Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Hipotiroid kongenital adalah kurangnya produksi hormon tiroid pada bayi baru lahir. Hal ini dapat terjadi karena cacat anatomis kelenjar tiroid, kesalahan metabolisme tiroid, atau kekurangan iodium.1 Hipotiroid kongenital merupakan salah satu penyebab retardasi mental. Hipotiroid kongenital yang tidak diobati sejak dini dapat mengakibatkan retardasi mental yang berat. Hormon tiroid sudah diproduksi dan diperlukan oleh janin sejak usia kehamilan 12 minggu, mempengaruhi metabolisme sel di seluruh tubuh sehingga berperan penting pada pertumbuhan dan perkembangan.4 Gejala hipotiroid pada bayi baru lahir biasanya tidak terlalu jelas, oleh sebab itu sangat diperlukan skrining hipotiroid pada neonatus. Program skrining memungkinkan bayi mendapatkan terapi dini dan memiliki prognosis yang lebih baik, terutama dalam perkembangan sistem neurologis.4 Pengobatan secara dini dengan hormon tiroid dapat mencegah terjadinya morbiditas fisik maupun mental. Pemantauan tetap diperlukan untuk mendapatkan hasil pengobatan dan tumbuh kembang anak yang optimal.1 Program pendahuluan skrining hipotiroid kongenital yang dilakukan di Bandung dan $%!!.2 Hipotiroid kongenital yang terlambat diketahui dan diobati, dapat menyebabkan retardasi mental dan akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia.1 &encermati segala kondisi yang dapat disebabkan oleh hipotiroid kongenital, maka untuk itu perlu suatu diagnosis dini terhadap hipotiroid kongenital ini, dan karena itu penulis merasa perlu untuk mengangkat topik hipotiroid kongenital dalam referat ini. akarta sejak tahun 2!!! terhadap lebih dari 1!!.!!! bayi, didapatkan angka kejadian hipotiroid congenital pertahun antara 1" 2#!! dan 1 "

1.2. Batasan Masalah 'eferat ini membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, diagnosis, dan tatalaksana hipotiroid kongenital. 1.3. Tujuan Penulisan 'eferat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang hipotiroid kongenital. 1.4. Man aat Penulisan 'eferat ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai hipotiroid pada bayi baru lahir. 1.!. Met"#e Penulisan &akalah ini ditulis dengan menggunakan metode tinjauan pustaka yang merujuk pada berbagai literatur.

BAB II TIN$AUAN PU%TA&A 2.1. De inisi Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat pada bayi baru lahir sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh yang dapat disebabkan oleh kelainan anatomi kelenjar tiroid, kelainan genetik, kesalahan biosintesis tiroksin serta pengaruh lingkungan.2 2.2. E'(ri"l"gi (elenjar tiroid janin berasal dari endoderm foregut yang kemudian bermigrasi ke inferior sampai ke daerah kartilago tiroid. )egala sesuatu yang terjadi selama proses migrasi ini dapat menyebabkan terjadinya tiroid ektopik. Pada usia * minggu, kelenjar tiroid sudah terdiri dari 2 lobus.1

)a'(ar 1. Perke'(angan &elenjar Tir"i# %

)a'(ar 4. Anat"'i &elenjar tir"i# % Thyrotropin Releasing Hormone +,'H- mulai terdapat dalam neuron pada neonatus saat usia 4 minggu sedangkan Tiroid Stimulating Hormone +,)H- mulai dihasilkan oleh hipofisis pada usia . minggu, dan dapat dideteksi dalam sirkulasi pada usia 11 sampai 12 minggu. (adar ,)H dalam darah mulai meningkat pada usia 12 minggu sampai aterm. Pada usia 4 minggu, janin mulai mensintesis tiroglobulin. /kti0itas tiroid mulai tampak pada usia % minggu kehamilan. Pada usia kehamilan % sampai 1! minggu, janin dapat melakukan ambilan + trappingiodium dan pada usia 12 minggu dapat memproduksi ,4 yang secara bertahap kadarnya terus meningkat sampai mencapai usia $# minggu. Produksi ,'H oleh hipotalamus dan ,)H oleh hipofisis terjadi dalam 1aktu yang berrsamaan, tetapi integrasi dan fungsi aksis hipotalamus2hipofisis2tiroid dengan mekanisme umpan baliknya belum terjadi sampai trimester kedua kehamilan.1 )ebelum memasuki trimester kedua kehamilan, perkembangan normal janin sangat bergantung pada hormon tiroid ibu. (ira2kira sepertiga kadar ,4 ibu dapat mele1ati plasenta dan masuk ke janin. /pabila ibu hamil mengalami kelainan tiroid atau mendapatkan pengobatan anti tiroid, misalnya penyakit Graves maka, obat anti tiroid juga mele1ati plasenta sehingga janin beresiko mengalami hipotiroid.1 )esudah bayi lahir terjadi kenaikan ,)H mendadak yang menyebabkan peningkatan kadar ,$ dan ,4 yang kemudian secara perlahan2lahan menurun dalam 4 minggu pertama kehidupan bayi. Pada bayi prematur kadar ,4 saat lahir

rendah kemudian meningkat mencapai kadar bayi aterm dalam usia # minggu. )emua tahap yang melibatkan sintesis hormon tiroid termasuk trapping, oksidasi, organifikasi, coupling dan sekresinya berada di ba1ah pengaruh ,)H.1 2.3. Anat"'i #an *isi"l"gi (elenjar tiroid terdiri dari dua lobus jaringan endokrin yang menyatu di bagian tengah oleh bagian sempit kelenjar, sehingga kelenjar ini tampak seperti dasi kupu2kupu. (elenjar ini bahkan terletak di posisi yang tepat untuk pemasangan dasi kupu2kupu, yaitu berada di atas trakea, tepat di ba1ah laring. sel2sel sekretorik utama tiroid tersusun menjadi gelembung2gelembung berongga, yang masing2masing membentuk unit fungsional yang disebut folikel. 3engan demikian sel2sel sekretorik ini sering disebut sebagai sel folikel. Pada potongan mikroskopik, folikel tampak sebagai cincin2cincin sel folikel yang meliputi lumen bagian dalam yang dipenuhi koloid, suatu bahan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan untuk hormon tiroid.$,4 (onstituen utama koloid adalah molekul besar dan kompleks yang dikenal sebagai tiroglobulin, yang didalamnya berisi hormon2hormon tiroid dalam berbagai tahap pembentukannya. )el2sel folikel menghasilkan dua hormon yang mengandung iodium, yang berasal dari asam amino tirosin, yaitu tetraiodotironin +,4 atau tiroksin- dan triiodotironin +,$-. /1alan tetra dan tri serta huruf ba1aan 4 dan $ menandakan jumlah atom 4odium yang masing2masing terdapat di dalam setiap molekul hormon. kedua hormon ini yang secara kolektif disebut sebagai hormon tiroid, merupakan regulator penting bagi laju metabolisme basal keseluruhan.$,4 3i ruang interstisium di antara folikel2folikel terdapat sel sekretorik jenis lain, yaitu sel 5 +disebut demikian karena mengeluarkan hormon peptida kalsitonin-, yang berperan dalam metabolisme kalsium. (alsitonin sama sekali tidak berkaitan dengan kedua hormon tiroid utama di atas. )eluruh langkah sintesis hormon tiroid berlangsung di molekul besar tiroglobulin, yang kemudian menyimpan hormon2hormon tersebut. bahan dasar untuk sintesis hormon tiroid adalah tirosin dan 4odium, yang keduanya harus diserap dari darah oleh sel2sel folikel. ,irosin suatu asam amino, disintesis dalam jumlah memadai oleh tubuh, sehingga bukan merupakan kebutuhan esensial dalam makanan. di pihak lain, 6

4odium yang diperlukan untuk sintesis hormon tiroid, harus diperoleh dari makanan.$ )intesis hormon tiroid berlangsung di molekul tiroglobulin di dalam koloid. ,iroglobulin itu sendiri dihasilkan oleh kompleks golgi7 retikulum endoplasma sel folikel tiroid. ,irosin menyatu ke dalam molekul tiroglobulin se1aktu molekul besar ini diproduksi. )etelah diproduksi, tiroglobulin yang mengandung tirosin dikeluarkan dari sel folikel ke dalam koloid melaluui eksositosis. ,iroid menangkap 4odium dari darah dan memindahkannya ke dalam koloid melalui suatu 8pompa 4odium9 yang sangat aktif atau 8Iodine trapping mechanism9 protein pemba1a yang sangat kuat dan memerlukan energi yang terletak di membran luar sel folikel. Hampir semua 4odium di tubuh dipindahkan mela1an gradien konsentrasinya ke kelenjar tiroid untuk mensintesis hormon tiroid. )elain untuk sintesis hormon tiroid, 4odium tidak memiliki manfaat lain di tubuh.$,4 3alam koloid, 4odium dengan cepat melekat ke sebuah tirosin di dalam molekul tiroglobulin. Perlekatan sebuah 4odium ke tirosin menghasilkan monoiodotirosin +&4,-. Perlekatan dua 4odium ke tirosin menghasilkan diiodotirosin +34,-. (emudian, terjadi proses penggabungan antara molekul2 molekul tirosin beriodium untuk membentuk hormon tiroid. Penggabungan dua 34, +masing2masing mengandung dua atom iodium- menghasilkan +,4 atau tiroksin-, yaitu bentuk hormon tiroid dengan empat 4odium. Penggabungan satu &4, +dengan satu iodium- dan satu 34, +dengan dua iodium- menghasilkan triiodotironin atau ,$ +dengan tiga iodium-. Penggabungan tidak terjadi antara dua molekul &4,. (arena reaksi2reaksi ini berlangsung di dalam molekul tiroglobulin, semua produk tetap melekat ke protein besar tersebut. Hormon2 hormon tiroid tetap disimpan dalam bentuk ini di koloid sampai mereka dipecah dan disekresikan. 3iperkirakan bah1a jumlah hormon tiroid yang secara normal disimpan di koloid cukup untuk memasok kebutuhan tubuh untuk beberapa bulan.$,4 Pengeluaran hormon2hormon tiroid ke dalam sirkulasi sistemik memerlukan proses yang agak rumit karena dua alasan. Pertama, sebelum dikeluarkan ,4 dan ,$ tetap terikat ke molekul tiroglobulin. (edua, hormon2hormon ini disimpan di #

luar lumen folikel, sebelum dapat memasuki pembuluh darah yang berjalan di ruang interstisium, mereka harus diangkut menembus sel folikel. Proses sekresi hormon tiroid pada dasarnya melibatkan pemecahan sepotong koloid oleh sel folikel, sehingga molekul tiroglobulin terpecah menjadi bagian2bagiannya, dan pelepasan ,4 dan ,$ bebas ke dalam darah. /pabila terdapat rangsangan yang sesuai untuk mengeluarakan hormon tiroid, sel2sel folikel memasukkkan sebagian dari kompleks hormon2tiroglobulin dengan memfagositosis sekeping koloid. 3i dalam sel, butir2butir koloid terbungkus membran menyatu dengan lisosom, yang en:im2en:imnya kemudian memisahkan hormon tiroid yang aktif secara biologis, ,4 dan ,$, serta iodotirosin yang nonaktif, &4, dan 34,. Hormon2hormon tiroid, karena sangat lipofilik, dengan mudah mele1ati membran luar sel folikel dan masuk kedalam darah. &4, dan 34, tidak memiliki nilai endokrin. )el2sel folikel mengandung suatu en:im yang dengan cepat mengeluarkan 4odium dari &4, dan 34,, sehingga 4odium yang dibebaskan dapat didaur ulang untuk sintesis lebih banyak hormon. ;n:im yang sangat spesifik ini akan mengeluarkan 4odium hanya dari &4, dan 34, yang tidak berguna, bukan dari ,4 dan ,$.$,4 )ekitar .! < produk sekretorik yang dikeluarkan dari kelenjar tiroid adalah dalam bentuk ,4, 1alaupun ,$ memiliki akti0itas biologis sekitar empat kali lebih baik daripada ,4. =amun sebagian besar ,4 yang disekresikan kemudian diubah menjadi ,$, atau diaktifkan melalui proses pengeluaran satu 4odium di hati dan ginjal. )ekitar %!< ,$ dalam darah berasal dari sekresi ,4 yang mengalami proses pengeluaran 4odium di jaringan perifer. 3engan demikian ,$ adalah bentuk hormon tiroid yang secara biologis aktif di tingkat sel, 1alaupun tiroid lebih banyak mengeluarkan ,4.4 )etelah dikeluarkan ke dalam darah hormon tiroid yang sangat lipofilik dengan cepat berikatan dengan beberapa protein plasma. (urang dari 1 < ,$ dan kurang dari !,1< ,4 tetap berada pada bentuk tidak terikat +bebas-. (eadaan ini memang luar biasa mengingat bah1a hanya hormon bebas dari keseluruhan hormon tiroid memiliki akses ke reseptor sel sasaran dan mampu menimbulkan suatu efek.4

,erdapat tiga protein plasma yang penting dalam pengikatan hormon tiroid" globulin pengikat tiroksin +,BG- yang secara selektif mengikat hormon tiroid>66< dari ,4 dan #6< dari ,$ dalam sirkulasi>1alaupun namanya hanya menyebutkan secara khusus 8tiroksin9 +,4- albumin yang secara nonselektif mengikat banyak hormon lipofilik, termasuk 1!< dari ,4 dan $6< dari ,$ dan thyro?ine2binding prealbumin yang mengikat sisa $6< ,4.4

)a'(ar !. Pengaturan Pr"#uksi H"r'"n Tir"i# % 2.4 E+i#e'i"l"gi 4nsiden hipotiroid kongenital ber0ariasi antar negara, umumnya sebesar 1 " $!!! @ 4!!! kelahiran hidup. 3engan penyebab tersering adalah, disgenesis tiroid yang mencakup %!< kasus. Aebih sering ditemukan pada anak perempuan daripada laki2laki dengan perbandingan 2"1. /nak dengan sindrom 3o1n memiliki resiko $6 kali lebih tinggi untuk menderita hipotiroid kongenital dibanding anak normal. 4nsiden hipotiroid di 4ndonesia diperkirakan jauh lebih tinggi yaitu sebesar 1"16!! kelahiran hidup. Pre0alensi ini lebih rendah pada /merika =egro +1 dalam $2.!!!-, dan lebih tinggi pada keturunan )panyol dan /merika asli +1 dalam 2!!!-.1,2 Penyebab hiptiroid yang paling sering di dunia ialah defisiensi 4odium yang merupakan komponen pokok tiroksin +,4- dan triiodotrionin +,$-. /nak

yang lahir dari ibu dengan defisinsi 4odium berat akan mengalami hipotiroid yang tidak terkompensasi karena hormon tiroid ibu tidak dapat mele1ati plasenta.1 Banyak faktor yang berperan pada hipotiroid sehingga gambaran klinisnya ber0ariasi. ,erjadinya hipotiroid tidak dipengaruhi oleh faktor geografis, sosial ekonomi, maupun iklim dan tidak terdapat predileksi untuk golongan etnis tertentu. Bmumnya kasus tiroid kongenital timbul secara sporadik. Caktor genetik hanya berperan pada hipotiroid tipe tertentu yang diturunkan secara autosomal resesif.1 2.! Eti"l"gi #an Pat"genesis Hipotiroid dapat terjadi melalui jalur berikut $alur 1 /genesis tiroid dan keadaan lain yang sejenis menyebabkan sintesis dan sekresi hormon tiroid menurun sehingga terjadi hipotiroid primer dengan peningkatan kadar ,)H tanpa adanya struma.1 $alur 2 3efisiensi iodium berat menyebabkan sintesis dan sekresi hormon tiroid menurun, sehingga hipofisis non sekresi ,)H lebih banyak untuk memacu kelenjar tiroid mensintesis dan mensekresi hormon tiroid agar sesuai dengan kebutuhan. /kibatnya kadar ,)H meningkat dan kelenjer tiroid membesar +stadium kompensasi-. Dalaupun pada stadium ini terdapat struma difusa dan peningkatan kadar ,)H, tetapi kadar tiroid tetap normal. Bila kompensasi ini gagal, maka akan terjadi stadium dekompensasi, yaitu terdapatnya struma difusa, peningktan kadar ,)H, dan kadar hormon tiroid rendah.1 $alur 3 )emua hal yang terjadi pada kelenjer tiroid dapat mengganggu atau menurunkan sintesis hormon tiroid +bahan7 obat goitrogenik, tiroiditis, pasca tiroidektomi, pasca terapi dengan iodium radioaktif, dan adanya kelainan en:im didalam jalur sintesis hormon tiroiddisebut dishormogenesis yang mengakibatkan sekresi hormon tiroid menurun, sehingga terjadi hipotiroid dengan kadar ,)H tinggi, dengan7tanpa struma tergantung pada penyebabnya.1 $alur 4A

)emua keadaan yang menyebabkan penurunan kadar ,)H akibat kelainan hipofisis akan mengakibatkan hipotiroid tanpa struma dengan kadar ,)H yang sangat rendah atau tidak terukur.1 $alur 4B )emua kelainan hipotalamus yang mengakibatkan yang menyebabkan sekresi ,)H ynag menurun akan menyebabkan hipotiroid dengan kadar ,)H rendah dan tanpa struma.1 alur 1, 2, dan $ adalah patogenesis hipotiroid primer dengan kadar ,)H yang tinggi. alur 1 tanpa desertai struma, jalur 2 disertai struma, dan jalur $ dapat dengan atau tanpa struma. alur 4/ dan 4B adalah patogenesis hipotiroid sekunder dengan kadar ,)H yang tidak terukur atau rendah dan tidak ditemukan struma.1 2., Diagn"sis 3iagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologis dan skrining.1 Ana'nesis /namnesis yang cermat pada keluarga dapat membantu menegakkan diagnosis dengan menanyakan apakah ibu berasal dari daerah gondok endemik, ri1ayat struma pada ibu, ri1ayat pengobatan anti tiroid 1aktu hamil atau tidak, ri1ayat struma pada keluarga dan perkembangan anak. 1,#

1!

)ejala &linis (ebanyakan anak dengan hipotiroid kongenital, gejala klinis pada periode neonatal sangatlah jarang atau ringan dan tidak spesifik, meskipun terdapat agenesis kelenjar tiroid komplit. 2,6 Berat badan dan panjang lahir adalah normal, tetapi ukuran kepala dapat sedikit meningkat karena miksedema otak. 4kterus fisiologis yang berkepanjangan, yang disebabkan oleh maturasi glukoronid konjugasi yang terlambat, mungkin merupakan gejala paling a1al. (esulitan memberi makan, terutama kelambanan, kurang minat, somnolen, dan serangan tersedak saat dira1at, sering muncul selama umur bulan pertama. (esulitan bernapas, sebagian karena lidah yang besar, termasuk episode apnea, pernapasan berbunyi, dan hidung tersumbat. )indrom distres pernapasan yang khas juga dapat terjadi. Bayi yang terkena sedikit menangis, banyak tidur, tidak selera makan, dan biasanya lamban. &ungkin ada konstipasi yang biasanya tidak berespon terhadap pengobatan. Perut besar dan biasanya ada hernia umbilikalis. )uhu badan subnormal, sering diba1ah $6!5, dan kulit terutama tungkai, mungkin dingin dan burik +mottled-. ;dema genital dan tungkai mungkin ada. =adi lambat, bising jantung, kardiomegali, dan efusi perikardium asimptomatik biasanya ada. /nemia makrositik sering ada dan refrakter terhadap pengobatan dengan hematinik. (arena gejala2gejala muncul secara bertahap, diagnosis sering kali terlambat. # &anifestasi ini terus berkembang. 'etardasi perkembangan fisik dan mental menjadi lebih besar selama bulan2bulan berikutnya, dan pada usia $2# bulan, gambaran klinis berkembang sepenuhnya. Bila hanya ada defisiensi hormon tiroid parsial, gejalanya dapat lebih ringan, dan onsetnya terlambat. &eskipun air susu ibu mengandung sejumlah hormon tiroid, terutama ,$, hormon ini tidak cukup untuk melindungi bayi yang menyusu dengan hipotiroidisme kongenital, dan tidak mempunyai pengaruh pada uji skrining tiroid neonatus. 6,# Pertumbuhan anak tersendat, ekstremitas pendek, dan ukuran kepala normal atau bahkan meningkat. Contanella anterior dan posterior terbuka lebar. Pengamatan tanda ini pada saat lahir dapat berperan sebagai pedoman a1al untuk mengenali hipotiroidisme kongenital. Hanya $< bayi baru lahir normal memiliki fontanella posterior yang lebih besar dari !,6cm. &atanya tampak terpisah lebar,

11

dan jembatan hidung yang lebar terlihat cekung. Cisura palpebra sempit dan kelopak mata membengkak. &ulut terbuka, dan lidah yang tebal serta lebar terjulur ke luar. Pertumbuhan gigi terlambat. Aeher pendek dan tebal, terdapat endapan lemak di atas kla0ikula dan diantara leher dan bahu. ,angan lebar dan jari pendek. (ulit kering dan bersisik, dan sedikit keringat. &iksedema tampak, terutama pada kulit kelopak mata, punggung tangan, dan genitalia eksterna. (arotenemia dapat menyebabkan 1arna kulit menjadi kuning, tetapi skleranya tetap putih. (ulit kepala tebal dan rambut kasar, mudah patah dan tipis. Garis rambut menurun jauh ke bagian ba1ah dahi, yang biasanya tampak mengerut, terutama ketika bayi menangis. 6 Perkembangan biasanya terlambat. Bayi hipotiroid tampak letargi dan lamban dalam belajar duduk dan berdiri. )uaranya serak dan bayi tidak mau belajar berbicara. ,ingkat retardasi fisik dan mental meningkat sejalan dengan usianya. &aturasi seksual dapat terlambat atau tidak terjadi sama sekali. # Etot biasanya hipotonik, tetapi pada keadaan yang jarang, terjadi pseudohipertrofi otot menyeluruh +sindrom (ocher23ebre2)emelaigne sindrome-. /nak yang terkena dapat berpenampilan atletis karena pseudohipertrofi, terutama pada otot betis. Patogenesisnya belum diketahui. Perubahan ultrastruktural dan histokimia yang tidak spesifik tampak pada biopsi otot yang kembali normal dengan pengobatan. )indrom ini cenderung berkembang pada anak laki2laki, yang telah diamati pada saudara kandung yang lahir dari perka1inan sedarah. Penderita menderita hipotiroidisme yang lebih lama dan lebih berat. #

Ta(el 1. )ejala Hi+"tir"i# &"ngenital # )istem organ


(ulit dan jaringan ikat

&anifestasi (linis
(ulit dingin, kering dan pucat, rambut kasar, kering dan rapuh, kuku tebal, lambat tumbuh. &iksedema, carotenemia, Puffy face, makroglosi, erupsi gigi lambat, hipoplasia enamel.

12

(ardio0askuler =euromuskuler

Bradikardi, efusi perikardial, kardiomegali, tekanan darah rendah. Aamban +mental dan fisik-, gangguan neurologis dan fisik, refleks tendon lambat, hipotonia, hernia umbilikalis, retardasi ental, disfungsi serebelum +pada bayi-, tuli.

Pernafasan

;fusi pleura, sindrom sleep apnoe +obstruksi saluran nafas karena lidah besar, hipotoni otot faring-, sindrom distress nafas.

Ginjal dan metabolisme elektrolit 'etensi air, edema, hiponatremia, hipokalsemia &etabolisme karbohidrat, lemak dan protein Gemuk, intoleransi terhadap dingin, absorbsi glukosa lambat, hiperlipidemia, sintesis proteolipid dan protein pada susunan saraf bayi menurun. )aluran cerna dan hepar Hematopoetik )kelet7somatik Ebstpasi +menurunnya gerakan usus-, ikterus berkepanjangan +fungsi konjugasi hepar menurun/nemia karena menurunnya eritropoesis, kemampuan absorbsi :at besi rendah. Produksi GH dan 4GC 1 menurun, menyebabkan hambatan pertumbuhan, pusat osifikasi sekunder terhambat, maturitas dan aktifitas sel2sel tulang menurun. 'eproduksi Pubertas terlambat, pubertas precoks, gangguan haid.

Pe'eriksaan La("rat"riu' Pada pemeriksaan hipotiroid kongenital ditemukan nilai ,)H meningkat, dan ,$ serta ,4 menurun. (adar ,4 serum rendah, kadar ,$ serum dapat normal dan tidak bermanfaat pada diagnosis. ika defeknya terutama pada tiroid, kadar ,)H meningkat, sering diatas 1!!FB7mA. (adar prolaktin serum meningkat, berkorelasi dengan kadar ,)H serum. (adar ,g serum biasanya rendah pada bayi

1$

dengan disgenesis tiroid atau defek sintesis atau sekresi ,g. (adar ,g yang tidak dapat dideteksi biasanya menunjukkan aplasia tiroid.2 Pe'eriksaan -a#i"l"gis 'etardasi perkembangan tulang dapat ditunjukkan dengan roentgenographi saat lahir dan sekitar #!< bayi hipotiroid kongenital menunjukkan kekurangan hormon tiroid selama kehidupan intrauterine. 5ontohnya, distal femoral epiphysis, yang biasanya ada saat lahir, sering tidak ada. Pada pasien yang tidak diobati, ketidaksesuaian antara umur kronologis dan umur osseus meningkat. ;piphyses sering memiliki beberapa fokus penulangan +epifisis disgenesis-, deformitas +retak- dari 0ertebra thorakalis 12 atau ruas lumbal 1 atau 2 sering ditemukan. Coto tengkorak menunjukkan fontanela besar dan sutura lebar, tulang antar sutura biasanya ada. )ella tursica sering besar dan bulat, dalam kasus2kasus langka mungkin ada erosi dan menipis. (eterlambatan pada pembentukan dan erupsi gigi dapat terjadi. Pembesaran jantung atau efusi perikardial mungkin ada. # )kintigraphy dapat membantu menentukan penyebab pada bayi dengan hipotiroid ba1aan, tetapi pengobatan tidak boleh ditunda karena pemeriksaan ini. Pemeriksaan
12$

42natrium iodida lebih unggul dari

..m

,c2natrium pertechnetate

untuk tujuan ini. Bltrasonographic tiroid sangat membantu, tapi penelitian menunjukkan jaringan tiroid ektopik yang tidak terdeteksi dengan B)G tiroid dan ini dapat ditunjukkan oleh skintigrap4. 'endahnya le0el ,G serum menunjukkan agenesis dan peningkatan ,g serum ada pada kelenjar ektopik dan gondok, tetapi ada tumpang tindih dengan rentang luas. /danya jaringan tiroid ektopik adalah diagnostik untuk disgenesis tiroid yang membutuhkan pengobatan seumur hidup dengan ,4. (egagalan menemukan jaringan tiroid menunjukkan tiroid aplasia, tetapi hal ini juga terjadi pada bayi dengan defek trapping2 iodida. (elenjar tiroid yang normal dengan ambilan radionuklida yang normal atau meningkat menunjukkan cacat dalam biosintesis hormon tiroid. Pasien dengan goiter hipotiroidisme memerlukan e0aluasi lebih lanjut yaitu pemeriksaan radioiodine, uji cairan perklorat, penelitian kinetik, kromatografi, dan pemeriksaan jaringan tiroid, jika sifat biokimia defek harus ditentukan. 2,# ;lektrokardiogram mungkin menunjukkan gelombang P dan , 0oltase rendah dengan amplitudo kompleks G') yang berkurang dan menunjukkan

14

fungsi 0entrikel kiri jelek dan efusi perikardial. ;lektroensefalogram sering menunjukkan 0oltase rendah. Pada anak2anak yang berumur lebih dari 2 tahun, tingkat kolesterol serum biasanya meningkat. &'4 otak sebelum pengobatan dilaporkan normal, meskipun spektroskopi resonansi magnetik proton menunjukkan tingkat tinggi yang mengandung senya1a kolin, yang mungkin mencerminkan blok di pematangan myelin. 2,# 2.. Penatalaksanaan Dalaupun pengobatan hipotiroid efisien, mudah, murah dan memberikan hasil yang sangat memuaskan, namun perlu dilakukan pemantauan dan penga1asan yang ketat mengingat pentingnya masa depan anak, khususnya perkembangan mentalnya. 1 ,ujuan pengobatan adalah1 a. &engembalikan fungsi metabolisme yang esensial agar menjadi normal dalam 1aktu singkat. ,ermasuk fungsi termoregulasi, respirasi, metabolisme otot dan otot jantung yang sangat diperlukan pada masa a1al kehidupan seperti proses en:imatik di otak, perkembangan akson, dendrite, sel glia dan proses mielinisasi neuron. b. &engoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak c. &engembalikan tingkat maturitas biologis yang normal, khususnya otak Me#ika'ent"sa ,erapi harus dimulai segera setelah diagnosis hipotiroid kongenital ditegakkan. Erang tua pasin harus diberikan penjelasan mengenai kemungkinan penyebab hipoiroid, pentingnya kepatuhan minum obat dan prognosisnya baik jika terapi diberikan secara dini. =atrium A2tiroksin +sodium A2thyro?inmerupakan obat yang tepat untuk pengobatan hipotiroid kongenital. (arena %!< ,$ dalam sirkulasi darah berasal dari monodeiodinasi dari , 4 maka dengan dosis yang tepat kadar ,4 dan ,$ akan segera kembali normal. 3alam prakteknya pemberian dosis inisial berkisar antara 26, $*,6 atau 6! g per hari. ,iroksin sebaiknya tidak diberikan bersama2sama dengan protein kedele atau :at besi atau

16

makanan tinggi serat karena makanan ini akan mengikat ,4 dan atau menghambat penyerapannya.1, 2, * D"sis tir"ksin Pada umumnya dosis ber0ariasi tergantung dari berat badan dan disesuaikan dengan respons masing2masing anak dalam menormalkan kadar , 4. )ebagai pedoman, dosis yang umum digunakan adalah " ! @ # bulan # @ 12 bulan 1 @ 6 tahun 6 @ 1! tahun H1!212 tahun 2626! g7hari 6!2*6 g7hari 6!21!! g7hari 1!!216! g7hari 1!!22!! g7hari atau atau atau atau atau %216 g7kg7hari *21! g7kg7hari 62* g7kg7hari $26 g7kg7hari 224 g7kg7hari

)etelah masa bayi biasanya dosis berkisar sekitar 1!! g7m27hari Bntuk neonatus yang terdeteksi pada minggu a1al kehidupan direkomendasikan untuk diberikan dosis inisial sebesar 1!216 Fg7kg7hari karena lebih cepat dalam normalisasi kadar ,4 dan ,)H. Bayi2bayi dengan hipotiroidisme berat + kadar ,4 sangat rendah, ,)H sangat tinggi, dan hilangnya epifise femoral distal dan tibia proksimal pada gambaran radiologi lutut- harus dimulai dengan dosis 16 Fg7kgBB7hari.1 Tera+i Pa#a Diagn"sis /ang Meragukan1 (adang2kadang kita dihadapkan pada diagnosis yang meragukan dan dituntut untuk menetukan pengobatan, misalnya bila pada hasil pemeriksaan serum didapatkan kadar ,4 rendah dengan ,)H normal atau kadar ,4 normal dengan kadar ,)H sedikit meninggi. Bila hal ini terjadi pada bayi cukup bulan maka harus dilakukan skintigrafi tiroid untuk memastikan diagnosis. Bila pada skintigram didapatkan hipoplasia, aplasia, kelenjar tiroid ektopik, maka dapat diberikan preparat hormone tiroid. Bila keadaan kelenjar tiroid normal, maka harus dilakukan pemeriksaan ulang kadar ,4 dan ,)H. Bila hasil pemeriksaan kadar ,)H meningkat maka pengobatan harus segera dimulai, dan bila kadar ,4 dan ,)H normal maka pengobatan harus ditunda. Tera+i Pa#a Ba0i Pre'atur1

1#

Bila kadar ,4 rendah dan ,)H normal maka untuk memastikan perlunya pengobatan tidak perlu dilakukan skintigrafi, namun cukup dengan pemeriksaan kadar ,4 dan ,)H secara serial. Bmumnya kadar ,4 meningkat mendekati angka normal, sedangkan ,)H tetap normal. Bila kadar ,4 terus menurun dan ,)H meningkat, dapat dipertimbangkan skintigrafi tiroid dan pengobatan dapat dimulai. ,etapi bila tanda2tanda klinis hipotiroid jelas maka tidak perlu dilakukan skintigrafi atau pemeriksaan darah ulang dan dapat langsung diberikan pengobatan. )etelah usia 2 atau $ tahun, pengobatan dihentikan untuk sementara sambil dilakukan e0aluasi apakah hipotiroid yang terjadi transien atau menetap. Tera+i Dengan D"sis Penuh Atau Bertaha+1 )ecara umum pengobatan langsung dengan dosis penuh aman bagi neonatus. Bila ada tanda2tanda kelainan jantung atau tanda2tanda dekompensasi jantung, maka pengobatan dianjurkan dimulai dengan dosis rendah, yaitu 17$ dosis, dan setelah selang beberapa hari dinaikkan 17$ dosis lagi sampai dosis penuh yang dianjurkan tercapai. M"nit"ring 1,* Bntuk menentukan dosis pengobatan yang diberikan, harus dilakukan pemantauan kemajuan klinis maupun kimia1i secara berkala karena terapi setiap kasus bersifat indi0idual. Pemantauan pada pasien dengan hipotiroid kongenital antara lain" 1. 2. Pertumbuhan dan perkembangan Pemantauan kadar ,4 bebas dan ,)H

(adar ,4 harus dijaga dalam batas normal + 1!21# Fg7dl- atau ,4 bebas dalam rentang 1,422,$ ng7dl dengan ,)H ditekan dalam batas normal. Bone2age tiap tahun. ad1al pemeriksaan kadar ,4 dan ,)H, yaitu setiap 122 bulan selama # bulan pertama kehidupan, tiap $24 bulan pada usia # bulan @ $ tahun, selanjutnya tiap #212 bulan.

1*

)elain itu kadar ,4 dan ,)H juga harus diperiksa #2% minggu setelah perubahan dosis. Hal ini penting untuk mencegah pengobatan yang berlebihan. ;fek samping dari pengobatan berlebihan ini adalah fusi dini dari sutura, percepatan kematangan tulang, dan masalah pada tempramen, dan perilaku. Hal ini penting untuk mencegah pengobatan yang berlebihan. ;fek samping dari pengobatan berlebihan ini adalah fusi dini dari sutura, percepatan kematangan tulang, dan masalah pada tempramen, dan perilaku. %u+"rti
*

)elain pengobatan hormonal juga diperlukan beberapa pengobatan suportif lainnya. /nemia berat diobati sesuai dengan protokol anemia berat. 'ehabilitasi atau fisioterapi diperlukan untuk mengatasi retardasi perkembangan motorik yang sudah terjadi. Penilaian intelegensi atau 4G dilakukan menjelang usia sekolah untuk mengetahui jenis sekolah yang dapat diikuti, sekolah biasa atau luar biasa.% Diet * )uplementasi 4odium sangat dibutuhkan terutama di daerah defisiensi 4odium. Bmumnya anak yang menderita hipotiroid kongenital dan mendapat replacement hormon tiroid, asupan makanan yang mengandung goitrogen harus dibatasi seperti asparagus, bayam, brokoli, kubis, kacang2kacangan, lobak, salada, dan susu kedelai karena dapat rnenurunkan absorbsi )odium2A2,iroksin.% %krining 1 3i negara maju program skrining hipotiroid congenital pada neonatus sudah dilakukan. )edangkan untuk negar berkembang seperti 4ndonesia masih menjadi kebijakan nasional. ,ujuannya adalah untuk eradikasi retardasi retardasi mental akibat hipotirod kogenital. )krining dilakukan dengan mengukur kadar ,4 atau ,)H yang dilakukan pada kertas saring pada usia $24 hari. Bayi yang memiliki kadar ,)H a1al H 6! FB7mA memiliki kemungkinan sangat besar untuk menderita hipotiroid kongenital permanen, sedangkan kadar ,)H 2!24. FB7mA dapat menunujukkan hipotiroid transien atau positif palsu. 2.1 Pr"gn"sis 1,2 3engan adanya program skrining neonatus untuk mendeteksi hipotiorid kongenital, prognosis bayi hipotiroid kongenital lebih baik dari sebelumnya.

1%

3iagnosis a1al dan pengobatan yang cukup sejak umur minggu pertama kehidupan memungkinkan pertumbuhan linier yang normal dan intelegensinya setingkat dengan saudara kandung yang tidak terkena. ,anpa pengobatan bayi yang terkena menjadi cebol dan defisiensi mental. Bila pengobatan dimulai pada usia 4# minggu 4G pasien tidak berbeda dengan 4G populasi kontrol. Program skrinng di Guebec +/)- mendapatkan bah1a 4G pasien pada usia 1 tahun sebesar 116, usia 1% bulan sebesar 1!4, dan usia $# bulan sebesar 1!$. Pada pemeriksaan di usia $# bulan didapatkan 8hearing speech9 dan 8practical reasoning9 lebih rendah dari populasi control. Pada sebagian kecil kasus dengan 4G normal dapat dijumpai kelainan neurologis, antara lain gangguan koordinasi motorik kasar dan halus, ataksia, tonus otot meningggi atau menurun, gangguan pemusatan perhatian dan gangguan bicara. ,uli sensorineural ditemukan pada 2!< kasus hipotiroid kongenital.

BAB III PENUTUP 3.1. &esi'+ulan

1.

Hipotiroid kongenital merupakan gangguan pertumbuhan kelenjar tiroid secara kongenital. Gejala klinis Hipotiroid kongenital tidak begitu jelas 3iagnosis Hipotiroid kongenital ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan fisik, laboratorium, dan skrining. )krining pada Hipotiroid kongenital dilakukan pada minggu pertama bayi lahir, untuk mencegah komplikasi lanjut. 3.2. %aran Perlu deteksi dini kasus hipotiroid kongenital penatalaksanaan yang tepat demi tercapainya dan pemberian fisik dan pertumbuhan

perkembangan mental yang optimal bagi penderita hipotiroid kongenital

DA*TA- PU%TA&A 1. Batubara, ose 'A, dkk. Ganggguan (elenjar ,iroid. 3alam " Buku /jar

2!

;ndokrinologi /nak ;disi 1. akarta" Badan Penerbit 43/4, 2!1!. hal.2!62 212. 2. Aa Cranchi, )tephen. Hypothyroidism. 3alam" Behrman ';, (liegman '&, enson HB, editor. =elson te?tbook of pediatrics 1%th ed. Philadelphia" )aunders, 2!!*.hal. 2$1.226. $. )her1ood, Aauralee. Organ Endo rin Perifer. Cisiologi &anusia 3ari )el ke )istem +Human Physiology" Crom 5ells to )ystems-. ;disi 2. akarta" ;G5, 2!!1. hal #442#61. 4. )chteingart, 3a0id ;. Gangguan !elen"ar Tiroid# 3alam Price /), Dilson A&. Patofisiologi (onsep (linis Proses2Proses Penyakit. ;disi ke2#, Iolume 2. akarta" ;G5, 2!!#. hal 1226212$4. 6. Aarson, 5ecilia /. 5ongenital Hypothyroidism. 3alam" 'ado0ick, ), &3, &acGili0ray, &H, &3, editor. Pediatric ;ndocrinology " / Practical 5linical Guide. =e1 ersey " Humana Press 4nc. 2!!$.hal. 2*622%4. #. Ian 0liet, G, Polak, &. Pediatric ;ndocrinology Cifth ;dition 0olume 2. ,hyroid 3isorders 4n 4nfancy. =e1 Jork " 4nforma Healthcare B)/ 4nc. 2!!*.hal. $.22%. *. %. ian, Iandana, dkk. 5ongenital Hypothyroidism. 3i akses dari 111.ne1born1hocc.org pada tanggal 11 &ei 2!1! pukul 2!.!6 D4B. Postellon 35, Bourgeouis & . /natomy of ,hyroid Gland.. 3i akses dari 111.emedicine.medscape.com pada tanggal 2! &ei 2!1! pukul 22.!! D4B.

21

Anda mungkin juga menyukai