Anda di halaman 1dari 54

UPAYA KESEHATAN JIWA ANAK REMAJA DI SMP DAN SMU

Dr. H EDY SUGIARTO M.Kes. KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA CIREBON

MASALAH KESEHATAN JIWA REMAJA


PERKEMBANGAN JIWA REMAJA GANGGUAN JIWA REMAJA

MASA REMAJA
MASA YG INDAH DLM KEHIDUPAN BANYAK TERJADI PERUBAHAN BIOLOGIS, PSIKOLOGIS DAN EMOSIONAL.
PERSIAPAN MEMASUKI MASA REMAJA LINGKUNGAN (ORTU, GURU, MASYARAKAT) ?? BILA TDK MENGERTI MARAH, BINGUNG, SALAH PENGERTIAN, DLL. SHG TERJADI DAMPAK NEGATIF.

MASA REMAJA
MASA REMAJA AWAL (11 14 TH) MASA REMAJA PERTENGAHAN (14 17 TH) MASA REMAJA AKHIR (17 20 TH).

PERUBAHAN YG TERJADI DLM MASA REMAJA


Perubahan biologis. Perubahan psikoseksual. Perkembangan kognitif dan kepribadian. Pembentukan identitas diri. Pengaruh lingkungan dan teman sebaya. Pembentukan moral. Perilaku berisiko tinggi.

PERUBAHAN BIOLOGIS
Disebut juga MASA PUBERTAS tjd perubahan biologis brp proses pematangan alat kelamin siap utk reproduksi
CIRI KELAMIN PRIMER (Alat reproduksi) CIRI KELAMIN SEKUNDER (Buah dada pd perempuan, pertumbuhan bulu pd ketiak, alat kelamin dan khusus pria rambut pd wajah). Perempuan lbh cepat drpd pria.

Pertumbuhan tinggi dan berat badan Remaja sangat sensitif membandingkan dirinya dg teman sebaya, bila tdp perbedaan timbul rasa malu dan rendah diri.

PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN KEPRIBADIAN


Cara berfikir lebih abstrak, konseptual dan berorientasi ke masa depan. >> remaja menunjukan minat dan kemampuan tinggi dlm berbagai bidang.

PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI


Mrpk tugas utama masa remaja membentuk identitas diri yg mantap. Pertanyaan remaja
Siapakah saya ? Kemanakah arah hidup saya ? Saya nanti mau jadi apa ? Dll.

Bila pertanyaan tsb tdk dpt dijawab dan diselesaikan dg baik, pd akhir masa remaja timbul KRISIS IDENTITAS.

KRISIS IDENTITAS bila parah timbul kebingungan, kegagalan membentuk suatu identitas diri yg menyatu. Unsur penting pembentk identitas diri : Pembentukan rasa kemandirian dpt timbul sikap berlawanan dg ortu. Peran seksual Identifikasi gender Peran sosial Peran perilaku

Perkemb. Identitas diri remaja yg sehat


Kemampuannya utk bersikap fleksibel dan sekaligus tumbuh serta dpt menyesuaikan dirinya thd pelbagai situasi baru dlm kehidupannya. Penting sikap keluarga yg dpt berempati, mengerti, mendukung dan bersikap komunikatif.

PENGARUH TEMAN SEBAYA


Rumah bagi remaja adl landasan dasar. Sekolah adl dunianya teman sebaya. Identias diri remaja yg mandiri : identitas diri yg terpisah dari orangtua, tapi cukup dekat dg keluarga.

PERILAKU BERISIKO TINGGI


Suatu perilaku sesaat yg cukup membahayakan, tapi bukan mrpk suatu ggn jiwa. suatu pola perilaku yg terus menerus membahayakan bagi diri sendiri atau orang lain mrpk suatu ggn jiwa cukup serius.

Bentuk perilaku berisiko tinggi


Merokok Menggunakan narkoba Minum alkohol Ngebut Tawuran di sekolah, kerusuhan bahkan membunuh Berkelahi dg alasan sepele atau mencari keributan Tindakan melanggar hukum Melakukan hubungan seks bebas

FAKTOR GENETIK, BIOLOGIK, KONSTITUSI ONAL FAKTOR PSIKO SOSIAL

PERILAKU BERISIKO TINGGI

FAKTOR GENETIK, BIOLOGIK, KONSTITUSIONAL


Ggn tingkah laku Ggn kepribadian organik kerusakan permanen pd otak Ggn hiperaktif Sulit belajar : disleksia, diskalkulia Mental retardasi ambang Pola asuh yg merugikan

FAKTOR PSIKOSOSIAL
1. Rasa takut, rasa rendah diri, rasa tdk aman kompensasi dg berperilaku risiko tinggi 2. Ingin memastikan peran seksualnya atau identitas krn ajakan teman sebaya, takut disebut penakut, banci, kuno, tdk ngetrend, dll. 3. Yakin dirinya hebat, mau mencoba kemampuannya, dll. 4. Depresi pd remaja menentang, perilaku anti sosial atau ggn tingkah laku.

5. Pengalaman traumatik, penelantaran, penganiayaan emosi, fisik, atau 6. Pengaruh dari desakan teman (sangat kuat) 7. Penanaman nilai-2 Kami Vs Mereka thd org atau klp lain yg berbeda tanpa menanamkan konsep kekitaan yg bersifat heterogen dan manusiawi. 8. Proses identifikasi thd tind kekerasan, contoh main hakim sendiri.

MASALAH NARKOBA PD MASA REMAJA


PENYALAHGUNAAN NARKOBA Tdp peningkatan drastis plg banyak kasus, pend SMP dan SMU >> usia 15 s/d 25 thn. Pemakai mulai dari SD s/d PT mulai umur 10 tahun. Jabar termasuk 10 besar wilayah di Indonesia utk kasus narkoba termasuk peringkat ke 2 kasus peredaran gelap narkoba. Terjadi mulai perkotaan s/d pedesaan.

BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA Kecepatannya dlm menimbulkan ketergantungan Kesulitan penanganan dan penyembuhan terbukti angka tinggi relaps penyakit kronis dan kambuhan Tjd peningkatan penyebaran penyakit dan peningkatan masalah sosial hepatitis.

NARKOBA (WHO)
SEMUA ZAT KECUALI MAKANAN, AIR ATAU OKSIGEN YG JIKA DI MASUKKAN DLM TUBUH DPT MENGUBAH FUNGSI TUBUH SECARA FISIK DAN PSIKOLOGIS.

Penyebab peningkatan pemakaian narkoba


Tdp kemudahan atau tersedianya narkoba dimana-mana. Krn pengaruh buruk dari teman Rasa ingin tahu / coba dari remaja Ingin melarikan diri dari permasalahan yg dihadapi Harganya relatif terjangkau dlm paket murah meriah.

MENGAPA REMAJA MGNKN NARKOBA


Perasaan galau peralihan masa kanak / remaja ke dewasa. Tekanan kawan atau klp bermain (geng) Pemberontakan separatis otoritas ortu dan mencari identitas diri. Keingintahuan dorongan kuat utk eksplorasi. Jiwa petualang dorongan melakukan perbuatan yg berisiko. Meniru org dewasa terutama bila selalu dianggap anak kecil. Obat mujarab mengatasi perasaan emosi. Keyakinan yg salah yg terjadi pd orang lain tdk akan terjadi pd dirinya.

CIRI RISIKO TINGGI PD ANAK


Sulit memusatkan perhatian pd suatu kegiatan. Sering sakit. Mudah kecewa. Mudah murung. Sudah merokok sejak sekolah dasar. Agresif dan destruktif. Sering mencuri, berbohong atau melawan tata tertib. Mempunyai IQ taraf perbatasan (70-90).

CIRI RISIKO TINGGI PD REMAJA


Memp rasa rendah diri, kurang percaya diri, dan memp citra diri yg negatif. Memp sifat tdk sabar dan keingin tahuan hrs sgr terpenuhi. Diliputi rasa sedih (depresi) atau ansietas (kecemasan). Cenderung melakukan sesuatu yg berisiko tinggi atau membahayakan. Cenderung memberontak atau menantang. Tdk mau mengikuti tata nilai yg berlaku. Kurang taat beragama. Berteman dg penyalahguna narkoba. Cenderung menyerempet bahaya utk menimbulkan rasa hebat. Rasa ingin tahu dan ingin coba-coba yg kuat. Motivasi belajar yg rendah. Tdk suka kegiatan ekstra kurikuler. Memp hambatan (penyimpangan) dlm perkembangan psikososial (pemalu, sulit bergaul, sering masturbasi, menyendiri, kurang gaul dg lawan jenis). Mudah menjadi bosan, jenuh dan murung Cenderung merusak diri sendiri.

Ciri risiko tinggi pd keluarga


Kurang komunikatif dg anak. Terlalu mengatur anak. Terlalu menuntut anak secara berlebihan agar berprestasi di luar kemampuannya. Kurang memberikan perhatian krn terlalu sibuk. Kurang harmonis, sering bertengkar, memp masalah rumah tangga. Tdk memiliki standar baik-buruk atau salah-benar yg jelas. Salah satu ortu menjadi penyalahguna narkoba. Disiplin yg tdk konsisten, adanya perbedaan nilai antara ayah dan ibu.

Tanda-tanda pemakai narkoba


Gejala Fisik Perubahan Sikap Perubahan Perilaku

Gejala Fisik : Perbuatan Terintoksikasi Mata merah krn sakit atau lelah, kelopak mata terasa berat Pergerakan mata tdk tepat. Mengenakan kacamata pd waktu yg tdk tepat. Corak kulit menjadi pucat scr tdk normal. Perubahan dlm pola-2 bicara dan pola-2 perbendaharaan kata. Perkembangan fisik tertekan. Nafsu makan, selera atau keinginan besar utk makan, khususnya utk makanan manis atau gula-2. Kehilangan berat badan atau kehilangan selera yg tdk dpt dijelaskan. Mengabaikan penampilan pribadi.

Perubahan SIkap : Prestasi sekolah menurun. Pola tidur berubah. Sering bepergian hingga larut malam. Sering mengurung diri, lama di km mandi, menghindari bertemu anggota keluarga, sering mendapat telpon dan didatangi org tdk dikenal, sering berbohong, banyak menggunakan uang dg alasan yg tdk jelas, mencuri/melakukan tindak kriminal, barang berharga miliknya hilang. Sering bersikap emosional. Hilangnya minat thd hobi dan kegiatan yg selama ini disenangi.

Perubahan Perilaku :

Periode kemurungan, depresi, ansietas, atau sifat lekas marah yg tdk dpt dijelaskan. Reaksi berlebihan dan sangat tdk cocok pd kritikan ringan atau permintaan sederhana. Interaksi dan komunikasi dg org lain berkurang. Preokupasi dg diri sendiri, kurang perhatian utk perasaan org lain. Kehilangan minat dlm hal-2 yg sebelumnya penting seperti hobi dan olahraga. Kehilangan motivasi dan antusiasme atau kegembiraan yg besar. Kelesuan, kekurangan tenaga dan vitalitas. Kehilangan kemampuan utk memikul tanggungjawab. Kebutuhan utk kegembiraan atau kepuasan seketika. Perubahan dlm ide-2, nilai-2, dan keyakinan. Perubahan teman, ketidakinginan utk memperkenalkan teman-2 kpd keluarga. Jumlah uang yg besar. Keluar rumah stl setuju utk pulang.

UPAYA SEKOLAH BEBAS NARKOBA


1. Seleksi penerimaan siswa baru dan pemindahan siswa yg mendaftar bebas dari narkoba dg surat ket.dokter. 2. Pengawasan di sekolah pengawasan intensif seluruh siswa tdp perubahan. 3. Pemeriksaan berkala (tdk ada pemberitahuan). 4. Menyisipkan muatan bahaya narkoba pd masa pelajaran tertentu, spt agama, kimia, biologi. 5. Penyuluhan bahaya narkoba secara berkala bekerjasama dg dinas/instansi atau LSM. 6. Memberdayakan Komite Sekolah utk berperan dlm pencegahan bahaya narkoba.

GANGGUAN JIWA PD ANAK dan REMAJA


1. Gangguan belajar. 2. Depresi berat dan usaha bunuh diri pd anak remaja. 3. Gangguan tingkah laku. 4. Penyalahgunaan narkoba.

1. Gangguan Belajar.
Permasalahan pd remaja dg berbagai penyebab, bukan hanya masalah intelegensi (kecerdasan). Memerlukan upaya komprehensif berbagai disiplin ilmu.

FAKTOR INTRINSIK 1. FISIK a. Ggn Pendengaran, penglihatan. b. Ggn fisik (kelelahan, penyakit kronis). c. Kerusakan jaringan otak. d. Ggn Perkembangan motorik. 2. PSIKOLOGIS. a. Anak blm siap sekolah. b. Intelegensi anak (rendah atau tinggi). c. Motivasi dan minat belajar. d. Ggn emosional. e. ADHD. f. Ggn tingkah laku. g. Ggn perkembangan pervasive. h. Kesulitan belajar spesifik. i. Ggn perkembangan bicara dan bahasa. GANGGUAN KESULITAN BELAJAR PADA ANAK

FAKTOR EKSTRINSIK 1. 2. Orangtua / Keluarga. Sekolah.

2. Depresi pada anak & remaja dan usaha bunuh diri

Anak sebenarnya lebih rentan terhadap stress dan lebih mudah mengalami kecemasan dan depresi dibanding orang dewasa

Depresi pada remaja (12-18 thn) perkembangan normal cenderung depresi -> sulit dibedakan dgn patologis
1. Sulit menerima perubahan yg tjd krn pubertas 2. Hambatan dalam kemampuan untuk berfikir secara abstrak, gejala menarik diri, isolasi 3. Harga diri rendah, tidak berdaya, tidak ada harapan atau menyangkal, penyalahgunaan obat 4. Terdapat perilaku antisosial

terdapat hubungan kuat antara depresi & usaha bunuh diri depresi faktor risiko berat tind bunuh diri Depresi pada masa kanak merupakan prediksi yang kuat untuk percobaan bunuh diri pada masa dewasa muda (Harrington)

Usaha bunuh diri pada anak & remaja Pikiran bunuh diri (Suicidal thoughts) Percobaan bunuh diri (Suicide attempts) Bunuh diri yg berhasil (Complete suicide)

TANDA-2 AWAL BUNUH DIRI PADA REMAJA


Remaja mengancam akan bunuh diri. Sudah pernah mencoba bunuh diri. Tersirat unsur-2 kematian dlm musik, seni, dll. Kehilangan anggota keluarga, pacar, dll. Ggn dlm keluarga, spt tdk punya pekerjaan, penyakit yg kronis, perceraian, dll. Ggn tidur, kebiasaan makan, kebersihan diri. Menurunnya prestasi di sekolah. Perubahan pola perilaku yg dramatis. Murung, putus asa. Menarik diri. Membuang/memberikan barang-2 miliknya, dll. Tdp serangkaian kecelakaan yg berisiko kematian.

Tindakan menghadapi remaja yg akan bunuh diri


1. Yg hrs dilakukan : Tanyakan secara langsung maksud dan tujuan melakukan bunuh diri. Uji keseriusan bunuh diri itu. Jadilah pendengar yg baik. Coba mempengaruhi remaja tsb utk menerima bantuan profesional.

2. Apa yg tdk boleh dilakukan : Jgn abaikan tanda-2 awal. Jgn menolak berbicara mengenai bunuh diri. Jgn bereaksi dg ketakutan, sikap tdk setuju dan perasaan jijik. Jgn mencoba menenangkan dg cara yg salah, jawaban sederhana atau basabasi. Jgn mengabaikan remaja tsb.

3. Gangguan tingkah laku


Ciri inti : pola perilaku yg berulang dan menetap dimana hak dasar orang lain atau norma sosial sesuai usia, dilanggar. menetap sekurangnya 6 bulan. Gejala : Agresi kpd orang dan binatang : Sering berbohong, mengancam, berkelahi, menggunakan berbagai senjata, dll. Kejam secara fisik kpd org lain dan binatang. Mencuri, memeras, merampok. Memaksa orang melakukan aktivitas seksual.

1. 2. 3. 4.

Sering pergi keluar malam hari, wlp dilarang ortu sebelum usia 13 thn. Sering melarikan diri dari rumah. Sering membolos dari sekolah sebelum usia 13 thn. Terdapat ggn belajar dan sosial.

SEKSUALITAS MASA REMAJA


Produksi hormon seks meningkat pd remaja mempengaruhi fs otak, emosi dorongan seks dan perilaku. Pria : Hormon Testosteron maskulinisasi (ciri kelakilakian) kadar tinggi mempengaruhi dorongan seks tjd ereksi, melakukan masturbasi atau aktivitas seksual lainnya. Perempuan :Hormon Estradiol feminisasi (ciri kewanitaan), dorongan seks dipengaruhi faktor psiko sosial. Dorongan seks meningkat, tdp upaya mengendalikan

PENDIDIKAN SEKS UTK REMAJA


Pd masa remaja terjadi dorongan seksual tinggi, krn mulai tdp kematangan dan perubahan hormon. Permasalahan : Informasi membingungkan dari berbagai media. Pergaulan bebas meningkat, a.l. kurangnya pengetahuan remaja ttg masalah seks yg jelas dan benar. Msl seks diketahui dari sumber-2 yg salah (teman, buku porno, VCD, internet, dll). Kurang menyadari akibat yg timbul krn kegiatan seksualitas. Membicarakan msl seksual tabu.

Dampak : Banyak remaja frustasi gagal dlm kehidupan, bunuh diri. Pernikahan dini perceraian meningkat. Aborsi serampangan infeksi, tdk dpt hamil lagi, kematian. Penyakit menular seksual meningkat.

Tujuan Pendidikan Seks : Para remaja putra dan putri memperoleh pemahaman yg jelas dan benar utk menjawab keingintahuan seputar msl seks, shg menghindarkan remaja dari perbuatan-2 seksual yg tdk benar dan dpt merubah masa depannya. Membantu para remaja mengetahui risiko dari sikap seksual mereka dan mengajarkan pengambilan keputusan seksualnya secara dewasa. Membimbing dan menjelaskan ttg perubahan fungsi organ seksual, memasukan ajaran agama dan norma yg berlaku.

HUBUNGAN SEKS DI LUAR NIKAH


1. Tekanan dtg dari teman pergaulan keinginan utk diterima oleh teman. 2. Tekanan dari pasangan. 3. Adanya kebutuhan biologis. 4. Rasa penasaran. 5. Pelampiasan diri, remaja perempuan merasa tertekan atau terlanjur berbuat, dll.

MATERI TTG PENDIDIKAN SEKSUAL


Hubungan pendidikan seksual dg agama. Tahapan perkembangan seks anak. Perubahan tubuh dari anak-2 menjadi dewasa. Msl kehamilan. Aktivitas seksual. Kelainan seksual. Penyakit menular seksual. Pengetahuan mengenai penganiayaan seksual.

Kehamilan Remaja Meningkat


Faktor Budaya
Orang Tua senang anaknya sudah pacaran ada yang segera melamar Orang tua ingin mempunyai cucu.

Norma moral seksual di negara maju diikuti. Berlimpahnya rangsangan sensual dan seksual
VCD, Blue Film, sinetron, Televisi, media, buku porno, iklan, dll.

Hubungan keluarga kurang komunikasi dg ortu Mencari pergaulan, kehangatan, perlindungan diluar rumah.

Lanjutan
Pola pandangan hidup sendiri, kebebasan. Prinsip hidup dan keyakinan agama memudar. Pemberontakan anak muda terhadap hal tradisional kuno Pengagungan hak individu Hal yang materalistir meningkat ingin instan pengaruh global. Mobilitas meningkat Golongan penduduk muda meningkat Mudah metode kontrasepsi. Pematangan seksual pada umur lebih muda

Akibat Kehamilan Remaja


Bahaya bagi ibu dan anak tidak matang, fisik, fisiologis, psikologis emosional resiko tinggi Angka kematian ibu bayi Komplikasi Anemi resiko spesifik ibu remaja persalinan prematur kematian bayi. Toksemia komplikasi paling mengkhawatirkan belum sempurna fungsi sistem endokrin Anatomi tulang panggul belum sempurna Inertia uteri, atonia uteri. Persalinan macet Banyak perdarahan.

Aspek sosial karena


Umur muda Kehamilan diluar nikah.

Sindrom Kegagalan
Kegagalan untuk melanjutkan sekolah Kegagalan mengisi dan menikmati masa muda Kegagalan mempunyai keluarga bahagia
Merencanakan jumlah keluarga Menjaga kestabilan keluarga Mempunyai keluarga mandiri Mempunyai anak sehat, berprestasi.

PENCEGAHAN
Peningkatan pendidikan agama dan moral Pendidikan seksual Terhadap biro konsultasi remaja.
Konseling dan pelayanan masalah remaja bidang kesehatan reproduksi

Masalah bersama lintas sektoral, multi disipliner.

Anda mungkin juga menyukai