Anda di halaman 1dari 9

DINA ALYANI

Pengaturan produksi ditujukan agar sdm tidak

berlimpah ruah sehingga aliran darah terhambat. Oksigenisasi jaringan, merupakan pengatur utama produksi sel darah merah. Setiap keadaan yang menyebabkan penurunan transportasi sejumlah oksigen ke jaringan biasanya akan meningkatkan kecepatan produksi SDM.

Bila terjadi kerusakan sumsum tulang akibat paparan

sinar-x, akan mengakibatkan hyperplasia sumsum tulang yang tersisa, dlm usahanya utk memenuhi kebutuhan SDM tubuh. Pada kasus seseorang yg tinggal di dataran tinggi, bukan konsentrasi SDM dalam darah yang mengatur produksi sel, melainkan jumlah oksigen yang diangkut ke jaringan.

Eritroprotein yaitu hormone, suatu glikoprotein. 90% terbentuk dalam ginjal, sisanya terbentuk di hati. Bila seseorang ginjalnya diangkat Berfungsi sebagai perangsang produksi SDM dalam

keadaan hipoksia. Berfungsi sampai hipoksia mereda.

Pengontrolan Produksi Eritrosit Dilakukan oleh eritropoeitin. Merupakan suatu hormone yang secara

langsung mempengaruhiaktivitas sumsum tulang. Sangat peka terhadap perubahan kadar oksigen dalam jaringan.
Kadar oksigenasi di jaringan menurun. Ginjal akan mensekresi suatu enzim yaitu eritrogenin yang merupakan

factor eritropoetik.
Eritrogenin akan bereaksi dengan protein dalam sirkulasi yang disebut

eritropoetinogen membentuk eritropoetin yang aktif.


Eritropoetin akan mempercepat pembentukan eritrosit pada semua

stadia. Ini akan meningkatkan jumlah eritrosit muda yang masuk dalam sirkulasi.
Jika oksigenasi jaringan sudah kembali normal, maka produksi

eritropoetin akan ditekan kembali.

Produksi limfosit bergantung pada jumlah pathogen yang masuk ke dalam tubuh. Semakin banyak pathogen yang masuk, maka makin banyak pula leukosit yang

diproduksi dan sebaliknya

Anda mungkin juga menyukai