Anda di halaman 1dari 21

STASE ILMU PENYAKIT PARU

TINJAUAN PUSTAKA

PNEUMOTORAKS

LISTIANA MASYITA DEWI, S.Ked J500 06 0013

PEMBIMBING :

dr. A !" S!#$r%& B$"!'(, S).P

*AKULTAS KEDOKTERAN UNI+ERSITAS MU,AMMADIYA, SURAKARTA -011

TINJAUAN PUSTAKA

PNEUMOTORAKS

O.e# : LISTIANA MASYITA DEWI, S.Ked J 500 06 0013

Telah disetujui dan disahkan oleh Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pembimbing : dr. A !" S!#$r%& B., S).P i!resentasikan dihada!an : dr. A !" S!#$r%& B., S).P isahkan Ka Prodi Profesi : dr. ,1. Y!2( Pr$"%3& K, M.MKe" / ........................................... 0 / ........................................... 0 / ........................................... 0

*AKULTAS KEDOKTERAN UNI+ERSITAS MU,AMMADIYA, SURAKARTA -011

DA*TAR ISI

"alaman #udul $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$. i "alaman Pengesahan $$$$$$$$$$$$$$$$$$... ii aftar %si $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ iii B&B % P'( &"U)U&( &. )atar Belakang ............................................................ * B. Tujuan Penulisan ........................................................ + B&B %% T%(#&U&( PUST&K& &. efinisi ........................................................................ ,

B. Klasifikasi ................................................................... , -. Penghitungan )uas Pneumotoraks $$$$$$$. . . /ambaran Klinis .......................................................... 0 '. Pemeriksaan Fisik ....................................................... 1 F. Pemeriksaan Penunjang ............................................. *2 /. Penatalaksanaan ........................................................ *+ ". Pengobatan Tambahan ............................................... *3 %. B&B %%% 4ehabilitasi .................................................................. *3

K'S%MPU)&( .................................................................... *.

&FT&4 PUST&K& $$$$$$$$$$$$$$$$$$$$ *0

BAB I PENDA,ULUAN A. LATAR BELAKANG Paru5!aru meru!akan unsur elastis yang akan mengem!is se!erti balon dan mengeluarkan semua udaranya melalui trakea bila tidak ada kekuatan untuk mem!ertahankan !engembangannya. Paru5!aru sebenarnya menga!ung dalam

rongga toraks6 dikelilingi oleh suatu la!isan ti!is 7airan !leura yang menjadi !elumas bagi gerakan !aru5!aru di dalam rongga. #adi !ada keadaan normal rongga !leura berisi sedikit 7airan dengan tekanan negatif yang ringan dalam rongga !leura.
8*9

Pneumotoraks adalah keadaan terda!atnya udara atau gas engan adanya udara dalam rongga !leura tersebut6 maka akan menimbulkan !enekanan terhada! !aru5!aru sehingga !aru5!aru tidak da!at mengembang dengan maksimal sebagaimana biasanya ketika berna!as. Pneumotoraks da!at terjadi baik se7ara s!ontan mau!un traumatik. Pneumotoraks s!ontan itu sendiri da!at bersifat !rimer dan sekunder. Sedangkan !neumotoraks traumatik da!at bersifat iatrogenik dan non iatrogenik 8+9. %nsidensi !neumotoraks sulit diketahui karena e!isodenya banyak yang tidak diketahui. (amun dari sejumlah !enelitian yang !ernah dilakukan menunjukkan bah:a !neumotoraks lebih sering terjadi !ada !enderita de:asa yang berumur sekitar ;2 tahun. )aki5laki lebih sering dari!ada :anita6 dengan !erbandingan < : *
8+9

. Sesuai !erkembangan di bidang !ulmonologi telah banyak

dikerjakan !endekatan baru beru!a tindakan torakostomi disertai video (VATS = video assisted thoracoscopy surgery) 6 ternyata memberikan banyak keuntungan !ada !asien5!asien yang

mengalami !neumotoraks rela!s dan da!at mengurangi lama ra:at ina! di rumah sakit 8+9. B. TUJUAN Tujuan dari !enulisan tinjauan !ustaka 8referat9 ini adalah untuk dan mengetahui luasnya definisi dari !neumotoraks6 hal serta 7ara akan menegakkan diagnosa !neumotoraks se7ara te!at sesuai jenis !neumotoraks6 karena tersebut ber!engaruh !ada !enanganannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. De4(2("( Pneumotoraks adalah suatu keadaan terda!atnya udara atau gas di dalam !leura yang menyebabkan kola!snya !aru yang terkena
8,9

B. K.$"(4('$"( Menurut !enyebabnya6 !neumotoraks da!at dikelom!okkan menjadi dua6 yaitu 8+96 8,9 : *. Pneumotoraks s!ontan =aitu setia! !neumotoraks yang terjadi se7ara tiba5tiba. Pneumotoraks ti!e ini da!at diklasifikasikan lagi ke dalam dua jenis6 yaitu : a. Pneumotoraks s!ontan !rimer6 yaitu !neumotoraks yang terjadi se7ara tiba5tiba tan!a diketahui sebabnya.
b. Pneumotoraks s!ontan sekunder6 yaitu !neumotoraks yang

terjadi dengan didasari oleh ri:ayat !enyakit !aru yang telah

dimiliki sebelumnya6 misalnya fibrosis kistik6 !enyakit !aru obstruktik kronis 8PP>K96 kanker !aru5!aru6 asma6 dan infeksi !aru. +. Pneumotoraks traumatik6 =aitu !neumotoraks yang terjadi akibat adanya suatu trauma6 baik trauma !enetrasi mau!un bukan6 yang menyebabkan robeknya !leura6 dinding dada mau!un !aru. Pneumotoraks ti!e ini juga da!at diklasifikasikan lagi ke dalam dua jenis6 yaitu : a. Pneumotoraks traumatik non5iatrogenik6 yaitu !neumotoraks yang terjadi karena jejas ke7elakaan6 misalnya jejas !ada dinding dada6 barotrauma. b. Pneumotoraks traumatik iatrogenik6 yaitu !neumotoraks yang terjadi akibat kom!likasi dari tindakan medis. Pneumotoraks jenis ini!un masih dibedakan menjadi dua6 yaitu : *9 Pneumotoraks traumatik iatrogenik aksidental &dalah suatu !neumotoraks yang terjadi akibat tindakan medis karena kesalahan atau kom!likasi dari tindakan tersebut6 misalnya !ada !arasentesis dada6 bio!si !leura. +9 Pneumotoraks traumatik iatrogenik artifisial 8deliberate9 &dalah suatu !neumotoraks yang sengaja dilakukan dengan 7ara mengisikan udara ke dalam rongga !leura. Biasanya tindakan ini dilakukan untuk tujuan !engobatan6 misalnya !ada !engobatan tuberkulosis sebelum era antibiotik6 mau!un untuk menilai !ermukaan !aru.

an berdasarkan jenis fistulanya6 maka !neumotoraks da!at diklasifikasikan ke dalam tiga jenis6 yaitu
8;9

*. Pneumotoraks Tertutu! (Simple Pneumothorax) Pada ti!e ini6 !leura dalam keadaan tertutu! 8tidak ada jejas terbuka !ada dinding dada96 sehingga tidak ada hubungan dengan dunia luar. Tekanan di dalam rongga !leura a:alnya mungkin !ositif6 namun lambat laun berubah menjadi negatif karena disera! oleh jaringan !aru disekitarnya. Pada kondisi tersebut !aru belum mengalami re5eks!ansi6 sehingga masih ada rongga !leura6 meski!un tekanan di dalamnya sudah kembali negatif. Pada :aktu terjadi gerakan !erna!asan6 tekanan udara di rongga !leura teta! negatif. +. Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothorax), =aitu !neumotoraks dimana terda!at hubungan antara rongga !leura dengan bronkus yang meru!akan bagian dari dunia luar 8terda!at luka terbuka !ada dada9. alam keadaan ini tekanan intra!leura sama dengan tekanan udara luar. Pada !neumotoraks terbuka tekanan intra!leura sekitar nol. Perubahan tekanan ini sesuai dengan !erubahan tekanan yang disebabkan oleh gerakan !erna!asan 8;9. Pada saat ins!irasi tekanan menjadi negatif dan !ada :aktu eks!irasi tekanan menjadi !ositif
8;9

. Selain itu6 !ada saat ins!irasi

mediastinum dalam keadaan normal6 teta!i !ada saat eks!irasi mediastinum bergeser ke arah sisi dinding dada yang terluka (suc ing !ound) 8+9. ,. Pneumotoraks ?entil (Tension Pneumothorax) &dalah !neumotoraks dengan tekanan intra!leura yang !ositif dan makin lama makin bertambah besar karena ada fistel di !leura viseralis yang bersifat ventil. Pada :aktu ins!irasi udara masuk melalui trakea6 bronkus serta !er7abangannya dan selanjutnya terus menuju !leura melalui fistel yang terbuka. @aktu

eks!irasi udara di dalam rongga !leura tidak da!at keluar

8;9

&kibatnya tekanan di dalam rongga !leura makin lama makin tinggi dan melebihi tekanan atmosfer. Udara yang terkum!ul dalam rongga !leura ini da!at menekan !aru sehingga sering menimbulkan gagal na!as
8+9.

Sedangkan menurut luasnya !aru yang mengalami kola!s6 maka !neumotoraks da!at diklasifikasikan menjadi dua6 yaitu sebagian ke7il !aru 8A <2B volume !aru9.
8;9

*. Pneumotoraks !arsialis6 yaitu !neumotoraks yang menekan !ada

+. Pneumotoraks

totalis6

yaitu

!neumotoraks

yang

mengenai

sebagian besar !aru 8C <2B volume !aru9.

5. Pe2 #(%!2 $2 L!$" P2e!6&%&r$'"

Penghitungan luas !neumotoraks ini berguna terutama dalam !enentuan jenis kola!s6 a!akah bersifat !arsialis ataukah totalis. &da bebera!a 7ara yang bisa di!akai dalam menentukan luasnya kola!s !aru6 antara lain : *. 4asio antara volume !aru yang tersisa dengan volume hemitoraks6 dimana masing5masing volume !aru dan hemitoraks diukur sebagai volume kubus 8+9. Misalnya : diameter kubus rata5rata hemitoraks adalah *27m dan diameter kubus rata5rata !aru5!aru yang kola!s adalah 07m6 maka rasio diameter kubus adalah : 0,
DDDDDD

<*+ E
DDDDDDDD

E F <2 B

*2

*222

+. Menjumlahkan jarak terjauh antara 7elah !leura !ada garis vertikal6 ditambah dengan jarak terjauh antara 7elah !leura !ada garis horiGontal6 ditambah dengan jarak terdekat antara 7elah !leura !ada garis horiGontal6 kemudian dibagi tiga6 dan dikalikan se!uluh
8+9

B luas !neumotoraks & H B H - 87m9 I *2 ,

DDDDDDDDDDDDDDDDDD

,. 4asio antara selisih luas hemitoraks dan luas !aru yang kola!s dengan luas hemitoraks 8;9.

8)9 hemitorak J 8)9 kola!s !aru 8&IB9 5 8aIb9 DDDDDDDDDDDDDDD I *22 B &IB

D. Ge1$.$ '.(2(" Berdasarkan anamnesis6 gejala dan keluhan yang sering mun7ul adalah 8+96 8;96 8<9 : *. Sesak na!as6 dida!atkan !ada ham!ir 025*22B !asien. Seringkali sesak dirasakan mendadak dan makin lama makin berat. Penderita berna!as tersengal6 !endek5!endek6 dengan mulut terbuka. +. (yeri dada6 yang dida!atkan !ada .<512B !asien. (yeri dirasakan tajam !ada sisi yang sakit6 terasa berat6 tertekan dan terasa lebih nyeri !ada gerak !erna!asan. ,. Batuk5batuk6 yang dida!atkan !ada +<5,<B !asien. ;. enyut jantung meningkat. kurang. 3. Tidak menunjukkan gejala (silent) yang terda!at !ada <5*2B !asien6 biasanya !ada jenis !neumotoraks s!ontan !rimer. <. Kulit mungkin tam!ak sianosis karena kadar oksigen darah yang

Berat ringannya keadaan !enderita tergantung !ada ti!e !neumotoraks tersebut6 8+9: *. Pneumotoraks tertutu! atau terbuka6 sering tidak berat +. Pneumotoraks ventil dengan tekanan !ositif tinggi6 sering dirasakan lebih berat ,. Berat ringannya !neumotoraks tergantung juga !ada keadaan !aru yang lain serta ada tidaknya jalan na!as. ;. (adi 7e!at dan !engisian masih 7uku! baik bila sesak masih ringan6 teta!i bila !enderita mengalami sesak na!as berat6 nadi menjadi 7e!at dan ke7il disebabkan !engisian yang kurang. E. Pe6er('"$$2 4("(' Pada !emeriksaan fisik torak dida!atkan *. %ns!eksi : a. b. a!at terjadi !en7embungan !ada sisi yang sakit 8hi!er eks!ansi dinding dada9 Pada :aktu res!irasi6 bagian yang sakit gerakannya tertinggal 7. Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat +. Pal!asi : a. Pada sisi yang sakit6 ruang antar iga da!at normal atau melebar b. %ktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat 7. Fremitus suara melemah atau menghilang !ada sisi yang sakit ,. Perkusi : a. Suara ketok !ada sisi sakit6 hi!ersonor sam!ai tim!ani dan tidak menggetar b. Batas jantung terdorong ke arah toraks yang sehat6 a!abila tekanan intra!leura tinggi
8,96 8;9

;. &uskultasi : a. Pada bagian yang sakit6 suara na!as melemah sam!ai menghilang b. Suara vokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negatif *. Pe6er('"$$2 Pe2!21$2 *. Foto 4Kntgen /ambaran radiologis yang tam!ak !ada foto rKntgen kasus !neumotoraks antara lain 839: a. Bagian !neumotoraks akan tam!ak lusen6 rata dan !aru yang kola!s akan tam!ak garis yang meru!akan te!i !aru. Kadang5kadang !aru yang kola!s tidak membentuk garis6 akan teta!i berbentuk lobuler sesuai dengan lobus !aru. b. Paru yang mengalami kola!s hanya tam!ak se!erti massa radio o!aLue yang berada di daerah hilus. Keadaan ini menunjukkan kola!s !aru yang luas sekali. Besar kola!s !aru tidak selalu berkaitan dengan berat ringan sesak na!as yang dikeluhkan. 7. #antung dan trakea mungkin terdorong ke sisi yang sehat6 s!atium inter7ostals melebar6 diafragma mendatar dan tertekan ke ba:ah. &!abila ada !endorongan jantung atau trakea ke arah !aru yang sehat6 kemungkinan besar telah terjadi !neumotoraks ventil dengan tekanan intra !leura yang tinggi. d. Pada !neumotoraks !erlu di!erhatikan kemungkinan terjadi keadaan sebagai berikut 8,9: *9 Pneumomediastinum6 terda!at ruang atau 7elah hitam !ada te!i jantung6 mulai dari basis sam!ai ke a!eks. "al ini terjadi a!abila !e7ahnya fistel mengarah mendekati

hilus6 sehingga udara yang dihasilkan akan terjebak di mediastinum. +9 'mfisema subkutan6 da!at diketahui bila ada rongga hitam diba:ah kulit. "al ini biasanya meru!akan kelanjutan dari !neumomediastinum. Udara yang tadinya terjebak di mediastinum lambat laun akan bergerak menuju daerah yang lebih tinggi6 yaitu daerah leher. i sekitar leher terda!at banyak jaringan ikat yang mudah ditembus oleh udara6 sehingga bila jumlah udara yang terjebak 7uku! banyak maka da!at mendesak jaringan ikat tersebut6 bahkan sam!ai ke daerah dada de!an dan belakang. ,9 Bila disertai adanya 7airan di dalam rongga !leura6 maka akan tam!ak !ermukaan 7airan sebagai garis datar di atas diafragma

Foto 4K !neumotoraks 8P&96 bagian yang ditunjukkan dengan anak !anah meru!akan bagian !aru yang kola!s

+. &nalisa /as arah &nalisis gas darah arteri da!at memberikan gambaran hi!oksemi meski!un !ada kebanyakan !asien sering tidak di!erlukan. Pada !asien dengan gagal na!as yang berat se7ara signifikan meningkatkan mortalitas sebesar *2B. ,. "T#scan thorax -T5s7an toraks lebih s!esifik untuk membedakan antara emfisema bullosa dengan !neumotoraks6 batas antara udara dengan 7airan intra dan ekstra!ulmoner dan untuk membedakan antara !neumotoraks s!ontan !rimer dan sekunder.

G. Pe2$%$.$'"$2$$2 Tujuan utama !enatalaksanaan !neumotoraks adalah untuk mengeluarkan udara dari rongga !leura dan menurunkan ke7enderungan untuk kambuh lagi. Pada !rinsi!nya6 !enatalaksanaan !neumotoraks adalah sebagai berikut : *. >bservasi dan Pemberian >+ &!abila fistula yang menghubungkan alveoli dan rongga !leura telah menutu!6 maka udara yang berada didalam rongga !leura tersebut akan diresorbsi. )aju resorbsi tersebut akan meningkat a!abila diberikan tambahan > +. >bservasi dilakukan dalam bebera!a hari dengan foto toraks serial tia! *+5+; jam !ertama selama + hari
8+9

. Tindakan ini terutama ditujukan untuk


8;9.

!neumotoraks tertutu! dan terbuka

+. Tindakan dekom!resi "al ini sebaiknya dilakukan sea:al mungkin !ada kasus !neumotoraks yang luasnya C*<B. Pada intinya6 tindakan ini bertujuan untuk mengurangi tekanan intra !leura dengan membuat hubungan antara rongga !leura dengan udara luar dengan 7ara
8+9

a. Menusukkan jarum melalui dinding dada terus masuk rongga !leura6 dengan demikian tekanan udara yang !ositif di rongga !leura akan berubah menjadi negatif karena mengalir ke luar melalui jarum tersebut 8+96 8;9. b. Membuat hubungan dengan udara luar melalui kontra ventil : *9 a!at memakai infus set #arum ditusukkan ke dinding dada sam!ai ke dalam rongga !leura6 kemudian infus set yang telah di!otong !ada !angkal saringan tetesan dimasukkan ke botol yang berisi air. Setelah klem !enyumbat dibuka6 akan tam!ak gelembung udara yang keluar dari ujung infus set yang berada di dalam botol +9 #arum abbo7ath #arum abbo7ath meru!akan alat yang terdiri dari gabungan jarum dan kanula. Setelah jarum ditusukkan !ada !osisi yang teta! di dinding toraks sam!ai menembus ke rongga !leura6 jarum di7abut dan kanula teta! ditinggal. Kanula ini kemudian dihubungkan dengan Setelah !i!a klem !lastik infus set. Pi!a infuse ini selanjutnya dimasukkan ke botol yang berisi air. !enyumbat
8;9 8;9

dibuka6 .

akan

tam!ak

gelembung udara yang keluar dari ujung infuse set yang berada di dalam botol ,9 Pi!a !ater sealed drainage ($S%) Pi!a khusus (tora s ateter) steril6 dimasukkan ke rongga !leura dengan !erantaraan troakar atau

dengan bantuan klem !enje!it. Pemasukan troakar da!at dilakukan melalui 7elah yang telah dibuat dengan bantuan insisi kulit di sela iga ke5; !ada linea mid aksilaris atau !ada linea aksilaris !osterior. Selain itu da!at !ula melalui sela iga ke5+ di garis mid klavikula. Setelah troakar masuk6 maka toraks kateter segera dimasukkan ke rongga !leura dan kemudian troakar di7abut6 sehingga hanya kateter toraks yang masih tertinggal di rongga !leura. Selanjutnya ujung kateter toraks yang ada di dada dan !i!a ka7a @S dihubungkan melalui !i!a !lastik lainnya. Posisi ujung !i!a ka7a yang berada di botol sebaiknya berada + 7m di ba:ah !ermukaan air su!aya gelembung udara da!at dengan mudah keluar melalui !erbedaan tekanan tersebut 8,96 8;9. Penghisa!an dilakukan terus5menerus a!abila tekanan intra!leura teta! !ositif. Penghisa!an ini dilakukan dengan memberi tekanan negatif sebesar *25+2 7m "+>6 dengan tujuan agar !aru 7e!at mengembang. &!abila !aru telah mengembang maksimal dan tekanan intra !leura sudah negatif kembali6 maka sebelum di7abut da!at dilakukuan uji 7oba terlebih dahulu dengan 7ara !i!a dije!it atau ditekuk selama +; jam. &!abila tekanan dalam rongga !leura kembali menjadi !ositif maka !i!a belum bisa di7abut. Pen7abutan @S dilakukan !ada saat !asien dalam keadaan eks!irasi maksimal 8+9.

,. Torakosko!i =aitu suatu tindakan untuk melihat langsung ke dalam rongga toraks dengan alat bantu torakosko!. ;. Torakotomi <. Tindakan bedah 8;9 a. engan !embukaan dinding toraks melalui o!erasi6 kemudian di7ari lubang yang menyebabkan !neumotoraks kemudian dijahit b. Pada !embedahan6 a!abila ditemukan !enebalan !leura yang menyebabkan !aru tidak bias mengembang6 maka da!at dilakukan dekortikasi. 7. ilakukan resesksi bila terda!at bagian !aru yang mengalami robekan atau terda!at fistel dari !aru yang rusak d. Pleurodesis. Masing5masing la!isan !leura yang tebal dibuang6 kemudian kedua !leura dilekatkan satu sama lain di tem!at fistel.

,. Pe2 &7$%$2 T$67$#$2 *. &!abila terda!at !roses lain di !aru6 maka !engobatan tambahan ditujukan terhada! !enyebabnya. Misalnya : terhada! !roses TB !aru diberi >&T6 terhada! bronkhitis dengan obstruksi saluran
8;9

na!as diberi antibiotik dan bronkodilator

.
8;9

+. %stirahat total untuk menghindari kerja !aru yang berat

,. Pemberian antibiotik !rofilaksis setelah setelah tindakan bedah da!at di!ertimbangkan6 untuk mengurangi insidensi kom!likasi6 se!erti emfisema 8,9. I. Re#$7(.(%$"(/80 *. Penderita yang telah sembuh dari !neumotoraks harus dilakukan !engobatan se7ara te!at untuk !enyakit dasarnya. +. Untuk sementara :aktu6 !enderita dilarang mengejan6 batuk atau bersin terlalu keras. ,. Bila mengalami kesulitan defekasi karena !emberian antitusif6 berilah laksan ringan. ;. Kontrol !enderita !ada :aktu tertentu6 terutama kalau ada keluhan batuk6 sesak na!as.

BAB III KESIMPULAN Pneumotoraks meru!akan suatu keadaan dimana rongga !leura terisi oleh udara6 sehingga menyebabkan !endesakan terhada! jaringan !aru yang menimbulkan gangguan dalam !engembangannya terhada! rongga dada saat !roses res!irasi. >leh karena itu6 !ada !asien sering mengeluhkan adanya sesak na!as dan nyeri dada. Berdasarkan !enyebabnya6 !neumotoraks da!at terjadi baik se7ara s!ontan mau!un traumatik. Pneumotoraks s!ontan itu sendiri da!at bersifat !rimer dan sekunder. Sedangkan !neumotoraks traumatik da!at bersifat iatrogenik dan non iatrogenik. 8tension9. alam menentukan diagnosa !neumotoraks seringkali didasarkan !ada hasil foto rKntgen beru!a gambaran translusen tan!a adanya 7orakan bronkovaskuler !ada la!ang !aru yang terkena6 disertai adanya garis !utih yang meru!akan batas !aru (colaps line). ari hasil rKntgen juga da!at diketahui sebera!a berat !roses yang terjadi melalui luas area !aru yang terkena !endesakan serta kondisi jantung dan trakea. Pada !rinsi!nya6 !enanganan !neumotoraks beru!a observasi dan !emberian >+ yang dilanjutkan dengan dekom!resi. Untuk !neumotoraks yang berat da!at dilakukan tindakan !embedahan. Sedangkan untuk !roses medikasi disesuaikan dengan !enyakit yang mendasarinya. Taha! rehabilitasi juga !erlu di!erhatikan agar !neumotoraks tidak terjadi lagi. an menurut fistel yang terbentuk6 maka !neumotoraks da!at bersifat terbuka6 tertutu! dan ventil

DA*TAR PUSTAKA
1. 2. /uyton6 &rthur6 -. "all6 #ohn6 '. &u u A'ar (isiologi )edo teran. 'disi 1. #akarta : '/-M *11.. !. <10. Sudoyo6 &ru6 @. Setiyohadi6 Bambang. &l:i6 %drus. K6 Mar7ellus6 Simadibrata. Setiati6 Siti. &u u A'ar *lmu Penya it %alam+ #ilid %%. 'disi %?. #akarta : Pusat Penerbitan 3. e!artemen %lmu Penyakit alam Fakultas Kedokteran Universitas %ndonesiaM +223. !. *23,. Bo:man6 #effrey6 /lenn. Pneumothorax, Tension and Traumatic+ U!dated: +2*2 May +.M 7ited +2** #anuary *2. &vailable from htt!:NNemedi7ine.meds7a!e.7omNarti7leN0+.<<* 4. 5. &lsagaff6 "ood. Mukty6 ". &bdul. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. S!r$7$3$ : A(r.$2 $ U2(9er"(%3 Pre"": -00;. ). 16-<1=; S7hiffman6 /eorge. Sto!!ler6 Melissa6 -onrad. PneumothoraI 8-olla!sed )ung9. -ited : +2** #anuary *2. &vailable from : htt!:NN:::.medi7inenet.7omN!neumothoraINarti7le.htm 6. Malueka6 4usdy6 /haGali. Radiologi Diagnostik. Y& 3$'$r%$ : P!"%$'$ 5e2de'($ Pre"": -00=. ). 56

Anda mungkin juga menyukai