Anda di halaman 1dari 103

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya maka Laporan Manajemen Perusahaan Umum BULOG tahun 2011 (Audited) telah diselesaikan penyusunannya. Sesuai PP Nomor 7 tahun 2003 tentang perubahan LPND BULOG menjadi Perum BULOG, maka sebagai salah satu BUMN dibawah kantor kementerian BUMN, Perum BULOG berkewajiban melaporkan kegiatan operasionalnya agar pencapaian kinerja korporasi dapat dimonitor dan dievaluasi. Laporan Manajemen Tahun 2011 menyajikan hal yang berkaitan dengan kegiatan manajemen dalam mengelola perusahaan selama tahun 2011. Tujuan penyusunan laporan ini adalah memberikan gambaran yang objektif dan menyeluruh kepada stakeholder dan shareholder tentang kinerja perusahaan, dan dapat digunakan untuk perbaikan kinerja yang berkelanjutan terutama terkait dengan peranan BULOG dalam Public Service Obligation dan kegiatan komersial. Demikian laporan ini kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, April 2012 Direksi Perum BULOG

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

SEKILAS PENCAPAIAN 2007 - 2011


Perum BULOG senantiasa fokus pada kegiatan pelayanan publik dan juga komersialnya. Sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 2009 tentang Kebijakan Perberasan, Perum BULOG memiliki tiga tugas publik yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan yang merupakan pengejawantahan intervensi pemerintah dalam kebijakan perberasan nasional. Pengadaan Beras Penyaluran Beras Raskin

Persediaan Beras

Penjualan Komersial
5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 Perdagangan Industri Jasa Total Komersial 2007 2008 2009 2010 2011

Ton

miliar Rp -

Keuangan Laba/Rugi

Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

ii

ANDALAN KETAHANAN PANGAN

Pelayanan Publik : 1. Melaksanakan kebijakan pembelian Gabah/Beras dalam negeri dengan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah dan menjaga pendapatan petani produsen. 2. Menyediakan dan menyebarkan stok yang merata dan cukup ke seluruh Indonesia. 3. Menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah. 4. Menyediakan dan menyalurkan beras untuk menjaga stabilitas harga beras, menanggulangi keadaan darurat, bencana, dan rawan pangan. Komersial : 1. Mendukung kegiatan PSO. 2. Mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. 3. Meningkatkan pendapatan untuk memperoleh keuntungan perusahaan. Sekilas Perum BULOG

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

iii

BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

iv

Visi Misi

Visi Terwujudnya perusahaan yang handal dalam pencapaian ketahanan


pangan nasional yang berkelanjutan

Visi ini juga mencerminkan misi yang diamanatkan oleh Pemerintah, khususnya berkaitan dengan keberhasilan dan ketahanan pangan nasional. Posisi BULOG sebagai lembaga pangan yang handal mencakup pemantapan ketahanan pangan nasional, profesional dan kompetitif dalam bidang usaha pangan serta senantiasa memiliki rasa dan nilai kepekaan atas tanggung jawabnya bagi kepentingan masyarakat serta taat dan menjunjung tinggi nilainilai etika dalam melaksanakan bisnis.

Misi
1. Memenuhi kecukupan pangan pokok secara aman, bermutu, stabil dan terjangkau. 2. Mewujudkan SDM profesional, jujur, amanah dan menerapkan prinsipprinsip GCG di bidang pangan.

Misi yang disusun berfokus pada kompetensi dan tujuan/makna utama (one common purpose) dari keberadaan Perum BULOG diharapkan dapat mencerminkan keyakinan atau nilai organsiasi serta memberikan makna pada setiap karyawan BULOG sehingga mampu menyatukan organisasi dan membangun komitmen bersama.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

Nilai-nilai Perusahaan
1.

KUALITAS
Perusahaan dengan seluruh jajaran manajemen dan pegawai sepakat untuk berorientasi pada kualitas produk dan pelayanan pada rakyat (konsumen) sesuai dengan visi dan misi.

2.

INTEGRITAS
Keutuhan pribadi, manajemen dan organisasi yang mencerminkan konsistensi antara prinsip dengan perilaku.

3.

TEAM WORK
Seluruh unit kerja dan karyawan bergerak fokus dan total secara terintegrasi dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan.

4.

INOVATIF
Kemampuan untuk berfikir dan mengembangkan nilai-nilai kreatifitas dan inovasi dalam bekerja.

5.

RESPONSIF
Kemampuan perusahaan untuk mengambil keputusan dan melakukan upaya-upaya preventif maupun kuratif dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan strategis. Pada tingkat invidivu, nilai ini direfleksikan oleh sikap awareness yang tinggi terhadap setiap kebijakan perusahaan.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

vi

Standard Perilaku (Code of Conduct)

Setiap Insan Perusahaan memiliki tanggung jawab pribadi untuk : 1. Menghormati antara sesama warga negara yang berbeda suku, agama/kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, ras dan antar golongan (SARA); 2. Mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku untuk Perum BULOG; 3. Melaksanakan kerja dengan integritas yang tinggi, jujur, tertib, cermat, dan bersemangat dalam kebersamaan untuk kepentingan perusahaan; 4. Menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan benturan kepentingan atau kemungkinan munculnya benturan kepentingan; 5. Menghindarkan diri dari perbuatan tercela kehormatan atau martabat; 6. Menjaga kerahasiaan informasi penyalahgunaan wewenang. yang dapat menurunkan dan menghindari

perusahaan

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

vii

Kilas Balik Perum BULOG


Perjalanan Perum BULOG dimulai pada saat dibentuknya BULOG pada tanggal 10 Mei 1967 berdasarkan keputusan presidium kabinet Nomor 114/U/Kep/5/1967, dengan tujuan pokok untuk mengamankan penyediaan pangan dalam rangka menegakkan eksistensi Pemerintahan baru. Selanjutnya direvisi melalui Keppres Nomor 39 tahun 1969 tanggal 21 Januari 1969 dengan tugas pokok melakukan stabilisasi harga beras, dan kemudian direvisi kembali melalui Keppres Nomor 39 tahun 1987, yang dimaksudkan untuk menyongsong tugas BULOG dalam rangka mendukung pembangunan komoditas pangan yang multi komoditas. Perubahan berikutnya dilakukan melalui Keppres Nomor 103 tahun 1993 yang memperluas tanggung jawab BULOG mencakup koordinasi pembangunan pangan dan meningkatkan mutu gizi pangan, yaitu ketika Kepala BULOG dirangkap oleh Menteri Negara Urusan Pangan. Pada tahun 1995, keluar Keppres Nomor 50, untuk menyempurnakan struktur organisasi BULOG yang pada dasarnya bertujuan untuk lebih mempertajam tugas pokok, fungsi serta peran BULOG. Oleh karena itu, tanggung jawab BULOG lebih difokuskan pada peningkatan stabilisasi dan pengelolaan persediaan bahan pokok dan pangan. Tugas pokok BULOG sesuai Keppres tersebut adalah mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula, gandum, terigu, kedelai, pakan dan bahan pangan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pangan bagi produsen dan konsumen serta memenuhi kebutuhan pangan berdasarkan kebijaksanaan umum Pemerintah. Namun tugas tersebut berubah dengan keluarnya Keppres Nomor 45 tahun 1997, dimana komoditas yang dikelola BULOG dikurangi dan tinggal beras dan gula. Kemudian melalui Keppres Nomor 19 tahun 1998 tanggal 21 Januari 1998, Pemerintah mengembalikan tugas BULOG seperti Keppres Nomor 39 tahun 1968. Selanjutnya melalui Keppres Nomor 19 tahun 1998, ruang lingkup komoditas yang ditangani BULOG kembali dipersempit seiring dengan kesepakatan yang diambil oleh Pemerintah dengan pihak IMF yang tertuang dalam Letter of Intent (LoI). Dalam Keppres tersebut, tugas pokok BULOG dibatasi hanya untuk menangani komoditas beras. Sedangkan komoditas lain yang dikelola selama ini dilepaskan ke mekanisme pasar. Arah Pemerintah mendorong BULOG menuju suatu bentuk badan usaha mulai terlihat dengan terbitnya Keppres Nomor 29 tahun 2000, dimana didalamnya tersirat BULOG sebagai organisasi transisi (tahun 2003) menuju Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) viii

organisasi yang bergerak di bidang jasa logistik di samping masih menangani tugas tradisionalnya. Pada Keppres Nomor 29 tahun 2000 tersebut, tugas pokok BULOG adalah melaksanakan tugas Pemerintah di bidang manajemen logistik melalui pengelolaan persediaan, distribusi dan pengendalian harga beras (mempertahankan Harga Pembelian Pemerintah HPP), serta usaha jasa logistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Arah perubahan tersebut semakin kuat dengan keluarnya Keppres Nomor 166 tahun 2000, yang selanjutnya diubah menjadi Keppres Nomor 103/2000. Kemudian diubah lagi dengan Keppres Nomor 03 tahun 2002 tanggal 7 Januari 2002 dimana tugas pokok BULOG masih sama dengan ketentuan dalam Keppres Nomor 29 tahun 2000, tetapi dengan nomenklatur yang berbeda dan memberi waktu masa transisi sampai dengan tahun 2003. Akhirnya dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 tahun 2003 BULOG resmi beralih status menjadi Perusahaan Umum (Perum) BULOG.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

ix

Bagan Struktur Organisasi


DEWAN PENGAWAS

DIREKSI

SEKRETARIS PERUSAHAAN PUSAT PENDIDIKAN & PELATIHAN DIVISI PENGADAAN

DIREKTORAT PELAYANAN PUBLIK

DIREKTORAT PERENCANAAN & PENGEMBANGAN USAHA

DIREKTORAT KEUANGAN

DIREKTORAT SDM & UMUM


SATUAN PENGAWAS INTERN
PUSAT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI & INFORMASI

DIVISI PERSEDIAAN & PERAWATAN

DIVISI PENYALURAN

DIVISI ANALISA HARGA & PASAR

DIVISI INDUSTRI

DIVISI PERDAGANGAN

DIVISI JASA

DIVISI R&D

DIVISI ANGGARAN

DIVISI PERBENDAHARAAN

DIVISI AKUNTANSI

DIVISI INVESTASI

DIVISI SDM

DIVISI ORGANISASI & TATA LAKSANA

DIVISI HUKUM

DIVISI UMUM

DIVISI REGIONAL

SUBDIVISI REGIONAL

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

Dewan Pengawas

1. Sulatin Umar Ketua Dewan Pengawas 2. Bayu Krisnamurthi Anggota Dewan Pengawas 3. Kaman Nainggolan Anggota Dewan Pengawas 4. Ardiansyah Parman Anggota Dewan Pengawas 5. Pandu Djajanto Anggota Dewan Pengawas

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xi

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xii

Direksi

1. Sutarto Alimoeso Direktur Utama 2. Agusdin Fariedh Direktur Pelayanan Publik 3. Deddy S.A. Kodir Direktur SDM & Umum 4. Iskandar Z Rangkuti Direktur Keuangan 5. Abdul Karim Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xiii

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xiv

Wilayah Kerja
Wilayah kerja BULOG tersebar di seluruh Indonesia dengan total 26 kantor Divisi Regional (Divre) di ibukota propinsi. Divre-divre ini membawahi 130 subdivre/kansilog yang tersebar di hampir semua kabupaten. Gudang-gudang BULOG sebanyak 1.596 unit atau dengan total kapasitas 4.02 juta ton beras, tersebar sampai wilayah-wilayah terpencil dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas publik di bidang pangan yang merata di seluruh Indonesia. Selain itu dioperasikan juga 131 Unit Pengolahan Gabah-Beras (UPGB) di wilayah-wilayah surplus padi untuk mendukung kegiatan komersial korporasi BULOG. Dengan total 5.052 pegawai dan sistem IT online di setiap unit kerja menjadikan BULOG sebagai lembaga pangan yang profesional dan siap diandalkan dalam memantapkan ketahanan pangan.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xv

Lokasi Divisi Regional


DIVRE NANGROE ACEH DARUSSALAM (NAD) Jl. Teuku HM Daud Beureueh BANDA ACEH Tel. 0651-23920 Fax. 0651-32716 Email : divre_nad@bulog.co.id DIVRE SUMATRA UTARA Jl. Jendral Gatot Subroto No. 180 MEDAN Tel. 061-8451361 Fax. 061-8452465, 8460750 E-mail : divre_sumut@bulog.co.id DIVRE RIAU Jl. Cut Nyak Dien No. 24 PEKANBARU Tel. 0761-23680, 23062, 47477, 47466 Fax. 0761-33234 E-mail : divre_riau@bulog.co.id DIVRE JAMBI Jl. R.D.P. Kolopaking No. 40 Telanapura - JAMBI Tel. 074-60602, 62637 Fax. 074162423 E-mail : divre_jambi@bulog.co.id DIVRE SUMATRA BARAT Jl. M.H. Thamrin No. 24, Padang 25211 Telp. 0751-31973, 24566, 24583, Fax. 0751-31978 E-mail : divre_sumbar@bulog.co.id DIVRE SUMATRA SELATAN Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1, Palembang 30114 Telp. 0711-712246, 713122 Fax. 0711-713228 DIVRE BENGKULU Jl. Pembangunan No. 5, Bengkulu 38224 Telp. 0736-21729, 21195 Fax. 073621333 E-mail : divre_bengkulu@bulog.co.id DIVRE LAMPUNG Jl. Cut Meutia No.29, Bandar Lampung Telp. 0721-487947 Fax. 0721484125 E-mail : divre_lampung@bulog.co.id DIVRE JAKARTA RAYA Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara Telp. 021-4501540; Fax. 021-4500313 Email : divre_jaya@bulog.co.id DIVRE JAWA BARAT Jl. Soekarno Hatta No. 711 A, Bandung Telp. 022-7303093; Fax. 022-7303092 E-mail : divre_jabar@bulog.co.id DIVRE JAWA TENGAH Jl. Menteri Supeno I/1, Semarang Telp. 024-8412290 Fax. 024-8412369 E-mail : divre_jateng@bulog.co.id

DIVRE D.I. YOGYAKARTA Jl. Suroto No. 6 Yogyakarta Telp. 0274-513919, 514451; Fax. 0274-517441 E-mail : divre_diy@bulog.co.id

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xvi

DIVRE JAWA TIMUR Jl. Jend. A. Yani No. 146-148 Surabaya Telp. 031-8292818, 8292548, 8286646 E-mail : divre_jatim@bulog.co.id DIVRE KALIMANTAN BARAT Jl. Sultan Abdurachman No.129, Pontianak-78116 Telp. 0561-732353; Fax. 0561732497 E-mail : divre_kalbar@bulog.co.id DIVRE KALIMANTAN TIMUR Jl. Jend. Sudirman No. 335, Balikpapan Telp. 0542-422240; Fax. 0542-422220 E-mail : divre_katim@bulog.co.id DIVRE KALIMANTAN SELATAN Jl. Jend. A. Yani KM 6 No. 561 BANJARMASIN Telp. 0511-251779, 253291 Fax. 0511-252687 E-mail : divre_kalsel@bulog.co.id DIVRE KALIMANTAN TENGAH Jl. STA Milono KM. 3 PALANGKARAYA Telp. 0536-29118 Fax. 0536-21367 E-mail : divre_kalteng@bulog.co.id DIVRE SULAWESI UTARA Jl. Diponegoro No. 7-8 MANADO Telp. 0431-862695, 863505, 862794 Fax. 0431-864505 E-mail : divre_sulut@bulog.co.id

DIVRE SULAWESI TENGGARA Jl. Drs. Abdullah Silondae No. 1 KENDARI Telp. 0401-321524, 323452, 321054 Fax : 0401-324311 E-mail : divre_sultra@bulog.co.id DIVRE SULAWESI SELATAN Jl. A.P. Pettarani Selatan MAKASSAR 90222 Telp. 0411-854410, 855355 Fax. 0411-854411, 871802 E-mail : divre_sulsel@bulog.co.id DIVRE BALI Jl. Raya Puputan Renon No. 35 DENPASAR Telp. 0361-228928,221386, 228929 Fax. 0361-237520 E-mail : divre_bali@bulog.co.id DIVRE NUSA TENGGARA BARAT Jl. Langko No. 110 MATARAM Telp. 0370-633663, 631406 Fax. 0370-625638 E-mail : divre_ntb@bulog.co.id

DIVRE NUSA TENGGARA TIMUR Jl. Palapa No. 14 KUPANG Tel. 0380-833203, 833352 Fax. 0380-832827, 833575 E-mail : divre_ntt@bulog.co.id

DIVRE MALUKU Daerah Pengeringan Pantai Waihaong AMBON Telp. 0911-352685, 352687 Fax. 0911-342498 E-mail : divre_maluku@bulog.co.id DIVRE PAPUA Jl. Nindya No. 1 JAYAPURA 99111 Telp. 0967-534877, 534187, 5366489 Fax. 0967-533673 E-mail : divre_papua@bulog.co.id xvii

DIVRE SULAWESI TENGAH Jl. Prof. Moh. Yamin No. 30, PALU Telp. 0451-421066, 427344 Fax. 0451-421101 E-mail : divre_sulteng@bulog.co.id

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

TATA KELOLA PERUM BULOG


I. Prinsip Prinsip GCG
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Perum BULOG mengacu kepada Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara yang mengacu pada pasal 2 ayat (1) yang menekankan kewajiban BUMN untuk menerapkan GCG secara konsisten, dan berkelanjutan, serta Undang Undang Nomor 19 Tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN, khususnya pada penjelasan butir 4 bahwa pengurusan dan pengawasan BUMN harus dilakukan berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Prinsip-prinsip GCG dalam pengelolaan Perum BULOG mengacu pada prinsip TARIF, yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness yang dijabarkan sebagai berikut : 1. Transparency (Keterbukaan) Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. 2. Accountability ( Akuntabilitas) Kejelasan fungsi, pelaksanaan, pengelolaan, dan pertanggungjawaban organ perusahaaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksanan secara efektif. 3. Responsibility (Pertanggungjawaban) Kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 4. Independency (Kemandirian) Suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xviii

5. Fairness (Kewajaran) Keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. I.1. Tahapan Implementasi GCG

Perum BULOG telah melakukan serangkaian strategi guna membangun, menerapkan dan mengevaluasi proses implementasi GCG secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan sasaran akhir sesuai misi perusahaan yaitu terwujudnya SDM profesional, jujur, amanah dan menerapkan prinsip-prinsip GCG di bidang pangan. Tahapan awal dalam implementasi GCG adalah menumbuhkan komitmen manajemen dalam menerapkan GCG, diikuti dengan menyusun dan melengkapi infrastruktur GCG serta melakukan sosialisasi, internalisasi, assessment GCG serta monitoring berkelanjutan sehingga diharapkan Perum BULOG dapat menerapkan praktik GCG yang mengacu pada best practise sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan berupa peningkatan kinerja secara berkesinambungan serta citra perusahaan yang baik (good corporate image). GCG (Good Corporate Governance) Pengelolaan perusahaan yang baik Tahapan Implementasi GCG GGC (Good Governed Corporation) Perusahaan yang terkelola dengan baik

GCC (Good Citizen) Perusahaan berwarga yang baik

Corporate yang masyarakat

Mematuhi semua hukum dan peraturan yang berhubungan dengan GCG (wajib dan sukarela)

Pengoperasian yang dikendalikan dengan baik melalui internal/control yang wajar dan implementasi manajemen risiko

Menjadi perusahaan yang berwarga masyarakat yang baik melalui implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Perbaikan yang berkelanjutan

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xix

Selama tahun 2011, kegiatan yang telah dilaksanakan Perum BULOG dalam upaya peningkatan implementasi praktik GCG antara lain penandatangan surat pernyataan kepatuhan insan perusahaan tahun 2011, pelaksanaan assessment penerapan GCG Tahun 2010 bersama BPKP, sosialisasi GCG dan Code of Conduct di beberapa Divre. Sementara dalam penyusunan Board of Directors (BOD) Manual atau Panduan Kerja Direksi masih dalam tahap proses benchmarking dengan BOD BUMN lain dan swasta, untuk selanjutnya dibandingkan dengan regulasi yang sudah ada dan mendekati hal tersebut di BULOG. Sedangkan pada tahun 2012, Perum BULOG merencanakan beberapa kegiatan yang difokuskan pada upaya tindak lanjut hasil assessment GCG periode 2010 dan melakukan penyempurnaan perangkat-perangkat GCG yang mengacu pada best practise dan perkembangan kondisi perusahaan. Selain itu, diharapkan GCG telah tersosialisasi dengan baik.

II. Struktur Tata Kelola Perusahaan


Struktur Tata Kelola Perusahaan di Perum BULOG meliputi Rapat Pembahasan Bersama (RPB), Dewan Pengawas, Komite di bawah Dewas, Direksi, Satuan Pengawas Intern, Auditor Eksternal, Sekretaris Perusahaan, serta hubungan Kantor Pusat dengan Divisi Regional. II.1 Rapat Pembahasan Bersama (RPB) Rapat Pembahasan Bersama (RPB) merupakan organ yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Pengawas. Pemilik Modal Perum BULOG adalah Negara Republik Indonesia c.q. Menteri BUMN bertindak selaku RPB dan Pemilik Modal Perum BULOG dalam RPB. RPB yang telah dilaksanakan Perum BULOG sepanjang tahun 2011 adalah sebagai berikut : II.1.1 Rapat Pembahasan Bersama (RPB) pertama tanggal 7 Januari 2011 antara Kementerian BUMN, Direksi dan Dewan Pengawas adalah RPB yang menyangkut pengesahan Rencana Kerja Perum BULOG tahun 2011. Rapat dipimpin oleh wakil pemilik modal dalam hal ini adalah Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN dan dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Pengawas. Adapun keputusan dari RPB terutama adalah mengesahkan usulan RKAP tahun 2011 yang diajukan Perum BULOG menjadi RKAP Perum BULOG tahun anggaran 2011. Disamping itu RPB juga meminta kepada Direksi untuk melengkapi dan menyempurnakan RJPP dan PP Pendirian Perum BULOG Nomor 7 tahun 2003. II.1.2 Rapat Pembahasan Bersama (RPB) kedua dilaksanakan tanggal 16 November 2011 antara Kementerian BUMN, Direksi dan Dewan Pengawas adalah RPB yang menyangkut pengesahan Laporan Keuangan Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) xx

Perum BULOG tahun buku 2010 dan pembebasan tanggung jawab kepada seluruh anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota Dewan Pengawas atas pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2010. Adapun keputusan RPB antara lain adalah : 1. Menyetujui laporan tahunan Perum BULOG Tahun 2010 yang disampaikan Direksi melalui surat Nomor : B-364/II/DU104/06/2011 tanggal 9 Juni 2011 dan pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan dengan pendapat Wajar dalam semua hal yang material, sebagaimana termuat dalam Laporan No. KNT&R0049/11,KNT&R-0048/11 dan KNT&R- 0047/11/tanggal 15 Maret 2011. 2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota Dewan Pengawas atas pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2010, sepanjang bukan merupakan tindak pidana dan ternyata dalam Laporan Tahunan Perusahaan 2010. 3. Menetapkan seluruh laba bersih Perum BULOG tahun buku 2010 sebesar Rp.886.746 juta sebagai cadangan. 4. Menyetujui penunjukan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, TJahjo & Rekan untuk mengaudit Laporan Keuangan Perum BULOG Tahun Buku 2011 dengan perimbangan nilai honorarium lebih rendah dari tahun 2010 tanpa mengurangi kualitas hasil pemeriksaan atau dengan nilai honorarium yang sama seperti tahun lalu namun menambah ruang lingkup pemeriksaan. Penetapan KAP tersebut dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

II.2. Dewan Pengawas Dewan Pengawas sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi jika dipandang perlu dalam mengelola perusahaan serta memantau efektifitas praktek Good Corporate Governance yang diterapkan Perum BULOG. Pengangkatan Dewan Pengawas dilakukan oleh Rapat Pembahasan Bersama (RPB) melalui proses yang transparan. Dewan Pengawas diangkat berdasarkan pertimbangan integritas, dedikasi, memahami masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan memadai di bidang usaha perusahaan tersebut, serta dapat menyediakan waktu cukup untuk melaksanakan tugasnya. Komposisi Dewan Pengawas telah memenuhi persyaratan untuk dapat dilakukan pengambilan putusan yang efektif, tepat, cepat, independen, tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis dalam hubungan satu sama lain dan terhadap Direksi.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxi

II.2.1. Komposisi Dewan Pengawas Saat ini Dewan Pengawas Perum BULOG berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari Ketua Dewan Pengawas dan empat Anggota Dewan Pengawas. Susunan Dewan Pengawas Perum BULOG 2007-2012 ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN melalui Surat Keputusan No. Kep-22/MBU/2007 tanggal 21 Maret 2007 dengan anggotanya sebagai berikut:

II.2.2. Rapat Dewan Pengawas Rapat Dewan Pengawas dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan atau sewaktu-waktu apabila dipandang perlu, Dewan Pengawas dapat mengundang Direksi untuk membahas hal-hal penting dan mendesak yang memerlukan persetujuan Dewan Pengawas. Setiap pelaksanaan rapat dewan pengawas telah dibuat risalah rapat dengan memperhatikan dinamika rapat termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinion). Sepanjang tahun 2011, Dewan Pengawas melaksanakan 11 (sebelas) kali Rapat Dewan Pengawas, 11 (sebelas) kali Rapat Gabungan Dewan Pengawas dengan Direksi dan 1 (satu) kali Rapat Konsultasi Dewan Pengawas dengan Direksi. Adapun tingkat kehadiran Anggota Dewan Pengawas pada Rapat Dewan Pengawas dalam tahun 2011 sebagai berikut : II.3.Komite di bawah Dewan Pengawas Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Pengawas dibantu oleh Sekretaris Dewan Pengawas dan Komite Audit, dan jika dipandang perlu dapat juga dibantu oleh beberapa komite-komite antara lain Komite Nominasi, Komite Remunerasi, serta Komite Asuransi dan Resiko Usaha guna menunjang pelaksanaan tugas Dewan Pengawas.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxii

Pada Tahun 2011 ada empat Komite yang dibentuk di bawah Dewan Pengawas Perum BULOG, yaitu Komite Audit, Komite GCG, Komite Manajeman Risiko, dan Komite Pengembangan yang masing-masing diketuai oleh anggota Dewan Pengawas. Komite Audit diketuai oleh anggota Dewas Ardiansyah Parman. Komite GCG diketuai oleh anggota Dewas A Pandu Djajanto. Komite Manajemen Risiko diketuai oleh anggota Dewas Kaman Nainggolan. Sedangkan Komite Pengembangan diketuai oleh anggota Dewas Bayu Krisnamurthi. Komite Audit berdasarkan peraturan Kementerian BUMN Nomor Per05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006, bertugas membantu Dewas dalam: Memastikan efektifitas sistem dan pengendalian intern serta efektifitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor; Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh SPI maupun Auditor Eksternal; Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem dan pengendalian manajemen serta pelaksanaannya; Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan; Melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang memerlukan perhatian Dewas serta tugas-tugas Dewas lainnya.

Berdasarkan Keputusan Dewan Pengawas Nomor : Kep-01/DEWAS/09/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dewan Pengawas, Komite-komite dibawah Dewan Pengawas dibentuk secara kolektif dan mempunyai tugas membantu Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya. Komite GCG mempunyai tugas membantu Dewas dalam: Memantau penerapan GCG pada Perumk BULOG baik pusat maupun daerah; Melakukan evaluasi terhadap penerapan GCG dalam rangka meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional; Melakukan kajian terhadap penerapan GCG dalam rangka peningkatan pelaksanaan GCG di masa yang akan datang.

Komite Manajemen Risiko mempunyai tugas membantu Dewan Pengawas dalam : Memantau kegiatan pengelolaan manajemen risiko di bidang operasi dan pengembangan usaha dalam rangka mengurangi kerugian atau yang dapat mengganggu kelangsungan perusahaan; Melakukan penilaian secara berkala dan merekomendasikan tentang risiko usaha dari kegiatan operasi dan pengembangan usaha; Melakukan evaluasi terhadap risiko usaha dengan kegiatan operasi dan pengembangan usaha yang merupakan kajian terhadap tahapan pengendalian risiko untuk masukan dalam pengendalian risiko berikutnya dan atau kebijakan selanjutnya.

Komite Pengembangan mempunyai tugas membantu Dewas dalam:

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxiii

Apabila Direksi akan melakukan pengembangan terhadap kebijakan dan strategi di bidang industri, perdagangan, jasa dan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan; Melakukan penilaian secara berkala dan merekomendasikan pengembangan terhadap kebijakan dan strategi di bidang industri, perdagangan, jasa dan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan; Melakukan evaluasi terhadap pengembangan kebijakan dan strategi di bidang indusri, perdagangan, jasa dan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Direksi

II.4.

Direksi merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab mengurus perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan, diangkat berdasarkan pertimbangan keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, dedikasi tinggi untuk memajukan perusahaan. Komposisi Direksi memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat,cepat, independen/ tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuan untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perusahaan serta memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan dalam kapasitasnya sesuai ketentuan perundang-undangan. Tugas pokok Direksi adalah memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Selain itu juga menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan serta memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan sesuai dalam kapasitasnya dan ketentuan perundangundangan. Organ pendukung dalam pelaksanaan GCG oleh Direksi antara lain Satuan Pengawasan Internal dan Sekretaris Perusahaan II.4.1. Komposisi Direksi Pada Tahun 2011 terjadi penggantian susunan Direksi sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep-15/MBU/2011 tanggal 25 Januari 2011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan anggota-anggota Direksi Perum BULOG, mengangkat Abdul Karim sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha dan Agusdin Fariedh sebagai Direktur Pelayanan Publik serta mengalihtugaskan Dedy S.A Kodir menjadi Direktur SDM dan Umum. Dengan demikian susunan Direksi Perum BULOG adalah sebagai berikut :

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxiv

II.4.2. Rapat Direksi Direksi melaksanakan Rapat Direksi sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan. Frekuensi rapat Direksi yang diselenggarakan dalam periode bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2011 adalah sebayak 32 kali. Disamping itu, telah dilaksanakan pula Rapat Gabungan Dewan Pengawas dan Direksi sebanyak 11 kali dan Rapat Konsultasi Dewan Pengawas dan Direksi sebanyak 1 kali.Tingkat kehadiran masing-masing anggota di setiap rapat adalah sebagai berikut : II.5. Satuan Pengawasan Internal

Satuan Pengawasan Intern merupakan organ pendukung Direksi dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2003 tentang Pendirian BULOG, Satuan Pengawas Intern bertanggungjawab kepada Direktur Utama dan bertugas membantu Direktur Utama dalam melaksanakan pemeriksaan intern keuangan dan pemeriksaan operasional perusahaan serta menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya pada perusahaan serta memberikan saran-saran perbaikan. SPI memberdayakan diri sebagai strategic business partner bagi Direksi dengan memberikan masukan dan pertimbangan terhadap hal-hal strategis yang dihadapi perusahaan. Kedudukan tugas dan tanggung jawab SPI dituangkan dalam Internal Audit Charter SPI. SPI bekerja secara independen sesuai dengan Internal Audit Charter dan pedoman pelaksanaan SPI. II.6. Auditor Eksternal

Auditor eksternal adalah pihak yang independen dan profesional yang memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor eksternal harus bebas dari pengaruh Dewan Pengawas, Direksi dan pemangku kepentingan di perusahaan serta tidak diperbolehkan memberikan jasa lain di luar audit selama periode pemeriksaan. Pemeriksaan oleh Auditor Ekstern dilakukan sesuai Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) xxv

dengan standar pemeriksaan yang berlaku umum dan sesuai dengan kode etik profesi. Tahun 2010 auditor eksternal bagi Perum BULOG adalah Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan (KNT & R).Pemeriksaan ini dilaksanakan sesuai dengan Perjanjian Kerja Jasa Audit Umum Laporan Keuangan Perusahaan Umum BULOG Tahun Buku 2009 Nomor: PK74/DS300/05/2010 tanggal 24 Mei 2010. Penetapan KAP dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku. Sesuai Hasil Rapat Pembahasan Bersama (RPB) tanggal 16 November 2011 telah disetujui penunjukan kembali Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, TJahjo & Rekan untuk melaksanakan Audit Umum Laporan Keuangan yang terdiri dari audit laporan keuangan, audit kepatuhan terhadap Undang-Undang, audit kepatuhan terhadap pengendalian internal dan audit kinerja atas laporan evaluasi kinerja Perum BULOG untuk tahun buku 2011.

II.7.

Sekretaris Perusahaan

Perusahaan telah mengangkat Sekretaris Perusahaan (Sesper) yang bertanggung jawab memberikan dan menyiapkan informasi untuk Direksi dan Dewan Pengawas secara berkala apabila diminta. Sekretaris Perusahaan juga mempunyai tugas penatausahaan serta menyimpan dokumen perusahaan dan didukung oleh divisi/unit kerja terkait bertanggungjawab atas pengelolaan informasi perusahaan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Sesper memiliki fungsi : - Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan surat dan ekspedisi, arsip, serta perjalanan dinas; - Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan hubungan kemasyarakatan dan kelembagaan serta pembinaan media elektronik; - Merencanakan dan mengkordinasikan kegiatan penyusunan laporan perusahaan dan Corporate Governance; - Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan kesekretariatan dan keprotokolan Direksi II.8. Hubungan Kantor Pusat dengan Divisi Regional Kantor Pusat dan Divisi Regional bersinergi untuk menciptakan kinerja yang selaras. Peran dan Tanggung Jawab Kantor Pusat, adalah: - Merumuskan arah strategis perusahaan dan mengalokasikan sumber daya yang tersedia bagi Kantor Pusat dan Divisi Regional. - Merumuskan kebijakan dan prosedur baku untuk Kantor Pusat dan Divisi Regional. - Memantau Divisi Regional agar tetap mematuhi kebijakan dan prosedur baku yang telah dirumuskan. - Memantau kinerja Divisi Regional dan memberikan penilaian atas kinerjanya demi peningkatan nilai Perusahaan. - Membantu meningkatkan nilai tambah Divisi Regional di mata Pemilik Modal, Calon Penanam Modal dan pihak-pihak yang berkepentingan. - Melaksanakan pembinaan dan penugasan mengenai kegiatan operasional yang dilakukan Kantor Divisi Regional.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxvi

Peran dan Tanggung Jawab Divisi Regional adalah: - Mengelola asset untuk menjalankan bisnis secara benar sesuai arah perusahaaan. - Menyepakati target kinerja dengan Direksi - Beroperasi sebagai badan usaha yang memberi keuntungan kepada Pemilik Modal. - Menjalankan kebijakan dan prosedur baku yang ditetapkan oleh Kantor Pusat. - Menciptakan dan meningkatkan nilai tambah Perusahaan bagi Pemilik Modal, Calon Penanam Modal dan pemangku kepentingan.

III. Hubungan antara Dewan Pengawas dengan Direksi


Dewan Pengawas sudah membangun semangat bahu membahu, semangat satu perjuangan untuk mencapai keberhasilan tugas perusahaan bersama dengan Direksi. Selain itu diupayakan untuk menciptakan suasana kerja dalam ranah ikatan kebersamaan bahu membahu antara Direksi Perum BULOG dengan Dewas guna mensukseskan tugas-tugas yang dibebankan kepada Direksi, baik tugas berdasarkan RKAP maupun tugas-tugas lain yang secara khusus dipercayakan kepada Perum BULOG.

IV. Strategi Manajemen


Kebijakan Manajeman Perum BULOG yang diterapkan dalam menjalankan tugas pelayanan publik dan komersial bertitik tolak dari strategi perusahaan. Lima strategi utama (grand strategy) yang mengintegrasikan sistem dan potensi seluruh unit kerja itu adalah: Mengamankan kebijakan pemerintah di bidang pangan pokok Memperkuat jaringan pasar di bidang pangan pokok Mengelola keuangan dan infrastruktur secara optimal Meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara berkesinambungan Menerapkan GCG dan manajemen terintegrasi

V. Assessment GCG
Untuk mengetahui pencapaian kinerja GCG, Perusahaan melaksanakan Assessment penerapan GCG yang dilaksanakan secara berkala dua tahunan oleh Assessor Independen. Perum BULOG telah melaksanakan Assessment Penerapan GCG sebanyak 3 (tiga) kali sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 bekerjasama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Pelaksanaan Assessment Penerapan GCG untuk periode 2010 telah diselenggarakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan bulan September 2011. Metodologi assessment menggunakan alat ukur (scorecard) yang telah disepakati bersama antara BPKP dan Kementerian BUMN tanggal 19 Oktober

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxvii

2006 yang mencakup pengujian atas 5 aspek yaitu (a) Hak dan Tanggung Jawab Pemilik Modal/ Rapat Pembahasan Bersama (RPB), (b) Kebijakan Good Corporate Governance, (c) Penerapan Good Corporate Governance, (d) Pengungkapan informasi (disclosure) dan (e) Komitmen. Tahapan Assessment Pelaksanaan GCG yang dilaksanakan BPKP di Perum BULOG untuk periode 2010 meliputi: V.1. Tahap Perencanaan, terdiri dari kajian file-file permanen (berupa Peraturan Pemerintah dan keputusan-keputusan Menteri) dan pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait dengan penerapan tata kelola (berupa Keputusan Direksi, Surat Perintah, risalah-risalah rapat serta surat-surat) Tahap Pekerjaan lapangan, terdiri dari: V.3. Review dokumen yang telah dikumpulkan Perancangan kuesioner, penyebaran, dan tabulasi hasil kuesioner. Perancangan dan pelaksanaan wawancara terhadap Manajemen Kunci, Direksi, Dewan Pengawas dan Pemilik Modal Pengolahan hasil kuesioner, wawancara dan review dokumen Analisis hasil pengolahan data yang meliputi tabulasi data dan pemberian skor Perumusan simpulan sementara Pemaparan di hadapan Tim Counterpart, Direksi, dan Dewan Pengawas Penyusunan draft laporan Review draft laporan Finalisasi laporan (dihasilkannya skor akhir)

V.2.

Tahap Pelaporan, terdiri dari: -

Berdasarkan surat BPKP Nomor: SP-1571/D5/02/2011 tanggal 7 Nopember 2011 perihal Laporan Hasil Assessment Penerapan GCG pada Perum BULOG Tahun 2010, Perum BULOG termasuk dalam klasifikasi BAIK dengan capaian skor 77,48 dari skor maksimal 100. Skor capaian tersebut menunjukkan peningkatan skor capaian dari pelaksanaan assessment tahun-tahun sebelumnya, yang digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxviii

No

Aspek Hak dan Tanggung Jawab Pemilik Kebijakan GCG Penerapan GCG Pengungkapan Informasi (disclosure) Komitmen Jumlah

Bobot

Th. Th. Th. 2005 2007 2010

1.

10

7.72

5.52

6.85

2.

10

6.41

7.54

7.26

3.

60 39.49 47.51 49.56

4.

10

2.13

3.11

4.51

5.

10

6.72

8.73

9.30

100 62.47 72.41 77.48

Selain gambaran kondisi penerapan GCG di Perum BULOG, substansi yang dijabarkan dalam laporan hasil assessment adalah rekomendasi perbaikan atas area/bidang yang belum mendekati atau mencapai best practice penerapan praktik GCG. Dari hasil assessment penerapan GCG, BPKP telah merekomendasikan beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti, antara lain : (1) Pengesahan RJPP tepat waktu, (2) Penyusunan RKAP yang selaras dengan RJPP, (3) Pencantuman dinamika rapat dalam risalah rapat, (4) Memberikan perlakuan yang adil dan setara (fairness) dalam memberikan informasi kepada stakeholders, antara lain memuat informasi yang uptodated di website, (5) Penetapan indikator kinerja sampai tingkat unit kerja.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxix

PERISTIWA PENTING TAHUN 2011

3 Januari
Kerjasama dengan PT Cyres Kerjasama dalam rangka pemanfaatan sekam padi sebagai bahan bakar pengering dan penggilingan padi.

27 Januari
Pelantikan Direksi Perum BULOG Pelantikan Direktur Pelayanan Publik, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha dan Direktur SDM & Umum oleh Menteri BUMN.

27 Januari
Penandatanganan Host to Host dengan Bank Mandiri Kerjasama dalam penyediaan layanan transaksi pembayaran mitra kerja pengadaan DN dengan sistem Host to Host.

24 Pebruari
MoU dengan Bank Bukopin dan Jamsostek Kerjasama dalam rangka penyediaan bahan pokok pangan kepada Jamsostek dengan dukungan sistem teknologi dan jada perbankan.

4 6 Maret
Pameran Agrinex Ikut serta dalam promosi bagi pelaku sektor usaha Agribisnis yang menggambarkan perkembangan Agribisnis Indonesia.

10 Mei
HUT Perum BULOG ke-44 Dalam rangkaian kegiatan ulang tahun yang ke-44, Perum BULOG menyelenggarakan berbagai acara, antara lain Upacara, Family Gathering, Bakti Sosial, Donor Darah dll.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxx

10 Mei
Launching LID (Layar Informasi Digital) Penyediaan informasi pengadaan dan kegiatan Perum BULOG dalam bentuk LID.

12 Mei
Rakortas Pengadaan Tindak Lanjut MoU dengan Kementerian RI tentang pencapaian produksi padi untuk pengadaan gabah/beras DN.

6 Juni
MoU dengan BPK RI Penandatanganan MoU dengan BPK RI dalam rangka pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dalam rangka pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.

1 Juli
MoU dengan UGM Penandatanganan MoU dengan UGM dalam rangka penelitian perhitungan dampak fiskal penyediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

16 Nopember
Penandatanganan Kontrak dengan India Penandatanganan kontrak dengan AMIRA FOOD, LAL MAHAL dan EMMSONS.

2 Desember
MoU dengan Unbraw Malang Penandatanganan MoU dengan Unbraw dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada Masyarakat dan kebijakan pangan serta peningkatan kualitas SDM

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxxi

PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN TAHUN 2011 TERHADAP RKAP I. Kinerja Penugasan Pemerintah 1 Penyediaan (%) 2 Penyaluran (%) 3 Ketahanan Stok II. Kinerja Komersial 1 Perdagangan (%) 2 Industri (%) 3 Jasa (%) III. Kinerja Keuangan Earning After Tax 1 Konsolidasi (%) 160.74% = Rp 936,54 M 2 PSO (%) 177.67% = Rp 557.48 M 3 Komersial (%) 140.97% = Rp 379.06 M 67,20% 24,52% 129.61% 102.15% 102.16% 3,33 bulan penyaluran

RINGKASAN EKSEKUTIF
Pada tahun 2011 Perum BULOG dalam menjalankan tugas publik maupun komersial dapat tercapai dengan baik. Tugas publik terdiri dari kegiatan penyediaan gabah dan beras, penyaluran beras bersubsidi (program RASKIN), pengelolaan CBP dalam menjaga stabilitas beras dan keadaan bencana alam. Kinerja Operasional Perum Bulog dalam menjalankan tugas publik tercapai dengan baik. Realisasi penyaluran beras tahun 2011 mencapai 108,66% (3.720.410 ton) dari RKAP 2011 yang terdiri dari penyaluran RASKIN 106,89% dan Non RASKIN 128,90%. Sedangkan realisasi kinerja penyediaan setara beras Pelayanan Publik (PSO) dari dalam dan luar negeri mencapai 3.677.336 ton (102,15% dari RKAP 2011). Pada akhir tahun 2011 Perum BULOG telah memupuk persediaan/stok sebesar 1.033.820 ton atau mencukupi kebutuhan penyaluran selama 3,33 bulan ke depan. Realisasi kinerja komersial tahun 2011 dibandingkan dengan RKAP 2011 kinerja perdagangan mencapai 67,20%, industri 24,52% dan Jasa 129,61%. Untuk itu kegiatan komersial diupayakan terus ditingkatkan lagi. Dari aspek keuangan sampai dengan tahun 2011 Perum BULOG telah berhasil melampaui laba yang ditargetkan dalam RKAP 2011. Performance Keuangan Perum BULOG tahun 2011 menunjukkan kinerja yang lebih baik dari tahun lalu. Pada tahun 2011 perusahaan telah mencatat laba bersih sebesar Rp.936,54 miliar. Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2011 (Audited) ditutup dengan total aktiva Rp 18,67 triliun, total kewajiban jangka pendek Rp.13,52 triliun, Kekayaan Negara Yang Belum Distatuskan Rp.751,62 miliar dan total ekuitas Rp.4,93 triliun.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

xxxii

I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum


Produksi beras dunia pada tahun 2011, menurut data dari United States Department of Agriculture (USDA) diperkirakan akan naik lebih dari 10 juta ton menjadi 460,83 juta ton dengan sumbangan peningkatan produksi dari India 4,70 juta ton dan China 3,50 juta ton. Sementara kenaikan konsumsi dunia diperkirakan cukup besar sekitar 11,06 juta ton dengan kenaikan konsumsi yang cukup besar di India (4 juta ton) dan China (3,50 juta ton). Konsumsi beras Indonesia diperkirakan akan meningkat sebanyak 550 ribu ton. Produksi gabah di Indonesia pada tahun 2011 berdasarkan ASEM 2011 dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 65,74 juta ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 1,08 juta ton (1,10 persen) dibandingkan tahun 2010. Penurunan produksi gabah diperkirakan terjadi karena penurunan luas panen seluas 29,07 ribu hektar (0,22 persen) dan produktivitas sebesar 0,71 kuintal/hektar (1,42 persen). Hal tersebut diakibatkan oleh kondisi iklim selama akhir tahun 2010 sampai dengan pertengahan tahun 2011 curah hujannya cukup tinggi diiringi dengan terjadinya serangan hama dan banjir. Kondisi tersebut juga mengakibatkan panen tidak serentak yang kesemuanya mengakibatkan sulitnya penyediaan gabah dan beras oleh Perum BULOG. Sesuai dengan hukum ekonomi penurunan produksi (supply) tersebut akan menyebabkan kenaikan harga gabah dan beras. Nilai tukar petani (NTP) nasional pada bulan Desember 2011 berdasarkan data BPS dilaporkan sebesar 105,75 atau naik 0,11 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan naiknya NTP Subsektor Tanaman Pangan 0,35 persen dan Subsektor Holtikultura 0,28 persen. Harga Gabah Kering Panen (GKP) dan harga beras termurah pada awal tahun 2011 selalu berada di atas HPP sebagaimana Grafik 1. Kenaikan harga gabah dan beras diperkirakan akan terus berlangsung sampai awal tahun 2012 saat dimulainya panen raya. Untuk mengantisipasi kenaikan harga tersebut Pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2011 tanggal 18 April 2011 sebagai pedoman Perum BULOG dalam pengadaan gabah dan beras dalam negeri. Dalam pelaksanaannya Perum BULOG telah melaksanakan pembelian dengan tambahan harga sebanyak 6 (enam) kali.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

Tabel 1. Tambahan Harga Pembelian di atas HPP Tahun 2011

Uraian

Beras

GKP

GKG

Rata2 Kenaikan Jumlah Pengadaan Per Hari dan Durasinya Setelah Tambahan Harga (Minggu)

HPP Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV Tahap V Tahap VI Total Harga

(Rp/kg) (ton/hari) (Rp/kg) (Rp/kg) 2685 3345 5060 Tambahan Harga 4,500 200-450 315 130 175 1,600 140-200 200 1,200 300 250 200-250 140-450 200 2,900 200 1,636 400-500 941 300 6000-6800 3500 4100-4300

4 1 1 4 9 1

Grafik 1. Perbandingan Harga (GKP dan GKG) di Tingkat Penggilingan Dibanding HPP Tahun 2006 s/d Tahun 2011

Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat penggilingan selama bulan Januari Desember 2011 selalu berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

Rata-rata harga GKP selama bulan Januari - Desember 2011 adalah Rp.3.659,32/kg atau 36,00% di atas HPP. Selisih harga GKP terhadap HPP pada tahun 2011 jauh lebih tinggi daripada selisih rata-rata GKP bulan Januari Desember tahun 2008 2010 yang berada pada kisaran 14 - 19% di atas HPP. Posisi harga GKP tertinggi terjadi pada bulan Januari 2011 yaitu Rp.3.991/kg atau 49% di atas HPP. Pada posisi harga ini, Perum BULOG mengalami kesulitan untuk melakukan penyerapan gabah dalam negeri. Pada bulan Februari - Maret 2011, harga GKP mulai turun namun masih tetap berada di atas HPP masing-masing 30% dan 16% di atas HPP. Selisih harga di pasar dengan HPP awal tahun 2011 mirip dengan situasi pada awal tahun 2007 dengan selisih harga di atas HPP pada kisaran 30 - 39%. Namun dengan terus dilakukannya Operasi Pasar di awal tahun 2011, maka harga gabah dan beras terlihat mulai terkendali. Harga gabah terus meningkat sejak April 2011 dan pada posisi Desember 2011 adalah Rp.4.151/kg atau 55%% di atas HPP. Tahun 2008 - 2009, posisi harga GKP pada Desember sekitar 19 - 20 % di atas HPP. Tingginya harga tersebut dipicu juga oleh ekspektasi pelaku perberasan yang muncul sejak awal tahun 2011 terhadap kemungkinan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) serta keyakinan terhadap dampak dari situasi iklim yang tidak begitu bagus. Akibatnya para pengusaha penggilingan dan pedagang lebih berhati-hati dalam melepaskan stok ke pasar guna mendapatkan harga yang lebih baik. RKAP Perum BULOG 2011 mengasumsikan pertumbuhan ekonomi 6,4% (y-ony). Dengan adanya realisasi pertumbuhan ekonomi yang melebihi asumsi dapat diartikan bahwa terdapat iklim investasi dan bisnis yang baik pada periode ini. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang ini dalam pengambilan keputusan investasi, ekspansi ataupun pengembangan usaha. RKAP Perum BULOG 2011 mengasumsikan laju inflasi selama 2011 diperkirakan 5,3% (y-on-y), bunga bank : JIBOR + 2%, dan rata-rata nilai tukar rupiah terhadap US dollar Rp.8.759,-. Perkiraan laju inflasi lebih tinggi dari realisasinya. Hingga bulan Desember 2011 terjadi inflasi 3.79 % lebih rendah dibanding periode yang sama pada tahun 2011 sebesar 6,96%. Situasi harga dan produksi beras tahun 2011 menunjukkan arah yang berfluktuasi, di pasar internasional. Menurut laporan USDA, pada akhir tahun 2010, harga beras Thailand 15% melonjak dari US$ 491/ton menjadi US$ 581/ton karena tingginya permintaan Philipina untuk menjaga ketahanan pangan domestiknya. Setelah permintaan tersebut terpenuhi di awal tahun, harga terus menurun sejalan dengan banyaknya stok beras baik di Vietnam maupun di Thailand. Namun dengan adanya pergantian Pemerintahan di Thailand yang menetapkan kebijakan Pemerintah baru terkait dengan harga beras berdampak terhadap harga beras dunia. Berdasarkan data dari Creed Rice Market Report, harga beras terendah pada tahun 2011 terjadi pada bulan April yaitu US$ 462/ton, sedangkan harga beras tertinggi terjadi pada Nopember 2011 yang mencapai US$ 591/ton, harga beras Thailand 15% pada bulan Desember 2011 mencapai US$ 563 dan harga beras Vietnam 15% mencapai US$ 481. Hingga bulan Desember Tahun 2011, USDA melaporkan jumlah beras yang diperdagangkan di pasar dunia sekitar 32,85 juta ton atau turun dari tahun lalu (34,78 juta ton). Penurunan ekspor berasal dari Thailand (1,50 juta ton) dan Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 3

Vietnam (300 ribu ton), sedangkan kenaikan ekspor berasal dari negara India (700 ribu ton) dan Pakistan (750 ribu ton). Sementara Negara pengimpor terbesar adalah Nigeria (2,2 juta ton), Philipina (2,2 juta ton), Iran (1,5 juta ton) dan Indonesia (1,4 juta ton). Sampai dengan akhir tahun 2011, situasi perberasan dunia masih terlihat cukup aman. Stok yang dikuasai oleh masing-masing negara masih cukup kuat sehingga perdagangan masih terus berjalan. Pada bulan Desember 2011, USDA memperkirakan stok beras dunia sebanyak 99,50 juta ton dengan 44,66% berada di China. Thailand diperkirakan akan mempunyai stok akhir tahun 2011 sebanyak 7,26 juta ton atau sekitar 74,97% dari jumlah beras yang diekspor dari Thailand dan 75,73% dari kebutuhan konsumsi domestiknya. Sementara itu, stok beras di Vietnam terus menguat setelah pada awal tahun cukup terkuras akibat permintaan dari Philipina. Stok beras di Vietnam meningkat sekitar 300 ribu ton pada akhir Desember 2011 (2,17 juta ton) dari awal tahun yang sebanyak 1,87 juta ton. Stok akhir tahun Vietnam pada estimasi Desember 2011 sekitar 11% dari kebutuhan konsumsinya dan sekitar 30% dari jumlah beras yang akan diekspor. Prediksi USDA pada Desember 2011, Indonesia diperkirakan akan memiliki stok akhir sebanyak 4,60 juta ton atau sekitar 12% dari kebutuhan konsumsi setahun. Stok tersebut antara lain akan dipenuhi dari impor sejumlah 1,4 juta ton dan selisih produksi dan konsumsi pada tahun berjalan.

1.2 Gambaran Singkat Kinerja Perusahaan


Kinerja Operasional Perum BULOG dalam menjalankan tugas publiknya tercapai dengan baik pada tahun 2011, baik dari aspek penyediaan beras, penyediaan dan penyaluran beras bersubsidi (program RASKIN), pengelolaan CBP dengan penyalurkan beras dalam menjaga stabililitas harga beras dan bencana alam. Sedangkan dari aspek komersial, kinerja jasa, perdagangan dan industri masih diupayakan untuk terus ditingkatkan lagi. Tugas publik Perum BULOG sebagaimana dicantumkan dalam Inpres No. 7 tahun 2009 terdiri dari tiga tugas publik yang tidak terpisahkan untuk menjaga ketahanan pangan. Ketiga tugas publik tersebut adalah pertama, melaksanakan kebijakan pembelian gabah/beras dalam negeri dengan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk penyediaan gabah dan beras dalam negeri oleh Perum BULOG. Tugas kedua, menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah yang diwujudkan dalam pelaksanaan program RASKIN. Sedangkan tugas ketiga, menyediakan dan menyalurkan beras untuk menjaga stabilitas harga beras, menanggulangi keadaan darurat, bencana, dan rawan pangan. Kegiatan ketiga dilaksanakan Perum BULOG dalam bentuk pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Pelaksanaan Inpres tersebut merupakan tugas pokok Public Service Obligation (PSO) Perum BULOG yang pembiayaannya melalui kredit komersial. Pada akhir tahun 2011, harga produsen ditunjukkan dengan harga gabah tingkat petani yang selalu di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Rata-rata harga GKP tingkat penggilingan pada akhir tahun 2011 Rp.3.659,32/kg atau 36,00% di Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 4

atas HPP GKP Rp.2.685/kg. Demikian pula dengan rata-rata harga Gabah Kering Giling (GKG) tingkat penggilingan sebesar Rp.4.035/kg atau 22,23% diatas HPP Rp.3.300/kg. Namun tingginya harga di tingkat produsen menyebabkan penyediaan gabah beras di tahun 2011 menghadapi tantangan yang cukup besar. Di tingkat konsumen, pola perkembangan harga beras sejalan dengan harga gabah. Harga beras menurun pada Februari - Juni yang dapat dilihat dari nilai andil perubahan harga beras pada lima bulan tersebut yang bernilai negatif. Harga beras terus meningkat sehingga pada Oktober 2011, harga beras umum (BPS) tercatat Rp.9.769/kg dan harga beras termurah Rp.7.800/kg. Sementara di tingkat grosir Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) harga beras IR 64 III (sebagai beras termurah dalam pencatatan) mengalami kenaikan Rp. 1.250/kg menjadi Rp. 6.750/kg pada akhir bulan Oktober 2011 dari harga terendah selama tahun 2011 yaitu Rp.5.500/kg pada Maret 2011. Pada tahun 2011 Perum BULOG merencanakan target penyediaan beras yang cukup tinggi dalam sepuluh tahun terakhir, yaitu sesuai RKAP sebesar 3,6 juta ton. Target ini salah satunya untuk memenuhi kebutuhan penyaluran beras Raskin untuk 17,5 juta Rumah Tangga Miskin. Tahun 2011 penyediaan beras baik dari dalam negeri maupun luar negeri mencapai 3.024.272 ton atau 67,96% dari target RKAP. Upaya peningkatan penyediaan dilakukan lebih awal dan terus berjalan sampai akhir tahun2011, penyaluran RASKIN yang efektif sejak pertengahan Januari 2011 serta guyuran suplai ke pasar melalui operasi pasar Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun penjualan melalui mekanisme komersial dengan harga lebih murah; merupakan upaya operasional Perum BULOG yang membantu terjaganya stabilitas harga. Kegiatan penyaluran tahun 2011 diprioritaskan pada penyaluran beras untuk rakyat miskin (RASKIN). Realisasi distribusi RASKIN tahun 2011 sebanyak 3.364.635 ton atau sebesar 98.66% dari target RKAP. Angka realisasi tersebut sudah termasuk RASKIN ke-13.Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah mencapai 236.946 ton atau 161,19% dari target sebesar 147.000 ton yang digunakan dalam menjaga stabilitas harga beras (Operasi Pasar) dan bencana alam. Stok beras yang dikelola Perum BULOG pada akhir tahun 2011 adalah 1.033.820 ton (termasuk stok CBP) cukup untuk 3,33 bulan penyaluran dan hal ini menggambarkan tingkat ketahanan stok yang cukup baik. Realisasi kinerja komersial sebesar Rp. 4,14 Triliun atau 54,65% dari target RKAP sebesar Rp.7,66 Triliun. Capaian penjualan ini berasal dari kegiatan penjualan perdagangan sebesarRp 2.718 Miliar atau 67,20% dari target RKAP sebesar Rp.4.045 Miliar. Kurangnya pencapaian target disebabkan oleh tingginya harga komoditas impor baik beras maupun gula. Harga yang tinggi menyebabkan harga jual di dalam negeri juga tinggi. Selain itu rencana perdagangan gula untuk melakukan off taker gula milik PTPN dan PT RNI belum dapat dilaksanakan karena belum terjadi kesepakatan antar pihak. Target bidang industri yang ditetapkan dalam RKAP sebesar Rp.3.103 Miliar berhasil dicapai sebesar Rp.760 Miliar atau 24,52%. Hal ini disebabkan harga Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 5

gabah/beras mengalami kenaikan cukup signifikan bahkan jauh diatas ketentuan harga yang ditetapkan. Bidang jasa dengan target penjualan sebesar Rp.510,4 Miliar, pada tahun 2011 mencapai Rp.661,54 Miliar atau sekitar 129,61% dari target. Pencapaian ini disebabkan adanya peningkatan jumlah gudang Perum BULOG yang disewa oleh pihak luar, jumlah tanah kosong yang disewakan/dilakukan kerja sama operasi (KSO) dengan pihak luar, penyewaan rumah jabatan dan gedung pertemuan, serta rumah jabatan yang difungsikan menjadi hotel di Divre Kalimantan Selatan Kinerja keuangan Perum BULOG sampai dengan tahun 2011 menunjukkan laba sebesar Rp.936,54 Miliar yang terdiri dari laba PSO dan Komersial masingmasing sebesar Rp.557,48 Miliar dan Rp.379,06 Miliar. Keuntungan tersebut disebabkan antara lain dari hasil penjualan dan pelaksanaan program efisiensi yang dijalankan perusahaan.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

II KINERJA PERUSAHAAN

Kinerja Perum BULOG dalam pembangunan ekonomi nasional khususnya melaksanakan pembangunan di bidang pangan dapat dilihat dari tiga bidang kegiatan yaitu Bidang Pelayanan Publik, Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha serta Kegiatan Penunjang lainnya dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas Perum BULOG. Mengacu pada 5 (lima) strategi utama RJPP, disusun kinerja pokok manajemen yang dituangkan dalam kontrak kinerja Direksi dengan Menteri Negara BUMN untuk periode 5 tahun (2009-2013). Kinerja pokok tersebut yaitu, (1) Penataan Pelaksanaan PSO, (2) Revitalisasi dan Pendayagunaan Aset, (3) Restrukturisasi Organisasi dan Pengembangan SDM, (4) Pengembangan usaha, dan (5) Penyehatan Keuangan Korporasi. Pencapaian kinerja perusahaan tahun 2011 diukur dengan membandingkan realisasi program kerja dan target pada tahun tersebut dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2011. RKAP Perum BULOG tahun 2011 disahkan Kuasa Pemilik Modal Kementerian BUMN melalui Surat Nomor S126/MBU/2011 tanggal 15 Maret 2011 setelah dilakukan Rapat Pembahasan Bersama. Dalam melaksanakan RKAP tahun 2011, beberapa kebijakan manajemen dirumuskan sesuai dengan kondisi yang ada dan prospek perkembangan Perum BULOG saat ini. Pokok-pokok kebijakan perusahaan tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1. Perum BULOG melakukan upaya-upaya menekan biaya diantaranya, mengusulkan ke Kemenkeu untuk memperoleh dana APBN dalam rangka penguatan stok sebesar 155.038 ton di tahun 2011, dan mengusulkan dana talangan ke Kemenkeu sebesar 50% dari kebutuhan penyediaan tahun 2011 untuk mengurangi beban bunga. 2. Perum BULOG melakukan upaya untuk meningkatkan efisiensi biaya usaha dan biaya umum, termasuk upaya menurunkan losses yang ditargetkan sebesar 7% menjadi maksimal 1% dari beras yang dikelola. 3. Setiap Divre dan Subdivre memiliki rencana kerja perbaikan (improvement plan). Rencana kerja dan anggaran perusahaan diuraikan per masing-masing wilayah kerja. Standar teknis dan standar biaya diuraikan menjadi KPI Divisi/Divre/ Subdivre. Perusahaan menggulirkan aktivitas progress review cycle menuju operasional yang lebih baik. 4. Perum BULOG telah menerapkan GCG secara konsisten dengan melakukan evaluasi penerapan GCG (assessment GCG) dan akan mensosialisasikan pedoman GCG dan code of conduct secara berkelanjutan. 5. Dalam pelaksanaan investasi, terobosan dilakukan dengan menciptakan new strategic initiatives, menentukan prioritas program yang dapat segera dilaksanakan melalui quick win program, tingkat urgensi dan ketersediaan dana. 6. Penyempurnaan yang terus-menerus dalam mewujudkan integrated logistic system yang pelaksanaannya berkoordinasi dengan instansi terkait.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

2.1 Bidang Pelayanan Publik


Dalam mendukung pelaksanaan program-program kerja tahun 2011, Perum BULOG merencanakan strategi operasional dalam pelayanan publiknya sesuai yang tercantum dalam RKAP 2011. Beberapa hal penting yang menjadi perhatian kegiatan operasional pelayanan publik di tahun 2011 adalah upaya pencapaian target prognosa penyediaan gabah/beras DN, fenomena perubahan iklim yang mempengaruhi produksi gabah dalam negeri, minimalisasi ketidakpuasan masyarakat penerima RASKIN di daerah dan penanganan gejolak harga beras di pasar yang mungkin terjadi. 2.1.1 Penyediaan Penyediaan Gabah dan Beras DN tahun 2011 sangat dipengaruhi oleh produksi gabah dalam negeri, harga gabah/beras di pasaran, dan jumlah pagu RASKIN. Beberapa program yang akan dilakukan untuk meningkatkan penyediaan gabah/beras BULOG tahun 2011 adalah : 1. Meningkatkan sinergitas peran Satgas ADA DN dengan UPGB, dimana Satgas ADA DN lebih difungsikan dalam pembelian maupun membangun jaringan pembelian dengan Petani/Poktan/Gapoktan, sementara UPGB dapat lebih fokus dalam mengolah gabah maupun beras asalan. 2. Mengoptimalkan sarana dryer yang dimiliki Perum BULOG untuk kegiatan pengeringan gabah milik petani/koptan/gapoktan utamanya pada saat panen raya yang bertepatan dengan musim penghujan. Gabah yang dikeringkan tersebut selanjutnya dapat dibeli oleh UPGB. 3. Optimalisasi program kemitraan dengan instansi BUMN (sinergi BUMN sesuai keputusan Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN Nomor : Kep-02/DIMBU/2011 tentang Pembentukan Tim Sinergi dan Tim Kerja Pelaksanaan Program Penguatan Ketahanan Pangan nasional lingkup BUMN). 4. Penandatangan MoU dengan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian tentang Pencapaian Produksi padi Untuk Penyediaan Cadangan Beras Pemerintah. 5. Melakukan penyediaan multi kualitas, dengan harapan potensi penyerapan pada saat panen gadu dapat ditingkatkan melalui pembelian beras kualitas premium. 6. Melakukan pembinaan kepada Mitra Kerja Penyediaan dalam rangka membangun hubungan kemitraan yang lebih baik. 7. Sesuai Inpres Nomor 8 tahun 2011, memberikan fleksibilitas bagi Perum BULOG untuk membeli gabah/beras petani melalui kebijakan penambahan harga sesuai dengan kualitas. BULOG melakukan penyediaan gabah dan beras dalam negeri sesuai harga pembelian yang ditetapkan Pemerintah yaitu Rp.5.060,-/kg. Penyediaan dilakukan terutama pada masa panen raya sekitar Maret-Mei. Namun demikian masa penyediaan dapat lebih lama sampai bulan Desember jika situasi produksi sedang baik. Prognosa penyediaan dalam negeri setara beras melalui mekanisme PSO tahun 2011 sesuai RKAP 2011 adalah 2.500.000 ton setara beras yang terdiri dari 1.168.898 ton gabah setara 742.250 ton beras dan 1.757.750 ton beras. Prognosa penyediaan dalam negeri setara beras melalui

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

mekanisme komersial tahun 2011 sesuai RKAP 2011 sebesar 500.000 ton. Sedangkan prognosa penyediaan luar negeri setara beras tahun 2011 sesuai RKAP 2011 sebesar 1.100.000 ton (PSO) dan 350.000 ton (komersial) sehingga prognosa penyediaan beras sebesar 4.450.000 ton. Pada tahun 2011 Perum BULOG berhasil merealisasikan penyediaan beras sebanyak 4.209.376 ton(94,59% dari RKAP) beras terdiri dari penyediaan DN setara beras sebanyak 1.729.490 ton dan penyediaan beras luar negeri sebanyak 2.479.886ton beras (Tabel 1). Penyediaan LN dilaksanakan sesuai Surat Menteri Perdagangan RI Nomor: 1276/M-DAG/SD/9/2010 tanggal 22 September 2010 tentang Persetujuan Impor Beras dan perubahannya Nomor: 19/M-DAG/SD/1/2011 tanggal 10 Januari 2011. Dibanding tahun lalu, jumlah penyediaan tahun 2011 relatif lebih besar dan dimulai lebih awal dibandingkan dengan tahun 2010 (Grafik 2).

Grafik 2.

Penyediaan Gabah dan Beras Dalam Negeri Rata-rata Harian Setiap Minggu Tahun 2011 dibanding Tahun 2010, 2009 dan 2008
Pengadaan Gabah - Beras Dalam Negeri Rata-Rata Harian Setiap Minggu Tahun 2011 dibanding Tahun 2010, 2009 dan 2008 (PSO)

50,000
2009

40,000 2008
(T ON)

30,000

2008

2009 2010 2011 2011 + komersial

2010

20,000
2011

10,000

Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg Mg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52

Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan jumlah serapan penyediaan tahun 2011. Perum BULOG melakukan beberapa langkah operasional diantaranya adalah : 1. Peningkatan sinergi dan kerjasama dengan stakeholders seperti Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN), KTNA, Koperasi, PERPADI, MANTIS, Mantri Tani dan petugas penyuluh Pertanian dan Dinas Pertanian dan instansi BUMNseperti PT Pertani, PT Sang Hyang Seri, PT PEN, Inkud, Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 9

2.

3.

4. 5. 6.

7. 8.

dll) dalam rangka pembinaan kepada petani sekaligus menampung dan mengolah hasil produksinya. Mengupayakan peningkatkan penyerapan/pembelian gabah/beras secara allout dengan menempuh strategi total foot ball (jemput bola) yaitu dengan menerjunkan SATGAS ADA untuk membeli langsung kepada petani, kelompok tani dan penggilingan padi. Melakukan optimalisasi penyerapan penyediaan DN melalui memberikan kebijakan tambahan harga pembelian di atas HPP yang telah dilakukan dalam 6 tahapan: a. Tahap I : terhitung mulai tanggal 23 Maret 2011. Divre di Jawa, Sulsel dan NTB sebesar Rp. 200/kg, luar Jawa bervariasi antara Rp. 250 450 /kg. b. Tahap II : diberikan bagi Divre potensial di luar Jawa, yaitu antara Rp. 150 250 / kg (terhitung mulai tanggal 29 April 2011). Bagi Divre-Divre di Jawa, Sulsel, NTB, Sumsel & Lampung diberikan tambahan harga Rp. 140 / kg. juga tambahan harga untuk pembelian gabah Rp. 130/kg di seluruh wilayah tersebut (terhitung mulai tanggal 3 Mei 2011). c. Tahap III : terhitung mulai tanggal 9 Juni 2011 dengan kisaran Rp. 200 250 / kg untuk penyediaan beras dan Rp. 175/kg untuk GKG. Untuk mengoptimalkan pembelian gabah petani/kelompok tani maupun Gapoktan disepakati bahwa UPGB maupun Satgas ADA DN dapat melakukan pembelian GKP dengan tambahan harga maksimal Rp.315/kg di atas HPP. Selanjutnya GKP akan diolah dan diserahkan dalam bentuk GKG dan/atau beras ke gudang BULOG sesuai persyaratan kualitas yang telah ditetapkan. d. Tahap IV : terhitung mulai tanggal 3 Agustus 2011 sehingga posisi harga pembelian oleh Perum BULOG adalah Rp.3.500/kg untuk GKP (HPP Rp.2.685/kg); Rp.4.100/kg untuk GKG (HPP Rp.3.345/kg); dan Rp.6.000 Rp.6.100/kg untuk beras (HPP Rp.5.060/kg). e. Tahap V untuk Divre Sulsel dan Aceh terhitung mulai tanggal 30 September 2011 sehingga beras menjadi Rp.6.500/kg untuk Divre Sulsel dan Rp.6.600/kg untuk Divre Aceh. Untuk Divre Sumsel dan Sulteng terhitung mulai tanggal 4 Oktober 2011 sehingga harga pembelian beras menjadi Rp.6.500/kg. Untuk Divre Jatim terhitung mulai tanggal 26 Oktober 2011 sehingga harga pembelian beras menjadi Rp 6.500/kg. f. Tahap VI untuk Divre Jatim terhitung mulai tanggal 1 Desember 2011 sehingga posisi pembelian beras menjadi Rp.6.800/kg dan untuk Divre Jatim dan Jateng posisi pembelian gabah untuk GKG menjadi sebesar Rp.4.300/kg. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada mitra penyediaan maupun masyarakat untuk melakukan kontrak penyediaan gabah/beras dalam negeri. Meningkatkan waktu pelayanan pembelian dengan membuka pintu gudanggudang BULOG pada hari sabtu dan minggu. Meningkatkan pelayanan administrasi penyediaan dengan membuka SATGAS Administrasi terutama di daerah-daerah potensial penyediaan yang lokasinya cukup jauh dari kedudukan kantor Divre/Sub Divre. Meningkatkan intensitas monitoring data luas panen, produksi, rendemen dan kualitas dan harga gabah/beras. Meningkatkan sinergitas peran Satgas ADA DN dengan UPGB. Satgas ADA DN lebih difungsikan dalam pembelian maupun membangun jaringan Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 10

pembelian dengan Petani/Poktan/ Gapoktan, sementara UPGB dapat lebih fokus dalam mengolah gabah maupun beras asalan. 9. Mengoptimalkan sarana dryer yang dimiliki Perum BULOG untuk kegiatan pengeringan gabah milik petani/koptan/ gapoktan utamanya pada saat panen raya yang bertepatan dengan musim penghujan. Gabah yang dikeringkan tersebut selanjutnya dapat dibeli oleh UPGB. 10. Melakukan pembinaan kepada Mitra Kerja Penyediaan dalam rangka membangun hubungan kemitraan yang lebih baik. 11. Meningkatkan koordinasi dengan perbankan dalam rangka mempercepat proses pembayaran, meningkatkan jam pelayanan serta pembayaran dapat dilakukan pada hari Sabtu. 12. Memberikan akses kepada Gapoktan untuk menjadi mitra kerja sehingga dapat langsung menjual gabah/beras ke BULOG. 2.1.2 Penyaluran

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

11

Program Kerja Penyaluran Raskin Tahun 2011 sesuai RKAP tahun 2011 telah ditetapkan sebanyak 3.147.841 ton dan Raskin ke-13 sebanyak 262.320,105 ton jumlah seluruhnya 3.410.161,365 ton. Realisasi Penyaluran Raskin sampai dengan akhir tahun 2011 : Raskin Reguler sebanyak 3.142.020 ton dan Raskin -13 sebanyak 222.615 ton, total Penyaluran Raskin sebanyak 3.364.635 ton atau 98,66 % dari RKAP 2011. Selain Penyaluran Raskin terdapat Penyaluran untuk Golongan Anggaran dari rencana sebanyak 116.000 ton terealisir sebanyak 114.903ton atau sebesar 99,05% dari rencana, dan penggunaan CBP dari rencana sebesar 147.000 ton terealisir sebanyak 236.946 ton atau sebesar 161,19% dari rencana dan penyaluran lainnya dari rencana 13.000 ton terealisir sebanyak 3.926 ton. Tabel 2. Realisasi Penyaluran Beras s/d Tahun 2011
Realisasi 2011 Ton 2 3,364,635 26,125 21,482 3,001 49,537 9,741 5,016 236,946 3,926 3,720,410 RKAP 2011 Ton 3 3,147,841 30,000 15,000 6,000 50,000 8,000 7,000 147,000 13,000 3,423,841 Realisasi 2010 Ton 4 3,074,003 28,671 21,589 3,709 47,218 10,174 5,302 52,460 690 3,243,817 Prosentase thdp RKAP thdp 2010 o/o o/o 5=2/3 6=2/4 106.89% 87.08% 143.21% 50.02% 99.07% 121.76% 71.66% 109.45% 91.12% 99.50% 80.91% 104.91% 95.74% 94.61%

Uraian 1 Raskin Gol Anggaran - TNI & Polri - Dephum Ham - Deptrans - PNS Otonom - PNS Pusat - Depsos Cad Beras Pemerintah (CBP) Lainnya & WFP Total Penyaluran

161.19% 451.67% 30.20% 568.99% 108.66% 114.69%

Selama tahun 2008 2011 Raskin telah mencakup seluruh rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2008 (PPLS-08) BPS. Raskin dilaksanakan diseluruh provinsi dengan jumlah titik distribusi lebih dari 49.000 titik distribusi di tingkat Dusun/Desa/Kelurahan atau Kecamatan. Jumlah rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) tahun 2008 yaitu : 19,1 juta RTS, tahun 2009 : 18,5 juta RTS, tahun 2010 dan tahun 2011 : 17,5 juta RTS. Penyaluran Raskin selama 4 tahun (2008 2011) pada Tabel 4 berikut ini :

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

12

Tabel 3. Realisasi Penyaluran RASKIN Tahun 2008 s/d Tahun 2011


Tahun Jumlah KK Miskin KK Sasaran % KK Sasaran Thd Total Durasi (Bulan) Jatah RTS (Kg/bln) 2008 2009 2010 17,483,989 17,488,007 100.02 12 13 (Jan - Mei) 15 (Juni- Des) 2011 17,488,007 17,488,007 100.00 12 15

19,100,905 18,497,302 19,100,000 18,497,302 100.00 100.00 12 12 15 15

Pagu Alokasi *) Realisasi % Real thd Alokasi *)

3,342,500 3,236,644 96.83

15 (Raskin ke-13) 15 (Raskin ke-13) 3,329,514 3,235,281 3,410,161 3,254,103 3,074,003 3,364,635 97.74 95.02 98.66

Pagu Alokasi tahun 2011 dan 2010 sudah termasuk penyesuaian atas Raskin ke-13 sebanyak 262.320 ton dengan realiasasi pada tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebanyak 238.133 ton dan 140.669 ton.

Pada periode 2008-2011, Raskin telah disalurkan lebih dari 95% dari pagu yang ditetapkan. Realisasi penyaluran Raskin tahun 2011 mencapai 98,66% dari pagu, tertinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya pada periode 2008-2011. Untuk meningkatkan pelayanan pendistribusian Raskin kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) telah dikembangkan pola distribusi yaitu dengan diberikan pilihan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menggunakan salah satu dari tiga alternatif yaitu : melalui (1) Kelompok Kerja (aparat desa dan kelompok kemasyarakatan); (2) Warung Desa (milik Desa/Kelurahan maupun swasta yang ditunjuk); atau melalui (3) Kelompok Masyarakat (Pokmas) baik dari RTS maupun anggota masyarakat lainnya. Pengembangan pola distribusi selain dapat meningkatkan kinerja RASKIN sesuai dengan 6 Tepat (6T) juga diharapkan dapat meningkatkan tranparansi, pemberdayaan masyarakat dan penyetoran HPB. Diantara tiga alternatif tersebut, pola distribusi melalui Kelompok Kerja merupakan pola yang dipilih dan dilaksanakan hampir di seluruh wilayah nusantara. Ketentuan dan tata cara mekanisme penyaluran khususnya pola reguler melalui Pokja telah dijabarkan dalam Pedoman Umum (Pedum) Raskin 2011. Pelaksanaan penyaluran Raskin 2011 juga tidak lepas dari berbagai kendala yang menyebabkan tidak tercapainya penyaluran 100% serta mempengaruhi kinerja penyaluran Raskin, khususnya dalam pencapaian 6 T, antara lain adalah : 1. Kendala kondisi geografis yang sulit, kondisi medan yang berat dan infrastruktur/sarana transportasi yang terbatas seperti di Papua, Maluku, beberapa wilayah di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. 2. Kurang optimalnya dukungan dari Pemerintah Daerah, terutama dukungan dana pendamping untuk Program Raskin. Dana pendamping ini sangat diharapkan untuk membantu distribusi Raskin dari Titik Distribusi (TD) ke Titik Bagi/RTS-PM atau untuk hal lain yang dapat membantu keberhasilan Program Raskin. 3. Penolakan Pemerintah Daerah (Pemkab MukoMuko, Provinsi Bengkulu dan Pemkot Tangerang, Provinsi Banten) untuk menyalurkan Raskin. Pemkab Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 13

MukoMuko tidak menyalurkan Raskin sejak tahun 2007. Raskin Kota Tangerang tahun 2011 hanya tersalur sebesar 17,30% dari pagu Raskin 2011 yang disalurkan hanya pada periode April-Juli 2011. 4. Masih terdapat tunggakan pembayaran HPB Raskin. 5. Masih terdapat praktik pembagian rata Raskin (Bagito) yang menyebabkan RTS-PM menerima Raskin kurang dari 15 kg.

2.1.3 Persediaan

Dengan dimulainya pengadaan DN lebih awal pada tahun 2011 dan terealisasinya carry over pengadaan LN tahun 2010, berimbas terhadap relatif besarnya jumlah stok yang dikelola Perum BULOG pada akhir Tahun 2011 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2010. Stok beras yang dikelola Perum BULOG akhir tahun 2011 sebanyak 1.033.820 ton terdiri atas stok untuk keperluan kegiatan pelayanan publik sebanyak 877.363 ton dan stok untuk kegiatan komersial sebanyak 156.457 ton. Stok tersebut termasuk stok CBP dan cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran rutin selama 3,33 bulan.

Hal ini menggambarkan tingkat ketahanan stok yang aman. Stok ini tersebar di seluruh gudang BULOG dengan variasi ketahanan stok terhadap penyaluran rutin yang berbeda-beda. Dalam rangka menjaga ketahanan stok di masingmasing daerah maka Perum BULOG melakukan penyebaran stok dari daerah yang surplus ke daerah yang defisit. Realisasi penyebaran stok beras tahun 2011 melalui movenas sebanyak 859.054 ton dan movereg sebanyak 801.761 ton. Untuk mendukung penyebaran stok yang merata, strategi penyebaran stok yang akan dilaksanakan di tahun 2011 adalah1) Pengintegrasian mekanisme dan proporsi pengadaan lokal, regional dan pola movenas/movereg secara optimal; 2) Penurunan proporsi jumlah move terhadap kebutuhan penyaluran setempat; 3) Modernisasi dan mekanisasi sistem handling penyediaan, packing, pengangkutan dan penyimpanan; dan 4) Peningkatan sistem Perawatan kualitas dan penanganan beras turun mutu. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola BULOG adalah stok milik Pemerintah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat yang mengalami keadaan darurat dan kerawanan pangan pasca bencana dan untuk mengendalikan gejolak harga beras. Mengantisipasi meningkatnya kebutuhan beras sebagai dampak dari terjadinya bencana alam dan antisipasi terhadap penugasan stabilisasi harga beras melalui operasi pasar, maka pada tahun 2011 pemerintah telah memberikan dana tambahan Cadangan Beras Pemerintah Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 14

(CBP) sebesar Rp 1.000.000.000.000,- atau setara beras sebanyak 155.038 ton. Sedangkan untuk penggunaannya direncanakan sebanyak 147.000 ton, yang terdiri dari bencana alam sebanyak 56.300 ton dan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga beras sebanyak 90.700 ton. Tahun 2011 penggunaan beras CBP telah mencapai 236.946 ton, yang terdiri dari bencana alam sebanyak 14.992 ton dan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga beras sebanyak 221.955 ton.

Grafik 3. Perkembangan Stok Setara Beras yang dikelola BULOG Tahun 2011 dibanding Tahun 2010, 2009, 2008 dan 2007

2.1.4 Analisa Harga dan Pasar Pada tahun 2011 Perum BULOG telah melakukan beberapa kegiatan Analisa Harga dan Pasar dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan yaitu : 1. Peningkatan penyediaan data dan informasi harga secara lebih dini dan akurat Kegiatan ini meliputi pencarian data dan informasi dari instansi lain di luar BULOG utamanya yang berkaitan langsung dengan Operasional BULOG. Pengumpulan data dan informasi secara sekunder dilakukan melalui penyediaan data pendukung eksternal setiap bulan melalui pembelian data dan informasi dari instansi di luar Perum BULOG. Penyediaan data juga dilakukan melalui Internet, hasil/risalah rapat, dan pembelian buku dan data langsung ke sumber data. Beberapa instansi yang menjadi sumber data eksternal Divisi Analisa Harga dan Pasar antara lain: Badan Pusat Statistik untuk data harga, produksi dan indikator ekonomi lainnya; Kementerian Pertanian untuk data luas tanam, panen dan produksi; Kementerian Pekerjaan Umum untuk data situasi dan kondisi waduk

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

15

dan ketersediaan air; Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi untuk data perkiraan curah hujan dan iklim; Kementerian Perdagangan untuk data harian harga beras nasional dan lainnya. Untuk menyeimbangkan informasi tersebut, Divisi Analisa dan Harga Pasar melakukan pemantauan lapangan di daerah produsen padi pada saat tanam, panen raya dan gadu dengan melibatkan instansi terkait terutama Badan Pusat Statistik (BPS). BPS dilibatkan untuk memberikan pemahaman yang sama antara kebutuhan operasional dengan indikator yang akan dicatat BPS sebagai satu-satunya lembaga yang diakui keabsahan datanya. Pelaksanaan pemantuan lapangan juga sekaligus sebagai upaya pengamatan dan evaluasi terhadap harga gabah di bawah HPP pada tahun 2011 terutama di daerah-daerah produsen sebagai langkah antisipasi adanya anomali produksi, antara lain: Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, dan Sulawesi Selatan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi kenaikan/penurunan harga yang memerlukan langkah operasional yang cepat dan tepat. Selain dengan jaringan yang sudah ada dan resmi secara institusi (BPS), juga dilakukan pengembangan jaringan non BPS sebagai bagian dari early warning system. Pada Februari - Maret 2011 dibentuk Tim Operation Room yang bertujuan untuk mencari data langsung (primer) dari masing-masing daerah dan melakukan analisa dengan membandingkan data hasil pengamatan BPS. Selain personil Divisi Analisa Harga dan Pasar, Tim ini juga beranggotakan Divisi lain. Mulai April 2011, jaringan yang sudah ada tetap diaktifkan tanpa pembentukan tim lagi. Masing-masing staf Divisi Analisa Harga dan Pasar memiliki tanggung jawab atas beberapa Divre untuk mendapatkan informasi terkini. 2. Pemetaan Daerah Rawan Harga Jatuh Salah satu tugas Perum BULOG dalam menjaga Harga Pembelian Pemerintah adalah memberikan informasi yang akurat tentang situasi produksi dan pasar beras. Untuk itu, Divisi Analisa Harga dan Pasar menyusun peta pola tanam, pola panen, realisasi tanam dan panen dengan basis per Sub Divre/Kabupaten. Kegiatan ini ditujukan untuk mengetahui potensi ancaman harga dibawah HPP pada suatu daerah. Dan selanjutnya diupayakan solusinya. Kendala yang dihadapi adalah pengumpulan data yang berbasis Kabupaten. Sampai dengan berakhirnya tahun 2011 baru berhasil mengumpulkan data berbasis Kabupaten untuk wilayah Jawa, sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan dan Sulawesi Selatan. Sedangkan wilayah lain masih berbasis provinsi dengan data sasaran tingkat provinsi. Pada awal tahun, telah dilakukan kerjasama dengan BPS dalam kegiatan Survei Volume Peredaran Beras yang bertujuan untuk melihat besarnya market share dari beras Operasi Pasar dan kemungkinan memasukkan beras OP atau yang sejenis pada pencatatan BPS. Kegiatan ini meliputi pengamatan terhadap 147 kabupaten sampel serta 66 kota pencatatan inflasi. Hasil survei telah disampaikan dan dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) hasil pelaksana Survei Volume Peredaran Beras pada bulan Februari 2011.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

16

3. Survey Pasar Kegiatan yang dilakukan antara lain pengumpulan dan analisa data harga komoditi pangan pokok (beras), baik secara eceran maupun grosir. Pemantauan dilakukan di pasar tradisional dan pasar pantauan BPS serta ditingkatkan intensitasnya pada hari-hari besar keagamaan/HKBN. Selain itu, dilakukan juga pemantauan harga beras pada musim paceklik, karena pada periode tersebut umumnya harga beras mengalami kenaikan yang cukup tajam dan memberikan dampak kenaikan juga pada barang pokok lain yang menjadi substitusi beras. Kegiatan-kegiatan tersebut masih terus dilaksanakan karena fluktuasi harga komoditi pokok lain akan saling mempengaruhi harga beras. Program pendukung berupa aplikasi model statistik sebagai alat analisa untuk bahan dasar pengambilan keputusan operasional pangan pokok belum dapat dilaksanakan karena adanya kendala pemilihan model yang dirasakan dapat diterapkan dengan mudah dalam operasional sehari hari. Penyusunan Bunga Rampai Tentang Perilaku Harga Gabah dan Beras Terhadap Operasional Beras hingga berakhirnya tahun 2011 sedang dalam proses penyiapan. 4. Penguatan Terhadap Akses Data Dan Informasi Kepada Pemerintah Di Bidang Pangan Pokok. Integrasi data Pelayanan Publik lintas divisi sebagai bahan penyusunan laporan manajerial harian, bulanan, triwulan, semester dan tahunan sudah dilaksanakan dalam bentuk laporan manajerial harian. Data manajerial harian dilaporkan kepada pimpinan dua kali setiap hari. Hasil integrasi data tersebut dihimpun dan direkam dalam statistik BULOG. Data-data yang sudah distatistikkansebagian mulai disusun dalam bentuk electronic data dan dapat diupload dalam jaringan intranet bulog.net. Perum BULOG turut berpartisipasi aktif dalam forum eksternal guna memperkuat akses data dan informasi antara lain dengan: TPI (Tim Pengendalian Inflasi), Tim NBM (Laporan Posisi Keuangan Bahan Makanan), Pokja G-33 WTO, Kajian Kebijakan Pangan Kantor Menteri Perekonomian, serta menjalin kerjasama bersama Perguruan Tinggi Negeri seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Gadjah Mada. Data yang sudah terkumpul dapat digunakan untuk bahan Rapat Direksi pada kegiatan pertemuan serta rapat dengan pihak ekternal (Rakortas, Sidang Kabinet serta rapat di beberapa instansi lainnya).

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

17

Guna memudahkan proses analisa, data yang terkumpul akan dikompilasi dalam bentuk buku Statistik 2005-2010 (eksternal) dan 2009 2011 (internal), yang sedang dalam proses penyusunan. 5. Peningkatan Kemampuan Market Intelijen Untuk memperkuat kemampuan market intelijen para personil yang melakukan Analisa Harga dan Pasar telah dilaksanakan pendidikan dan pelatihan pada pertengahan bulan Juli 2011, yang juga mengundang narasumber eksternal maupun internal BULOG. Dalam rangka menyamakan persepsi setiap personil yang bertugas dibindang Analisa Harga dan Pasar telah dilakukan pemutakhiran (update) Buku Pedoman Analisa Harga dan Pasar 2012.

2.2 Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha


Perum BULOG sebagai BUMN, selain ditugaskan untuk melaksanakan tugas Pemerintah di bidang logistik melalui pengelolaan persediaan, distribusi dan pengendalian harga beras serta usaha logistik sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku, juga ditugaskan untuk melakukan pengembangan usaha komersial yang berorientasi mendapatkan pendapatan dari hasil usahanya. Dengan melihat tugas yang diberikan Pemerintah tersebut, maka pada tahun 2011 merupakan tahun kelima tahap profitabilitas Perum BULOG dengan sasaran implementasi usaha bisnis jangka panjang dalam bidang industri pangan berbasis beras. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengembangkan industri beras sebagai core business perusahaan serta industri pangan lainnya secara selektif. Kegiatan komersial pada tahun 2011 sebagaimana tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan melalui usaha perdagangan, usaha industri dan usaha jasa. Usaha perdagangan dilaksanakan pada komoditi beras dan gula. Bidang usaha industri tetap menitikberatkan pada usaha processing gabah-beras melalui UPGB-UPGB yang dimiliki perusahaan dan bisnis bahan pangan alternatif non beras sesuai RJPP tahun 2009-2013 yaitu perdagangan jagung. Bidang jasa masih melanjutkan unit-unit bisnis yang selama ini telah berjalan, yaitu unit bisnis usaha jasa angkutan (ujasang), unit bisnis usaha jasa survei dan pemberantasan hama (ujastasma) serta unit bisnis optimalisasi aset. Kegiatan komersial dilaksanakan melalui usaha perdagangan, usaha industri dan usaha jasa. Kegiatan pengembangan usaha yang dilaksanakan pada tahun 2011 antara lain perdagangan beras, gula, usaha industri, jasa angkutan, jasa pemberantasan hama dan lain-lain. Perdagangan beras dilakukan dengan mekanisme pembelian beras premium melalui importasi dan dipasarkan ke pasar umum dalam rangka mengendalikan harga beras premium sesuai harga pasar untuk dijual ke pasar umum melalui saluran pemasaran perdagangan antar divre, perdagangan pasar grosir. Pelaksanaannya akan melibatkan pihak-pihak.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

18

Perdagangan Gula Pasir : Pengemasan Gula DN produksi PTPN/PT RNI dilakukan melalui kerjasama keagenan, sedangkan Gula LN dilakukan melalui importasi atas persetujuan ijin Mendag RI dan dipasarkan dengan melibatkan Divre/SubDivre baik Divre/SubDivre sebagai pengelola stok maupun Divre/Subdivre sebagai agen pemasaran. Bidang Usaha Industri menitikberatkan pada usaha processing gabah-beras melalui UPGB-UPGB. Perintisan bisnis bahan pangan alternatif non beras akan dilaksanakan pada tahun 2010 sesuai RJPP tahun 2009-2013. Strategi yang dikembangkan al: meningkatkan industri dan penjualan beras beserta produk turunannya, mewujudkan industri pengolahan dan penjualan jagung beserta produk turunannya, peningkatan kegiatan giling gabah, dan meningkatkan pendapatan komersial melalui Kemitraan sistim tertutup, On Farm dan Revitalisasi UPGB. Bidang Usaha Jasa kegiatannya meliputi Jasa Angkutan, kegiatan Jasa Survei dan Pengendalian Kualitas serta Pendayagunaan Aset. Pada tahun 2011 akan merealisasikan pendirian anak perusahaan, dan dapat mulai beroperasi sebagai salah satu sumber revenue perusahaan. Penjualan komersial tahun 2011 dari ketiga bidang usaha komersial ditargetkan sebesar Rp.7.658,49 Miliar dengan laba bruto sebesar Rp.701,93 Miliar. Target ini ditetapkan merujuk pada kontrak kinerja Direksi dengan Menteri Negara BUMN untuk periode 5 tahun (2009-2013). Di tahun 2015 omzet komersial Perum BULOG ditargetkan mencapai 100 Triliun. Realisasi kinerja komersial tahun 2011 adalah penjualan sebesar Rp.4.140,67 Miliar atau 54,65% dari target. Dengan demikian pada tahun 2011 terjadi kenaikan penjualan komersial yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. 2.2.1 Perdagangan Target penjualan usaha perdagangan pada tahun 2011 sebesar Rp.4.044,71 Miliar. Sampai dengan akhir tahun 2011 telah terealisasi Rp.2.718,130 Miliar atau 67,20% dari target. Penerimaan pada tahun 2011 berasal dari penjualan beras LN komersial, gula LN dan fee keagenan. Penjualan beras LN komersial dilaksanakan dalam rangka menahan laju kenaikan harga beras kualitas premium di pasaran dalam negeri. Dalam perdagangan gula LN, mekanisme penjualan gula dilakukan melalui jaringan Divre/Subdivre. Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 19

BULOG memulai kembali kerjasama keagenan GKP dengan PTPN/RNI pada 15 Juli 2011. Dalam rangka menuju swasembada gula nasional ke depan, maka untuk mendukung stabilisasi harga gula DN perlu adanya review terhadap peraturan/kebijakan Pemerintah terkait tata niaga gula nasional. Beberapa kendala yang selama ini dihadapi adalah 1) Kebijakan impor masih diberlakukan melalui banyak pintu dan belum terintegrasi, sehingga kendali stok tidak optimal. Dengan demikian perlu adanya One Gate Policy dan keputusan Pemerintah yang menempatkan Perum BULOG sebagai lembaga stabilisator gula, sebagaimana hasil Panja Gula Komisi VI DPR RI dan 2) Sulitnya pengaturan peredaran Gula Kristal Rafinasi ke pasaran konsumsi umum dimana seharusnya hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman.

2.2.2 Industri Usaha industri terdiri atas kegiatan pengolahan dan penjualan gabah dan beras (termasuk turunannya) serta pengolahan dan penjualan jagung serta komoditi lainnya. Realisasi hasil penjualan sampai dengan Desember 2011 sebesar Rp.761 Miliar atau 24,52 % dari RKAP 2011. Rincian realisasi kinerja unit bisnis Industri sebagaimana Tabel 6. Realisasi penjualan gabah PSO telah mencapai 46.216 ton atau 168,67% dari RKAP 2011, realisasi penjualan beras PSO mencapai 73.758 ton atau 83,82% dari RKAP 2011, realisasi jasa pengolahan mencapai 23.129 ton atau 118,61% dari RKAP 2011 dan realisasi penjualan jagung mencapai 421 ton atau 52,63% dari RKAP 2011. Disamping itu realisasi penjualan beras komersial melalui UPGB/Bidang Komersial/pasar umum sebanyak 270.765 ton atau 69,17 % dari RKAP 2011. Penyediaan beras komersial tahun 2011 telah terealisasi sebanyak 184.973 ton. Beberapa Divre yang mempunyai kontribusi penyediaan terbesar secara berurutan adalah Divre Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan. Realisasi Penerimaan dari penjualan komoditi lainnya belum ada, hal ini disebabkan pelaksana di lapangan masih terfokus untuk kegiatan penyediaan dan penjualan gabah/beras. Sedangkan untuk kegiatan kemitraan dan onfarm, dilakukan sebagai pilot project di Subdivre Karawang. Untuk Divre/Subdivre lainnya dalam tahap analisa kelayakan bisnis/proposal. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain : 1. Mendorong Kadivre/Kasubdivre sebagai penanggungjawab UPGB untuk meningkatkan kinerja 2. Menambah modal kerja UPGB melalui MK PRK 3. Melakukan perbaikan/modifikasi sarana UPGB 4. Melakukan monev di beberapa Divre guna memotivasi kegiatan komersial 5. Uji coba kerjasama program Food Benefit dengan Jamsostek, BULOG, Bukopin dan PT. LG 6. Mendorong percepatan penyaluran beras komersial untuk raskin

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

20

7. Melakukan survey bersama Divisi terkait dalam rangka pembangunan Gudang UPGB untuk mendukung kegiatan operasional UPGB, dan telah mengajukan dropping dana pembangunan gudang UPGB Bantul Divre DIY 8. Dalam rangka memperluas jaringan pasar, melakukan kerja sama penjualan beras kepada koperasi PNS/Swasta se-Jabar 9. Melakukan perbaikan SOP operasional dan keuangan UPGB 10. Pengembangan program Food Benefit dengan Jamsostek, BULOG, Bukopin di 6 (enam) titik yaitu di Semarang (Kopkar PT Manunggal), Yogyakarta (Kopkar PT Sari Husada), Surabaya (Kopkar PT Sampurna), Bandung (Kopkar PT Trisula), Makassar (Kopkar PT Bogasari) dan Batam (Kopkar PT. Mc.Dermmot), belum dapat direalisir. Hal ini disebabkan PT. Jamsostek belum dapat memberikan kepastian mengenai CSR yang seharusnya diberikan kepada peserta jamsostek sebagaimana dalam MOU.

2.2.3 Jasa Bidang jasa yang pendapatannya ditargetkan sebesar Rp 510,40 Miliar, realisasi pendapatan usaha jasa periode Januari Desember 2011 mencapai sebesar Rp 661,54Miliar atau 129,61 % dari target RKAP 2011. Realisasi hasil pendapatan berasal dari Jasa angkutan, Pendayagunaan Aset Idle dan Jasa Survei dan pemberantasan hama. Realisasi pendapatan usaha Jasa Angkutan dipengaruhi oleh realisasi pengadaan gabah/beras dan volume angkutan beras. Proporsi kegiatan jasa angkutan terbesar adalah untuk angkutan Raskin, Movenas, Movereg dan Handling. Hal ini menunjukkan bahwa jasa angkutan masih mendominasi kegiatan untuk mendukung fungsi PSO khususnya angkutan Raskin. Realisasi pendapatan Usaha Jasa Survei dan Pemberantasan hama diperoleh dari kegiatan survei kualitas gabah, survei kualitas beras, perawatan kualitas melalui fumigasi dan spraying, serta kegiatan eksternal yang telah dilaksanakan di beberapa divre. Untuk mendukung peningkatan kualitas stok beras tahun 2011, UB Jastasma melakukan survei kualitas gabah/beras sesuai Pedum ADA DN Tahun 2011 dan melaksanakan pemberantasan hama sesuai Pedum Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT). UB Jastasma juga terus meningkatkan kegiatan internal dan eksternal serta investasi terhadap sarana pemberantasan hama dan pemeriksaan kualitas agar target dalam RKAP 2011 dapat tercapai. Peluang terhadap peningkatan pendapatan dari usaha jasa angkutan dan usaha jasa survei pemberantasan hama mempunyai pangsa pasar yang sangat baik, peningkatan penjualan belum bisa dilakukan secara optimal dikarenakan masih adanya hambatan terkait dengan status unit usaha yang belum menjadi entitas bisnis mandiri. Realisasi pendapatan usaha jasa Pendayagunaan Aset Idle diperoleh dari kegiatan optimalisasi aset yaitu penyewaan gudang, penyewaan gedung/ruang kantor, penyewaan mess dan penyewaan tanah kosong. Dalam rangka pendayagunaan aset idle, telah dilakukan koordinasi dengan divre-divre dalam melaksanakan pemetaan aset dan sosialisasi untuk mengoptimalkan aset didaerahnya sehingga tidak ada aset yang idle terutama aset yang potensial. Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 21

Pengelolaan aset kantor pusat yaitu GSG Oryza, Hotel Bandara Surabaya dan PPTHOK Cibitung terus dilanjutkan di tahun 2012 Perum BULOG telah mendapatkan Surat Ijin Prinsip pendirian Anak Perusahaan dari kementerian BUMN Nomor S-524/MBU/2011 tanggal 17 Oktober 2011 perihal Persetujuan Pendirian Anak Perusahaan Perum BULOG. Untuk selanjutnya Perum BULOG akan melengkapi persyaratan pendirian anak perusahaan seperti : Konsep Perjanjian Pemegang Saham, Konsep Anggaran Dasar, Calon Direksi dan Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan Menteri Negara BUMN. Berdirinya anak perusahaan jasa yang mencakup SBU Jasa logistik terintegrasi pendayagunaan aset, dan survei pemberantasan hama. Dalam rangka pendayagunaan aset idle juga telah diterima Surat Ijin Prinsip Persetujuan dari Kementrian BUMN No : 474/MBU/2011 tanggal 15 Agustus 2011 perihal Persetujuan Optimalisasi Rumah Jabatan Divisi Regional Perum BULOG, Kalimantan Selatan dan No : S-473/MBU/2011 tanggal 15 Agustus 2011 perihal persetujuan Optimalisasi aset Perum BULOG di Kompleks Pergudangan Telaga Biru, Banjarmasin. 2.2.4 Research And Development (R&D) Dalam KD-420/DS200/11/2007, secara umum Divisi R&D mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan, mengevaluasi dan menyelenggarakan kegiatan penyusunan perencanaan strategik perusahaan, serta penelitian dan pengembangan. Program Kerja Divisi R&D terkait semua dengan lima Grand Strategy (GS) yang tercantum dalam RJPP BULOG tahun 2009-2013. Hal ini dimungkinkan karena Divisi R&D mempunyai fungsi lintas Direktorat, baik di bidang pelayanan publik, pengembangan usaha, keuangan, SDM dan Umum. GS 1. Mengamankan Kebijakan Pemerintah di bidang Pangan Pokok. Pada Grand Strategy mengamankan kebijakan pemerintah di bidang pangan pokok, beberapa rencana penelitian/kajian yang akan dilaksanakan tahun 2011 diantaranya kajian pengaruh masa simpan terhadap kualitas gabah/beras BULOG. Pelaksanaan kajian ini menunggu ketersediaan gabah/beras pengadaan baru. Diharapkan dengan kajian ini dapat memberikan gambaran mengenai seberapa besar dan seberapa lama perubahan kualitas gabah/beras yang disimpan di gudang-gudang BULOG terjadi. Selain itu, juga diharapkan dapat diketahui seberapa banyak biaya untuk reprocessing apabila terjadi penurunan mutu.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

22

Kajian fortifikasi beras Raskin dengan zat besi dilakukan sebagai tindak lanjut rencana proyek hibah Japan Fund for Poverty Reduction (JFPR) Assistance melalui ADB dan Bappenas. BULOG sebagai pihak ketiga yang dikontrak oleh implementor (Bappenas/Kementan) dan berperan dalam proses pencampuran beras Raskin dengan zat besi (fortifikasi), pengolahan melalui UPGB, serta kegiatan penyaluran Raskin yang telah difortifikasi pada RTS yang direkomendasikan oleh Lembaga Survei Independen. Sampai akhir Desember 2011 telah dilakukan rapat teknis antara Bappenas Dan Perum BULOG untuk membahas kebutuhan anggaran Perum BULOG untuk proses fortifikasi, koordinasi dan supervisi; potensi ketersediaan anggaran di dalam dokumen Hibah Grant Assistant Report (GAR) JFPR 9132-INO dan di dalam DIPA Kementan dan Bappenas untuk menampung kebutuhan operasional proses fortifikasi/ pencampuran Raskin dengan Premix; persetujuan Perum BULOG untuk spesifikasi alat tambahan yang dibutuhkan pencampuran Premix dan Raskin di Penggilingan; serta tindak lanjut yang diperlukan. Pembiakan serangga uji penelitian. Pembiakan serangga hama dilakukan secara simultan sepanjang tahun. Untuk tahun ini, sehubungan dengan rencana uji efikasi fumigan lama, maka pembiakan serangga salah satu tujuannya akan diarahkan untuk mendukung kebutuhan serangga uji efikasi ini. Kegiatan ini telah terlaksana sampai dengan Desember 2011. Kajian efektifitas dan efisiensi fumigasi spraying, Kajian akan lebih ditujukan kepada uji efikasi beberapa fumigan lama yang memiliki stok yang cukup banyak di beberapa daerah di seluruh Indonesia. Dalam kajian ini, selain faktor efektivitas yang menjadi perhatian utama, juga faktor-faktor lainnya seperti keamanan operator dalam menggunakan fumigan tersebut maupun keamanan konsumen dalam mengkonsumsi pangan yang diberi aplikasi fumigan tersebut. kajian telah selesai dilaksanakan dan hasil kajian telah dipresentasikan di hadapan Direktur PP, Divisi Diawat dan UB Jastasma. Kajian ini digunakan sebagai dasar bagi Divisi Diawat untuk menggunakan fumigan lama yang masih terdapat di beberapa Divre. Saat ini berdasarkan faksimile Divisi Diawat baru Divre Kalimantan Selatan yang telah melakukannya. Kajian resistensi hama gudang. Kajian ini adalah lanjutan dari kajian resistensi tahun sebelumnya yang merupakan hasil kerjasama dengan SEAMEO BIOTROP. Daerah yang dijadikan sample adalah daerah-daerah yang dilaporkan diduga telah terjadi resistensi berdasarkan informasi dari UB-Jastasma dan Divisi Diawat. Hasil ini diharapkan dapat memberikan pemetaan yang lebih banyak lagi mengenai daerah dan jenis serangga hama yang resisten terhadap fumigan fosfin sehingga pengelolaan hama gudang terpadu (PHGT) dapat dilakukan dengan baik. Kajian akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat menunggu disposisi dari Direktur PPU. Kajian ini tidak dapat terlaksana karena kajian yang sebelumnya telah dianggap cukup untuk melihat terjadinya resistensi di gudang Perum BULOG. Kajian monitoring residu insektisida dalam beras. Kajian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Kajian dititikberatkan pada pengaruh residu White oil pada komoditas pangan. White oil digunakan oleh fumigator swasta untuk mengecek kebocoran plastik fumigasi. Kajian akan dilaksanakan tahun 2012.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

23

Kajian pengaruh masa simpan terhadap kualitas gabah/beras. Kajian bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya simpan dan perubahan kualitas beras selama masa penyimpanannya. Kajian akan dilakukan dalam skala semi lapangan. Saat ini TOR sudah selesai dibuat dan direncanakan akan dilaksanakan apabila stok beras sudah memadai. Kajian ini tidak dapat dilaksanakan mengingat stok beras yang ada tidak dapat ditahan hingga 1 tahun untuk kegiatan penelitian. Kajian Penyempurnaan RJPP BULOG tahun 2011-2015, disusun dengan tujuan agar seluruh jajaran karyawan dan manajemen Perum BULOG mempunyai kesamaan arah dan gerak dalam mewujudkan visi dan misi melalui strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang secara kongkrit mengarah pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sampai dengan akhir Desember 2011 draft RJPP BULOG tahun 2011-2015 dari Tim sudah selesai disusun. Draft RJPP disampaikan ke Sekretaris Perusahaan dan sudah dibahas dengan Direksi dan Dewan Pengawas, serta diputuskan bahwa Perum BULOG masih memakai RJPP tahun 2009-2013. Kajian Cadangan Beras Pemerintah. Kerjasama kajian dengan P2EB Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang berlangsung. Kajian tersebut dilakukan perhitungan keterkaitan aspek pembiayaan kegiatan Pelayanan Publik Perum BULOG (RASKIN) dengan inflasi, serta perhitungan CBP optimal yang seharusnya disediakan oleh pemerintah. Diharapkan dari kajian ini diperoleh Substansi teknis mengenai konsep waduk dalam pengelolaan stock, baik stock operasional maupun stok cadangan beras pemerintah. Pada sampai dengan akhir Desember 2011 sudah disampaikan laporan sementara yang merupakan hasil peninjauan lapangan serta pengolahan data-data sekunder. GS 2. Memperkuat Jaringan Pasar di Bidang Pangan Pokok Kegiatan yang dilakukan sesuai GS 2 diatas adalah Kajian Kerjasama Strategis Jamsostek-BULOG-Bukopin untuk food Benefit. Pendirian outlet Kerjasama Strategis Jamsostek-BULOG-Bukopin untuk Food Benefit, baik skala pilot proyek maupun pengembangannya untuk mendukung kegiatan opersional Perum BULOG selanjutnya menjadi tanggung jawab Divisi Industri. Kajian Usaha Pengolahan Komoditi Jagung Kajian ini telah dilakukan dalam rangka mendukung kinerja usaha komersial Perum BULOG dalam hal kontribusi keuntungan melalui usaha pengolahan dan perdagangan jagung secara nyata. Tujuan dari kajian Ini adalah untuk mengetahui tata niaga uasaha perdagangan jagung serta mengindentifikasi permasalahan lapangan dalam perdagangan jagung. Diharapkan dari kajian ini memberikan gambaran kepada perusahaan sebelum memutuskan/menjalankan usaha pengolahan komoditi jagung secara komersiil. Sampai akhir Desember 2011 ini sudah disusun laporan kajian yang merupakan analisa dari hasil suvei lapangan yang di Divre Jabar, Sumut, Jatim, dan Sulsel dan Gorontalo serta laporan sudah dibahas dengan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha. GS 3. Mengelola Keuangan dan Infrastruktur secara Optimal

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

24

Di GS 3, kegiatan yang dilakukan adalah revitalisasi BPPTP Tambun untuk keperluan pendidikan, pelatihan dan komersialisasi aset. Usulan mengenai revitalisasi ini telah diajukan ke Direktur Utama dan Direski lainnya dan telah mendapatkan tanggapan yang positip. Selanjutnya telah disampaikan ke Divisi Ortala untuk segera menindaklanjuti pembahasan mengenai revitalisasi tersebut, hingga saat ini belum ada tindaklanjutnya. Kajian Evaluasi BOP RASKIN. Kajian ini merupakan permintaan dari Divisi Penyaluran. Dalam melaksanakan kajian, Divisi R & D melibatkan Divisi-divisi yang terkait di antaranya adalah Divisi Penyaluran, Divisi Anggaran, dan Divisi Pembiayaan. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan BOP RASKIN di daerah dan menyusun struktur BOP RASKIN yang baru. Kajian ini telah selesai dilaksanakan. Kajian ini digunakan sebagai dasar Divisi Penyaluran dalam pembuatan KD BOP Raskin. Kajian mengenai Raskin direncanakan dilanjutkan dengan 2 kajian baru yaitu (i) Kajian pola penyaluran Raskin jarak jauh dan (ii) Kajian peningkatan pelayanan Raskin melalui perluasan jangkauan titik distribusi dari yang masih berada di tingkat kecamatan hingga semua berada di tingkat desa. Kajian pola penyaluran Raskin jarak jauh. Pada dasarnya kajian ini merupakan kajian mengenai pola distribusi Raskin melalui pendekatan manajemen transportasi yang efektif dan efisien, dengan tujuan untuk mengevaluasi pola Raskin jarak jauh di beberapa Divre/Subdivre yang sudah menerapkannya, sekaligus membuat mapping bagi Divre/Subdivre lain yang memungkinkan dapat menerapkan pola distribusi ini. Saat ini, kajian masih dalam proses brainstorming. Hasil kajian digunakan sebagai dasar Divisi Diawat dalam menentukan tarif Opslag uitslag yang baru. Kajian peningkatan pelayanan Raskin melalui perluasan jangkauan titik distribusi dari yang masih berada di tingkat kecamatan hingga semua berada di tingkat desa. Kajian ini bertujuan untuk (i) melakukan pemetaan terhadap Divre/Subdivre/Kansilog yang hingga kini masih melaksanakan distribusi Raskin di kecamatan; (ii) mengidentifikasi permasalahan belum terlaksananya distribusi Raskin di tingkat desa/kelurahan sebagai titik distribusi; (iii) mendorong Divre/Subdivre/Kansilog melaksanakan distribusi Raskin di desa/kelurahan sebagai upaya peningkatan tercapainya 6 Tepat (tepat kualitas, tepat sasaran, tepat harga, tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat administrasi). Kajian Usulan Kenaikan Tarif Opslag/Uitslag Tahun 2011. Kajian bertujuan untuk mendapatkan dasar penetapan tarif opslag/uitslag sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku; untuk menetapkan besaran tarif uitslag/opslag masingmasing Divisi Regional; untuk mendukung terlaksananya kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang di gudang Perum BULOG dengan lancar dan wajar. Pada Juni 2011, Hasil kajian sudah dibahas dengan tim tarif dan telah dilaporkan ke Direktur PP dan Direktur Utama. Kajian lanjutan pemanfaatan sekam padi. Kajian pemanfaatan sekam padi di UPGB untuk pembuatan pupuk organik dan silika nano partikel telah selesai dilakukan dan telah dipresentasi di hadapan Divisi terkait serta dilaporkan hasilnya kepada Direktur PPU. Tindak lanjut atas kajian tersebut rencananya

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

25

akan dilakukan kerjasama dengan Divisi Industri untuk mengembangkannya dalam bentuk industri. Kajian standardisasi sarana. Untuk tahap awal, ruang lingkup kajian standardisasi sarana akan dibatasi pada gudang saja. Kajian bertujuan untuk memetakan sarana yang ada di gudang-gudang BULOG dan menstandarkan sarana yang harus tersedia di gudang. Kajian saat ini belum dapat dilaksanakan sehubungan dengan pelaksanaan kajian-kajian lain yang lebih mendesak. Kajian penggunaan timbangan digital di gudang BULOG. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh model dan spesifikasi timbangan digital yang sesuai dengan kebutuhan operasional BULOG. Kajian dibagi ke dalam 2 tahap yaitu, (i) uji teknis sebelum timbangan itu digunakan yang meliputi tingkat akurasi, repeatabilitas, eksentrisitas, portabilitas, stabilitas dan sebagainya, sedangkan tahap (ii) adalah uji coba timbangan secara operasional. Uji coba ini akan dilakukan selama 3 bulan dan selama itu stabilitas gudang akan terus dimonitor dan dievaluasi timbangan digital mana yang sesuai dengan operasional BULOG. Saat ini kajian telah selesai dilaksanakan dan telah dilaporkan ke Direktur PPU, Direktur SDM & Umum, Direktur PP, dan Divisi Umum. Kajian ini digunakan sebagai dasar Divisi Umum dalam memilih timbangan digital yang sesuai dengan operasional BULOG. Kajian optimalisasi asset atas mesin belt conveyor. Kajian ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti hasil audit kepatuhan pengendalian intern terdapat temuan pemanfaatan asset berupa mesin belt conveyor yang diperoleh tahun 1997 belum optimal. Berdasarkan temuan KAP bahwa mesin tersebut tidak memberikan pengembalian atau penggantian investasi yang memadai selain keberadaan mesin tersebut menganggu kelancaran operasional pergudangan disebabkan mesin tersebut berada didalam gudang. Sampai akhir Desember 2011 telah dilakukan verifikasi peralatan mesin yang tidak dapat dioperasikan. Kajian Lain-lain. Beberapa kajian lain berdasarkan permintaan dari Divisi teknis dan saat ini masih dalam proses brainstorming adalah kajian mengenai tindak lanjut belt conveyor dan kajian mengenai pengaruh karung transparan terhadap perkembangan serangga hama. GS 4. Meningkatkan Kualitas SDM secara Berkesinambungan Kajian Dampak Hasil Pendidikan dan Pelatihan Teknis Pergudangan. Kajian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai keberhasilan dan ketidakberhasilan diklat pergudangan guna perbaikan berkelanjutan dan efektivitas program diklat. Saat ini kajian telah selesai dilaksanakan dan dipresentasikan ke Direktur SDM dan Umum. Kajian ini digunakan sebagai evaluasi terhadap materi pelatihan diklat. Untuk pemasyarakatan hasil R & D, program penerbitan beberapa kumpulan hasil penerbitan dalam bentuk buku dan softfile untuk diterbitkan dalam intranet/e-research (sistem informasi R& D/SIRD) dan di website majalah pangan akan terus dilaksanakan. Untuk Majalah Pangan masih dalam persiapan penerbitan majalah Pangan Volume 20 no 4.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

26

2.3 Bidang-bidang Pendukung


2.3.1 Teknologi dan Informasi Teknologi Informasi (TI) terus mengembangkan program kerja yang bertujuan untuk mengoptimalkan serta memperluas dukungan pemanfaatan teknologi informasi dan jaringan komunikasi data yang dimiliki untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Sasaran program selain mencakup kegiatan pengembangan dan pemeliharaan teknis sistem aplikasinya, juga mencakup kegiatan administrasi database dan jaringan, sarana serta layanan penggunanya. Beberapa program telah direncanakan dan dilaksanakan selama tahun 2011. Untuk realisasi program peningkatan efisiensi, omzet dan profit perusahaan, saat ini PusTI sebagai support sistem TI di Perum Bulog masih dalam status sebagai cost center. Untuk itu sangat di perlukan efisiensi guna mengurangi beban perusahaan dan tetap mempunyai kondisi sebagai support sistem TI. Salah satunya adalah penggunaan Open Source Software (OSS). OSS sendiri merupakan aplikasi yang bersifat gratis (free) dalam penggunaannya. Pada tahun 2011 telah dilakukan beberapa perencanaan pengembangan aplikasi di lingkungan Perum Bulog yang dilakukan bersama dengan rencana Sinergi ICT antara Perum Bulog dan PT. Telkom. Sinergi ICT tersebut telah dilakukan penandatanganan MoU dan sedang dalam proses penyiapan PKS. Aplikasiaplikasi yang termasuk dalam sinergi tersebut adalah : 1) Sistem Informasi Keuangan (SIK), 2) Sistem Informasi SDM (SISDM), 3) Sistem Informasi Manajemen Aset (SIMA) dan 4) Aplikasi E-Office (office automation) yang bertujuan untuk mensinergikan aliran proses dan informasi di antara pihak-pihak internal perusahaan. Dengan kebutuhan data yang semakin besar dengan respon yang cepat, database dari aplikasi SIL dan SIAB harus ditingkatkan performanya. Salah satunya adalah mengurangi down time untuk menghindari gagal transaksi dan data yang tidak update. Untuk itu komponen-komponen di Disaster Recovery Center (DRC) sebagai lokasi data center cadangan mulai di benahi satu persatu. Database SIL dan SIAB membutuhkan tingkat availability yang sangat tinggi, sehingga harus di buat suatu mekanisme untuk mengoperasikannya dengan baik. Pada tahun 2011 telah ditentukan skema yang akan di implementasikan untuk keperluan sistem backup dan replikasi aplikasi maupun data ke Disaster Recovery Center (DRC) Terkait Program Pengembangan infrastruktur dan sistem keamanan data dilatarbelakangi dengan semakin banyaknya aplikasi yang bersifat operasional seperti aplikasi SIL, SIAB dan Sistem aplikasi Portal Online yang diakses mulai dari Kantor Pusat hingga ke Gudang, maka infrastruktur BulogNET perlu dikembangkan hingga ke titik terjauh (last-mile area). Saat ini telah di lakukan implementasi dan integrasi jaringan Bulog.NET dari lokasi-lokasi yang hingga akhir tahun 2010 masih perlu beberapa penyempurnaan. Dalam pelaksanaan pengembangan infrastruktur di lingkungan Perum BULOG akan dilakukan bersama dengan rencana Sinergi ICT antara Perum Bulog dan PT. Telkom. Adapun pengembangan infrastruktur yang akan dilakukan dalam sinergi ICT tersebut antara lain, pembenahan Data Center, peremajaan Perangkat Core Switch, peremajaan Perangkat Keamanan, Implementasi Mirroring Data dari Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 27

Data Center ke DRC site. Selain itu, hingga akhir tahun 2011 telah dilakukan Peremajaan perangkat server dengan meremajakan/mengganti server lama yang telah habis dukungan teknisnya dengan server baru yang dukungan teknisnya hingga 3-5 tahun lagi. Jumlah unit server yang diremajakan sebanyak 6 (enam) unit. Untuk menunjang perawatan komputer SIL Selindo, telah dilakukan perpanjangan kontrak jasa Technical Asistance (TA). Untuk Annual jaringan interkoneksi TI perusahaan (BulogNET) tahun 2011 telah dilakukan, sehingga performa layanan interkoneksi dapat selalu terjaga. Perpanjangan lisensi serta Pemeliharaan existing perangkat dan sistem penunjangnya sangatlah penting, hingga akhir tahun 2011 telah dilakukan pemeliharaan dan perpanjangan lisensi terhadap perangkat Server beserta sistem penyimpanannya (STORAGE), perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply) untuk menjaga sistem catu daya cadangan data center, lisensi sistem antivirus dan sistem antispam, lisensi sistem monitoring perangkat jaringan, dan lisensi sistem perangkat keamanan. Dengan perkembangan TI di Perum Bulog yang sedemikian besar sudah saatnya dilakukan penataan dari kebutuhan dan operasional TI. Cetak Biru TI (IT Blue Print) merupakan program TI yang dibuat berdasarkan Visi dan Misi Perusahaan serta Rencana Jangan Panjang Perusahaan (RJPP) sehingga diharapkan dapat sejalan dengan selaras dengan rencana pengembangan perusahaan. Pada tahun 2011 IT Blue Printdimaksud telah menjadi official dokumen. 2.3.2 Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Sesuai dengan RKAP 2011, Divisi Ortala mentargetkan penyelesaian peraturan perusahaan sebanyak 15 SOP, sampai dengan akhir tahun telah diselesaikan 13 SOP atau 86,67% dari target. Pada tahun 2011, Divisi Ortala telah menyelesaikan 26 Peraturan Internal Perusahaan berupa 7 buah Keputusan Direksi (KD)yang terkait dengan Direktorat Keuangan, Direktorat PP dan Direktorat SDM & Umum, 8 buah Peraturan Direksi (PD) yang terkait Direktorat SDM & Umum, dan 11 buah Standar Operasional Prosedur (SOP)yang terkait dengan Direktorat PP, Direktorat PPU dan Direktorat SDM & Umum. Pembahasan seluruh peraturan internal dimaksud dilakukan bersama-sama dengan Divisi Hukum dan Divisi-divisi yang terkait. KD, PD dan SOP yang telah diselesaikan selama periode tahun 2011. 2.3.3 Manajemen Sumber Daya Manusia Pengembangan SDM dititikberatkan pada upaya meningkatkan dan membentuk SDM yang memiliki keunggulan dalam menghadapi tantangan perubahan dan mengantisipasi tuntutan stakeholders dalam penyediaan SDM yang mampu mendukung daya saing perusahaan secara berkesinambungan. Untuk itu ditahun 2011 direncanakan akan dilakukan investasi SDM yaitu melalui : Pembangunan Human Capital Management System; Pembangunan Human Capital Information System; Pembangunan Talent Pool dalam rangka persiapan kaderisasi; Pengembangan dan penempatan pegawai sesuai dengan pola "the right man on the right place at the right time" di seluruh lini dari pusat sampai daerah; Pemenuhan kebutuhan pegawai melalui pemetaan dan analisa kebutuhan berdasarkan kompetensi jabatan; Penyempurnaan pelaksanaan rekruitmen dan seleksi yang disesuaikan dengan persyaratan kompetensi yang diperlukan; Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 28

Penyempurnaan data base pegawai Perum BULOG selindo dan penyimpanan, perawatan dosier pegawai yang pensiun s/d 3 tahun setelah pensiun; Pelaksanaan pembinaan pegawai yang profesional dan berkesinambungan; Penegakan disiplin pegawai dan pembentukan unit konseling internal; Penyempurnaan Sistem Penggajian; dan Peningkatan kompetensi pegawai melalui Tugas Belajar di Dalam Negeri dan Luar Negeri, diklat pendalaman tugas dasar Perum BULOG, dan diklat keahlian khusus. Untuk menyiapkan kader-kader yang profesional, telah dan akan dilakukan program pengembangan melalui pedidikan dan pelatihan baik yang dilaksanakan sendiri oleh Perum BULOG maupun bekerja sama dengan instansi di luar Perum BULOG. Pengembangan SDM yang telah dilaksanakan sampai dengan Triwulan IV 2011 antara lain melakukan rekruitmen dan seleksi dengan persyaratan kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan terutama untuk memperkuat SDM di gudang yang merupakan ujung tombak perusahaan. Proses rekruitmen dan seleksi dilaksanakan di divre dalam rangka menjaring calon pegawai yang potensial di daerah setempat. Tahapan seleksi telah dilaksanakan mulai dari pengumuman, validasi data (seleksi administrasi), seleksi kemampuan umum, seleksi kemampuan berbahasa Inggris, psikotes, tes kesehatan dan tahapan seleksi terakhir adalah wawancara manajemen. Sampai dengan Triwulan IV 2011, telah diangkat sebagai calon pegawai sebanyak 285 orang dengan latar belakang sarjana (Strata-1) dan telah ditempatkan di lingkungan gudang pada Divisi Regional Seluruh Indonesia. Pengisian kebutuhan penempatan dalam jabatan baik rotasi maupun promosi telah dilakukan bagi 1666 pegawai sampai dengan Desember 2011 di lingkungan kantor pusat dan divre. Proses ini dilakukan dengan memperhatikan kompetensi pegawai sesuai dengan prinsip the right man on the right place at the right time sebagai upaya agar pertumbuhan SDM (proses regenerasi) dapat berjalan dengan lancar. Untuk meningkatkan kompetensi teknis sesuai bidang tugas masing-masing serta mempersiapkan kader manajemen yang memiliki wawasan pengetahuan berdaya saing sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan maka perusahaan memberikan penambahan wawasan pegawai melalui diklat teknis. Diklat teknis ini dilakukan dengan menyertakan pegawai BULOG dalam berbagai training dan course yang diselenggarakan pihak internal maupun eksternal perusahaan. Tahun 2011 kegiatan ini telah terealisir dengan penerbitan Surat Perintah bagi 1.341 pegawai untuk mengikuti diklat Internal dan 99 pegawai untuk mengikuti diklat eksternal. Evaluasi kebutuhan pengembangan SDM dilakukan di Kantor Pusat dan Divre selindo. Untuk kegiatan pembinaan dan penegakan disiplin telah dilakukan penyempurnaan ketentuan tentang disiplin pegawai Perum BULOG dengan Peraturan Direksi Nomor : PD-02/DS300/06/2011. Sampai dengan akhir Desember 2011 telah diberikan penjatuhan hukuman disiplin terhadap 37 orang pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin. Penerapan penjatuhan disiplin ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pegawai yang melakukan pelanggaran dan sebagai proses penegakan disiplin pegawai di lingkungan Perum BULOG.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

29

2.3.4 Pendidikan dan Pelatihan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Perum BULOG telah melakukan beberapa kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara berkesinambungan melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dalam rangka peningkatan dan pengembangan SDM, Pusdiklat telah selesai melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai selama tahun 2011 sebanyak 1.440 orang yang terdiri dari : (1) Diklat Pergudangan Perum BULOG Angkatan III dan IV sebanyak 137 orang; (2) Diklat Pengadaan Barang dan Jasa sebanyak 41 orang; (3) Diklat Kehumasan Perum BULOG sebanyak 37 orang; (4) Diklat Penjenjangan Struktural Tingkat Madya Perum BULOG Angkatan I, II dan III sebanyak 103 orang; (5) Diklat Penjenjangan Struktural Tingkat Muda Perum BULOG Angkatan I dan II sebanyak 67 orang; (6) Latihan Dasar Kemiliteran (Latsarmil) bagi Pejabat Struktural Tingkat Muda Perum BULOG Angkatan I dan II sebanyak 60 orang; (7) Pelatihan Singkat Dasar-dasar Teknologi Pasca Panen Perum BULOG sebanyak 39 orang; (8) Workshop Analisa Jabatan Perum BULOG sebanyak 37 orang; (9) Diklat Teknis Harga dan Pasar Perum BULOG Angkatan I dan II sebanyak 70 orang; (10) Workshop Persiapan Penerimaan Barang Impor Perum BULOG sebanyak 40 orang; (11) Pelatihan Pengenalan ISO 9001:2008 Angkatan I dan II sebanyak 38 orang; (12) Pelatihan Women Self Defense and Health sebanyak 10 orang; (13) Training PHP Programming sebanyak 8 orang; (14) Workshop Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebanyak 41 orang; (15) Diklat Orientasi Calon Pegawai Angkatan I VIII sebanyak 285 orang; (16) Diklat Character Building and Leadership Bagi Calon Pegawai Angkatan I VII sebanyak 285 orang; (17) Diklat Audit Investigasi SPI dan Asesmen sebanyak 43 orang; (18) Pengiriman pegawai untuk mengikuti pelatihan/kursus/seminar ke lembaga/institusi di luar Perum BULOG sebanyak 77 orang; (19) Pendidikan S-2 dan S-3 sebanyak 22 orang (S-2 luar negeri 1 orang, S-2 dalam negeri 19 orang dan S-3 dalam negeri 2 orang). Dalam rangka penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana layanan diklat maka telah dilakukan : (1) Perbaikan bangunan dan penyediaan fasilitas yang mendukung sarana dan prasarana layanan diklat yang terdiri dari penginapan, ruang rapat/seminar/kelas/auditorium dan fasilitas penunjang lainnya; (2) Optimalisasi dan revitalisasi aset (sewa ruangan, kamar, lahan, fasilitas dan peralatan). Bentuk kerja sama yang telah dilakukan dalam optimalisasi/penyewaan aset adalah tempat penyelenggaraan Program S2 MBIPB, training maupun asesmen bagi pegawai maupun calon pegawai PT Bank Bukopin Syariah, PT Bank Mandiri Syariah, dan sebagainya. Penataan Perpustakaan di lantai basement masih terus berlangsung, seiring dengan penyusunan database buku dan artikel dalam rangka komputerisasi perpustakaan. 2.3.5 Umum Penyelenggaraan kegiatan Divisi Umum yang terdiri dari kegiatan kerumahtanggaan Kantor Pusat, kegiatan pemenuhan kebutuhan sarana regional dan kegiatan administrasi aktiva tetap pencapaiannya sebagai berikut:

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

30

1. Pengelolaan kegiatan pemeliharaan gedung dan sarana/perlengkapan Pusat dan pengelolaan kegiatan urusan rumah tangga kantor Pusat yang terdiri dari pemeliharaan bangunan, penyediaan sarana perlengkapan, pengelolaan kesejahteraan, pengelolaan keperluan kantor, pengelolaan kegiatan rapat, pengelolaan kegiatan pemeliharaan dan kegiatan lainnya sampai akhir tahun 2011 telah mencapai 53,92 %, rendahnya penyerapan anggaran dikarenakan beberapa program kegiatan memerlukan waktu yang panjang untuk proses penyediaan dan penyelesaiannya yaitu 1) pembayaran termijn pekerjaan renovasi kantor Bulog Pusat pada PT. PP, 2) modernisasi lift, 3) pengadaan genset dan 4) Renovasi Sarana Olahraga dan Bangunan Pool Kendaraan. 2. Program optimalisasi dan peningkatan kapasitas sarana dan prasarana regional sampai dengan akhir tahun 2011 telah menyerap anggaran sebesar 77,22% yang terdiri dari: program RR Gudang, RR Kantor/Rumah Perusahaan, Penyediaan Kendaraan Operasional dan Komputer dengan cara sewa, Penyediaan kantor dan rumah perusahaan Divre/Subdivre/Kansilog secara sewa, Perawatan bangunan UPGB, SILO dan lainnya, Penyediaan sarana dan prasarana lain (antara lain: timbangan, genset, APK dan lain-lain), Pembangunan Kantor dan Rumah Perusahaan serta Pembangunan Gudang. 3. Adapun kegiatan pembangunan yaitu pembangunan gudang di 12 lokasi dengan lokasi sebagai berikut: Gunung Sitoli (Sumut), Bahuga (Lampung), Banjar (Jabar), Wanci (Sultra), Waikabubak (NTT), Timika (Papua), Grogol (Jateng), Bantul (DIY), Pucung Tulung Agung (Jatim), Panincong Sidrap (Sulsel), Lare-lare Palopo (Sulsel) telah dilaksanakan proses pengadaan penyedia jasanya di daerah setempat. Namun dari 12 lokasi tersebut yang belum selesai proses pengadaan penyedia jasanya adalah Gudang Baguga (Lampung) dikarenakan tidak adanya perusahaan daerah yang sesuai dengan klasifikasi. Sedangkan pembangunan kantor di Subdivre Unaaha dan Subdivre Lebak dalam proses pembangunan. 4. Proses sertifikasi tanah di Marunda masih terhambat pembayaran ganti rugi tanah yang terkena proyek Kanal Banjir Timurkarena pengurusan Surat Ijin Penetapan Penggunaan Tanah (SIPPT) belum diselesaikan oleh Perum Bulog. Perum Bulog telah mengirimkan surat kepada Gubernur DKI untuk meminta rekomendasi agar dapat segera dibayarkan ganti rugi tersebut dan melanjutkan pengurusan SIPPT (pembayaran retribusi dari hasil ganti rugi tersebut). Berdasarkan hasil rapat Kementrian BUMN, Perum BULOG perlu membuat kajian legal dan ekonomis serta rencana pemanfaatan atas aset tersebut. 5. Tanah dan Bangunan di Komplek GBB Muara Sabak, Subdivre Kuala Tungkal, Divre Jambi seluas 7.000 m2 yang terkena proyek pembangunan jembatan Tanjab Timur telah diselesaikan ganti ruginya dan telah diterbitkan KD Penghapusbukuan aset yaitu KD 291/DS300/10/2011 tanggal 4 Oktober 2011. 6. Telah dilaksanakan Penghapusbukuan Kendaraan Dinas eks. Perolehan tahun 1995-2002 oleh 18 Divre dan Kantor Pusat dengan realisasi hasil lelang sampai akhir tahun 2011 sebesar Rp.6,1 milyar (target/limit harga Rp.4 Milyar). Masih terdapat 8 Divre (DKI, Jateng, Jatim, Aceh, Lampung, NTT, Maluku, Papua) yang belum melaksanakan lelang, dengan taksiran hasil lelangnya Rp.3 Milyar. Kendaraan pengganti sesuai ketentuan standar akan disediakan dengan cara sewa. Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 31

2.3.6 Hukum Divisi Hukum telah melakukan beberapa kegiatan penyusunan dan pengembangan peraturan yang memberikan kepastian hak dan kewajiban Perum BULOG dalam penugasan Pemerintah, serta mengkaji, menyempurnakan, menyusun dan mengembangkan ketentuan/peraturan diantaranya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Reviu terhadap PP Nomor 7 tentang Pendirian Perum BULOG; Peraturan tentang Disiplin Pegawai Perum BULOG; Peraturan tentang Penerimaan Barang Perum BULOG dari Luar Negeri; Peraturan tentang Angkutan Barang Dalam Negeri Perum BULOG; Peraturan tentang Tuntutan Ganti Rugi Pegawai Perum BULOG; Peraturan tentang Bantuan Hukum di Lingkungan Perum BULOG; Keputusan Direksi tentang Penghapusbukuan Aset Perusahaan; Serta Peraturan/Keputusan Direksi lainnya yang dikaji dan disusun bersama dengan divisi terkait; 9. Memberikan legal opini terhadap ketentuan/peraturan, baik internal maupun eksternal.

Dalam pembuatan perikatan hukum antara Perusahaan dengan pihak lain, terlebih dahulu dilakukan pengkajian, penyempurnaan/koreksi, supervisi dan legal assistance terhadap semua perikatan hukum seperti MOU, perjanjian, SPK, maupun addendum atas perjanjian dalam rangka menjalankan kegiatan perusahaan. Untuk mengevaluasi laporan Posisi Piutang Klaim Divre Selindo bulan September 2011, telah dilakukan koordinasi dengan Divre Selindo dan rekonsiliasi dengan Divisi terkait (Divisi Perbendaharaan, Divisi Akuntansi dan SPI) atas penyelesaian klaim dari Divre Selindo. Seluruh laporan piutang dari Divre Selindo telah dilakukan rekonsiliasi, dengan menginventarisasi dan membuat kategori klaim terhadap pegawai yaitu: piutang macet, lancar dan pensiun/meninggal. Untuk penyelesaian klaim lainnya, yaitu klaim penyediaan karplas per Agustus 2011, telah dilakukan proses perhitungan klaim keterlambatan pengiriman karplas melalui koordinasi dengan Divisi Pengadaan. Seluruh perusahaan karplas telah menyelesaikan pengiriman dan telah dilakukan klaim keterlambatan kepada beberapa perusahaan yang berkisar antara +0,1% hingga 5%. Namun demikian, khusus untuk 1 perusahaan yang belum menyelesaikan pengiriman karplas pada waktunya telah dikenakan klaim keterlambatan secara maksimal sebesar 5%. Selain itu, perusahaan tersebut dikenakan sanksi berupa pencairan jaminan pelaksanaan sebesar 1,5% dari nilai kontrak atau sejumlah Rp.750.000.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah); dan dikenakan scorsing tidak diperbolehkan mengikuti tender pengadaan karplas selama satu tahun. Untuk klaim terhadap kegiatan importasi (shortlanded, kerusakan dan despatch/demurrage) adalah + 0,38 % dari total impor 1.472.768 ton, dengan jumlah pembayaran klaim dari Perusahaan Asuransi sebesar +60%. Pembayaran klaim dari perusahaan asuransi belum dapat terselesaikan secara keseluruhan, mengingat untuk klaim kerusakan (basah, busuk) harus melalui proses penilaian dari claim adjuster terlebih dahulu serta pelelangan (salvage) di masing-masing divre terkait.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

32

Dalam kurun jangka waktu tahun 2011, Divisi Hukum telah menangani beberapa kasus gugatan perdata di beberapa daerah, baik perkara yang sudah diputus oleh Majelis Hakim, seperti perkara gugatan tanah gudang Mangli Jember di Pengadilan Negeri Jember, perkara gugatan rumah dinas Subdivre Tangerang di Pengadilan Negeri Tangerang, perkara perlawanan tanah Divre Sulteng di Pengadilan Negeri Palu, perkara tanah BKT Marunda di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, maupun perkara yang belum diputus dan hingga saat ini sedang dalam proses persidangan, seperti perkara tanah Batulayang Divre Kalbar di Pengadilan Negeri Pontianak, perkara tanah eks Wongko Amiruddin Divre Sultra di Pengadilan Negeri Kendari dan perkara gugatan Jhon Willem Bunda di Pengadilan Negeri Kupang serta perkara tanah BKT Marunda di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Selain itu, Divisi Hukum juga telah memberikan pendampingan dan konsultasi kepada pegawai-pegawai yang dimintai keterangan oleh Kejaksaan Agung RI sehubungan dengan beberapa permasalahan hukum pidana yang terjadi di beberapa daerah dan tetap melakukan monitoring dan koordinasi dengan aparat penegakan hukum terkait pemeriksaan permasalahan tersebut. Terkait dengan permasalahan hukum yang terjadi, juga telah diberikan bantuan hukum kepada beberapa pegawai maupun pensiunan pegawai yang tersangkut permasalahan hukum serta pemberian bantuan hukum kepada beberapa Divre yang tersangkut permasalahan hukum.

2.3.7 Sekretariat Perusahaan Sekretariat Perusahaan mendukung kegiatan perusahaanantara lain melalui pembinaan terhadap tata kelola perusahaan yang baik; menjalin dan meningkatkan hubungan dan koordinasi dengan masyarakat dan lembaga lain; penyiapan dan penatausahaan laporan/dokumen perusahaan; serta mendukung manajemen dalam melaksanakan tugas perusahaan. Upaya peningkatan Implementasi Good Corporate Governance dilakukan melalui assessment penerapan GCG pada Perum BULOG tahun 2010 oleh BPKP. Assessment GCG telah dilaksanakan oleh BPKP pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2011 dengan terlebih dahulu dilakukan pemetaan tindak lanjut dari hasil assessment periode tahun sebelumnya. Berdasarkan pemaparan hasil assessment penerapan GCG di hadapan Direksi, Dewan Pengawas dan Tim Counterpart pada tanggal 21 September 2011 menunjukkan bahwa penerapan GCG pada Perum BULOG mencapai skor 77,48 dari skor maksimal 100 yaitu dalam kategori Baik. Skor tersebut melebihi dari target nilai yang ditetapkan Perusahaan yaitu 75. Selain itu, telah dilaksanakan pula Sosialisasi tentang GCG dan CoC kepada insan perusahaan yang dilakukan bersamaan dengan pengisian kuesioner assessment GCG di beberapa wilayah Divre yang terjangkau yaitu di Divre DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, NTB, Bali dan Kalsel. Pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2011 telah dilaksanakan program pengenalan (induksi) tentang pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dan Panduan Perilaku kepada pegawai baru melalui presentasi pada Diklat Orientasi Calon Pegawai Angkatan I VIII yang dilaksanakan oleh Pusdiklat.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

33

Penyusunan Board of Directors (BOD) Manual atau Panduan Kerja Direksi masih dalam tahap proses benchmarking dengan BOD BUMN lain dan swasta, untuk selanjutnya dibandingkan dengan regulasi yang sudah ada dan mendekati hal tersebut di BULOG, yaitu KD-396/DU100/10/2007 tentang Tata Kerja Direksi dan Kep-01/Dewas/09/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dewan Pengawas. Dari aspek pelaporan, sekretariat perusahaan telah melakukan pengembangan sistem pelaporan yang mengintegrasikan informasi data strategis lintas divisi. Dengan sistem ini, penyusunan laporan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurasi. Untuk tahun 2011, pengembangan sistem masih difokuskan pada penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Laporan Manajerial Mingguan. Aplikasi sistem RKAP berbasis database telah diimplementasikan dalam penyusunan RKAP tahun 2012. Dalam rangka penyempurnaan aplikasi yang terintegrasi antara Pusat dan Divre, telah dilakukan survey ke Divre Jawa Tengah untuk memperoleh masukan-masukan pengembangan. Tahapan berikutnya direncanakan pilot project sistem database antara Pusat dan Divre. Terkait Laporan Manajerial Mingguan, sistem telah didesain sesuai format laporan mingguan yang input datanya berasal dari berbagai unit kerja perusahaan. Di samping telah dibuatnya sistem untuk RKAP dan Laporan Manajerial Mingguan, direncanakan pengembangan lebih lanjut untuk penyusunan laporan perusahaan lainnya. Penyusunan laporan lain masih dilakukan melalui koordinasi lintas unit kerja. Laporan dimaksud meliputi Laporan Manajerial Mingguan (sejak Mei 2011), Laporan Manajerial Bulanan Realisasi RKAP 2011 (Januari s/d Desember), Laporan Manajerial Triwulan I, Laporan Manajerial Semester I, Laporan Manajerial Triwulan III dan Laporan Tahunan (Tahun 2010) yang merupakan hasil kompilasi dan analisa dari laporan setiap unit kerja. Laporan menyampaikan perkembangan kinerja perusahaan dari aspek pelayanan publik, komersial, keuangan dan pembinaan sumber daya manusia. Di samping laporan bersifat rutin, sekretariat perusahaan juga menyusun laporan bagi pihak eksternal berdasarkan permintaan dari instansi terkait seperti Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) dan Kementerian BUMN. Sepanjang tahun 2011, telah disusun substansi materi rapat untuk pelaksanaan pertemuan/rapat/kunjungan kerja sebanyak dua puluh satu kali. Secara internal, penyusunan laporan juga meliputi penyiapan substansi materi rapat internal perusahaan yaitu rapat gabungan Dewan Pengawas dan Dewan Direksi. Penyusunan materi disesuaikan dengan agenda rapat dan berkoordinasi dengan unit kerja terkait. Selama tahun 2011, pelaksanaan rapat gabungan Dewan Pengawas dan Dewan Direksi telah direalisasikan dengan jumlah pertemuan sebanyak sebelas kali. Dalam kaitan dengan tugas menjalin dan meningkatkan hubungan dan koordinasi dengan masyarakat dan lembaga lain, sekretariat perusahaan telah melakukan kegiatan rutin penyelenggaraan kegiatan kelembagaan eksternal seperti Penandatanganan MoU dengan PT. Cyres pada tanggal 3 Januari 2011, Workshop Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) di Kementerian Pertanian pada tanggal 11-13 Januari 2011, Penandatanganan host to host dengan Bank Mandiri pada tanggal 27 Januari 2011, MoU BULOG dengan Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 34

Jamsostek pada tanggal 24 Pebruari 2011, dan keikutsertaan dalam berbagai pameran. BULOG berpartisipasi pada Pameran Agrinex International Expo dengan hasil cukup menggembirakan karena Stand Perum BULOG menjadi salah satu stand yang ramai dikunjungi. Pada bulan Juni 2011 Perum BULOG juga telah mengikuti Pameran Pekan Nasional Petani dan Nelayan (PENAS) ke XIII Kalimantan Timur. Perum Bulog juga mengikuti pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) yang diadakan di Makasar pada 24 Oktober 2011. Pada setiap pameran, stand BULOG selalu menampilkan berbagai sampel beras yang dikelola oleh Unit Pengolahan Gabah Beras (UPGB) dari seluruh Indonesia. Penyajian sampel ini selalu diminati banyak pengunjung karena ingin lebih tahu tentang berbagai jenis beras di Indonesia. Selain itu melalui keikutsertaan dalam pameran, BULOG juga menampilkan berbagai program dan pelaksanaan perannya dalam mendukung dan menjaga ketahanan pangan nasional. Press Tour dengan membawa lebih dari 30 media untuk melihat perkembangan penyediaan beras 2011 di Jawa Barat dan Jawa Tengah, juga telah dilakukan pada tanggal 30 Maret s.d. 1 April 2011, sebagai upaya penggalangan opini publik lewat beberapa media massa yang berpengaruh secara nasional. Selain itu untuk mempererat hubungan antara Perum Bulog dengan awak media cetak maupun elektronik, telah dilakukan pula acara Media Gathering pada tanggal 17 Desember 2011. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kehumasan bagi personil di bidang kehumasan Perum BULOG, baik di kantor pusat maupun daerah, telah dilaksanakan Diklat Kehumasan Selindo tanggal 4 s.d 9 April 2011 di Pusdiklat Perum BULOG. Sedangkan kegiatan kelembagaan internal antara lain telah dilaksanakan Silaturahim Keluarga Besar BULOG tanggal 1 Pebruari 2011 sekaligus penyambutan Direksi baru. Upaya untuk membentuk opini dan persepsi publik yang positif terhadap Perum BULOG dilakukan melalui serangkaian kegiatan rutin maupun non rutin. Pada tahun 2011 dilakukan kegiatan non rutin yaitu wawancara direksi dengan media massa serta pemuatan opini. Adanya akses langsung media/wartawan dengan Direktur Utama BULOG melalui hubungan telepon maupun SMS juga memberikan kemudahan bagi media untuk mempublikasikan kinerja perusahaan kepada masyarakat. Pemuatan opini tentang perlunya BULOG sebagai stabilisator harga gula telah dilakukan di bebrapa media cetak nasional dan daerah. Sedangkan kegiatan rutin dilakukan seperti keikutsertaan Dirut atau Direksi lainnya sebagai narasumber dalam talkshow yang diselenggarakan oleh stasiun televisi, yang membahas topik-topik terkait citra Perum BULOG secara langsung maupun tidak langsung. Sosialisasi tugas dan fungsi Perum BULOG kepada masyarakat melalui media dilakukan melalui advertorial dan sponsorship dalam public event yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Sementara kegiatan kehumasan dalam rangka meningkatkan wawasan internal BULOG serta untuk membina komunikasi internal insan BULOG, dilakukan penerbitan Majalah Warta Intra BULOG (WIB) secara berkala dengan jumlah penerbitan sebanyak sepuluh kali. Pengelolaan website BULOG dilakukan dengan membuat desain baru dan updating rutin harian. Pengelolaan penyampaian data dan informasi perusahaan Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 35

ke dalam portal BUMN dilaksanakan dengan penyampaian data dan informasi perusahaan berupa laporan manajerial. Kegiatan-kegiatan yang menyangkut pembinaan jiwa korsa serta mengasah kepedulian sosial dilakukan dalam serangkaian acara di peringatan HUT ke-43 BULOG, yaitu family gathering, upacara bendera, dan bakti sosial serta donor darah. Hubungan Kelembagaan telah melakukan beberapa kegiatan yang mendukung kegiatan perusahaan yang meliputi pembinaan kelembagaan eksternal kerjasama kelembagaan (DPR, Kementrian, Instansi) dimana untuk kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dari bulan oktober 2011 hingga Desember 2011 dengan Komisi IV DPR RI sebanyak 3 kali. Selain itu, Perum Bulog juga menerima kunjungan dari beberapa pihak pemerintahan antara lain, Anggota DPRD Kabupaten Majalengka pada tanggal 26 Oktober 2011, Pemerintah kota Surabaya Utara pada tanggal 29 November 2011. Selanjutnya untuk periode Oktober hingga Desember 2011 telah dilakukan 2 (dua) kali Kunjungan Kerja masing-masing pada tanggal 30 Oktober s/d 23 November 2011 ke Provinsi Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, dan Papua Barat dan tanggal 18 s/d 21 Desember 2011 ke Provinsi dengan Komisi IV DPR RI ke Provinsi Bengkulu, Sumatera Barat, dan Bengkulu dan Komisi VI DPR RI dalam rangka fungsi pengawasan DPR RI terhadap kebijakan pemerintah. Jumlah total dari kegiatan RDP dan kunjungan kerja hingga triwulan IV ini adalah 13 dan 6 kali. Adapun rincian untuk RDP adalah Komisi IV sebanyak 8 kali, Komisi VI sebanyak 2 kali, Banggar sebanyak 2 kali dan Komisi XI sebanyak 1 kali. Dalam bidang kerjasama dibidang penyelenggaraan Pameran dan partisipasi event olahraga antar lembaga (Eksekutif Meeting, Haornas, POR BUMN dan POR KORPRI) Perum BULOG telah ikut serta dalam kegiatan rutin Porseni BUMN 2011 dengan partisipasi dibidang olahraga (Futsal, Bulutangkis, Tenis Lapangan, Tenis Meja, Bola Volley & Bola Basket) dan seni (Vocal Group, BUMN mencari bakat & Lomba Foto) yang berlangsung tanggal 1 s/d.14 Oktober 2011. Selanjutnya Perum BULOG mengikuti Invitasi Bola Volly Nasional antar klub Bapor KORPRI untuk memperebutkan piala bergilir Menpora pada tanggal 2 November 2011. Kemudian dalam rangka memperingati HUT Ke-40 KORPRI Perum BULOG yang berlangsung tanggal 22 s/d 29 November 2011 telah mengikuti berbagai kegiatan diantaranya ziarah bersama dengan Kementerian lainnya ke TMP Kalibata dan melaksanakan upacara bendera di kantor BULOG maupun sebagai peserta upacara yang dipusatkan di Silang Monas. Dan juga dilakukan upacara bendera pada saat memperingati hari pahlawan ke-66 di kantor Pusat BULOG. SEKAR Perum BULOG dengan Kimia Farma telah melakukan kegiatan Healthy Gathering bersama media pekerja BUMN dilaksanakan di Gedung Serbaguna Oryza BULOG. Selanjutnya Perum Bulog berpartisipasi mengikuti Turnament Golf Club yang diikuti oleh Direksi untuk memperebutkan piala bergilir Menteri Perdagangan RI Ke-4 pada tanggal 4 Desember 2011. Keikutsertaan Perum BULOG dalam acara Sosialisasi tentang pelimpahan 18 Kewenangan Kementerian BUMN tanggal 16 Desember 2011 di Bandung.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

36

Untuk bidang kerjasama di bidang pendidikan dalam rangka sosialisasi Tupoksi Perum BULOG dan sasaran pembinaan Lembaga Internal untuk mewujudkan tercapainya citra kelembagaan menjadi lebih baik dengan Lembaga Pendidikan (Perguruan tinggi, SMK) telah dilakukan penerimaan siswa SMK dan Mahasiswa untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL), Penelitian dan magang hingga bulan Desember 2011 mencapai 136 orang terdiri dari 119 siswa SMK dan 17 Mahasiswa. 2.3.8 Satuan Pengawas Intern Sesuai dengan amanat anggaran dasar Perusahaan Pasal 45 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2003 tentang Pendirian BULOG, Satuan Pengawasan Intern (SPI) ditugaskan untuk melaksanakan pemeriksaan intern keuangan dan operasional perusahaan. Selanjutnya disebutkan bahwa SPI memonitor pengendalian, pengurusan perusahaan dan pelaksanaannya serta memberikan saran-saran perbaikan. Fungsi SPI mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 yaitu, pertama, evaluasi atas efektifitas pelaksanaan pengendalian intern, manajemen resiko dan proses tata kelola perusahaan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan perusahaan. Kedua, melakukan permeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, operasional, SDM, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. Penugasan dan fungsi tersebut telah dilaksanakan secara optimal dengan memberdayakan sumber daya yang tersedia secara maksimal. Pelaksanaannya merupakan Realisasi Program Kerja SPI yang telah ditetapkan di RKAP 2011. Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) telah dilakukan secara rutin sesuai dengan program kerja tahun 2011 baik oleh SPI Pusat maupun SPI Daerah di setiap Divisi Regional (Divre). Selama tahun 2011, dari sejumlah 26 DivrePKPT yang dilakukan SPI Pusat mencakup 21 Kantor Divisi Regional, sedang Divre Kalteng, Kalbar, Kalsel, Sulut dan NTT dilakukan pada awal tahun 2012. Ruang lingkup pemeriksaan yang dilaksanakan pada PKPT tersebut mencakup bidang Pelayanan Publik (PP), Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan Usaha (PPU), serta bidang SDM dan Umum. Pemeriksaan pada Kantor Pusat yang dilakukan secara bertahap antara lain pemeriksaan terhadap pengelolaan Uang Muka, Kas, Aset dan lain-lain di awal tahun 2011. Selain PKPT, SPI Pusat juga telah melaksanakan kegiatan pemeriksaan khusus ke Divre Sumut, Papua, Aceh dan NTT. Evaluasi dan kajian atas aplikasi sistem informasi manajemen di Divre Sumsel, Jateng dan Sulsel dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan PKPT, yaitu dengan membandingkan antara SIM online dengan dokumen yang ada. Kegiatan pendampingan terhadap auditor eksternal oleh SPI dilakukan pada saat General Audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 yang dilakukan sejak akhir 2010 hingga awal tahun 2011. Dalam kegiatan pendampingan tersebut SPI membantu manajemen dalam melakukan pembahasan terhadap temuan audit kepatuhan pada masing-masing unit kerja terkait. Pada akhir tahun 2011, juga telah dimulai pendampingan General Audit atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 melalui entry meeting dan pembahasan pending matters di divre sampling.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

37

Kegiatan monitoring dan evaluasi atas tindak lanjut temuan pemeriksaan oleh pemeriksa intern dan auditor eksternal terus dilaksanakan selama tahun 2011. Kegiatan lainnya selama tahun 2011, SPI telah melakukan review terhadap beberapa Kebijakan Direksi (KD), diantaranya KD tentang Organisasi dan Tata Kerja Divre, KD tentang Uang Muka, KD tentang Disiplin Pegawai, KD tentang Pengelolaan Kas di Lingkungan Perum BULOG dan KD tentang BOP Raskin. Review yang bersifat penyempurnaan/perbaikan juga akan dilakukan terhadap Kebijakan Direksi yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Selain itu SPI juga telah melakukan review audit charter dan pedoman pemeriksaan dibantu oleh BPKP dalam kerangka Bimbingan Teknis Penyempurnaan Pedoman Pemeriksaan dilingkungan Perum BULOG. SPI melaksanakan pemantauan dan pemeriksaan terhadap resiko dan memberikan masukan/saran kepada Direksi melalui Laporan Hasil Pemeriksaan, Memo, dan Nota Intern. Pemantauan terhadap pemeriksaan manajemen resiko dilakukan bersamaan dengan kegiatan PKPT. SPI mencatat perlunya internalisasi manajemen resiko yang lebih luas ke setiap unit kerja, terutama kepada unit kerja yang memiliki tingkat resiko tinggi. Program kerja pemantauan terhadap aplikasi/ penerapan manajemen resiko oleh Pejabat yang telah bersertifikat manajemen resiko belum dapat dilaksanakan karena masih menunggu hasil revisi pedoman resiko dari Tim Manajemen Resiko. Pemantauan akan dilaksanakan setelah penyusunan pedoman resiko korporasi oleh Tim Manajemen Resiko selesai dibuat. Penilaian terhadap pelaksanaan dan penerapan GCG telah dilakukan secara periodik di masing-masing unit kerja bersama Sekretariat Perusahaan sebagai leading sector. Selanjutnya BPKP telah melakukan penilaian (assesment) penerapan GCG di BULOG untuk periode penilaian tahun 2010 dengan skor 77,48. Sebagai pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev), SPI akan terus memantau penerapan Pakta Integritas, Good Coorporate Governance (GCG), maupun Code of Conduct (COC) di masing-masing unit kerja. Pada tahun 2011 telah diadakan kegiatan Diklat Pengawasan, namun untuk Raker Pengawasan Selindo belum dapat direalisasikan pelaksanaannya. Di tahun 2011 ini, SPI juga telah melaksanakan kegiatan pengayaan wawasan bidang audit oleh pihak profesional audit bagi beberapa personil SPI melalui sertifikasi CIA (Certified Internal Auditor). Selain itu di bulan November telah direalisasikan juga kegiatan diklat audit investigasi bagi para personil SPI selindo. Pada tahun 2011, SPI telah melakukan evaluasi organisasi dan pemetaan kembali kebutuhan tenaga auditor serta melakukan rekrutmen personil SPI, baik di tingkat pusat maupun tingkat divre berdasarkan kebutuhan dan kompetensi yang dipersyaratkan. 2.3.9 Anggaran Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Perum BULOG Tahun 2011 telah selesai disusun dan disahkan oleh Kementerian BUMN sebagai kuasa pemilik Modal melalui Surat S-126/MBU/2011 tanggal 15 Maret 2011 melalui Rapat Pembahasan Bersama tanggal 7 Januari 2011. Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 38

Berkaitan dengan Master Budget Tahun 2011 sampai dengan akhir tahun, pemerintah telah memberikan jaminan kredit sampai tahap IV, hal ini dikarenakan adanya perubahan komposisi pengadaan secara keseluruhan untuk pengadaan gabah/beras Dalam Negeri dan Luar Negeri yang berpengaruh kepada besarnya anggaran biaya. Disamping itu pada tahun 2011 Perum BULOG juga mendapat penambahan jumlah subsidi pangan program RASKIN karena adanya penambahan penyaluran RASKIN menjadi 13 bulan. Dengan adanya perubahan prognosa baik pengadaan maupun penyaluran maka berpengaruh juga kepada besaran HPB. Untuk plafond biaya manajemen Divre selindo tahun 2011 telah ditetapkan dan diberlakukan sejak bulan Juli 2011. Cost Structure Master Budget Perum BULOG masih dalam proses pembahasan dengan Kementerian Keuangan dan Konsultan dari Universitas Padjajaran atas Rekomendasi BPK. Penyusunan PMK Subsidi Pangan tahun 2011 antara Perum BULOG dan Kementerian Keuangan dalam hal ini Dirjen Anggaran, BKF, Itjen dan Setjen Kemenkeu telah selesai dilakukan pembahasan dan telah diterbitkan PMK Nomor 150/PMK.02/2011 tanggal 12 September 2011 tentang Tata Cara Penyediaan, Penghitungan, Pembayaran, Dan Pertanggungjawaban Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah dan PMK Nomor 121/PMK.02/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan Dan Pertanggungjawaban Dana Pengadaan Cadangan Beras Pemerintah. Dalam penerapan disiplin anggaran disetiap unit kerja telah dilaksanakan penyusunan dan penyempurnaan RKA/RKO/RKAP dari SRAT Divisi-divisi sebagai dasar pelaksanaan anggaran tahun berjalan. Sehingga diharapkan realisasi RKAP dapat menjadi salah satu Key Performance indicator (KPIs) baik dari aspek keuangan maupun aspek operasional. Laporan konsolidasi tahun 2011 disusun berdasarkan realisasi anggaran PSO dan komersial dan disampaikan kepada Direktur Keuangan sedangkan laporan realisasi operasional Perum BULOG setiap triwulan disampaikan ke Departemen Keuangan dan Menko Kesra. Sistem Realisasi Anggaran (Laporan RORAN) on line berbasis SIL kerjasama dengan PusTI, telah selesai ujicoba dan mulai implementasi pada penyajian Laporan Bulan Desember tahun 2011. Mulai tahun 2012, Divre, Sub Divre, Kansilog Selindo telah menggunakan sistem tersebut. 2.3.10 Perbendaharaan Pada tahun 2011 administrasi BULOG mencatat HPB Raskin sebesar Rp.5.386.034.362.539,43 dan HPB Non Raskin Rp.1.061.931.237.895,27. Hasil Penjualan juga akan terus diinventarisir proses penyelesaian piutang klaim atas kasus yang dilakukan karyawan-karyawan Divre dan pihak lain. Penyelesaian piutang klaim relatif lambat karena nilai angsuran tidak sebanding dengan piutang, debitur tidak kooperatif, dan belum sepenuhnya dilakukannya law enforcement melalui pengadilan.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

39

Pencairan subsidi raskin tahun 2010 yang diterima pada tahun 2011 sebesar Rp.3.482.420.249.209,- sedangkan subsidi Raskin tahun 2011 yang diterima tahun 2011 sebesar Rp.12.438.446.336.200,- dan Pencairan Cadangan Beras Pemerintah (CBP ) tahun 2011 sebesar Rp.1.000.000.000.000,Hutang Pemerintah atas kekurangan pembayaran untuk jatah beras rutin Kemham/TNI tahun 2001 sebesar Rp.24.284.813.200.sesuai surat Menteri keuangan Nomor S-385/MK.2/2010 tanggal 17 September 2010 supaya ditagihkan langsung ke Kemham/TNI selaku pelaksana kegiatan dan kekurangan harga beras Opdiklat TNI tahun 2005 dan 2006 sebesar Rp.3.560.582.933,belum dapat ditagihkan ke Badan Bembekalan TNI karena belum adanya kesepakatan addendum KJB (Kontrak Jual Beli) antara Perum BULOG dengan Badan Pembekalan TNI. dan selisih harga beras TNI/Polri/PNS Vertikal Tahun Anggaran 2009 s/d 2011 sebesar Rp.51.598.389.500,- Realisasi pendapatan bunga deposito berjangka tahun 2011 sebesar Rp.155.012.343.953,Penerimaan Hasil Usaha Komersil tahun 2011 dari Hasil Sewa Aset Gudang sebesar Rp.33.878.848.797,66 dan Hasil Sewa Non Gudang sebesar Rp.10.721.326.081,93 dan Hasil Penjualan Beras Impor Komersil (OP) Rp.1.157.823.016.500,-. 2.3.11 Akuntansi Penyempurnaan SOP yang sesuai dengan Activity Based Costing ABC dan penerapannya dalam aplikasi SIAB masih belum terealisasi dan masih dalam tahap penjajakan kesesuaian penerapan Activity Based Costing di BULOG bersama-sama dengan Divisi Teknis maupun Divisi Operasional. Kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok Divisi Akuntansi antara lain pembuatan laporan Keuangan bulan Desember 2011 (unaudited) telah selesai. Pelaksanaan review, monitoring data, dan rekonsiliasi transaksi RAK bulan Desember 2011 telah selesai. Penataan dan penjilidan dokumen akuntansi untuk tahun 2011 dalam proses pelaksanaan. Reklasifikasi Asset Kelolaan telah selesai dilaksanakan serta Replacement Hardware Eksternal Hardisk telah terealisasi sebanyak 6 buah. Dalam rangka peningkatan kinerja, ketrampilan dan kompetensi SDM Akuntansi telah mengikutsertakan sebagian personil di Divisi Akuntansi untuk ikut workshop atau seminar yang terkait dengan Pelaporan Keuangan yang sesuai PSAK. Divisi Akuntansi telah melakukan pengembangan aplikasi SIAB untuk Kantor Pusat, dengan melakukan penggabungan antara database Kantor Pusat dangan database Divre Selindo, sehingga seluruh transaksi yang ada telah tergabung dalam satu database. Untuk aplikasi SIAB per user telah dilakukan update sehingga dapat menjalankan aplikasi yang tersentralisasi tersebut. Telah dilakukan pengembangan aplikasi SIAB untuk hutang penyaluran, dan aplikasi tersebut akan diimplementasikan ke user untuk Divre dan Subdivre. Untuk menerapkan manajemen yang terintegrasi, dilakukan beberapa kegiatan diantaranya pengintegrasian dan implementasi aplikasi SIL-SIAB yang sudah berjalan dengan baik sedangkan untuk SIK SIAB belum berjalan masih dalam tahap review aplikasi oleh Pusat TI dan Divisi terkait serta pelaksanaan maintain & review data SIAB selindo untuk bulan Desember 2011 telah selesai. Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 40

2.3.12 Investasi Divisi Investasi dalam kegiatan Pemanfaatan dana sendiri secara optimal di pasar uang, pasar modal dan penyertaan, secara rutin telah melakukan monitoring dan evaluasi yang meliputi : kondisi kerja/kesehatan bank penempatan dana, tingkat imbal hasil dari penempatan dana, analisa kondisi makro ekonomi Indonesia, serta kajian risiko sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan penempatan dana. Dari hasil monitoring dan analisa tersebut Penempatan Dana sampai Triwulan III ada 13/ tiga belas Bank (termasuk 3 bank Back toBack), tercatat imbal hasil yang diperoleh hingga Triwulan III adalah sebesar Rp.106.279.076.417,43 atau 80,51% dari target. Divisi Investasi juga melakukan pengendalian penerapan manajemen risiko perusahaan. Hasil pelaksanaan risk assessment Perum BULOG Tahun 2010 yang meliputi identifikasi dan pemetaan risiko dari seluruh divisi hingga perusahaan telah diselesaikan pada bulan April 2011. Perumusan perangkat manajemen risiko perusahaan sedang dilakukan bersama dengan divisi terkait. Sedangkan pengembangan aplikasi/software sistem informasi manajemen risiko masih dalam tahap perumusan sehingga belum dapat direalisasikan. Penyempurnaan Kebijakan Investasi dalam Penempatan Dana dilakukan menyesuaikan Peraturan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penilaian kesehatan bank dan masih dalam tahap pembahasan dengan divisi terkait. Penyusunan peraturan direksi mengenai penerapan manajemen risiko perusahaan di lingkungan Perusahaan Umum BULOG dalam tahap pembahasan dengan divisi terkait. Sedangkan dalam rangka pengembangan dan meningkatkan kompetensi, SDM Divisi Investasi telah mengikuti workshop mengenai Penempatan Dana Perusahaan serta Manajemen Risiko Perusahaan. Penataan dan penjilidan dokumen Divisi Investasi telah dilakukan. Sedangkan Pengembangan Kerjasama dengan Lembaga Keuangan dan pemanfaatan skim pendanaan Bank Syariah untuk pengembangan Investasi serta Pemanfaatan sumber dana alternatif secara selektif belum dilakukan mengingat belum adanya kebutuhan di Tahun 2011.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

41

III LAPORAN KEUANGAN


3.1 Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Perusahaan Umum (Perum) BULOG disusun mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang penerapannya dituangkan dalam Kebijakan Akuntansi BULOG (KAB) sesuai Keputusan Direksi Perum BULOG Nomor: Kep 257/Dir/12/2003 tanggal 24 Desember 2003. Laporan Keuangan Perum BULOG Tahun Buku 2011 Audited merupakan laporan pertanggungjawaban keuangan dengan beberapa catatan : 1. Periode laporan tanggal 1 Januari 2011 s/d 31 Desember 2011. 2. Laporan Keuangan Perum BULOG tahun 2011 Audited adalah Laporan Keuangan komparatif dengan Laporan Keuangan tahun 2010 Audited. 3. HPB Pemerintah kepada Perum BULOG tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp.6.450/kg sesuai surat dari Menteri Keuangan RI Nomor S-220/MK.02/2011 tanggal 2 Mei 2011. 4. Dalam Laporan Keuangan Gabungan terhadap Pendapatan dan Biaya yang terkait transaksi antar segmen PSO dengan Probis-Probis telah dilakukan eliminasi, sehingga laporan keuangan gabungan telah disajikan tanpa adanya duplikasi penyajian. 5. Laporan Arus Kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Dasar pengukuran dan penyusunan Laporan Keuangan: 1. Laporan Keuangan disusun dengan menggunakan Asumsi Kelangsungan Usaha dan atas Dasar Akrual, pengukuran aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban diakui pada periode terjadinya. 2. Laporan Keuangan disusun berdasarkan Nilai Historis. 3. Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas/setara kas atau sebesar nilai wajar perolehan aktiva tersebut. 4. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban, atau dalam keadaan tertentu dalam jumlah kas/setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam kegiatan usaha normal. 5. Laporan Interim merupakan laporan antar periode, disusun untuk keperluan manajemen dan memudahkan dalam penyusunan Laporan Keuangan. Periode Laporan adalah Triwulanan. 6. Laporan Keuangan Gabungan merupakan penggabungan dari laporan yang disusun oleh seluruh unit kerja (Subdivre, Divre dan Kantor Pusat). Laporan unit kerja merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja masing-masing unit kerja dan merupakan bagian dari laporan keuangan perusahaan yang lengkap. 7. Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan laporan gabungan perusahaan dengan anak perusahaan

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

42

8. Laporan Keuangan yang disusun terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. 9. Laporan Keuangan Perum BULOG tahun 2011 Audited disajikan dalam rangka memenuhi kewajiban Direksi sesuai pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 7/2003. KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan menyatakan pendapat bahwa Laporan Keuangan Perum BULOG tahun buku 2011 telah disajikan secara wajar dengan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau Unqualified.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

43

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

44

3.1.1 Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan perusahaan menggambarkan posisi aktiva (aset), kewajiban dan modal pada periode tertentu. Laporan Laporan Posisi Keuangan untuk posisi per 31 Desember 2011 (Audited) dan per 31 Desember 2010 (Audited) disajikan secara komparatif. Total aktiva lancar pada per 31 Desember 2011 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami kenaikan sebesar Rp.2.409,21 Miliar atau 21.68% menjadi Rp.13.522,38 Miliar dari Rp.11.113,17 Miliar pada tahun 2010 Hal ini dipengaruhi antara lain oleh: a. Kenaikan jumlah Piutang sebesar Rp.406,07 Miliar (26,59%) dari Rp.1.527,10 Miliar pada pada tahun 2010 menjadi Rp.1.933,17 Miliar pada pada tahun 2011, terutama akibat piutang selisih harga Raskin yang belum dibayar oleh Pemerintah. b. Peningkatan Persediaan sebesar Rp.2.329,85 Miliar atau 52,98% dari Rp.4.397,72 Miliar pada pada tahun 2010 menjadi Rp.6.727,57 Miliar pada pada tahun 2011. c. Peningkatan Aktiva lancar lainnya sebesar Rp.58,60 Miliar dari Rp.2.333,77 Miliar menjadi Rp.2.392,37 Miliar di tahun 2011, terutama akibat kenaikan selisih harga penyaluran Raskin . d. Penurunan Kas dan setara kas sebesar Rp.371,21 Miliar atau 13,22% dari Rp.2.807,73 Miliar pada tahun 2010 menjadi Rp.2.436,52 Miliar pada tahun 2011. Penurunan ini terutama akibat adanya dana deposito dijaminkan yang dikelompokkan dalam pos aset lain-lain, penurunan deposito ini sebesar Rp.1.265,18 Miliar jika dibandingkan dengan tahun 2010, namun demikian ada peningkatan pada akun bank sebesar Rp.895,37 Miliar dibandingkan tahun 2010. Secara umum terjadi peningkatan total aktiva sebesar Rp.3.690,79 Miliar (24,64%) dari Rp 14.981,24 Miliar pada tahun 2010 menjadi Rp.18.672,02 Miliar pada tahun 2011. Total kewajiban lancar Tahun 2011 naik sebesar Rp.2.743,71 Miliar atau 26,98% dari Rp.10.170,93 Miliar tahun 2010 menjadi Rp.12.914,64 Miliar pada tahun 2011. Kenaikan kewajiban lancar ini terutama disebabkan oleh peningkatan hutang bank yang terjadi pada tahun 2011 dibanding dengan tahun 2010. Saldo ekuitas perusahaan pada tahun 2011 meningkat Rp.936,54 Miliar dari ekuitas tahun lalu sebesar Rp.3.990.06 Miliar menjadi Rp.4.926,60 Miliar. Peningkatan ini berasal dari keuntungan yang diperoleh perusahaan pada tahun 2011 ini.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

45

Tabel 4.

Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Per 31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

46

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

47

3.1.2 Laporan Laba Rugi Secara komparatif penjualan tahun 2011 (setelah eliminasi) meningkat Rp.4.098,51 Miliar atau 19,78% menjadi Rp.24.823,38 Miliar dari periode yang sama pada tahun 2010 sebesar Rp.20.724,88 Miliar. Peningkatan tersebut terjadi karena: HPB Pemerintah kepada Perum BULOG tahun 2011 ditetapkan meningkat menjadi sebesar Rp.6.450/kg sesuai surat dari Menteri Keuangan RI Nomor S-220/MK.02/2011 tanggal 2 Mei 2011, sedangkan pada periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp.6.285/kg. Lebih besarnya kuantum penyaluran Raskin, CBP dan Beras Komersial tahun 2011 dibanding periode yang sama tahun 2010.

Harga pokok penjualan (HPP) (setelah eliminasi) mengalami kenaikan 23,54% lebih besar dibandingkan dengan kenaikan penjualan sebesar 19,78% hal ini disebabkan pada tahun 2011 terdapat penambahan insentif harga pengadaan DN dan kenaikan harga beras pengadaan LN. Namun demikian laba kotor tercatat naik Rp.110,64 Miliar atau 2,92% dari tahun lalu sebesar Rp.3,787,55 Miliar menjadi Rp.3,898,18 Miliar. Beban usaha tahun 2011 (setelah eliminasi) mengalami peningkatan sebesar Rp.105,85 Miliar (4,80%) menjadi Rp.2.313,38 Miliar dibanding tahun lalu sebesar Rp.2.207,53 Miliar. Peningkatan terjadi pada beban Umum dan Administrasi sebesar Rp.99,94 Miliar atau 7,46% bila dibandingkan tahun lalu sebesar Rp.1.339,12 Miliar. Selain itu terdapat peningkatan pada biaya penjualan Rp.24,32 Miliar atau 6,73% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp.361,20 Miliar. Namun demikian laba bersih usaha tahun 2011 tercatat Rp.1.584,80 Miliar naik sebesar Rp.4,79 Miliar atau 0,30% dari periode yang sama tahun 2010 sebesar Rp.1.580,01 Miliar. Pendapatan lain-lain setelah dikurangi biaya lain-lain mengalami peningkatan sebesar Rp.262,37 Miliar atau 36,36% dari (Rp.721,56 Miliar) pada tahun 2010 menjadi (Rp.459,19 Miliar) pada Tahun 2011. Hal tersebut antara lain disebabkan karena terjadi penurunan pada beban bunga sebesar Rp.266,13 Miliar atau 31,18% dari Rp.853,63 Miliar menjadi Rp.547,50 Miliar. Hal ini disebabkan telah dibayarkannya sebagian subsidi Raskin oleh Pemerintah pada awal periode sehingga mengurangi pokok hutang yang berakibat turunnya beban bunga pada periode ini. Pada Tahun 2011 Perum BULOG mencatat laba (EBT) sebesar Rp.1.125,61 Miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp.267,16 Miliar atau 31,12% dibanding Tahun 2010 sebesar Rp.858,45 Miliar. Laba bersih setelah pajak sebesar Rp.936,54 Miliar mengalami kenaikan sebesar Rp.49,79 Miliar atau 5,62% dibanding Tahun 2010 sebesar Rp.886,75 Miliar.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

48

Tabel 5. Laporan Laba Rugi Periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011 (Setelah Eliminasi)

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

49

a. Realisasi Perhitungan Laba Rugi Tahun 2011 dengan Proyeksi Laba Rugi RKAP 2011 Realisasi hasil penjualan konsolidasi Tahun 2011 (setelah eliminasi) adalah Rp.24.823,38 Miliar atau 83,98% dari target RKAP 2011 sebesar Rp.29.558,51 Miliar. Sedangkan relisasi HPP sebesar Rp.20.925,20 Miliar atau 84,90% dari target RKAP sebesar Rp.24.647,62 Miliar. Realisasi beban penjualan sebesar Rp.385,52 Miliar atau 48,19% dari RKAP 2011 sebesar Rp.800,04 Miliar sedangkan realisasi beban ekploitasi sebesar Rp.488,81 Miliar atau 57,73 % dari RKAP 2011 sebesar Rp.846,74 Miliar. Realisasi beban umum sebesar Rp.1.279,96 Miliar atau 92,99% dari RKAP 2011 sebesar Rp.1.376,49 Miliar. Realisasi beban bunga sebesar Rp.693,49 Miliar atau 51,62% dari RKAP 2011 sebesar Rp.1.343,32 Miliar. Target laba tahun 2011 sebesar Rp.582,66 Miliar berhasil dilampaui dengan realisasi sebesar Rp.936.51 Miliar atau 160,74% dari RKAP. Gambaran perhitungan laba rugi konsolidasi pada Tahun 2011 dibandingkan dengan RKAP 2011 terlihat sebagaimana Tabel 11, 12 dan 13.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

50

Tabel 6. Realisasi Perhitungan Laba Rugi Konsolidasi Tahun 2011 dibanding RKAP Tahun 2011 (setelah eliminasi)
(dalam Jutaan Rupiah) RKAP Tahun 2011 Rp

No

Uraian

Realisasi Tahun 2011 Rp

Prosentase o/o

2 3

4 5

6 7

8 9

10

Pendapatan Usaha Penjualan 29,558,510 24,647,618 Beban Pokok/Harga Pokok Penjualan Laba (Rugi) Kotor 4,910,892 Biaya Usaha Biaya Penjualan 800,036 Biaya Eksploitasi 846,742 Jumlah Biaya Usaha 1,646,778 Laba (Rugi) Kotor Usaha 3,264,114 Biaya Umum Biaya Pegawai 786,940 Biaya Kantor 532,836 Biaya Pajak 56,716 1,376,492 Jumlah Biaya Umum Laba (Rugi) Bersih Usaha 1,887,622 Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha Pendapatan 201,618 Biaya Jumlah Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha 201,618 EBITDA 2,089,240 Bunga, Penyusutan dan Penyisihan Piutang Biaya Bunga 1,343,317 Penyusutan dan Penyisihan Piutang 163,263 Jumlah Bunga, Penyusutan dan Penyisihan 1,506,579 EBT 582,661

24,823,383 20,925,198 3,898,185 385,515 488,812 874,327 3,023,858 876,396 364,966 38,601 1,279,963 1,743,895 1,155,784 921,485 234,299 1,978,194 693,487 159,094 852,580 1,125,613

83.98 84.90 79.38 48.19 57.73 53.09 92.64 111.37 68.50 68.06 92.99 92.39 573.25 116.21 94.68 51.62 97.45 56.59 193.19

11 Pajak Perusahaan Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Pajak Perusahaan 12 Laba (Rugi) Aktivitas Normal 13 Pos Luar Biasa 14 E A T

582,661 582,661

188,372.42 699.97 189,072 936,541 936,541

160.74 160.74

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

51

Tabel 7.

Realisasi Perhitungan Laba Rugi PSO Tahun 2011 dibanding RKAP Tahun 2011 (sebelum eliminasi)
(dalam Jutaan Rupiah) RKAP Tahun 2011 Rp Realisasi Prosentase Tahun 2011 Rp o/o

No

Uraian

2 3

4 5

6 7

8 9

10

Pendapatan Usaha Penjualan Beban Pokok/Harga Pokok Penjualan Laba (Rugi) Kotor Biaya Usaha Biaya Penjualan Biaya Eksploitasi Jumlah Biaya Usaha Laba (Rugi) Kotor Usaha Biaya Umum Biaya Pegawai Biaya Kantor Biaya Pajak Jumlah Biaya Umum Laba (Rugi) Bersih Usaha Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha Pendapatan Biaya Jumlah Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha EBITDA Bunga, Penyusutan dan Penyisihan Piutang Biaya Bunga Penyusutan dan Penyisihan Piutang Jumlah Bunga, Penyusutan dan Penyisihan EBT

21,900,012 17,691,048 4,208,964 786,985 786,300 1,573,284 2,635,680 583,047 394,780 42,021 1,019,848 1,615,832 0 0 0 1,615,832 1,158,127 143,942 1,302,069 313,763

22,099,060 18,043,718 4,055,342 696,327 788,065 1,484,392 2,570,950 761,229 317,006 33,528 1,111,764 1,459,186 108,833 97,147 11,686 1,470,872 586,136 138,187 724,323 746,549

100.91 101.99 96.35 88.48 100.22 94.35 97.54 130.56 80.30 79.79 109.01 90.31 0.00 0.00 0.00 91.03 50.61 96.00 55.63 237.93

11 Pajak Perusahaan Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Pajak Perusahaan 12 Laba (Rugi) Aktivitas Normal 13 Pos Luar Biasa 14 E A T

313,763 313,763

188,372 699.97 189,072 557,476 557,476

177.67 177.67

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

52

Tabel 8. Realisasi Perhitungan Laba Rugi Komersial Tahun 2011 dibanding RKAP Tahun 2011 (setelah eliminasi)
(dalam Jutaan Rupiah) RKAP Tahun 2011 Rp

No

Uraian

Realisasi Tahun 2011 Rp

Prosentase o/o

2 3

4 5

6 7

8 9

10

Pendapatan Usaha Penjualan Beban Pokok/Harga Pokok Penjualan Laba (Rugi) Kotor Biaya Usaha Biaya Penjualan Biaya Eksploitasi Jumlah Biaya Usaha Laba (Rugi) Kotor Usaha Biaya Umum Biaya Pegawai Biaya Kantor Biaya Pajak Jumlah Biaya Umum Laba (Rugi) Bersih Usaha Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha Pendapatan Biaya Jumlah Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha EBITDA Bunga, Penyusutan dan Penyisihan Piutang Biaya Bunga Penyusutan dan Penyisihan Piutang Jumlah Bunga, Penyusutan dan Penyisihan EBT

7,658,498 6,956,570 701,928 13,052 60,442 73,494 628,434 203,893 138,056 14,695 356,644 271,790 201,618 201,618 473,408 185,189 19,321 204,510 268,898

3,343,368 2,888,113 455,255 484 1,863 2,347 452,908 115,166 47,960 5,073 168,199 284,709 1,046,951 824,339 222,612 507,322 107,351 20,906 128,257 379,065

43.66 41.52 64.86 3.71 3.08 3.19 72.07 56.48 34.74 34.52 47.16 104.75 519.27 110.41 107.16 57.97 108.21 62.71 140.97

11 Pajak Perusahaan Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Pajak Perusahaan 12 Laba (Rugi) Aktivitas Normal 13 Pos Luar Biasa 14 E A T

268,898 268,898

379,065 379,065

140.97 140.97

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

53

b. Perhitungan Laba Rugi per Segmentasi Usaha Tahun 2011 Dalam penyajian perhitungan laba (rugi) Tahun 2011 telah dilakukan eliminasi terhadap transaksi Pendapatan dan Biaya antara segmen PSO dengan komersial. Hal ini dilakukan sesuai dengan kelaziman yang berlaku, agar laporan keuangan perusahaan dapat disajikan tanpa adanya duplikasi penyajian. Perolehan Laba/Rugi berdasarkan segmentasi usaha terbagi atas, kegiatan pelayanan publik laba Rp.557,48 Miliar dan kegiatan usaha komersial laba Rp.379,07 Miliar. Laporan laba rugi per segmentasi usaha sebagaimana Tabel 14. Tabel 9. Realisasi Perhitungan Laba Rugi Per Segmen Tahun 2011 (jutaan Rupiah)
Keterangan Segmentasi Sebelum Eliminasi Eliminasi Pelayanan Pelayanan Komersial Komersial Publik Publik Rp Rp Rp Rp Jumlah Rp

Pendapatan Usaha Penjualan Eksternal Internal Jumlah Penjualan Harga Pokok Penjualan Eksternal Internal Jumlah Harga Pokok Penjualan Laba (Rugi) Kotor Beban Usaha Beban Umum dan Administrasi Beban Pegawai Beban Kantor Beban Pajak Beban Penyisihan dan Penyusutan Jumlah Beban Umum dan Administrasi Beban Eksploitasi Eksternal Internal Jumlah Beban Eksploitasi Beban Penjualan Eksternal Internal Jumlah Beban Penjualan Jumlah Biaya Usaha Laba (Rugi) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Pendapatan Biaya Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih 761,229 317,006 33,528 138,187 1,249,951 486,949 301,116 788,065 385,030 311,297 696,327 2,734,343 1,320,999 108,833 683,283 (574,450) 746,549 (188,372) (700) (189,072) 557,476 115,166 47,960 5,073 20,906 189,105 1,863 1,863 484 484 191,452 263,803 1,046,951 931,690 115,262 379,065 379,065 301,116 301,116 311,297 311,297 612,412 (619,045) (619,045) (619,045) 619,045 619,045 619,045 876,396 364,966 38,601 159,094 1,439,056 488,812 488,812 385,515 385,515 2,313,383 1,584,801 1,155,784 1,614,972 (459,188) 1,125,613 (188,372) (700) (189,072) 936,541 22,099,060 22,099,060 18,037,086 6,632 18,043,718 4,055,342 2,724,323 619,045 3,343,368 2,888,113 2,888,113 455,255 6,632 6,632 (6,632) 619,045 619,045 619,045 24,823,383 24,823,383 20,925,198 20,925,198 3,898,185

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

54

3.2 Analisa Laporan Keuangan 5 Tahun Terakhir


Posisi keuangan Perum BULOG selama 5 (lima) tahun terakhir secara akumulasi telah mencapai keuntungan, secara rata-rata sebesar Rp.166 miliar. Keuntungan paling signifikan terjadi pada tahun 2011 sebesar Rp.937 miliar. Kinerja keuangan pada tahun 2011 mengalami peningkatan sangat tajam dibanding lima tahun terakhir. 3.2.1 Review Keuangan Penjualan mengalami kenaikan rata- Grafik 4. Penjualan, HPP dan Laba Kotor rata sebesar 25,39% selama lima tahun terakhir, kenaikan paling signifikan terjadi pada tahun 2008 sebesar 65,02% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 dan 2010 pertumbuhan penjualan hanya 6,29% dan 10,49%. Tahun 2011, perusahaan berhasil membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 19,78%. Ratarata kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) selama lima tahun terakhir sebesar 25,46%. Pada tahun 2011, prosentase kenaikan HPP sebesar 23,53% lebih tinggi dari prosentase kenaikan penjualan. Grafik 5. Laba Usaha, Beban Bunga dan Hal tersebut disebabkan pada tahun Laba/Rugi Bersih 2011 terdapat penambahan harga pengadaan DN yang disesuaikan dengan kondisi harga serta harga perolehan beras LN yang lebih besar dari tahun 2010. Gross margin mengalami kenaikan rata-rata sebesar 27,19% selama lima tahun terakhir, kenaikan paling signifikan terjadi pada tahun 2008 sebesar 67,34% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk tahun 2011 prosentase kenaikan gross margin hanya sebesar 2,92%. Laba usaha mengalami rata-rata kenaikan sebesar 77,52% selama lima tahun terakhir. Kenaikan terbesar pada tahun 2010 yakni 250,97%, sedangkan penurunan terbesar terjadi di tahun 2009 yakni 48,99%. Beban usaha selama lima tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata sebesar 22,08%. Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 91,91% sedangkan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 14,18%. Beban umum selama lima tahun terakhir mengalami kenaikan rata-rata sebesar 15,92%. Kenaikan

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

55

terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 22,77% sedangkan kenaikan terkecil terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 2,38%. Laba bersih yang dibukukan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 5,62% dari tahun lalu. Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 229,47%. Andil beban bunga dalam mengurangi net income cukup besar dengan jumlah yang cenderung turun selama lima tahun terakhir, yakni rata-rata sebesar 5,51%. Beban bunga pada tahun 2011 menurun dibanding tahun 2010, yaitu senilai Rp 265 miliar atau turun 27,66%. Penurunan ini terkait adanya pelunasan terhadap hutang bank dari pembayaran dimuka setengah subsidi Raskin oleh Pemerintah. 3.2.2 Posisi Keuangan Jumlah aset pada posisi akhir tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun selama lima tahun terakhir total aset mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5,81% dengan kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 24,64% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah kewajiban lancar mengalami peningkatan sebesar 26,98% jika dibandingkan dengan tahun 2010. Peningkatan yang cukup signifikan di tahun 2011 berasal dari hutang bank sebesar Rp.2.989 miliar. Selama lima tahun terakhir kewajiban lancar mengalami kenaikan rata-rata 8,37% dengan angka tertinggi pada tahun 2011 sebesar 26,98%. Ekuitas selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan rata-rata sebesar 10,09%. Peningkatan tersebut Grafik 6. Aktiva, Kewajiban dan disebabkan pada tahun 2010 Perum Ekuitas BULOG mampu menambah ekuitas dari laba bersih sebesar Rp.887 miliar dan tambahan setoran modal yang berasal dari kekayaan yang belum ditentukan statusnya sebesar Rp.492 miliar sehingga menambah jumlah ekuitas sebesar Rp.1.379 miliar atau 52,83% dibandingkan dengan tahun 2009. Pada tahun 2011 Perum BULOG kembali memperoleh laba bersih sebesar Rp.937 miliar sehingga ekuitas meningkat sebesar 24,64% dibandingkan tahun 2010. Namun jika dibandingkan dengan ekuitas pada saat pendirian mengalami penurunan sebesar 15,74% karena defisit pada tahun 2003 s/d 2007 dan 2009.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

56

Keterangan (dalam miliar Rupiah) NERACA AKTIVA AKTIVA LANCAR KAS DAN SETARA KAS BANK HP UANG MUKA PIUTANG PENDAPATAN YMH DITERIMA BIAYA DIBAYAR DIMUKA INVESTASI JANGKA PENDEK PERSEDIAAN PAJAK DIBAYAR DIMUKA BIAYA DITANGGUHKAN AKTIVA LANCAR LAINNYA JUMLAH AKTIVA LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG AKTIVA PAJAK TANGGUHAN AKTIVA TETAP TANAH BANGUNAN AKUMULASI PENYUSUTAN BANGUNAN MESIN-MESIN AKUMULASI PENYUSUTAN MESIN KENDARAAN AKUMULASI PENYUSUTAN KENDARAAN INVENTARIS AKUMULASI PENYUSUTAN INVENTARIS JUMLAH AKTIVA TETAP AKTIVA LAIN-LAIN AMORTISASI INTANGIBLE ASSET JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK HUTANG BANK HUTANG USAHA HUTANG PAJAK BIAYA YMH DIBAYAR PENDAPATAN DITANGGUHKAN BEBAN L/C YG BLM DILIMPAHKAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS KEKAYAAN NEGARA BLM DISTATUSKAN MODAL PEMERINTAH AKUMULASI LABA RUGI JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS LAPORAN LABA RUGI PENDAPATAN USAHA PENJUALAN HARGA POKOK PENJUALAN LABA (RUGI) KOTOR BIAYA USAHA BIAYA UMUM LABA USAHA PENDAPATAN DAN BIAYA LAIN-LAIN EBITDA BIAYA BUNGA BIAYA PENYUSUTAN EBT PAJAK KINI PAJAK TANGGUHAN POS LUAR BIASA LABA (RUGI) BERSIH DEFISIT/SURPLUS TAHUN BERJALAN

2011

2010

2009

2008

2007

2,437 24 1,933 3 5 6,728 157 2,463 13,750 167 1,974 1,398 (923) 396 (329) 68 (53) 207 (184) 2,554 2,202 18,672

2,808 41 1,527 2 3 4,398 2,334 11,113 224 1,972 1,393 (835) 395 (294) 81 (63) 198 (192) 2,656 988 14,981

3,003 38 331 116 8 7,697 772 11,964 157 1,972 1,380 (733) 398 (230) 78 (54) 189 (159) 2,842 377 15,340

616 50 676 213 1 1,086 6,301 105 1 545 9,593 107 1,918 1,358 (628) 398 (183) 73 (48) 177 (151) 2,915 2,490 15,105

399 91 735 495 5 757 6,817 123 1 35 9,459 80 1,918 1,356 (519) 387 (136) 72 (41) 171 (132) 3,074 2,586 15,199

10,248 2,443 3 199 21 0 79 12,994 752 6,847 (1,921) 4,927 18,672

7,260 2,656 8 115 128 3 69 10,240 752 6,847 (2,857) 3,990 14,981

8,504 2,805 1 36 71 8 60 11,485 1,244 6,355 (3,744) 2,611 15,340

7,246 1,898 4 68 16 315 50 9,597 1,244 6,355 (2,091) 4,264 15,105

8,474 1,203 1 25 15 44 41 9,803 1,202 6,355 (2,160) 4,194 15,199

24,823 20,925 3,898 874 1,280 1,744 234 1,978 693 159 1,126 188 1 937 937

20,725 16,937 3,788 868 1,079 1,840 242 2,082 959 265 858 (28) 887 887

18,757 16,167 2,590 1,012 1,054 524 224 748 1,270 195 (717) (32) (685) (685)

17,648 14,841 2,807 921 858 1,028 507 1,534 1,241 251 43 (27) 70 70

10,694 9,017 1,677 480 716 482 351 833 971 278 (417) (39) (378) (378)

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

57

3.2.3 Rasio Keuangan Perkembangan kinerja keuangan BULOG selama 5 (lima) tahun terakhir ini ditunjukkan melalui rasio-rasio keuangan berikut ini : 1. Rasio Rentabilitas Rasio rentabilitas Perum BULOG cenderung mengalami perbaikan Grafik 7. Rasio Rentabilitas Tahun 2007-2011 terutama dalam 2 (dua) tahun terakhir dan tahun 2008. Pada tahun 2008 rasio rentabilitas mengalami perbaikan dimana rasio yang semula negatif sebesar 2,52% pada tahun 2007 menjadi positif sebesar 0,49% pada tahun 2008. Namun pada tahun 2009 rasio rentabilitas Perum BULOG mengalami penurunan yang signifikan sehingga rasio rentabilitas menjadi negatif sebesar 4,46% jika dibandingkan pada tahun 2008 positif sebesar 0,47%. Pada tahun 2010 rasio rentabilitas perusahaan kembali mengalami kenaikan menjadi 5,92% dibandingkan rasio rentabilitas 2009 sebesar negatif 4,46% dikarenakan Perum BULOG mengalami laba sebesar Rp.887 miliar pada tahun 2010 dibandingkan defisit sebesar Rp.685 miliar pada tahun 2009. Walaupun pada tahun 2011 perusahaan memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp.936 miliar, namun rentabilitas perusahaan sebesar 5,02% mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan rasio rentabilitas 2010 sebesar 5,92%.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

58

2. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas perusahaan pada tahun 2011 adalah sebesar 107,99%, mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan 109,26% pada tahun 2010. Hal yang sama terjadi pada rasio lancar dan rasio cepat yang masing-masing mengalami penurunan dari 42,62% menjadi 33,84% dan dari 27,61% menjadi 18,87%. Peningkatan hutang bank dan persediaan serta penempatan deposito yang dijaminkan secara tidak langsung telah menurunkan rasio lancar. 3. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas cenderung mengalami peningkatan dalam 5 (lima) tahun terakhir sejak tahun 2007, kecuali pada tahun 2010 yang mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan rasio solvabilitas pada lima tahun terakhir tersebut terutama disebabkan karena penurunan dari nilai buku aset tetap dan kenaikan liabilitas. Pada tahun 2010 terjadi penurunan solvabilitas yang disebabkan karena adanya penurunan rasio hutang terhadap modal dan penurunan rasio liabitas terhadap aset tetap masing-masing sebesar 41,75% dan 4,76%, jika dibandingkan tahun 2009.

Grafik 8. Rasio Likuiditas Tahun 2007 - 2011

Grafik 9. Rasio Solvabilitas Tahun 2007 - 2011

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

59

4.2

Key Performance Indicator Perusahaan

Key performance indicators(KPI) merupakan elemen vital dalam setiap proses

pengelolaan kinerja perusahaan. Mengelola kinerja perusahaan (managing corporate performance) secara efektif merupakan salah satu kunci pertumbuhan perusahaan. Sesuai dengan keputusan Rapat Pembahasan Bersama, Direksi dan Dewan Pengawas Perum BULOG melakukan Kontrak Manajemen dengan Kuasa Pemilik Modal yang diwakili oleh Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN sesuai Surat Nomor S-126/MBU/2011 tanggal 15 Maret 2011. Kontrak Manajemen ini memuat 17 (tujuh belas) indikator kinerja perusahaan atau Key Performance Indicators (KPIs) untuk rencana kerja perusahaan tahun 2011. Indikator Utama Perusahaan mempunyai bobot kinerja yang bervariasi besarnya. 4.2.1 Indikator Kinerja KPI 2011 tetap mengukur tiga aspek kinerja perusahaan, yakni aspek dinamis, aspek operasional dan aspek keuangan. Dibanding tahun sebelumnya, KPI 2011 memuat indikator pengukuran yang lebih sedikit, tetapi tetap lengkap dan detail. KPI tahun 2010 aspek operasionalnya terdiri dari tonase penyediaan dalam negeri, tingkat beras rusak/turun mutu, tonase penyediaan/pembelian komersial dan optimalisasi UPGB, tonase penyaluran Raskin, penyebaran stok di divre, tonase penjualan komersial, produktivitas pegawai dan pendidikan dan pelatihan. Aspek Finansial mengukur kinerja keuangan perusahaan yang diukur melalui Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), Current Ratio, Efisiensi biaya PSO dan Margin laba komersial. Aspek Dinamis terdiri dari penyelesaian FS (feasibility study) business plan, besarnya investasi dan sistem IT terintegrasi. Tata kelolamengukur penilaian GCG, penyempurnaan SOP dan penyelesaian audit manajemen. Sedangkan KPI di tahun 2011, rinciannya dijelaskan pada uraian berikut. Aspek Operasional meliputi indikator Penyediaan/ Produksi, indikator Pemasaran dan indikator SDM. Indikator Penyediaan/ Produksi di bidang PSO mengukur realisasi tonase penyediaan dalam negeri gabah (bobot kinerja 2,25%) dan beras (6,5%), beras rusak/turun mutu (3,75%). Indikator Penyediaan/ Produksi di bidang PSO di bidang komersial mengukur tonase penyediaan/pembelian komoditi beras perdagangan (0,5%), gula pasir perdagangan (1%), beras hasil industri (2%), gabah hasil industri (2%), dan optimalisasi UPGB (2%). Kualitas stok yang dikelola BULOG diukur dengan cara membagi kesusutan dari penyelamatan beras rusak dibagi stok awal tahun. Sedangkan optimalisasi UPGB diformulasikan dengan menghitung jumlah UPGB aktif dikalikan dengan produksi per UPGB. Indikator pemasaran di bidang PSO mengukur tonase penyaluran Raskin (7,25), dan penyebaran stok di divre (7,25%). Indikator pemasaran di bidang komersial mengukur penerimaan dari perdagangan komoditi beras (1%), gula pasir (1,5%), penjualan beras hasil industri (1,5%) dan gabah hasil industri (1,5%). Indikator SDM mengukur produktivitas pegawai (5%) dan jumlah pendidikan dan pelatihan pegawai (5%).

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

60

Pertumbuhan komersial diukur dengan membandingkan secara langsung seluruh jumlah komoditi yang akan dikelola baik pembelian maupun penjualannya. Aspek Keuangan meliputi Return On Investment (ROI) (9,60%), Return On Equity (ROE) (19,16%), Current Ratio (107,99%), Efisiensi biaya PSO (6,65%) dan Margin laba usaha komersial (8,85%). Efisiensi biaya PSO diukur dari presentasi biaya usaha PSO dibanding total penjualan PSO. Makin kecil nilainya kinerja perusahaan semakin baik. Aspek Dinamis meliputi indikator Penyelesaian anak perusahaan (10%), penilaian GCG (7,5%) dan penyempurnaan SOP (7,5%). Kinerja Penyelesaian anak perusahaan diukur dari penyelesaian FS (feasibility study) dan diselesaikannya proses pendirian. Skor tata kelola perusahaan atau GCG tahun 2011 ditargetkan minimal 75. Kinerja Penyempurnaan SOP diukur berdasarkan batas waktu penyelesaian yang ditetapkan.

4.2.2 Realisasi Kinerja Perusahaan Tahun 2011 Hasil penilaian kinerja Perum BULOG dari aspek operasional, aspek keuangan dan aspek dinamis Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

61

Tabel 10. Realisasi Kinerja Perusahaan Tahun 2011


BOBOT NO ASPEK/INDIKATOR TOLAK UKUR (%) SATUAN TARGET REALISASI
PROSENTASE

SKOR

I. Aspek Keuangan 1 ROI 2 ROE 3 Current Ratio 4 Efisiensi Biaya PSO 5 Margin Komersial Total I II. Aspek Operasional 1 Pengadaan/Produksi PSO a. Tonase Pengadaan DN b. Beras rusak/turun mutu

(EBITDA+Penyusutan) Capital Employed Laba Setelah Pajak Modal Sendiri Current Assets Current Liabilities Biaya Usaha PSO/Total Penjualan PSO Laba Usaha Komersil/Penjualan Komersil

5.00 5.00 5.00 3.00 7.00 25.00

% % % % %

11.49 7.63 117.00 7.18 8.21

10.53 12.44 104.71 9.60 6.39

61.63% 163.10% 89.49% 66.27% 77.76%

4.58 8.15 4.47 1.99 5.44 24.64

- Gabah - Beras % Kesusutan dari penyelamatan beras rusak

2.25 6.50 3.75

ton GKG ton Beras %

1,168,898 2,257,750 maks. 0,25

736,626 3,209,579 -

63.02% 142.16% 100.00%

1.42 9.24 3.75

Komersial a. Tonase pengadaan/pemb Perdagangan : komersial - Beras - Gula Pasir Industri : - Beras - Gabah b. Optimalisasi UPGB Beras / Kapasitas UPGB Sub Total 2 Pemasaran PSO a. Tonase Penyaluran Raski Sesuai Penugasan b. Penyebaran Stok di Divre MSR (Minimum Stock Requirement) pada akhir bulan Komersial a. Tonase Penjualan Komers Perdagangan : - Beras - Gula Pasir Industri : - Beras - Gabah Sub total 3 SDM a. Produktivitas Pegawai Total Hasil Penjualan/Jumlah pegawai b. Pendidikan dan Pelatihan Jumlah pegawai yang dilatih Sub Total Total II III Aspek Dinamis 1 Pengembangan dan InvestaSelesainya FS dan pendirian anak perusahaan 2 Penilaian GCG Skor

0.50 1.00 2.00 2.00 2.00 20.00

ton ton ton ton unit

350,000 160,000 482,601 27,400 120

532,040 19,962 338,363 46,070 -

152.01% 12.48% 70.11% 168.14% 0.00%

0.76 0.12 1.40 3.36 0.00 20.06

7.25 7.25

ton bulan

3,147,841 Min. 2 bln

3,142,020 3.34

99.82% 111.28%

7.24 8.07

1.00 1.50 1.50 1.50 20.00 5.00 5.00 10.00 50.00 10.00

ton ton ton ton Rp/orang orang

380,000 160,000 482,601 27,400 5,662,550 1,565

420,361 817 333,629 46,070 4,913,575 1,440

110.62% 0.51% 69.13% 168.14% 86.77% 92.01%

1.11 0.01 1.04 2.52 19.98 4.34 4.60 8.94 48.97 0.00

Jumlah

0.00%

7.50 7.50 25.00 25.00 100.00

Skor Jumlah

75 15

77 13

102.67% 86.67%

7.70 6.50 14.20 87.82

3 Penyempurnaan SOP Batas waktu penyelesaian Sub Total Total III Grand Total

Berdasarkan klasifikasi bobot diatas, kesehatan Perum BULOG dalam tahun buku 2011 berada dalam klasifikasi SEHAT dengan kategori AA dan nilai bobot 87,82.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

62

V KERJASAMA ANAK PERUSAHAAN


Dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu instrumen di bidang ketahanan pangan, Perum BULOG berkepentingan untuk membina hubungan terintegrasi dengan stakeholder lainnya yang juga berkompeten pada masalah pangan. Pola Kemitraan Agribisnis merupakan hasil kerjasama Perum BULOG dengan perbankan, produsen pupuk, produsen benih, obat-obatan dan pabrikan sarana produksi lainnya, penggilingan padi, kelompok tani, organisasi dan instansi Pemerintah lainnya. Bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan BULOG dengan pihak ketiga terkait dengan program penyediaan bahan pangan seperti beras, minyak goreng dan gula serta komoditas lainnya. Dalam rangka meningkatkan kinerja usaha komersial, Perum BULOG melakukan kerjasama atau sinergi dengan instansi terkait dan lembaga petani serta pelaku bisnis pangan. Hal ini pun dilakukan untuk membangun jaringan pembelian, pemasaran dan distribusi yang lebih kuat ke depan. Untuk komoditas beras, kerjasama dilakukan melalui BUMN kemitraan dengan petani, kelompok tani dan penggilingan untuk penyediaan input gabah dan beras yang berkualitas baik sehingga dapat diterima oleh konsumen. Untuk distribusinya, Perum BULOG akan melibatkan pihak-pihak terkait termasuk divre surplus dan divre defisit untuk perdagangan antar daerah dan antar pulau.

5.1

Kerjasama sesama BUMN dan instansi

5.1.1 Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian merupakan mitra terpenting Perum BULOG dalam upaya penyerapan gabah/beras petani melalui penyediaan dalam negeri. Berbagai bentuk kerjasama telah dilakukan, salah satunya melalui Program Khusus Penguatan Cadangan Beras Nasional (PK-PCBN), sebuah program peningkatan produksi padi dalam rangka memperkuat cadangan beras nasional, dimana dalam hal ini BULOG berfungsi sebagai lembaga penjamin kegiatan pembelian hasil produksi sesuai ketentuan yang berlaku. Kemitraan ini sebagai upaya peningkatan produktivitas tanaman pangan yang terfokus, sinergis dan terintegrasi, serta merupakan lanjutan dari kegiatan-kegiatan kemitraan sebelumnya yaitu Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (SL-PTT), Gerakan Penanganan Pasca Panen dan Pemasaran Gabah Beras (GP4GB) bekerja sama dengan Dijen Tanaman Pangan dan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP), Kredit Program Pasca Panen (KP3) dan Cadangan Beras Hutan Nasional (CBHN) melalui optimalisasi pemanfaatan lahan di dalam dan di luar kawasan hutan. Pembinaan dan pemberdayaan petani menjadi tujuan utama dalam setiap program dan kemitraan yang dikembangkan oleh Perum BULOG.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

63

5.1.2 PTPN/RNI Dalam rangka revitalisasi gula Dalam Negeri, Perum BULOG melakukan kerjasama perdagangan gula dengan PTPN/RNI Gula. Pola perdagangan yang dilakukan adalah pola pre-financing. PTPN yang sepakat melakukan kerjasama keagenan pemasaran Gula Kristal Putih yaitu PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI dan PTPN XIV. RNI dan Perum BULOG sepakat untuk membangun jaringan distribusi gula yang efisien dari produsen sampai ke konsumen. PTPN/RNI sebagai pemilik barang menunjuk Perum BULOG sebagai distributor/agen penjualan dan menerbitkan surat kuasa sebagai substitusi. Atas kerjasama tersebut BULOG memperoleh agency fee sebesar 2% dari harga jual af PG Perdagangan kepada distributor dilakukan melalui pembelian dengan off taker dan importasi. Jaringan pasar pemasaran gula akan diperluas melalui Divre dan Subdivre seluruh Indonesia. Apabila stok gula DN tidak mencukupi, maka dapat dilakukan kerjasama importasi dengan eksportir gula di LN. Ke depannya, Perum BULOG juga akan bersinergi dalam hal kerjasama pemasaran CPO, penyediaan raw sugar, off taker Gula Kristal produksi PTPN dan kerjasam dalam hal processing minyak goreng. 5.1.3 PT Sang Hyang Sri (Persero) Sebagai salah satu stakeholder yang bermitra dengan BULOG dalam kemitraan peningkatan penyerapan gabah/beras petani, PT. Sang Hyang Sri (Persero) memberikan fasilitasi benih unggul berlabel sampai titik bagi, dan obat-obatan pertanian dan sarana produksi lainnya sampai ke titik distribusi. 5.1.4 PT Jasindo PT Jasindo menyediakan jasa asuransi dalam menjamin kerjasama kemitraan peningkatan penyerapan gabah/beras petani yang dilakukan Perum BULOG. 5.1.5 PT Jamsostek PT Jamsostek dan Perum BULOG melakukan kerjasama dalam pendistribusian beras, gula dan minyak goreng kepada para anggota Jamsostek. Kerjasama ini juga merupakan salah satu upaya pengembangan outlet pemasaran diluar captive market yang dimiliki. 5.1.6 Bukopin Bukopin mendukung kerjasama yang dibentuk PT Jamsostek dan Perum BULOG berkaitan dengan masalah pembiayaan. Sebelumnya Bukopin pernah bekerja sama dalam kemitraan peningkatan penyerapan gabah/beras petani. Bukopin melakukan fasilitasi kredit ketahanan pangan dan energi (KKP-E) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui penyediaan skim kredit yang sesuai kebutuhan untuk pembiayaan budidaya pertanian. Kemudian melalui koperasi, Bukopin ini juga memfasilitasi kredit peralatan pasca panen. Bersama-sama dengan Perum BULOG, Bukopin juga melakukan sosialisasi program PK-PCBN kepada petani dalam memperoleh kemudahan pembiayaan bank

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

64

5.1.7 PT Pusri Sebagai salah satu stakeholder yang bermitra dengan Perum BULOG dalam kemitraan peningkatan penyerapan gabah/beras petani, PT. Pupuk Sriwijaya (Persero) memberikan fasilitasi distribusi pupuk bersubsidi kepada Gapoktan maupun Kelompok Tani lainnya melalui distributor dan pengecer resmi. 5.1.8 PT Bhanda Ghara Reksa PT Bandha Ghara Reksa dan Perum BULOG melakukan kerjasama dalam hal optimalisasi pemanfaatan gudang. PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) lebih dikenal PT BGR adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa Logistik dan Pergudangan khususnya di bidang penyelenggaraan jasa persewaan dan pengelolaan ruangan serta pengurusan transportasi. Sementara kerja sama Perum BULOG dan PT Bhanda Ghara Reksa dilakukan dalam pemberdayaan aset BULOG dan jasa logistik Bhanda Ghara Reksa. Untuk memberikan nilai lebih pada aset Perum BULOG dan memperlancar distribusi barang BULOG, maka pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2011 bertempat di Plaza Mandiri PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero) dengan Perum BULOG melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman mengenai aset-aset BULOG dan jasa transportasi milik PT. BGR. Penanda tanganan tersebut diwakili oleh masing-masing Direktur Utama PT. BGR dan BULOG.

5.2

Kerjasama Mitra Usaha Lain

5.2.1 Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Perum BULOG dan KTNA bekerja sama dalam hal-hal sebagai berikut : 1. Sosialisasi kebijakan Pemerintah di bidang perberasan kepada para petani, namun tidak terbatas hanya pada peraturan/pedoman tentang penyediaan gabah/beras dalam negeri Perum BULOG. 2. Melakukan fasilitasi dan pembinaan petani guna mewujudkan perbaikan proses pasca panen dan pemasaran produk pertanian. 3. KTNA mengkoordinir koperasi tani/ kelompok tani calon peserta KP3 dalam memperoleh kredit usaha tani dan pasca panen, pembinaan pasca panen dan mengkoordinir penjualan gabah dari anggotanya ke Perum BULOG. 5.2.2 Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kerjasama Perum BULOG dan HKTI bertujuan untuk memperkuat program Ketahanan Pangan Nasional antara lain Sosialisasi dan pelaksanaan kebijakan agribisnis pangan khususnya beras, gula, jagung dan kedele meliputi subsistem yang meliputi prod uksi, distribusi dan sarana pertanian dan program diklat di bidang agribisnis 5.2.3 KOPTI Untuk penyediaan kedele akan dilakukan melalui kerjasama importasi dengan eksportir LN dengan pembiayaan melalui perbankan. Untuk penyediaan kedele DN, akan dilakukan melalui kemitraan dengan kelompok tani kedele, koperasi

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

65

dan UKM. Kerjasama importasi dan distribusi kedele akan dilakukan bersama KOPTI. Tabel 11. Kerjasama Mitra Usaha Lain 5.2.4 Inkoptan Nama BUMN/Non-BUMN
Rencana Realisasi 1. PT SHS, PT Jasindo, PT Kemitraan peningkatan Kemitraan GP3K Inkoptan dan Perum BULOG melakukan kerjasama dalam hal kemitraan Pusri, KTNA penyerapan gabah/beras peningkatan penyerapan gabah/beras petani. petani

Tabel 21. Kerjasama Perum BULOG peningkatan dengan Pihak Ketiga Dalam tahap 2. Inkoptan Kemitraan
penyerapan gabah/beras petani 3. Ditjen Tanaman Pangan Upaya penyerapan Kementan gabah/beras petani (Pengadaan Dalam Negeri) 4. PT. Sang Hyang Sri (PSO) Upaya penyerapan gabah/beras petani perencanaan Telah dilakukan MoU

Dalam tahap perencanaan Sudah berjalan pola penjualan gula keagenan (PTPN II dan VII). Fee atas 127.000 ton sebesar Rp. 12,384 M Dalam tahap pengkajian pelaksanaan

5. PTPN II, VII, IX, X, XI, XIV, Keagenan pemasaran Gula Kristal Putih milik PTPN/RNI PT. RNI

6. PT. Jamsostek, Bukopin

Kerjasama distribusi beras, gula dan minyak goreng kepada para anggota Jamsostek

7. PT. Bhanda Ghara Reksa Optimalisasi pemanfaatan gudang 8 9 PTPN III, IV, V PTPN II Pemasaran CPO Penyediaan raw sugar untuk PTPN II Off taker Gula Kristal Putih produksi PTPN/RNI Kerjasama dengan PTPN III untuk processing minyak goreng.

Sudah berjalan. Dalam tahap perencanaan Dalam tahap perencanaan Dalam tahap perencanaan Dalam tahap perencanaan

10 PTPN II, VII, IX, X, XI, PT. RNI 11 PTPN III

5.3 Anak Perusahaan dan Afiliasi


Pendirian anak perusahaan dilakukan dalam upaya mendukung sinergi antar BUMN khususnya yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Perum BULOG di bidang pengelolaan bahan pangan pokok strategis dan upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Ke depan, anak perusahaan BULOG akan menjadi embrio bagi perusahaan dalam melebarkan sayap usaha komersialnya di bidang perdagangan komoditi pangan maupun usaha-usaha lainnya yang mampu memberikan profit yang signifikan bagi perusahaan. Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 66

Perum BULOG telah memulai pengembangan usaha melalui proses pendirian anak perusahaan dengan nama PT. Jasa Logistik Prima. Anak perusahaan Perum BULOG ini akan dibentuk dari peralihan Unit Bisnis (UB) ) Usaha Jasa Survei dan Pemberantasan Hama (UB Jastasma) dan Usaha Jasa Logistik Angkutan (UB Jasang). Proses pendirian anak perusahaan dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip: 1. Tidak membebani Perum BULOG, bahkan mampu meningkatkan kinerja dan nilai tambah Perum BULOG; 2. Kesinambungan utama (business sustainability) dalam jangka panjang; 3. Mengubah financial loss opportunity menjadi new financial/gain opportunity; 4. Tercapainya nilai tambah bagi pemegang saham secara berkesinambungan. Pemegang saham anak perusahaan direncanakan dari Perum BULOG, Kopelindo dan Yabinstra dengan rencana investasi sebesar Rp.100.633.500.000,-. Kesediaan ketiganya sebagai pemegang saham telah dituangkan dalam suatu Surat Perjanjian Pemegang Saham (Shareholder Agreement) yang ditandatangani oleh Direktur Utama Perum BULOG, Ketua Kopelindo dan Ketua Yabinstra. Direksi Perum BULOG juga telah menandatangani Pakta Integritas (Letter of Undertaking) yang menyatakan bahwa rencana pendirian anak perusahaan Perum BULOG ini telah dilaksanakan sesuai peraturan perundangan yang berlaku berdasarkan prinsip kehati-hatian demi kepentingan yang terbaik bagi perusahaan. Pada tahun 2011 persyaratan pendirian anak perusahaan telah dilengkapi dan dikirimkan kepada Kementerian BUMN, yaitu feasibility study, struktur permodalan/ pemegang saham, shareholder agreement, pakta integritas, dan persetujuan dari Dewan Pengawas Perum BULOG. Untuk memenuhi susunan pengurus anak perusahaan, akan diproses sesuai dengan Pedoman Pengangkatan Direksi dan Komisaris Anak Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam Keputusan Menteri Negara BUMN No.Per-01/MBU/2006 dan No. Per-03/MBU/2006. Berdasarkan hasil rapat terakhir dengan Kementerian BUMN Maret 2011 dirumuskan beberapa tahapan dalam pembentukan anak perusahaan antara lain 1) Perum BULOG mengajukan surat ijin pendirian anak perusahaan kepada kementerian BUMN yang meliputi calon Direktur Utama anak perusahaan dan penjelasan kepemilikan modal, 2) Pembuatan Kesepakatan Bersama antara pemilik modal, dalam hal ini Direksi Perum BULOG, Kopelindo, dan Yabinstra sebagai pendukung berdirinya anak perusahaan, 3) Setelah ijin prinsip dari Kementerian BUMN diperoleh selanjutnya akan diproses sebagai bahan pendukung pendirian Anak Perusahaan melalui Notaris dan kemudian didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, 4) Pendirian anak perusahaan harus diumumkan di media cetak untuk memberitahukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan bahwa koresponden dan segala hak dan kewajiban Unit Bisnis beralih kepada anak perusahaan, dan 5) Seluruh Laporan Posisi Keuangan dan laporan keuangan kedua Unit Bisnis dialihkan setelah terbentuknya anak perusahaan.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

67

VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Kinerja Operasional Perum BULOG dalam menjalankan tugas publiknya pada Tahun 2011 dapat dicapai dengan baik. Pencapaian target dan sasaran utama operasional perusahaan yaitu distribusi beras bersubsidi terealisasi 106,89% dan pemupukan stok melalui penyediaan dalam negeri dan luar negeri (carry over tahun 2010) mencapai 94,59%. Penyaluran Raskin tahun 2011 mencapai 3.364.635 ton atau 106,89% dari target yang ditetapkan RKAP sebesar 3.147.841 ton, karena adanya tambahan raskin ke-13. Penyaluran beras untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 161,19% dalam rangka stabilisasi dan bencana alam. Total rencana penyaluran beras yang telah direalisasikan adalah sebanyak 3.720.410 ton atau 108,66% dari RKAP. Performance Keuangan Perum BULOG pada tahun 2011 menunjukkan kinerja yang terbaik selama lima tahun terakhir dengan capaian laba sebesar Rp.936.540.878.956,-. Laba tersebut telah menggunakan perhitungan HPB yang telah disesuaikan, yakni sebesar Rp.6.450/kg. Posisi Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2011 (audited) ditutup dengan total aktiva Rp.18.672.029.209.476,- atau naik 24,6% dibandingkan tahun 2010. Hal ini antara lain disebabkan kenaikan persediaan pada tahun 2011 besar 52,98% dan piutang sebesar 26,59% dibandingkan tahun 2010. Realisasi kinerja penjualan komersial sebesar Rp.4.140,67 miliar atau 54,65% dari target RKAP sebesar Rp.7,66 Triliun. Capaian penjualan ini berasal dari kegiatan perdagangan sebesar Rp.2.718,13 Miliar atau 67,20% dari target RKAP sebesar Rp.4.045 Miliar. Target bidang industri yang ditetapkan dalam RKAP sebesar Rp.3.103 Miliar baru berhasil dicapai sebesar Rp.761 Miliar atau 24,52%. Dan bidang jasa yang penjualannya ditargetkan sebesar Rp 510,4 Miliar berhasil dicapai Rp.661,54 Miliar atau sekitar 129,61% dari target.

6.2

Permasalahan yang dihadapi Perusahaan dan hal-hal yang perlu mendapat perhatian Pemilik Modal

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi perusahaan di tahun 2011, dan perlu mendapat perhatian dari Pemilik Modal. Hal-hal tersebut antara lain: 1. Mendukung atas mekanisme penugasan pemerintah kepada BULOG secara kontraktual. 2. Pengkajian dan perbaikan infrastruktur yang dimiliki melalui program investasi Pemerintah. 3. Dukungan penyelesaian Bantuan Pemerintah yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) atas asset eks APBN dan BPYDBS Rp.751.619.946.393,-. 4. Dukungan terhadap pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang lebih optimal. 5. Dukungan terhadap subsidi biaya perawatan atas Cadangan Beras Pemerintah. Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited) 68

6.3

Hal-hal yang perlu mendapat Keputusan Pemilik Modal

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka hal-hal di bawah ini kiranya perlu mendapat keputusan dari Pemilik Modal: 1. Menyetujui laporan tahunan Perum BULOG Tahun 2011 yang disampaikan Direksi dan pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan dengan pendapat Wajar dalam semua hal yang material, sebagaimana termuat dalam Laporan No. KNT&R-0027/12, KNT&R-0042/12 KNT&R-0043/12 dan KNT&R-0044/12 tanggal 9 Maret 2012. 2. Berkenaan dengan diterimanya Laporan Pertanggungjawaban Dewas dan Direksi Tahun 2011, maka Pemilik Modal memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada seluruh anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota Dewan Pengawas atas pengawasan yang telah dijalankan dalam tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011. 3. Pemilik Modal menyetujui pembagian Jasa Produksi dan Tantiem tahun 2011 yang sudah dicadangkan. 4. Persetujuan atas penetapan kembali KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan untuk General Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2012. Demikian Laporan Manajemen Perusahaan Tahun 2011 (Audited) Perum BULOG ini disusun. Semoga dapat memberikan gambaran kini mengenai pencapaian kinerja dan realisasi program kerja perusahaan di tahun ini.

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

69

6.4

Tanggung Jawab Laporan Tahunan

Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen Perum BULOG, dan telah disetujui oleh Dewan Pengawas dengan membubuhkan tanda tangannya dibawah ini.

Sulatin Umar Ketua

A. Pandu Djajanto Anggota

Ardiansyah Parman Anggota

Kaman Nainggolan Anggota

Bayu Krisnamurthi Anggota

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

70

Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen Perum BULOG, dan telah disetujui oleh Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya dibawah ini.

Sutarto Alimoeso Direktur Utama

Agusdin Fariedh Direktur Pelayanan Publik

Abdul Karim Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha

Iskandar Z Rangkuti Direktur Keuangan

Deddy S.A. Kodir Direktur SDM & Umum

Laporan Manajemen Tahun 2011 (Audited)

71

Anda mungkin juga menyukai