Anda di halaman 1dari 45

Presentasi kasus Glaukoma akut

OLEH : W I DYA PA R A M I TA . W I DJA JA 07120040068 FK UPH PEMBIMBING: D R . A M A L I A Y U L I L ESTA R I S , S P M

IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Jenis kelamin

Agama
Pekerjaan Alamat

: Ny.E : 54 tahun : perempuan : Islam : ibu rumah tangga : pisangan baru

ANAMNESIS (9 desember 2009)


Keluhan Utama :
Mata kiri tidak dapat melihat mendadak disertai mata merah sejak 2

minggu lalu

Keluhan Tambahan

mata kiri nyeri, gatal, berair hingga menetes, kepala sakit sebelah,

merasa mual ingin muntah dan mata kanan buram

Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang ke poli mata RSPAD dengan keluhan:

Mata kiri merah Tidak dapat melihat sejak kurang lebih 2minggu SMRS Mata gatal, berair hingga menetes dan juga nyeri hebat hingga menjalar ke kepala bagian belakang Pasien juga mengeluh sering merasa mual Mata kanan buram seperti melihat kabut Pasien mempunyai riwayat DM tetapi tidak pernah kontrol Riwayat pemakaian kontak lensa,terkena ranting pohon atau serbuk dari serpihan kayu disangkal.

Penggunaan obat tetes mata dalam jangka waktu lama disangkal. Riwayat pembedahan mata dan trauma tembus disangkal. Tidak ada keluhan penurunan berat badan, nyeri pada tulang. Riwayat batuk-batuk disangkal

Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi- disangkal Diabetes - ada Riwayat trauma mata- disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga:

Tidak ada anggota keluarganya yang menderita sakit seperti yang dialami pasien

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum Kesadaran Tanda Vital Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu Kepala Hidung Telinga Leher Jantung Paru-paru Abdomen Extremitas

: Baik : Compos mentis : tidak dilakukan : 80 x/menit : 20 x/menit : Afebris : Normocephal : tidak dilakukan : tidak dilakukan : KGB tidak membesar : tidak dilakukan : tidak dilakukan : tidak dilakukan : Hangat

Status Oftalmologi
Visus
Tajam penglihatan Koreksi Addisi Distansia Pupil Kacamata lama
-

OD

OS

0,5PH tidak maju -

0 -

S+250

S+250

64 mm -

Status Oftalmologi
Kedudukan bola mata

OD

OS

Eksoftamus Endoftalmus Deviasi Gerakan bola mata

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Baik ke segala arah

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Baik ke segala arah

Status Oftalmologi
Supra silia

OD

OS

Warna Letak
Palpebra superior inferior

Hitam Simetris

Hitam Simetris

OD

OS

Edema Nyeri tekan

Tidak ada Tidak ada

ada ada

Palpebra superior inferior

OD

OS

Ektropion Entropion Blefarospasme Trikiasis Sikatriks Fissura palpebra Ptosis Hordeolum Kalazion Pseudoptosis

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 10 mm Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 7mm Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Status Oftalmologi
Konjungtiva tarsalis superior & Inferior

OD

OS

Hiperemis

Tidak ada

ada

Folikel
Papil Sikatriks Anemia

Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Kemosis

Tidak ada

ada

Status Oftalmologi
Konjungtiva bulbi

OD

OS

Injeksi konjungtiva Injeksi Siliar Perdarahan subkonjungtiva Pterigium Pinguekula Nevus Pigmentosus Kista dermoid

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

ada ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Status Oftalmologi
Sistim lakrimalis

OD

OS

Punctum Lacrimal Tes anel


Sklera

Terbuka Tidak dilakukan

Terbuka Tidak dilakukan

OD

OS

Warna Ikterik

Putih Tidak ada

merah Tidak ada

Kornea

OD

OS

Kejernihan Permukaan

Jernih Licin

keruh Licin

Ukuran
Sensibilitas Infiltrat Ulkus dan Perforasi Arkus senilis Edema Tes Placido

10 mm
Baik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada konsentris

10 mm
Baik Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Sulit dinilai

Status Oftalmologi
Bilik mata depan

OD

OS

Kedalaman Kejernihan

Normal Jernih

Dangkal keruh

Hifema
Hipopion Efek Tyndall

Tidak ada
Tidak ada Tidak ada

Ada
Ada (koagulum) Sulit dinilai

Status Oftalmologi
Iris

OD

OS

Warna Kriptae Bentuk Sinekia Koloboma

Coklat Kehitaman jelas Bulat Tidak ada Tidak ada

Sukar dinilai Tidak jelas irreguler Ada Tidak ada

Status Oftalmologi
Pupil

OD

OS

Letak Bentuk Ukuran Refleks cahaya langsung

Di tengah Bulat 3 mm Positif

Di tengah Bulat 5 mm Negatif

Refleks cahaya tidak langsung

Positif

Negatif

Status Oftalmologi
Lensa OD OS

Kejernihan Letak Shadow Test


Badan kaca

Keruh Di tengah Positif

Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai

OD

OS

Kejernihan

Jernih

Sulit dinilai

Kornea

OD

OS

Papil a.Bentuk b.Batas c.Warna Makula Lutea a.Refleks b.Edema Retina a.Perdarahan b.c/d ratio c.Ratio av d.Sikatriks Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Palpasi

OD

OS

Nyeri tekan Massa Tumor Tensi Okuli Tonometri Schiotz

Tidak ada Tidak ada N/palpasi 7/7.5

Ada Tidak ada N+2 1/10

Kampus visi

OD

OS

Tes Konfrontasi

Sama dengan
pemeriksa

Tidak dapat dinilai

RESUME
Pasien perempuan, 54 tahun datang dengan keluhan

mata merah pada mata kiri dan penglihatan gelap sejak kurang lebih 2minggu SMRS. Pasien juga mengeluhkan mata gatal, berair hingga menetes dan juga nyeri hebat hingga menjalar ke kepala bagian belakang disertai dengan mual dan sulit tidur . Mata kanan buram seperti melihat kabut Pasien memiliki riwayat DM tetpi tidak pernah kontrol

Resume Pemeriksaan oftamologi


Pemeriksaan oftamologis 1.visus Tajam penglihatan OD : 0.5 pinhole tidak maju OS : 0 Addisi +2.50 Distansia pupil 64 2. Palpebra superior inferior : OS : edema (+), nyeri tekan

(+) 3.Konjungtiva tarsal superior inferior : OS Hiperemis (+) Kemosis (+)

Resume Pemeriksaan oftamologi


4. Konjungtiva bulbi : OS injeksi konjungtiva (+)

5.Sklera :OS merah


6.Kornea : OS keruh 7.Bilik mata depan: OS dangkal , hifema (+), Koagulum (+)

8.Iris : OS bentuk irregular sinekia (+)


9. Pupil : OS middilatasi 5mm, Reflek cahaya langsung dan

tak langsung (-) 10. Lensa OD keruh shadow test (+) 11. Palpasi : OS nyeri tekan (+) tensi okuli N+2 tonomertri

ANJURAN PEMERIKSAAN
Funduskopi Genioskopi Pemeriksaan gula darah

Diagnosis Kerja
Okulo Dekstra : katarak senilis imatur Okulo Sinistra : glaukoma akut ec neovaskular

PENATALAKSANAAN

- OD: - OS : Medikamentosa: Pilocarpin 2% ED 4 x 1 tetes Timolol maleat 0.5% 2 x 1 tetes setiap 12 jam sekali Diamox 3x 1 tab Cendo xytrol 4 x 1 tetes Tindakan operatif :

- cyrotherapy

PROGNOSIS
OD
Ad vitam
Ad fungsionam Ad sanationam

OS

: Dubia ad bonam Dubia ad Malam : Dubia ad bonam Dubia ad Malam : Dubia ad bonam Dubia ad Malam

ANALISA KASUS
Pasien perempuan, 54 tahun datang dengan keluhan mata

merah pada mata kiri dan penglihatan gelap. mata merah visus turun (golonan II) Pasien juga mengeluh mata nyeri, gatal,berair hingga menetes, kepala pening dan mual,ebelumnya pasien pernah melihat lingkaran atau warna pelangi disekitar cahaya Pasien memiliki riwayat DM Pada pemeriksaan didapatkan OS : Palpebra : bengkak Konjungtiva bulbi : hyperemia kongestif, kemotis, dengan injeksi silier, injeksi konjungtiva, injeksi episklera Kornea : keruh, insensitive karena tekanan pada saraf kornea

Bilik mata depan : dangkal, yang dapat dilihat

dengan penyinaran bilik mata depan dari samping Iris : gambaran corak bergaris tak nyata karena odem berwarna kelabu Pupil : melebar, lonjong, miring agak vertikal, kadang-kadang didapatkan midriasis yang total, warnanya agak kehijauan, refleks cahaya tidak ada sama sekali Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan diagnosa glaukoma akut ec neovaskular

Mata merah visus turun (kelompok 2) Tidak ada riwayat pemakaian softlense dan terkena ranting

pohon keratitis bakterialis dan keratitis jamur Tak ada riwayat trauma tembus mata opthalmia simpatika Pada pemeriksaan bentuk dan ukuran bola mata normal, tak ada peradangan retrobulbar endophthalmitis Pada pemeriksaan mata tak menonjol, tak ada edema kelopak, dan bola mata masih dapat digerakkan ke segala arah panophthalmitis Pada anamnesa tidak ada gejala sistemik seperti TBC atau nyeri sendi uveitis anterior

Analisa Kasus
Anamnesa pada mata kanan penglihatan buram

seperti melihat kabut Pada pemeriksaan OD Lensa keruh dan shadow test (+) Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan pasien diagnosa adalah katarak senilis imatur.

TINJAUAN PUSTAKA
Glaukoma adalah neuropati optik (N.II) yang

disebabkan oleh tekanan intraokuli yang tinggi(relatif), yang ditandai oleh kelainan lapang pandang dan atrofi papil saraf optik Dikenal trias glaukoma yaitu peningkatan TIO, kerusakan saraf optik dan penyempitan lapang pandang.

Patofisologi
Penyebab tersering terjadinya glaukoma adalah TIO

> 24 mmHg. Peninggian TIO terjadi apabila: Korpus siliare memproduksi terlalu banyak humor akuos sedangkan pengeluaran pada jaringan trabekular normal Hambatan pengaliran pupil sewaktu pengaliran dari kamera okuli posterior ke kamera okuli anterior Pengeluaran di sudut bilik mata terganggu.

Faktor Risiko Glaukoma

Umur. Riwayat anggota keluarga.

Obat-obatan. Pemakaian steroid secara rutin menyebabkan

terjadinya glaukoma. Riwayat trauma. Cedera kontusio pada bola mata biasanya dapat disertai dengan peningkatan TIO akibat terjadinya hifema. Penderita hipermetropia yang sangat tinggi Riwayat penyakit lain seperti riwayat diabetes dan hipertensi.

Klasifikasi Glaukoma

Glaukoma Neovaskular
Neovasularisasi iris (rubeosis iridis) dan sudut

kamera anterior paling sering disebabkan oleh iskemia retina yang luas seperti yang terjadi pada sumbatan vena retina stadium lanjut pada diabetes. Glaukoma ini timbul mula-mula disebabkan oleh sumbatan sudut oleh membran fibrovaskular tetapi kantraksi membran berikutnya menyebabkan penutupan sudut. Terapi glaukoma neovaskular yang telah terbentuk sulit berhasil dan sering tidak memuaskan.

Gejala klinis pada Fase glaukoma akut


Terjadi penurunan tajam penglihatan yang sangat, muntah-

muntah, nausea sehingga sering disangka menderita penyakit sistemik. Pada pemeriksaan didapatkan : Palpebra : bengkak Konjungtiva bulbi : hyperemia kongestif, kemotis, dengan injeksi silier, injeksi konjungtiva, injeksi episklera Kornea : keruh, insensitive karena tekanan pada saraf kornea Bilik mata depan : dangkal, yang dapat dilihat dengan penyinaran bilik mata depan dari samping Iris : gambaran corak bergaris tak nyata karena odem berwarna kelabu Pupil : melebar, lonjong, miring agak vertikal, kadang-kadang didapatkan midriasis yang total, warnanya agak kehijauan, refleks cahaya lamban atau tidak ada sama sekali.

Diagnosis
Diagnosis Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesa yang baik seperti

gejala-gejala diatas dan dilakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah : Funduskopi Tonometri Tonografi Genioskopi Tes provokasi : dilakukan pada keadaan yang meragukan

Terapi
Pengobatan glaukoma akut merupakan masalah

pembedahan. Terapi pengobatan hanya merupakan pengobatan pendahuluan sebelum penderita dioperasi Fase non kongestif

miotikum pilokarpin 2-4% tiap 20-30 menit, sehingga iris tertarik ke arah tengah dan sudut bilik mata depan terbuka.
Diamox 3x 1 tab

Fase kongestif pengobatan harus diberikan tepat dan cepat, jika terlambat 24-28 jam synekhia anterior perifer sudah kuat, sehingga pengobatan dengan miotikum sudah tidak berguna lagi.

Timolol maleat 0.5% 2 x 1 tetes setiap 12 jam sekali Cendo xytrol 4 x 1 tetes

Baru kemudian dilakukan operasi


Macam- macam operasi:

-Laser iridotomy -Ekstraksi dari lensa -Iridektomi perifer -Laser gonioplasty Tindakan operatif : - cyrotherapy

Komplikasi :

Komplikasi yaitu kebutaan dapat terjadi bila tidak dilakukan penanganan yang tepat dan cepat. Prognosis Dengan deteksi awal yang benar maka prognosisnya akan semakin membaik.

Anda mungkin juga menyukai