tar barang yang digunakan untuk mencatat mutasi ,)# berupa barang bersejarah secara berkesinambungan +aporan ,arang Adalah laporan yang menyajikan posisi ,)# pada awal dan akhir suatu periode serta mutasi ,)# yang terjadi selama periode tersebut +aporan ,arang Intrakomtabel digunakan untuk melaporkan ,)# non Persediaan dan non -onstruksi Dalam Pengerjaan yang memenuhi syarat kapitalisasi +aporan ,arang ?kstrakomtabel digunakan untuk melaporkan ,)# non Persediaan dan non -onstruksi Dalam Pengerjaan yang tidak memenuhi syarat kapitalisasi Da5tar Inventaris 9uangan* Da5tar ,arang 9uangan (DI9*D,9) DI9*D,9 adalah kartu yang memuat data ,)# yang berada pada suatu ruangan yang berguna untuk mengontrol ,)# yang bersangkutan -artu Inventaris ,arang* -artu Identitas ,arang (-I,) -I, adalah kartu yang memuat data ,)# yang digunakan untuk mengontrol ,)# berupa %anah, <edung dan ,angunan, Alat Angkutan ,ermotor, dan Alat persenjataan api Da5tar Inventaris +ainnya*Da5tar ,arang +ainnya (DI+*D,+) DI+*D,+ adalah kartu yang memuat data ,)# yang digunakan untuk mengontrol ,)# yang tidak termasuk dalam kategori -I, dan DI9*D,9 ;atatan 9ingkas ,)#
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

yang

58

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] Adalah deskripsi yang menjelaskan ,)# yang dikuasai !nit Brganisasi Akuntansi* penatausahaan ,)#, yang berguna untuk mendukung penyusunan ;atatan atas +aporan -euangan Prosedur Akuntansi Brganisasi Akuntansi ,)# Secara umum, struktur organisasi akuntansi ,arang )ilik #egara (,)#) ditetapkan sebagai berikut6 $ !nit Akuntansi Pengguna ,arang (!AP,) !AP, merupakan unit akuntansi ,)# pada tingkat barang), kementerian negara*lembaga (pengguna

penanggung jawabnya adalah )enteri*Pimpinan +embaga & !nit Akuntansi Pembantu Pengguna ,arang (!APP,"?$) !APP,"?$ merupakan unit akuntansi ,)# pada tingkat eselon I, penanggungjawabnya adalah pejabat eselon I a !nit Akuntasi Pembantu Pengguna ,arang =ilayah (!APP," =) !APP,"= merupakan unit akuntansi ,)# pada tingkat kantor wilayah atau unit kerja lain di wilayah yang ditetapkan ditetapkan Dekonsentrasi sedangkan sebagai sebagai untuk koordinator, !APP,"= !APP,"= adalah penanggungjawabnya !ntuk adalah %ugas !APP,"= <ubernur atau Pembantuan ,upati, adalah -epala -antor =ilayah atau -epala unit kerja yang penanggungjawabnya

penanggungjawabnya

<ubernur,

=alikota sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pemerintah melalui kementerian negara*lembaga b !nit Akuntansi -uasa Pengguna ,arang (!A-P,) !A-P, merupakan unit akuntansi ,)# pada tingkat satuan kerja (kuasa pengguna barang) yang memiliki wewenang mengurus dan atau menggunakan ,)# Penanggung jawab !A-P, adalah -epala -antor*-epala Satuan -erja
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

59

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] !ntuk !A-P, Dekonsentrasi*%ugas adalah -epala Pembantuan Satuan -erja

penanggungjawabnya

Perangkat Daerah (S-PD)


T!n#.a( Ke%en(er!an Ne#ara&Le%2a#a Un!( A.$n(an ! Pen##$na Baran# 0UAPB1 T!n#.a( E e"+n 1 Un!( A.$n(an ! Pe%2an($ Pen##$na Baran#3E e"+n 1 0UAPPB3E11

T!n#.a( ,!"a4ah Un!( A.$n(an ! Pe%2an($ Pen##$na Baran#3,!"a4ah 0UAPPB3,1

T!n#.a( Sa($an Ker5a Un!( A.$n(an ! K$a a Pen##$na Baran# 0UAKPB1

, A <A# A9 !S SI ) A - " , ) #
DJKN Dit en PBN

UAPB

UAPA

UAPPB-E1

UAPPA-E1

UAPPB-W

Kanwil DJKN

Kanwil Diten PBN

UAPPA-W

UAKPB

KPKNL

KPPN

UAKPA

>enis"jenis %ransaksi dalam Akuntansi ,)#

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

60

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] Saldo Awal Saldo Awal, merupakan saldo ,)# pada awal tahun anggaran berjalan atau awal tahun mulai diimplementasikannnya SI)A-",)# yang merupakan akumulasi dari seluruh transaksi ,)# tahun sebelumnya Perolehan ,)# merupakan transaksi penambahan ,)# yang tahun tanggal perolehannya sama dengan tahun anggaran berjalan %ransaksi perolehan ,)# meliputi6 D Pembelian, merupakan transaksi perolehan ,)# dari hasil pembelian D %rans5er )asuk, merupakan transaksi perolehan ,)# dari hasil trans5er masuk dari !A-P, yang lain D 7ibah, merupakan transaksi perolehan ,)# dari hasil penerimaan dari pihak ketiga D 9ampasan, merupakan transaksi perolehan ,)# dari hasil rampasan berdasarkan putusan pengadilan D Penyelesaian Pembangunan, merupakan transaksi perolehan ,)# dari hasil penyelesaian pembangunan berupa bangunan* gedung dan ,)# lainnya yang telah diserahterimakan dengan ,erita Acara Serah %erima D Pembatalan Penghapusan, merupakan pencatatan ,)# dari hasil pembatalan penghapusan merupakan yang sebelumnya ,)# telah yang dihapuskan* dikeluarkan dari pembukuan D 9eklasi5ikasi )asuk, transaksi sebelumnya telah dicatat dengan klasi5ikasi ,)# yang lain %ransaksi ini biasanya digunakan karena adanya perubahan peruntukan ,)# atau untuk mengoreksi kesalahan kodi5ikasi pada pembukuan ,)# sebelumnya D Pelaksanaan dari Perjanjian*-ontrak, merupakan transaksi perolehan barang dari pelaksanaan kerja sama peman5aatan, bangun guna serah*bangun serah guna, tukar menukar, dan perjanjian kontrak lainnya Perubahan ,)# %ransaksi perubahan ,)# meliputi6

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

61

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] D Pengurangan luas atau -uantitas*#ilai, satuan lain yang merupakan transaksi tidak

pengurangan kuantitas*nilai ,)# yang menggunakan satuan pengurangannya menyebabkan keseluruhan ,)# hilang D Pengembangan, merupakan transaksi pengembangan ,)# yang dikapitalisir yang mengakibatkan pemindahbukuan dari pembukuan ?kstrakomptabel ke pembukuan Intrakomptabel atau perubahan nilai*satuan ,)# dalam pembukua Intrakomptabel D Perubahan -ondisi, merupakan pencatatan perubahan kondisi ,)# D -oreksi Perubahan #ilai*-uantitas, merupakan koreksi pencatatan atas nilai ,)# yang telah dicatat dan telah dilaporkan sebelumnya D Perubahan* Pengembangan ,)# dari penyerahan Aset %etap 7asil 9enovasi, merupakan transaksi perubahan ,)# suatu !A-P, karena adanya penyerahan aset tetap hasil renovasi dari satker* pihak lain yang telah mengembangkan ,)# !A-P, tersebut D Penghentian ,)# dari penggunaan akti5, merupakan transaksi yang menyebabkan perubahan klasi5ikasi ,)# dalam neraca umumnya dari aset tetap menjadi aset lainnya Penghapusan ,)# %ransaksi penghapusan ,)# meliputi6 D Penghapusan, merupakan transaksi untuk menghapus ,)# dari pembukuan berdasarkan suatu surat keputusan pengahapusan oleh instansi yang berwenang: D %rans5er -eluar, merupakan transaksi penyerahan ,)# ke !A-P, lain D 7ibah, merupakan transaksi penyerahan ,)# kepada pihak ketiga D 9eklasi5ikasi -eluar, merupakan transaksi ,)# ke dalam klasi5ikasi ,)# yang lain transaksi 9eklasi5ikasi )asuk
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

%ransaksi ini berkaitan dengan

62

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] D -oreksi Pencatatan, merupakan transaksi untuk

mengoreksi*mengurangi jumlah barang pada catatan ,)# karena kelebihan catat pada pelaporan ,)# sebelumnya Prosedur Akuntansi ,)# pada %ingkat !A-P, Prosedur akuntansi ,)# pada !A-P, berawal dari input yang berupa dokumen sumber Dokumen sumber yang sahih diproses melalui entry data Pemrosesan akan menghasilkan keluaran berupa berbagai macam buku*da5tar, kartu dan laporan Input*Dokumen sumber $ !ntuk transaksi Saldo Awal, dokumen sumber yang diperlukan meliputi catatan dan atau +aporan ,)# periode sebelumnya dan apabila diperlukan dapat dilakukan inventarisasi & !ntuk transaksi Perolehan*Pengembangan*Penghapusan, dokumen sumber yang diperlukan meliputi ,erita Acara Serah %erima ,)#, ,ukti -epemilikan ,)#, SP)* SP&D, Gaktur pembelian, -uitansi, Surat -eputusan Penghapusan, dokumen lain yang sah Proses SI)A-",)# %ingkat !A-P, $ Proses ,ulanan dan Semesteran D )embukukan data transaksi ,)# ke dalam Da5tar ,arang Intrakomptabel, Da5tar ,arang ?kstrakomptabel, Da5tar ,arang ,arang ,ersejarah, Da5tar ,arang Persediaan dan -artu -onstruksi Dalam Pengerjaan (manual) berdasarkan dokumen sumber D )embuat dan atau memutakhirkan -I,, DI9*D,9, dan DI+*D,+ D )embuat +aporan ,arang pada akhir semester D )eminta pengesahan Penanggung jawab !A-P, atas +aporan ,arang D )enyampaikan data transaksi ,)# ke !nit Akuntansi -euangan selambat"lambatnya tanggal 0 bulan berikutnya untuk penyusunan neraca tingkat !A-PA Penyampaian
63

dan

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] AD- ke !A-PA untuk bulan >uni dan Desember dilengkapi pula dengan ;atatan 9ingkas ,)# yang antara lain berisi kemungkinan masih adanya barang"barang yang bermasalah seperti tidak dapat dimasukkannya item ,)# tertentu ke dalam aplikasi karena tabel barangnya belum mampu menampung nama barang tersebutHmeskipun sudah didekatkan dengan nama barang lain yang sudah ada dalam tabel ,arang"barang yang belum jelas status kepemilikannya seperti penerimaan hibah yang belum ada ,AS%"nya, penambahan nilai aset yang mencapai jumlah melebihi nilai kapitalisasi atas ,)# pihak lain juga harus diungkapkan ;atatan ini akan melengkapi ;atatan atas +aporan -euangan pada !A-PA D )enyampaikan +aporan ,arang Persediaan dan +aporan -onstruksi Dalam Pengerjaan kepada !A-PA untuk dibukukan pada akhir semester D )enyampaikan +aporan ,)#, AD- dan ;atatan 9ingkas ,)# ke !APP,"=*!APP,"?$, selambat"lambatnya $' (sepuluh) hari setelah berakhirnya suatu semester D !ntuk !A-P, Dekonsentrasi*%ugas Pembantuan selain mengirimkan +aporan ,)# dan ;atatan 9ingkas ,)# beserta ADke !APP,"= Dekonsentrasi*%ugas Pembantuan juga wajib mengirimkan +aporan ,)#, ADdan ;atatan 9ingkas ,)# ke !APP,"?$ pada -ementerian #egara*+embaga yang mengalokasikan dana dekonsentrasi*tugas pembantuan D )engarsipkan +aporan ,)# secara tertib & Proses Akhir Periode Akuntansi D )enginstruksikan kepada setiap Penanggungjawab 9uangan untuk melakukan pengecekan ulang kondisi ,)# yang berada di ruangan masing"masing D )encatat perubahan kondisi barang yang telah disahkan oleh Penanggungjawab 9uangan ke dalam SI)A-",)#
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

64

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] D )embuat +aporan -ondisi ,arang D )eminta pengesahan Penanggungjawab !A-P, atas +-, D )embuat +aporan ,arang %ahunan berdasarkan saldo Da5tar D )eminta ,arang Intrakomptabel, Da5tar ,arang atas ?kstrakomptabel, dan Da5tar ,arang ,arang ,ersejarah persetujuan Penanggungjawab !A-P, +aporan ,arang D )enyampaikan +aporan ,)# %ahunan dan +-, beserta AD- ke !APP,"= atau ke !APP,"?$ untuk !A-P, Pusat selambat"lambatnya berakhirnya +aporan tahun ,)# Dekonsentrasi*%ugas $0 (lima belas) selain ke hari setelah !A-P, !APP,"= anggaran Pembantuan beserta AD!ntuk

mengirimkan

Dekonsentrasi*%ugas Pembantuan juga wajib mengirimkan +aporan ,)# beserta AD- ke !APP,"?$ pada kementerian negara*lembaga yang mengalokasikan dana dekonsentrasi*tugas pembantuan D )engarsipkan Da5tar ,arang Intrakomptabel, Da5tar ,arang ?kstrakomptabel, Da5tar ,arang ,arang ,ersejarah, salinan +-,, dan salinan +aporan ,arang secara tertib D )elakukan proses back up data dan tutup tahun -eluaran SI)A-",)# %ingkat -P, -eluaran*laporan yang dihasilkan dari SI)A-",)# tingkat !A-P, antara lain meliputi6 a Da5tar ,arang Intrakomptabel b Da5tar ,arang ?kstrakomptabel c Da5tar ,arang ,arang ,ersejarah d +aporan Persediaan e +aporan -onstruksi Dalam Pengerjaan 5 -artu Inventaris* Identitas ,arang (-I,) %anah g -artu Inventaris* Identitas ,arang (-I,) ,angunan <edung

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

65

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] h -artu ,ermotor i j l -artu Inventaris* Identitas ,arang (-I,) Alat Persenjataan Da5tar Inventaris* ,arang +ainnya (DI+*D,+) +aporan ,arang -uasa Pengguna Semesteran Inventaris* Identitas ,arang (-I,) Alat Angkutan

k Da5tar Inventaris* ,arang 9uangan (DI9*D,9) m +aporan ,arang -uasa Pengguna %ahunan n +aporan -ondisi ,arang (+-,) Prosedur Akuntansi ,)# pada %ingkat !APP,= Prosedur akuntansi ,)# pada !APP,"= berawal dari penerimaan laporan dari !A-P, sebagai masukan )asukan tersebut kemudian diproses Input Input !APP,"= adalah !A-P, Proses SI)A-",)# pada !APP,"= $ Proses Semesteran D )enerima AD- , +aporan ,)# dan ;atatan 9ingkas ,)# dari !A-P, D )enggabungkan AD-*+aporan ,arang yang diterima dari !A-P, ke dalam Da5tar ,arang Intrakomptabel, Da5tar ,arang ?kstrakomptabel, dan Da5tar ,arang ,arang ,ersejarah !APP,"= D )embuat +aporan ,arang Pembantu Pengguna ,arang =ilayah Semesteran dan ;atatan 9ingkas ,)# D )eminta pengesahan Penanggung jawab !APP,"= atas +aporan ,arang Pembantu Pengguna ,arang =ilayah Semesteran D )elakukan rekonsiliasi internal +aporan ,)# dengan +aporan -euangan bersama !APPA"= dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan,
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

Pemrosesan akan menghasilkan keluaran

berupa gabungan laporan dari unit !A-P, laporan dan*Arsip Data -omputer dari

66

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] D )enyampaikan +aporan ,)#, AD- dan ;atatan 9ingkas ke !APP,"?$, selambat"lambatnya &' (dua puluh) hari setelah berakhirnya semester yang bersangkutan D !APP,"= menyampaikan Dekonsentrasi*%ugas +aporan ,)# ke Pembantuan !APP,"?$ pada

kementerian negara*lembaga yang mengalokasikan dana dekonsentrasi*tugas pembantuan tanpa ADD )engarsipkan salinan +aporan ,arang secara tertib & Proses Akhir Periode Akuntansi D )embuat dan meminta pengesahan Penanggung jawab !APP,"= atas +-,, D )embuat +aporan ,)# %ahunan dan ;atatan 9ingkas ,)#, D )elakukan rekonsiliasi internal +aporan ,)# dengan +aporan -euangan bersama !APPA"= dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan, D )enyampaikan +aporan ,)# dan +-, ke !APP,"?$ beserta AD-, selambat"lambatnya &0 (dua puluh lima) hari setelah berakhirnya satu Periode Akuntansi D !APP,"= menyampaikan Dekonsentrasi*%ugas +aporan ,)# ke Pembantuan !APP,"?$ pada

-ementerian negara*lembaga yang mengalokasikan dana dekonsentrasi*tugas pembantuan tanpa ADD )engarsipkan Da5tar ,arang Intrakomptabel, Da5tar ,arang ?kstrakomptabel, ,uku ,arang ,ersejarah, salinan +-, dan salinan +aporan ,)# secara tertib D )elakukan back up data dan tutup tahun -eluaran SI)A-",)# %ingkat !APP,"= -eluaran*+aporan )anajemen berikut6 a Da5tar ,arang Intrakomptabel
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

yang

dihasilkan ,)#

dari

Sistem !APP,"=

In5ormasi sebagai

dan

Akuntansi

tingkat

67

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] b Da5tar ,arang ?kstrakomptabel c Da5tar ,arang ,ersejarah d +aporan Semesteran e +aporan %ahunan 5 ;atatan 9ingkas ,)# g +-, Prosedur Akuntansi ,)# pada %ingkat !APP,"?$ Prosedur akuntansi ,)# pada !APP,"?$ berawal dari penerimaan laporan dari !APP,"= sebagai masukan )asukan tersebut kemudian diproses lebih rendah Input Input !APP,"?$ berupa laporan dan*Arsip Data -omputer dari !APP,"= dan !A-P, yang melekat di ?selon $ Proses SI)A-",)# %ingkat !APP,"?$ $ Proses Semesteran D )enerima AD-, +aporan ,)# dan ;atatan 9ingkas ,)# dari !APP,"=, !A-P, Pusat di lingkungan !APP,"?$, !A-P, Dekonsentrasi*%ugas Pembantuan D )enggabungkan AD-*+aporan ,)# yang diterima dari !APP,"=, !A-P, Pusat di lingkungan !APP,"?$, dan !A-P, Dekonsentrasi* %ugas Pembantuan ke dalam Da5tar ,arang Intrakomptabel, Da5tar ,arang ?kstrakomptabel, dan ,uku ,arang ,ersejarah !APP,"?$, D )embuat +aporan ,)# Semesteran dan ;atatan 9ingkas ,)#, D )eminta pengesahan Penanggung jawab !APP,"?$ atas +aporan ,)# Semesteran,
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

,arang ,arang

Pembantu Pembantu

Pengguna Pengguna

,arang ,arang

?selon

=ilayah

Pemrosesan akan menghasilkan

keluaran berupa gabungan laporan dari unit akuntansi di level

68

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] D )elakukan rekonsiliasi internal +aporan ,)# dengan

+aporan -euangan bersama !APPA"?$ dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan, D )enyampaikan +aporan ,)# ke !AP, dan Ditjen -ekayaan #egara, selambat"lambatnya &. (dua puluh delapan) hari setelah berakhirnya semester yang bersangkutan, D )engarsipkan salinan +aporan ,)# secara tertib dan teratur & Proses Akhir Periode Akuntansi D )enyusun Da5tar ,arang Intrakomptabel, Da5tar ,arang ?kstrakomptabel, ,uku ,arang ,ersejarah, +aporan ,)#, dan +-, D )enyusun ;atatan 9ingkas ,)# D )eminta pengesahan Penanggung jawab !APP,"?$ atas +aporan ,)# dan +-, D )elakukan rekonsiliasi internal +aporan ,)# dengan +aporan -euangan bersama !APPA"?$ dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan D )enyampaikan +aporan ,)# dan +-, ke !AP, selambat" lambatnya 88 (tiga puluh tiga) hari setelah berakhirnya Periode Akuntansi D )engarsipkan Da5tar ,arang Intrakomptabel, Da5tar ,arang ?kstrakomptabel, ,uku ,ersejarah, salinan +-,, dan salinan +aporan ,)# secara tertib dan teratur D )elakukan proses back up data dan tutup tahun -eluaran SI)A-",)# %ingkat !APP,"?$ Dokumen*+aporan berikut6 a Da5tar ,arang Intrakomptabel b Da5tar ,arang ?kstrakomptabel
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

yang

dihasilkan

dari

Sistem

In5ormasi

)anajemen dan Akuntansi ,)# tingkat !APP,"?$ sebagai

69

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] c Da5tar ,arang ,ersejarah d +aporan Semesteran e +aporan 5 ,arang Pembantu Pengguna ,arang ?selon I Semesteran %ahunan ;atatan 9ingkas ,)# g +-, Prosedur Akuntansi ,)# pada %ingkat !AP, Prosedur akuntansi ,)# pada !AP, berawal dari penerimaan laporan dari !APP,"?$ sebagai masukan kemudian diproses Input Input !AP, berupa laporan dan*Arsip Data -omputer dari !APP," ?$ Proses SI)A-",)# %ingkat !AP, $ Proses Semesteran D )enerima AD- , +aporan ,)# dan ;atatan 9ingkas ,)# dari !APP,"?$ D )enggabungkan AD-*+aporan ,)# yang diterima dari !APP,"?$ ke dalam Da5tar ,arang Intrakomptabel, Da5tar ,arang ?kstrakomptabel, dan ,uku ,arang ,ersejarah !AP, D )embuat Semesteran D )elakukan rekonsiliasi internal +aporan ,)# dengan +aporan -euangan bersama !APA dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan D )enyampaikan +aporan ,)# ke )enteri -euangan c@ Dirjen -ekayaan #egara paling lambat 80 (tiga puluh lima) hari setelah berakhirnya semester yang bersangkutan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

,arang

Pembantu

Pengguna

,arang

?selon

)asukan tersebut

Pemrosesan akan menghasilkan keluaran

berupa gabungan laporan dari !APP,"?$

+aporan

,)#

Semesteran

dan

meminta

pengesahan Penanggung jawab !AP, atas +aporan ,)#

70

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] D )engarsipkan +aporan ,)# secara tertib & Proses Akhir Periode Akuntansi, D )encetak +-,, Da5tar ,arang Intrakomptabel dan +aporan ,)# %ahunan D )enyusun ;atatan 9ingkas ,)# D )eminta pengesahan Penanggung jawab !AP, atas +aporan ,)#, D )enyampaikan +aporan ,)# dan ;atatan 9ingkas ,)# ke )enteri -euangan selambat"lambatnya (' (empat puluh) hari setelah berakhirnya tahun anggaran D )elakukan pemutakhiran data +aporan ,)# dengan Ditjen -ekayaan D )elakukan #egara dan melakukan koreksi ,)# apabila dengan ditemukan kesalahan rekonsiliasi internal +aporan +aporan -euangan bersama !APA dan melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan D )enyampaikan +aporan ,)# yang telah dimutakhirkan ke )enteri -euangan paling lambat 0' (lima puluh) hari setelah berakhirnya tahun anggaran D )engarsipkan salinan, +-,, Da5tar ,arang Intrakomptabel, dan +aporan ,)# secara tertib dan teratur D )elakukan proses back up data dan tutup tahun -eluaran SI)A-",)# %ingkat !AP, -eluaran*+aporan yang dihasilkan dari Sistem In5ormasi )anajemen dan Akuntansi ,)# tingkat !AP, sebagai berikut6 a Da5tar ,arang Intrakomptabel b Da5tar ,arang ?kstrakomptabel c Da5tar ,arang ,arang ,ersejarah d Da5tar ,arang Persediaan e +aporan ,arang Pengguna Semesteran 5 +aporan ,arang Pengguna %ahunan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

71

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] g ;atatan 9ingkas ,)# h +-, (. )ebi.akan Akuntansi -ebijakan"kebijakan akuntansi dalam pedoman SAPP meliputi6 $ -ebijakan akuntansi anggaran & -ebijakan akuntansi pendapatan 8 -ebijakan akuntansi belanja ( -ebijakan akuntansi pembiayaan 0 -ebijakan akuntansi investasi / -ebijakan akuntansi utang -?,I>A-A# A-!#%A#SI A#<<A9A# Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran 5inansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran a) berapa Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran biaya atas rencana"rencana yang dibuat

merupakan suatu rencana 5inansial yang menyatakan6 (pengeluaran*belanja): dan b) berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan) Alat untuk utama kebijakan 5iskal adalah anggaran sosial dan Anggaran ekonomi, aktivitas kerja, merupakan alat ekonomi terpenting yang dimiliki pemerintah mengarahkan Aliran akan perkembangan uang yang menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pemerintahan terkait harga, dengan mempengaruhi lapangan

distribusi pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan beban pajak yang harus dibayar atas pelayanan yang diberikan pemerintah Penganggaran terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap"tiap program dan aktivitas dalam satuan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

72

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] moneter Proses penganggaran dimulai ketika perumusan

strategi dan perencanaan strategik telah selesai dilakukan Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategik yang telah dibuat %ahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak e5ekti5 dan tidak berorientasi pada kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan yang sudah disusun Anggaran merupakan managerial plan 5or action untuk mem5asilitasi tercapainya tujuan organisasi Akuntansi Anggaran Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, trans5er, dan pembiayaan Akuntansi anggaran diselenggarakan sesuai dengan struktur anggaran yang terdiri dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan pendapatan pendapatan dijabarkan Anggaran yang menjadi pendapatan menjadi kredit meliputi alokasi estimasi estimasi dijabarkan otorisasi

Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang anggaran (allotment)

Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan Akuntansi anggaran diselenggarakan pada saat anggaran disahkan dan anggaran dialokasikan Pada akuntansi anggaran, tidak ada perbedaan antara PP &( %ahun &''0 dengan PP 1$ tahun &'$', yaitu sama A sama berbasis kas -?,I>A-A# A-!#%A#SI P?#DAPA%A# ,erdasarkan PP &( %ahun &''0, pendapatan masih berbasis kas, sehingga kebijakan akuntansi pendapatan adalah sebagai berikut Pengakuan Pendapatan $ Pendapatan Diakui pada saat diterima pada rekening -as !mum #egara & Pendapatan diklasi5ikasikan menurut jenis pendapatan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

73

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] 8 Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan aIas bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran) ( Pengembalian yang si5atnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pada pendapatan pada periode penerimaan sebagai maupun periode sebelumnya dibukukan

pengurang pendapatan 0 -oreksi dan pengembalian yang si5atnya tidak berulang (nonA recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama / -oreksi dan pengembalian yang si5atnya tidak berulang (nonA recurring) atas penerimaan pendapatan yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar (SA+) pada periode ditemukannya koreksi dan akan mengurangi Saldo Awal -as 1 Akuntansi pendapatan disusun untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen pemerintah pusat . %ransaksi pendapatan dalam bentuk barang dan jasa harus dilaporkan dalam +9A dengan cara menaksir nilai barang dan jasa tersebut pada tanggal transaksi, tetapi tidak perlu dilaporkan di +A- Di samping itu transaksi semacam ini juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada ;a+- sehingga dapat memberikan semua in5ormasi yang relevan mengenai bentuk dan pendapatan yang diterima -lasi5ikasi Pendapatan -lasi5ikasi Pendapatan dalam +aporan -euangan 6 $ Penerimaan Dalam #egeri Penerimaan dalam negeri adalah semua pendapatan*penerimaan yang diterima oleh pemerintah yang

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

74

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] bersumber dari penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (P#,P) Penerimaan dalam #egeri terdiri dari penerimaan perpajakan dan P#,P a Penerimaan Perpajakan Penerimaan Perpajakan adalah semua pendapatan*penerimaan yang diterima oleh pemerintah yang bersumber dari pajak, bea dan cukai b P#,P P#,P adalah semua pendapatan*penerimaan yang diterima oleh pemerintah yang bersumber dari penerimaan lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam penerimaan pajak & Penerimaan 7ibah Penerimaan yang diterima pemerintah baik berupa uang barang maupun jasa yang sumbernya berasal dari dalam dan luar negeri atau dari hibah lainnya Adapun menurut PP 1$ %ahun &'$', terdapat dua kebijakan akuntansi akrual pendapatan untuk mengakomodasi kebijakan anggaran yang berbasis kas dan kebijakan pelaporan berbasis Bleh karena itu, muncul dua kebijakan akuntansi pendapatan yaitu kebijakan akuntansi pendapatan A +9A dan kebijakan akuntansi pendapatan A +B a -ebijakan akuntansi pendapatan" +B Pengakuan $ Pendapatan A+B diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan, pendaptan direalisasi yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi & Pendapatan"+B pendapatan 8 Pendapatan"+B yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang undangan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

diklasi5ikasikan

menurut

sumber

75

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] ( Pendapatan"+B yang diperoleh sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan diakui berdasarkan peraturan perundang"undangan,

pada saat timbulnya hak untuk menagih imbalan 0 Pendapatan"+B yang diakui pada saat direalisasi adalah hak yang telah diterima oleh pemerintah tanpa terlebih dahulu adanya penagihan / Akuntansi pendapatan"+B dilaksanakan berdasarkan aIas bruto, yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan besaran dengan pengeluaran) Dalam hal pengurang terhadap pendapatan"+B bruto

(biaya) bersi5at variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, yang atas maka asas bruto dan pada dapat dikecualikan 1 Pengembalian (recurring) penerimaan si5atnya pada normal periode berulang periode pendapatan"+B

maupun

sebelumnya

dibukukan sebagai pengurang pendapatan . -oreksi dan pengembalian yang si5atnya tidak berulang (nonreecurring) atas pendapatan"+B yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama 2 -oreksi dan pengembalian yang si5atnya tidak berulang (nonrecurring) atas pendapatan"+B yang terjadi pada periode ekuitas -lasi5ikasi -lasi5ikasi menurut sumber pendapatan untuk pemerintah pusat dikelompokkan berdasarkan jenis pendapatan, yaitu sebelumnya pada dibukukan sebagai pengurang dan periode ditemukannya koreksi

pengembalian tersebut

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

76

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] pendapatan perpajakan, pendapatan bukan pajak, dan pendapatan hibah b -ebijakan akuntansi pendapatan A +9A -ebijakan &''0 di atas -?,I>A-A# A-!#%A#SI ,?+A#>A PP &( %ahun &''0 yang berbasis cash toward accrual, tidak terdapat pengakuan atas beban melainkan belanja, dengan kebijakan akuntansi sebagai berikut Pengakuan ,elanja $ ,elanja & -husus Diakui pada saat terjadinya pengeluaran pada rekening -as !mum #egara pengeluaran terjadi melalui saat bendahara pengeluaran atas pengakuan pada pertanggungjawaban akuntansi pendapatan"+9A sama dengan kebijakan akuntansi pendapatan menurut PP &( %ahun

pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai 5ungsi perbendaharaan 8 -oreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama ( -oreksi belanja yang terjadi pada periode berikutnya, dibukukan dalam pendapatan lain"lain -lasi5ikasi ,elanja -lasi5ikasi ,elanja dalam +aporan -euangan terdiri dari ,elanja Pusat dan ,elanja Daerah (%rans5er) ,elanja Pusat ,elanja Pusat terdiri dari 6 ,elanja Bperasi, ,elanja )odal dan ,elanja +ainnya $ ,elanja Bperasi Adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari"hari pemerintah pusat yang memberi man5aat jangka pendek
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

77

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] ,elanja operasi meliputi 6 a ,elanja Pegawai )erupakan pengeluaran yang merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah baik dalam maupun luar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan ,elanja ini antara lain digunakan untuk gaji dan tunjangan, honorarium, vakasi, lembur dan kontribusi sosial, namun tidak termasuk honorarium dalam rangka pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal b ,elanja ,arang )erupakan pengeluaran atas pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan pemeliharaan dan perjalanan c ,elanja ,unga )erupakan pengeluaran*pembayaran yang dilakukan atas kewajiban penggunaan pokok utang (principal outstanding) baik hutang dalam negeri maupun hutang luar negeri d ,elanja Subsidi )erupakan pengeluaran atau alokasi anggaran yang diberikan pemerintah kepada perusahaan negara, lembaga pemerintah atau pihak ketiga lainnya yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak agar harga jualnya dapat terjangkau ,elanja ini antara lain digunakan untuk penyaluran subsidi kepada perusahaan negara dan perusahaan swasta e ,elanja 7ibah )erupakan pengeluaran berupa trans5er baik uang maupun barang yang si5atnya tidak wajib dari pemerintah pusat ,elanja ini antara lain digunakan untuk pengadaan barang dan jasa,

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

78

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] kepada pemerintah negara lain, pemerintah daerah atau kepada organisasi internasional 5 ,elanja ,antuan Sosial )erupakan kepada pengeluaran uang*barang pensiun, yang diberikan serta pegawai berupa asuransi

kompensasi sosial kepada penduduk guna melindungi dari kemungkinan terjadinya lembaga masyarakat & ,elanja )odal ,elanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi man5aat lebih dari satu periode akuntansi ,elanja modal meliputi 6 a ,elanja Aset %etap ,elanja modal aset tetap terdiri dari 6 " " " " " " ,elanja modal untuk tanah ,elanja modal untuk peralatan dan mesin ,elanja modal untuk gedung dan bangunan ,elanja modal untuk jalan, irigasi dan jaringan ,elanja modal untuk aset tetap lainnya %ermasuk belanja pemeliharaan yang dapat dikapitalisasi ,elanja modal aset lainnya adalah belanja untuk perolehan aset kerjasama dengan pihak III atau kemitraan 8 ,elanja +ain"lain*tak terduga ,elanja lain"lain adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang si5atnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang, seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan resiko ,antuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat atau

b ,elanja Aset +ainnya

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

79

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] dalam pusat %rans5er ke Daerah %rans5er ke Daerah adalah pengeluaran uang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah %rans5er ke Daerah terdiri dari 6 Dana Perimbangan dan Dana Btonomi -husus dan Penyesuaian a Dana Perimbangan Dana " " " Dana berupa 6 " " Dana Btonomi -husus Dana Penyesuaian yang ditujukan untuk keperluan pemerintah daerah )enurut PP 1$ %ahun &'$', selain terdapat kebijakan akuntansi belanja dalam PSAP '& tentang +9A (secara prinsip sama dengan menurut PP &( %ahun &''0 di atas), juga terdapat kebijakan akuntansi beban yang muncul dalam PSAP $& tentang +aporan Bperasional sebagai berikut Pengakuan $ ,eban diakui pada saat6 a timbulnya kewajiban: b terjadinya konsumsi aset: c terjadinya penurunan man5aat ekonomi atau potensi jasa & ,eban diklasi5ikasikan menurut klasi5ikasi ekonomi Perimbangan adalah pengeluaran*alokasi anggaran untuk pemerintah daerah berupa 6 Dana ,agi 7asil (D,7) Dana Alokasi !mum (DA!) Dana Alokasi -husus (DA-) Btonomi -husus anggaran dan Penyesuaian pemerintah adalah daerah rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah

b Dana Btonomi -husus dan Penyesuaian pengeluaran*alokasi untuk

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

80

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] 8 -oreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali

beban,yang terjadi pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam pendapatan lain"lain Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas -lasi5ikasi $ -lasi5ikasi ekonomi untuk pemerintah pusat yaitu beban pegawai, beban hibah, beban barang, beban bunga, beban subsidi, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset

tetap*amortisasi, beban trans5er, dan beban lain"lain -?,I>A-A# A-!#%A#SI P?),IAFAA# -ebijakan Akuntansi Penerimaan Pembiayaan Pengakuan Penerimaan Pembiayaan6 a Penerimaan pembiayaan Diakui pada saat diterima pada rekening -as !mum #egara: b Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan aIas bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran): -lasi5ikasi Penerimaan Pembiayaan6 Penerimaan Pembiayaan berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada 5ihak ketiga, penjualan SA+ investasi permanen lainnya dan dapat penggunaan Penerimaan pembiayaaan

dikelompokkan menjadi penerimaan pembiayaan dalam negeri dan penerimaan pembiayaan luar negeri %ransaksi realisasi penerimaan pembiayaan mengakibatkan utang penambahan kas, juga mengakibatkan penambahan

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

81

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] jangka panjang -ebijakan Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan Pengakuan Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan Diakui pada saat dikeluarkan dari 9ekening -as !mum #egara -lasi5ikasi Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pengeluaran pembiayaan pembiayaan dapat dalam dikelompokkan negeri dan menjadi pengeluaran panjang atau pengurangan aset*investasi jangka

pembiayaan luar negeri %ransaksi pengeluaran pembiayaan antara lain 6 a Penyertaan )odal Pemerintah b Pembayaran Pokok Pinjaman c Pemberian Pinjaman >angka Panjang %ransaksi realisasi pengeluaran kas, pembiayaan juga selain mengakibatkan pengurangan mengakibatkan pengurangan

penambahan aset*investasi jangka panjang atau utang jangka panjang

Dalam PP 1$ %ahun &'$', kebijakan akuntansi pembiayaan untuk pengakuan dan klas5ikasi relati5 tidak berbeda dengan PP &( %ahun &''0 -?,I>A-A# A-!#%A#SI I#E?S%ASI Secara umum, tidak terdapat perbedaan kebijakan akuntansi investasi antara PP &( %ahun &''0 dengan PP 1$ tahun &'$' ,entuk investasi Pemerintah melakukan investasi dengan beberapa alasan antara lain meman5aatkan surplus anggaran untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan meman5aatkan dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

82

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] %erdapat beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan serti5ikat atau dokumen lain yang serupa 7akikat suatu investasi dapat berupa pembelian surat hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang serta instrumen ekuitas Pengakuan Investasi Suatu pengeluaran kas atau aset dapat Diakui sebagai investasi apabila memenuhi salah satu kriteria 6 a -emungkinan man5aat ekonomik dan man5aat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah Dalam menentukan kriteria suatu ini, pengeluaran perlu kas atau aset memenuhi entitas mengkaji tingkat

kepastian mengalirnya man5aat ekonomik dan man5aat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang berdasarkan bukti"bukti yang tersedia pada saat pengakuan yang pertama kali b #ilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable) -riteria ini biasanya dapat dipenuhi karena adanya transaksi pertukaran atau pembelian yang didukung dengan bukti yang menyatakan*mengidenti5ikasikan biaya perolehannya Dalam hal tertentu suatu investasi mungkin dapat diperoleh bukan berdasarkan biaya perolehannya atau berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehannya atau berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehannya Dalam kasus yang demikian, penggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek Diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang Diakui sebagai pengeluaran pembiayaan Pengukuran Investasi

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

83

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] !ntuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar akti5 yang dapat membentuk nilai pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar yang digunakan sebagai dasar penerapan nilai wajar Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar akti5 dapat dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya a Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar biaya perolehan ,iaya perolehan investasi meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya lainnya yang timbulnya dalam rangka perolehan tersebut b Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu sebesar harga pasar Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut Pengakuan hasil investasi 7asil investasi yang diperoleh dari investasi jangka pendek antara lain berupa bunga deposito, bunga obligasi dan deviden tunai (cash devidend) dicatat sebagai pendapatan 7asil investasi penyertaan investasi Pelepasan dan Pemindahan investasi Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, dan pelepasan hak karena peraturan pemerintah dan lain sebagainya Penerimaan dari penjualan investasi jangka pendek Diakui sebagai penerimaan kas pemerintah Penerimaan dari penjualan berupa deviden tunai yang yang diperoleh dari modal pemerintah pencatatannya

menggunakan metode biaya dicatat sebagai pendapatan hasil

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

84

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] investasi jangka panjang Diakui sebagai penerimaan

pembiayaan -lasi5ikasi Investasi Investasi pemerintah dibagi atas dua kelompok yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar a Investasi >angka Pendek Investasi jangka pendek harus memenuhi kriteria sebagai berikut6 D Dapat segera diperjualbelikan*dicairkan D Investasi ditujukan dalam rangka manjemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas D ,eresiko rendah >enis investasi yang tidak termasuk jangka pendek 6 D Surat berharga yang dibeli dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha D Surat ,erharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukan partisipasi pemerintah D Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendek Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas 6 D Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat diperpanjang secara otomatis (revolving deposits):

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

85

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] D Pembelian Surat !tang #egara (S!#) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat dan pembelian Serti5ikat ,ank Indonesia (S,I) b Investasi >angka Panjang Investasi jangka panjang dibagi menurut si5at penanaman investasinya yaitu investasi permanen dan investasi non permanen Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan Investasi permanen dilakukan pemerintah adalah investasi yang tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan*atau pengaruh yang signi5ikan dalam jangka panjang dan*atau menjaga hubungan kelembagaan Investasi permanen ini dapat berupa 6 D Penyertaan )odal Pemerintah pada perusahaan negara*daerah, badan internasional dan badan usaha lainnya yang bukan milik negara D Investasi Permanen +ainnya yang dimiliki pemerintah untuk menghasilkan pendapatan dan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain dapat berupa 6 D Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan jatuh temponya oleh pemerintah D Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga D Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat seperti bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

86

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] D Investasi non permanen lainnya, yang si5atnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki pemerintah secara berkelanjutan seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk penyehatan*penyelamatan perekonomian %idak &'$' -?,I>A-A# A-!#%A#SI 7!%A#<* -?=A>I,A# Secara &'$' -arakteristik mempunyai utama kewajiban sampai adalah saat bahwa ini pemerintah dalam kewajiban yang umum, tidak ada perbedaan kebijakan akuntansi hutang*kewajiban antara PP &( %ahun &''0 dengan PP 1$ %ahun terdapat perbedaan antara kebijakan akuntansi investasi menurut PP &( %ahun &''0 dengan PP 1$ %ahun

penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang -ewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggung jawab untuk bertindak di masa lalu Dalam konteks pemerintah kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintah lain atau lembaga internasional -ewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, kewajiban pada masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan Pengakuan kewajiban Pelaporan keuangan untuk tujuan umum harus menyajikan kewajiban yang Diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat ini, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal -ewajiban Diakui pada saat dana pinjaman diterima dan*atau pada saat kewajiban timbul
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

87

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] -ewajiban dapat timbul dari 6 a transaksi dengan pertukaran b transaksi tanpa pertukaran, sesuai hukum yang berlaku dan kebijakan yang diterapkan belum lunas dibayar sampai dengan saat tanggal pelaporan c kejadian yang berkaitan dengan pemerintah d kejadian yang Diakui pemerintah Suatu transaksi dengan pertukaran timbul ketika masing"masing pihak dalam transaksi tersebut mengorbankan dan menerima suatu nilai sebagai gantinya %erdapat dua arus timbal balik atas sumber daya atau janji untuk menyediakan sumber daya Dalam transaksi dengan pertukaran, kewajiban Diakui ketika satu pihak menerima barang atau jasa sebagai ganti untuk memberikan uang atau sumber daya lain di masa depan Suatu transaksi tanpa pertukaran timbul ketika satu pihak dalam suatu transaksi menerima nilai tanpa secara langsung memberikan atau menjanjikan nilai sebagai gantinya 7anya ada satu arah sumber daya atau janji !ntuk transaksi tanpa pertukaran, suatu kewajiban harus Diakui atas jumlah terutang yang belum dibayar pada tanggal pelaporan -ejadian yang berkaitan dengan pemerintah adalah kejadian yang tidak didasari transaksi namun dan berdasarkan adanya -ejadian Secara interaksi antara pemerintah lingkungannya

tersebut mungkin berada di luar kendali pemerintah

umum kewajiban Diakui, dalam hubungan dengan kejadian yang berkaitan dengan pemerintah, dengan basis yang sama dengan pertukaran -ejadian yang Diakui pemerintah adalah kejadian"kejadian yang tidak didasarkan pada transaksi namun kejadian tersebut mempunyai konsekuensi keuangan bagi pemerintah karena pemerintah memutuskan untuk merespon kejadian tersebut Pemerintah mempunyai tanggung jawab luas untuk menyediakan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

88

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] kesejahteraan publik !ntuk itu, Pemerintah sering diasumsikan bertanggung jawab terhadap suatu kejadian yang sebelumnya tidak diatur dalam peraturan 5ormal yang ada -onsekuensinya, biaya yang timbul dari berbagai kejadian, yang disebabkan oleh entitas non pemerintah dan bencana alam pada akhirnya menjadi tanggung jawab pemerintah #amun biaya"biaya tersebut belum memenuhi de5inisi kewajiban sampai pemerintah mengakuinya sebagai tanggung jawab keuangan pemerintah atas biaya yang timbul sehubungan dengan kejadian tersebut dan telah terjadinya transaksi dengan pertukaran atau tanpa pertukaran Dengan kata lain pemerintah seharusnya mengakui kewajiban dan biaya ketika memenuhi dua kriteria sebagai berikut 6 a ,adan +egislati5 telah menyetujui atau mengotorisasi sumber daya yang akan digunakan b %ransaksi dengan pertukaran timbul (misal saat kontraktor melakukan perbaikan) atau jumlah transaksi tanpa pertukaran belum dibayar pada saat tanggal pelaporan (misalnya pembayaran langsung ke korban bencana) -lasi5ikasi kewajiban Suatu kewajiban diklasi5ikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu $& (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan Semua kewajiban lainnya diklasi5ikasikan sebagai kewajiban jangka panjang -ewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti aset lancar ,eberapa kewajiban jangka pendek, seperti utang trans5er pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan suatu bagian yang akan menyerap aset lancar tahun berikutnya -ewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu $& (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan )isalnya bunga pinjaman, utang jangka pendek dari
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

89

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] pihak ketiga, utang Perhitungan Gihak -etiga (PG-), dan bagian lancar utang jangka panjang Suatu entitas pelaporan tetap mengklasi5ikasikan kewajiban jangka panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan akan diselesaikan dalam waktu $& (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan jika 6 a jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari $& (dua belas) bulan: dan b entitas bermaksud untuk mendanai kembali (re5inance) kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang: dan c maksud tersebut didukung dengan adanya suatu penjanjian pendanaan kembali (re5inancing), atau adanya pendjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui >umlah setiap kewajiban yang dikeluarkan dari kewajiban jangka pendek bersama dengan in5ormasi yang mendukung diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan Pengukuran kewajiban -ewajiban dicatat sebesar nilai nominal -ewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca Penggunaan nilai nominal untuk masing"masing pos kewajiban pada laporan keuangan sebagai berikut 6 a !tang kepada Pihak ketiga 6 Pada saat pemerintah menerima hak atas barang, termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi haknya, pemerintah harus mengakui kewajiban atas jumlah yang belum dibayarkan untuk barang tersebut b !tang bunga !tang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar ,unga
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

90

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] dimaksud dapat berasal dari utang pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri !tang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar harus Diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban berkaitan Pengukuran dan Penyajian utang bunga di atas juga berlaku untuk sekuritas pemerintah yang diterbitkan pemerintah pusat dalam bentuk Surat !tang #egara c !tang perhitungan pihak ketiga Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan*potongan berupa PG- yang belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah yang harus disetorkan d ,agian +ancar !tang jangka Panjang #ilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk bagian lancar utang jangka panjang adalah jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu $& (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan !tang pemerintah terdiri dari utang yang tidak diperjualbelikan dan yang diperjualbelikan6 a #ilai !tang pemerintah yang tidak diperjualbelikan nominal atas utang pemerintah kewajiban yang tidak kepada diperjualbelikan merupakan entitas

pemberi utang sebesar pokok utang dan bunga sesuai yang diatur dalam kontrak perjanjian dan belum diselesaikan pada tanggal pelaporan ;ontoh pinjaman bilateral, multilateral dan lembaga keuangan internasional !ntuk utang pemerintah dengan tari5 bunga tetap, penilaian dapat menggunakan skedul pembayaran menggunakan tari5 bunga tetap instrumen !ntuk utang pemerintah dengan tari5 bunga atau dengan satu indeks lainnya, variabel, misalnya tari5 bunga dihubungkan dengan satu keuangan penilaian utang pemerintah menggunakan prinsip yang sama
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

91

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] dengan tari5 bunga tetap, kecuali tari5 bunganya

diestimasikan secara wajar

berdasarkan data sebelumnya

dan observasi atas instrumen keuangan yang ada b !tang pemerintah yang diperjualbelikan Akuntansi untuk utang pemerintah dalam bentuk yang dapat diperjualbelikan seharusnya dapat mengidenti5ikasi jumlah sisa kewajiban dari pemerintah pada suatu waktu tertentu beserta bunganya untuk setiap periode akuntansi 7al ini membutuhkan penilaian awal sekuritas pada harga jual atau hasil penjualan dan penilaian pada saat jatuh tempo atas jumlah yang akan dibayarkan ke pemegang dana dan pada periode diantaranya untuk menggambarkan secara wajar kewajiban pemerintah Perubahan Ealuta Asing a !tang pemerintah dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs tengah bank sentral saat terjadinya transaksi b Pada setiap tanggal #eraca pos kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca c Selisih penjabaran pos kewajiban moneter dalam mata uang asing antara tanggal transaksi dengan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas dana periode berjalan d Apabila suatu transaksi dalam mata uang asing timbul dan diselesaikan dalam periode yang sama, maka seluruh selisih kurs tersebut Diakui pada periode tersebut #amun jika timbul dan diselesaikan suatu transaksi berada dalam beberapa periode akuntansi yang berbeda, maka selisih kurs harus Diakui untuk setiap periode akuntansi dengan

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

92

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] memperhitungkan periode ,iaya"biaya yang berhubungan dengan utang pemerintah a ,unga atas penggunaan dana pinjaman, baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang b Amortisasi atau premium yang terkait dengan pinjaman c Amortisasi diskonto atau premium yang terkait dengan perolehan pinjaman seperti biaya konsultan, ahli hukum, komitmen 5ee d Perbedaan nilai tukar pada pinjaman dengan mata uang asing sejauh hal tersebut diperlakukan sebagai biaya bunga Penyajian dan Pengungkapan 7utang*-ewajiban !tang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam bentuk da5tar skedul utang untuk memberikan in5ormasi yang lebih baik kepada pemakainya !ntuk meningkatkan kegunaan analisis, in5ormasi"in5ormasi yang harus disajikan dalam ;a+- adalah 6 a >umlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang diklasi5ikasikan berdasarkan pemberi pinjaman b >umlah saldo kewajiban berupa utang pemerintah berdasarkan jenis sekuritas utang pemerintah dan jatuh temponya c ,unga pinjaman yang terutang pada periode berjalan dan tingkat bunga yang berlaku d -onsekuensi dilakukannya penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo e Perjanjian restrukturisasi utang yang meliputi 6 Pengurangan Pinjaman )odi5ikasi persyaratan utang Pengurangan tingkat bunga pinjaman Pengunduran jatuh tempo pinjaman Pengurangan nilai jatuh tempo pinjaman
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

perubahan

kurs

untuk

masing"masing

93

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] Pengurangan periode pelaporan 5 >umlah tunggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk da5tar umur utang berdasarkan kreditur g ,iaya pinjaman 6 Perlakuan biaya pinjaman >umlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada periode yang bersangkutan %ingkat kapitalisasi yang dipergunakan D >urnal Standar SiAP
>urnal Standar yang dipergunakan dalam memproses transaksi" transaksi keuangan SA-!# dan SA! dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu 6 A >urnal Standar AP,# , >urnal Standar DIPA ; >urnal Standar Saldo Awal D >urnal Standar 9ealisasi ? G >urnal Standar Penutup >urnal Standar Penyesuaian

jumlah

bunga

terutang

sampai

dengan

)asing masing >urnal Standar akan dikelompokkan lagi kedalam >urnal Standar untuk Sistem Akuntansi !mum (SA!) dan Sistem Akuntansi -as !mum #egara (SA-!#) -urnal Standar APBN >urnal Standar AP,# terdiri dari ?stimasi Pendapatan, Appropriasi belanja, ?stimasi Penerimaan Pembiayaan dan Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan

&stimasi Penda+atan >urnal Standar untuk ?stimasi Pendapatan dilakukan dengan mendebet perkiraan ?stimasi Pendapatan masing"masing jenis pendapatan, dan mengkredit Surplus*de5isit dengan jumlah yang sama dengan besarnya estimasi pendapatan dalam AP,# >urnal

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

94

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


Standar untuk estimasi pendapatan hanya dilakukan oleh SA-!#, sedangkan pada dimaksud adalah6 a. D9 ;9 &stimasi Penerimaan Per+a.akan. ?stimasi Pendapatan Pajak J uraian )A Surplus*De5isit KKK KKK SA! transaksi ini tidak dijurnal >urnal standar

b. D9

&stimasi Penerimaan Ne"ara Bukan Pa.ak. ?stimasi Pendapatan #egara ,ukan Pajak J uraian )A ;9 Surplus*De5isit KKK KKK

/.

&stimasi Penerimaan 'ibah.

D9 ;9

?stimasi Pendapatan 7ibahJ uraian )A Surplus*De5isit

KKK KKK

& A++ro+riasi Belan.a


>urnal Standar untuk Appropriasi ,elanja dilakukan dengan mendebet perkiraan Surplus*de5isit, dan mengkredit Appropriasi belanja dari masing"masing jenis belanja dengan jumlah yang sama dengan besarnya apropriasi belanja dalam AP,# >urnal Standar aprropriasi dimaksud adalah6 a. A++ro+riasi Belan.a Pe"a0ai. D9 ;9 Surplus*De5isit Appropriasi ,elanja Pegawai J uraian )A KKK KKK belanja hanya dilakukan oleh SA-!#, sedangkan pada SA! transaksi ini tidak dijurnal >urnal standar

b. A++ro+riasi Belan.a Baran". D9 Surplus*De5isit KKK


Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

95

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

;9

Appropriasi ,elanja ,arang J uraian )A

KKK

/. A++ro+riasi Belan.a 1odal. D9 ;9 Surplus*De5isit Appropriasi ,elanja )odal J uraian )A KKK KKK

d. A++ro+riasi Belan.a Pemba!aran Bun"a D9 Surplus*De5isit

tan". KKK

;9

Appropriasi ,elanja Pembayaran ,unga !tang J uraian )A

KKK

e. A++ro+riasi Belan.a Subsidi. D9 ;9 Surplus*De5isit Appropriasi ,elanja Subsidi J uraian )A KKK KKK

2. A++ro+riasi Belan.a 'ibah. D9 ;9 Surplus*De5isit Appropriasi ,elanja 7ibah J uraian )A KKK KKK

". A++ro+riasi Belan.a Bantuan Sosial. D9 ;9 Surplus*De5isit Appropriasi ,elanja ,antuan Sosial J uraian )A KKK KKK

h. A++ro+riasi Belan.a #ain3lain. D9 ;9 Surplus*De5isit Appropriasi ,elanja +ain"lain J uraian )A KKK KKK

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

96

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


i. A++ro+riasi Belan.a 4ana Perimban"an. D9 ;9 Surplus*De5isit Appropriasi ,elanja Dana Perimbangan J uraian )A KKK KKK

.. A++ro+riasi Belan.a 4ana $tonomi )husus dan Pen!esuaian D9 Surplus*De5isit KKK

;9

Appropriasi ,elanja Dana Btonomi -husus dan Penyesuaian J uraian )A

KK K

&stimasi Penerimaan Pembia!aan. >urnal Standar untuk ?stimasi Penerimaan Pembiayaan dilakukan dengan mendebet perkiraan ?stimasi Penerimaan Pembiayaan masing" masing jenis penerimaan pembiayaan, dan mengkredit Pembiayaan #etto dengan jumlah yang sama dengan besarnya estimasi penerimaan pembiayaan dalam AP,# dimaksud adalah6 >urnal Standar ini hanya dilakukan oleh SA-!#, sedangkan pada SA! transaksi ini tidak dijurnal >urnal standar

D9 ;9

?stimasi Penerimaan Pembiayaan J uraian )A Pembiayaan #etto

KKK KKK

A++ro+riasi Pen"eluaran Pembia!aan. >urnal Standar untuk Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan dilakukan dengan mendebet perkiraan Pembiayaan #etto, dan mengkredit Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan dengan jumlah yang sama >urnal Standar ini hanya dilakukan oleh SA-!#, sedangkan pada SA! transaksi ini tidak dijurnal >urnal standar dimaksud adalah6

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

97

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


D9 Pembiayaan #etto KKK

;9

Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan J uraian )A

KKK

A. -urnal Standar 4IPA >urnal Standar DIPA terdiri dari ?stimasi Pendapatan yang dialokasikan, Allotment belanja, ?stimasi Penerimaan Pembiayaan yang dialokasikan dan Allotment Pengeluaran Pembiayaan

&stimasi Penerimaan !an" dialokasikan. >urnal Standar untuk ?stimasi Pendapatan yang dialokasikan dilakukan pada sistem SA!, sedangkan pada SA-!# transaksi ini tidak dijurnal Pada SA!, transaksi ini dijurnal dengan mendebet ?stimasi Pendapatan yang dialokasikan, dan mengkredit !tang -epada -!# dengan jumlah yang sama dengan jenis pendapatan yang ada dalam DIPA standar dimaksud pada SA!6 a. &stimasi Penerimaan Per+a.akan !an" dialokasikan. D9 ?stimasi Pendapatan Pajak yang dialokasikan J uraian )A ;9 !tang kepada -!# KKK KKK >urnal

b. D9

&stimasi ?stimasi

Penerimaan Pendapatan

Ne"ara ,ukan

Bukan Pajak

Pa.ak yang

!an" KKK

4AP)lokasikan. #egara dialokasikan J uraian )A ;9 !tang kepada -!# KK K

/.

&stimasi Penerimaan 'ibah !an" dialokasikan. D9 ?stimasi Pendapatan 7ibah yang dialokasikan J uraian )A ;9 !tang -epada -!#
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

KKK

KKK
98

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

&

Allotment Belan.a. >urnal Standar untuk Allotment ,elanja dilakukan pada sistem SA!, sedangkan pada SA-!# transaksi ini tidak dijurnal Pada SA!, jurnal yang dibuat yaitu dengan mendebet Piutang dari -!#, dan mengkredit Allotment ,elanja dengan jumlah yang sama dengan jenis belanja dalam DIPA >urnal standar dimaksud pada SA!6 a. Allotment Belan.a Pe"a0ai. D9 ;9 Piutang dari -!# Allotment ,elanja Pegawai J uraian )A KKK KKK

b. Allotment Belan.a Baran". D9 ;9 Piutang dari -!# Allotment ,elanja ,arang J uraian )A KKK KKK

/. Allotment Belan.a 1odal. Piutang dari -!# ;9 Allotment ,elanja )odal J uraian )A KKK KKK

d. Allotment Belan.a Pemba!aran Bun"a D9 Piutang dari -!#

tan". KKK

;9

Allotment ,elanja Pembayaran ,unga !tang J uraian )A

KKK

e. Allotment Belan.a Subsidi. D9 ;9 Piutang dari -!# Allotment ,elanja Subsidi J uraian )A KKK KKK

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

99

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


2. Allotment Belan.a 'ibah. D9 ;9 Piutang dari -!# Allotment ,elanja 7ibah J uraian )A KKK KKK

". Allotment Belan.a Bantuan Sosial. D9 ;9 Piutang dari -!# Allotment uraian )A ,elanja ,antuan Sosial J KKK KKK

h. Allotment Belan.a #ain3lain. D9 ;9 Piutang dari -!# Allotment ,elanja +ain"lain J uraian )A KKK KKK

i. Allotment Belan.a 4ana Perimban"an. D9 ;9 Piutang dari -!# Allotment ,elanja Dana Perimbangan J uraian )A KKK KKK

.. Allotment Belan.a 4ana $tonomi )husus dan Pen!esuaian D9 Piutang dari -!# KKK

;9

Allotment ,elanja Dana Btonomi -husus dan Penyesuaian J uraian )A

KK K

8 &stimasi Penerimaan Pembia!aan !an" dialokasikan.


>urnal Standar untuk ?stimasi Penerimaan Pembiayaan yang dialokasikan dilakukan pada sistem SA!, sedangkan pada SA-!# transaksi ini tidak dijurnal Pada SA! transaksi ini dijurnal dengan mendebet ?stimasi Penerimaan pembiayaan yang dialokasikan, dan mengkredit !tang -epada -!# dengan jumlah yang sama dengan jenis penerimaan pembiayaan dalam DIPA >urnal standar dimaksud pada SA!6
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

100

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


D9 ?stimasi Penerimaan Pembiayaan yang KKK

DAP-lokasikanJ uraian )A ;9 !tang kepada -!# KKK

( Allotment Pen"eluaran Pembia!aan.


>urnal Standar untuk Allotment Pengeluaran Pembiayaan dilakukan pada sistem SA!, sedangkan pada SA-!# transaksi ini tidak dijurnal Pada SA!, transaksi ini dijurnal dengan mendebet Piutang dari -!#, dan mengkredit Allotment Pengeluaran Pembiayaan dari masing"masing jenis pembiayaan dalam DIPA >urnal standar dimaksud pada SA!6

D9 ;9

Piutang dari -!# Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan J uraian )A

KKK KKK

B. -urnal Standar Saldo A0al

>urnal Standar Saldo awal terdiri dari beberapa jurnal untuk saldo awal neraca, antara lain saldo awal -as, Piutang, Persediaan, Aset %etap, Aset +ainnya, Investasi >angka Pendek, Investasi jangka Panjang , !tang PG-, ,agian +ancar 7utang, dan 7utang jangka Panjang

$ -urnal Standar untuk Saldo A0al )as terdiri dari5


)as di Bendahara Pemba!ar5 >urnal SA! adalah 6

D9 ;9

-as di ,endahara Pembayar !ang )uka dari -!# (-PP#*,!#*9eksus)

KKK KKK

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

101

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


>urnal SA-!#6

D9 ;9

-as di ,endahara Pembayar SA+

KKK KKK

)as di Bendahara Penerima5

>urnal SA! adalah 6

D9 ;9

-as di ,endahara Penerima Pendapatan yang ditangguhkan

KKK KKK

>urnal SA-!#6 %idak ada jurnal

)as di BI, )PPN.

>urnal SA! 6 %idak ada >urnal

>urnal SA-!# adalah6

D9 ;9 D9

-as di ,ank Indonesia SA+ -as di -antor Pelayanan Perbendaharaan

KKK KKK KKK

#egara ;9 SA+ KKK

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

102

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] & -urnal Standar untuk Saldo a0al Piutan"
>urnal Standar untuk Saldo awal Piutang, hanya dilakukan di SA!, sedangkan SA-!# tidak ada jurnal >urnal untuk SA! dilakukan dengan mendebet akun Piutang dan mengkredit akun ;adangan Piutang dengan jumlah yang sama >urnal standar saldo awal piutang adalah6 D9 ;9 Piutang ;adangan Piutang KKK KKK

8 -urnal Standar untuk Saldo a0al Persediaan


>urnal Standar untuk Saldo awal Persediaan hanya dilakukan pada SA!, jurnal untuk saldo awal piutang dilakukan dengan mendebet akun Persediaan, dan mengkredit akun ;adangan Persediaan >urnal standar saldo awal persediaan adalah6

D9 ;9

Persediaan ;adangan Persediaan

KKK KKK

( -urnal Standar untuk Saldo a0al Aset Teta+


>urnal Standar untuk Saldo awal Aset %etap hanya dilakukan di SA!, sedangkan pada SA-!# saldo awal tidak ada jurnal >urnal untuk SA! dilakukan dengan mendebet masing"masing akun Asset %etap serta mengkredit akun Diinvestasikan dalam Aset tetap dengan jumlah yang sama >urnal Standar untuk saldo awal ini adalah6

D9 D9 D9 D9 D9 D9

%anah Peralatan dan )esin <edung dan ,angunan >alan, Irigasi dan >aringan Aset tetap +ainnya -onstruksi dalam Pengerjaan

KKK KKK KKK KKK KKK KKK


103

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

;9

Diinvestasikan dalam Aset %etap

KKK

0 -urnal Standar Saldo A0al Aset #ainn!a


>urnal Standar untuk Saldo Awal Aset +ainnya seperti %<9, %agihan Penjualan Angsuran dan lain sebagainya hanya dilakukan di SA! >urnal Standar untuk hal ini dilakukan dengan mendebet akun Aset +ainnya, dan mengkredit akun Diinvestasikan dalam asset tetap lainnya >urnal standar saldo awal aset tetap lainnya adalah6 D9 ;9 Aset +ainnya Diinvestasikan +ainnya dalam Aset KKK KKK

/ -urnal Standar untuk Saldo A0al In*estasi


>urnal Standar untuk Saldo Awal Investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang hanya dilakukan di SA! >urnal Standar dilakukan dengan mendebet akun saldo awal masing"masing investasi dan mengkredit akun Diinvestasikan Dalam Investasi >angka Panjang atau Investasi jangka pendek dengan jumlah yang sama >urnal saldo awal Investasi adalah6

D9 ;9

Investasi >angka Pendek Diinvestasikan Pendek dalam Investasi >angka

KKK KKK

D9 ;9

Investasi >angka Panjang Diinvestasikan Panjang dalam Investasi >angka

KKK KKK

1 -urnal Standar untuk Saldo A0al 'utan" -an"ka Pendek

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

104

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


>urnal Standar untuk Saldo Awal 7utang >angka Pendek dilakukan di SA! maupun SA-!# >urnal yang dilakukan di SA-!# hanya menyangkut untuk 7utang PG>urnal dilakukan dengan mendebet Dana yang disediakan untuk pembayaran 7utang >angka Pendek dan mengkredit masing"masing akun hutang jangka pendek dengan jumlah yang sama >urnal standarnya adalah6 >urnal untuk SA! dan SA-!#6 D9 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran !tang >angka Pendek ;9 -ewajiban >angka Pendek KKK KKK

. -urnal Standar untuk Saldo A0al 'utan" -an"ka Pan.an"


>urnal Standar untuk Saldo Awal 7utang >angka Panjang dilakukan di SA!, dengan mendebet akun Dana Fang 7arus Disediakan untuk Pembayaran 7utang >angka Panjang dan mengkredit akun masing"masing saldo hutang jangka panjang

D9 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran 7utang >angka Panjang ;9 -ewajiban >angka Panjang

KKK

KKK

(.

-urnal Standar %ealisasi An""aran >urnal Standar !F7D, 9ealisasi Pendapatan,

>urnal Standar untuk realisasi anggaran dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis antara lain6 Standar #on Anggaran >urnal Standar untuk !F7D antara lain terdiri dari6 $ -urnal Standar Pen!ediaan an" Persediaan >urnal Standar ,elanja, Penerimaan Pembiayaan, Pengeluaran Pembiayaan serta >urnal

ini dilakukan baik pada SA! dan SA-!#

>urnal Standar untuk SA!

dilakukan dengan mendebet akun -as di ,endaharawan Pembayar dan


Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

105

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


mengkredit !ang )uka Dari -PP#*,!#*9eksus Sedangkan untuk SA-!# dilakukan dengan mendebet perkiraan Pengeluaran %ransito dan mengkredit -as di -PP#*,!#*9eksus >urnal Standar SA! adalah6

D9 ;9

-as di ,endaharawan Pembayar !ang )uka dari -!# (-PP#*,!#*9eksus)

KKK KKK

>urnal Standar SA-!#

D9 ;9

Pengeluaran %ransito -as di -PP#*,!#*9eksus

KKK KKK

&

-urnal

Standar

Pen"embalian6Setoran

an"

Persediaan

>urnal Standar ini dilakukan baik pada SA! maupun SA-!# >urnal Standar untuk SA! dilakukan dengan mendebet !ang )uka dari -PP#*,!#*9eksus dan mengkredit -as di ,endaharawan Pembayar sejumlah dana !F7D yang dikembalikan*disetor Sedangkan untuk SA-!# dilakukan dengan mendebet -as di -PP#*,!#*9eksus dan mengkredit Penerimaan %ransito >urnal Standar SA!6

D9 ;9

!ang )uka dari -!# (-PP#*,!#*9eksus) -as di ,endaharawan Pembayar

KKK KKK

>urnal Standar SA-!#6

D9 ;9

-as di -!# (-PP#*,!#*9eksus) Penerimaan %ransito

KKK KKK

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

106

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


8 -urnal Standar %ealisasi Penda+atan >urnal untuk transaksi ini SA! maupun SA-!# >urnal Standar SA! untuk

dilakukan baik pada

realisasi pendapatan dilakukan dengan mendebet akun 7utang -epada -!# dan mengkredit masing"masing jenis akun realisasi pendapatan >urnal untuk SA! adalah6

D9 ;9 ;9

7utang -epada -!# Pendapatan Pajak J uraian )A Pendapatan #egara ,ukan Pajak J uraian )A

KKK KKK KKK

!ntuk SA-!# penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun -as di -!# dan mengkredit akun masing"masing jenis akun realisasi Pendapatan >urnal untuk SA-!# adalah6 D9 ;9 ;9 -as di -!# (-PP#*,!#*9eksus) Pendapatan Pajak J uraian )A Pendapatan #egara ,ukan Pajak J uraian )A KKK KKK KKK

-urnal Standar Pen"embalian Penda+atan

>urnal dilakukan

pada SAI dan SA! dengan cara mendebet akun Pengembalian Pendapatan ditambah uraian )A serta mengkredit akun 7utang -epada -!# >urnal untuk SA! adalah6 D9 D9 Pengembalian Pendapatan Pajak J uraian )A Pengembalian Pendapatan #egara ,ukan KKK KKK

Pajak J uraian )A ;9 7utang -epada -!# KKK

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

107

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


!ntuk SA-!#, penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Pengembalian Pendapatan J uraian )A dan mengkredit akun -as di -PP# >urnal SA-!# adalah6

D9 D9

Pengembalian Pendapatan Pajak J uraian )A Pengembalian Pendapatan #egara ,ukan

KKK KKK

Pajak J uraian )A ;9 -as di -!# (-PP#*,!#*9eksus) KKK

-urnal Standar %ealisasi Belan.a

>urnal pada SA! dilakukan

dengan mendebet masing"masing akun ,elanja, dan mengkredit Piutang dari -!# >urnal SA! adalah6

D9 ;9

,elanja J !raian )A Piutang dari -!#

KKK KKK

!ntuk SA-!# penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet masing"masing akun ,elanja, dan mengkredit akun -as di -P-#*,!# >urnal SA-!# adalah6

D9 ;9

,elanja J !raian )A -as di -PP#*,!#

KKK KKK

-husus

realisasi

,elanja

)odal,

terdapat

perlakuan

khusus

dalam

pencatatan transaksi ini karena pada saat belanja modal direalisasikan tidak hanya transaksi keuangan yang terkait namun juga transaksi asset Pencatatan ini seringkali disebut dengan jurnal ikutan atau jurnal korolari yang mengikuti setiap ada belanja modal >urnal korolari ini hanya dicatat
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

108

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


dalam SA! dengan cara mendebet akun Aset %etap Sebelum disesuaikan, dan mengkredit akun Diinvestasikan dalam Aset %etap >urnal untuk SA! adalah6

D9 ;9

,elanja )odal J !raian )A -as di -PP#*,!#

KKK KKK

>urnal kololari SA! adalah6 D9 ;9 Aset %etap Sebelum Disesuaikan Diinvestasikan Dalam Aset %etap KKK KKK

-urnal Standar %ealisasi Pern"embalian Belan.a. >urnal pada

SA! dilakukan dengan mendebet akun Piutang dari -!#, dan mengkredit Pengembalian ,elanja >urnal pada SA! adalah6

D9 ;9

Piutang dari -!# Pengembalian ,elanja J uraian )A

KKK KKK

!ntuk SA-!# penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun -as di -PP#*,!#, dan mengkredit akun Pengembalian ,elanja >urnal pada SA-!# adalah6

D9 ;9

-as di -PP#*,!# Pengembalian ,elanja J uraian )A

KKK KKK

-urnal Standar %ealisasi Penerimaan Pembia!aan. >urnal SA! maupun SA-!# >urnal Standar SA! untuk

dilakukan baik pada

realisasi penerimaan Pembiayaan dilakukan dengan mendebet akun

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

109

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


7utang -epada -!# dan mengkredit masing"masing jenis akun

Penerimaan Pembiayaan >urnal pada SA! adalah6

D9 ;9

7utang -epada -!# Penerimaan Pembiayaan J uraian )A

KKK KKK

!ntuk SA-!# penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun -as di ,I dan mengkredit akun masing"masing jenis akun penerimaan Pembiayaan >urnal pada SA-!# adalah6

D9 ;9

-as di ,ank Indonesia Penerimaan Pembiayaan J uraian )A

KKK KKK

. pada

-urnal Standar Pen"embalian Penerimaan Pembia!aan >urnal SA! dilakukan dengan cara mendebet akun Pengembalian

Penerimaan Pembiayaan serta mengkredit akun 7utang -epada -!# >urnal SA! adalah6

D9

Pengembalian uraian )A

Penerimaan

Pembiayaan

KKK

;9

7utang -epada -!#

KKK

!ntuk SA-!#, penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Pengembalian Penerimaan Pembiayaan mengkredit akun -as di ,I >urnal pada SA-!# adalah6

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

110

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


D9 Pengembalian uraian )A ;9 -as di ,ank Indonesia KKK Penerimaan Pembiayaan J KKK

-urnal Standar %ealisasi Pen"eluaran Pembia!aan >urnal SA! dengan mendebet masing"masing akun Pengeluaran

dilakukan

Pembiayaan, dan mengkredit Piutang dari -!#

>urnal SA! adalah6

D9 ;9

Pengeluaran Pembiayaan J uraian )A Piutang dari -!#

KKK KKK

!ntuk SA-!# penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet masing"masing akun Pengeluaran Pembiayaan, dan mengkredit akun -as di ,I >urnal SA-!# adalah6

D9 ;9

Pengeluaran Pembiayaan J uraian )A -as di ,ank Indonesia

KKK KKK

-husus realisasi Pengeluaran Pembiayaan, terdapat perlakuan khusus dalam pencatatan transaksi ini karena pada saat terjadi belanja yang bersumber dari Pinjaman direalisasikan tidak hanya transaksi keuangan yang terkait namun juga transaksi -ewajiban Pencatatan ini seringkali disebut dengan jurnal ikutan atau jurnal korolari yang mengikuti setiap ada ,elanja yang bersumber dari pinjaman disediakan untuk pembayaran utang >urnal korolari ini hanya pendek*panjang, dan dicatat dalam SA! dengan cara mendebet akun Dana yang harus jangka mengkredit akun !tang jangka pendek*panjang
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

111

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


>urnal untuk SA! adalah6

D9 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang (>angka Pendek*>angka Panjang) ;9 !tang >angka Pendek*Panjang

KKK

KKK

$'

-urnal

Standar

%ealisasi

Pern"embalian

Pen"eluaran

Pembia!aan >urnal SA! dilakukan dengan mendebet akun Piutang dari -!#, dan mengkredit Pengembalian Pengeluaran Pembiayaan >urnal SA! adalah6

D 9 ;9

Piutang dari -!#

KKK

Pengembalian uraian )A

Pengeluaran

Pembiayaan

KKK

!ntuk SA-!# penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun -as di ,I, dan mengkredit akun Pengembalian ,elanja >urnal SA-!# adalah6

D9 ;9

-as di ,ank Indonesia Pengembalian uraian )A Pengeluaran Pembiayaan

KKK J KKK

$$

-urnal Standar Transaksi non An""aran. >urnal untuk transaksi >urnal untuk transaksi non Anggaran antara lain jurnal -iriman !ang >urnal tersebut terdiri dari

non Anggaran hanya terdapat di SA-!# saja, sedangkan pada SA! tidak dijurnal Perhitungan Pihak -etiga dan adalah6
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

jurnal penerimaan dan pengeluaran adapun standar jurnal dimaksud

112

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


>urnal Standar Penerimaan #on Anggaran6 D9 ;9 ;9 ;9 -as Di -P-# Penerimaan GPPenerimaan -iriman !ang Penerimaan =esel Pemerintah KKK KKK KKK KKK

>urnal Standar Pengeluaran #on Anggaran 6 D9 D9 D9 ;9 Pengeluaran PGPengeluaran -iriman !ang Penerimaan =esel Pemerintah -as di -P-# KKK KKK KKK KKK

4.

-urnal Standar Penutu+ >urnal penutup mencakup SA! dan SA-!# dimana bertujuan untuk bertujuan untuk

menutup seluruh perkiraan A perkiraan sementara yang

penyusunan laporan keuangan >urnal penutup dimaksud akan terdiri dari jurnal penutup Anggaran dengan 9ealisasinya !ntuk perkiraan A perkiraan yang akan masuk kedalam unsur #eraca tidak dilakukan penutupan 1. -urnal Penutu+ SA) N.

>urnal yang ditutup dalam SA-!# adalah seluruh jurnal AP,#, Pembiayaan #eto dan SI+PA >urnal penutup SA-!# dilakukan dengan mendebet seluruh akun yang berada di sisi kredit dan mengkredit seluruh akun yang berada di sisi debet >urnal standar dimaksud adalah6 a. >urnal -urnal Penutu+ &stimasi Penda+atan ini ditutup dengan cara mendebet masing"masing akun

Pendapatan dan mengkredit ?stimasi Pendapatan yang bersangkutan, serta memasukkan selisihnya pada akun Surplus*De5isit >urnal dimaksud adalah6

D9 D9

Pendapatan Pajak Pendapatan #egara ,ukan Pajak

KKK KKK
113

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


D9 D9 ;9 ;9 ;9 Pendapatan 7ibah Surplus* De5isit ?stimasi Pendapatan Pajak ?stimasi Pendapatan #egara ,ukan Pajak ?stimasi 7ibah KKK KKK KKK KKK KKK

b.

-urnal Penutu+ A++ro+riasi Belan.a mendebet masing"masing akun >urnal dimaksud

>urnal ini dilakukan dengan cara

Appropriasi ,elanja dan mengkredit masing"masing akun belanja, serta memasukkan selisihnya pada akun Surplus De5isit adalah6

D9 D9 D9 D9 D9 D9 D9 D9 ;9 KKK

Appropriasi ,elanja Pegawai Appropriasi ,elanja ,arang Appropriasi ,elanja )odal Appropriasi ,elanja Pembayaran ,unga 7tg Appropriasi ,elanja Subsidi Appropriasi ,elanja 7ibah Appropriasi ,elanja +ain"lain Appropriasi ,antuan Sosial Surplus*De5isit KKK KKK

KKK KKK

KKK KKK

KKK KKK

/. -urnal Penutu+ Penerimaan Pembia!aan >urnal standar ini dilakukan dengan cara mendebet masing"masing akun Penerimaan Pembiayaan dan mengkredit masing"masing akun ?stimasi Penerimaan Pembiayaan, serta memasukkan selisihnya pada akun Pembiayaan #etto >urnal dimaksud adalah6

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

114

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

D9 D9 D9 D9 ;9 ;9 ;9

Penerimaan Pembiayaan Dlm #egri Perbankan Penerimaan Pembiayaan Dlm #egri #on Perbanka Penerimaan Pembiayaan Pinjaman +uar #egri Pembiayaan #eto ?st Pener Pembiayaan D# Perbankan ?st Pener Pembiayaan D# #on Perbanka ?st Penerimaan Pembiayaan P+# KKK

KKK KKK KKK

KKK KKK KKK

d. -urnal Penutu+ Pen"eluaran Pembia!aan >urnal Standar ini dilakukan dengan cara mendebet akun Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan dan mengkredit akun Pengeluaran Pembiayaan serta memasukkan selisihnya pada akun Pembiayaan #eto tersebut adalah6 D9 KKK D9 KKK D9 KKK ;9 ;9 ;9 KKK ;9 Pengeluaran Pembiayaan D# #on Perbankan KKK Pembiayaan #eto Pengeluaran Pembayaran ;icilan Pokok 7+# Pengeluaran Pembiayaan D# Perbankan KKK KKK Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan D# #on Perbankan Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan D# Perbankan Appropriasi Pengeluaran Pembayaran ;icilan Pokok 7+# >urnal

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

115

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


e. -urnal Penutu+ Pembia!aan Neto dan Sur+lus 4e2isit serta SI#PA >urnal Standar dilakukan dengan membalik masing"masing akun surplus*de5isit dan pembiayaan neto kemudian memasukkannya pada akun SI+PA >urnal dimaksud adalah6

D9 D9 ;9

Pembiayaan #eto Surplus*De5isit SI+PA

KKK KKK KKK

>urnal standar untuk menutup SI+PA adalah6 D9 ;9 SI+PA SA+ KKK KKK

d. -urnal Penutu+ transaksi Non An""aran >urnal Standar ini terdiri dari jurnal penutup untuk penerimaan dan pengeluaran transito, -iriman !ang serta PG- >urnal tersebut adalah6

>urnal penutup penerimaan dan pengeluaran transito6 D9 D9 ;9 Penerimaan %ransito -as Di ,endaharawan Pembayar Pengeluaran %ransito KKK KKK KKK

>urnal penutup -iriman !ang6 D9 Penerimaan -iriman !ang KKK


Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

116

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


D9 ;9 -as dalam %ransito Pengeluaran -iriman !ang KKK KKK

>urnal Penutup PG-6 D9 ;9 ;9 Penerimaan PG7utang PGPengeluaran PGKKK KKK KKK

2.

-urnal Penutu+ SA .

>urnal yang ditutup dalam SA! adalah seluruh estimasi pendapatan yang dialokasikan, seluruh Allotment ,elanja, estimasi penerimaan pembiayaan, serta allotment pengeluaran pembiayaan >urnal tersebut adalah6 e. -urnal +enutu+ &stimasi Penda+atan 7an" dialokasikan >urnal ini ditutup dengan cara mendebet masing"masing akun Pendapatan dan mengkredit ?stimasi Pendapatan yang dialokasikan, serta memasukkan selisihnya pada akun 7utang -epada -!# >urnal dimaksud adalah6

D9 D9 D9 ;9 KKK ;9 KKK

Pendapatan Pajak Pendapatan P#,P 7utang -epada -!#

KKK KKK KKK

?stimasi Pendapatan Pajak yg dialokasikan

?stimasi Pendapatan P#,P yg dialokasikan

2. -urnal +enutu+ Allotment Belan.a


Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

117

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


>urnal ini ditutup dengan cara mendebet seluruh allotment belanja dan mengkredit masingmasing akun belanja serta memasukkan selisihnya pada Piutang dari -!# >urnal dimaksud adalah6

D9 D9 D9 ;9 ;9 ;9 ;9

Allotment ,elanja Pegawai Allotment ,elanja ,arang Allotment ,elanja )odal ,elanja Pegawai ,elanja ,arang ,elanja )odal Piutang Dari -!# KKK KKK

KKK

KKK KKK KKK KKK

". -urnal +enutu+ Penerimaan Pembia!aan !an" dialokasikan >urnal standar ini dilakukan dengan cara mendebet masing"masing akun Penerimaan Pembiayaan dan mengkredit masing"masing akun ?stimasi Penerimaan Pembiayaan yang dialokasikan, serta memasukkan selisihnya pada akun 7utang -epada -!# >urnal dimaksud adalah6 D9 D9 ;9 Penerimaan Pembiayaan 7utang -epada -!# KKK KKK

?stimasi Penerimaan Pembiayaan yang dialokasikan KKK

h. -urnal Penutu+ Pen"eluaran Pembia!aan >urnal Standar ini dilakukan dengan cara mendebet akun Allotment Pengeluaran Pembiayaan dan mengkredit akun Pengeluaran Pembiayaan serta memasukkan selisihnya pada akun Piutang dari -!# >urnal tersebut adalah6 D9 Allotment Pengeluaran Pemb ;icilan Pokok 7+# KKK

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

118

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


D9 D9 ;9 ;9 ;9 ;9 Allotment Pengeluaran Pembiayaan Perbankan Allotment Pembiayaan D# #on Perbankan Piutang Dari -!# KKK KKK KKK

Pengeluaran Pembayaran ;icilan Pokok 7+# KKK Pengeluaran Pembiayaan D# Perbankan Pengeluaran Pembiayaan D# #on Perbankan KKK KKK

&. -urnal Standar Pen!esuaian >urnal penyesuaian yang digunakan dalam #ash oward Accrual Basis adalah6

)elakukan 9eklasi5ikasi Perkiraan Aset lain " lain ke Perkiraan ,agian +ancar (contoh %agihan Penjualan Angsuran )

)embalik perkiraan %agihan Penjualan Angsuran sebesar nilai lancar tahun berikutnya dengan jurnal Diinvestasikan pada aset lain"lain %agihan Penjualan Angsuran KKK KKK

)enimbulkan perkiraan ,agian +ancar %PA sebesar nilai lancar tahun berikutnya dengan jurnal ,agian +ancar %PA ;adangan Piutang KKK KKK

&

)elakukan 9eklasi5ikasi Perkiraan 7utang >angka Panjang ke Perkiraan ,agian +ancar !tang >angka Panjang

)embalik perkiraan !tang >angka Panjang sebesar nilai lancar yang akan jatuh tempo tahun berikutnya dengan jurnal

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

119

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]


7utang >angka Panjang +uar #egeri Perbankan KKK KKK

Dana yang disediakan utk pemb !> Panjang

)enimbulkan perkiraan ,agian +ancar !tang >angka Panjang sebesar nilai yang akan jatuh tempo tahun berikutnya dengan jurnal Dana yang disediakan utk pemb !> pendek ,agian +ancar !tang >angka Panjang KKK KKK

)elakukan penyesuaian nilai Persediaan akhir tahun dari hasil opname pisik terhadap persediaan

)enambah nilai persediaan jika hasil opname pisik nilai persediaan akhir lebih besar dari nilai awal persediaan dengan jurnal Persediaan ;adangan persediaan KKK KKK

)engurangi nilai persediaan jika hasil opname pisik nilai persediaan akhir lebih kecil dari nilai persediaan awal dengan jurnal ;adangan persediaan Persediaan KKK KKK

)engakui nilai ,elanja yang dibayar di muka, untuk menentukan nilai beban yang real ditahun berjalan dengan jurnal

,elanja yang dibayar dimuka ;adangan Piutang

KKK KKK

)engakui nilai ,elanja yang masih harus dibayar, untuk menentukan nilai kewajiban belanja tahun berikutnya dengan jurnal

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

120

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

Dana yang disediakan utk pemb !> pendek ,elanja yang masih harus dibayar

KKK KKK

)engakui nilai piutang atas pendapatan yang belum dilakukan pembayaran atas penerimaan tahun berjalan (S-P yang belum dibayar oleh =P) dengan jurnal Piutang Pajak ;adangan Piutang KKK KKK

)engakui nilai pendapatan yang diterima dimuka, yang seharusnya merupakan penerimaan tahun berikutnya (Pendapatan sewa diterima dimuka) dengan jurnal Pendapatan yang diterima di muka Pendapatan yang ditangguhkan KKK KKK

)engakui nilai ,eban penyusutan aset tetap selama tahun berjalan dengan jurnal a )engakui nilai Akumulasi penyusutan Diinvestasikan pada aset tetap Akumulasi penyusutan aset tetap KKK KKK

)enghapus nilai Aset %etap dan Akumulasi penyusutan aset tetap akhir dari masa penyusutan dengan S- Penghapusan, sehingga dibuat jurnal Akumulasi Penyusutan Aset %etap Aset tetap KKK KKK

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

121

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

)onse+si -urnal Akuntansi Pemerintah Perubahan taha+an +en.urnalan akuntansi Sesuai dengan perdirjen '$*P,*&''0 tentang Pedoman >urnal Standar dan Posting 9ules pada Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, jurnal standar dikelompokkan menjadi 0 (lima) kelompok besar, yang terdiri dari jurnal standar AP,#, DIPA, Saldo Awal, 9ealisasi dan Penutup Dengan adanya perubahan kebijakan di bidang perencanaan, penganggaran dan akuntansi, maka akan terjadi perubahan pada tahapan penjurnalan akuntansi dari semula lima kelompok besar menjadi sembilan kelompok %ahapan penjurnalan akuntansi tersebut akan menjadi6 &8 a AP,# b DIPA c -omitmen d 9ealisasi e Penyesuaian 5 Penutup g -oreksi h -onsolidasi i -oreksi setelah audit Perubahan atas tahapan penjurnalan pertimbangan sebagai berikut6 tersebut didasarkan atas

Pertama, perubahan basis akuntansi menjadi berbasis akrual sedangkan penganggaran tetap berbasis kas menyebabkan diperlukannya tahapan penyesuaian (adjustment) terkait akrual yang dilakukan tidak hanya pada akhir tahun, tetapi juga setiap akhir periode pelaporan -edua, penerapan manajemen komitmen akan menambah tahap penjurnalan karena akan menggunakan akun komitmen Penerapan manajemen komitmen terkait dengan adanya pengikatan dalam bentuk kontrak dengan pihak ketiga -omitmen merupakan suatu bentuk kewajiban yang akan terjadi di masa mendatang (5uture obligation) yang berpengaruh terhadap ketersediaan dana )anajemen komitmen diperlukan untuk menghindari adanya rencana penarikan dana yang melebihi anggaran yang tersedia dengan melakukan pencatatan estimasi
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

122

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] jumlah dan waktu penerimaan barang dan jasa Dengan adanya komitmen, maka ketersediaan dana akan diketahui -etersediaan dana merupakan jumlah budget dikurangi jumlah realisasi dan jumlah komitmen Dengan menggunakan komitmen, maka ketersediaan dana ini menjadi acuan dalam pengajuan revisi anggaran -etiga, untuk jurnal koreksi, prosedur jurnal koreksi yang telah ada saat ini sesuai dengan perdirjen /2 tahun &''/ akan disempurnakan karena pada penerapannya saat ini, koreksi kesalahan dilakukan dengan melakukan posting ulang atas transaksi sehingga tidak diketahui jejak jurnal sebelumnya (audit trail) Dengan adanya perbaikan prosedur pernjurnalan, maka history suatu transaksi sejak mulai dicatat hingga disusunnya laporan dapat diketahui sehingga memungkinkan lebih akuratnya data transaksi Dalam pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, diperlukan ,agan Akun Standar dan jurnal akuntansi Dengan adanya perubahan basis dari kas menuju akrual (cash towards accrual) menjadi akrual, maka selain ,agan Akun Standar, penjurnalan juga akan berubah menjadi berbasis akrual Perubahan basis akuntansi ini dari semula kas menuju akrual menjasi akrual membawa perubahan penting terutama untuk pemerintahan Dalam bukunya Ginancial Accounting6 an Integrated Approach, %rotman dan <ibbins (&''0) menyatakan bahwa dalam penerapan accrual accounting pada sektor publik, terdapat beberapa in5ormasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah berbasis akrual, antara lain6 Asset non cash #ilai Piutang 7utang Perubahan nilai dalam asset 5inancial dan hutang Gull cost kegiatan Pemerintah ,iaya konsumsi asset #ilai barang dan jasa yang diterima dari entitas lain %erkait dengan penerapan accrual accounting di Indonesia, penyusunan jurnal akuntansi akan mengacu pada peraturan perundangan yang ada Sesuai dengan perdirjen Per"'$*P,*&''0 tentang pedoman jurnal standar dan posting rule pada sistem akuntansi pemerintah pusat, jurnal standar
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

123

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] terdiri dari jurnal standar anggaran, saldo awal, realisasi, dan penutup Secara rinci, jurnal standar dapat dikelompokkan menjadi jurnal standar AP,#, jurnal standar DIPA, jurnal standar saldo awal, jurnal standar realisasi dan jurnal standar penutup >urnal standar ini merupakan dasar pencatatan dan pemrosesan transaksi anggaran, realisasi dan transaksi non anggaran, sedangkan posting rule merupakan dasar perlakuan akuntansi atas suatu transaksi keuangan yang bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan &0 !ntuk menghasilkan laporan keuangan, maka jurnal akuntansi akan mengacu pada sistem akuntansi yang telah diintegrasikan Pengkategorian jurnal akuntansi juga didasarkan pada pembagian Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat, sehingga jurnal akuntansi terdiri dari jurnal akuntansi untuk Sistem Akuntansi Pusat dan Sistem Akuntansi Instansi Pembahasan dalam modul ini akan dibatasi pada jurnal akuntansi Sistem Akuntansi Pusat terkait dengan implementasi akuntansi akrual di SPA# Penerapan accrual accounting akan menyebabkan timbulnya akun"akun baru, terutama terkait jurnal penyesuaian, yang berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan posting rule baru %rotman dan <ibbins (&''0) menyatakan setidaknya terdapat ( (empat) jenis adjustment, yang diuraikan sebagai berikut6 $ Pendapatan diterima di muka & Pemakaian asset, berupa beban dibayar dimuka dan beban penyusutan 8 ,eban yang belum dicatat (accrued eLp) ( Pendapatan yang belum dicatat (accrued revenue) Pada implementasi akuntansi pemerintah berbasis akrual, akan timbul akun"akun baru sebagai dampak dari penerapan akrual, antara lain beban dibayar dimuka, beban penyusutan, beban persediaan, beban penyisihan piutang tak tertagih, dan pendapatan diterima dimuka Selain itu, akun" akun baru akan meliputi keuntungan selisih kurs atas rekening valas dan kerugian selisih kurs atas rekening valas yang akan termasuk dalam akun ekuitas Perumusan model untuk accounting entry akan tergantung pada teknik akuntansi yang akan digunakan Sesuai dengan penjelasan Akuntansi Pemerintah dan Brganisasi #on +aba, Sugijanto et al menyatakan bahwa terdapat & (dua) model akuntansi pemerintah yang digunakan di Pemerintah Gederal !S, yaitu ,udgetary Accounting dan ?ncumbrance*;ommitment Accounting (Sugijanto et al, $220) )odel akuntansi yang dipilih Pemerintah Pusat akan berdampak pada jurnal"
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

124

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] jurnal akuntansi yang digunakan #amun, perbedaan jurnal tersebut hanya akan terlihat pada pencatatan anggaran dan komitmen, sedangkan jurnal realisasi tidak mengalami perbedaan &/ +ebih lanjut, ;hristiaens dan 9ommel (&''.) menyatakan bahwa budgetary accounting merupakan teknik akuntansi yang digunakan dalam akuntansi pemerintah, sehingga penggunaan teknik akuntansi akan disesuaikan dengan basis akuntansi yang digunakan Daru uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teknik akuntansi baik ,udgetary maupun ?ncumbrance Accounting akan menghasilkan laporan keuangan yang sama 7al ini penting untuk digarisbawahi karena akan terdapat penggunaan teknik akuntansi yang berbeda antara aplikasi saat ini dengan Bracle dalam SPA# )odel penjurnalan yang ada pada sistem akuntansi saat ini mirip, tetapi tidak sama dengan budgetary accounting yang digunakan pada Pemerintah Gederal !S Perbedaan ini terlihat dari tidak adanya pencatatan* akuntansi atas komitmen yang dilakukan Pemerintah dalam bentuk kontrak ke dalam siklus akuntansi pemerintah saat ini -onsep budgetary accounting pada Pemerintah Gederal !S mencatat jurnal anggaran dalam 8 (tiga) tahap mulai dari appropriasi, allotment, dan alokasi Setelah dilakukan pencatatan alokasi, maka akan dicatat jurnal atas komitmen berupa kontrak dengan pihak ketiga sebelum dilakukan pembayaran Dengan menggunakan aplikasi Bracle, maka dibutuhkan penyesuaian kode akun, berupa kode transaksi dan kode akun yang berbeda antara akun anggaran, komitmen dan realisasi 7al ini menjadi salah satu kelemahan penggunaan budgetary accouting dalam Bracle, karena membutuhkan kode yang sangat banyak sehingga membutuhkan database yang cukup besar ,erbeda dengan budgetary accounting di Pemerintah Gederal !S, Pemerintah Indonesia mengadaptasi konsep budgetary accounting dengan mencatat jurnal anggaran dalam & (dua) tahap, berupa anggaran yang disahkan dalam bentuk AP,# dan anggaran yang dialokasikan, dan bukan 8 (tiga) tahap seperti budgetary accounting di Gederal !S Selain itu, baik SA!, SA-!#, maupun SAI tidak mencatat komitmen atas kontrak yang telah dilakukan, saat ini -PP# hanya membukukan resume kontrak ke dalam kartu pengawasan kontrak berdasarkan data dari satker, sehingga data kontrak hanya untuk keperluan manajerial dan tidak masuk dalam pencatatan*jurnal &1 Dengan beberapa pertimbangan bahwa terdapat kebutuhan pencatatan atas data kontrak dan untuk menjamin ketersediaan dana atas kontrak" kontrak yang telah ditandatangani serta kode akun dan jurnal akuntansi
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

125

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] yang lebih sederhana, maka SPA# menggunakan teknik ?ncumbrance Accounting yang berbeda dengan teknik akuntansi pada aplikasi saat ini 7al ini berimplikasi pada penggunaan jurnal akuntansi yang berbedan dan adanya penambahan tahapan akuntansi, yaitu akuntansi atas komitmen sebelum dilakukan realisasi belanja Dalam teknik akuntansi ?ncumbrance dalam Bracle, terdapat 8 (tiga) tipe jurnal, berupa jurnal anggaran, jurnal komitmen, dan jurnal realisasi Dengan tipe jurnal yang berbeda tersebut, maka suatu transaksi, seperti belanja, akan dicatat pada ketiga tipe jurnal tersebut dengan menggunakan kode akun yang sama 7al ini akan membuat jumlah kode akun menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan kode akun dlam budgetary accounting, namun tetap dapat menggunakan kode akun yang sama seperti pada aplikasi saat ini Selain encumbrance accounting, maka SPA# akan mengakomodir konsep due to dan due 5rom 7al ini didasarkan pada prinsip dalam !! -euangan #egara bahwa -ementerian #egara*+embaga selaku pengguna anggaran tidak memegang kas, sehingga pencairan dana*pembayaran dilakukan oleh -uasa ,endahara !mum #egara, yaitu Dit Pengelolaan -as #egara dan -PP#, selaku pemilik rekening Akun due to -PP# dan due 5rom Satker merupakan akun sementara (temporary) karena pengguna anggaran tidak berwenang untuk mengotorisasi pembayaran Due to -PP# merupakan tagihan satker ke -PP# sehingga seolah olah timbul tagihan kepada negara, sedangkan due 5rom Satker merupakan utang Pemerintah kepada satker yang harus dibayar, baik melalui Dit P-# maupun -PP# 7al ini berdampak pada timbulnya jurnal pengakuan tagihan ke -PP# pada pencatatan satker, dan jurnal pengakuan utang yang harus dibayar kepada satker pada pencatatan -PP# >urnal penyesuaian yang diterapkan dalam akuntansi berbasis akrual akan didasarkan pada jurnal akrual sesuai dengan <enerally Accepted Accounting Principle (<AAP), sehingga suatu transaksi akrual tidak akan langsung membebani akun ekuitas, namun dicatat pada akun operasional dan*atau akun neraca >urnal penyesuaian terkait dengan implementasi akuntansi akrual antara lain meliputi $ Persediaan & Piutang 8 !tang ( ,eban dibayar di muka 0 Pendapatan diterima di muka
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

126

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] / ,eban Penyusutan 1 ,eban Persediaan . ,eban Penyisihan Piutang tak %ertagih

8'

A. P&N(ATATAN )PPN %erdapat konsep due to dan due 5rom pada pencatatan akuntansi di -PP# 7al ini disebabkan adanya prinsip bahwa -ementerian +embaga selaku pengguna anggaran tidak memegang kas sehingga pencairan anggaran akan dilakukan oleh -uasa ,endahara !mum #egara di daerah, yaitu -PP#, selaku pemegang kas Due to -PP# merupakan tagihan satker ke -PP#, sehingga akan timbul jurnal pengakuan tagihan belanja satker kepada -PP# pada akuntansi di -PP# Sebaliknya, pendapatan merupakan kas yang harus disetor ke kas umum negara sehingga satker akan mengunakan akun Due 5rom -PP# untuk mencatat pendapatan
Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

127

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT] B. P&N(ATATAN SAT)&% -onsep due to -PP# akan timbul pada pencatatan akuntansi di satker Akun ini merupakan akun temporary atau sementara yang mengakui adanya tagihan satker ke -PP# atas belanja*trans5er yang dilaksankan karena prinsip keuangan negara bahwa Pengguna Anggaran tidak berwenang untuk mengotorisasi pembayaran sehingga -uasa ,endahara !mum #egara di daerah, yaitu -PP# akan melaksanakan pembayaran kas atas trans5er yang telah dilakukan Summary jurnal"jurnal standar yang terkait dengan penerapan akuntansi berbasis akrual disajikan dalam tabel sebagai berikut6

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

128

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

129

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

130

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

131

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

132

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

133

[SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT]

IE

-esimpulan dan Saran Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) saat ini yang diatur dalam P)- $1$*P)- '0*&''1 masih mengacu kepada standar akuntansi yang berbasis cash toward accrual (PP nomor &( tahun &''0), sementara dengan dikeluarkannya SAP yang baru pada PP #omor 1$ %ahun &'$' tentang Standar Akuntansi Pemerintah yang berbasis akrual, sudah seharusnya pemerintah melakukan revisi atas sistem akuntansi yang masih berlaku saat ini

Kelompok IV | 8D D-IV REGULER

134

Anda mungkin juga menyukai