Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • Sajak "Nasib Sang Sungai

    Diunggah oleh

    Ju Jue
    3K tayangan1 halaman
    Sajak ini menceritakan tentang kondisi sungai yang dahulu bersih dan memberi manfaat kepada makhluk hidup, namun kini tercemar dan menderita akibat tindakan manusia yang merusak lingkungan. Sungai mengeluhkan nasibnya yang kini penuh kesedihan karena airnya tercemar dan kehidupannya terancam.

    Deskripsi Asli:

    Tiga rangkap sajak bertemakan alam sekitar. Mengisahkan keluhan dan rintihan Sang Sungai yang kian tercemar dewasa ini...

    Judul Asli

    sajak Nasib Sang Sungai.docx

    Hak Cipta

    © Attribution Non-Commercial (BY-NC)

    Format Tersedia

    DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    Sajak ini menceritakan tentang kondisi sungai yang dahulu bersih dan memberi manfaat kepada makhluk hidup, namun kini tercemar dan menderita akibat tindakan manusia yang merusak lingkungan. Sungai mengeluhkan nasibnya yang kini penuh kesedihan karena airnya tercemar dan kehidupannya terancam.

    Hak Cipta:

    Attribution Non-Commercial (BY-NC)
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    3K tayangan1 halaman

    Sajak "Nasib Sang Sungai

    Diunggah oleh

    Ju Jue
    Sajak ini menceritakan tentang kondisi sungai yang dahulu bersih dan memberi manfaat kepada makhluk hidup, namun kini tercemar dan menderita akibat tindakan manusia yang merusak lingkungan. Sungai mengeluhkan nasibnya yang kini penuh kesedihan karena airnya tercemar dan kehidupannya terancam.

    Hak Cipta:

    Attribution Non-Commercial (BY-NC)
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 1

    Sajak Nasib Sang Sungai

    Pernahkah kita terdengar, jeritan ngilu sungai nan lesu, Bisiknya penuh ragu, Meraung pilu di alam syahdu? Dahulu, Airnya bersih mengalir tenang, Senyumnya indah penuh khazanah Menabur bakti kepada makhluk lainnya. Kini, Ia mengalir penuh kepedihan, Dicemari sejuta kekotoran, Tercungap-cungap oleh kemusnahan, Akibat Sang Manusia durjana !

    Anda mungkin juga menyukai