Anda di halaman 1dari 14

ORBIT ELEKTRON

Pengertian Elektron, Orbit dan Orbit Elektron a.Pengertian Elektron


Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-. Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga ia dipercayai sebagai partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton. omentum sudut !spin" instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan , yang berarti bah#a ia termasuk fermion. $ntipartikel elektron disebut sebagai positron, yang identik dengan elektron, tapi bermuatan positif. %etika sebuah elektron bertumbukan dengan positron, keduanya kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan sepasang !atau lebih" foton sinar gama.

Pengertian Orbit

&rbit adalah lintasan suatu benda mengeliling pusat inti lintasan. misal, bumi mengorbit matahri, bulan mengorbit bumi, keduanya memiliki 'alur khusus yang cukup pasti untuk ditentukan pada #aktu dan tempat tertentu. (edangkan untuk elektron kita 'uga sama, membicarakan dimana elektron tersebut beada dalam mengelilingi inti atom. hanya sa'a akibat dari sifat dualisme elektron sebagai gelombang dan partikel secara bersamaan, kita tidak akan bisa menentukan dengan tepat posisi elektron pada #aktu tertentu. dikarenakan oleh gerakannya yang sangat cepat dan massanya yang sangat amat kecil, bahkan ketika kita mengirimkan cahaya/gelombang pendeteksi untuk mengetahui posisi eletron, seketika itu pula gelombang/energi pendeteksi tersebut merubah posisi elekrron. %ita tetap bisa mengetahui lokasi keberadaan atom tersebut, hanya sa'a kali ini lokasinya adalah bukan berupa lintasan tetap berupa satu lingkaran/elips , tetapi adalah berupa sebaran tempat/ruang yang mempunyai probabilitas/kemungkinan terbesar untuk kita dapat menemui elektron. tempat itu dinamakan orbital c Pengertian Orbit Elektron

%etika planet bergerak mengitari matahari, kita dapat menggambarkan 'alur yang ditempuh oleh planet itu yang disebut dengan orbit. )ambaran sederhana dari

atom 'uga sama dengan fenomena tersebut dan kita dapat menggambar elektronelektron yang mengorbit mengelilingi nukleus ! inti atom ". *alaupun sesungguhnya elektron-elektron tidak mengorbit pada 'alur yang tetap melainkan mengorbit pada sebuah ruang yang disebut dengan orbital. &rbit dan orbital terkesan sama, tetapi sebenarnya memiliki makna yang cukup berbeda. %ita perlu memahami perbedaan di antara keduanya. &rbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku sebuah elektron ini ataupun dapat sepasang elektron bak-gelombang menghitung dalam sebuah atom. +ungsi digunakan untuk probabilitas

penemuan elektron dalam sebuah atom pada daerah spesifik mana pun di sekeliling inti atom. ,ari fungsi inilah kita dapat menggambarkan sebuah grafik tiga dimensi yang menun'ukkan kebermungkinan lokasi elektron. &leh karena itu, istilah orbital atom dapat pula secara langsung meru'uk pada daerah tertentu pada sekitar atom yang ditentukan oleh fungsi matematis kebermungkinan penemuan elektron. (ecara spesifik, orbital atom menyatakan keadaan-keadaan kuantum yang mungkin dari suatu elektron dalam sekumpulan elektron di sekeliling atom. *alaupun beranalogi dengan planet mengelilingi menyerupai lintasan re-olusi planet. $nalogi yang atahari, elektron tidak lebih akurat adalah

dapat digambarkan sebagai partikel padat, sehingga orbital atom pula tidak akan membandingkan orbital atom dengan atmosfer !elektron" yang berada di sekeliling planet kecil !inti atom". &rbital atom dengan persis menggambarkan bentuk geometri atmosfer ini hanya ketika terdapat satu elektron yang ada dalam atom. %etika elektron yang lebih banyak ditambahkan pada atom tersebut, elektron tambahan tersebut cenderung akan mengisi -olume ruang di sekeliling inti atom secara merata sehingga kumpulan elektron !kadang-kadang disebut .a#an elektron." tersebut umumnya cenderung membentuk daerah probabilitas penemuan elektron yang berbentuk bola. )agasan bah#a elektron dapat bere-olusi di sekeliling ini atom dengan momentum sudut yang pasti diargumenkan dengan penuh keyakinan oleh /iels 0ohr pada tahun 1113, dan fisika#an 2epang 3antaro /agaoka pun telah mempublikasi hipotesis perilaku orbit elektron sea#al tahun 1145. /amun adalah penyelesaian persamaan (chr6dinger pada tahun 1176 untuk gelombang elektron pada atom yang memberikan fungsi matematis orbital atom modern.

Lintasan Elektron Elektron mempunyai muatan listrik negatif yang mengelilingi inti atom. 3al ini tidak 'auh berbeda bila anda mengamati benda-benda langit, seperti planet-planet yang mengelilingi matahari. Elektron bergerak pada lintasannya dan terikat dengan inti atom itu sendiri. $kan tetapi elektron yang bergerak pada garis paling luar mudah lepas, dan bila lepas berarti keluar dari inti atom itu sendiri. 2ika elektron-elektron tersebut lepas dari lintasannya atau orbitnya maka elektron tersebut dinamakan elektron bebas. Elektron yang keluar atau terlepas dari orbitnya tersebut biasanya karena pengaruh dari luar. Elektron yang terlepas inilah yang menghasilkan energi yang disebut dengan energi atau arus listrik. $kibat gesekan ini timbul panas atau percikan bunga api seperti sepotong besi dipukul dengan palu. 8ercikan bunga api itulah yang disebut elektron bebas. 8ada logam banyak terdapat elektron bebas, sementara pada plastik dan kayu hampir atau bahkan sama sekali tidak ada elektronnya karena elektron benda tersebut hampir terikat dengan atomnya. 0aterai atai aki pada u'ung-u'ungnya yang negatif !-" dan positif !9" apabila dipertemukan dengan seutas ka#at logam, maka elektronnya bisa meloncat keluar atau terlepas dari inti atomnya. ,imana arus elektron dengan arus listrik bergerak secara berla#anan. :eori atom mekanika gelombang dapat menggambarkan kedudukan elektron dalam atom berelektron banyak sesuai dengan tingkat energinya. ,alam teori mekanika kuantum penentuan kedudukan elektron dalam atom menyatakan dalam 5 bilangan kuantum, yaitu ;

Bilangan Kuantum Utama (n) 0ilangan kuantum utama !n" memiliki nilai n < 1, 7, 3, ..., n. 0ilangan kuantum ini menyatakan tingkat energi utama elektron dan sebagai ukuran keboleh'adian ditemukannya elektron dari inti atom. 2adi, bilangan kuantum utama

serupa dengan tingkat-tingkat energi elektron atau orbit menurut teori atom 0ohr. enurut postulat 0ohr elektron mengelilingi inti dengan lintasan stasioner dan tidak memancarkan atom menyerap energi. %emudian elektron memiliki tingkat energi tertentu dalam tiap lintasannya . En < e= 0ilangan kuantum utama merupakan fungsi 'arak yang dihitung dari inti atom !sebagai titik nol". 2adi, semakin besar nilai n, semakin 'auh 'araknya dari inti. &leh karena peluang menemukan elektron dinyatakan dengan orbital maka dapat dikatakan bah#a orbital berada dalam tingkat-tingkat energi sesuai dengan bilangan kuantum utama !n". 8ada setiap tingkat energi terdapat satu atau lebih bentuk orbital. (emua bentuk orbital ini membentuk kulit !shell". %ulit adalah kumpulan bentuk orbital dalam bilangan kuantum utama yang sama. %ulit-kulit ini diberi lambang mulai dari %, >, , /, ..., dan seterusnya.

3ubungan bilangan kuantum utama dengan lambang kulit sebagai berikut. 2umlah orbital dalam setiap kulit sama dengan n7, n adalah bilangan kuantum utama b Bilangan Kuantum !imut (" 0ilangan kuantum a?imut disebut 'uga bilangan kuantum momentum sudut, dilambangkan dengan @. 0ilangan kuantum a?imut menentukan bentuk orbital. /ilai bilangan kuantum a?imut adalah @ < nA1. &leh karena nilai n merupakan bilangan bulat dan terkecil sama dengan satu maka harga @ 'uga merupakan deret bilangan bulat 4, 1, 7, B, !nA1". 2adi, untuk n<1 hanya ada satu harga bilangan kuantum a?imut, yaitu 4. 0erarti, pada kulit % !n<1" hanya terdapat satu bentuk orbital. Cntuk n<7 ada dua harga bilangan kuantum a?imut, yaitu 4 dan 1. $rtinya, pada kulit > !n<7" terdapat dua bentuk orbital, yaitu orbital yang memiliki nilai @<4 dan orbital yang memiliki nilai @<1 :abel 1. 0ilangan %uantum $?imut pada %ulit $tom n %ulit @ 4 !s" 4 !s", 1 !p"

1. % 7. >

3.

4 !s", 1!p", 7!d" 8ada pembahasan sebelumnya, dinyatakan bah#a bentuk-bentuk orbital yang

memiliki bilangan kuantum utama sama membentuk kulit. 0entuk orbital dengan bilangan kuantum a?imut sama dinamakan subkulit. 2adi, bilangan kuantum a?imut dapat 'uga menun'ukkan 'umlah subkulit dalam setiap kulit. berikut. 0ilangan kuantum a?imut !@" >ambang subkulit 4 ( 1 8 7 d 3 + ... ... asing-masing subkulit diberi lambang dengan s, p, d, f, B, dan seterusnya. 3ubungan subkulit dengan lambangnya adalah sebagai

Bilangan Kuantum #agnetik (m) 0ilangan kuantum magnetik disebut 'uga bilangan kuantum orientasi sebab bilangan kuantum ini menun'ukkan orientasi !arah orbital" dalam ruang atau orientasi subkulit dalam kulit. /ilai bilangan kuantum magnetik berupa deret bilangan bulat dari Am melalui nol sampai 9m. Cntuk @ 1, nilai m<4, Dl. 2adi, nilai bilangan kuantum magnetik untuk @<1 adalah Al melalui 4 sampai 9l.

Bilangan Kuantum $%in (s) ,i samping bilangan kuantum n, @, dan m, masih terdapat satu bilangan kuantum lain. 0ilangan kuantum ini dinamakan bilangan kuantum spin, dilambangkan dengan s. 0ilangan kuantum spin !s" menyatakan arah rotasi elektron. 0ilangan kuantum ini ditemukan dari hasil pengamatan radiasi uap perak yang dile#atkan melalui medan magnet, oleh &tto (tern dan *. )erlach. 8ada medan magnet, berkas cahaya dari uap atom perak terurai men'adi dua berkas. (atu berkas membelok ke kutub utara magnet dan satu berkas lagi ke kutub selatan magnet !perhatikan )ambar 6".

)ambar 6. 8enguraian berkas uap atom perak !percobaan (tern)erlach". 0erdasarkan pengamatan tersebut, disimpulkan bah#a atom-atom perak memiliki sifat magnet. 8engamatan terhadap atom-atom unsur lain, seperti atom >i, /a, Eu, dan $u selalu menghasilkan ge'ala yang serupa. $tom-atom tersebut memiliki 'umlah elektron gan'il. unculnya sifat magnet dari berkas uap atom disebabkan oleh spin atau putaran elektron pada porosnya. 0erdasarkan percobaan (tern-)erlach, dapat disimpulkan bah#a ada dua macam spin elektron yang berla#anan arah dan saling meniadakan. 8ada atom yang 'umlah elektronnya gan'il, terdapat sebuah elektron yang spinnya tidak ada yang meniadakan. $kibatnya, atom tersebut memiliki medan magnet. (pin elektron dinyatakan dengan bilangan kuantum spin. 0ilangan kuantum ini memiliki dua harga yang berla#anan tanda, yaitu 91/7 dan A 1/7. :anda !9" menun'ukkan putaran searah 'arum 'am dan tanda !A" arah sebaliknya !perhatikan )ambar F". $dapun harga 1/7, menyatakan fraksi elektron.

)ambar

F. (pin

elektron

dengan

arah

berla#anan.

Tingkat Energi Orbital

Elektron-elektron dalam suatu atom akan mengisi orbital yang memiliki energi paling rendah dilan'utkan ke orbital yang energi lebih tinggi, perhatikan 'uga )ambar 3.13.

)ambar 3.13. %onfigurasi Elektron dalam bentuk lingkaran, dimana posisi orbital sesuai dengan sub tingkat energi

%edudukan orbital dimulai dari tingkat energi terendah, secara berurutan sebagai berikut ;1s G 7s G 7p G 3s G 3p G 5s G 3d G 5p G Hs G 5d G Hp G 6s G Hd G 5f G 6p G Fs G 6d G Hf, untuk lebih mudahnya perhatikan )ambar 3.15.

)ambar 3.15. (usunan dan hubungan bilangan kuantum utama, a?imut dan bilangan kuantum magnetik.

8ada atom berelektron banyak, setiap orbital ditandai oleh bilangan kuantum n, @, m, dan s. 0ilangan kuantum ini memiliki arti sama dengan yang dibahas sebelumnya. 8erbedaannya terletak pada 'arak orbital dari inti. 8ada atom hidrogen, setiap orbital dengan nilai bilangan kuantum utama sama memiliki tingkat-tingkat energi sama atau terdegenerasi. isalnya, orbital 7s dan 7p memiliki tingkat energi yang sama. ,emikian pula untuk orbital 3s, 3p, dan 3d.

8ada atom berelektron banyak, orbital-orbital dengan nilai bilangan kuantum utama sama memiliki tingkat energi yang sedikit berbeda. isalnya, orbital 7s dan 7p memiliki tingkat energi berbeda, yaitu energi orbital 7p lebih tinggi. 8erbedaan tingkat energi elektron pada atom hidrogen dan atom berelektron banyak ditun'ukkan pada )ambar 11.

)ambar 11. ,iagram tingkat energi orbital !a" $tom hidrogen. :ingkat energi orbital atom mengalami degenerasi. !b" $tom berelektron banyak 8erbedaan tingkat energi ini disebabkan oleh elektron yang berada pada kulit dalam menghalangi elektron-elektron pada kulit bagian luar. (ebagai contoh, elektron pada orbital 1s akan tolak-menolak dengan elektron pada orbital-7s dan 7p sehingga orbital-7s dan 7p tidak lagi se'a'ar !terdegenerasi" seperti pada atom hidrogen. 3al ini menyebabkan elektron-elektron dalam orbital-7s memiliki peluang lebih besar ditemukan di dekat inti daripada orbital-7p !orbital-7s lebih dekat dengan inti". Catatan : Hasil penyelesaian persamaan Schrodinger pada atom hidrogen menunjukkan orbital-orbital yang terdegenerasi (orbital dalam kulit yang sama memiliki energi yang sama). 5 Bentuk Orbital 0entuk orbital ditentukan oleh bilangan kuantum a?imut. 0ilangan kuantum ini diperoleh dari suatu persamaan matematika yang mengandung trigonometri !sinus dan cosinus". $kibatnya, bentuk orbital ditentukan oleh bentuk trigonometri dalam ruang. a Ketidak mungkinan %enggambaran orbital elektron&elektron Cntuk menggambar suatu 'alur kita perlu mengetahui secara pasti di mana ob'ek tersebut berada dan ke arah mana ob'ek itu bergerak. (ayangnya, kita tidak bisa melakukan hal tersebut untuk elektron-elektron. b Prinsi% ketidak%astian 'eisenberg

enun'ukkan bah#a kita tidak dapat mengetahui secara pasti di mana elektron itu berada dan ke arah mana elektron itu bergerak. 3al ini membuat kita tidak mungkin menggambarkan secara tepat 'alur atau orbit dari elektron yang mengelilingi nukleus. :etapi ada suatu cara lain yang bisa diterima untuk menggambarkan pergerakan elektron-elektron di sekitar nukleus. a. Orbital&s &rbital-s memiliki bilangan kuantum a?imut, @< 4 dan m< 4. &leh karena nilai m sesungguhnya suatu tetapan !tidak mengandung trigonometri" maka orbital-s tidak memiliki orientasi dalam ruang sehingga orbital-s ditetapkan berupa bola simetris di sekeliling inti. 8ermukaan bola menyatakan peluang terbesar ditemukannya elektron dalam orbital-s. 3al ini bukan berarti semua elektron dalam orbital-s berada di permukaan bola, tetapi pada permukaan bola itu peluangnya tertinggi !I 11,11J", sisanya boleh 'adi tersebar di dalam bola, lihat )ambar 8.

)ambar 8. 8eluang keberadaan elektron dalam atom. 8eluang terbesar ! I 11,11J" berada pada permukaan bola.

b. Orbital&% &rbital-p memiliki bilangan kuantum a?imut, @ 1 dan m< 4, Dl. &leh karena itu, orbital-p memiliki tiga orientasi dalam ruang sesuai dengan bilangan kuantum magnetiknya. &leh karena nilai m sesungguhnya mengandung sinus maka bentuk orbital-p menyerupai bentuk sinus dalam ruang, seperti ditun'ukkan pada )ambar 1.

)ambar 1. %umpulan orbital p dengan berbagai orientasi.

%etiga orbital-p memiliki bentuk yang sama, tetapi berbeda dalam orientasinya. &rbital-pK memiliki orientasi ruang pada sumbu-K, orbital-py memiliki orientasi pada sumbuy, dan orbital-p? memiliki orientasi pada sumbu-?. $dapun pada bidang Ky, K?, dan y?, peluangnya terkecil. akna dari bentuk orbital-p adalah peluang terbesar ditemukannya elektron dalam ruang berada di sekitar sumbu K, y, dan ?.

(. Orbital&d &rbital-d memiliki bilangan kuantum a?imut @ < 7 dan m < 4, D1, D7. $kibatnya, terdapat lima orbital-d yang melibatkan sumbu dan bidang, sesuai dengan 'umlah bilangan kuantum magnetiknya. &rbital-d terdiri atas orbital-d?7, orbital-dK? , orbital-dKy, orbital-dy?, dan orbital-dK7L y7 !perhatikan )ambar 14".

)ambar 14. %umpulan orbital d dengan berbagai orientasi.

&rbital -dKy, dK?, dy?, dan dK7L y7 memiliki bentuk yang sama, tetapi orientasi dalam ruang berbeda. &rientasi orbital-dKy berada dalam bidang Ky, demikian 'uga orientasi orbital-orbital lainnya sesuai dengan tandanya. &rbital dK7L y7 memiliki orientasi pada

sumbu K dan sumbu y. $dapun orbital d?7 memiliki bentuk berbeda dari keempat orbital yang lain. &rientasi orbital ini berada pada sumbu ? dan terdapat MdonatN kecil pada bidang-Ky. akna dari orbital-d adalah, pada daerah-daerah sesuai tanda dalam orbital !Ky, K?, y?, K7A y7, ?7 menun'ukkan peluang terbesar ditemukannya elektron, sedangkan pada simpul-simpul di luar bidang memiliki peluang paling kecil. d Orbital ) &rbital f mempunyai bentuk orbital yang lebih rumit dan lebih kompleks daripada orbital d. (etiap subkulit f mempunyai F orbital dengan energi yang setara.

)ambar 6. 0entuk orbital f. O3P &rbital ini hanya digunakan untuk unsur-unsur transisi yang letaknya lebih dalam. ,istribusi kerapatan elektron dalam orbital 1s, 7s, dan 3s dalam suatu atom. 0ila suatu area banyak titiknya menun'ukkan kerapatan elektron tinggi. (edangkan daerah dalam ruang dengan tidak adanya keboleh'adian ditemukan elektron disebut simpul. *. turan dalam Kon)igurasi Elektron 8enulisan konfigurasi elektron untuk atom berelektron banyak didasarkan pada aturan aufbau, aturan 3und, dan prinsip larangan 8auli. Cntuk menentukan 'umlah elektron dalam atom, perlu diketahui nomor atom unsur bersangkutan. 0erikut ini adalah urutan dimana elektron diisi kedalam orbitan atom dikendalikan oleh 3 prinsip penting, yaitu ; a. turan #embangun ( u)bau) $turan pengisian elektron ke dalam orbital-orbital dikenal dengan prinsip $ufbau !bahasa 2erman, artinya membangun". energi terendah !lihat diagram enurut aturan ini, elektron dalam atom harus tingkat energi orbital pada )ambar 17". memiliki energi terendah, artinya elektron harus terlebih dahulu menghuni orbital dengan

)ambar orbital.

17. ,iagram

tingkat

energi

:ingkat energi elektron ditentukan oleh bilangan kuantum utama. 0ilangan kuantum utama dengan n < 1 merupakan tingkat energi paling rendah, kemudian meningkat ke tingkat energi yang lebih tinggi, yaitu n < 7, n < 3, dan seterusnya. 2adi, urutan kenaikan tingkat energi elektron adalah !n < 1" G !n < 7" G !n <3" G B G !n < n". (etelah tingkat energi elektron diurutkan berdasarkan bilangan kuantum utama, kemudian diurutkan lagi berdasarkan bilangan kuantum a?imut sebab orbital-orbital dalam atom berelektron banyak tidak terdegenerasi. 0erdasarkan bilangan kuantum a?imut, tingkat energi terendah adalah orbital dengan bilangan kuantum a?imut terkecil atau @< 4. 2adi, urutan tingkat energinya adalah s G p G d G f G O @ < !nA1"P. :erdapat aturan tambahan, yaitu aturan !n9@". enurut aturan ini, untuk nilai !n9@"

sama, orbital yang memiliki energi lebih rendah adalah orbital dengan bilangan kuantum utama lebih kecil, contoh; 7p !791 < 3" G 3s !394 <3", 3p !391 < 5" G 5s !594 <5", dan seterusnya. 2ika nilai !n9@" berbeda maka orbital yang memiliki energi lebih rendah adalah orbital dengan 'umlah !n9@" lebih kecil, contoh; 5s !594 < 5" G 3d !397 <H". ,engan mengacu pada aturan aufbau maka urutan kenaikan tingkat energi elektronelektron dalam orbital adalah sebagai berikut. 1s G 7s G 7p G 3s G 3p G 5s G 3d G 5p G Hs G 5d G Hp G 6s G 5f G B b. turan 'und $turan 3und disusun berdasarkan data spektroskopi atom. $turan ini menyatakan sebagai berikut.

8engisian elektron ke dalam orbital-orbital yang tingkat energinya sama, misalnya ketiga orbital-p atau kelima orbital-d. &leh karena itu, elektron-elektron tidak berpasangan sebelum semua orbital dihuni. Elektron-elektron yang menghuni orbital-orbital dengan tingkat energi sama, misalnya orbital p?, pK, py &leh karena itu, energi paling rendah dicapai 'ika spin elektron searah. (. Prinsi% Larangan Pauli enurut *olfgang 8auli, elektron-elektron tidak boleh memiliki empat bilangan kuantum yang sama. $turan ini disebut 8rinsip larangan 8auli. akna dari larangan 8auli adalah 'ika elektron-elektron memiliki ketiga bilangan kuantum !n, @, m" sama maka elektron-elektron tersebut tidak boleh berada dalam orbital yang sama pada #aktu bersamaan. $kibatnya, setiap orbital hanya dapat dihuni maksimum dua elektron dan arah spinnya harus berla#anan. (ebagai konsekuensi dari larangan 8auli maka 'umlah elektron yang dapat menghuni subkulit s, p, d, f, B, dan seterusnya berturut-turut adalah 7, 6, 14, 15, ..., dan seterusnya. 3al ini sesuai dengan rumus; 7!7 @ 9 1". 8auli adalah seorang ahli teori. enggunakan hasil obser-asi ilmu#an lain, dia

menemukan spin elektron dan mengemukakan asas larangan 8auli. 3al ini memba#anya memenangkan hadiah /obel di bidang +isika pada 115H. >ahir pada 1144, 8auli hidup sampai pada 11H8 dan membuat penemuan terkenal pada usia 7H tahun.

+ ,T R PU$T K Premono, S. A. Wardani, dan N. Hidayati. 2009. Elektron . Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional 2ohari, 2. .E., Qachma#ati, , 7441. $tom. 2akarta ; Esis 0eiser, $rthur . 1114 . %onsep fisika modern . 2akarta ; 0umi $ksara ###.chem-is-try.org/elektron-dalam-atom/

Anda mungkin juga menyukai