Glaukoma Akut Power Point
Glaukoma Akut Power Point
IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Jenis kelamin
Agama
Pekerjaan Alamat
minggu lalu
Keluhan Tambahan
mata kiri nyeri, gatal, berair hingga menetes, kepala sakit sebelah,
Mata kiri merah Tidak dapat melihat sejak kurang lebih 2minggu SMRS Mata gatal, berair hingga menetes dan juga nyeri hebat hingga menjalar ke kepala bagian belakang Pasien juga mengeluh sering merasa mual Mata kanan buram seperti melihat kabut Pasien mempunyai riwayat DM tetapi tidak pernah kontrol Riwayat pemakaian kontak lensa,terkena ranting pohon atau serbuk dari serpihan kayu disangkal.
Penggunaan obat tetes mata dalam jangka waktu lama disangkal. Riwayat pembedahan mata dan trauma tembus disangkal. Tidak ada keluhan penurunan berat badan, nyeri pada tulang. Riwayat batuk-batuk disangkal
Tidak ada anggota keluarganya yang menderita sakit seperti yang dialami pasien
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum Kesadaran Tanda Vital Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu Kepala Hidung Telinga Leher Jantung Paru-paru Abdomen Extremitas
: Baik : Compos mentis : tidak dilakukan : 80 x/menit : 20 x/menit : Afebris : Normocephal : tidak dilakukan : tidak dilakukan : KGB tidak membesar : tidak dilakukan : tidak dilakukan : tidak dilakukan : Hangat
Status Oftalmologi
Visus
Tajam penglihatan Koreksi Addisi Distansia Pupil Kacamata lama
-
OD
OS
0 -
S+250
S+250
64 mm -
Status Oftalmologi
Kedudukan bola mata
OD
OS
Status Oftalmologi
Supra silia
OD
OS
Warna Letak
Palpebra superior inferior
Hitam Simetris
Hitam Simetris
OD
OS
ada ada
OD
OS
Ektropion Entropion Blefarospasme Trikiasis Sikatriks Fissura palpebra Ptosis Hordeolum Kalazion Pseudoptosis
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 10 mm Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 7mm Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Status Oftalmologi
Konjungtiva tarsalis superior & Inferior
OD
OS
Hiperemis
Tidak ada
ada
Folikel
Papil Sikatriks Anemia
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kemosis
Tidak ada
ada
Status Oftalmologi
Konjungtiva bulbi
OD
OS
Injeksi konjungtiva Injeksi Siliar Perdarahan subkonjungtiva Pterigium Pinguekula Nevus Pigmentosus Kista dermoid
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
ada ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Status Oftalmologi
Sistim lakrimalis
OD
OS
OD
OS
Warna Ikterik
Kornea
OD
OS
Kejernihan Permukaan
Jernih Licin
keruh Licin
Ukuran
Sensibilitas Infiltrat Ulkus dan Perforasi Arkus senilis Edema Tes Placido
10 mm
Baik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada konsentris
10 mm
Baik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Sulit dinilai
Status Oftalmologi
Bilik mata depan
OD
OS
Kedalaman Kejernihan
Normal Jernih
Dangkal keruh
Hifema
Hipopion Efek Tyndall
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Ada
Ada (koagulum) Sulit dinilai
Status Oftalmologi
Iris
OD
OS
Status Oftalmologi
Pupil
OD
OS
Positif
Negatif
Status Oftalmologi
Lensa OD OS
OD
OS
Kejernihan
Jernih
Sulit dinilai
Kornea
OD
OS
Papil a.Bentuk b.Batas c.Warna Makula Lutea a.Refleks b.Edema Retina a.Perdarahan b.c/d ratio c.Ratio av d.Sikatriks Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Palpasi
OD
OS
Kampus visi
OD
OS
Tes Konfrontasi
Sama dengan
pemeriksa
RESUME
Pasien perempuan, 54 tahun datang dengan keluhan
mata merah pada mata kiri dan penglihatan gelap sejak kurang lebih 2minggu SMRS. Pasien juga mengeluhkan mata gatal, berair hingga menetes dan juga nyeri hebat hingga menjalar ke kepala bagian belakang disertai dengan mual dan sulit tidur . Mata kanan buram seperti melihat kabut Pasien memiliki riwayat DM tetpi tidak pernah kontrol
tak langsung (-) 10. Lensa OD keruh shadow test (+) 11. Palpasi : OS nyeri tekan (+) tensi okuli N+2 tonomertri
ANJURAN PEMERIKSAAN
Funduskopi Genioskopi Pemeriksaan gula darah
Diagnosis Kerja
Okulo Dekstra : katarak senilis imatur Okulo Sinistra : glaukoma akut ec neovaskular
PENATALAKSANAAN
- OD: - OS : Medikamentosa: Pilocarpin 2% ED 4 x 1 tetes Timolol maleat 0.5% 2 x 1 tetes setiap 12 jam sekali Diamox 3x 1 tab Cendo xytrol 4 x 1 tetes Tindakan operatif :
- cyrotherapy
PROGNOSIS
OD
Ad vitam
Ad fungsionam Ad sanationam
OS
: Dubia ad bonam Dubia ad Malam : Dubia ad bonam Dubia ad Malam : Dubia ad bonam Dubia ad Malam
ANALISA KASUS
Pasien perempuan, 54 tahun datang dengan keluhan mata
merah pada mata kiri dan penglihatan gelap. mata merah visus turun (golonan II) Pasien juga mengeluh mata nyeri, gatal,berair hingga menetes, kepala pening dan mual,ebelumnya pasien pernah melihat lingkaran atau warna pelangi disekitar cahaya Pasien memiliki riwayat DM Pada pemeriksaan didapatkan OS : Palpebra : bengkak Konjungtiva bulbi : hyperemia kongestif, kemotis, dengan injeksi silier, injeksi konjungtiva, injeksi episklera Kornea : keruh, insensitive karena tekanan pada saraf kornea
dengan penyinaran bilik mata depan dari samping Iris : gambaran corak bergaris tak nyata karena odem berwarna kelabu Pupil : melebar, lonjong, miring agak vertikal, kadang-kadang didapatkan midriasis yang total, warnanya agak kehijauan, refleks cahaya tidak ada sama sekali Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan diagnosa glaukoma akut ec neovaskular
Mata merah visus turun (kelompok 2) Tidak ada riwayat pemakaian softlense dan terkena ranting
pohon keratitis bakterialis dan keratitis jamur Tak ada riwayat trauma tembus mata opthalmia simpatika Pada pemeriksaan bentuk dan ukuran bola mata normal, tak ada peradangan retrobulbar endophthalmitis Pada pemeriksaan mata tak menonjol, tak ada edema kelopak, dan bola mata masih dapat digerakkan ke segala arah panophthalmitis Pada anamnesa tidak ada gejala sistemik seperti TBC atau nyeri sendi uveitis anterior
Analisa Kasus
Anamnesa pada mata kanan penglihatan buram
seperti melihat kabut Pada pemeriksaan OD Lensa keruh dan shadow test (+) Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan pasien diagnosa adalah katarak senilis imatur.
TINJAUAN PUSTAKA
Glaukoma adalah neuropati optik (N.II) yang
disebabkan oleh tekanan intraokuli yang tinggi(relatif), yang ditandai oleh kelainan lapang pandang dan atrofi papil saraf optik Dikenal trias glaukoma yaitu peningkatan TIO, kerusakan saraf optik dan penyempitan lapang pandang.
Patofisologi
Penyebab tersering terjadinya glaukoma adalah TIO
> 24 mmHg. Peninggian TIO terjadi apabila: Korpus siliare memproduksi terlalu banyak humor akuos sedangkan pengeluaran pada jaringan trabekular normal Hambatan pengaliran pupil sewaktu pengaliran dari kamera okuli posterior ke kamera okuli anterior Pengeluaran di sudut bilik mata terganggu.
terjadinya glaukoma. Riwayat trauma. Cedera kontusio pada bola mata biasanya dapat disertai dengan peningkatan TIO akibat terjadinya hifema. Penderita hipermetropia yang sangat tinggi Riwayat penyakit lain seperti riwayat diabetes dan hipertensi.
Klasifikasi Glaukoma
Glaukoma Neovaskular
Neovasularisasi iris (rubeosis iridis) dan sudut
kamera anterior paling sering disebabkan oleh iskemia retina yang luas seperti yang terjadi pada sumbatan vena retina stadium lanjut pada diabetes. Glaukoma ini timbul mula-mula disebabkan oleh sumbatan sudut oleh membran fibrovaskular tetapi kantraksi membran berikutnya menyebabkan penutupan sudut. Terapi glaukoma neovaskular yang telah terbentuk sulit berhasil dan sering tidak memuaskan.
muntah, nausea sehingga sering disangka menderita penyakit sistemik. Pada pemeriksaan didapatkan : Palpebra : bengkak Konjungtiva bulbi : hyperemia kongestif, kemotis, dengan injeksi silier, injeksi konjungtiva, injeksi episklera Kornea : keruh, insensitive karena tekanan pada saraf kornea Bilik mata depan : dangkal, yang dapat dilihat dengan penyinaran bilik mata depan dari samping Iris : gambaran corak bergaris tak nyata karena odem berwarna kelabu Pupil : melebar, lonjong, miring agak vertikal, kadang-kadang didapatkan midriasis yang total, warnanya agak kehijauan, refleks cahaya lamban atau tidak ada sama sekali.
Diagnosis
Diagnosis Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesa yang baik seperti
gejala-gejala diatas dan dilakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah : Funduskopi Tonometri Tonografi Genioskopi Tes provokasi : dilakukan pada keadaan yang meragukan
Terapi
Pengobatan glaukoma akut merupakan masalah
pembedahan. Terapi pengobatan hanya merupakan pengobatan pendahuluan sebelum penderita dioperasi Fase non kongestif
miotikum pilokarpin 2-4% tiap 20-30 menit, sehingga iris tertarik ke arah tengah dan sudut bilik mata depan terbuka.
Diamox 3x 1 tab
Fase kongestif pengobatan harus diberikan tepat dan cepat, jika terlambat 24-28 jam synekhia anterior perifer sudah kuat, sehingga pengobatan dengan miotikum sudah tidak berguna lagi.
Timolol maleat 0.5% 2 x 1 tetes setiap 12 jam sekali Cendo xytrol 4 x 1 tetes
-Laser iridotomy -Ekstraksi dari lensa -Iridektomi perifer -Laser gonioplasty Tindakan operatif : - cyrotherapy
Komplikasi :
Komplikasi yaitu kebutaan dapat terjadi bila tidak dilakukan penanganan yang tepat dan cepat. Prognosis Dengan deteksi awal yang benar maka prognosisnya akan semakin membaik.