Anda di halaman 1dari 8

Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

Survei Kinerja DP WIHDAH Aktualita:


Wisuda Pakeis Angkatan ke-V
Debar-debar Calon Wawancara Kandidat:

1. Ima Hikmawati

Wihdah-1

2. Choiriyah Ikrima Sofyan

Ikrima ingin menjadikan WIHDAH lebih berwarna dari yang sebelumnya, Ikrima sudah tiga tahun di WIHDAH. Choiriyah Ikrima Sofyan, Kandidat No. 2 Saya merasa sudah memiliki WIHDAH, sehingga saya harus memperjuangkan WIHDAH. Ima Hikmawati, Kandidat No. 1

Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

Informatika
Pelindung: Ketua Umum ICMI Orsat Kairo Pengarah: Drs. Ahmad Isrona Alfakhri Zakirman, Lc. Indra Gunawan, Lc. Penanggung jawab: Koordinator Departemen Media dan Komunikasi Orsat ICMI Kairo Redaktur Ahli: Ahmad Satriawan Hariadi, Fajar Pradika, Lc., Hilmy Mubarok, Sayyid Zuhdi, Lc., S.S., Fitra Yuzarni, Rini Arianti, Lc., Nurul Azizah, Ayu Rizki Amalia Pemimpin Umum: Fakhry Emil Habib Pemimpin Usaha: Lina Nabila Ahmad Pemimpin Redaksi: Achmad Fawatih Nurizqi Sekretaris Redaksi: Nisaul Mujahidah Dewan Redaksi: Abdul Wahid Satunggal, Ahwazy Anhar, Barmawi Mahral, Arif Yusuf, Ilham Sujefri, Khalid Muddatstsir, Yusrizal, Akfini Bifadlika Ghofar, Rafika Nur Jannah Reporter:
Abdi Zakaria, Assadullah Rouf, Ikhwan Hakim, Miftakhuddin Wibowo, Miftah Firdaus, Pangeran Arsyad Ihsanulhaq, Suhardi Junaidi, Aisyah Ummu Fadhilah, Durratul Azkiya, Farah Arifiatul Maula, Fatimah Nurul Khoiriyah, Hielya Abdurrahman, Kamila Etna Larasati, Khoirun Nisa, Nashirat Zimam Alhusna, Nur Fitria Qurrotu Aini, Rabbani Rizqi Fadhila, Raidah Sekar Harani, Ratih Ayu

Editorial

Aktif Akademis dan Organisasi


Dok. Ahwazy. A

Semangat bersama Informatika aat mendengar kata mahasiswa, akan ada banyak pemahaman yang muncul di dalam kepala. Wikipedia menyebutkan bahwa mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Namun mengingat bahwa perguruan tinggi adalah jembatan yang menghubungkan antara dunia akademis dengan dunia pengabdian kepada masyarakat, maka tak heran pula banyak orang yang menyempitkan pengertian mahasiswa menjadi panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi, yang bisa membagi waktu antara kegiatan akademis dengan kegiatan organisasi. Penambahan ini wajar terjadi, karena setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, para mahasiswa diharapkan bisa langsung mengaplikasikan ilmu mereka demi kebaikan orang banyak. Untuk itu, mereka harus bisa membawa diri, juga harus bisa membaca situasi. Hal-hal seperti ini tidak bisa dipelajari dari bangku kuliah, atau hanya sekedar bermodal membaca buku. Seni berbaur dengan masyarakat dan membawa diri

Muflihah Salwa

Editor: Kurniawan Saputra, Umar Abdulloh Layouter dan Ilustrator: Hanif Ilyas, Miftah Firdaus Distribusi dan Periklanan: Lina Nabila Ahmad: +201142274707 Nisaul Mujahidah : +201144938061 Web Master: Lukmanul Hakim, Dana Akhmad Dahlani Alamat Redaksi: Wisma Nusantara, 8 Wahran St. Rabea elAdawea , Nasr City, Cairo, Egypt. Telpon: 01113320397/01129739162 Email: icmiinformatika@gmail.com

hanya bisa didapatkan saat seseorang telah lama bergaul, dan terbiasa membaca keadaan. Sama halnya seperti berenang, yang tidak akan bisa dikuasai kecuali dengan terjun langsung ke airnya. Untuk Masisir, kegiatan keorganisasian juga tidak bisa dilepaskan dari kegiatan akademis. Ada banyak organisasi yang digeluti, mulai dari yang hanya mencakup alumni sebuah sekolah, kekeluargaan, ormas, hingga organisasi induk yang menaungi semuanya. Khusus untuk mahasiswi, maka organisasi induknya adalah WIHDAH. Geliat kegiatan WIHDAH yang melibatkan seluruh mahasiswi dari berbagai kelompok secara umum merupakan hal menarik jika dibahas, terutama saat-saat menjelang pergantian pengurus. Siapa yang akan menjadi Ketua WIHDAH akan menentukan bagaimana laju bahtera WIHDAH ke depan. Untuk itu, Informatika merasa perlu untuk menyajikan profil serta wawancara tokoh-tokoh yang akan bertarung untuk menduduki kursi WIHDAH-1. Hal ini sebagai pertimbangan untuk Masisir, khususnya yang putri, dalam memilih pimpinan tertinggi organisasi yang akan membentuk karakter sosial, tentu juga keilmuan mereka. Selamat membaca!

Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

Aktualita

Wisuda Pakeis Angkatan ke-V Turut Mengganti Kursi Dirut

Survei Kinerja DP WIHDAH-PPMI 2013-2014

enin (3/3), Pusat Kajian Ekonomi Islam (Pakeis) menggelar Seminar Ekonomi Islam bertemakan Sukuk dan Urgensinya dalam Ekonomi Islam. Agenda yang bertepatan dengan Wisuda Angkatan ke-V Pakeis ini bertempat di Auditorium Darul Hasan, Rumah Daha, KMJ, dan terbuka untuk umum. Acara ini menghadirkan pemateri Prof. Dr. Abdul Hamid Ya`qub, ekonom Mesir serta Wakil Kuliah Bisnis Universitas al-Azhar. Menurut Abdul Murad, Direktur Umum Pakeis, seminar ini diadakan dalam rangka mengikuti perkembangan ekonomi Islam dalam sektor global. Sudah banyak jenis transaksi yang muncul, dan dari beragam variannya, banyak pula muncul item-item transaksi yg belum sampai rumusannya oleh pakar syariah klasik (uqud mustahdasah / mustajaddaat). Masing-masing memiliki titik persamaan dan perbedaan dengan rumusan teori yang telah ada, atau perbedaan yang total. Transaksi jual beli contohnya, dari yang jualan dengan volume besar seperti bursa, hingga yang eceran seperti MLM. Abdul Hamid Yaqub kembali menjelaskan bahwa akhir-akhir ini riba semakin

Persentase Baik 61,1% Kurang baik 22,2% Tidak tahu 5,5% Sangat baik 5,5%
indah kostumnya. Seiring dengan meningkatnya jiwa hedonis dan materialis di tengah masyarakat, kemampuan untuk mengurai dan mengidentifikasi perihal haram dan halal pun mutlak dibutuhkan. Acara ini dimulai pukul 14.00 Clt dan berakhir tepat sesaat setelah adzan Isya berkumandang. Sementara para wisudawan menetap di tempat, rapat pergantian kepemimpinan pun sempat dibahas. Walhasil, kursi direktur umum Pakeis kini beralih dari Abdul Murad menuju Ahmad Budiman, Lc. (Nisa)

Gerbang
ika rakyat diibaratkan tubuh maka seorang pemimpin adalah kepala yang mengendalikan semua aktivitasnya. Bagian ini amat vital karena menentukan arah kendali seluruh anggota tubuh selainnya. Bila si kepala ingin mengerjakan sesuatu, bersiaplah seluruh tubuh mengikutinya. Saat ia menghendaki belok ke kanan, maka berjalanlah kaki ke arah kanan. Dan tatkala kepala berkata berhenti, kaki pun menurut. Kepemimpinan seluruh tubuh mutlak berada di bawah kendali kepala. Meskipun punya kendali, namun ia tetap tak boleh otoriter. Ia bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Maka sepantasnya kemaslahatan anggota dan

Pemimpin dan Kepala


Oleh: Achmad Fawatih Nurizqi*
rakyat wajib diutamakan. Mulai dari yang paling urgen seperti kebutuhan gizi dan kesehatan, sampai tetek bengek seperti perawatan kecantikan dan pelengkap. Tak heran kepalalah yang sering terlihat repot dan dipusingkan oleh masalah-masalah anggotanya. Karena para pemimpin harus siap jadi relawan dan berkorban Fungsi kepala adalah pusat tubuh. Tapi untuk urusan kesejahteraan seluruh anggota badan dan pelbagai kebutuhannya, mereka pun tak kalah menuntut. Seorang pemimpin yang adil, pandai mengatur semua kebutuhan itu sesuai porsinya. Sebenarnya pekerjaan kepala amatlah berat. Walau badan, tangan dan kaki tampak sering diperas atau dipekerjakan, namun hakikatnya mereka hanya alat yang dikendalikan oleh kepala. Oleh karena itu sepatutnya kepala bersikap adil dalam menjalankan fungsi tubuh. Jika salah satu anggota, misal tangan terluka atau kaki cedera, maka kepala mesti tahu dan merasa bertanggung jawab. Kepala atau pemimpin harus pusing dan tanggap mengobatinya. Sebaliknya pemimpin yang sewenangwenang malah akan menjerumuskan dirinya sendiri dan rakyatnya. Maka ia pantas dicerca bila tak piawai mengurus dan merawat anggotanya.

*Pemred Informatika

Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

Wawancara

Ima Hikmawati:

ahasiswi Bu`uts ini tak asing lagi di mata Masisirwati. Tak sekedar aktif di berbagai organisasi, warga KMB ini juga dikenal sebagai wanita yang vokal dan kritis. Selain itu, di balik keberaniannya, mantan Bendahara WIHDAH ini juga memiliki sifat yang supel dan suka membantu kawan. Ima mengutarakan dirinya mencalonkan diri sebagai Ketua WIHDAH karena baginya WIHDAH bagai magnet yang menariknya ke dalam. Mari simak wawancara Informatika dengan kandidat Ketua WIHDAH ini. Selamat membaca!
Siapa yang pertama kali memotivasi Anda untuk mencalonkan diri menjadi kandidat ketua Wihdah? Dari saya pribadi. Bagi saya WIHDAH seolah-olah menjadi magnet yang membuat saya tertarik terjun ke dalamnya. Apa motivasi Anda mencalonkan diri menjadi Ketua WIHDAH? Saya merasa sudah memiliki WIHDAH, sehingga saya harus memperjuangkan WIHDAH. Dan melihat bahwa Masisir membutuhkan sosok pemimpin yang bisa menaungi, mengayomi dan mencakup semua elemen mahasiswi. Yang terpenting mempunyai progres dan wibawa seorang pemimpin. Namun saya tidak merasa punya sifat seperti itu. Fa idza azamta fa tawakkal ala allah. Saya juga ingin lebih berkontribusi lagi bagi WIHDAH. Jika Anda ingin memperjuangkan, berarti ada sesuatu yang kurang dalam kepengurusan WIHDAH. Menurut Anda apa yang harus diperbaiki dalam WIHDAH? Dalam sebuah kepengurusan pastinya mempunyai sisi positif dan negatif. WIHDAH sekarang sudah baik sekali. Mungkin ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Pertama, belum adanya sense of belonging dari DP WIHDAH sendiri. Dari sini saya ingin merangkul semuanya dengan kedekatan emosional, baik DP WIHDAH sendiri, kemudian mahasiswi secara keseluruhan. Ibaratnya seperti ketika kita sudah terjun dalam kekeluargaan atau almamater dan jika ada kedekatan emosional, maka kita akan kerahkan semua demi kekeluargaan atau almamater tersebut. Kedua, dalam sebuah kerjasama atau acara, hendaknya tidak langsung membagikan tugas kepada para anggota, akan lebih baik dimusyawarahkan terlebih dahulu Sebenarnya kontribusi apa yang diberikan WIHDAH untuk Masisir? Kontribusi WIHDAH untuk Masisir sangat besar. Tapi di sini kita lebih mengerucut pada lingkup mahasiswi. WIHDAH yang menaungi aspirasi maupun talenta mahasiswi. Contohnya ketika seorang mahasiswi yang mahir dalam piano, dia bisa mengeksplorasikannya dalam WIHDAH. WIHDAH juga yang menaungi semua keputrian yang ada di Masisir. Meskipun kita cakupannya hanya mahasiswi, namun kita tetap bersinergi dengan PPMI. Apa maksud dari jargon yang Anda angkat Optimis dan Maksimalis? Saya optimis dengan misi dan program unggulan saya. Dan saya akan berusaha keras untuk mengaplikasikan dan menjalankan program saya ini. Dari salah satu program unggulan Anda Cangkir WIHDAH, bagaimana gambaran acara tersebut? Maksud dari acara ini adalah bincang pikir WIHDAH. Kita akan berkumpul dengan semua keputrian. Dalam forum tersebut, kita membicarakan program yang sedang dijalankan dan masalah yang dihadapi. Dari setiap keputrian juga akan bertukar pikiran. Dengan begitu terbentuklah kedekatan emosional, sehingga acara yang diadakan akan berjalan lancar. Menurut anda apa yang dibutuhkan Masisir saat ini? Masisir sekarang berbeda dengan mahasiswi terdahulu. Menurut saya Masisir kurang dari segi akademis dan jurnalistik, sehingga dibutuhkan suatu acara yang bisa menunjang tentang akademis dan jurnalistik. Semua cenderung menginginkan ilmu yang pasti, seperti kajian. Dan membutuhkan acara yang dapat menunjang masa depannya, salah satunya seperti Tabarak yang di dalamnya belajar bagaimana mengajar dan menghafal alQuran. Maka dari itu, kita ingin mengemas organisasi dan akademis. Dan bagaimana cara kita bisa mengemas acara yang diminati mahasiswi serta menunjang akademis. Karena keduanya bersinambung. Organisasi merupakan ladang untuk mengaplikasikan ilmu dan wawasan yang didapat. Melihat niat awal mahasiswi ke Mesir adalah al-Azhar. Apakah WIHDAH ingin mengarahkan Masisir ke al-Azhar atau hanya sebatas menyatukan Masisir? PPMI dan WIHDAH sendiri tidak mau menjauhkan Masisir dari al-Azhar. Kita bersumber dari al-Azhar, dan al-Azhar adalah menara ilmu. Maka dari itu saya mengangkat misi tentang keazharan. Dan Dok. Timses Ima

dari visi yang saya angkat yaitu membentuk integritas tinggi sehingga akademis, keazharan dan prestasi akan terwujud. Kemudian banyak Masisir yang sudah lulus, namun tidak berkarakter Azhari. Bagaimana cara Anda membentuk mahasisiwi berkarakter Azhari? Kami akan mengadakan workshop pemikiran moderat Azhar. Workshop ini berkesinambungan dan berkala. Sebenarnya cikal bakal pengadaan workshop ini karena melihat banyak mahasiswi yang hanya kuliah, masuk gedung, belajar muqarrar, namun tidak tahu rektornya atau Azhar secara umum. Sangat aneh, jika kita kuliah di Azhar, namun tidak tahu tentang Azhar. Ada yang berpandangan bahwa Masisir sekarang hanya terpaku pada muqarrar dan lulus cepat, berbeda dengan zaman dahulu yang cenderung meningkatkan wawasan intelektual. Bagaimana Anda menyikapinya? Lagi-lagi ini kembali ke mindset masing-masing individu. Kita tak bisa Bersambung ke halaman 5

Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

Kurikulum Vitae

Ima Hikmawati
-Koordinator Peserta Kursus Mahir Dasar (KMD) (2007) -Ketua Pembina Gugus Depan 1790 Gontor Putri 3 (2007-2008) -Kooordinator Peserta Kursus Mahir Lanjutan (KML) (2009) -Anggota Pramuka tergiat gugus depan 1790 (2005) -Ketua Pembina Pramuka Terfavorit Gontor Putri 3 (2007) -Peserta Teladan Kursus Mahir Dasar (KMD) (2007) -Peserta Teladan Kursus Mahir Lanjutan (KML) (2009) Pengalaman Organisasi di Mesir: -Divisi Keilmuan Keluarga Mahasiswa banten (2011-2012) -Divis Keilmuan Ikatan Keluarga Pondok Modern (2011-2012) -Bendahara angkatan Mujaddid PCINU Mesir (2011-2012) -Bendahara Sema-FBA (2011-2012) -Bendahara SPA WIHDAH PPMI (2011) -Sekretaris Sema-FBA (2012-2013) -Kooordinator Keputrian Keluarga Mahasiswa Banten (2012-2013) -Koordinator angkatan putri Daurah IV (IAC) (2012) -Koordinator Madinat Buuts Putri (2012-2013) -Bagian LMI PCINU Mesir (2012-2013) -Bendahara WIHDAH-PPMI (2013-2014)

Nama : Ima Hikmawati Djurjani TTL : Serang, 24 Desember 1988 Alamat di Mesir : Madinat Buuts Putri Kekeluargaan : KMB Almamater : IKPM Tanggal Tiba : 06 Mei 2010 Fakultas : Bahasa Arab, Ammah, tingkat IV Universitas AlAzhar Kairo Riwayat Akademis : -SDN Sarandakan, Pantang Banten -Madrasah Islam Diniyah al-Khairiyah, Pantang Banten -Madrasah Tsanawiyah al-Khairiyah, Pantang Banten -Gontor Putri 3, Mantingan -S1 al-Azhar Kairo (2010 sekarang) Pengalaman Organisasi di Indonesia: -Ketua Kontingen Perkemahan Siaga & Penggalang Mts. Al-Khairiyah -Pembimbing Pramuka Mts. Al-Khairiyah -Koordinator Kegiatan dan Latihan Perkemahan kamis Jumat Gontor Putri 3 (2006)

menisbahkan kepada semua mahasiswa. Mungkin ada sebagian orang yang bisa mengatur waktu dan mungkin ada yang ingin fokus kuliah. Yang saya lihat, memang berbeda dari intelektualnya, kepekaan sosialnya dan nilai persaudaraannya. Semoga Masisir bisa terbuka intelektualnya dan lebih peka terhadap lingkungan sosial. Serta semoga ilmunya bukan hanya sekedar muqoror, namun ada khazanah keilmuannya Ketika Ormaba, WIHDAH maupun PPMI hanya menyorot al-Azhar secara jamiatan dan tidak pada jaamian. Bagaimana tanggapan anda? Pada zaman ORMABA saya, terdapat pembahasan tentang al-azhar. Tapi, bismillah saya akan memasukkan program-program itu demi kemaslahatan masisir. Ada suara sumbang bahwa WIHDAH ingin berjalan sendiri, padahal WIHDAH secara struktural organisasi di bawah PPMI. Bagaimana tanggapan anda mengenai hal ini? Dalam hal ini tergantung pandangan setiap orang dan tergantung setiap orang dalam menyerap informasi. WIHDAH itu induk mahasiswi, jadi perannya adalah menaungi mahasiswi. Kita tidak mungkin independen, namun kita harus bersinergi kepada PPMI. Ada batasan antara WIHDAH dan PPMI, yaitu batasan mahasiswi dan batasan mahasiswa. Siapa saja yang mendukung anda maju menjadi Ketua WIHDAH?

Insyaallah teman Masisir semua. Lebih spesifiknya siapa? Yang pasti dari kekeluargaan, karena saya diusung dari kekeluargaan. Kemudian almamater dan kawan terdekat. Memilih itu adalah kepercayaan. Sedangkan untuk mendapatkan kepercayaan dengan cara pendekatan emosional maupun muammalah. Berapa presentase anda bisa menang? Saya tidak tahu. Karena kita sama -sama kuat. Ikrima adalah sosok yang tidak asing di kalangan Masisir, aktif, multi talenta dan supel. Di sini kita bersaing sehat. Apa yang Anda punya untuk menang? Seorang pemimpin harus melindungi dan mengayomi mahasiswi seluruhnya. Bukan hanya ketua keputrian saja. Mengayomi dengan mempunyai sifat keibuan dan pintar dalam memilih kebijaksanaan. Ketika dia terdesak untuk menentukan kebijaksanaan, dia harus tahu dampak positif dan negatif. Ketua WIHDAH juga harus mempunyai komunikasi yang baik dengan KBRI. Bismillah saya optimis, saya mampu. Dari berita yang beredar, anda kurang aktif di almamater. Bagaimana cara Anda meyakinkan pihak almamater untuk mendukung Anda? Saya memang kurang aktif di almamater. Sebelum saya maju, saya sudah silaturahmi ke senior dan ketua almamater. Saya sudah mohon maaf atas

ketidakaktifan di almamater. Di sini, tidak aktif bukan berarti tidak berkontribusi. Saya tahu almamater saya itu subhanallah sekali, terlebih SDM di dalamnya. Dengan SDM yang sebesar itu, jika menumpuk, akan sayang sekali. Banyak elemen yang harus dicakup. Saya berani mengamalkan peran aktif saya di senat, kekeluargaan dan afiliatif berkat bekal dari almamater saya. Saya kira pihak almamater paham akan hal itu. Dan saya yakin almamater akan mendukung saya. Jika pada suatu saat acara WIHDAH tabrakan dengan prioritas anda. Mana yang akan anda pilih? Jika seseorang sudah memimpin, maka pikiran dan hati akan selalu mengarah pada amanat yang dipegang. Karena amanat akan diminta pertanggungjawabannya kelak. Dan itu merupakan bentuk kecintaan kepada anggota dan amanat yang dipegang. Saya akan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk amanat yang saya pegang. Kita juga lihat seberapa urgent acara tersebut. Dikatakan bahwa Anda akan melanjutkan S2 di Mesir. kenapa Anda memberanikan diri untuk mencalonkan diri? Saya maju dengan niatan yang baik. Ingin berkontribusi. Lillahi taala. Saya sering diajarkan oleh guru-guru di pondok In tanshurullah yanshurkum. Saya menyadari kemampuan saya pas-pasan. Namun saya yakin ketika umatnya memikirkan orang lain, Allah akan memikirkan umatnya. (Miftah, Nisa)

Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

Wawancara

Choiriyah Ikrima Sofyan

ara asal Jakarta ini dikenal sebagai mahasiswi yang supel dan energik. Mahasiswi Jurusan Hadis Universitas al-Azhar ini meski nampak muda, namun segudang pengalaman organisasi telah dimilikinya, termasuk di bidang jurnalistik dan seni. Selain itu, gadis ini juga mahir bernyanyi dan bermain musik. Keahlian bermain gitar mantan Sekretaris WIHDAH ini juga tak diragukan lagi. Lantas, apa yang membuatnya maju sebagai kandidat Ketua WIHDAH. Simak wawancara Informatika dengan kandidat multitalenta ini. Selamat membaca!
Apa yang memotivasi Anda untuk mancalonkan diri menjadi ketua Wihdah? Dari keinginan siapa? Yang pertama Ayah dan yang kedua karena Ikrima ingin menjadikan Wihdah lebih berwarna dari yang sebelumsebelumnya, Ikrima sudah tiga tahun di Wihdah. Untuk keinginan, murni dari Ikrima sendiri dan atas dukungan teman-teman. Mengapa Ayah? Iya, karena Ikrima selalu konsultasi ke Ayah dalam hal apapun itu. Kemarin Ikrima bilang ini: teman-teman kok pada bilang baik secara langsung atau pun dengan nada bercanda kalo Ikrima harus jadi ketua Wihdah. Akhirnya Ayah bilang jika teman-teman Ikrima seperti itu, berarti ada suatu kelebihan yang Ikrima miliki dan itu harus dikembangkan. Dari motivasi Anda di awal, terkesan seolah pengurus-pengurus sebelumnya monoton ataupun membosankan. Apakah benar seperti itu? Secara umum memang sudah baik, namun masih terkesan monoton, bagaimanapun kita mempersiapkan acaranya, ternyata yang hadir itu-itu saja. Kurang mampu menarik audiensi yang banyak. Contoh yang tidak membosankan? Seperti Tabarak kemarin, di acara tersebut banyak peserta yang belum pernah terlihat sebelum-sebelumnya. Dari mana saja potensi suara yang mendukung Anda? Dari kekeluargaan Ikrima sendiri yaitu KPJ (Keluarga Pelajar Jakarta) dan Almamater Ikrima IKPMA (Ikatan Keluarga Pondok Modern AT-Taqwa) Ada isu yang mencuat bahwa kekeluargaan dan almamater Anda tidak mendukung, karena khawatir akan berada dalam suatu golongan, dikarenakan Anda berasal dari partai. Tanggapan Anda? Itu hanya isu, Ikrima sendiri sudah mendengar hal tersebut. Yang terjadi sebenarnya adalah almamater Ikrima sudah mendukung dari awal pencalonan, sedangkan KPJ memang baru mendukung di akhir-akhir setelah Ikrima berusaha untuk meyakinkan. Yang berarti semuanya mendukung. Mengapa kampanye Anda terkesan lambat dari calon yang satunya lagi? Ikrima tidak terlalu memikirkan hal tersebut, memang teman-teman tim sukses kebanyakakn tinggal di JS (Jamiyyah Syariyyah). Jadi memang koordinasinya kurang maksimal. Tapi Ikrima yakin orang milih secara rasional, bukan hanya pamfletnya yang bagus ataupun video. Menurut Anda apakah yang sebenarnya mahasiswi butuhkan sekarang? Bersambung ke halaman 7

Kurikulum Vitae

Choiriah Ikrima Sofyan


-Maestro Orchestra WIHDAH (2013) Pengalaman Organisasi: 1. Kesekretariatan: -Sekretaris al-Azwa (alumni at-Taqwa 2009) -Sekretaris Wisuda PPMI -Sekretaris Lomba English Debat Contest (2011) -Div. Minat dan Bakat WIHDAH-PPMI (2012-2013) -Sekretaris WIHDAH-PPMI (2013-2014) -Bagian Pendataan Ormaba -Bendahara IPQI -Kru Radio PPI Dunia -MPO KPJ 2. Jurnalistik: -Bendahara Buletin at-Taqwa (2006-2009) -Redaktur Buletin Kreasi IKPMA (2011) -Pemred Buletin Kreasi IKPMA (2012) -Sekretaris Buletin Fajar KPJ (2012) -Ketua Keputrian IJMA (2011)

Nama : Choriah Ikrima Sofyan TTL : Jakarta, 31 Juli 1992 Kekeluargaan : KPJ Almamater : IKPMA Tanggal Tiba : 08 Oktober 2010 Fakultas : Ushuluddin, Hadits, tingkat III Universitas al-Azhar Kairo Riwayat Akademis : -Madrasah Ibtidaiyah al-Hikmah (1997-2003) -Madrasah Tsanawiyah Ponpes at-Taqwa 01 Putri (2003-2006) -Madrasah Aliyah Ponpes at-Taqwa 01 Putri (2006-2010) -Perguruan Tinggi at-Taqwa (2009-2010) -Daurah Lughah (2010-2011) -S1 al-Azhar Kairo (2011 sekarang) Riwayat Non Akademis: -Konduktor Orchestra Ponpes (2007-2009) -Tim Nasyida Fatayat NU (2010-2011) -Tim Nasyid IKPMA -Pengurus dan Anggota IPQI (2011-2014)

Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

Dok. Panitia SPA

yaitu: Ruwaq Wihdah, kita mendatangkan Syeikh dalam sebuah permasalahan kemudian dibahas dari berbagai segi.

Ikrima

ingin

men-

dekatkan mahasiswi kepada ulama al-Azhar dalam program yang Ikrima buat yaitu: Ruwaq Wihdah, kita mendatangkan

Syeikh dalam sebuah permasalahan kemudian dibahas dari berbagai segi.


Apa yang Anda punya untuk menang? Banyak yang bilang Ikrima itu supel, enerjik, mudah bergaul dan disenangi banyak orang, oleh karena itu Ikrima buat slogan pencalonan ini yaitu MELODI; Muslimah Excellent, Lovely and Dynamic. Terus Ikrima juga Alhamdulillah rapi dalam hal keadministrasian dan bisa dalam hal kesenian. Itu bagi Ikrima merupakan modal yang sangat berharga untuk menang. (Miftah, Nisa)

Didampingi Timses Ikrima mendaftar Calon Ketua WIHDAH di kantor panitia SPA Apa ya? (Berpikir agak lama) Ya, sesuatu yang berbeda. Apa yang Anda punya untuk meningkatkan keilmuan Mahasiswi, karena ada anggapan bahwa mahasiswi sekarang kurang dari segi khazanah keilmuannya? Ikrima mengakui hal tersebut, dan Ikrima juga merasa kurang dalam hal tersebut. Oleh karena itu Ikrima ingin mendekatkan mahasiswi kepada ulama alAzhar dalam program yang Ikrima buat

Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

Gami`, 10

th

Distric, Nasr City, Egypt

Edisi Interaktif: Pemilu WIHDAH

Anda mungkin juga menyukai