Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Fisiologi 2 Blok Sistem Kardiovaskular

KELOMPOK : B-16 Thirafi Prastito Tissa Noveria Azusna Tommy Tri Yoga Mulyana Tria Margerrie Putriani Ulima Rahmagita Zafira Alfani Zakirah B.F.A Zamzam Zamilah Widia Paramita (1102012294) (1102012296) (1102012297) (1102012298) (1102012299) (1102012301) (1102012315) (1102012316) (1102012317) (1102010287)

UNIVERSITAS YARSI FAKULTAS KEDOKTERAN 2013/2014

III.2. Kesanggupan Kardiovaskular

I. PENDAHULUAN Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor dasar yang mempengaruhinya adalah cardiac output, total tahanan perifer pembuluh darah di arteriola, volume darah, dan viskositas darah. Cardiac output ini dipengaruhi oleh SV (volume sekuncup) dan HR (denyut jantung). Dengan faktor tersebut, tubuh kita melakukan kontol agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh darah yang bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal, saraf dan hormonal. Kontol lokal (intrinsik) adalah perubahan-perubahan di dalam suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga alirah darah ke jaringan tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol jaringan. Kontrol lokal sangat penting bagi otot rangka dan jantung, yaitu jaringan-jaringan yang aktivitas metabolik dan kebutuhan akan pasokan darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak, yang aktivitas metabolic keseluruhannya dan kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruh-pengaruh lokal dapat bersifat kimiawi atau fisik. Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh jantung, khususnya oleh ventrikel selama satu menit. Satuannya dalam dm3 min-1 (1 dm3 sebanding dengan 1000 cm3 atau 1 liter). Variasi produksi curah jantung dapat disebabkan oleh perubahan dari denyut jantung dan volume sekuncup. Denyut jantung terutama dikontrol oleh persarafan jantung, rangsangan simpatis meningkatkan denyut jantung dan perangsangan parasimpatis menurunkannya. Volume sekuncup juga tetap pada bagian yang dipersarafi, perangsangan simpatis membuat serabut otot jantung berkontraksi dengan kuat ketika diberikan perangsangan yang lama dan parasimpatis akan member rangsangan balik (bertolak belakang). Ketika kekuatan kontraksi naik tanpa peningkatan serabut yang lama, maka darah banyak yang tertinggal di dalam ventrikel, dan peningkatan fase ejeksi dan akhir dari fase sistol yaitu volume darah dalam ventrikel berkurang

II. TUJUAN Pada akhir latihan ini mahasiswa harus dapat : 1. Mengukur tekanan darah arteri brachialias pada sikap berbaring 2. Memberikan rangsang pendinginan pada tangan selama satu menit. 3. Mengukur tekanan darah a.brachialis selama perangsangan 4. Menetapkan waktu pemulihan tekanan darah a.brachialis 5. Menggolongkan orang percobaan dalam golongan hiperreaktor atau hiporeaktor. 6. Melakukan percobaan naik turun bangku 7. Menetapkan indeks kesanggupan badan manusia dengan cara lambat dan cara cepat. 8. Menilai indeks kesanggupan badan manusia berdasarkan hasil sub 7.

III. PROSEDUR ALAT : 1. Sfigmomanometer dan stetoskop. 2. Ember kecil berisi air es dan thermometer kimia. 3. Pengukur waktu (arloji atau stopwatch). 4. Bangku setinggi 19 inci. 5. Metronom (frekuensi 120x/menit TATA CARA : III.2.1 Test Peninggian tekanan darah dengan pendinginan (Cold Pressure Test) 1. Suruh o.p berbaring terlentang dengan tenang selama 20 menit. P.III.2.1. mengapa o.p harus berbaring selama 20 menit? Jawab: Untuk menghilangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah yang salah satunya adalah posisi tubuh. Sehingga apabila o.p. telah berbaring selama 20 menit akan mengembalikan tekanan darah o.p. ke normal dari yang tadinya tidak normal akibat perubahan posisi dari berdiri ke duduk. 2. Selama menunggu pasanglah manset sfignomanometer pada lengan kanan atas o.p. 3. Setelah o.p berbaring 20 menit, tetapkanlah tekanan darahnya setiap 5 menit sampai terdapat hasil yang sama 3 kali berturut-turut (tekanan basal). P.III.2.2. Apa kontriindikasi untuk melakukan cold pressure test? Jawab: Pada Keadaan peningkatan tekanan darah/hipertensi, kondisi demam, iskemi, rasa nyeri, dll 4. Tanpa membuka manset, suruhlah o.p memasukan tangan kirinya kedalam air es (40) sampai pergelangan tangan. 5. Pada detik ke 30 dan ke 60 pendinginan, tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya. P.III.2.3 Bagaimana caranya supaya saudara dapat mengukur tekanan darah o.p dengan cepat? Jawab: Caranya dengan tetap menggunakan manset sfignomanometer pada lengan kanan atas selama menunggu waktu pendinginan dan menghitung tekanan darah tanpa mengulang kembali mengukur sistolik palpatoir.
2

P.III.2.4. Apa yang diharapkan terjadi pada tekanan darah o.p selama pendinginan, terangkan mekanismenya? Jawab: Diharapkan tekanan darah o.p. meningkat dari tekanan basal. Mekanismenya, ketika suhu dingin akan terjadi vasokontriksi vascular lalu menyebabkan kapasitas vascular menjadi menurun, sehingga aliran darah menjadi meningkat dan cardiac output juga meningkat lalu menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi/meningkat. 6. Catatlah hasil pengukuran tekanan darah o.p selama pendinginan. P.III.2.5. apa gunanya kita mengetahui bahwa seseorang termasuk golongan hiperreaktor dan hiporeaktor? Jawab: Untuk mengidentifikasi apakah o.p. kemungkinan menderita hipertensi dikemudian hari. 7. Suruhlah o.p segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan darah basal. 8. Bila terdapat kesukaran pada waktu mengukur tekanan sistolik dan diastolic pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, percobaan dapat dilakukan 2 kali. Pada percobaan pertama hanya dilakukan penetapan tekanan sistolik pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan. Suruhlah o.p segera mengeluarkan tangan kirinya dari es dan tetapkanlah tekanan sistolik dan diastoliknya setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan daerah basal. Setelah tekanan darah kembali ke tekanan basal, lakukan percobaan yang kedua untuk menetapkan tekanan diastolic pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan

II.2 Percobaan naik turun tangga bangku (Harvard Step Test) TATA CARA 1. Suruhlah o.p berdiri menghadap bangku setinggi 19 inci sambil mendengarkan detakan sebuah metronom dengan frekuensi 120x/menit. 2. Suruhlah o.p menempatkan salah satu kakinya di bangku, tepat pada suatu detakan metronom. 3. Pada detakan beriikutnys (dianggap sebagai detakan kedua) kaki lainya di naikan ke bangku sehingga o.p berdiri tegak di atas bangku. 4. Pada detakan ketiga, kaki yang pertama kali naik diturunkan.

5. Pada detakan keempat, kaki yang masih diatas bangku diturunkan sehingga o.p berdiri tegak lagi didepan bangku. 6. Siklus tersebut diulang terus-menerus sampai o.p tidak kuat lagi tetapi tidak lebih dari 5 menit. Catat berapa lama percobaan tersebut dilakukan dengan menggunakan stopwatch. 7. Segera setelah itu, o.p disuruh duduk. Hitunglah dan catatlah frekuensi denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali masing-masing dari 1-130,dari 2-230 dan 3-330. 8. Hitunglah indeks kesanggupan o.p serta berikan peniilainnya menurut 2 cara berikut ini : a. Cara lambat Indeks kesanggupan badan = lama naik turun bangku (dlm detik) x 100 2 x jumlah ketiga denyut nadi tiap 30 Penilaian : < 55 55-64 65-79 80-89 90 b. Cara cepat Indeks kesanggupan badan = lama naik turun bangku (dlm detik) x 100 5,5 x denyut nadi selama 30 pertama Penilaian : < 50 50-80 80 Dengan daftar Pemulihan denyut nadi dari 1 menit hingga 11 menit Lamanya Percobaan 0 - 29 030 - 059 10 - 129 130 - 159 4044 5 20 30 45 4549 5 15 30 40 5054 5 15 25 40 5559 5 15 25 35 6064 5 15 20 30 6569 5 10 20 30 7074 5 10 20 25 7579 5 10 15 25 8084 5 10 15 25 8589 5 10 15 20 5 10 15 20
4

= kesanggupan kurang = kesanggupan sedang = kesanggupan cukup = kesanggupan baik = kesanggupan amat baik

= kurang = sedang = baik

90-

20 - 229 230 - 259 30 - 329 330 - 359 40 - 429 430 459 50

60 70 85 100 110 125 130

50 64 75 85 100 110 115

45 60 70 80 90 100 105

45 55 60 70 80 90 95

40 50 55 65 75 85 90

35 45 55 60 70 75 80

35 40 50 55 65 70 76

30 40 45 55 60 65 70

30 35 45 50 55 60 65

30 35 40 45 55 60 65

25 35 40 45 50 55 60

Petunjuk-petunjuk : Carilah baris yang berhubungan dengan lamanya percobaan Carilah lajur yang berhubungan dengan banyaknya denyut nadi selama 30 pertama. Indeks kesanggupan badan terdapat di persilangan baris dan lajur. Penilaian : kurang dari 50 50 80 lebih dari 80 = kurang = sedang = baik

P.III.2.6 hitung indeks kesanggupan badan seseorang dengan cara lambat dan cepat dengan ada data sebagai berikut : Lama naik turun bangku Denyut nadi pada 1-130 2-230 3-330 Waktu (detik) 30 60 90 Total : Frekuensi Nadi 75 60 40 175 = 75 = 60 = 40

Waktu pelaksanaan 4 menit Indeks Kesanggupan Badan * Cara cepat = = lama naik turun bangku (dlm detik) x 100 5,5 x denyut nadi selama 30 pertama 240 x 100 5,5 x 75
5

= * Cara lambat = = =

58,18 lama naik turun bangku (dlm detik) x 100 2 x jumlah ketiga denyut nadi tiap 30 240 x 100 2 x 175 68,57

(Indeks Kesanggupan Badannya sedang karena nilainya lebih dari 50)

DAFTAR PUSTAKA Cameron, J.R.et al. 2006. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta : EGC Sherwood Lauralee, 2001. Fisiologi, Jakarta, penerbit EGC Ganong.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai