Anda di halaman 1dari 3

Cekungan Kratonik 1.

Periode Tektonik Thermal fraksinasi pada mantel sampai terbentuknya kerak benua relatif cepat dibanding Archean karena pengaruh pemanasan radioaktif yang besar dalam fase awal evolusi bumi, yang memiliki nilai (2,5 Ga) 5 ! "5# dari massa benua sekarang untuk ($indley, %&'()) *erak Archean ini sekarang membentuk kompleks selubung pada inti, pada masa protero+oikum dan phanero+oikum kerak mulai bertambah) ,ada saat +ona tumbukan lempeng benua dan lempeng samudera (subduksi) serta +ona tumbukan lempeng benua dan lempeng benua (sutura) selama periode tektonik menghasilkan plutonisme yang luas dan metamorfisma regional, dengan perlahan ! lahan menebal dan men-adi stabil (stabilisasi) atau disebut -uga cratonisasi pada kerak) .adi cekungan craton ini diisi bisa dari hasil subduksi atau sutur yang telah mengalami stabilisasi, ia tidak lagi dipengaruhi oleh tektonisma) ,ada cekungan ini ada suatu cekungan interior (interior basin), yang merupakan perubahan dari -alur pegunungan, perbukitan, kubah, swelling, dataran tinggi dan suatu tinggian akibat adanya pengaruh gaya (lipatan antiklin),yang dipisahkan dari masing ! masing aneka ragam cekungan, palung, cekungan hasil depresi, downwarp, bukit sesar ( graben ), aulacogen dan rangkaian sinklin) /ekungan ini bisa diisi dengan marine silisiklastik, karbonat atau sedimen evaporite yang berasal dari laut epikontinental) 0ally dan 1nelson (%&' ) mengeluarkan hipotesis mengenai cratonik basin dimana ia menyebutkan adanya pengendapan stabil dan tenang yang diikuti oleh peristia pemanasan, adanya pengendapan material terobosan dari dalam mantel atau adanya perubahan fase dari mantel tersebut) ,eristiwa ini disebut -uga dengan sparse) 2a -uga mengemukakan klasifikasi lain dari cratonik, mungkin pembentukan awal dari paparan belakang benua) 3imana pada akhir terbentuknya paparan belakang dengan adanya pengaruh dari tektonisma atau tektonik konvergen) 2a mengemukakan hal ini berdasarkan penelitiannya di cekungan 1iberian 0arat yang berumur 4eso+oik yang tumpang tindih dengan Triassik rift dan cekungan (/arboniferous ! ,erm))

4cGetchin (%&' ) menambahkan mengenai mekanisme ini yaitu dengan adanya perubahan fase pada mantel, fase pemanasan, hot spot yang berasal dari mantel, dan subduksi dangkal) 0urke (%&5") berendapat bahwa lempeng tersebut mungkin relatif bersipat diam terhadap mantel, dimana seaktu6aktu bisa mengalami differensiasi pada bagian dalam yang tumpang tindih dengan mantel oleh adanya hot spot dan diantara relatif mengalami tekanan) Terbentuknya volkanisma dalam daerah pengangkatan atau daerah yang lemah dan terbentuknya sedimentasi pada akan terus terbentuk diikuti daerah yang mengalami tekanan, merupakan awal terbentuknya cekungan subsidence, cekungan ini mungkin pengurangan dari pembungbungan mantel (setelah migrasi hot spot), maka wilayah volkanismapun mempunyai nilai potensial preservasi yang rendah) 2a membandingkan dengan hasil penelitiannya pada cekungan Afrika 56 25 4a yang lalu) $ilson (%&'') mengemukakan hasil hipotesanya dimana lempeng benua tidak selalu berhubungan dengan pembungbungan mantel (hot spot) atau +ona pembungbungan dipusat pemekaran (spreading), ataupun dipusat pengangkatan) Gelinciran akibat gravitasi membentuk pengangkatan lempeng yang memungkinkan adanya pengaruh gaya kompresional dari tektonisma dimana ditepinya men-adi daerah pengangkatan (uplift)) 2a mengemukakan berdasarkan tektonisma lamaride dan pengangkatan (uplift) pada dataran tinggi /olorado) 0erdasarkan ide6ide diatas maka, ada beberapa mekanisma pembentukan interior basin 7 1. Pengendapan akhir (subsidence) yang disebabkan karena adanya system rift purba. 2. Pengendapan stabil dan tenang diikuti oleh adanya peristiwa pemanasan, seperti adanya terobosan dari material mantel. 3. Perubahan fase pada mantel. 4. !. danya hot spot yang bersal dari mantel. danya subduksi dari laut.

3alam menerangkan cekungan craton pertama6tama kita harus mengetahui proses dari plate6margin terlebih dahulu) 3i atas disebutkan adanya aulakogen, ini bisa di-adikan interpretasi adanya tiga pemekaran (triple spreading -uction) dan divergen margin yang membentuk suatu ram basin yang ber-arak ratusan kilometer dari rift margin arc (8eevers, %&'%)) *lasifikasi lain dari interior basin yaitu foreland basin, yang diisi baik dari busur luar non volkanik dan dari busur volkanik (9amilton, %&'5)) 1. Sedimentasi 0erdasarkan stratigrafinya, cekungan craton dominan sangat luas, sistem deposisional dangkal dan cenderung nyata) ,ada cekungan dalamnya (inland basin) memiliki karakteristik aluvial fan yang luas dengan sistem pengaliran sentripetal, seperti pada cekungan danau :yre di Australia, yang terletak pada interior lempeng dan tektonisma plate6margin ($opfner, %&5&; 3outch, %&5"; $ard dan 4c3onald, %&5&)) 1edangkan untuk cekungan marine dan nonmarine biasanya memiliki karakteristik lapisan bersusun yang merupakan tipe stratigrafi, dengan lithologi yang sama pada suatu waktu pengendapan tertentu dengan penyebaran ribuan kilometer) /ontoh yang bagus pada bagian bawah ,aleo+oik ! perak karbonat di Amerika <tara, 3ott et al (%&'") melakukan deskripsi sampel batupasir, dimana lingkungannya laut dangkal, fluvial dan aeolian facies yang interbeded) *lein membuat model pertumbuhan dari sedimentasi kraton yang terfokus pada evolusi sistem pengendapan oleh pengaruh pendalam(trangressi) dan pendangkalan (regresi)) *lein membuat suatu tesis mengenai keseimbangan antara wave dominated dan tide dominated pada benua yang dangkal tergantung pada luas paparan) 1istem pengendapannya mungkin wave dominated tepi hasil dari sistem pengendapan dibawah permukaan air sampai sistem tidal yang luas yang berakhir pada sistem laut ini merupakan proses trangressi) =ase regresif memiliki karakteristik fluvial, aeolian atau sistem pengendapan delta)

Anda mungkin juga menyukai