Anda di halaman 1dari 2

Gotong-royong

gotongroyong adalah warisan tradisional yang turut mewarnai corak masyarakat kita. Sikap hidup dan mentalitas masyarakat kita banyak sedikitnya dipepengaruhi oleh jiwa gotong-royong. Tetapi karena gotong-royong itu warisan, maka pola-pola sikap dan pemikiran yang ada masih bisa merupakan lanjutan dari yang dulu.Dalam perkembangannya dapat pula terjadi pergeseran nilai-nilai atau kaburnya nilai-nilai yang seharusnya terkandung di dalamnya.Gotong-royong seperti yang di peraktekan sekarang memiliki banyak kelemahan, kalo mau disejajarkan dengan ritme perkembangan dewasa ini.Banyak aspek yang tidak sesuai dengan hukum-hukum perkembangan modern yang dijalankan dengan perhitungan yang tel iti dan bijaksana.!ritik atas gotong-royong terutama berkisar pada "corak statisnya dan bahwa semangat gotong-royong sukar mengijinkan timbulnya energi perseorangan si atas ukuran umum#. Tentu benar ada pendapat ahli yang mengatakan bahwa mentalitas yang berdasarkan jiwa gotong-royong selain dapat membantu, bisa juga menghambat lancarnya pembangunan. !arena itu, bagaimanapun juga gotong-royong tidak bisa diterapkan begitu saja dalam usaha pembangunan sekarang.$a harus ditinjau kembali dan disesuaikan dengan perkembangan %aman. &emang ini tidak mudah, tapi perlahanlahan harus diwujudkan. 'ika tidak, ia hanya merupakan kedok, basa-basi dalam pembicaraan atau merupakan air keruh, di mana segelintir orang mencari keuntungan dari padanya. !ita harus berhati-hati meman(aatkan semangat gotong-royong demi suksesnya pembangunan. Bukan penting menumpukan manusia dalam usaha pembangunan, tetapi lebih penting kesadaran pribadi masing-masing kita untuk apa kita bekerja bersama-sama. Spontanitas Gotong-royong !ira-kira )*+ masyarakat kita ,TT pada umumnya terkhusus masyarakat kita di -donara hidup di desa-desa kecil. Dalam masyarakat desa, corak hidup pada umumnya cukup homogen dan peran indi.idu belum terlalu di tonjolkan. 'ustru di sana semangat gotong-royong ini nyata jelas. /rang-orang sedesa merasa satu dalam tindakannya ke dalam atau ke luar. Tiap orang tergantung satu sama lain dalam sikap "saling memberi dan menerima#0ontohnya1 seorang bapak yang tidak ikut serta dalam suatu kegiatan 2gemohing3 di desanya, maka dengan sendirinya ia akan merasa tersingkir dari masyarakat. &elihat hal ini, semacam ada keharusan untuk sama-sama membuka kebun dan mengolah tanah, tolong-menolong dalam kesulitan, kemalangan atau pada saat pesta4perayaan. !atakanlah seluruh kegiatan hidup manusia selalu dikaitkan dengan masyarakat dalam semangat ini. -kan tetapi bila dilihat secara saksama, nampak adanya perbedaan dalam sikap tolong-menolong itu. /rang akan secara spontanmembantu sesamanya yang dalam penderitaan, kecelakaan atau pun kesusahan tanpa mengharapkan balasan. Sebaliknya

bergotong-royong dalam produksi pertanian, pembengunan rumah, jalan dan lain-lain kerap dijalankan dengan perhitungan membantu agar dibantu. /rang sering terpaksa bergotong-royong dan mengurbankan kepentingannya yang mungkin lebih produkti( demi memelihara hubungan baik antar sesama. /rang datang hanya untuk menunjukan muka atau memenuhi tuntutan ikatan kemasyarakatan. 0orak gotong-royong seperti ini mungkin akan tetap ada dalam masyarakat kita.!arena adanya ikatan kekeluargaan dan kekerabatan kita yang sangat di jaga keutuhannya. Spontanitas dalam bekerja sama dan tolong-menolong adalah salah satu sapek yang asasi. !erelaan untuk turun tangan membantu harus lahir dari kemauan sendiri dan bukan paksaan lingkungan atau adat yang mengikat.Tetapi dalam masyarakat kita tuntutan adat masih sangat di hormati. !ita sendiri bisa melihat kenyataan itu dalam hidup keseharian masyarakat kita. ,amun kadang dengan sikap gotong-royong ini masyarakat kehilangan gairah dan inisisti( untuk bekerja sendiri. &isalnya1 dalam mengerjakan kebun, tiap orang mengatur diri sendiri ke mana dan bersama siapa dia mau bekerja sama. Tunggu saja, nati samasama. Selama alam masih memanjakan kita, sikap semacam ini barangkali kurang dirasakan membawa kerugian.Tetapi untuk mencapai hasil yang lebih e(isien, tiap pribadi harus menentukan dan melaksanakan sendiri hidupnya. &eningkatnya kebutuhan dan kemajuan dari hari ke hari perlahan-lahan membuka mata para petani kita, bahwa gotong-royong tradisional yang mereka jalankan berupa pegerahan tenaga dan kadang merigikan

Anda mungkin juga menyukai