Anda di halaman 1dari 3

Zingiber officinale L.

Jahe
Sinonim Zingiber officinale Rosc. Zingiber majus Rumph. Zingiber minus Rumph.

Familia Zingiberaceae Nama daerah Halia (Aceh) Beuing (Gayo) Bahing (Batak Karo) Pege (Toba) Sipode (Mandaling) Lahia (Nias) Halia, Jahe (Melayu) Sipodeh, Sipadeh (Minangkabau) Jahi (Lampung) La, Hai (Dayak) Sipados (Kutai) Jahe(Sunda) Jae (Jawa) Jhai (Madura) Jae(Kangean) Jae, Cipakan, Jahya, Lahya (Bali) Jae (Sasak) Laiae (Kupang) Reja ( Bima ) Foto : Aziz Rahimy Alia (Sumba) Lea (Flores) Bawo (Sangir) Alia, Jae, Goraka (Minahasa) Melito (Gorontalo) Leya, Ria, Lia, Luya (Sulawesi Utara) Laia (Makasar) Pese (Bugis) Yuyo (Buol)

Siwe, Pusu, Sukeia, Sehi (Ambon) Siwei (Buru) Gisoro, Goraka, Gohoro, Hilohiloto (Halmahera Utara) Geraka, Goraka, Galaka (Ternate) Gora (Tidore) Ili (Tanimbar) Laian (Aru) Leya (Alfuru) Lali (Kalara Fat) Marman (Kapaur) Halia (Malaysia) Khing (Thailand) Luya, Baseng, La'ya, Laya, Lay-a, Layya, Luy-a, Li-a, Layal, Ladja, Radja, Aga, Anaha, Naha, Agat, Alomangi, Naupak, Loya-agarisen, Giya, Kasumba-giya, Fute-giya, (Filipina) Ginger (Inggeris) Gengibre (Spanyol)

Deskripsi tumbuhan Herba, tegak, tinggi sekitar 30-60 cm. Batang semu, beralur, berwarna hijau. Daun tunggal, berwarna hijau tua. Helai daun berbentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, dan pangkalnya tumpul. Panjang daun lebih kurang 20-40 cm dan lebarnya sekitar 2-4 cm. Bunga majemuk berbentuk bulir, tangkai perbungaan panjangnya lebih kurang 25 cm, berwarna hijau merah. Kelopak berbentuk tabung, bergigi tiga. Mahkota bunga berbentuk corong panjangnya. 2 - 2,5 cm, berwarna ungu. Buah kotak berbentuk bulat sampai bulat panjang, berwarna coklat. Biji bulat berwarna hitam.

Foto : Aziz Rahimy

Daging rimpang jahe berwarna kuning muda

Akar serabut, berwarna putih kotor. Rimpangnya bercabang-cabang, tebal dan agak melebar (tidak silindris), berwarna kuning pucat. Bagian dalam rimpang berserat agak kasar, berwarna kuning muda dengan ujung merah muda. Rimpang berbau khas, dan rasanya pedas menyegarkan. Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya dikenal, paling tidak, 3
Foto : Aziz Rahimy

Rimpang jahe

varitas jahe, yaitu jahe besar (disebut juga jahe gajah atau jahe badak), jahe kecil (atau jahe emprit), dan jahe merah (atau jahe sunti).`Diantara ketiga varitas tersebut yang banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional adalah jahe merah, terutama bila yang diperlukan adalah khasiat minyak atsirinya. Dalam pengobatan sehari-hari, yang lebih sering digunakan adalah jahe kecil sebab lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan jahe merah. Jahe besar dianggap kurang berkhasiat sebagai obat, oleh sebab itu lebih banyak digunakan sebagai bumbu masak. Kandungan minyak atsiri jahe besar relatif lebih rendah daripada yang terdapat dalam jahe merah dan jahe kecil. Habitat dan persebaran Jahe mudah tumbuh di tempat yang terbuka sampai ditempat yang agak ternaung, di tanah padat, kering ataupun gembur, di kebun dan di pekarangan. Dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian lebih dari 900 meter di atas permukaan laut. Di jumpai di negara-negara tropis dan subtropis, antara lain di India, Malaya, Cina, di negara-negara Mediteranian dan Afrika. Bagian tumbuhan yang digunakan Rimpang

Kandungan kimia Rimpang jahe mengandung minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpen, zingiberen, zingeron, oleoresin, kamfena, limonen, borneol, sineol, sitral, zingiberal, felandren. Disamping itu terdapat juga pati, damar, asam-asam organik seperti asam malat dan asam oksalat, Vitamin A, B, dan C, serta senyawasenyawa flavonoid dan polifenol. Penggunaan tradisional Rimpang jahe memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk obat sakit kepala, masuk angin, untuk memperkuat lambung (sebagai stomachikum), dan menambah nafsu makan (stimulansia). Juga digunakan untuk mengobati rematik, kolera, difteria, neuropati, sebagai penawar racun ular, dan sebagai obat luar untuk mengobati keseleo, bengkak dan memar. Catatan :

Zingiber officinale L. Teks : Drs. Ikhsan Matondang, MSi. (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat UNAS/ P3TO UNAS) Foto-foto : Aziz Rahimy (Yayasan Anak Cerdas Cinta Ilmu/ACCI)

Anda mungkin juga menyukai