Air Dan Mulsa Cabe Pada Vertisol
Air Dan Mulsa Cabe Pada Vertisol
Modifikasi iklim mikro di sekitar tanaman hortikultura merupakan suatu usaha agar
tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kelembaban
udara dan tanah, suhu udara dan tanah merupakan komponen iklim mikro yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan masing-masing berkaitan mewujudkan
keadaan lingkungan optimal bagi tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume pemberian air dan
macam mulsa serta interaksinya terhadap iklim mikro pada tanaman cabai (Capsicum
annuum L) di tanah entisol. Dilaksanakan di daerah Karangasem Surakarta pada
ketinggian 106 meter di atas permukaan laut, pada bulan September – Nopember 2002.
Penelitian ini merupakan penelitian kausal yang dilaksanakan dengan eksperimen
faktorial yang menggunakan pola dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)
dengan 2 faktor perlakuan. Faktor I terdiri dari 3 taraf volume pemberian air : (V1) 1 liter
per tanaman per hari, (V2) 2 liter per tanaman per hari, (V3) 3 liter per tanaman per hari;
faktor II terdiri dari 3 taraf yaitu : (M1) Tanpa mulsa, (M2) mulsa jerami padi 6 ton/ha, (M3)
mulsa plastik hitam perak. Analisis atatistik yang digunakan adalah F-test dan DMRT
pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan volume pemberian air berpengaruh
sangat nyata terhadap penurunan suhu udara, peningkatan kelembaban tanah dan udara,
peningkatan tinggi tanaman serta memperlebar luas daun. Pada perlakuan mulsa
berpengaruh sangat nyata terhadap penurunan suhu tanah dan suhu udara, peningkatan
kelembaban udara dan peningkatan tinggi tanaman dan menambah luas daun. Dari kedua
perlakuan tersebut menunjukkan adanya interaksi dengan menurunkan suhu udara serta
dapat meningkatkan tinggi tanaman dan luas daun.
Modification in microclimate around the horticulture crops cause the crops will better
growth. Air and soil humidity, air and soil temperature are component of microclimate
give high effect to crops growth, there are give the good optimal environment for crops.
The aims of this research to investigate the effect of water volume and mulch
treatment, and interaction to microclimate with pepper (Capsicum annuum L) as a plant
indicator on entisol soil, have been conducted at Karangasem Surakarta, in about 106 m
height sea level, from September until November 2002.
The research was factorial method arranged on Randomized Completely Block Design
(RCBD) with 2 factor and 3 times replication, there are : I. Water volume treatment (V)
consist 3 levels at (1, 2, 3 litres/plant/day); II. Mulch treatment (M) consist 3 kinds (without
mulch, rice straw, black silver plastic). Statistic analyze was used the F-test and continued
by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) at 5%.
The result showed that volume water treatment were decreased significantly to air
temperature, increased to soil and air moisture, plant height and leafs wide. Eventhough
mulch treatment were decreased significantly to soil and air temperature, increased to air
moisture, plant height and leafs wide. The both of treatment showed that interaction were
decreased to air temperature, increased to plant height and leafs wide.
41
42 Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 4 (1) (2003)
percikan. Erosi ini bila curah hujan menggunakan uji jarak berganda
tinggi dan penyiraman yang banyak Duncan pada taraf 5%.
pada musim kemarau.
Berdasarkan uraian di atas maka HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk mengetahui pengaruh volume A. Parameter Iklim Mikro
pemberian air dan pemberian mulsa 1. Suhu Tanah
terhadap iklim mikro, digunakan Pemberian air tidak memberikan
tanaman indikator cabai (Capsicum pengaruh yang nyata pada penurunan
annuum L) pada tanah entisol. suhu tanah, sedangkan perlakuan
Penelitian ini bertujuan untuk mulsa menunjukkan pengaruh yang
mengetahui : 1. Pengaruh volume sangat nyata dan tidak terdapat
pemberian air terhadap iklim mikro interaksi antara perlakuan volume
pada tanaman cabai (Capsicum annuum pemberian air dan mulsa.
L) di tanah entisol. 2. Pengaruh Tanah dengan perlakuan mulsa
pemberian mulsa terhadap iklim mikro jerami menunjukkan suhu tanah
pada tanaman cabai (Capsicum annuum terendah, hal ini dikarenakan panas
L) di tanah entisol. 3. Interaksi antara yang diterima oleh mulsa jerami dapat
volume pemberian air dan pemberian segera langsung pertukaran dengan
mulsa terhadap iklim mikro pada udara bebas. Pertukaran panas ini juga
tanaman cabai (Capsicum annuum L) di disebabkan oleh kecepatan angin yang
tanah entisol. bertiup, sehingga panas yang diserap
oleh permukaan tanah dengan
METODE PENELITIAN perlakuan mulsa jerami lebih rendah
Metode penelitian yang digunakan dari perlakuan tanpa mulsa dan mulsa
adalah percobaan Faktorial dengan pola plastik. Hal ini sejalan dengan pendapat
dasar Rancangan Acak Kelompok Purwowidodo (1983) bahwa mulsa
Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor jerami padi merupakan mulsa yang
perlakuan. Faktor I : Volume pemberian bersifat sarang dan dapat
air (V) terdiri dari 3 taraf (1, 2, 3 mempertahankan suhu dan
liter/tanaman/hari), dan faktor II : kelembaban tanah, memperkecil
Pemberian Mulsa (M) terdiri dari 3 taraf penguapan air tanah sehingga tanaman
(Tanpa pemberian mulsa, mulsa jerami yang tumbuh pada tanah tersebut dapat
padi 6 ton/ha, mulsa plastik hitam hidup dengan baik. Hal ini dikarenakan
perak), sehingga diperoleh 9 kombinasi akumulasi panas sebagai efek
perlakuan dan 3 kali ulangan. dekomposisi segera akan
Pengamatan terhadap parameter ditranslokasikan ke udara, sehingga
iklim mikro meliputi suhu udara, suhu akumulasi panas di bawah mulsa dapat
tanah, kelembaban udara, kelembaban teratasi (stabil).
tanah. Pengamatan parameter tanaman Pada perlakuan mulsa plastik
meliputi tinggi tanaman, jumlah dan perak hitam menunjukkan suhu
luas daun. tertinggi, dikarenakan pada
Untuk mengetahui pengaruh permukaan plastik berwarna perak
perlakuan terhadap semua variabel
dapat menyerap panas lebih sedikit
pengamatan dilakukan analisis ragam
dengan uji F dan untuk mengetahui dari pada yang dipantulkan. Karena
perbedaan antar perlakuan bahan mulsa tersebut adalah plastik,
meskipun panas yang diserap
44 Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 4 (1) (2003)
Tabel 3. Hasil Uji DMRT 5% Interaksi Macam dan Tebal Mulsa Pada Beberapa
Variabel Pengamatan
Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf yang sama berbeda tidak nyata pada kolom yang
sama, perlakuan yang tidak diikuti huruf tidak adan interaksi pada kolom
yang sama.
V1 : Volume Pemberian Air 1 liter/tan/hr. Kontrol : Tanpa mulsa
V2 : Volume Pemberian Air 2 liter/tan/hr. M1 : Mulsa jerami padi
V3 : Volume Pemberian Air 3 liter/tan/hr. M2 : Mulsa Plastik Perak Hitam
Noorhadi dan Sudadi. Kajian Pemberian Air dan Mulsa 47