Anda di halaman 1dari 86

Keluarga Berencana

Lama Waktu Overview Hasil Pembelajaran Persiapan Bahan Metodologi Proses 1.

45 menit Sesi ini mengkaji prinsip-prinsip penyediaan layanan keluarga berencana di situasi kritis. Kontrasepsi darurat dibahas dalam sesi SGBV. Lihat di bawah Fotokopi handout presentasi PowerPoint Lembar balik dan spidol Presentasi interaktif dan kerja kelompok

Hasil Pembelajaran: Di akhir sesi ini, Anda harus dapat: Mendiskusikan peran keluarga berencana (KB) dalam situasi krisis dan pasca krisis: - Keuntungan keluarga berencana - Pentingnya memadukan tata laksana IMS dan KB - Unsur pemberian layanan, suplai dan logistik - Melayani kebutuhan SRH untuk pemuda

- Jelaskan hasil pembelajaran. Ingatkan peserta bahwa kontrasepsi darurat dibahas dalam pembahasan SGBV. 2.

Mengapa Keluarga Berencana?


ADVOKASI

Merupakan hak asasi manusia


I

Menyelamatkan hidup wanita, menjaga kesehatannya Menyelamatkan hidup anak-anak Memberikan lebih banyak pilihan untuk wanita Mendorong penerapan perilaku seks aman

- Tanyakan kepada para peserta: Mengapa Keluarga Berencana penting bagi ibu, keluarga dan masyarakat? - Biarkan peserta memberikan umpan balik dan klik untuk memperlihatkan jawaban yang diajukan. - Jelaskan bahwa ketika angka kelahiran tinggi, terdapat lebih dari 30% kematian ibu dan hampir 10% kematian di masa kanak-kanak dapat dihindari dengan menggunakan keluarga berencana. Keluarga berencana menurunkan angka kemiskinan dan kelaparan serta berperan dalam pemberdayaan, pendidikan dan stabilitas ekonomi wanita. 1

Cleland J et al. Sexual dan Reproductive Health 3 Family planning: the unfinished agenda. Lancet 2006; 368(9549):1810-27.

75

4.
ADVOKASI

Keluarga Berencana:

Ruang lingkup kehamilan yang tidak direncanakan


40% kehamilan di dunia tidak direncanakan 22% Kehamilan di dunia berakhir dengan aborsi yang diinduksi Adanya kebutuhan besar yang tidak terpenuhi untuk layanan Keluarga Berencana yang efektif
World Health Report 2005 Make every mother dan child count

- Jelaskan bahwa terdapat kebutuhan besar yang tidak terpenuhi untuk layanan KB yang efektif. - Minta peserta untuk menebak persentase kehamilan yang tidak direncanakan dan aborsi yang diinduksi di seluruh dunia. - Klik untuk melihat jawaban yang diajukan. 5.
ADVOKASI

Keuntungan Keluarga Berencana


Untuk ibu
Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan akan mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu Untuk anak Jarak yang memadai (> 2 tahun) dapat mencegah 1 dari 4 kematian bayi

Untuk keluarga
Merencanakan kelahiran memungkinkan pengaturan sumber daya rumah tangga

- Minta peserta untuk menyebutkan sejumlah keuntungan KB untuk ibu, anak dan keluarga. - Klik untuk melihat jawaban yang diajukan. 6.

Keluarga Berencana: 4 Terlalu


Terlalu muda Terlalu tua Terlalu banyak Terlalu dekat jaraknya

ADVOKASI

Contoh: ibu yang melahirkan di rentang usia antara 15-19 kali lebih mungkin meninggal saat melahirkan dibandingkan ibu yang berusia 19-24

- Sebagai bagian dari pesan advokasi untuk KB, jelaskan 4 terlalu yang diakibatkan oleh tidak KB.

76

7.

Subject area

Family Planning

- Jelaskan bahwa KB bukan merupakan bagian dari PPAM saja tetapi juga merupakan bagian dari SRH komprehensif. - Tekankan bahwa kelompok kerja PPAM merekomendasikan untuk membuat kontrasepsi seperti pil dan suntik KB tersedia untuk pemakai berkelanjutan. Terdapat debat yang masih berlangsung mengenai masuknya KB ke dalam PPAM dan peserta pelatihan Anda mungkin juga mengungkapkan reaksi serupa. Jelaskan bahwa pilihan dilakukan berdasarkan pada kenyataan bahwa PPAM harus memprioritaskan intervensi penyelamatan nyawa segera seperti menyediakan rujukan 24/7 untuk layanan kegawatdaruratan kebidanan. Dengan demiMNHn, KB bukan merupakan bagian intervensi prioritas selama kedaruratan. Meskipun demiMNHn, terdapat beberapa cara untuk memasukkan KB sesegera mungkin ke dalam aktifitas SRH seperti melibatkan asosiasi KB nasional ke dalam perencanaan kedaruratan dan respon darurat. Koordinator SRH harus mengadaptasi situasi yang ada dan membuat keputusan berdasarkan kesempatan untuk menyediakan layanan keluarga berencana jika memungkinkan. 8.
Diskusi kelompok o Apa saja masalah dan kekhawatiran terkait KB di situasi krisis/pasca krisis Anda? Apakah masalah kehamilan di luar rencana berbeda untuk situasi Anda? Apa sikap masyarakat terhadap KB? Apa pola pemakaian kontrasepsi situasi Anda? di

o o

- Bagi keempat pertanyaan tersebut ke masing-masing meja peserta. Beri waktu 3 menit untuk kerja kelompok. 9 .

Poin Kunci
Masalah dan kekhawatiran mengenai KB dalam situasi migrasi terpaksa dapat mencakup:
Keinginan untuk melanjutkan metode keluarga berencana yang digunakan sebelum krisis terjadi Tekanan pada wanita untuk melahirkan untuk mengembalikan jumlah populasi. Beberapa ibu ingin mengganti anaknya yang telah meninggal atau hilang. Sejumlah ibu tidak ingin hamil dalam situasi tak stabil karena mereka mungkin harus pindah lagi. Perpisahan keluarga Kewenangan wanita untuk mengontrol kesuburan mungkin terkikis oleh perubahan sosial Kurangnya akses terhadap layanan keluarga berencana membawa pada meningkatnya kehamilan yang tidak dikehendaki dan kemungkinan aborsi yang tidak aman.

- Meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk mempresentasikan poin diskusi mereka. - Memfasilitasi proses pelaporan dan mengklik jawaban yang diajukan.

77

10.

Metode Keluarga Berencana


Kit 4
Start of Cycle

Kit 4

Kit 1

Kit 7

- Minta peserta untuk menyebutkan sejumlah metode keluarga berencana. - Klik untuk memperlihatkan metode-metode yang berbeda. Jelaskan bahwa RH kit berisi metode-metode KB yang sering digunakan. - Jelaskan bahwa kondom dan kontrasepsi darurat harus tersedia secara bebas dan segera pada fase terawal dari kedaruratan (melalui komponen-kompenen PPAM lain seperti Kit 3, terapi perkosaan). Tekankan bahwa tidak boleh ada pembatasan akses (dengan kata lain tersedia untuk semua orang) atau persyaratan semacam pemeriksaan fisik.

11.

Membandingkan Metode
Paling efektif, tanpa harus mengingatnya
Lebih sedikit efek samping, permanen:

Sangat efektif tapi harus hati-hati


Lebih sedikit efek samping:

Efektif tapi harus digunakan dengan hati-hati.


Fewer side-effects:

LAM
Kondom pria Metode & wanita vagina MOW MOP

Metode kesuburan

Lebih banyak efek samping:


IUD

Lebih banyak efek samping:

Susuk

Pil

Suntik

PENTING! Hanya kondom yang melindungi dr kehamilan dan IMS/HIV/AIDS

- Bandingkan beberapa metode secara singkat.

12.

Cara menghindari kehamilan & & IMS/HIV


Pilihan metode keluarga berencana:
Kondom Condoms DAN metode KB lain

Anda dapat memutuskan

Metode KB dg partner yg tdk terinfeksi

Male condoms

OR

Female condoms

DAN

partner

Some other options:


Other safe forms of intimacy Delay or avoid having sex

Dan utk perlindungan tambahan dr HIV/IMS

- Kaji metode untuk mengindari kehamilan dan IMS secara singkat.

78

13.
Integrasi Manajemen STI ke dalam KB Diskusikan IMS dengan semua klien pada setiap kunjungan Penilaian risiko Tanyakan mengenai gejala (pada klien atau pasangannya) Terapi dengan pendekatan sindromik Atur terapi untuk pasangan Screening IMS jika perlu Dorong proteksi ganda! Kondom Metode pilihan PLUS kondom Hati-hati menggunakan IUD di daerah dengan prevalensi IMS tinggi Spermisida tidak digunakan jika ada risiko HIV

- Tekankan pentingnya memadukan tata laksana IMS ke dalam KB untuk koordinator SRH. 14.

Unsur pemberian layanan KB di situasi Anda (kerja kelompok)


Penilaian kebutuhan dan sumber daya Suplai dan logistik Standard dan protokol pelayanan Lokasi pemberian layanan SDM: pelatihan dan supervisi
Kit 1 Kit 4 Kit 7

Keterlibatan masyarakat - Minta peserta untuk bekerja dalam kelompok selama 5 menit untuk bersikap sebagai koordinator SRH dan membuat rencana penerapan layanan KB di setting yang mereka pilih. Kelompok kerja harus membahas beberapa dari poin dalam slide. 15. Setelah 5 menit, fasilitasi proses pelaporan dan lanjutkan presentasi 3 slide berikutnya untuk mengungkap sejumlah unsur yang harus dibahas oleh koordinator SRH dalam kelompok kerja mereka:

Penilaian kebutuhan dan sumber daya Informasi dari negara asal Review program dan layanan negara setempat Praktek dan kepercayaan masyarakat

3
- Jelaskan bahwa penting untuk mempertimbangkan protokol nasional, kapasitas dan pelatihan pemberi layanan, logistik dan suplai.

79

16.

Suplai dan Logistik


Pilih kontrasepsi Estimasi dan pengadaan Sistem pencatatan Manajemen pengadaan, distribusi dan inventarisasi

- Layanan keluarga berencana harus memiliki kualitas tinggi dan pengadaan serta distribusi alat kontrasepsi harus dipastikan. Koordinator SRH harus menghubungkan mekanisme program pengadaan dengan sistem suplai nasional atau badan nasional. Kehabisan stok harus dihindari dalam situasi apapun. 17.

Tindakan Program: Menyediakan layanan Keluarga Berencana Sebanyak mungkin metode yang mungkin: penilaian kebutuhan dan sumber daya Sebanyak mungkin outlet yang mungkin Pos kesehatan lapangan Puskesmas Integrasi dalam layanan kesehatan primer Sebanyak mungkin kelompok populasi yang mungkin Wanita Pria Remaja Tidak ada alasan kehabisan suplai: manajemen logistik untuk memastikan suplai konsisten dan berkesinambungan. Hubungkan dengan komponen RH lain

18.

Kualitas Layanan KB
Fasilitas yang mudah diakses
Ruang terpisah Alat/suplai untuk pencegahan infeksi Suplai administrasi

Metode gabungan
Suplai untuk semua metode KB yg dapat diandalkan

Staf terlatih
Kompeten secara teknik dan keterampilan konseling Disediakan buku panduan

Monitoring, evaluasi dan sistem informasi system


Supervisi

- Jelaskan bahwa memberikan layanan KB saja tidak cukup. Koordinator SRH harus memastikan kualitas layanan untuk layanan yang diberikan. 80

19.

Akses untuk Layanan KB untuk pria & remaja


Pria
Akses terhadap layanan dan informasi Mendorong adopsi/mendukung pilihan partner

Akses untuk pemuda


Waktu buka layanan yang sesuai Akses untuk yang belum menikah Layanan dikombinasikan dengan aktifitas remaja lain Memberikan infromasi yang komprehensif Rasa hormat dan kerahasiaan

- Tekankan bahwa Koordinator SRH tidak boleh menghambat layanan KB untuk pria dan pemuda. - Partisipasi pria: pasangan pria harus disertakan dalam perancangan dan implementasi program KB. Layanan harus direncanakan sehingga sesuai dengan budaya yang ada dan dapat diakses oleh para pengguna layanannya. - Akses untuk pemuda: jelaskan sejumlah poin yang membuat titik pemberian layanan KB menjadi ramah untuk remaja. Remaja dan dewasa muda mencakup suatu proporsi bermakna dalam populasi dunia dan secara khusus memiliki posisi rentan dalam situasi krisis. Kerentanan ini tidak hanya karena mereka harus pindah dari rumah tetapi juga karena mereka terpisah dari keluarga dan mekanisme dukungan masyarakat selama masa penting transisi mereka dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. - Remaja di situasi krisis mungkin menghadapi kekerasan, kemiskinan, pelecehan seksual dan eksploitasi. Koordinator SRH harus memastikan akses KB untuk remaja dan dewasa muda. Perhatikan bahwa bergantung pada budaya yang berlaku, mungkin perlu untuk membahas praktek tradisional berbahaya sunat perempuan (FGM) atau perkawinan dini/anak.

20.

Pesan Kunci
KB bukan bagian dari PPAM tetapi pastikan suplai dasar tersedia untuk akseptor KB lanjutan Memastikan adanya berbagai metode pilihan Memastikan akses untuk pemuda

- Tutup sesi dengan pesan kunci dan sediakan waktu untuk pertanyaan sesuai dengan waktu yang tersedia. Bacaan tambahan yang dianjurkan - WHO Family Planning Cornerstone, Family Planning a Global Handbook for Providers, 2007 tersedia di www.fphandbook.org - Resource List for Adolescent Reproductive Health Programming in Conflict Settings tersedia di www.rhrc.org/pdf/ARH%20Master%20Resource%20List%20Dec06.pdf


Womens Commission for Refugee Women dan Children, Resource List for Adolescent Reproductive Health Programming in Conflict Settings, 2006.

81

Station Kelompok Kerja MNH Waktu Gambaran umum 1 jam dan 30 menit Station kelompok kerja akan membahas: 1. Persalinan bersih dan asuhan segera untuk bayi baru lahir (25 menit) 2. Asuhan pasca aborsi (25 menit) 3. Kualitas pelayanan (QOC) pada MNH (25 menit) Hasil pembelajaran Pada akhir sesi, peserta harus dapat: - Gunakan kit persalinan bersih untuk asuhan segera bayi baru lahir - Rencanakan distribusi kit persalinan dalam situasi krisis - Bahas pengaruh aborsi tak aman dalam situasi krisis - Gambarkan unsur layanan asuhan pasca aborsi (APA) - Sebutkan penyebab utama kematian dan kecacatan pada ibu dan bayi baru lahir - Bahas relevansi QOC dalam mencegah keterlambatan ketiga. Persiapan - Fotokopi lembar kerja peserta untuk setiap station (jika mungkin fotokopi halaman 2 di balik halaman 1) dan klip kertasnya menjadi satu. - Untuk fotokopi lain dan aktifitas persiapan, lihat di bawah. - Seorang fasilitator ditugaskan untuk setiap station untuk membuat station dan memfasilitasinya. - Ketiga station harus siap malam sebelumnya di tempat yang berbeda atau yang berjarak cukup jauh satu sama lain jadi setiap kelompok tidak saling mengganggu. - Jika memungkinkan, tugaskan seorang pengingat waktu untuk memberitahu kelompok untuk mulai menyelesaikan pekerjaannya 5 menit sebelum akhir sesi. Bahan Metodologi Proses 1. Bagikan lembar kerja peserta ke ketiga station. 2. Bagi peserta menjadi tiga kelompok (coba gunakan permainan untuk melakukannya). 3. Tugaskan setiap kelompok ke satu station. 4. Fasilitasi kerja kelompok dan dengan menggali dan me mb e r i umpan balik konstruktif, pastikan bahwa setiap kelompok membahas poin diskusi kunci. 5. Setelah 25 menit kerja kelompok, beri waktu 5 menit agar kelompok bisa berpindah ke station berikutnya. 6. Di akhir tiga sesi tersebut, kumpulkan peserta dalam satu kelompok besar dan beri waktu 5 menit untuk berdiskusi. Lihat di bawah Kerja kelompok dengan fasilitasi

82

MNH - Station kerja kelompok 1: Kit persalinan bersih dan asuhan segera untuk bayi baru lahir (25 menit)

Checklist X Jumlah 1 1 Barang Boneka bayi Kit persalinan bersih Komentar Dibeli di daerah pelatihan Dibagikan selama ToT

Kit persalinan bersih dan boneka bayi

Bacaan lanjutan yang disarankan WHO (2003) Managing newborn problems: A guide for doctors, nurses and midwives, tersedia di www.who.int/reproductivehealth/publications/mnp/index.html

83

Kesehatan Maternal & neonatal - Group work station 1 (Hal 1 dari 2) Kit Persalinan Bersih dan Perawatan Segera Bayi Baru Lahir Lembar kerja peserta 1. Demosntrasi & praktek perawatan segera bayi bayi baru lahir dengan menggunakan kit persalinan bersih Langkah-langkah perawatan segera bayi baru lahir 5 menit

- Pastikan bahwa penolong memakai sarung tangan atau sudah mencuci tangan dengan sabun sebelum menolong persalinan - Jaga agar ruang persalinan tetap hangat - Keringkan bayi, singkirkan kain yang basah dan bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat. Beri tutup kepala. Tunda memandikan bayi sampai setidaknya 6 jam. - Jepit tali pusat dan gunakan alat yang bersih (lebih baik bila steril) untuk memotong tali pusat. - Jaga agar bayi tetap bersama ibunya untuk memastikan tetap hangat dan sering menyusui - Bantu ibu dengan proses menyusui pertama kali (dalam 1 jam setelah kelahiran) - Bersihkan mata bayi segera, dan kalau pencegahan adalah merupakan prosedur, berikan tetes atau salep mata - Beri perhatian untuk sering mencuci tangan bagi orang yang menangani bayi - Dorong/ajak untuk melakukan perawatan Kangguru (kontak kulit ke kulit, menyusui eksklusif, dan dukungan medis, emosional, psikologis dan fisik untuk ibu dan bayi tanpa memisahkan mereka)
Perawatan pasca bersalin lanjutan

- Jaga agar bayi bersama ibunya - bersihkan tali pusat dengan sabun dan air dan jaga agar tetap kering. Jangan menutup tali pusat dengan plester atau kain - Beritahu ibu tentang tanda bahaya dan menjaga kondisi tali pusat dan bayinya. Pastikan ibu mengetahui kapan dan kemana untuk pergi mencari bantuan - Bawa bayi pusat kesehatan pada umur 6 minggu untuk immunisasi - Nasehati ibu untuk tidak memberikan apa-apa kecuali ASI untuk 6 bulan pertama dan menuruskan menyusui sampai usia 2 tahun atau lebih lama 2. Latihan: memesan kit persalinan bersih Gunakan angka kelahiran kasar/CBR 4% untuk menghitung kebutuhan supplies dan layanan yang dibutuhkan untuk penduduk sebanyak 10,000 orang selama 3 bulan untul memastikan bahwa ibu hamil menjalani persalinan yang aman. 10 menit 10 min 3. Fasilitasi diskusi kelompok dengan menggunakan informasi berikut ini: - Kepada siapa anda berencana untuk distribusi kit persalinan bersih pada situasi anda? - Apa saja tantangan dalam mendisitribusikan paket persalinan bersih pada situasi anda? - Bagaimana cara menyusun kit persalinan bersih secara lokal? _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ ____________________________

Kesehatan Maternal Neonatal- Group work station 1 (Hal 2 of 2) Kit persalinan bersih dan layanan segera bayi baru lahir Lembar kerja peserta

Pesan-pesan kunci

- Sekitar dua pertiga dari kematian bayi terjadi dalam 28 hari pertama kehidupannya. Mayoritas dari kematian tsb adalah dapat dicegah dengan tindakan-tindakan dasar awal yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan, ibu ataupun anggota masyarakat. - Kit persalinan bersih perlu untuk didistribusikan kepada semua ibu hamil yang terlihat (6-9 bulan) meskipun dalam proses perpindahan, untuk dipakai oleh penolong persalinan atau ibu itu sendiri, Ini harus ditekankan bahwa setidaknya perempuan harus mendapatkan perawatan supportif selama proses kelahiran dan tidak boleh ditinggalkan sendirian. Kit persalinan bersih dapat dibeli atau disusun secara lokal.

Jawaban latihan: memesan kit persalina bersih CBR/angka kelahiran kasar 10000 x 0.04 = 400 x 0.25 (3 months are 25% of 1 year) = Pemesanan 4% per tahun 400 kelahiran per tahun 100 kelahiran dalam periode waktu 3 bulan Satu RH kit no 2, bagian A yang terdiri dari 200 paket persalinan bersih untuk dipergunakan perempuan. Ini mencukupi untuk lebih dari periode selama 3 bulan.

MNH - Station kerja kelompok 2: Asuhan Pasca Aborsi (25 menit)

Checklist X Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 Barang Model panggul Ipas MVA Plus Set Easygrip cannulae Set instrumen dasar - Spekulum - Vaginal retractor - Forsep Komentar Opsional Opsional, cari sumber lokal. Jika tidak ada, perlihatkan gambar Opsional, cari sumber lokal Opsional, cari sumber lokal

MVA dan Kanula (Dari: Ipas)

MVA yang dilepas & Model Panggul

Bacaan lanjutan yang disarankan - Center for Reproductive Rights: www.reproductiverights.org - IPAS (resources on MVA dan comprehensive abortion care): www.ipas.org - WHO (2003) Safe abortion: Technical dan policy guidance for health systems, tersedia di www.who.int/reproductive-health/publications/safe_abortion/

86

Kesehatan Maternal Neonatal - Group work station 2 (hal 1 dari 2) Perawatan post aborsi Lembar kerja peserta 1. Demostrasi AVM/Aspirasi Vakum Manual (Kit 8): pemasangan pada model panggul, pembongkaran dan pemasangan kembali AVM (kalau AVM tidak tersedia, lanjutkan ke point no 2) 20 min 2. Fasilitasi diskusi kelompok, menggunakan informasi berikut: - Apa perbedaan antara perawatan pasca aborsi dan aborsi itu sendiri? - Mengapa perawatan pasca aborsi sangat penting dalam situasi perpindahan yang terpaksa/forced migration? - Pada tingkat pelayanan yang mana (masyarakat, pos kesehatan, pusat kesehatan, RS rujukan) perawatan pasca aborsi dapat diberikan? - Pelayanan apa saja yang dapat diberikan pada setiap tingkatan? - Pelayana SRH/Sexual Reproductive Health apa yang harus tersedia untuk perempuan untuk layanan pasca aborsi? - Dapatkah layanan ini dikoordinasikan? Bagaimana memastikan bahwa perempuan memiliki akses ke layanan tsb? (Bagaimana layanan tsb dapat dikkordinasikan ke dalam fasilitas besar seperti RS rujukan? Bagaimana layanan tsb dapat dikoordinasikan antara tingkatan tsb?) Catatan: _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ ________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ ________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ ________________________________________________________________

Kesehatan Maternal Neonatal - Group work station 2 (Hal 2 dari 2) Layanan Pasca aborsi Lembar kerja peserta

Pesan-pesan kunci - Aborsi yang tidak aman adalah penyumbang penting pada kesakitan dan kematian maternal. Sampai 15% dari kematian terkait kehamilan di seluruh dunia adalah akibat aborsi yang tidak aman dan di beberapa negara kematian akibat aborsi yang tidak aman mungkin bertanggung jawab sampai 45% dari semua kematian maternal. - UNFPA memperkirakan bahwa 25-50% kematian maternal dalam situasi pengungsi mungkin berkaitan dengan aborsi yang tidak aman. - Kegagalan KB sebagai hasil terhentinya pemakaian, terputusnya layanan kesehatan, perkosaan dan kekerasan seksual menempatkan pengungsi perempuan dan gadis remaja pad resiko khusus dari kehamilan yang tidak direncanakan dan aborsi yang tidak aman. - Aborsi akan tetap terjadi meskipun dilarang secara hukum. Situasi dengan peraturan hukum yang melarang aborsi, memiliki angka kematian maternal yang lebih tinggi akibat aborsi yang tidak aman. Hal ini bahkan akan lebih besar dalam situasi krisis. - Kematian akibat kmplikasi aborsi adalah dapat dihindari. Pemerintah, badan PBB, organisasi kemanusiaan memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa layanan kesehatan dapat merespon komplikasi dari aborsi yang tidak aman. Deaths from abortion complications are avoidable. - Perawatan pasca aborsi adalah strategy untuk mengurangi kematian dan penderiataan dari komplikasi aborsi yang tidak aman dan spontan. Elemen dari layanan pasca aborsi termasuk: > Penanganan kegawatdaruratan dari aborsi yang tidak lengkap dan komplikasi yang potensial mengancam nyawa > Konseling dan layanan KB pasca aborsi > Keterkaitan antara layanan kegawatdaruratan pasca aborsi dan layanan RH lainnya - Layanan pasca aborsi melibatkan semua tingkat layanan, etrmasuk pendidikan pada masyarakat tentang pencegahan aborsi yang tidak aman - Layanan pasca aborsi harus termasuk pengobatan dan atau rujukan untuk: a. IMS b. VCT/Voluntary Counseling and Testing untuk HIV/AIDS c. Layanan pasca kekerasan seksual d. KB e. ANC f. Gizi

United Nations Population Fund, Reproductive health for refugees and displaced persons, in The State of the Worlds Population, New York: UNFPA 1999. 88

MNH - Station kerja kelompok 3: Kualitas Asuhan MNH (25 menit) Checklist Untuk semua barang klinis, cobalah untuk membeli di daerah Anda atau jika tidak memungkinkan, print dan perlihatkan gambarnya. X Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 Barang Tensimeter Strip uji protein urin Magnesium sulfat, suntikan Kalsium glukonat, suntikan Oksitosin Cairan infus, salin 0,9% Ointment mata tetrasiklin Vacuum extractor Kiwi cup dan/atau vacuum extractor Amoksisilin 250 mg, tablet Metronidazole 250 mg, tablet Termometer Ferosulfat 200 mg dan asam folat 25 mg Sarung tangan kebidanan panjang untuk pengangkatan plasenta secara manual Set kartu untuk diagnostik berikut (1 diagnostik per kartu): - Pre eklamsia - Pencegahan/terapi perdarahan pasca persalinan (PPP) - Pencegahan/terapi optalmia neonatorum - Persalinan memanjang - Endometritis - Placenta manual Komentar

Catatan: sesi ini memerlukan pengaturan waktu yang seksama. Anda mungkin ingin menempatkan 2 kofasilitator di station ini.

Magnesium Sulfat, Kalsium glukonat, tensimeter

Bird Vacuum Extractor

Bacaan lanjutan yang disarankan CARE (2002) Moving from Emergency Response to Comprehensive Reproductive Health Programme - A modular Training Series, 4.56 4.60, tersedia di www.rhrc.org/resources/FinManual_toc.html

89

Kesehatan Maternal Neonatal - Group work station 3 (Hal 1 dari 2) Kualitas Pelayanan dalam kesehatan maternal dan neonatal Lembar Kerja Peserta 10 min

1. Praktek: Cocokkan (gambar dari supplies/peralatan dengan indikasi medis (seperti ditunjukkan pada kartu) Supplies/peralatan Manset tekanan darah Strip uji protein urin Magnesium Sulfate, injeksi, 10 ml Calcium Gluconate, injesi, 10 ml, 100 mg/ml Apa yang tidak ada? Oxytocin, 10 IU/ml Isu logistic apa yang harus dipikirkan? Cairan intra vena (saline 0.9%, plasma expander) Tetracycline salep mata Extractor Vakum Kiwi cup Amoxicillin 250 mg, tablets Metronidazole 250 mg, tablets Thermometer Ferrous sulfate 200 mg dan asam folat 25 mg Sarung tangan ginekologis panjang Indikasi medis

2. Fasilitasi diskusi kelompok , dengan menggunakan informasi berikut ini: - Apa saja elemen dari kualitas pelayanan? - Indikator kualitas layanan apa saja yang mungkin dalam pelayanan kesehatan maternal dan neonatal? - Bagaimana kualitas layanan terkait dengan 3 terlambat? 15 menit - Apakah tantangan dalam melaksanakan kualitas layanan kesehatan maternal neonatal pada fasilitas kesehatan rujukan anda? - Type pelatihan apa yang dibutuhkan oleh pemberi layanan pada fasilitas kesehatan anda? - Bagaimana anda akan merespon pada kebutuhan training yang sudah teridentifikasi? Catatan: __________________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

Kesehatan Maternal Neonatal- Group work station 3 (Hal 2 dari 2) Kualitas layanan dalam Kesehatan Maternal & neonatal Lembar kerja peserta Supplies/peralatan Manset tekanan darah Strip uji protein urin Magnesium Sulfate, injeksi, 10 ml Calcium Gluconate, injesi, 10 ml, 100 mg/ml Apa yang tidak ada? Jawaban Diazepam vials. Diazepam 5 mg/ml, 2 ml,tidak dimasukkan karena syarat ijin import. Obat ini harus dibeli secara lokal Oxytocin, 10 IU/ml Isu logistic apa yang harus dipikirkan? Cold Chain/rantai dingin Intravenous fluids (saline 0.9%, plasma expander) Tetracycline salep mata Vacuum extractor Kiwi cup Amoxicillin 250 mg, tablets Metronidazole 250 mg, tablets Thermometer Ferrous sulfate 200 mg dan asam folat 25 mg Sarung tangan ginekologis panjang Indikasi medis Pre-eclampsia/eclampsia (hipertensi dalam kehamilan, menyebabkan pusing, gangguan penglihatan, pembengkakan pada badan, nyeri perut dan mengakibatkan kejang dan kematian)

Pencegahan/pengobatan dari perdarahan post partum/Postpartum Hemorrhage (PPH) PPH Pencegahan/pengobatan dari Ophthalmia Neonatorum Persalinan memanjang/prolonged labor Endometritis (infeksi pada rahim)

Anemia Placenta manual

Pesan-pesan kunci Kualitas pelayanan berarto pemberi layanan yang memberikan apa yang dibutuhkan client- menghormati, kejujuran, informasi yang akurat, kompetensi, kenyamanan dan hasil. Element dari kualitas layanan meliputi: - Ketersediaan (layanan ada dan tidak ada halangan hukum, prosedur atau logistic yang membatasi ketersediaanya) - Akses (layanan adalah nyaman terjangkau dan dengan penuh hormat/dihargai - Penerimaan dari layanan (layanan sesuai dengan norma social budaya dari masyarakat, meghormati apa yang dipikirkan oleh client/concern - Pengorganisasian layanan integrasi dari layanan sexual RH ke dalam layanan kesehatan primer, system rujukan, keberlanjutan layanan - Kompentensi teknis jumlah dan kualitas staff, standard dan protocol untuk layanan, supervise - Fasilitas dan supplies teknologi yang sesuai, logistik dan - Hak-hak client privacy; kerahasiaan; informed consent; penghormatan; kebaikan; keselamatan. Kualitas harus diukur dari perspektif dari manajer, pemberi layanan dan client atau masyarakat. Indikator yang mungkin meliputi: - % dari fasilitas yang dilengkapi dengan peralatan yang appropriate/sesuai, supplies dan struktur fisik (spesifikasi dari kesesuaian/Appropriate harus dijelaskan untuk tiap kasus) [sumebr informasi: ceklis supervise, dinilai setiap quarter) - % of provider yang mengikuti protokol klinis/teknis, menawarkan informasi, menggunakan materi edukasi [sumber informasi: observasi supervisor dengan ceklist] - % of client yang melaporkan bahwa mereka merasa dihormati, diperlakukan dengan baik/sopam dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan . [Sumber informasi: Exit interviews]

HIV dan IMS


Hasil pembelajaran: Pada akhir siang ini, peserta harus dapat: 1. Menjelaskan hubungan antara penularan HIV, IMS dan Kekerasan Seksual serta relevansinya dengan situasi kedaruratan 2. Mengidentifikasi strategi yang sesuai untuk implementasi dan dipertahankannya implementasi Kewaspadaan Universal 3. Mengidentifikasi strategi untuk memastikan akses terhadap kondom gratis di setting kedaruratan 4. Mengidentifikasi strategi untuk memastikan transfusi darah rasional dan aman 5. Merencanakan tata laksana IMS sindromik dalam layanan SRH komprehensif termasuk strategi untuk pelacakan kontak 6. Mengungkapkan secara garis besar pentingnya panduan IASC untuk intervensi HIV

Agenda:
Hari 2 1330 1445 1530 1545 Siang HIV dan IMS 1445 Mencegah HIV/IMS dalam Krisis 1530 Merencanakan program IMS dan HIV komprehensif 1545 Istirahat 1645 Kerja kelompok: 1: Kewaspadaan Universal 2: Kondom 3: Pendekatan IMS sindromik 1645 1730 Pengkajian dan diskusi mengenai rencana nasional

Catatan: _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________


92

Mencegah HIV/IMS dalam Krisis

Lama Overview

Hasil Belajar Persiapan Material Methodology Proses


1.

1 jam 15 menit Sessi ini mendiskusikan tantangan dalam mengenalkan pesan pencegahan HIV dan IMS dalam kondisi darurat. Ini memberikan gambaran tentang keterkaitan antara IMS, HIV dan SGBV, menjelaskan mekanisme koordinasi terkait HIV dan memperkenalkan tools/alat bantu koordinasi lembaga Lihat di bawah - copy handout presentasi - Pasang matriks HIV dan SGBV di dinding bila tersedia Pedoman IASC HIV Presenatsi interaktif

Tujuan
Di akhir sessi anda harus dapat : Menjelaskan kaitan antara penularan HIV, IMS dan kekerasan seksual Menjelaskan pentingnya memastikan penerapan kewaspadaan universal di layanan kesehatan Menerapkan langkah-langkah yang harus diambil setelah terjadinya kecelakaan/kejadian saat kerja Identifikasi strategi untuk memastikan akses pada kondom gratis pada situasi krisis Menekankan kembali penggunaan rasional dari darah dan memastikan transfusi darah yang aman Menjelaskan penggunaan matriks IASC HIV sebagai alat bantu koordinasi

- Bacakan hasil akhir pembelajaran sesi, tekankan bahwa Anda tidak akan membahas masalah klinis secara rinci tetapi lebih menyoroti informasi praktis yang relevan untuk Koordinator SRH. - Poin butir terakhir: perlihatkan panduan dan Matriks HIV IASC 2.

PPAM
Tujuan 3: Mengurangi penularan HIV dengan Memastikan transfusi darah yang aman Menekankan untuk menjalankan kewaspadaan universal Menjamin tersedianya kondom gratis

- Tanyakan kepada peserta: Dapatkah Anda menyebutkan aktifitas prioritas untuk mengurangi penularan HIV seperti yang disebutkan dalam PPAM? - Klik untuk memperlihatkan jawaban dan jelaskan bahwa presentasi selanjutnya akan membahas semua masalah yang tercantum.

93

3.

Faktor risiko dalam situasi kemanusiaan


Perpindahan populasi Ketidakstabilan sosial ADVOKASI Kemiskinan SGBV Seks komersial/transaksi Keberadaan angkatan bersenjata Berkurangnya akses sumber daya dan layanan Peningkatan penyalahgunaan narkoba
Conflictaffected dan Displaced Populations: Dispelling Myths dan Taking Action. Disasters 2004;28(3):322-39.

- Tanyakan kepada peserta: Dapatkah Anda menyebutkan sejumlah faktor risiko untuk penularan IMS dan HIV dalam situasi krisis? - Klik untuk memperlihatkan jawaban yang diajukan. (Informasi latar belakang): > Perpindahan populasi dan migrasi dikenali sebagai faktor risiko penting untuk penularan IMS dan HIV. Penyebaran IMS dapat diakibatkan oleh interaksi seksual antara populasi dengan prevalensi IMS berbeda, misalnya, antara masyarakat pengungsi dan masyarakat setempat, mereka yang kembali dari pengungsian dan masyarakat yang tetap tinggal, populasi kota dan daerah, atau antara populasi pengungsi dari daerah geografis atau budaya yang berbeda. > Ketidakstabilan sosial: perpecahan keluarga dan struktur sosial serta trauma psikologis akibat konflik dan perpindahan juga dapat menyebabkan perubahan perilaku seksual. Kurangnya kesempatan untuk bekerja, memperoleh pendidikan dan rekreasi serta kebosanan dan frustasi dapat menyebabkan perilaku seksual berisiko. Remaja secara khusus berada dalam risiko ini. > Kemiskinan: meningkatnya kerentanan ekonomi wanita dan anak-anak mereka dalam situasi konflik dapat menyebakan adanya seks untuk menyambung hidup, termasuk seks komersial atau pertukaran seks dengan kebutuhan dasar dan tempat bernaung. > Perdagangan seks kompersial dapat tumbuh subur di situasi yang terkena konflik dengan masuknya para pekerja seks komersial dari daerah lain. Klien dapat terdiri dari populasi pengungsi serta pasukan perdamaian atau petugas bantuan bencana. > Keberadaan pasukan militer atau perdamaian: pasukan bersenjata rentan terhadap IMS karena faktor-faktor yang mencakup usia muda, mobilitas, perpisahan dengan keluarga, lingkungan kerja dengan stress tinggi, jarangnya tempat rekreasi, dan penyalahgunaan alkohol yang dapat menempatkan tentara di kondisi rentan terhadap perilaku seksual berisiko. Dalam masa damai, prevalensi HIV di kalangan angkatan bersencata biasanya dua hingga lima kali lebih tinggi dibandingkan populasi sipil. Dalam masa konflik, perbedaan ini dapat menjadi jauh lebih besar. Tentara berinteraksi dengan populasi sipil tempat mereka ditempatkan dan pada saat kembali mereka juga menyebar IMS di masyarakat tempat ia tinggal. > Berkurangnya akses terhadap layanan kesehatan: konflik dapat menganggu layanan kuratif dan program pencegahan. Akses untuk kondom mungkin terbatas. Fasilitas kesehatan mungkin hancur. Beban kerja tinggi, kurangnya staf terlatih dan kurangnya suplai dapat mengakibatkan praktek layanan kesehatan berisiko seperti diabaikannya kewaspadaan universal, penyuntikan tidak aman dan transfusi darah tanpa penapisan. Cedera terkait konflik dapat mengakibatkan peningkatan kebutuhan transfusi darah. Ketika layanan kesehatan tetap berfungsi, akses mungkin terbatas akibat rasa tidak aman, tidak adanya transportasi atau tidak memiliki uang. > Meningkatnya penyalahgunaan narkoba: konflik telah dikaitkan dengan peningkatan pemakaian narkoba. Risiko ini mencakup risiko pemakaian narkoba suntik serta perilaku seksual berisiko ketika sedang mabuk akibat narkoba atau alkohol.)

94

4.

IMS dan HIV: Keterkaitannya

ADVOKASI

Seks tanpa pelindung meningkatkan risiko IMS dan HIV Keberadaan IMS memfasilitasi penularan HIV Ulkus terbuka; kulit luka (sifilis dan herpes) Duh; peningkatan jumlah sel darah putih (klamidia, gonore dan trichomonas) HIV dapat membuat orang lebih rentan terhadap IMS HIV meningkatkan keparahan pada beberapa IMS

- Tanyakan kepada peserta:Apa hubungan yang telah terbukti kuat antara IMS dan HIV? - Klik jawaban dan jelaskan masing-masing poin. Hubungan antara IMS dan HIV rumit dalam hal: IMS tertentu memfasilitasi penularan HIV: penderita ulkus genital lebih mungkin terkana dan menularkan HIV. Chancroid dan sifilis merupakan bakteri utama penyebab ulkus dan herpes genital merupakan virus yang menjadi penyebab utama ulkus. Keberadaan HIV dapat membuat orang lebih rentan terkena IMS: IMS yang terkait dengan pengeluaran duh seperti klamidia, gonore dan trikomoniasis juga memfasilitas penularan HIV. Penyakit-penyakit ini menstimulasi sistem kekebalan tubuh untuk meningkatkan jumlah sel darah putih yang merupakan target dan sumber HIV. Selain itu, inflamasi terkait dengan penyakit dapat menyebabkan kerusakan mikroskopis pada mukosa genital sehingga menjadi lokasi potensial masuknya HIV. Keberadaan HIV meningkatkan keparahan sejumlah IMS dan resistensinya terhadap terapi. 5.

Kemungkinan hubungan kekerasan seksual, IMS dan HIV dalam Krisis


Perubahan emosional/perilaku Kepercayaan diri rendah Depresi Stres pasca trauma Pemakaian obat dan alkohol berlebihan
KDRT Perkosaan anak Kekerasan seks pad anak Orang yang terkena krisis

Dari Gender dan HIV/AIDS diadaptasi dari Heise, L, Ellsberg, M dan Gottemoelle, M Ending Violence Against Women, Population Reports, Dec 1999, Series L (11).

ADVOKASI

Seks risiko tinggi Banyak pasangan Seks tanpa pelindung Prostitutsi

IMS dan HIV

- Jelaskan bahwa populasi yang terkena kedaruratan kemanusiaan rentan terhadap HIV, IMS dan kekerasan seksual karena: o Gangguan layanan kesehatan meningkatkan risiko pemaparan terhadap infeksi HIV melalui suntikan tidak aman atau darah yang tidak diperiksa terlebih dulu., o Terganggunya kehidupan dapat mengarah ke peningkatan transaksi seks, o Kedaruratan mengarah pada masuknya pekerja kemanusiaan, supir truk dan layanan berseragam. o Tempat penampungan yang sangat penuh membuat perempuan mungkin mengalami kekerasan seksual o Perencanaan kamp yang buruk (lokasi penyimpanan bahan bakar, air dan sanitasi) meningkatkan paparan terhadap GBV o Rumah tangga dengan orang tua tunggal, anak tanpa orang tua dan wanita lajang berisiko terhadap GBV Tetapi ini tidak berarti bahwa populasi yang terkena krisis memiliki prevalensi HIV yang lebih tinggi. Pengaruh krisis terhadap prevalensi HIV tidak selalu jelas. Misalnya populasi pengungsi mungkin memiliki prevalensi HIV yang lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan dengan populasi sekitarnya yang disebabkan bahwa mereka telah tinggal di tempat terpencil dengan sedikit interaksi dengan pekerja kemanusiaan atau populasi sekitar atau bahwa layanan pencegahan HIV lebih dapat diakses oleh mereka yang tinggal di setting pengungsian yang terorganisasi baik. 95

6 .

Panduan IASC untuk HIV/AIDS Intervensi dalam setting darurat

Dulu HIV dan AIDS dianggap hanya merupakan masalah kesehatan

Tapi, seperti SGBV, HIV/AIDS adalah tanggung jawab multi sektor Prioritas HIV/AIDS harus dimasukkan ke dalam semua perencanaan/respon kedaruratan

- Slide ini menyoroti alasan mengapa HIV harus dilihat sebagai prioritas multisektor dalam setting kedaruratan. Panduan HIV IASC serupa dengan panduan GBV. Matriksnya paralel dan banyak aktifitas sektor dalam kolom respon minimal ternyata sama di kedua panduan ini (perlihatkan kedua matriks). Seringkali, terutama dalam kedaruratan besar, Koordinator HIV dan Koordinator GBV dan SRH akan ditunjuk. Penting sekali untuk menyepakati pembagian tanggung jawab dan akuntabilitas ketiga orang ini ditambah seorang Koordinator Kesehatan. Semua harus berpartisipasi dalam pertemuan koordinasi kesehatan rutin untuk mengidentifikasi dan membahas kesenjangan dan tumpang tindih antara kesehatan umum, SRH, GBV, dan intervensi HIV/AIDS. Dalam mengkaji dan mengadaptasi matriks dari kedua panduan, suatu matriks koordinasi spesifik untuk lokasi terkait dapat dibuat untuk memastikan adanya hubungan kerja efektif dan menemukan pemecahan praktis untuk mengatasi tantangan. Jika waktu tersedia, jelaskan gambar: - kotak 1: Dulu HIV dan AIDS dianggap sebagai kekhawatiran sektor kesehatan saja tetapi faktor risiko yang mendorong dan memperparah HIV dan AIDS dalam kedaruratan berakar pada suatu konteks sosial yang lebih luas dan melebihi ruang lingkup sektor kesehtan. - Kotak 2: Jika HIV dan AIDS ingin ditangani secara efektif dalam kedaruratan maka harus ditangani secara lintas sektor dan dikoordinasikan oleh sejumlah partner terkait. - S lide dari Lesoto memperlihatkan seorang ibu yang sekarang harus mengurus delapan anak yang menjadi yatim akibat AIDS. Ia akan perlu dukungan sosial, ekonomi dan pendidikan. - Slide dari Angola memperlihatkan tentara anak dan keluarganya. Sekali lagi, selain layanan kesehatan, ia dan keluarganya akan memerlukan serangkaian intervensi sosial, ekonomi, nutrisi dan pendidikan untuk mengurangi risiko HIV dan AIDS. - kotak 3: kotak ini menunjukkan bahwa prioritas HIV dan AIDS harus dipadukan ke dalam perencanaan dan respon kedaruratan secara lintas sektor dan organisasi. 7.

Memastikan kepatuhan terhadap Kewaspadaan (Standard) Universal

- Jelaskan bahwa Anda akan membahas kewaspadaan universal yang disebut juga oleh WHO sebagai standard kewaspadaan. Apapun istilahnya, semua mengacu pada rangkaian kewaspadaan yang sama. 96

8. Apa yang dimaksud dengan Kewaspadaan Universal (Standard)? Kewaspadaan universal adalah langkah sederhana pencegahan infeksi yang mengurangi resiko penularan dari patogen yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh diantara pasien dan pekerja kesehatan Darah & cairan tubuh dari semua orang harus dianggap terinfeksi dengan HIV tanpa memandang status yang sudah diketahui atau dugaan terhadap orang tsb

- Poin butir 1: jelaskan apa yang dimaksud dengan kewaspadaan universal. - Poin butir 2: tekankan bahwa kita harus menganggap semua darah dan cairan tubuh seolah terinfeksi HIV. 9.

Penularan HIV dalam setting layanan kesehatan


Sekitar 5% infeksi HIV baru di dunia disebabkan oleh penyuntikan tak aman (termasuk darah tak aman & kecelakaan kerja) = 21 juta Hep B; 2 juta Hep C; 260 000 infeksi HIV/tahun
menyeba bkan

ADVOKASI

49 000 Hep B; 24 000 Hep C; 210 000 kematian akibat HIV

40% dari kasus Hep B dan C di dunia di kalangan petugas kesehatan disebabkan oleh paparan saat kerja
Technical Guidance for Round 8 Global Fund HIV Proposals, Broad Area: Prevention, Service Delivery Area: Blood safety dan universal precautions. UNAIDS/WHO, 2 April 2008

- Jelaskan bahwa angka yang berbeda mewakili situasi non krisis. Dalam situasi krisis, situasinya dapat lebih parah akibat kurangnya dorongan untuk melaksanakan kewaspadaan universal (ini adalah estimasi WHO 2000) 10.

Kewaspadaan Universal
Cuci tangan Pakai sarung tangan saat menyentuh cairan tubuh, kulit tak utuh dan membran mukosa Pakai masker, pelindung mata, gaun jika darah atau cairan tubuh mungkin memercik Tutup luka dan lecet dengan plester tahan air Tangani jarum dan benda tajam dengan aman Buang jarum dan benda tajam dalam kotak tahan tusukan dan tahan air Proses instrumen dengan benar Bersihkan tumpahan darah dan cairan tubuh lain segera dan dengan seksama Buang sampah terkontaminasi dengan aman
Koordinator SRH harus memastikan ketersediaan suplai dan protokol

- Tanyakan kepada peserta: Dapatkah Anda menyebutkan jenis kewaspadaan universal? - Klik untuk memperlihatkan jawaban dan pesan di bawahnya: tekankan pentingnya memiliki suplai dan protokol tersedia bagi Koordinator SRH. 97

11.

Mencuci tangan
Mencuci tangan merupakan tindakan paling penting dalam pencegahan infeksi Sabun dan efektif air biasa sudah

Cuci tangan dengan semangat setidaknya selama 15 detik, termasuk daerah pergelangan tangan dan bawah kuku Bilas di bawah air mengalir atau yang dituangkan Tekankan bahwa cuci tangan adalah tindakan tunggal paling penting untuk pencegahan infeksi Ceritakan tips berikut: 15 detik sama dengan menyanyikan lagu Happy Birthday to you Ajak peserta untuk berdiri dan memilih pasangan. Katakan pada mereka bahwa mereka akan melakukan permainan peran mencuci tangan. Satu peserta mencuci tangan dengan sabun khayalan dan yang lain menuang air khayalan. Keduanya menyanyikan lagu Happy Birthday. Kemudian ganti peran.

12.

Antiseptik
Apa yang dimaksud antiseptik? Agen kimia yang mengurangi mikroorganisme pada kulit dan membran mukosa tanpa mengiritasi atau merusak jaringan.

Pemakaian
Sebelum prosedur klinis Pada saat membersihkan diri sebelum pembedahan Untuk mencuci tangan dalam situasi risiko tinggi

Antiseptik dalam kit


Povidone yodium Klorheksidin glukonat - Jelaskan slide, tekankan poin butir 1 bahwa antiseptik digunakan untuk kulit dan mukosa membran. Kata antiseptik sering tertukar dengan disinfektan yang akan dibahas di bagian selanjutnya.

13.

Penyuntikan yang Aman


Minimalkan kebutuhan menangani jarum dan spuit Gunakan spuit dan jarum steril sekali pakai untuk setiap penyuntikan Tangani spuit dan jarum dengan aman Tata ruang kerja untuk mengurangi risiko cedera Gunakan vial dosis tunggal sebagai ganti vial multi dosis Jika vial adalah untuk multi dosis, hindari meninggalkan jarum di karet penutup vial Setelah dibuka, simpan vial multi dosis di kulkas Jangan menutup kembali jarum Posisikan dan peringatkan pasien dengan benar untuk penyuntikan Praktekkan pembuangan limbah tajam medis yang aman Tanya peserta: Bagaimana Anda dapat memastikan penyuntikan menjadi aman? Klik untuk memperlihatkan jawaban dan soroti poin yang tidak disebutkan.
98

14.

Membuang benda tajam


Buang jarum dan spuit segera setelah digunakan di wadah benda tajam yang tahan tusukan Jangan isi wadah melebihi ketinggian tiga perempat penuh Insinerasi wadah pembuang benda tajam

- Jelaskan slide dan soroti bahwa insinerasi wadah mungkin menjadi masalah di setting krisis. 15.

Penanganan Limbah

Insinerator ruang ganda

Insinerator drum

Lubang pemendaman

- Jelaskan metode berbeda untuk tata laksana limbah dalam kondisi darurat. 16.

Example of burial pit

- Tanyakan kepada peserta: Sebagai Koordinator SRH, bagaimana Anda akan menilai lubang pemendaman ini? (Pagar dan atap tidak ada)

99

17.

Paparan kerja: P3K


Luka akibat jarum atau benda tajam yang sudah dipakai dan kulit terluka Jangan dipijat atau digosok Segera cuci dengan air dan sabun atau cairan chlorhexidine gluconate Jangan gunakan cairan yang keras. Pemutih atau yodium akan mengiritasi luka Percikan darah atau cairan tubuh pada kulit yang luka Cuci segera. Jangan gunakan desinfektan yang kuat Percikan pada mata Airi mata segera dengan air atau normal saline Miringkan kepala ke belakang dan minta teman menuangkan air atau normal saline Jangan gunakan sabun atau desinfektan pada mata Percikan pada mulut Ludahkan segera Basuh mulut dengan menyeluruh menggunakan air atau saline. Ulang beberapa kali Jangan gunakan sabun atau desinfektan pada mulut Laporkan kejadiaan dan minum PEP jika ada indikasi

18.

Pemrosesan alat

no sterilisasi?

- Jelaskan bahwa keempat langkah proses instrumen terdiri dari 1) dekontaminasi, 2) pencucian, 3) sterilisasi (ketika tidak memungkinkan :DTT) dan 4) pemakaian segera atau penyimpanan. - Tekankan bahwa sterilisasi menggunakan uap (autoklaf) adalah standard emas. Koordinator SRH harus mempertimbangkan DTT dalam setting kedaruratan sampai alat sterilisasi tersedia. 19.

Pemrosesan Alat
Penting i untuk melakukan langkah sesuai Urutan yang benar untuk beberapa alasan: 1. Dekontaminasi membunuh virus (HIV dan B) dan harus selalu dilakukan paling dulu agar alat aman untuk dipegang
2. Pembersihan/pencucian harus

dilakukan sebelum sterilisasi/DTT untuk menghilangkan debris


3. Sterilisasi (menghilangkan semua

patogen) harus dilakukan sebelum pemakaian atau penyimpanan untuk meminimalkan risiko infeksi selama prsedur. (DTT tidak membunuh spora )
4. Alat harus digunakan atau disimpan dengan benar

Segera setelah sterilisasi

- Jelaskan slide, soroti informasi yang digarisbawahi. - Sterilisasi: tekankan bahwa ini standard emas karena DTT tidak dapat menghilangkan spora seperti spora tetanus. 100

20.

Disinfektan
Apa yang dimaksud disinfektan Membunuh mikroorganisme pada objek mati seperti lantai, meja Kegunaan Dekontaminasi Disinfeksi tingkat tinggi (DTT) kimiawi Pembersihan ruangan Disinfektan dalam kit Tablet NaDCC (klorin)

- Jelaskan slide, tekankan bahwa disinfektan, tidak seperti antiseptik, tidak boleh digunakan pada kulit tetapi untuk dekontaminasi atau DTT. 21.

Pemakaian Autoklaf
Autoklaf harus menjadi bentuk utama sterilisasi Semua virus termasuk HIV dinonaktifkan selama 20 menit pada suhu 121-131 derajat celcius (30 menit jika alat dalam paket terbungkus) Lebih praktis jika menggunakan autoklaf kecil beberapa kali dalam sehari daripada mesin besar satu kali sehari Pada akhir prosedur, bagian luar dari kemasan alat harus tidak ada titik basah yang menunukkan bahwa sterilisasi tidak terjadi Koordinator SRH: Suplai bahan bakar, protokol autoklaf dan pemeliharaan mesin autoklaf.
- Poin butir 2: instrumen terbungkus memerlukan waktu autoklaf lebih lama (30 menit) - Poin butir terakhir: autoklaf kecil didistribusikan secara luas ke pos kesehatan kecil di setting kedaruratan, biasanya dengan sebuah kompor minyak tanah atau dengan bahan bakar lain. Salah satu hambatan utama untuk staf dalam penggunaan autoklaf adalah tidak adanya bahan bakar. Koordinator SRH perlu mempertimbangkan ini dan membahasnya dengan staf klinis untuk membuat strategi yang memastikan adanya pasokan bahan bakar untuk sterilisasi (tunjuk orang yang bertanggung jawab, pastikan kas tersedia untuk tujuan ini, buku catatan). Autoklaf adalah proses yang memerlukan perhatian penuh dan waktu yang tepat agar efektif. Koordinator SRH perlu memverifikasi bahwa proses ini ditaati di setiap kunjungan lapangan. Supervisor staf terkait perlu diingatkan untuk memasukkan checklist proses autoklaf dan pemeliharaan autoklaf yang benar dalam aktifitas supervisi mereka. 22.

Tidak direkomendasikan
Sterilisasi panas kering:
Bergantung pada listrik dan makan waktu

Sterilisasi kimiai:
Makan waktu, suplai glutaraldehida

Merebus instrumen:
Suatu bentuk DTT

Menyimpan instrument dalam antiseptik cair tidak efektif Membakar instrumen:


tidak efektif

- Jelaskan slide - Poin butir 2: Glutaraldehid bersifat beracun. 101

23.

Memastikan transfusi darah rasional dan aman

-Jelaskan bahwa Anda sekarang akan membahas transfusi darah rasional dan aman yang bisa menjadi masalah penting dalam situasi darurat. 24.

Memastikan transfusi darah rasional dan aman


Mengumpulkan darah hanya dari Donor sukarela yang tidak dibayar dengan risiko rendah terkena infeksi yang ditularkan lewat transfusi (TTI) dan kriteria donor darah yang ketat; Memeriksa semua darah yang didonorkan untuk TTI, golongan darah dan kompatibilitas; Pemakaian darah yang sesuai secara klinis dan pemakaian alternatif dan obat untuk meminimalkan transfusi yang tidak perlu; >> Apakah ada alternatif semacam itu dalam RH kit? Praktek Transfusi aman di tempat tidur dan pembuangan kantung, jarum dan tabung darah yang aman.
- Tanyakan kepada peserta: Apa menurut Anda arti transfusi darah rasional dan aman? - Klik untuk memperlihatkan point pada slide dan jelaskan. - Poin 2: Infeksi yang ditularkan melalui transfusi (IMT) mencakup HIV, sifilis, Hep B dan Hep C. Malaria harus diperiksa untuk daerah endemik. Staf harus dibuat mengetahui bahwa tujuan tes tersebut adalah untuk menapis darah dan bukan menapis status donor. Satu hasil tes HIV positif tidak cukup untuk mendiagnosis pasien. Oleh karena itu, hasil tes tidak boleh dikaitkan dengan donor. Untuk masalah ini, layanan VCT dengan strategi pemeriksaan berbeda diperlukan. - Poin 3: minta peserta untuk membahas alternatif yang mungkin (cairan infus, misalnya sodium klorida/NaCl)) dan obat (seperti oksitosin) secara berpasangan. 25.

Donor Darah
Donor darah teraman sukarela, tak dibayar dari populasi risiko rendah Donor berupa anggota keluarga/pengganti dan yang dibayar dikaitkan dengan prevalensi infeksi yang ditularkan lewat transfusi (TTI) lebih tinggi tetapi memasok lebih dari 50% darah yang dikumpulkan di negara berkembang.

- Poin 1: tekankan bahwa Koordinator SRH harus memastikan bahwa donor darah datang dari kumpulan risiko rendah, tanpa imbalan dan risiko rendah. 102

26.

Koordinator SRH harus


Memastikan bahwa staf tahu bagaimana dan memiliki suplai untuk mengurangi kebutuhan transfusi darah Memastikan SOP untuk transfusi darah tersedia di tempatnya Memberitahukan staf mengenai protokol dan memastikan bahwa prosedur diikuti setiap saat Menyimpan salinan SOP di lokasi pusat serta di tempat prosedur dilakukan sehingga mudah dijadikan rujukan Menghindari transfusi darah di malam hari jika memungkinkan Menunjuk staf medis yang bertanggung jawab Memastikan perekrutan donor yang aman Memastikan bahwa fasilitas laboratorium memiliki suplai memadai

- Poin 2: tekankan bahwa SOP untuk transfusi darah adalah kunci untuk memastikan bahwa transfusi darah bersifat rasional dan aman. - Poin 5: analis yang melakukan tes dan petugas yang memberikan transfusi darah membutuhkan sumber cahaya yang dapat diandalkan. 27.

Menjamin ketersediaan kondom gratis

28.

Siapa yang rentan terkena penularan IMS dan HIV? Semua orang Siapa berisiko paling tinggi? Pekerja seks dan kliennya Supir truk Pemakai narkoba suntik

- Tanyakan kepada peserta: Siapa yang rentan terhadap penularan IMS dan HIV?, dengan jawaban yang benar adalah semua orang. - Tanyakan kepada peserta: Siapa yang paling berisiko? dan klik untuk memperlihatkan jawabannya. - Semua orang rentan terhadap infeksi HIV, terutama wanita lajang dan gadis tanpa keluarga. Tentara, pekerja kemanusiaan dan mereka yang (terpaksa) menukar seks untuk pertolongan, barang atau uang juga berisiko. Rentan terhadap HIV tidak berarti bahwa kita masuk dalam kelompok risiko tinggi.Faktor risiko akan meningkatkan kemungkinan seseorang terkena HIV yang mencakup pemakaian narkoba suntik, seks kasual tanpa pelindung, dan memiliki banyak pasangan selama satu periode waktu dengan pemakaian kondom yang rendah dan tidak konsisten.

103

29. Menjamin ketersediaan kondom gratis


Kondom merupakan metode efektif untuk mencegah penularan HIV dan IMS membuat kondom berkualitas baik tersedia Pastikan suplai memadai Strategi distribusi Staf kemanusiaan juga memakai kondom Jika mungkin masukkan bahan KIE yang ada Monitor pemakaian ( pengunaan

sesungguhnya)
Pesan ulang berdasarkan pemakaian

- Jelaskan bahwa kondom merupakan metode perlindungan kunci untuk pencegahan HIV dan IMS lain. Meskipun tidak semua populasi mengetahuinya, pengalaman menunjukkan bahwa di semua populasi sebagian orang menggunakan kondom, bahkan di masyarakat paling tradisional sekalipun. Oleh karena itu, kondom harus tersedia di tempat yang mudah diakses dan bersifat pribadi dari hari terawal kedaruratan sehingga siapapun yang mengenal kondom, baik populasi yang terkena bencana maupun staf kemanusiaan dapat mengaksesnya. Kondom juga harus tersedia di tempat anak muda berkumpul. Suplai yang cukup harus segera dipesan. Poin 2: selain menyediakan kondom sesuai permintaan, staf lapangan juga harus memastikan bahwa pengungsi mengetahui adanya persediaan kondom dan dimana mereka dapat memperolehnya. Kondom harus tersedia dan dapat dilihat di fasilitas kesehatan terutama tempat pengobatan IMS. - Poin 4: penting sekali untuk tidak melakukan tindakan untuk meningkatkan kesadaran pemakaian kondom atau pembagian kondom masal pada awal kedaruratan karena dapat menimbulkan perlawanan/PERTENTANGAN dari populasi. Lebih baik, berkonsultasilah dengan staf lokal mengenai bagaimana kondom dapat disediakan dengan cara yang sesuai budaya: kondom dapat didistribusikan secara luas bersama dengan barang non makanan, atau ditaruh di bar, toilet atau tempat keramaian lain. Di budaya yang lebih konservatif, kondom dapat disediakan di tempat yang lebih tertutup seperti pusat kesehatan. - Poin 7: kartu stok harus digunakan untuk memantau distribusi. Pada kartu harus tercantum berapa banyak (kotak) kondom yang diletakkan di tempat tersebut. Tempat distribusi harus dikunjungi setiap mingu atau setiap 2 minggu dan pemakaian kondom dipantau dan kondom ditambah jika perlu. Perhatikan bahwa memantau jumlah distribusi tidak sama dengan mengetahui angka pemakaian kondom. Untuk mengetahui angka pemakaian kondom, penelitian surveilans perilaku perlu dilakukan dalam fase pasca kedaruratan.

30.

Meski tidak ada dalam PPAM, penting untuk: Membuat terapi tersedia untuk

pasien yang menderita gejala IMS sebagai bagian layanan klinis rutin Membuat ARVs lini pertama tersedia untuk pasien yang terdaftar dalam program terapi anti retroviral

- Jelaskan slide, tekankan bahwa layanan-layanan ini bukan bagian dari PPAM tetapi harus dimasukkan jika memungkinkan. Program ART dikoordinasikan oleh Koordinator Kesehatan atau Koordinator HIV.

104

30.

Indikator
% fasilitas kesehatan dengan suplai mencukupi untuk kewaspadaan universal seperti bahan suntik sekali pakai, sarung tangan, baju pelindung dan wadah pembuangan benda tajam yang aman. % rumah sakit rujukan dengan Uji HIV memadai untuk penapisan darah Estimasi distribusi kondom: jumlah kondom yang didistribusikan dalam periode waktu tertentu

- Dalam hal indikator PPAM untuk program HIV dan STI, jelaskan poin-poin berbeda tersebut. - Poin butir terakhir: tekankan bahwa dalam krisis, distribusi kondom lebih menjadi perhatian dibandingkan dengan penggunaan yang sesungguhnya.

Untuk informasi lebih lanjut

http://www.engenderhealth.org/ip/index.html http://www.who.int/bloodsafety/en/

- Poin 1: EngenderHealth menyediakan panduan belajar mandiri mengenai pencegahan infeksi. 32.

Pesan Kunci
SGBV dan penularan HIV dan IMS saling berhubungan. Tujuan PPAM adalah bagian dari pedoman HIV IASC dan GBV IASC. Semua tempat layanan kesehatan harus menerapkan kewaspadaan universal penuh dari awal respon kemanusiaan Prosedur praktek kerja aman, informasi P3K untuk paparan saat kerja dan PEP harus tersedia untuk semua staf di layanan kesehatan Strategi distribusi kondom perlu diadaptasi dengan situasi yang ada untuk membuatnya mudah diakses Semua darah untuk transfusi harus dites untuk TTI

Tutup sesi dengan pesan kunci dan beri waktu untuk tanya jawab sesuai dengan waktu yang tersedia. 105 Perencanaan Program IMS dan HIV Komprehensif

Waktu Gambaran umum

Hasil pembelajaran Persiapan Bahan Metodologi 1.

45 menit Sesi in membahas pendekatan sindromik untuk tata laksana kasus IMS dan komponenkomponen kunci dari program layanan komprehensif dan intervensi prioritas untuk ODHA. Lihat di bawah Fotokopi handout presentasi PowerPoint Lembar balik dan spidol Presentasi interaktif

Tujuan
Pada akhir sesi, Anda harus dapat: Memahami beban kesehatan masyarakat akibat IMS dan pentingnya pencegahan dan kontrol IMS di situasi pasca krisis Mengidentifikasi pendekatan sindromik untuk mendiagnosis dan mengobati IMS Menggambarkan strategi berbeda untuk tata laksana pasangan Menggambarkan prinsip program HIV pada situasi pasca akut

- Baca hasil akhir pembelajaran dari sesi ini, tekankan bahwa Anda tidak akan membahas masalah klinis secara rinci tetapi akan menyoroti informasi praktis yang relevan untuk Koordinator SRH. 2 .

Beban Kasus IMS Dunia

Estimasi kasus baru IMS yang dapat disembuhkan pada orang dewasa, 1999*

- IMS merupakan masalah yang umum dan serius di seluruh dunia. WHO mengestimasi bahwa di seluruh dunia lebih dari 340 juta kasus baru sifilis, gonore, klamidia dan trikomoniasis terjadi setiap tahun pada pria dan wanita antara usia 15-49 tahun. Di Asia Timur dan Tenggara, diperkirakan 48 juta menderita IMS yang dapat disembuhkan dalam satu waktu dan 151 juta terinfeksi baru setiap tahun (angka dari tahun 1999). 106

3.

IMS: masalah kesehatan masyarakat


Semua orang yg terinfeksi IMS Menyadari gejala / kontak dengan IMS Mencari pengobatan Diagnosis benar Terapi benar Patuh dengan terapi Sembuh Pasangan sembuh

- Jelaskan piramida terbalik dan bagaimana jumlah individu yang pada akhirnya sembuh jauh lebih kecil dari jumlah semua orang yang terinfeksi IMS. Slide berikutnya akan menjelaskan alasan di belakang masalah kesehatan masyarakat ini. 4.

Infeksi Menular Seksual

Dgn gejala

Tanpa gejala

- Jelaskan analogi gunung es: terdapat lebih banyak orang tanpa gejala (terutama wanita) dibandingkan yang bergejala. Ini menjelaskan mengapa banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka menderita IMS. 5.

Faktor terkait penyebaran IMS


Kurang informasi Kondom tak tersedia Pelecehan seksual dan kekerasan seksual Peningkatan konsumsi alkohol dan narkoba suntik Kerja seks Kerja berpindah-pindah (supir truk, dll.)

- Tanya peserta: Apa yang mungkin menjadi faktor dalam penyebaran IMS? - Klik untuk memperlihatkan jawaban yang diajukan dan soroti poin yang tidak disebut oleh peserta. 107

6 .

Konsekuensi IMS
Infeksi di bagian atas endometritis salpingitis penyakit radang panggul peri-hepatitis epididimitis infertilitas Lainnya Kebutaan pada bayi kerusakan luas pada organ dan jaringan pada anak Penyakit otak dan jantung permanen Kenker vagina, serviks, anus dan hati Kehamilan Kehamilan ektopi aborsi, lahir mati, kelahiran prematur, ketuban pecah dini, infeksi post partum Sosial dan ekonomi stigma, konflik biaya pengobatan hilangnya kehidupan dan produktifitas

- Tanya peserta: Dapatkah Anda menyebutkan beberapa konsekuensi IMS? - Klik untuk memperlihatkan jawaban yang diajukan dan soroti konsekuensi sosial dan ekonomi. 7.
Penanganan IMS komprehensif

Diagnosis IMS Terapi anti mikroba untuk sindrom Penyuluhan pasien Pemberian kondom Konseling Pemberitahuan pasangan dan tata laksana pasangan

- Tanya peserta: Apa saja langkah berbeda dalam menangani orang dengan IMS? - Klik untuk memperlihatkan jawaban.

8.
Bagaimana yang terbaik dalam mendiagnosa IMS?

Diagnosis
Diagnosis klinis (etiologis)

Kerugian Tidak sensitif/spesifik Tidak dapat mendeteksi infeksi campuran Tidak ada tes handal, murah dan sederhana Hasil tidak tersedia dengan cepat

Diagnosis laboratoris (tes)

Pendekatan sindrom

- Terdapat beberapa cara berbeda untuk mendiagnosis IMS: diagnosis klinis, pendekatan uji laboratorium atau sindromik. Klik untuk memperlihatkan kerugian dari kedua metode pertama. 108

9.

Pendekatan sindromik
Pendekatan dengan menggunakan algoritma berdasarkan gejala/sindrom (gejala klini dan keluhan pasien) untuk sampai pada keputusan pengobatan, antibiotic mana yang bekerja efektif di daerah tsb

- Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan sindromik. 10.

Sindrom IMS
Sindrom
Ulkus genital

IMS/ISR
Sifilis Herpes Chancroid Granuloma inguinale Lymphogranuloma venerum Gonorre Klamidia Bacterial vaginosis Yeast infection Trichomoniasis Gonore Klamidia

Duh uretra Duh vagina

- Tanya peserta : Dapatkah Anda menyebutkan IMS yang dapat menyebabkan ulkus kelamin? Beri waktu untuk umpan balik dan klik untuk memperlihatkan jawaban. - Ulangi proses untuk duh uretral dan vaginal. 11.

Ulkus Genital: diagnosis sindrom


Keluhan ulkus genital

Periksa pasien

Ada ulkus ?

Lesi fasikular/ berulang?

Terapi sifilis dan chancroid

Terapi herpes genital

- Jelaskan contoh algoritma sederhana ini (grafik alur dengan kotak dan panah) untuk sindrom ulkus genital. 109

12.
Algoritma perlu diadaptasi
Bergantung pada: Prevalensi IMS di populasi Penyebab local dari sindrom Kepekaan anti mikroba di daerah tersebut Ketersediaan obat Praktek sosial dan perilaku

- Poin butir 3: menjelaskan bahwa regimen antibiotik harus efektif untuk terapi patogen-patogen tertentu yang dapat menjadi resisten sejalan dengan waktu seperti pada gonore. 13.

Manajemen kasus IMS sindromik


Keuntungan Terapi lebih cepat penularan komplikasi Hemat biaya (tidak ada tes lab mahal) Kepuasan klien Standardisasi Diagnosis dan terapi Pengelolaan suplai Pelatihan Monitoring dan surveilans Kerugian Over diagnosis biaya risiko efek samping risiko KDRT Tidak baik untuk screening

- Tanya peserta: Apa keuntungan pendekatan sindromik? Klik untuk memperlihatkan jawaban. Tata laksana kasus sindromik memberikan banyak keuntungan pada situasi pasca krisis untuk pencegahan dan kontrol IMS yang dapat disembuhkan. Pendekatan ini memungkinkan pemberi layanan garis pertama atau garis depan untuk mendiagnosis sindrom IMS dan mengobati pasien di tempat tanpa harus menunggu hasil dari uji laboratorium yang memakan waktu dan mahal. Dengan menawarkan terapi pada kunjungan pertama pasien, pencegahan lebih lanjut dari IMS tersebut dapat dilakukan. Tatalaksana pasien IMS juga mencakup penyuluhan pasien (mengenai infeksi, bagaimana IMS ditularkan, perilaku seksual berisiko dan bagaimana mengurangi risiko), penanganan pasangan dan penyediaan kondom. - Ulangi proses di atas untuk membahas kerugiannya. 14.
Manajemen kasus IMS komprehensif (2)

Indentifikasi sindrom Terapi antibiotik untuk sindrom


Efikasi tinggi (setidaknya 95%) Biaya rendah Efek samping sedikit Tidak ada resistensi anti mikroba Dosis oral tunggal Tidak ada kontra indikasi Tersedia di titik kontak pertama (termasuk sektor swasta)

Penyuluhan dan konseling pasien Suplai kondom Pemberitahuan dan penanganan pasangan

- Karena Anda telah menjelaskan cara mengidentifikasi sindrom, jelaskan langkah selanjutnya. 110

15.

Penyuluhan dan konseling pasien (kerja kelompok)


Sifat infeksi dan pengobatan Promosi perilaku seksual aman Mendemonstrasikan dan memberi kondom Konseling yang simpatik dan sensitif
Pemberitahuan pada pasangan Tes HIV Komplikasi seperti infertilitas dan penyakit yang tak dapat disembuhkan Mencegah infeksi di masa akan datang Komunikasi dengan pasangan Kerahasiaan, pemberitahuan status Risiko kekerasan atau stigma

- Kerja kelompok 2 menit: minta peserta untuk berpasangan di meja mereka. Salah satu akan menjadi petugas yang melakukan konseling IMS dan yang lain menjadi pasien. - Kumpulkan kembali peserta dan klik untuk memperlihatkan unsur informasi untuk diberikan pada pasien. 16.

Ways to avoid both pregnancy & IMS/HIV


Options using family planning:
Condoms Condoms DAN Another family planning method
For example: DAN

You can decide

Any family planning method WITH Uninfected partner

Male OR Female condoms condoms

Some other options:


Other safe forms of intimacy Delay or avoid having sex

and for added protection from IMS/HIV/AIDS... Reduce your nomor of sexual partners: one uninfected partner is safest

- Jelaskan cara untuk menghindari kehamilan dan IMS dan bahwa kondom berperan penting. 17.

Penanganan pasangan
Penuh rasa hormat, sukarela, rahasia, tidak memaksa Agar berhasil membatasi penularan IMS, kita harus mengobati:
> Semua pasangan seksual > Untuk IMS yang sama > IMS yang baru diidentifikasi

Bagaimana kita memberitahu pasangan?


Pasien memberitahu pasangan secara verbal Pasien memberitahu pasangan dengan kartu berkode Petugas kesehatan mengunjungi pasangan Fasilitas kesehatan mengirim surat anjuran pengobatan Pasien diberi obat tambahan untuk dibawa pulang

- Poin 1 dan 2: jelaskan - Poin 3: Tanya peserta: Bagaimana kita bisa memberitahu pasangan? - Klik untuk memperlihatkan jawaban dan soroti poin yang tidak diungkap oleh peserta. Tekankan bahwa tidak ada satu pemecahan tunggal terbaik dan bahwa strategi pemberitahuan harus diadaptasi dengan konteks lokal. 111

18.

Tata laksana pasangan


Kontak selama 2 bulan lalu

Mohon datang ke: Townville Clinic, New Town Tel: 456 834 Buka jam Senin 9.00 am 3.00 pm Selasa 9.00 am 3.00 pm Rabu 9.00 am 3.00 pm Jumat 9.00 am 1.30 pm 29/04/08 Rujukan ABC

Ketika pasangan hadir: obati segera dengan sediaan yang sama dengan pasien

- Kotak bawah: jelaskan bahwa ini adalah contoh kartu berkode yang akan pasien berikan pada pasangan seksual dari 2 bulan sebelumnya (rekomendasi WHO). 19.

Kualitas layanan untuk Program IMS


Tersedia, dapat diakses, terjangkau, sesuai protokol tata laksana IMS Petugas kesehatan terlatih (teknis dan konseling) Pasokan obat IMS efektif berkesinambungan Sistem pelacakan/penelusuran kontak rahasia Monitoring & supervisi klinik Pelatihan saat memberikan layanan

- Tanya peserta: Sebagai Koordinator SRH, sekarang kita telah melihat komponen kunci program IMS komprehensif. Sekarang, apa unsur kualitas layanan yang harus dimasukkan ke dalamnya? - Klik untuk memperlihatkan jawaban dan soroti poin yang tidak diungkapkan oleh peserta. 20.

Paket Kesehatan Masyarakat


Promosi seks aman Program kondom Kesadaran masyarakat terhadap IMS Tata laksana kasus IMS pada kontak pertama Menyediakan layanan khusus untuk populasi berisiko
Pekerja seks Remaja Militer Narapidana

Deteksi dini infeksi Integrasi pencegahan dan layanan IMS ke layanan lain

- Jelaskan bahwa program IMS harus menjadi bagian dari paket kesehatan masyarakat yang lebih besar termasuk poin-poin yang berbeda. - Soroti bahwa tujuan program pencegahan dan asuhan IMS adalah untuk: 1. Memutus penularan infeksi menular seksual 2. Mencegah terjadinya penyakit, komplikasi dan gejala sisa pada pasien dan pasangan mereka 3. Mengurangi risiko infeksi HIV 112

21.

Tata laksana IMS terpadu


Integrasi penanganan IMS dalam layanan KB Diskusikan layanan IMS dengan semua klien pada tiap kunjungan Screening IMS jika perlu Dorong pemakaian perlindungan ganda! Penanganan IMS di layanan kesehatan remaja Integrasi penanganan IMS pada layanan KIA Penilaian resiko IMS untuk semua klien ANC Screening syphilis pada ANC (40% keguguran akibat syphilis) Profilaksis Ophthalmia neonatorum pada PNC (1% tetracycline ointment atau 1% silver nitrate)

- Ingatkan peserta bahwa seperti yang telah dibahas di bab Keluarga Berencana, tata laksana IMS harus dimasukkan ke dalam layanan keluarga berencana, layanan kesehatan remaja dan layanan kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. - Poin 3: Selama kehamilan, infeksi sifilis dapat menyebar melalui plasenta dan menginfeksi janin. Hingga 40% kehamilan sifilis berakhir dengan aborsi spontan, lahir mati atau kematian perinatal. Kondisi ini khususnya serius ketika infeksi ibu tidak diobati selama 20 minggu pertama kehamilan. 22. Sekarang beralih ke program HIV komprehensif:

Program HIV komprehensif

23.

Program HIV Komprehensif


Prinsip: Pada pasca krisis tujukan pada integrasi program untuk pengungsi dan masyarakat setempat. Tujukan pada layanan yang sama dengan yang dimiliki masyarakat setempat Intervensi: Perkuat mekanisme perlindungan untuk mengurangi kerentanan wanita dan anak Perkuat intervensi pencegahan HIV Kurangi stigma dan diskriminasi Buat layanan konseling dan tes HIV sukarela (VCT ) Pastikan adanya pencegahan penularan ibu ke anak (PMTCT ) Perkuatlah perawatan, dukungan dan terapi untuk ODHA Surveilans (biologis dan perilaku) Program HIV dalam solusi jangka panjang misalnya repatriasi, penempatan kembali dan integrasi lokal

- Prinsip: jelaskan bahwa jika populasi setempat memiliki akses terhadap layanan HIV tertentu, maka kelompok pengungsi juga harus memiliki akses ke layanan tersebut. - Jelaskan bahwa intervensi untuk program HIV komprehensif mengikuti panduan IASC. 113

24.

Kebijakan ARV UNHCR


Kelanjutan ART prioritas Mulailah jika minimum dipenuhi adalah kriteria

- Sumber daya tersedia - Staf cukup terlatih - Protokol - Kerahasiaan - Supervisi - Dana untuk 2 bulan - Populasi lokal memiliki akses

- Menurut kebijakan ARV UNHCR, pemberian ARV ketika diindikasikan secara medis harus direncanakan dan dimasukkan dalam tahap respon kedaruratan seawal mungkin bagi pengungsi jika kriteria minimal telah ditetapkan. 25.

Pesan kunci
Pendekatan sindromik merupakan cara yang sesuai untuk mendiagnosis dan mengobati IMS pada setting pasca krisis. Algoritma pendekatna sindromik perlu diadaptasi ke situasi negara. Jangan melupakan penangan pasangan. Penangan pasangan harus menjadi bagian paket kesehatan masyarakat yang lebih besar dan dipadukan dalam layanan KB, remaja dan MNH Pada fase akut: intervensi HIV esensial (panduan PPAM dan IASC) Pada fase pasca akut: layanan sama dengan yang dimiliki masyarakat setempat (pastikan setidaknya yang paling minimal telah tersedia!)

- Tutup sesi dengan pesan kunci dan sediakan waktu untuk tanya jawab sesuai dengan waktu yang dialokasikan.

Bacaan lanjutan yang disarankan - Sexually Transmitted dan Other Reproductive Tract Infections, A guide to essential practice, WHO 2005 - Guidelines for the Management of Sexually Transmitted Infections, WHO 2001, - Training Modules for the Syndromic Management of Sexually Transmitted Infections, 2nd Edition, WHO 2007 (7 modul plus Trainers Guide), tersedia di: http://www.who.int/reproductive-health/IMS/training.htm - HIV/AIDS Prevention dan Control, A short course for humanitarian workers. Manual Fasilitator dibuat oleh Womens commission for refugee Women dan Children untuk the Reproductive Health Response in Conflict Consortium, 2004, tersedia di: http://www.rhrc.org/resources/sti/hivaidsmanual/

114

Kerja Kelompok Station HIV/IMS Waktu Gambaran umum 1 jam dan 30 menit Kerja kelompok di station akan membahas: 1. Kewaspadaan universal (standard) (25 menit) 2. Kondom (25 menit) 3. Pendekatan IMS sindromik (25 menit) Hasil pembelajaran Pada akhir sesi, peserta harus dapat: - Menilai penerapan kewaspadaan universal di tempat layanan - Menjelaskan bagaimana akses kondom gratis dapat dipastikan di setting kedaruratan. - Menghitung suplai kondom - Menggambarkan pentingnya adaptasi pendekatan syndrome ke dalam pedoman nasional Persiapan - Fotokopi lembar kerja peserta untuk setiap station (jika mungkin fotokopi halaman 2 di balik halaman 1) dan klip kertasnya menjadi satu. - Untuk fotokopi lain dan aktifitas persiapan, lihat di bawah. - Seorang fasilitator ditugaskan untuk setiap station untuk membuat station dan memfasilitasinya. - Tiga station perlu dibuat malam sebelumnya dengan jarak fisik berbeda atau cukup sehingga kelompok tidak saling mengganggu. - Jika mungkin tunjuk petugas pengingat waktu untuk memberitahu kelompok untuk menyelesaikan pekerjaannya 5 menit sebelum akhir setiap sesi.

Bahan Metodologi Proses

Lihat di bawah Kerja kelompok dengan fasilitasi

1. Bagikan lembar kerja peserta ke ketiga station. 2. Bagi peserta menjadi tiga kelompok (Cobalah menggunakan permainan). 3. Tugaskan setiap kelompok ke satu station. 4. Fasilitasi kerja kelompok dan dengan menggali informasi dan umpan balik konstruktif, pastikan bahwa setiap kelompok membahas poin diskusi kunci. 5. Setelah 25 menit kerja kelompok, beri waktu 5 menit agar kelompok bisa berpindah ke station berikutnya. 6. Di akhir tiga sesi, kumpulkan peserta dalam satu kelompok besar dan beri waktu 5 menit untuk berdiskusi.

115

HIV/IMS - Station kerja kelompok 1: Kewaspadaan universal (standard) (25 menit) Pesan kunci di station ini sangat sederhana dan jelas tetapi seringkali tidak terperhatikan oleh Koordknator SRH. Dengan adanya station praktis, peserta akan dibantu untuk lebih ingat dan lebih mendorong penerapan kewaspadaan universal di daerah proyek mereka. Di sebuah sudut tempat pelatihan, dirikan sebuah station perawat tempat barang-barang berikut dipajang (dengan urutan tidak baik, seolah tidak menghormati kewaspadaan universal). Hotel atau pusat pelatihan akan memiliki panel dan tirai yang dapat Anda gunakan untuk membuat station Anda. Gunakan kreatifitas dan peserta akan senang mempelajarinya!) (Jika Anda tidak dapat membuat station, tayangkan presentasi PowerPoint yang berisi gambar station untuk dikomentari para peserta). Checklist X Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 Barang Tanda Station Perawat Masker Celemek Sepasang sarung tangan karet Ember Lap pel Meja suntik Sekotak sarung tangan Jarum dalam vial Spuit tanpa tutup bekas pakai Bengkok Tempat air & sabun Meja Perawat Kotak penuh spuit Stetoskop Manset Tensimeter Wadah sampah berisi jarum yang telah ditutup File pasien Komentar

Meja suntik

Tempat cuci tangan

116

HIV/STI - Group work station 1 (Hal 1 of 1) Pencegahan Universal Lembar kerja peserta 1. Anda sedang melakukan kunjungan supervise ke pos kesehatan Lihatlah sekitar dan amati bagaimana kewaspadaan universal dilaksanakan Beri masukan kepada perawat tentang pesan-pesan kewaspadaan universal berikut ini Komponen Kewaspadaan Universal Pengaturan cuci tangan Komentar

Penggunaan jarum yang aman

Pembuangan jarum yang aman

Protokol Kewaspadaan universal terpasang

Alat-alat kebersihan

Catatan: ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________ ______________________________________________________________________________________

HIV/IMS - Station kerja kelompok 2: Kondom (25 menit)

Checklist X Jumlah 1 1 1/orang 1/orang 1/orang Barang Model penis Model panggul Kondom pria Kondom wanita Instruksi untuk kondom pria dan wanita Komentar Opsional

Tersedia di: http://www.femalehealth.com/ Resources/resources_PDFs/Multi lingualSheetp.pdf

Praktek pemakaian kondom wanita

118

HIV/STI - Station kerja kelompok 2 (Halaman 1) Kondom Lembar Kerja Peserta

1. Demonstrasi pemakaian kondom Demonstrasikan cara memakai kondom pria dan wanita secara bergantian

10 menit

15 menit 2. Bahas hal di bawah ini: Bagaimana Anda memastikan bahwa kondom tersedia sewaktu krisis tiba-tiba terjadi di negara Anda? Bagaimana Anda memantau penggunaan kondom? Dengan menggunakan rumus di bawah, hitunglah berapa kondom yang Anda perlu pesan untuk populasi sebanyak 30.000 orang selama 3 bulan

1. Asumsikan 20% dari populasi adalah pria yang aktif secara seksual. 2. 20% di antara mereka menggunakan kondom. 3. Setiap pemakai kondm memerlukan 12 kondom per bulan. 4. Tambahkan 20% untuk cadangan.

Catatan: _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________ _______________________________________________________________________________

119

HIV/STI - Group work station 2 (Page 2 of 2) Kondom Lembar Kerja Peserta Pesan Kunci - Jangan pesan kondom perempuan dalam kondisi emergency jika populasi belum pernah terpapar ke kondon perempuan.

- Kondom dapat dibuat tersedia dengan berbagai cara, tapi coordinator SRH harus kreatif dan memikirkan juga sensitivitas budaya. Mereka harus berdiskusi dengan pemuda dan pemudi (secara terpisah) dan menanyakan pad amereka dimana tempat terbaik untuk mengambil kondom jika masyarakat membutuhkannya.

- Beberapa contoh adalah: membuat kondom tersedia di tempat pendaftaran, menyediakan di tempat distribusi non makanan, meletakkan kondom pada toilet, sekolah, klinik, melalui tokoh masyarakat, pekerja kesehatan masyarakat atau dukun bayi.

- Koordinator SRH harus memastikan bahwa tempat pendistribusian adalah terpilih sehingga kondom dapat dipajang sedemikian rupa yang tidak merusak, lebih disukai di tempat yang teduh dan sejuk dan dijauhkan dari debu dan binatang/hama. Instruksikan pada distributor yang bertanggung jawab untuk mengisi ulang supply untuk mencek kualitas dari waktu ke waktu dengan membuka kemasan kondom dan memeriksanya secara visual.

- Penting untuk untuk mencatat berapa banyak kondom yang didistribusikan. Cek setiap minggu berapa banyak kondom diambil dati tempat distribusi.

- Monitoring distribusi adalah berbeda dengan monitoring angka pemakaian: untuk hal ini anda memerlukan survey prilaku

Jawaban 30,000 x 20 %= 6,000 laki-laki yang aktif secara seksual 6,000 x 20 % = 1,200 laki-laki yang memakai kondom 1,200 x 12 kondom = 14,400 kondom yang dibutuhkan per bulan 14,400 x 3 bulan= 43,200 kondom 43,200 x 20% cadangan = 8,640 extra kondom 43,200 + 8,640 = 51,840 total kondom yang harus dipesan

HIV/IMS - Station kerja kelompok 3: Pendekatan IMS sindromik (25 menit)

Checklist Untuk semua barang klinik, coba untuk membeli secara lokal atau jika tidak mungkin, print dan perlihatkan gambar. X Jumlah 1/5 orang 60 1/orang Barang Grafik dinding IMS sindromik Post-it Kartu kontak Komentar

Mengadaptasi poster IMS sindromik

121

HIV/STI - Group work station 3 (Page 1 of 2) IMS pendekatan gejala/syndrome Lembar kerja peserta 1. Penjelasan latihan 15 menit Review poster IMS dari kit 5. Fase akut emergency sudah berakhir dan anda harus mengadaptasi poster IMS dengan pendekatan sindrom ke protocol nasional di bawah ini. Tulislah pengobatan pendekatan sindrom nasional pada stiker dan tempel sesuai tempatnya pada poster di dinding. Gejala Urethral discharge/cairan dari uretra Abnormal vaginal discharge/cairan abnormal dari vagina Ulcus genital Inguinal bubo (pembengkakan) Pembengkakan skrotum Nyeri perut bawah Pengobatan Spectinomycin 400 mg IM dosis tunggal Doxycyclin 100mg, 2 kali sehari x 7 hari Spectinomycin 400 mg IM, dosis tunggal Doxycyclin 100mg, 2 kali sehari x 7 hari Metronidazole 500mg, 2 kali sehari x 7 hari Clotrimazole 500mg, ke dalam vagina, dosis tunggal Benzathine penicillin 2.4 juta units IM x2/1minggu Cotrimoxazole 160/800 mg per oral 2 kali sehari untuk minimum 10 hari Spectinomycin 400 mg IM dosis tunggal Doxycyclin 100mg, 2 kali sehari x 7 hari Spectinomycin 400 mg IM, dosis tunggal Doxycyclin 100mg, 2 kali sehari x 7 hari Metronidazole 500mg, 2 kali seharix 7 hari Spectinomycin 40 mg/kg IM, dosis tunggal Doxycyclin 2.2 mg/kg per oral 2x/hari

Konjungtivitis Neonatal

2. Diskusi - Pesan-pesan kunci apa yang harus diberikan kepada pasien? 3. Periksa contoh kartu kontak dan diskusikan - Bagaimana anda akan mengembangkan/mengadaptasi kaertu kontak ini? - Bagaimana kartu kontak digunakan? Mohon hadir di

Townville Clinic, New Town Tel: 456 834 Jam buka buka
Senin 9.00 pagi 3.00 sore Selasa 9.00 pagi 3.00 sore Rabu 9.00 pagi 3.00 sore Jumat 9.00 pagi 1.30 sore 29/04/08

Rujukan ABC

Catatan: ___________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________________

HIV/STI - Group work station 3 (Hal 2 dari 2) IMS dengan pendekatan gejala/syndromic approach Lembar kerja peserta

- Tujuan dari pencegahan dan pengobatan IMS adalah: > Memutus penularan IMS > Mencegah perkembangan lebih lanjut dari penyakit, komplikasi dan gejala sisa dari pasien individu dan partner mereka > mengurangi resiko infkesi HIV/AIDS - Pentingnya mengadaptasi pengobatan dengan pendekatan gejala ke protocol nasional Konseling pasien meliputi: > jenis infeksi > kepatuhan pengobatan > Proosi prilaku seksual yang lebih aman untuk mencegah infeksi di masa dating > Demonstrasi dan sediakan kondom (untuk 3 bulan, sampai test konfirmasi HIV > Informasikan pada pasangan > Test HIV > Komplikasi seperti infertility atau penyakit yang tidak bisa diobati > Komunikasi dengan partner > Kerahasiaan, pemberitahuan > Resiko kekerasan atau stigma

123

Review dan Diskusi Rencana Nasional Waktu Gambaran umum 45 menit Sesi ini akan terdiri dari lanjutan peresentasi para master trainer untuk rencana aksi yang mereka kerjakan selama ToT dan untuk melibatkan semua peserta dalam merefleksikan relevansi rencana tersebut. Pada akhir sesi ini, peserta harus dapat: - Memaparkan unsur rencana nasional terkait MNH dan HIV/IMS - Menilai relevansi aktifitas yang diajukan dan membahas alternatif yang diperlukan Peserta harus sudah memiliki rencana nasional hasil kerja master trainer dan Aktifitas Kesiapsiagaan yang diajukan Lembar balik dan spidol Refleksi diri dan diskusi kelompok

Hasil pembelajaran

Persiapan Bahan Metodologi

Proses 1. Minta peserta untuk mengeluarkan hand out mereka (Aktifitas Kesiapsiagaan yang disarankan dan rencana nasional seperti yang diajukan oleh master trainer). 2. Review aktifitas yang diajukan di bawah MNH dan HIV/IMS dengan seluruh kelompok. Minta peserta untuk membagi diri dalam 3 atau 4 kelompok, beri waktu 30 menit untuk merefleksikan relevansinya dan lakukan curah pendapat untuk menampung gagasan baru. 3. Akhiri sesi perencanaan nasional dan beri waktu 10 menit untuk berdiskusi dalam kelompok besar mengenai materi hari ini. 4. Tutup dengan mengucapkan terima kasih pada peserta. Pastikan Anda telah memiliki sukarelawan untuk melakukan review pelatihan hari kedua untuk sesi pertama esok hari. 5. Beritahu peserta bahwa Anda dapat ditanya dan diberi komentar setelah selesai sesi.

Menjadi pelatih yang tetap gembira Di akhir hari, pastikan Anda: - Membahas hari Anda dengan para ko-fasilitator untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sehingga tim bisa mencari pemecahan untuk perbaikan di sisa pelatihan. - Menyiapkan ruangan dan sesi untuk hari ke 3 Olah raga, makan, rileks dan cukup tidur!

124

Rencana Aksi
Hasil pembelajaran: Di akhir hari ini, peserta harus dapat: 1. Memesan SRH kit dan merencanakan distribusi di dalam negeri 2. Melakukan monitoring dan evaluasi dasar untuk implementasi PPAM dan menggambarkan secara garis besar perangkat penilaian kebutuhan yang sudah ada untuk SRH komprehensif 3. Mengklarifikasi peran dan tanggung jawab untuk implementasi PPAM di tingkat nasional 4. Menyelesaikan dan mempresentasikan rencana aksi untuk memadukan PPAM ke dalam rencana kesiapsiagaan darurat nasional

Agenda:
Hari 3 Perencanaan Aksi Waktu Sesi Review Hari 2 0830 0845 0845 1100 Suplai dan logistik SRH (dgn rehat) 1100 1200 Monitoring dan evaluasi 1200 - 1300 Makan siang 1300 1500 Rencana aksi nasional 1500 1515 Rehat 1515 - 1600 Post-test dan umpan balik Tanya jawab 1600 1615 Review harapan peserta Evaluasi pelatihan 1615 1630 1630 1700 Penutupan

Catatan: __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________
125

Review Hari 2 Waktu Gambaran umum Hasil pembelajaran Persiapan Bahan Metodologi 15 menit Sesi ini memberi kesempatan pada peserta untuk me-review pesan kunci di hari 2 Di akhir sesi, peserta harus dapat: - Mengingat kembali poin penting dari Hari 2 Minta 2 atau 3 sukarelawan di akhir hari 2 untuk menyiapkan sesi ini Sesuai dengan yang dibutuhkan oleh sukarelawan Sesuai yang direncanakan sukarelawan. Minta agar dibuat menyenangkan & interaktif.

Catatan:

__________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________

126

Suplai dan Logistik SRH Waktu Gambaran umum 2 jam Setelah mengkaji dasar-dasar RH kit (30 menit), peserta akan memulai latihan logistik komprehensif (90 menit) yang memungkinkannya memraktekkan informasi yang diterima dari hari pertama pelatihan. Lihat di bawah. Fotokopi handout peserta - Cheat sheet/lembar kunci: PPAM - Buklet RH kit - Kalkulator - Lembar balik dan spidol untuk setiap kelompok (5-8 orang ) Presentasi interaktif dan latihan kelompok

Hasil pembelajaran Persiapan Bahan

Metodologi Proses 1.

Tujuan

Pada akhir sesi, Anda harus dapat: o o Memesan kit kesehatan reproduksi dan akrab dengan buklet RH kit Merencanakan distribusi di dalam negeri

- Baca hasil pembelajaran sesi dan jelaskan bahwa peserta akan memiliki kesempatan untuk mensintesis semua informasi dari sesi-sesi sebelumnya dan memperlihatkan keterampilan koordinasi melalui skenario kasus. 2.

Kelompok Kerja antara lembaga untuk RH dalam situasi pengungsian (IAWG)


o
o

Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Manual lapangan antar lembaga dan pedoman lain RH kit untuk situasi darurat

- Jelaskan bahwa selain manual PPAM dan Manual lapangan inter-agency, IAWG juga merancang RH kit untuk situasi darurat. Kit terdiri dari suplai medis dan obat untuk memberikan PPAM tanpa perlu penilaian kebutuhan terlebih dahulu. Isi kit baru-baru ini telah direvisi oleh IAWG di bawah bimbingan teknis WHO. Kit disusun dan disimpan oleh UNFPA.

127

3.

RH kit untuk situasi darurat


Blok 1 (Kit 0 sampai 5) Tingkat layanan kesehatan primer/Puskesmas 10 000 orang untuk 3 bulan Blok 2 (Kit 6 sampai 10) Tingkat Puskesmas atau rujukan 30 000 orang untuk 3 bulan Blok 3 (Kit 11 dan 12) Tingkat rujukan 150 000 orang untuk 3 bulan

Minta peserta untuk melihat di balik lembar kunci/cheat seat PPAM mereka untuk mencari rangkuman RH kit Jelaskan Blok 1, 2 dan 3, tingkat fasilitas terkaitnya serta cakupan populasinya. Keduabelas kit dibagi menjadi 3 blok untuk tingkat pemberian layanan kesehatan yang berbeda-beda dan untuk jumlah orang yang berbeda selama 3 bulan pertama. Setelah itu, kebutuhan harus dihitung berdasarkan konsumsi per bulan. Suplai lanjutan harus dipesan melalui sistem suplai yang biasa digunakan oleh departemen atau organisasi yang menerapkan layanan. Anda dapat memesan kembali Kit jika diperlukan tetapi kit sesungguhnya hanya untuk implementasi layanan ketika tidak ada layanan sama sekali.

4 .

Populasi Standard
Pria dewasa Wanita usia subur (WUS) Angka kelahiran kasar
- Jumlah ibu hamil 20% 25% 4%

Jumlah persalinan
Aborsi/kehamilan dengan komplikasi Robekan vagina/persalinan Bedah sesar/persalinan WUS korban perkosaan WUS yang memakai kontrasepsi
Kontrasepsi oral Suntikan IUD

20% 15% 5% 2% 15%


30% 65% 5%

- Jelaskan bahwa suplai dalam kit dihitung untuk populasi standard dan didasarkan pada asumsi di atas (yaitu 20% pria dewasa, 25% WUS, dll.) 5.

RH kit untuk situasi darurat


Blok 1
Tingkat layanan kesehatan primer/Puskesmas 10 000 orang untuk 3 bulan

Kit 0 1A&B 2A&B 3A B 4 5 Suplai administrasi/pelatihan Kondom (A/pria & B/wanita) Persalinan bersih (A/ind.& B /pendamping) Terapi korban perkosaan (Pencegahan EC/IMS) Pasca perkosaan(PEP) Kontrasepsi oral dan suntik Pengobatan IMS

- Jelaskan bahwa Blok 1 terdiri dari 6 kit dan dirancang untuk intervensi di atas. 128

6.

Kit 3: Kit Pengobatan Korban Perkosaan

- Ini gambar salah satu Kit (Kit 3: Pengobatan korban perkosaan). - Minta peserta untuk membuka buklet RH kit mereka dan memeriksa isi Kit 3. 7.

RH kit untuk situasi darurat


Blok 2
Tingkat Puskesmas atau rujukan 30 000 orang untuk 3 bulan Kit 6 7 8 9 10

Persalinan (fasilitas kesehatan) Pemasangan IUD Penanganan komplikasi aborsi Penjahitan robekan serviks dan vagina Ekstraksi vakum

- Jelaskan bahwa Blok 2 terdiri dari 5 kit dan dirancang untuk intervensi di atas. 7.

Kit 6: Persalinan Klinis (Fasilitas Kesehatan)

- Ini adalah gambar Kit 6. 129

8.

Kit 10: Ekstraksi Vakum untuk Persalinan


Saat ini

Nanti?

- Ini adalah gambar Kit 10. IAWG saat ini sedang meneliti Kiwi Omni Cup. 9.

RH kit untuk situasi darurat


Blok 3
Tingkat Rujukan 150 000 orang untuk 3 bulan Kit 11 A B 12

Bedah (alat pakai ulang) Bedah(bahan dan obat habis pakai) Transfusi darah

- Jelaskan bahwa Blok 3 terdiri dari 2 kit dan dirancang untuk intervensi di atas. 10.

Kit 12: Transfusi Darah

- Ini gambar Kit 12.

130

11.

Hygien kit
Tidak ada kit umum, bersifat spesifik untuk komunitas Untuk wanita: Suplai pembalut untuk 3 bulan Celana dalam (3 besar) Sabun, sabun bubuk, pasta gigi, sikat gigi , aspirin, ember untuk mencuci Apa lagi? TANYAKAN! Untuk pria Alat cukur, sabun, sikat gigi, pasta gigi, kondom Apa lagi? TANYAKAN!

- Poin 1: menjelaskan bahwa suplai hygiene harus spesifik sesuai kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu tidak terdapat suplai hygiene dalam RH kit. Badan atau institusi perlu bertanya pada masyarakat mengenai kebutuhan mereka (misalnya dengan diskusi kelompok terfokus) dan membuat suplai hygiene secara lokal. - Poin 2: Tanyakan pada peserta: Apa yang akan Anda masukkan ke dalam kit hygiene untuk wanita? - Klik untuk memperlihatkan barang yang diajukan dan soroti barang yang belum disebutkan. Celana dalam berukuran besar lebih praktis karena mereka dapat mengecilkannya. Apa lagi yang bisa dimasukkan mencakup juga 2 lembar kain yang bisa digunakan sebagai jilbab (diperlukan oleh sejumlah wanita muslim sehingga mereka dapat keluar rumah dan berpartisipasi dalam aktifitas sehari-hari). - Poin 3: tanyakan pada peserta Apa yang akan Anda masukkan ke dalam kit hygiene untuk pria? - Klik untuk memperlihatkan barang yang diusulkan dan soroti barang yang belum disebutkan. 12.

RH kit untuk situasi darurat Issue logistik lokal


Ijin bea cukai Memantau rantai dingin (jika perlu) Rencana distribusi dalam negeri Transport dalam negeri Gudang dalam negeri Koordinasi dengan partner lokal (Depkes, LSM, badan PBB lain)

- Point 2: rantai dingin (cold chain) diperlukan misalnya untuk oksitosin (Kit 6, 8, 11) dan tes darah (Kit 12). 13.

RH kit di Bandara Sri Lanka

- Gambar ukuran besar RH kit (di Sri Lanka setelah tsunami). 131

14. Rencana Distribusi

- Gambar ini memperlihatkan pentingnya rencana distribusi yang dipetakan secara terinci 15.

Transportasi dalam negeri

- Gambar memperlihatkan cara-cara yang berbeda untuk mengirimkan Peralatan ke fasilitas kesehatan. (dalam negeri) 16.
UNFPA-ElFasher Field Office To : Dr.Jonathan Ndzi- UNFPA Team Leader From : Osman Daud - Admin/Finance Assistant. : Dr.Ashruf ishag Petugas KR Cc Ref: Pengalihan neraca Kit di gudang ,11/5/06

Date

31/12/05

21/2/06

Total Komentar 1 rusak berisi 8 paket Jumlah masuk dalam pieces (400 PCS),2 karton rusak sebagian 1 karton rusak

kit 0 kit 1 A kit kit kit kit kit kit kit kit kit kit kit 1B 2A 2B 3 4 5 6 7 8 9 10

Jml diterima dalam (boks) masuk Total keluar Jumlah Lokasi 0 4 4 2 2 gudang 2 30 48 78 29 49 gudang 1 1 0 2 0 0 0 0 2 3 3 5 2 660 13 15 24 35 94 2 19 10 1 6 163 11 1107 1040 3 660 15 15 24 35 94 4 22 13 6 6 260 11 1250 1780 0 632 11 9 15 34 80 2 11 13 0 5 259 10 1112 400 3 28 4 6 9 1 14 2 11 0 6 gudang 1 gudang 2 gudang 1 gudang 2 gudang 1&2 gudang 1 gudang 2 gudang 1&2 gudang 2 gudang 1

Di gudang 14 boks. 8 di gudang 1& 6 di 2

1boks di gudang 1, 2 boks di gudang 2

Kit 11A kit 11B kit 12 Total

97 143

1 gudang 2 1 gudang 1& 2 1 gudang 1&2 138 1380 gudang 1

64 di gudang 2 1 boks di gudang 1 & 3 di gudang 2

kit 1B 740 Osman Daud Mohamed /Finance Assistant .. ..

Jumlah Pieces Dr. Ashruf Ishag Admin Tanda tangan KR: Tanda tangan:. Tanggal : Tanggal :

- Ini adalah contoh neraca perhitungan gudang untuk mengetahui status peralatan RH. 132

17.

Peralatan RH untuk untuk situasi gawat darurat


Siapa melakukan apa?
Pertama: tentukan kebutuhan dan lakukan rencana distribusi. Hubungi UNFPA Country Office atau HQ (HRU atau PSS) Pendanaan: Dana milik NGO, Flash, CERF, CAP UNFPA - HRU dapat membantu dalam menentukan kebutuhan Layanan Pengadaan UNFPA: membuat invoice proforma , menghubungi agen-agen pengiriman, buatlah perjanjian pengiriman Supply akan dikirim dalam waktu 48 jam

Persediaan akan dikirimkan dengan kapal dalam jangka waktu 48 jam - Jelaskan beragam langkah-langkah serta fungsi dari lintas sektor yang berbeda. 18.

Setelah Krisis
Jangan memesan ulang peralatan Susun/perkuat rantai logistik untuk supply medis Gabungkan atau masukkan ke dalam sistem yang sudah ada

- Poin pertama: berikan penekanan bahwa dengan melakukan pemesanan kembali Peralatan RH setelah krisis tidaklah disarankan. Persediaan sesegera mungkin harus diproduksi melalui jalur lokal 19.

Sumber
Daftar Obat-obatan RH essensial (WHO) Katalog supplies UNICEF http://www.unicef.org/supply/index.html John Snow Inc; http://deliver.jsi.com/dhome/topics/supplychain/logistics

20. Dilanjutkan dengan kerja kelompok: latihan logistik (90 menit)

133

Latihan Logistik

Proses 1. Bagi para peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 hingga 8 orang. 2. Bagikan handout para peserta. 3. Jelaskan mengenai latihan yang akan dilakukan (instruksi sudah tertera pada handout mengenai Studi Kasus Alphaland-Betaland), buat penekanan bahwa setiap kelompok harus menuliskan hasil kerjanya pada lembar balik di akhir pelatihan. 4. Biarkan kelompok-kelompok tersebut memulai latihan dengan sendirinya. 5. Fasilitasi kelompok dan dengan pendalaman dan umpan balik konstruktif, pastikan kelompok dapat bekerja dalam waktu yang sudah ditentukan untuk menjawab semua pertanyaan yang diwajibkan. 6. Setelah 60 menit kerja kelompok, gunakan 30 menit untuk melakukan presentasi. Setiap kelompok memiliki kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan mereka berhak mendapatkan umpan balik dari Anda (jika digabungkan, setiap kelompok mendapat waktu 5-10 menit bergantung pada jumlah kelompok itu sendiri). Jawaban untuk beberapa poin diskusi (merujuk pada halaman selanjutnya: Studi Kasus Alphaland-Betaland) 1. Penilaian apakah yang harus dibuat? o 2. 3. Tidak ada, selain penilaian kasar fasilitas dan staf yang ada Prioritas RH manakah yang akan Anda utamakan? o PPAM Peralatan manakah yang akan Anda pesan dan seberapa banyak? o o o 4. 5. handout Indikator RH untuk Alphaland ditujukan untuk mengecoh. Petunjuk: tidak perlu menghitung peralatan berdasarkan indikator-indikator ini Peralatan RH sudah dihitung sebelumnya berdasarkan asumsi populasi. Hal ini dapat ditemukan pada Inter-Agency RH Kits Manual atau pada lembar kunci PPAM

Berapakah biaya yang harus dikeluarkan? o Gunakan daftar harga UNFPA yang sudah direvisi Hitung kebutuhan persediaan Anda (dalam meter kubik) o Catatan: 1 meter kubik ekstra dibutuhkan staf untuk bergerak di sekeliling kit

Contoh rencana logistik

134

Latihan Logistik Handout peserta (halaman 1 of 3)

Study kasus Alphaland- Betaland (diadaptasi dari the ICRC HELP course)

Laporan Setelah terjadinya pertikaian kekerasan antara pemberontak Kuloro dengan tentara pemerintah di Alphaland, sejumlah penduduk Alphaland yang tidak diketahui mengungsi melintasi batas ke Betaland. Setidaknya 20,000 pengungsi membuat pemukiman dekat desa Awalei, sekitar 34 km dari perbatasan Alphaland. Pengungsi mendapat limpahan sumber daya bagi yang bermukim di district Gamma. Tidak sanggup mengakomodasi kebutuhan pengungsi, pemerintah Betaland meminta bantuan internasional. Dalam waktu bersamaan pemerintah Betaland mecoba melakukan mediasi dengan 2 pihak yang terlibat dengan konflik Alphaland. Pengungsi tinggal di penampungan sementara yang dibuat dari rumput ilalang, ranting dan beberapa daun pisang. Air diperoleh dari sungai Bowi tidak jauh dari camp, tetapi ada masalah dengan sumber air. Laporan menunjukkan adanya sanitas yang buruk untuk pengungsi, Oxfam sudah diminta untuk membuat Toilet/WC dan menyusun titik distribusi air. Ada masalah dengan bahan untuk memasak, tapi ada kayu dengan jarak sekitar 1 km, dimana perempuan dapat pergi untuk mendapat kayu bakar. Pengungsi membawa beberapa bahan makanan, tapi sudah habis. Penduduk lokal dan beberapa organisasi dari Betaland mencoba membantu dan WFP telah memulai jalur pendistribusian makanan. Masalah kesehatan di propinsi termasuk malaria, kolera, campak, tbc, HIV, meningitis, diare, ISPA dan penyakit kulit. Meskipun belum ada survey yang dilakukan, nampaknya malnutrisi merupakan maslaah yang significant. Ada peningkatan kasus trauma karena banyak orang datang dengan luka dan ada laporan tentang perkosaan , penculikan perempuan, gadis remaja, anak laki-laki dan perempuan oleh laki-laki bersenjata. Komplikasi kebidanan umum terjadi dan meskipun angka kematian ibu tidak diketahui, ini dianggap cukup tinggi. Ada beberapa pusat kesehatan dan pos kesehatan tersebar di sekitar 3 district di propinsi Gamma. Pelatihan untuk pekerja Pelayanan Kesehatan Primer telah dilakukan di Betaland beberapa tahun yang lalu, tapi yang sudah dilatih tidak sebanyak yang dibutuhkan. Beberapa dukun bayi mendapat pelatihan sekitar 10 tahun yang lalu. Beberapa organisasi mulai memberikan layanan kesehatan terbatas untuk pengungsi (IRC, MSF, Betaland Red Cross, Islamic Relief). Sudah terjadi kekurangan obat dan supplies yang cukup besar. Transportasi ke daerah ini memungkinkan dengan jalur darat, kereta dan udara. Semua adalah problematis sekarang ini. Jalan sekitar Khron terkena banjir dan akses ke beberapa daerah terputus untuk beberapa hari. .
Tugas Anda Pagi ini pada pertemuan koordinasi gawat darurat antar agensi Anda diberi penjelasan di atas dan diminta untuk membuat koordinasi RH. Sekarang Anda memimpin pertemuan dengan NGO kesehatan untuk mendiskusikan masalah intervensi kesehatan reproduksi dan seksual bagi para pengungsi di provinsi Gamma. Sebelum pertemuan Anda menemukan beberapa indikator RH untuk populasi Alphaland di internet (lihat lembar lampiran). Diskusikan langkah-langkah selanjutnya 6. 7. 8. 9. Penilaian apakah yang harus dibuat? Prioritas RH manakah yang akan Anda utamakan? Kit manakah yang akan Anda pesan dan seberapa banyak? Berapakah biaya yang harus dikeluarkan?

10. Hitung kebutuhan persediaan Anda (dalam meter kubik) 11. Buatlah rencana distribusi: (kit) apa, didistribusikan kemana (tempat), untuk siapa (rekan yang diimplementasikan) dan bagaimana caranya (bentuk transportasi yang bagaimana)? (Buatlah tabel) Gambarlah peta untuk membuatnya lebih mudah. Lakukan brainstorming selama 45 menit dan tuliskan kesimpulan Anda pada lembar balik (15 menit)

135

Latihan Logistik Handout Peserta (Halaman 2 dari 3)

INDIKATOR KESEHATAN REPRODUKSI UNTUK ALPHALAND


(Hampir seluruh data bertanggal mulai dari DHS terakhir 1998) Indikator demografi dasar Total populasi Rasio Jenis Kelamin (M:100 F) % dari perempuan yang berusia 15 49 % Persentase usia <5 tahun % Total tingkat kesuburan (per wanita) Indikator Safe motherhood Angka kelahiran kasar (per 1000 populasi) Angka kematian neonatal (0 4 minggu) (per 1000 kelahiran hidup) Rasio kematian Ibu (per 100.000 kelahiran yang selamat) Resiko kematian ibu sepanjang hidup Aborsi yang tidak aman (berbahaya) Anemia pada wanita hamil IMS termasuk HIV/AIDS Dewasa yang mengidap HIV/AIDS (%) Pria (15- 49) yang melaporkan mengalami uretritis pada akhir tahun (%) Indikator KB Prevalensi KB (semua metode) (% dari wanita 15 49) 15 % (1995) Gabungan metode kontrasepsi Kondom Pil Injeksi/ Suntikan IUD % Sterilisasi Wanita Metode tradisional 10 % 7% 28 % 0.4 1% 53 % 11.7 % (desa) 18.7 % (kota) 9 % (desa) 22% (kota) 51 25 1100 (kisaran perkiraan: 900 1200) 1 in 11 tidak tersedia tidak tersedia 23 300 000 99,6 24,6 20,1 7,1

136

Latihan Logistik Handout Peserta (halaman 3 dari 3)

137

Monitoring dan Evaluasi (M & E) Lama Waktu Gambaran Umum 60 menit Sesi ini akan menjelaskan perangkat yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi program SRH pada situasi krisis dan sesudah krisis. Peserta akan mendapatkan kesempatan untuk menggunakan perangkat ini saat latihan kelompok. Lihat di bawah - Fotokopi hasil presentasi lembar balik - Salinan Studi Kasus Alphaland-Betaland (yang digunakan pada saat latihan logistik) - Lembar balik dan spidol - Modul Pembelajaran Jarak Jauh PPAM (jika tidak ada, salinlah halaman di bawah ini) - Manual lapangan inter agency (jika tidak ada, fotokopi halaman di bawah ini) Presentasi interaktif dan kerja kelompok

Hasil Pembelajaran Persiapan Bahan

Metodologi Proses 1.

Hasil pembelajaran:
Di akhir sesi, anda harus mampu untuk:

1.

Melakukan monitoring dan evaluasi dasar untuk Implementasi PPAM

2. Menjelaskan peralatan penilaian yang diperlukan untuk membuat perencanaan SRH komprehensif

- Rhasil pembelajaran. - Menjelaskan bahwa Anda yakin bahwa semua peserta memeiliki pengalaman dalam M & E, sehingga sesi ini hanya akan menjelaskan secara singkat peralatan M&E berkenaan dengan SRH pada krisis. 2. Rencana untuk pelayanan SRH komprehensif yang

Yang terintegrasi dalam layanan kesehatan


primer o o o o Data SRH dasar dan M & E Indentifikasi tempat untuk memberikan layanan SRH komprehensif di kemudian hari Menilai staf dan mengidentifikasi protocol pelatihan Saluran pengadaan barang

- Mintalah para peserta untuk melihat Lembar Kunci PPAM mereka dan ingatkan bahwa M&E harus dilakukan sesegera mungkin karena hal tersebut merupakan bagian aktifitas di bawah tujuan no 5 (Rencana untuk layanan SRH komprehensif, yang diintegrasikan ke dalam Pelayanan Kesehatan Primer) 138

3.

Lima komponen penting dari monitoring dan Evaluasi


1. Definisi dari data penting yang dikumpulkan 2. Pengumpulan data secara sistematis

5. Evaluasi ulang intervensi

4. Implementasi intervensi kesehatan berdasarkan data

3. Pengaturan dan analisis data

- Jelaskan pentingnya siklus M&E: M&E harus memberikan feedback untuk intervensi - Point 2: penekanan bahwa data yang dikumpulkan harus sensitive dan rahasia, terutama sekali ketika menangani investigasi kematian ibu atau kasus kekerasan seksual. 4.

Informasi Demografis Dasar & kesehatan

Reference: PPAM for RH in Crisis Situations A Distance Learning Module, Womens Commission, 2006, p 74-75

- Jelaskan bahwa PPAM memiliki suatu template dasar untuk melaporkan kegiatan terkait PPAM termasuk informasi demografis dasar dan kesehatan. - Minta para peserta untuk membuka Modul Pembelajaran PPAM Jarak Jauh pada Appendix A. 5 .

Indikator-indikator PPAM untuk M dan E

- Jelaskan indikator-indikator ini secara terbuka dan lakukan aktifitas sesuai dengan setiap sasaran PPAM. - Sebagai ringkasan PPAM, segera kaji indikator-indikator yang diperlihatkan di slide 3 berikut. 139

6 .

Indikator-indikator PPAM untuk M dan E

7.

Indikator-indikator PPAM untuk M dan E

8 .

Pengumpulan Data Bulanan PPAM

140

9 .

Alat bantu lain: kerja kelompok


1. Indikator SRH untuk fase awal : Hal 100 2. Indikator SRH untuk fase

pp 100 - 116

3. 4.

5. 6.

stabil: hal 101 (safe motherhood) referensi angka dan rasio SRh : hal. 110 Menghitung jumlah wanita hamil di dalam suatu populasi: hal.111 Format laporan bulanan SRH: Hal.113 Ringkasan indikator-indikator SRH: hal. 116

- Jika memungkinkan, mintalah para peserta untuk membuka Inter-Agency Field Manual pada halaman yang disebutkan dan perkenalkan setiap alat secara singkat. - Jelaskan bahwa para peserta akan mendapatkan kesempatan untuk membiasakan dirinya dengan alat-alat tersebut di dalam latihan kelompok. 10.

Kerja kelompok Buatlah rencana M & E untuk Studi Kasus Alphaland-Betaland

- Minta para peserta untuk berkumpul lagi dalam kelompok yang sama untuk melakukan latihan logistik. - Berikan waktu selama 30 menit untuk setiap grup dalam membuat rencana M & E untuk AlphalandBetaland dengan menggunakan alat yang telah disebutkan di dalam PPAM dan Inter-Agency Field Manual. Rencana-rencana tersebut harus diuraikan pada lembar balik untuk dilaporkan. - Fasilitasi proses kerja kelompok jika diperlukan. - Setelah 30 menit, minta setiap kelompok untuk melaporkan rencana-rencana tersebut ke kelompok yang lebih besar. Berikan umpan balik. 11.

Perangkat lain

www.rhrc.org/resources/g eneral%5Ffieldtools/to olkit/index.htm

http://www.cdc.gov/reproductiveh ealth/refugee/ToolkitDownload.htm

- Sebelum menyelesaikan sesi tersebut, perkenalkan perangkat lain yang dapat diakses secara online : toolkit RHRC dan CDC. 141

12.

Pesan Kunci
- Tujuan dari monitoring adalah untuk meningkatkan program anda - Ketika melakukan monitoring, jangan menyalahkan dan menggurui - Gunakan temuan Anda sebagai umpan balik terhadap program Anda.

- Tutup sesi dengan pesan kunci dan jika masih ada waktu lakukan tanya-jawab.

142

Rencana Aksi Negara

Lama Waktu Gambaran umum Hasil pembelajaran

Persiapan Bahan-bahan Metodologi

2 jam Sesi ini akan mempersilakan para peserta dan para pelatih untuk menyelesaikan rencana aksi negara. Di akhir sesi, para peserta harus dapat: - Menguraikan unsur rencana nasional yang berhubungan dengan perencanaan layanan SRH secara menyeluruh - Memiliki visi kordinasi yang sama antar agensi. - Mencatat perubahan yang diperlukan untuk mengintegrasikan SRH dalam krisis, dan menunjuk seorang penanggung jawab untuk setiap aktifitas. Para peserta harus meninjau kembali rencana nasional yang mereka buat pada 2 hari pertama bersamaan dengan Aktifitas Kesiap siagaan yang Disarankan. Lembar balik dan spidol Refleksi diri dan diskusi kelompok

Proses 1. Mintalah para peserta untuk membawa hasil kerja mereka (Aktifitas Kesiap siagaan yang Disarankan serta rencana nasional seperti yang telah diperintahkan oleh pelatih ).

2. Kajilah aktifitas-aktifitas yang telah disarankan di bawah SRH komprehensif dengan semua anggota kelompok. Mintalah para peserta untuk meluangkan waktu untuk merefleksikan relevansinya. 3. 4. Lakukan diskusi. Sekarang seluruh peserta telah menunjukkan semua bagian, lalu mintalah mereka untuk menggunakan waktu selama satu jam untuk memeriksa ulang rencana aksi semua Negara dan menyetujui focal point/penanggung jawab sumber daya yang dibutuhkan dan kerangka waktu pelaksanaan. Ingatlah bahwa kunci untuk memperoleh keberhasilan implementasi rencana aksi negara Anda adalah dengan memiliki seseorang yang berdedikasi dalam menjalankan setiap aktifitas. Fasilitasi diskusi pleno. Cobalah untuk membuat tim mencapai suatu kesepakatan untuk rencana aksi Negara.

5.

143

Post-Test PPAM

Waktu Gambaran umum

Hasil pembelajaran Persiapan Bahan-bahan Metodologi

45 menit Jawaban-jawaban para peserta dalam post-test akan memberikan Anda kesempatan untuk mengukur kemajuan pengetahuan para peserta mengenai PPAM. Sesi ini juga memberikan kesempatan terakhir bagi peserta untuk bertanya atau berdiskusi. Di akhir sesi, para peserta harus dapat: - Menilai kemajuan mereka dalam pengetahuan mengenai PPAM. Fotokopi pre-test (tidak boleh disatukan dalam folder peserta) dan kertas kosong terpisah (tidak bolak-balik - peserta akan menyimpan lembar pertanyaan) Lembar balik dan spidol Tes/ pengujian (pertanyaan pilihan ganda), umpan balik dan diskusi kelompok

Proses 1. Jelaskan bahwa tujuan dari post-test adalah untuk membantu pemberi fasilitas agar dapat menilai dampak pelatihan dengan baik. Bagikan post-test bersamaan dengan lembar jawaban kosong (lihat di bawah) Beritahu para peserta bahwa mereka hanya memiliki 20 menit untuk menyelesaikan 20 pertanyaan post-test. Instruksikan para peserta untuk menuliskan jawaban mereka pada kertas jawaban tanpa menuliskan nama mereka pada kertas tersebut.

2. 3.

4. Setelah 20 menit, kumpulkan semua kertas jawaban. 5. 6. 7. Kajilah dengan segera setiap jawaban dan pertanyaan bersama seluruh kelompok. Lakukan tanya-jawab mengenai hal lai jika waktunya memungkinkan. Sementara Anda member pertanyaan dan jawaban, mintalah fasilitator pembantu Anda untuk member tanda lembar jawaban dan menghitung nilai reratanya. Solusi dapat diperoleh setelah ini.

8. Tulis nilai rata-rata pre dan post-test pada lembar balik. Berilah komentar pada kemajuan yang telah dibuat oleh para peserta dan berikan selamat pada mereka.

144

Post-Test Handout Peserta (Halaman 1 dari 2)


Ingatlah bahwa pertanyaan pilihan ganda kemungkinan memiliki lebih dari satu jawaban yang benar.

1. Perang sipil telah menyebabkan puluhan ribu pengungsi dan sekitar 500 pengungsi tiba di camp XYZ setiap minggu. Anda bertanggung jawab untuk pelayanan kesehatan di camp XYZ. Prioritas apa di bidang Kesehatan Reproduksi dan Seksual yang harus segera dilakukan? a. Memastikan bahwa korban kekerasan dalam rumah tangga memiliki akses terhadap layanan psikososial b. Menyediakan kit persalinan bersih kepada setiap ibu hamil yang terlihat dan dukun bayi untuk mendukung persalinan bersih c. Memastikan transfusi darah yang aman d. Memastikan akses yang aman pada bahan bakar memasak 2. Kapan PPAM harus dilaksanakan? a. Hari-hari pertama kondisi krisis b. Begitu persetujuan dari UNFPA diberikan c. Begitu angka kematian awal menjadi stabil d. Setelah pengungsi ditempatkan pada camp pengungsi 3. Kegiatan dari coordinator Kesehatan Reproduksi dan Seksual dalam memfasilitasi pelaksanaan dari PPAM termasuk: a. Pelatihan atau melatih kembali staff untuk memberikan layanan Kesehatan Reproduksi yang komprehensif b. Memastikan kehadiran tenaga kesehatan atau pendamping dengan jenis kelamin yang sama, berbicara dengan bahasa yang sama selama pemeriksaan kesehatan dari korban kekerasan seksual c. Melakukan adaptasi dan memperkenalkan formulir sederhana untuk memonitor kegiatan PPAM d. Memastikan penyediaan layanan Keluarga Berencana 4. Data kesehatan dan demografis apa yang harus diperkirakan oleh coordinator Kesehatan Reproduksi dan seksual? a. angka malnutrisi b. jumlah pria yang aktif secara seksual c. angka kematian kasar d. Angka kematian spesifik umur 5. Jenis layanan apa yang harus ditawarkan untuk korban perkosaan? a. Pelayanan Klinis b. Pembagian makanan tambahan untuk keluarga tambahan c. Perlindungan untuk keselamatan fisik korban d. Layanan psikososial 6. Yang mana dari cara berikut yang tidak membantu mencegah kekerasan seksual dalam situasi krisis? a. Melibatkan wanita dalam distribusi bahan dan supply b. Memastikan bahwa wanita memiliki kartu registrasi individu tersendiri c. Fasilitas kamar mandi bersama untuk wanita dan pria d. Melibatkan wanita dalam proses pembuatan keputusan terkait dengan design dan penataan camp pengungsian 7. Apakah yang dibutuhkan bagi fasilitas tingkat rujukan untuk pelayanan kebidanan komprehensif? a. Layanan kesehatan anak b. Transfusi darah yang aman c. Antenatal care

d. Staff medis yang dapat melakukan operasi Caesar yang tersedia dalam 24 jam per hari, 7 hari seminggu 8. Anda baru saja ditugaskan untuk menjadi coordinator kesehatan seksual dan reproduksi dan baru saja tiba di situasi darurat. Kegiatan kesehatan reproduksi dan seksual pertama apa yang akan anda lakukan? a. memastikan bahwa koordiansi Kesehatan reproduksi dan seksual terbentuk b. Secara bersama memberikan pelatihan tentang HIV/AIDS c. Mendiskusikan kebutuhan supply dengan UNFPA dan lembaga yang lain d. Mengkoordinasikan kegiatan lapangan masyarakat dalam pencegahan IMS 9. Anda mengkoordinasikan pelaksanaan PPAM dan mencoba memastikan bahwa layanan kedaruratan kebidanan tersedia di klinik pengungsian. Kegiatan apa yang akan anda lakukan? a. Memastikan bahwa staff yang kompeten tersedia di klinik camp hanya pada sepanjang hari untuk menstabilisasi pasien dengan pelayanan kedaruratan kebidanan dasar b. Memastikan dokter yang kompeten tersedia di RS rujukan c. Membangun system komunikasi untuk konsultasi dengan penyedia layanan yang kompeten untuk memberikan panduan dalam rujukan d. Melakukan pelatihan bagi tenaga kesehatan tentang safe motherhood 10. Anda telah berusaha untuk mengadakan kit persalinan bersih melalui UNFPA, tapi masalah dan tantangan logistic menyebabkan keterlambatan yang significant dari kedatangan supply tersebut. Melihat kenyataan ini apa yang akan anda lakukan dalam mengatasinya? a. Kontrak dengan lembaga lokal untuk memproduksi kit b. Pengadaan kit secara local dan menyusunnya di tempat c. Order supply dari sumber lain di luar negero dan menunggu sampai supply tsb tiba d. Mendiskusikan saat pertemuan koordinasi kesehatan reproduksi kemana dalam pengadaan kit

Post Test
Handout Peserta (Halaman 2 dari 2) 11. Code of conduct menentang eksploitasi dan pelecehan seksual berlaku untuk: a. Staf LSM internasional b. Staf kemanusiaan lokal c. Staf PBB d. Individu yang dikontrak dari populasi setempat 12. Situasi mana yang menempatkan wanita berisiko terkena kekerasan seksual? a. Pria mendistribusikan makanan dan barang lain b. Penerangan yang baik menuju ke toilet terdekat c. Kurangnya bahan bakar tersedia di dekat tempat bernaung/kamp d. Sebagian besar, tetapi tidak semua, petugas perlindungan adalah wanita 13. Apa yang bukan merupakan layanan terkait PPAM untuk wanita yang menjadi korban kekerasan seksual? a. Layanan psikososial b. Layanan antenatal c. Memastikan keselamatan fisik d. Akses ke kontrasepsi darurat dan profilaksis pasca pajanan 14. a. b. c. d. Kondom dapat disediakan di: Fasilitas kesehatan Titik pendistribusian makanan Kantor layanan komunitas Toilet

15. Dari aktifitas di bawah ini, mana yang harus dilakukan untuk memastikan adanya transfusi darah yang aman? a. Memastikan semua darah untuk transfusi aman dengan memastikan bahwa darah telah ditapis untuk HIV dan penyakit yang ditularkan melalui darah lainnya b. Menghindari transfusi darah untuk kondisi medis yang tidak serius c. Memilih donor dari komunitas pengungsi d. Memastikan tes HIV dan tes lain serta suplai untuk penapisan darah tersedia jika diperlukan 16. a. b. c. d. Mana yang merupakan persyaratan kontrol infeksi? Fasilitas untuk sering mencuci tangan Penanganan benda tajam secara aman Membersihkan, mendisinfeksi dan mensterilkan alat medis Pembuangan limbah medis dengan membakar dan mengubur benda tajam di luar tanah pemukiman dari fasilitas kesehatan

17. Kit persalinan bersih harus diberikan ke semua wanita di atas usia 20 tahun Benar Salah 18. a. b. c. d. Berapa kira-kira proporsi populasi pengungsi yang akan hamil pada satu kurun waktu tertentu? 25 persen 20 persen 15 persen 4 persen

19. Kondom wanita tersedia dalam kit SRH inter-agency Benar Salah 20. a. b. c. d. Untuk periode waktu berapa lamakah kit SRH dirancang? 1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun

146

Lembar Jawaban Post Test


Handout Peserta (untuk dikumpulkan) Mohon diingat bahwa pertanyaan pilihan ganda mungkin memiliki lebih dari satu jawaban

1. a. b. c. d. 2. a. b. c. d. 3. a. b. c. d. 4. a. b. c. d. 5. a. b. c. d. 6. a. b. c. d. 7. a. b. c. d. 8. a. b. c. d. 9. a. b. c. d. 10. a. b. c. d.

11. a. b. c. d. 12. a. b. c. d. 13. a. b. c. d. 14. a. b. c. d. 15. a. b. c. d. 16. a. b. c. d. 17. Benar Salah 18. a. b. c. d. 19. Benar Salah 20. a. b. c. d. Kajian Harapan Para Peserta

147

Post-Test Handout Peserta (Halaman 1 dari 2)


Ingatlah bahwa pertanyaan pilihan ganda kemungkinan memiliki lebih dari satu jawaban yang benar.

1. Perang sipil telah menyebabkan puluhan ribu pengungsi dan sekitar 500 pengungsi tiba di camp XYZ setiap minggu. Anda bertanggung jawab untuk pelayanan kesehatan di camp XYZ. Prioritas apa di bidang Kesehatan Reproduksi dan Seksual yang harus segera dilakukan? a. Memastikan bahwa korban kekerasan dalam rumah tangga memiliki akses terhadap layanan psikososial b. Menyediakan kit persalinan bersih kepada setiap ibu hamil yang terlihat dan dukun bayi untuk mendukung persalinan bersih c. Memastikan transfusi darah yang aman d. Memastikan akses yang aman pada bahan bakar memasak 2. Kapan PPAM harus dilaksanakan? a. Hari-hari pertama kondisi krisis b. Begitu persetujuan dari UNFPA diberikan c. Begitu angka kematian awal menjadi stabil d. Setelah pengungsi ditempatkan pada camp pengungsi 3. Kegiatan dari coordinator Kesehatan Reproduksi dan Seksual dalam memfasilitasi pelaksanaan dari PPAM termasuk: a. Pelatihan atau melatih kembali staff untuk memberikan layanan Kesehatan Reproduksi yang komprehensif b. Memastikan kehadiran tenaga kesehatan atau pendamping dengan jenis kelamin yang sama, berbicara dengan bahasa yang sama selama pemeriksaan kesehatan dari korban kekerasan seksual c. Melakukan adaptasi dan memperkenalkan formulir sederhana untuk memonitor kegiatan PPAM d. Memastikan penyediaan layanan Keluarga Berencana 4. Data kesehatan dan demografis apa yang harus diperkirakan oleh koordinator Kesehatan Reproduksi dan seksual? a. angka malnutrisi b. jumlah pria yang aktif secara seksual c. angka kematian kasar d. Angka kematian spesifik umur 5. Jenis layanan apa yang harus ditawarkan untuk korban perkosaan? a. Pelayanan Klinis b. Pembagian makanan tambahan untuk keluarga tambahan c. Perlindungan untuk keselamatan fisik korban d. Layanan psikososial 6. Yang mana dari cara berikut yang tidak membantu mencegah kekerasan seksual dalam situasi krisis? a. Melibatkan wanita dalam distribusi bahan dan supply b. Memastikan bahwa wanita memiliki kartu registrasi individu tersendiri c. Fasilitas kamar mandi bersama untuk wanita dan pria d. Melibatkan wanita dalam proses pembuatan keputusan terkait dengan design dan penataan camp pengungsian 7. Apakah yang dibutuhkan bagi fasilitas tingkat rujukan untuk pelayanan kebidanan komprehensif? a. Layanan kesehatan anak

b. Transfusi darah yang aman c. Antenatal care d. Staff medis yang dapat melakukan operasi Caesar yang tersedia dalam 24 jam per hari, 7 hari seminggu 8. Anda baru saja ditugaskan untuk menjadi coordinator kesehatan seksual dan reproduksi dan baru saja tiba di situasi darurat. Kegiatan kesehatan reproduksi dan seksual pertama apa yang akan anda lakukan? a. memastikan bahwa koordinasi Kesehatan reproduksi dan seksual terbentuk b. Secara bersama memberikan pelatihan tentang HIV/AIDS c. Mendiskusikan kebutuhan supply dengan UNFPA dan lembaga yang lain d. Mengkoordinasikan kegiatan lapangan masyarakat dalam pencegahan IMS 9. Anda mengkoordinasikan pelaksanaan PPAM dan mencoba memastikan bahwa layanan kedaruratan kebidanan tersedia di klinik pengungsian. Kegiatan apa yang akan anda lakukan? a. Memastikan bahwa staff yang kompeten tersedia di klinik camp hanya pada sepanjang hari untuk menstabilisasi pasien dengan pelayanan kedaruratan kebidanan dasar b. Memastikan dokter yang kompeten tersedia di RS rujukan c. Membangun system komunikasi untuk konsultasi dengan penyedia layanan yang kompeten untuk memberikan panduan dalam rujukan d. Melakukan pelatihan bagi tenaga kesehatan tentang safe motherhood 10. Anda telah berusaha untuk mengadakan kit persalinan bersih melalui UNFPA, tapi masalah dan tantangan logistic menyebabkan keterlambatan yang significant dari kedatangan supply tersebut. Melihat kenyataan ini apa yang akan anda lakukan dalam mengatasinya? a. Kontrak dengan lembaga lokal untuk memproduksi kit b. Pengadaan kit secara local dan menyusunnya di tempat c. Order supply dari sumber lain di luar negero dan menunggu sampai supply tsb tiba d. Mendiskusikan saat pertemuan koordinasi kesehatan reproduksi kemana dalam pengadaan kit

148

Post Test
Handout Peserta (Halaman 2 dari 2) 11. Code of conduct menentang eksploitasi dan pelecehan seksual berlaku untuk: a. Staf LSM internasional b. Staf kemanusiaan lokal c. Staf PBB d. Individu yang dikontrak dari populasi setempat 12. Situasi mana yang menempatkan wanita berisiko terkena kekerasan seksual? a. Pria mendistribusikan makanan dan barang lain b. Penerangan yang baik menuju ke toilet terdekat c. Kurangnya bahan bakar tersedia di dekat tempat bernaung/kamp d. Sebagian besar, tetapi tidak semua, petugas perlindungan adalah wanita 13. Apa yang bukan merupakan layanan terkait PPAM untuk wanita yang menjadi korban kekerasan seksual? a. Layanan psikososial b. Layanan antenatal c. Memastikan keselamatan fisik d. Akses ke kontrasepsi darurat dan profilaksis pasca pajanan 14. Kondom dapat disediakan di: a. Fasilitas kesehatan b. Titik pendistribusian makanan c. Kantor layanan komunitas d. Toilet 15. Dari aktifitas di bawah ini, mana yang harus dilakukan untuk memastikan adanya transfusi darah yang aman? a. Memastikan semua darah untuk transfusi aman dengan memastikan bahwa darah telah ditapis untuk HIV dan penyakit yang ditularkan melalui darah lainnya b. Menghindari transfusi darah untuk kondisi medis yang tidak serius c. Memilih donor dari komunitas pengungsi d. Memastikan tes HIV dan tes lain serta suplai untuk penapisan darah tersedia jika diperlukan 16. Mana yang merupakan persyaratan kontrol infeksi? a. Fasilitas untuk sering mencuci tangan b. Penanganan benda tajam secara aman c. Membersihkan, mendisinfeksi dan mensterilkan alat medis d. Pembuangan limbah medis dengan membakar dan mengubur benda tajam di luar tanah pemukiman dari fasilitas kesehatan 17. Kit persalinan bersih harus diberikan ke semua wanita di atas usia 20 tahun Benar Salah 18. Berapa kira-kira proporsi populasi pengungsi yang akan hamil pada satu kurun waktu tertentu? a. 25 persen b. 20 persen c. 15 persen d. 4 persen 19. Kondom wanita tersedia dalam kit SRH inter-agency Benar Salah 20. Untuk periode waktu berapa lamakah kit SRH dirancang? a. 1 bulan b. 3 bulan c. 6 bulan d. 1 tahun

149

Review harapan peserta Lama Waktu Gambaran Umum 15 menit Sesi singkat ini akan membantu Anda untuk mengesahkan pelatihan Anda dan juga untuk mengetahui apakah hasil pembelajaran para peserta sudah sesuai dengan harapan dirinya. Di akhir sesi, para peserta harus dapat: - Menjelaskan hasil pembelajaran yang mereka dapatkan dari pelatihan. - Persiapkan presentasi PowerPoint dengan: hasil pembelajaran umum untuk keseluruhan latihan (presentasi hari pertama): Berdasarkan penyelasaian latihan, para peserta harus mampu untuk: 5. melakukan advokasi SRH pada saat krisis 6. Menerapkan konsep-konsep dan teknik-teknik inti di dalm PPAM 7. Menerapkan keterampilan koordinasi untuk implementasi PPAM 8. Membuat rencana aksi untuk mengintegrasikan SRH ke dalam rencana kesiap siagaan gawat darurat nasional ringkasan harapan para peserta [Alternatif: Mengkaji lembar balik yang memuat keterangan di atas] - Pada kertas A4 tuliskan dengan huruf besar: 0%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%. - Tuliskan % yang berbeda secara proporsional pada suatu garis khayal di dalam ruangan. - Lembar balik dan spidol Format Interaktif

Hasil Pembelajaran Persiapan

Bahan Metodologi Proses 1. 2. 3.

Review hasil pembelajaran dan harapan dari para peserta. Mintalah para peserta untuk berdiri. Jelaskan garis khayal serta persentase-persentase yang berbeda. Tanyakan pada para peserta: Bagaimana Anda mengukur kemampuan Anda untuk mendukung SRH pada saat krisis? Gambarkan diri Anda dalam garis tersebut!

4. Biarkan peserta bergerak di garis tersebut. Perhatikan, catat, dan kumpulkan komentar dari para peserta. 5. Tanyakan pada para peserta: Bagaimana Anda mengukur kemampuan Anda dalam menerapkan konsep dan teknik inti yang diberikan pada PPAm? Gambarkan diri Anda dalam garis tersebut!

6. Biarkan peserta bergerak di garis tersebut. Perhatikan, catat, dan kumpulkan komentar dari para peserta. 7. Ulangi proses dengan:

Bagaimana Anda mengukur kemampuan Anda dalam menerapkan kemampuan koordinasi SRH untuk mengimplementasikan PPAM? Gambarkan diri Anda dalam garis tersebut! Bagaimana Anda mengukur kemampuan Anda dalam meningkatkan integrasi SRH ke dalam rencana kesiap siagaan gawat darurat nasional? Gambarkan diri Anda dalam garis tersebut! 8. Fasilitasi komentar dan kesan dari para peserta jika masih ada waktu tersisa.

150

Evaluasi Pelatihan

Lama Waktu Gambaran Umum

Hasil pembelajaran Persiapan Bahan Metodologi

15 menit Para peserta akan mengisi formulir evaluasi yang berisikan beragam aspek berbeda dari pelatihan tanpa mencantumkan nama. Ini memungkinkan tim pelatihan merefleksikan kekuatan dan kelemahan pelatihan itu sendiri sehingga dapat ditingkatkn untuk pelatihan selanjutnya. Di akhir sesi, para peserta harus mampu: - Memberikan pendapat dan umpan balik terkait pelatihan secara anonim. Fotokopi formulir evaluasi Tidak ada Evaluasi secara tertulis

Proses 1. Bagikan formulir evaluasi 2. Beritahu para peserta bahwa mereka diberi waktu 10 menit untuk mengisis formulir evaluasi. Formulir tanpa nama ini memungkinkan tim pelatihan dapat menilai kualitas keseluruhan pelatihan dan menemukan cara untuk meningkatkannya. 3. 4. Kumpulkan formulir evaluasi setelah 10 menit. Pastikan bahwa seluruh tim pelatihan dapat meluangkan waktu di akhir pelatihan untuk melakukan review formulir evaluasi dan membahasnya secara bersamaan.

151

Formulir Evaluasi Pelatihan (Lembar Peserta, halaman 1) Terimakasih Anda telah meluangkan waktu untuk mengisi formulir evaluasi ini. Umpan balik yang Anda berikan akan membantu Anda dalam menilai keefektifan pelatihan ini dan membantu kami meningkatkan perencanaan serta pengaturan pelatihan yang akan datang. Tulislah pilihan Anda berdasarkan skala berikut ini untuk keseluruhan pelatihan: 1 Tidak memuaskan 3 Baik 2 Cukup 4 Baik sekali No 1. Item Pencapaian tujuan pelatihan Skala

NA Tidak berlaku Komentar

NA

2.

Bahan-bahan yang diberikan

NA

3.

Fasilitasi dari pelatihan 1 2 3 4 NA

4.

Kerangka waktu yang dialokasikan untuk program pelatihan

NA

5.

Kesempatan untuk partisipasi dan berbagi

NA

6.

Apakah yang Anda pelajari dari pelatihan ini Jika iya, bagaimana cara Anda menggunakannya?

7.

Apakah pelatihan ini sesuai dengan pekerjaan Anda

Ya

Jika tidak, tolong jelaskan ! Tidak 8. 3 sesi manakah yang paling bermanfaat? Urutkan sesuai dengan prioritas. Tolong jelaskan bagaimana acara untuk meningkatkannya. 9. 3 sesi manakah yang kurang memberikan manfaat? Urutkan sesuai dengan prioritas. Tolong jelaskan bagaimana cara untuk meningkatkannya.

152

(Lembar peserta, halaman 2) No Item Skala LOGISTIK 10. Akomodasi 1 11. Makanan 1 2 3 4 NA 2 3 4 NA Komentar

12.

Pengaturan travel 1 2 3 4 NA

13.

Pengaturan pertemuan 1 2 3 4 NA

14.

Dukungan administrasi 1 2 3 4 NA

15.

Komentar/saran lain untuk pelatihan yang akan datang?

Terimakasih untuk umpan balik Anda

153

Penutup
Lama Waktu Gambaran Umum Hasil Pembelajaran Persiapan 30 menit Sesi ini akan memungkinkan Anda memperoleh dukungan serta kinerja para peserta Tidak ada Persiapkan sesi ini sesuai dengan adat dan kebudayaan Anda, selain disesuaikan dengan anggaran Anda. Para peserta akan mendapatkan: - Sertifikat pelatihan - CD-ROM dengan presentasi pelatihan dan sumber-sumber kunci - Foto kelompok Sesuai dengan yang dibutuhkan Cobalah melakukannya dengan resmi dan menyenangkan karena sesi ini adalah perayaan

Bahan Metodologi

Catatan:

___________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ 154

Anda mungkin juga menyukai