Anda di halaman 1dari 26

BAB I PENDAHULUAN

Menurut WHO, demensia adalah sindrom neurodegeneratif yang timbul karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan progresif disertai dengan gangguan fungsi luhur multipel seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil keputusan. Kesadaran pada demensia tidak terganggu. Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai dengan perburukan kontrol emosi, perilaku dan motivasi. Demensia vaskular adalah bentuk demensia kedua terbanyak setelah penyakit l!heimer. "a merupakan sindrom yang berhubungan dengan mekanisme vaskular yang berbeda. Demensia vaskular dapat di#egah dengan deteksi dini dan diagnosis yang tepat adalah penting. $asien yang pernah mengalami stroke mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk demensia vaskular. %aru&baru ini, lesi vaskular diduga telah memainkan peran dalam penyakit l!heimer. $ada '(()), arterosklerosis dan demensia senilis telah dinyatakan sebagai sindrom yang berbeda. $ada ')*), Mayer&Gross dkk melaporkan bah+a hipertensi adalah penyebab demensia pada ,-. pasien. $ada ')/0, Ha#hinski dkk menemukan istilah demensia multi&infark. $ada ')(,, 1ob menggunakan istilah yang lebih luas yaitu demensia vaskular.

BAB II

DEFINISI Demensia vaskular adalah penurunan kognitif dan kemunduran fungsional yang disebabkan oleh penyakit serebrovaskuler, biasanya stroke hemoragik dan iskemik, juga disebabkan oleh penyakit substansia alba iskemik atau sekuale dari hipotensi atau hipoksia.2,/ %aru&baru ini terdapat kontroversi dalam diagnosis demensia vaskuler. $ada abad ke 2-, demensia pada orang lanjut usia diduga berasal dari vaskular tetapi penelitian autopsi dan neuroimaging modern menunjukkan banyak kasus demensia pada orang lanjut usia di 3ropa dan merika 4tara adalah dampak dari penyakit l!heimer. Walaupun begitu, beberapa individu mengalami gangguan kognitif sebagai akibat dari stroke. Kebanyakan dari pasien ini menunjukkan tanda klinis seperti afasia atau disfungsi visual dan defisit neurologis ini jarang dikelirukan dengan penurunan kognitif karena demensia.2 %anyak orang lanjut usia dengan penurunan kognitif yang progresif mempunyai vaskular yang patologi dan perubahan yang berhubungan dengan l!heimer se#ara bersamaan. $ada pasien ini, terdapat kombinasi patologi penyakit l!heimer dan vaskular sehingga sukar untuk menentukan penyebab prinsip dari demensia.2

EPIDEMIOLOGI
1. "nternasional0,/

Demensia vaskular merupakan penyebab demensia yang kedua tertinggi di merika 5erikat dan 3ropa, tetapi merupakan penyebab utama di beberapa bagian di sia. Kadar prevalensi demensia vaskular ',,. di negara %arat dan kurang lebih 2,2. di 6epang Di 6epang, ,-. dari semua jenis demensia pada individu berumur lebih dari *, tahun adalah demensia vaskular. Di 3ropa, demensia vaskular dan demensia kombinasi masing&masing 2-. dan 0-. dari kasus. Di merika 1atin, ',. dari semua demensia adalah demensia vaskular Kadar prevalensi demensia adalah ) kali lebih besar pada pasien yang telah mengalami stroke berbanding yang terkontrol. 5etahun pas#a stroke, 2,. pasien mengalami demensia a+itan baru. Dalam +aktu 0 tahun berikutnya, resiko relatif kejadian demensia adalah ,,,..
2

2. 6enis kelamin7,0

Demensia vaskular paling sering pada laki&laki, khususnya pada mereka dengan hipertensi yang telah ada sebelumnya atau faktor risiko kardiovaskular lainnya.

3. 4mur 0

"nsiden meningkat sesuai dengan peningkatan umur

ETIOLOGI $enyebab utama dari demensia vaskular adalah penyakit serebrovaskular yang multipel, yang menyebabkan suatu pola gejala demensia. Gangguan terutama mengenai pembuluh darah serebral berukuran ke#il dan sedang, yang mengalami infark menghasilkan lesi parenkim multipel yang menyebar pada daerah otak yang luas. $enyebab infark termasuklah oklusi pembuluh darah oleh plak arteriosklerotik atau tromboemboli dari tempat asal yang jauh seperti katup jantung. $ada pemeriksaan, ditemukan bruit karotis, kelainan funduskopi, atau pembesaran kamar jantung.0

5elain itu, faktor resiko demensia vaskular adalah87,/,) 1. 4sia lanjut 2. Hipertensi 3. Merokok 4. $enggunaan alkohol kronis 5. terosklerosis

6. Hiperkolesterolemia 7. Homosistein plasma 8. Diabetes melitus 9. $enyakit kardiovaskular 10. $enyakit infeksi 55$ kronis 9meningitis, sifilis dan H":;
3

11. $ajanan kronis terhadap logam 9kera#unan merkuri, arsenik dan aluminium; 12. $enggunaan obat&obatan 9termasuklah obat sedatif dan analgetik; jangka panjang 13. 14. <ingkat pendidikan yang rendah =i+ayat keluarga mengalami demensia

5indrom genetik yang jarang juga dapat menyebabkan demensia vaskular.2 $enyakit Kromosom rteriopati autosomal dominant serebral ') dengan infark subkortikal dan leukoen#ephalopathy 9> D 5"1; ngiopati amiloid serebral 9> ; 2' Gen Notch3

Protein prekursor -amyloid (APP) tRNA Leu(UUR)

3nsefalomiopati mitokondrial dengan Mitokondrial asidosis laktat dan episod seperti stroke 9mtD? ; 9M31 5;

KLASIFIKASI %erbagai subtipe demensia vaskular yaitu82,0 '. Gangguan kognitif vaskular ringan 2. Demensia multi infrak. Disebabkan oleh infark pembuluh darah besar multipel 7. Demensia infark strategi. Disebabkan oleh infark single yang strategi 9seperti oklusi dari rteri serebral posterior dan menyebabkan infark thalamus bilateral atau sindrom arteri serebri anterior yang menyebabkan infark lobus frontal bilateral;. 0. Demensia vaskular karena lesi lakunar

,. $enyakit %ins+anger. Disebabkan oleh penyakit iskemik pembuluh darah ke#il 9seperti lakuna multipel di ganglia basal, di subkortikal atau di substansia alba periventrikuler;. *. Demensia vaskular akibat lesi hemoragik. <erdapat penyakit serebrovaskular hemoragik seperti hematoma subdural atau intraserebral atau perdarahan subaraknoid /. Demensia vaskular subkortikal (. Demensia #ampur 9kombinasi penyakit l!heimer dan demensia vaskular;

PATOFISIOLOGI 5emua bentuk demensia adalah dampak dari kematian sel saraf dan@atau hilangnya komunikasi antara sel&sel ini. Otak manusia sangat kompleks dan banyak faktor yang dapat mengganggu fungsinya. %eberapa penelitian telah menemukan faktor&faktor ini namun tidak dapat menggabungkan faktor ini untuk mendapatkan gambaran yang jelas bagaimana demensia terjadi.

$ada demensia vaskular, penyakit vaskular menghasilkan efek fokal atau difus pada otak dan menyebabkan penurunan kognitif. $enyakit serebrovaskular fokal terjadi sekunder dari oklusi vaskular emboli atau trombotik. rea otak yang berhubungan dengan penurunan kognitif adalah substansia alba dari hemisfera serebral dan nuklei abu&abu dalam, terutama striatum dan thalamus.
5

Mekanisme demensia vaskular yang paling banyak adalah infark kortikal multipel, infark single strategi dan penyakit pembuluh darah ke#il.0 a. Demensia multi&infark8 kombinasi efek dari infark yang berbeda menghasilkan penurunan kognitif dengan menggangu jaringan neural.

b. Demensia infark single8 lesi area otak yang berbeda menyebabkan gangguan kognitif yang signifikan. "ni dapat diperhatikan pada kasus infark arteri serebral anterior, lobus parietal, thalamus dan satu girus.

#. $enyakit pembuluh darah ke#il menyebabkan 2 sindrom major, penyakit %ins+anger dan status lakunar. $enyakit pembuluh darah ke#il menyebabkan perubahan dinding arteri, pengembangan ruangan :ir#ho+&=obin dan gliosis parenkim perivaskular.

d. $enyakit lakunar disebabkan oleh oklusi pembuluh darah ke#il dan menghasilkan lesi kavitas ke#il di otak akibat dari oklusi #abang arteri penetrasi yang ke#il. 1akunae ini ditemukan lebih sering di kapsula interna, nuklei abu&abu dalam, dan substansia alba. 5tatus lakunar adalah kondisi dengan lakunae yang banyak, mengindikasikan adanya penyakit pembuluh darah ke#il yang berat dan menyebar.

e. $enyakit %ins+anger 9juga dikenal sebagai leukoen#ephalopati subkortikal; disebabkan oleh penyakit substansia alba difus. $ada penyakit ini, perubahan vaskular yang terjadi adalah fibrohialinosis dari arteri ke#il dan nekrosis fibrinoid dari pembuluh darah otak yang lebih besar.

TANDA DAN GEJALA <anda dan gejala kognitif pada demensia vaskular selalunya subkortikal, bervariasi dan biasanya menggambarkan peningkatan kesukaran dalam menjalankan aktivitas harian seperti makan, berpakaian, berbelanja dan sebagainya. Hampir semua kasus demensia vaskular menunjukkan tanda dan simptom motorik.2,0,*
6

<anda dan gejala fisik8 Kehilangan memori, pelupa 1ambat berfikir 9bradifrenia; $using Kelemahan fokal atau diskoordinasi satu atau lebih ekstremitas "nersia 1angkah abnormal Konsentrasi berkurang $erubahan visuospasial $enurunan tilikan Defisit pada fungsi eksekutif seperti kebolehan untuk inisiasi, meren#ana dan mengorganisasi 5ering atau "nkontinensia urin dan alvi. "nkontinensia urin terjadi akibat kandung ken#ing yang hiperrefleksi.

<anda dan gejala perilaku8 $erbi#araan tidak jelas Gangguan bahasa Depresi %erhalusinasi <idak familiar dengan persekitaran %erjalan tanpa arah yang jelas

Menangis dan keta+a yang tidak sesuai. Disfungsi serebral bilateral menyebabkan inkontinensi emosional 9juga dikenal sebagai afek pseudobulbar; 5ukar menurut perintah %ermasalah dalam menguruskan uang

=i+ayat pasien yang mendukung demensia vaskular adalah kerusakan bertahap seperti tangga 9step+ise;, kekeliruan nokturnal, depresi, mengeluh somatik, dan inkontinensi emosional, stroke, dan tanda dan gejala fokal. >ontoh kerusakan bertahap adalah kehilangan memori dan kesukaran membuat keputusan diikuti oleh periode yang stabil dan kemudian akan menurun lagi. +itan dapat perlahan atau mendadak. Didapatkan bah+a <" yang lama dapat menyebabkan penurunan memori yang perlahan sedangkan stroke menyebabkan gejala yang serta&merta. 2,*

DIAGNOSIS 1. Anamnesis =i+ayat kesehatan Ditanyakan faktor resiko demensia vaskular seperti hipertensi, Diabetes melitus dan hiperlipidemia. 6uga ri+ayat stroke atau adanya infeksi 55$.

=i+ayat obat&obatan dan alkohol dakah penderita peminum alkohol yang kronik atau pengkonsumsi obat&obatan yang dapat menurunkan fungsi kognitif seperti obat tidur dan antidepresan golongan trisiklik.

=i+ayat keluarga dakah keluarga serebrovaskular. yang mengalami demensia atau ri+ayat penyakit

2. Pemeriksaan fisik

$ada demensia, daerah motorik, piramidal dan ekstrapiramidal ikut terlibat se#ara difus maka hemiparesis atau monoparesis dan diplegia dapat melengkapkan sindrom demensia. pabila manifestasi gangguan korteks piramidal dan ekstrapiramidal tidak nyata, tanda&tanda lesi organik yang men#erminkan gangguan pada korteks premotorik atau prefrontal dapat membangkitkan refleks&refleks. =efleks tersebut merupakan petanda keadaan regresi atau kemunduran kualitas fungsi.',/

a.

ef!eks meme"an" #grasp reflex$. 6ari telunjuk dan tengah si pemeriksa diletakkan pada telapak tangan si penderita. =efleks memegang adalah positif apabila jari si pemeriksa dipegang oleh tangan penderita

b.

ef!eks "!a%e!a. Orang dengan demensia akan memejamkan matanya tiap kali glabelanya diketuk. $ada orang sehat, pemejaman mata pada ketukan berkali&kali pada glabela hanya timbul dua tiga kali saja dan selanjutnya tidak akan memejam lagi

#.

ef!eks &a!m'men(a!. Goresan pada kulit tenar membangkitkan kontraksi otot mentalis ipsilateral pada penderita dengan demensia

d.

ef!eks k'rne'man)i%*!ar. Goresan kornea pada pasien dengan demensia membangkitkan pemejaman mata ipsilateral yang disertai oleh gerakan mandibula ke sisi kontralateral

e. Snout reflex. $ada penderita dengan demensia setiap kali bibir atas atau ba+ah diketuk m. orbikularis oris berkontraksi

f.

ef!eks mene(ek #suck reflex$. =efleks menetek adalah positif apabila bibir penderita di#u#urkan se#ara reflektorik seolah&olah mau menetek jika bibirnya tersentuh oleh sesuatu misalnya sebatang pensil

10

g.

ef!eks kaki ('nik. $ada demensia, penggoresan pada telapak kaki membangkitkan kontraksi tonik dari kaki berikut jari&jarinya.

+. Pemeriksaan MMSE

lat skrining kognitif yang biasa digunakan adalah pemeriksaan status mental mini atau Mini&Mental 5tate 3Aamination 9MM53;. $emeriksaan ini berguna untuk mengetahui kemampuan orientasi, registrasi, perhatian, daya ingat, kemampuan bahasa dan berhitung. Defisit lokal ditemukan pada demensia vaskular sedangkan defisit global pada penyakit l!heimer.

MM53 Bolstein 9lihat lampiran;8 $ertanyaan Orientasi 5kor maksimum $ertama, tanya pasien tanggal, hari, bulan, tahun dan , musim. Kedua ditanyakan lokasi sekarang seperti fasilitas, , lantai, bandar, provinsi dan negara. ?amakan 7 objek 9seperti bola, bendera, pintu; dan 7 minta pasien untuk mengulanginya Minta pasien untuk mengeja perkataan CduniaD se#ara , terbalik atau menolak / dari '-- se#ara berurutan 9berhenti setelah , ja+aban;. Minta pasien untuk mengingat 7 objek dari bagian 7
11

=egistrasi tensi Daya ingat

%ahasa

registrasi tes ini Minta pasien untuk mengidentifikasi pensil dan arloji Minta pasien untuk mengulang frasa Ctidak jika, dan, tetapiD Minta pasien untuk mengikut arahan sebanyak 7& langkah Minta pasien untuk memba#a dan mematuhi frasa Ctutup mata andaD Minta pasien untuk menulis satu ayat Minta pasien untuk mengkopi satu set pentagon yang saling bertindih. 5kor 7-

2 ' 7 ' ' '

5koring8 skor maksimum yang mungkin adalah 7-. 4mumnya skor yang kurang dari 20 dianggap normal. ?amun nilai batas tergantung pada tingkat edukasi seseorang pasien. Oleh karena hasil untuk pemeriksaan ini dapat berubah mengikut +aktu, dan untuk beberapa inidividu dapat berubah pada siang hari, rekamlah tanggal dan +aktu pemeriksaan ini dilakukan.

,. Kri(eria )ia"n's(ik <erdapat beberapa kriteria diagnostik yang melibatkan tes kognitif dan neurofisiologi pasien yang digunakan untuk diagnosis demensia vaskular. Diantaranya adalah8
a.

Kri(eria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, fourth edition, text revision #DSM-I.-T $,/0 Kriteria ini mempunyai sensitiviti yang baik tetapi spesifitas yang rendah. =umusan dari kriteria diagnostik D5M&":&<= adalah seperti berikut8 $erkembangan defisit kognitif multipel terdiri dari8 Gangguan memori 9gangguan kemampuan dalam mempelajari informasi baru atau mengingat informasi yang sudah dipelajari;

5alah satu atau lebih gangguan kognitif berikut8

12

fasia 9gangguan berbahasa; praksia 9gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas motorik dalam keadaan fungsi otot yang normal; gnosia 9kegagalan untuk mengenali atau menamai objek;

Gangguan fungsi berfikir abstrak 9eg meren#anakan, berorganisasi; Gangguan kognitif di atas menyebabkan gangguan yang berat pada fungsi sosial dan pekerjaan penderita Kelainan ini ditandai dengan proses yang bertahap dan penurunan fungsi kognitif yang berkelanjutan Gangguan kognitif di atas tidak disebabkan oleh hal&hal berikut8 Kelainan 55$ lain yang menyebabkan gangguan memori yang progresif 9misalnya gangguan peredaran darah otak, $arkinson dan tumor otak; Kelainan sistemik yang dapat menyebabkan demensia 9misalnya hipotiroidisme, defisiensi vitamin % dan asam folat, defisiensi niasin, hiperkalemi, neurosifilis dan infeksi H":;

Kelainan pasien tidak disebabkan oleh delirium Kelainan tidak disebabkan oleh kelainan aksis ' 9misalnya gangguan depresi dan ski!ofrenia;

b.

Sk'r iskemik Ha12inski

5kor "skemik Ha#hinski adalah seperti berikut8

13

=i+ayat dan gejala +itan mendadak Deteriorasi bertahap $erjalanan klinis fluktuatif Kebingungan malam hari Kepribadian relatif terganggu Depresi Keluhan somatik 3mosi labil =i+ayat hipertensi =i+ayat penyakit serebrovaskuler rteriosklerosis penyerta Keluhan neurologi fokal Gajala neurologi fokal

5kor 2 ' 2 ' ' ' ' ' ' 2 ' 2 2

5kor ini berguna untuk membedakan demensia l!heimer dengan demensia vaskular. %ila skor E/8 demensia vaskular. 5kor F08 penyakit l!heimer.

c.

Kri(eria the National Institute of Neurological Disorders and Stroke-Association International pour la Recherch at L !nseigne"ent en Neurosciences #NINDSAI EN$.

Kri(eria *n(*k )ia"n'sis &r'%a%!e 3as1*!ar )emen(ia4

. Demensia Didefinisikan dengan penurunan kognitif dan dimanifestasikan dengan kemunduran memori dan dua atau lebih domain kognitif 9orientasi, atensi, bahasa, fungsi visuospasial, fungsi eksekutif, kontrol motor, praksis;, ditemukan dengan pemeriksaan klinis dan tes neuropsikologi, defisit harus #ukup berat sehingga mengganggu aktivitas harian dan tidak disebablan oleh efek stroke saja.

Kriteria eksklusi8 kasus dengan penurunan kesadaran, delirium, psikosis, aphasia berat atau kemunduran sensorimotor major. 6uga gangguan sistemik @ penyakit lain yang menyebabkan defisit memori dan kognisi.
14

%. $enyakit serebrovaskular danya tanda fokal pada pemeriksaan neurologi seperti hemiparesis, kelemahan fasial ba+ah, tanda %abinski, defisit sensori, hemianopia, dan disartria yang konsisten dengan stroke 9dengan atau tanpa ri+ayat stroke; dan bukti penyakit serebrovaskular yang relevan dengan pen#itraan otak 9>< 5#an atau M="; seperti infark pembuluh darah multipel atau infark strategi single 9girus angular, thalamus, basal forebrain;, lakuna ganglia basal multipel dan substansia alba atau lesi substansia alba periventrikular yang ekstensif, atau kombinasi dari yang di atas.

>. Hubungan antara dua kelainan di atas +itan demensia 7 bulan pas#a stroke Deteriorasi fungsi kognitif mendadak atau progresi defisit kognitif yang fluktuasi atau step+ise

Gam%aran k!inis k'nsis(en )en"an )ia"n'sis &r'%a%!e 3as1*!ar )emen(ia

danya gangguan langkah dini 9langkah ke#il Gmar#he a petits pasH, atau langkah magnetik, apraksi&ataAi# atau $arkinson; %. =i+ayat unsteadiness dan jatuh tanpa sebab >. 4rgensi dan frekuensi miksi dini serta keluhan berkemih yang lain bukan disebabkan oleh kelainan urologi D. $seudobulbar palsy 3. $erubahan personaliti dan suasana hati, abulia, depresi, inkontinensi emosi, atau defisit subkortikal lain seperti retardasi psikomotor dan fungsi eksekutif abnormal.

15

Gam%aran k!inis 5an" (i)ak men)*k*n" )emensia 3ask*!ar

+itan dini defisit memori dan perburukan memori dan fungsi kognitif lain seperti bahasa 9aphasia sensori transkortikal;, ketrampilan motor 9apraksia; dan persepri 9agnosia; yang progresif tanpa disertai lesi fokal otak yang sesuai pada pen#itraan %. <idak ada konsekuensi neurologi fokal selain dari gangguan kognitif >. <idak ada kerusakan serebrovaskular pada >< 5#an atau M=" otak

Dia"n'sis k!inika! *n(*k &'ssi%!e 3es1*!ar )emen(ia

danya demensia dengan tanda neurologi fokal pada pasien tanpa pen#itraan otak@tiada hubungan antara demensia dengan stroke. %. $asien dengan defisit kognitif yang variasi dan bukti penyakit serebrovaskular yang relevan

Kri(eria *n(*k )ia"n'sis )efini(e 3as1*!ar )emen(ia

. Kriteria klinis untuk probable vas#ular dementia %. %ukti histopatologi penyakit serebrovaskular dari biopsi atau autopsi

16

>. <idak ada neurofibrillary tangles dan plak neuritik D. <idak ada kelainan patologi atau klinikal yang dapat menyebabkan demensia

K!asifikasi )emensia 3ask*!ar *n(*k (*6*an &ene!i(ian

Demensia diklasifikasikan berdasarkan gambaran klinikal, radiologi dan neuropatologi, kepada demensia vaskular kortikal dan subkortikal, demensia thalamik. "stilah penyakit l!heimer dengan penyakit serebrovaskular digunakan untuk pasien dengan l!heimer dan pen#itraan yang sesuai dengan penyakit serebrovaskular. Dalam penelitian epidemiologi, pasien ini termasuk dalam kelompok demensia vaskular. "stilah demensia #ampur sebaiknya tidak digunakan.

7. Brain s1an Deteksi karakter yang abnormal pada pen#itraan struktural 9>< 5#an dan M="; dan pen#itraan fungsional seperti 5$3>< dan $3< dapat membantu dalam menentukan diagnosis diferensial. a. ><&5#an Dapat mengidentifikasi lesi otak 9tumor;, infark serebri, hematoma subdural atau ekstradura, abses serebral, penyakit serebrovaskular dan atrofi kortikal.

b. M=" Hasil M=" dapat mengidentifikasi lesi pada penyakit serebrovaskular yang mengindikasikan demensia vaskular.

17

DIAGNOSA BANDING 1. Pen5aki( A!82eimer %iasanya demensia vaskular telah dibedakan dari demensia tipe l!heimer denganpemburukan yang mungkin menyertai penyakit serebrovaskular selama satu periode +aktu. Walaupun pemburukan yang jelas dan bertahap mungkin tidak ditemukan pada semua kasus, gejala neurologis fokal adalah lebih sering pada demensia vaskular dibandingkan pada demensia tipe l!heimer, demikian juga faktor risiko standar untuk penyakit serebrovaskular.7

%erikut adalah perbandingan antara demensia vaskular dan penyakit l!heimer. Gejala klinik Demensia vaskular $enyakit l!heimer =i+ayat penyakit <" , stroke, faktor resiko Kurang atherosklerosis aterosklerosis seperti Diabetes melitus, hipertensi Onset $rogresivitas Mandadak atau bertahap $erlahan atau bertahap seperti
18

%ertahap $enurunan perlahan dan

$emeriksaan neurologi 1angkah Memori

tangga Defisit neurologi

progresif ?ormal %iasanya normal $rominen pada fase a+al Kemunduran lambat F0 ?ormal atau atrofi hipokampus

5elalu terganggu Kemunduran ringan pada fase a+al Bungsi eksekutif Dini dan kemunduran yang nyata 5kor iskemik E/ Ha#hinski ?euroimaging "nfark atau lesi substansia alba

2. Pen*r*nan k'"ni(if aki%a( *sia pabila usia meningkat, terjadi kemunduran memori yang ringan. :olume otak akan berkurang dan beberapa sel saraf atau neurons akan hilang.

+. De&resi %iasanya orang yang depresi akan pasif dan tidak berespon. Kadang&kadang keliru dan pelupa.

,. De!iri*m danya kekeliruan dan perubahan status mental yang #epat. "ndividu ini disorientasi, pusing, inkoheren. Delirium disebabkan kera#unan atau infeksi yang dapat diobati. %iasanya sembuh sempurna setelah penyebab yang mendasari diatasi

7. Ke2i!an"an mem'ri ntara penyebab kehilangan memori yang lain adalah8 Malnutrisi Dehidrasi Batigue

19

Depresi 3fek samping obat Gangguan metabolik <rauma kepala <umor otak jinak "nfeksi bakteri atau virus $arkinson

P E.ENSI 5indrom demensia vaskular biasanya disebabkan oleh stroke. 6adi, prevensi 9terapi primer; atau terapi sekunder stroke adalah kun#i untuk men#egah penurunan kognitif ini. Memodifikasi faktor resiko kemunduran kognitif dapat membantu men#egah stroke dan demensia vaskular. Baktor resiko yang paling penting adalah hipertensi. $enelitian kohort epidemiologi dan per#obaan intervensi dengan pengobatan antihipertensi menunjukkan kegunaan obat antihipertensi dalam men#egah demensia vaskular. $asien dengan merokok harus berhenti merokok karena dapat menyebabkan perbaikan perfusi serebral dan fungsi kognitif. Baktor diet seperti hiperkolesterolemia juga dapat berperan. 5edangkan dalam penelitian yang lain pula mendapati bah+a individu yang yang melakukan aktivitas yang menstimulasi intelektual seperti interaksi sosial, #atur, #ross+ord pu!!le dan bermain alat musik dapat menurunkan resiko demensia se#ara signifikan. 2,7,/,'-

PENATALAKSANAAN <ujuan penatalaksanaan demensia vaskular adalah80,/ Men#egah terjadinya serangan stroke baru Menjaga dan memaksimalkan fungsi saat ini Mengurangi gangguan tingkah laku Meringankan beban pengasuh

20

Menunda progresifitas ke tingkat selanjutnya

$enatalaksanaan terdiri dari non&medikamentosa dan medikamentosa8 1. N'n-Me)ikamen('sa

a. Mem&er%aiki mem'ri <he Heart and 5troke Boundation of >anada mengusulkan beberapa #ara untuk mengatasi defisit memori dengan lebih baik Memba+a nota untuk men#atat nama, tanggal, dan tugas yang perlu dilakukan. Dengan ini stres dapat dikurangkan. Melatih otak dengan mengingat kembali a#ara sepanjang hari sebelum tidur. "ni dapat membina kapasiti memori Menjauhi distraksi seperti televisyen atau radio ketika #oba memahami mesej atau instruksi panjang. <idak tergesa&gesa mengerjakan sesuatu hal baru. >oba meren#ana sebelum melakukannya. %anyak besabar. Marah hanya akan menyebabkan pasien lebih sukar untuk mengingat sesuatu. %elajar teknik relaksasi juga berkesan.

%. Die( $enelitian di =otterdam mendapati terdapat peningkatan resiko demensia vaskular berhubungan dengan konsumsi lemak total. <ingkat folat, vitamin %* dan vitamin %'2 yang rendah juga berhubungan dengan peningkatan homosisteine yang merupakan faktor resiko stroke.

2. Me)ikamen('sa

a. Men1e"a2 )emensia 3ask*!ar mem%*r*k 9/0


21

$rogresifitas demensia vaskular dapat diperlambat jika faktor resiko vaskular seperti hipertensi, hiperkolesterolemia dan diabetes diobati.

gen anti platlet berguna untuk men#egah stroke berulang. $ada demensia vaskular, aspirin mempunyai efek positif pada defisit kognitif. gen antiplatelet yang lain adalah tio#lodipine dan #lopidogrel.

As&irin8 men#egah platelet&aggregating thromboAane 2 dengan memblokir aksi prostaglandin sintetase seterusnya men#egah sintesis prostaglandin

Ti'1!')i&ine8 digunakan untuk pasien yang tidak toleransi terhadap terapi aspirin atau gagal dengan terapi aspirin.

:!'&i)'"re! %is*!fa(e8 obat antiplatlet yang menginhibisi ikatan reseptor platlet se#ara direk.

D$ ke

gen hemorheologik meningkatkan kualiti darah dengan menurunkan viskositi, meningkatkan fleksibiliti eritrosit, menginhibisi agregasi platlet dan formasi trombus serta supresi adhesi leukosit. Pen(';if5!!ine )an er"'i) mes5!a(e #H5)er"ine$ dapat meningkatkan aliran darah otak. Dalam satu penelitian yang melibatkan 2) pusat di 3ropa, perbaikan intelektual dan fungsi kognitif dalam +aktu ) bulan didapatkan. Di 3uropean $entoAifylline Multi&"nfar#t Dementia 5tudy, pengobatan dengan pentoAifylline didapati berguna untuk pasien demensia multi&infark.

%. Mem&er%aiki f*n"si k'"ni(if )an sim&('m &eri!ak*

22

Obat untuk penyakit l!heimer yang memperbaiki fungsi kognitif dan gejala perilaku dapat juga digunakan untuk pasien demensia vaskular.

Obat&obat demensia adalah seperti berikut8 ?ama obat Donepe!il Golongan $enghambat kolinesterase $enghambat kolinesterase $enghambat kolinesterase "ndikasi Demensia ringan& sedang Demensia ringan& sedang Demensia ringan& sedang Demensia sedang& berat Dosis 3fek samping Dosis a+al , mg@hr, Mual, setelah 0&* minggu muntah, menjadi '- mg@hr diare, insomnia Dosis a+al ( mg@hr, Mual, setiap bulan dinaikkan ( muntah, mg@hr sehingga dosis diare, maksimal 20 mg@hr anoreksia Dosis a+al 2 A '., mg@hr. Mual, 5etiap bulan dinaikkan 2 muntah, A '., mg@hr hingga pusing, maksimal 2 A*mg@hr diare, anoreksia Dosis a+al , mg@hr, $using, stelah ' minggu dosis nyeri kepala, dinaikkan menjadi 2A, konstipasi mg@hr hingga maksimal 2 A '- mg@hr

Galantamine

=ivastigmine

Memantine

$enghambat reseptor ?MD

Obat&obat untuk gangguan psikiatrik dan perilaku pada demensia adalah8 Gangguan perilaku Depresi ?ama obat 5italopram 3sitalopram 5ertralin gitasi, ansietas, perilaku obsesif Iuetiapin Olan!apin =isperidon Dosis '-&0- mg@hr ,&2- mg@hr 2,&'-- mg@hr 2,&7-- mg@hr 2,,&'- mg@hr -,,&' mg, 7A@hr
23

3fek samping Mual, mengantuk, nyeri kepala, tremor "nsomnia, diare, mual, mulut kering, mengantuk Mual, diare, mengantuk, mulut kering, disfungsi seksual Mengantuk, pusing, mulut kering, dispepsia Meningkat berat badan, mulut kering, pusing, tremor Mengantuk, tremor, insomnia, pandangan kabur, nyeri kepala

"nsomnia

Jolpidem <ra!odon

,&'- mg malam hari 2,&'-- mg malam hari

Diare, mengantuk $using, nyeri kepala, mulut kering, konstipasi

FOLLO< UP 1. A<AT INAP 6ika pasien yang depresi tidak menunjukkan respon terhadap pengobatan atau depresi berat 9seperti men#oba untuk membunuh diri;, terapi elektrokonvulsif diindikasikan. $ada demensia yang terus berlanjut, perubahan perilaku yang lebih berat seperti agitasi, agresi, berjalan tanpa arah jelas, gangguan tidur dan perilaku seksual yang abnormal diobservasi. 5ebaiknya pasien ditempatkan di institusi khusus apabila masalah perilaku tidak terka+al, aktivitas harian sangat memerlukan bantuan atau penjaga tidak lagi mampu menjaga pasien.

2.

A<AT JALAN

Bollo+ up yang reguler setiap 0&* bulan direkomendasikan untuk menilai kondisi umum pasien dan gejala kognitif. $engobatan faktor resiko seperti hipertensi, hiperkolesterolemia dan diabetes melitus juga memerlukan perhatian khusus.

P OGNOSIS $rognosis demensia vaskular lebih bervariasi dari penyakit l!heimer %eberapa pasien dapat mengalami beberapa siri stroke dan kemudian bebas stroke selama beberapa tahun jika diterapi untuk modifikasi faktor resiko dari stroke. %erdasarkan beberapa penelitian, demensia vaskular dapat memperpendek jangka hayat sebanyak ,-. pada lelaki, individu dengan tingkat edukasi yang rendah dan pada individu dengan hasil uji neurologi yang memburuk $enyebab kematian adalah komplikasi dari demensia, penyakit kardiovaskular dan berbagai lagi faktor seperti keganasan.

24

DAFTA PUSTAKA '. Mardjono, M., 5idharta, $. 92--*;. ?eurologi Klinis Dasar. $< Dian =akyat. 6akarta. Hal 2''&2'0

2. %rust, 6.>.M. 92--(;. >urrent Diagnosis K <reatment8 ?eurology. M#Gra+&Hill >ompanies, "n#. 5ingapore.

7. nonymous. 92-'-;. Demensia. http8@@+++.s#ribd.#om@do#@20/))0)(@D3M3?5"

Diunduh

dari

0. lagiakrishnan, K., Masaki, K. 92-'- pr 2;. eMedi#ine from WebMD8 :as#ular Dementia. Diunduh dari http8@@emedi#ine.meds#ape.#om@arti#le@2)2'-,&overvie+

,. Dorsey, 6., White, M., %arston, 5. 92--/ De#ember;. :as#ular Dementia8 5igns, 5ymptoms, <reatment, and 5upport. Diunduh dari http8@@helpguide.org@elder@vas#ularLdementia.htm

*. nonymous. 92--/;. Meds#ape from WebMD today8 >lini#al Differen#es mong Bour >ommon Dementia 5yndromes8 :as#ular Dementia. Diunduh dari http8@@+++.meds#ape.#om@vie+arti#le@,*0*2/L7
25

/. De+anto, G. dkk 92--);. $anduan $raktis Diagnosis dan <atalaksana $enyakit 5araf. $enerbit %uku Kedokteran 3G>. 6akarta. Hal '/-&'(0

(. Walker, H.K. dkk, 9'))-;. >lini#al Methods8 <he History, $hysi#al and 1aboratory 3Aaminations, <hird 3dition. Diunduh dari http8@@+++.n#bi.nlm.nih.gov@bookshelf@br.f#giM bookN#mKpartN ',-*

). 5hiel, W.>. 92--) ?ovember;. =A1ist the "nternet Drug "ndeA8 Dementia. Diunduh dari http8@@+++.rAlist.#om@dementiaLslidesho+@arti#le.htm =evie+ed by

10. =oman, G.>. dkk. 9'))7;. <he "nternet 5troke >enter. ?inds& iren Diagnosti# >riteria.

07 92;8 2,-&*-. Diunduh dari http8@@+++.stroke#enter.org@trials@s#ales@ninds&airen.html

26

Anda mungkin juga menyukai