Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN Endometrium adalah selaput yang melapisi permukaan dalam miometrium.

Endometrium ini mempunyai 3 (tiga) fungsi penting, yaitu sebagai : tempat nidasi tempat terjadinya proses haid petunjuk gangguan fungsional dari steroid seks. Pada usia reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, endometrium mengalami berbagai perubahan siklik yang berkaitan dengan aktivitas ovarium. Endometrium terdiri dari 2 lapisan, yaitu lapisan basal dan lapisan fungsional. iba!ah pengaruh estrogen dan progesteron lapisan itu akan mengalami sekresi. "ilamana terjadi fertilisasi dan implantasi, maka dari lapisan ini akan dibentuk desidua, dan bilaman tidak maka akan timbul haid lagi. alam sirkulasi haid dapat dibedakan # (empat) fase endometrium, yaitu : $. %ase haid adalah deskuamasi endometrium. 2. %ase ahaid adalah fase regenerasi endometrium. 3. %ase proliferasi adalah fase antarhaid. #. %ase sekresi adalah fase prahaid. imana apabila suatu keadaan dimaa jaringan endometrium berada di luar uterus (endometriosis). &nsidens endometriosis selama kurang lebih 3' tahun menunjukkan angka kejadian yang meningkat. (ngka kejadian antara )*$) + dapat ditemukan semua operasi pelvi,. Endometriosis jarang didapatkan pada orang*orang negro, dan lebih sering didapatkan pada !anita*!anita dari golongan sosio*ekonomi yang kuat. -ang menarik perhatian ialah bah!a endometriosis lebih sering ditemukan pada !anita yang tidak ka!in pada umur muda, dan yang tidak mempunyai banyak anak.

BAB II KONSEP DASAR MEDIS A. Definisi Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. .aringan ini yang terdiri atas kelenjar*kelenjar dan stroma, terdapat dalam miometrium disebut adenomiosis, dan bila di luar uterus disebut endometriosis. Pada endometriosis jaringan endometrium ditemukan di luar kavum uteri dan di luar miometrium (dapun pembagian dari endometriosis, yaitu : $. Endometriosis interna (adenomiosis) 2. Endometriosis tuba uterina 3. Endometriosis ovarium #. Endometriosis uterosakrum B. Etiologi $

Teori Histogenesis dari endometriosis yang paling banyak penganutnya adalah teori dari /ampson. 0enurut teori ini, endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali (regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis. 1eori lain mengenai histogenesis endometriosis yakni endometriosis terjadi karena rangsangan pada sel*sel epitel berasal dari selom yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis. 2angsangan ini akan menyebabkan metaplasi dari sel*sel epitel itu, sehingga terbentuk jaringan endometrium. isamping itu masih terbuka kemungkinan timbulnya endometriosis dengan jalan penyebaran melalui jalan darah atau limfe, dan dengan implnatasi langsung pada saat operasi. C. Patofisiologi Pada endometriosis, lesi jinak atau lesi dengan sel*sel yang serupa dengan sel*sel lapisan uterus tumbuh se,ara menyimpang dalam rongga pelvis di luar uterus, dengan menga,u pada frekuensinya endometriosis pelvis mengenai ovarium, ligament uterosakral, serviks, permukaan luar uterus, umbili,us, jaringan parut akibat laparotomi, sakus hernialis, dan apendiks. 3etak endometrium yang tidak tepat berespon dan tergantung pada stimulasi hormonal ovarium. /elama menstruasi, pertumbuhan jaringan ekropik ini mengalami perdarahan. /ebagian besar ke dalam area yang tidak mempunyai saluran keluar yang menyebabkan nyeri dan perlekatan. 3esi biasanya ke,il, keriput, dan ber!arna ,okelat atau kebiru*hitam, yang menandakan perdarahan yang tidak dapat keluar. .aringan endometrium yang terkandung di dalam suatu kista ovarium yang mempunyai jalan keluar untuk perdarahan4 pembentukan ini disebut pseudokist (kista ,oklat), perlekatan, kista, dan jaringan parut dapat terjadi yang menyebabkan tidak saja nyeri, tetapi juga infertilitas. D. Manifestasi Klinik 5ejala*gejala beragam yang berhubungan dengan lokasi jaringan endometrium, seperti : $. 6yeri perut ba!ah yang progresif dan dekat paha yang terjadi pada dan selama haid (dismenorrea). 2. 2asa sakit hebat pada saat melakukan hubungan seksual (dispharemia). 3. 6yeri !aktu defekasi, khususnya pada !aktu haid. #. Polimenorrhea dan hipermenorrhea. ). &nfertilitas. E. Prognosis Pada penderita endometriosis ringan sampai sedang, pengobatan hormonal atau pembedahan dapat menghilangkan nyeri dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan. "agi !anita yang berusia diatas 3) tahun atau meraka yang ingin memuaskan kemampuan reproduktif, bedah definitive (histerektomi total) merupakan alternatif lain. F. Pengo atan Pengobatannya bergantung pada gejala*gejala, keinginan untuk hamil, dan keparahan penyakit. .ika pasien tidak menunjukkan gejala, observasi setiap 7 bulan adalah semua yang diperlukan. 1erapi lainnya untuk beragam tingkatan gejala men,akup paliasi, terapi hormonal atau pembedahan. (dapun terapi hormonal endometriosis, yaitu : $. 5n28 ogonis 9oferoktomi 2. ana:ol 0etiltestosteron 3. 0edroksiprogesteron asetat gestrinon noretisteron. #. ;ontrasepsi oral nonsiklik yang diberikan selama 7*< bulan

BAB III KONSEP DASAR KEPERA!A"AN A. Pengka#ian &stirahat = (ktivitas 1anda : ;eletihan, aktivitas berkurang /irkulasi 5ejala : Peningkatan suhu tubuh ;ekurangan :at besi 1anda : emam, anemia, polimenorrage dan hipermenorrhea 0akanan = >airan 1anda : 0ual, muntah iare 8ilang napsu makan &ntegritas Ego 5ejala : stressor dalam kehidupan sehari*hari 1anda : stress=takut tentang dugaan infertilitas 6yeri=;enyamanan 1anda : 6yeri perut ba!ah dan dekat paha 6yeri hebat pada saat melakukan hubungan seksual 6yeri !aktu defekasi /eksualitas 5ejala : isparenoe 2i!ayat polimenorrhea, hipermenorrhea 1anda : Perubahan pola seksualitas = keintiman

B. Diagnosa Ke$era%atan "erdasarkan penyimpangan ; 0, maka diagnosa kepera!atan pada endometriosis adalah : $. 6yeri berhubungan dengan proses inflamasi. 2. 8ypertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh. 3. 5angguan pola seksual berhubungan dengan disparenoe. #. (nsietas berhubungan dengan infertilitas. ). ;eletihan berhubungan dengan defisiensi :at besi. 7. 2esiko tinggi volume ,airan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, diare. C. Inter&ensi Ke$era%atan $. 6yeri berhubungan dengan proses inflamasi. a. ;aji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas dan lamanya. Rasional : memberikan informasi untuk membantu dalam menentukan pilihan = keefektifan intervensi. b. "erikan tindakan nyaman, misalnya pijatan punggung, perubahan posisi, relaksasi.

Rasional : tindakan ini diberikan dengan sentuhan lembut dapat menghilangkan ketidaknyamanan. Kolaborasi : "erikan obat*obatan sesuai indikasi : (nalgesik Rasional : untuk menghilangkan nyeri (gen nonsteroid, mis. &ndometasin (indosin)4 (/( (aspirin) Rasional : dapat menghilangkan nyeri, menurunkan respons inflamasi 2. 8ypertermi berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh. a. ;aji 11?, terutama kontrol suhu tubuh. Rasional : untuk mengetahui keadaan umum klien terutama perubahan suhu tubuhnya dan adanya proses inflamasi, juga untuk membantu pera!at dalam menentukan intervensi. b. "eri kompres dingin. Rasional : membantu menurunkan demam melalui proses konduksi ,. (njurkan untuk banyak minum air @ 2*3 liter=hari. Rasional : untuk menggantikan pengeluaran ,airan melalui penguapan, keringat, dan lain*lain. d. (njurkan untuk banyak istirahat. 2asional : untuk mengurangi kerja metabolisme Kolaborasi Pemberian obat sesuai indikasi4 (ntipiretik Rasional : untuk menurunkan suhu tubuh 3. 5angguan pola seksual berhubungan dengan disparenoe. a. ;aji informasi klien saat ini dan biarkan klien menggambarkan masalah dalam kata*kata sendiri. Rasional : menentukan tingkat pengetahuan, apa yang dirasakan klien, yang menjadi kebutuhannya. b. (njurkan untuk dialog diantara pasangan. Rasional : menghindari terjadinya kesalahpahaman dan menimbulkan rasa perhatian kepada klien. ,. /elesaikan masalah, pilihan posisi untuk koitus Rasional : meminimalkan ketidaknyamanan dapat meningkatkan kepuasan. d. "erikan !aktu yang ,ukup untuk menjelaskan=mendiskusikan perhatian dari orang terdekat. Rasional : diperlukan informasi atau konseling mengenai alternative tertentu dalam melakukan aktivitas seksual #. (nsietas berhubungan dengan infertilitas. a. Evaluasi tingkat pemahaman pasien=orang terdekat tentang diagnosa. Rasional : pasien dan orang terdekat mendengar dan mengasimilasi informasi baru yang berhubungan dengan perubahan pada gambaran diri. Pemahaman ini dapat memudahkan pera!at dalam memilih intervensi yang tepat. b. (kui rasa takut=masalah klien dan dorong mengekspresikan perasaan. Rasional : dukungan memampukan klien mulai membuka=menerima keadaannya ,. 1erima penyangkalan klien tetapi jangan dikuatkan. Rasional : bila penyangkalan ansietas mempengaruhi kehidupannya, maka perlu dijelaskan dan membuka ,ara penyelesaiannya Kolaborasi d. "erikan obat sedatif sesuai indikasi

Rasional : dapat digunakan untuk menurunkan ansietas dan meningkatkan istirahat. e. 2ujuk pada psikiatri, penasihat agama Rasional : dibutuhkan bantuan tambahan untuk meningkatkan kontrol dan mengatasi episode untuk menerima keadaannya. ). ;eletihan berhubungan dengan defisiensi :at besi. a. 2en,anakan pera!atan untuk memungkinkan periode istirahat. .ad!alkan aktivitas periodik bila klien mempunyai energi paling banyak. Rasional : periode istirahat sering diperlukan untuk memperbaiki = menghemat energi, akan memungkinkan klien menjadi aktif selama !aktu dimana tingkat energi lebih tinggi. b. orong klien untuk melakukan apa saja bila mungkin, misalnya mandi, duduk, bangun, dan lain*lain. 1ingkatkan tingkat aktivitas sesuai kemampuan. Rasional : meningkatkan kekuatan = stamina dan memampukan klien menjadi labih aktif. ,. orong masukan nutrisi. Rasional : masukan nutrisi adekuat perlu untuk memenuhi kebutuhan energi untuk aktivitas. Kolaborasi d. "erikan 92 suplemen sesuai indikasi Rasional : adanya anemia menurunkan ketersediaan 92 untuk ambilan selular dan memperberat keletihan. e. "erikan obat sesuai indikasi * ?itamin dan suplemen mineral, mis. ?it. "$2, aam folat Rasional : kebutuhan penggantian tergantung pada tipe anemia dan adanya masukan oral yang buruk dan defisiensi yang diidentifikasi * 1ambahan besi oral, mis. %ero sulfat (feosol) Rasional : berguna pada beberapa tipa anemia defisiensi besi 7. 2esiko tinggi volume ,airan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, diare. a. ;aji intake dan output klien. Rasional : untuk mengetahui tingkat kebutuhan klien untuk ,airan dan membantu pera!at dalam menentukan intervensi yang tepat. b. (njurkan untuk banyak minum @@ 2*3 ltr=hr. Rasional : untuk menjaga keseimbangan ,airan ,. ;olaborasikan dengan tim media tentang tindakan terapeutik (pemasangan infuse) jika perlu. BAB I' KESIMPULAN Endometrium adalah selaput yang melapisi permukaan dalam miometrium. Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar kavum uteri. Pembagian endometriosis terdiri dari Endometriosis interna (adenomiosis), Endometriosis tuba uterine, Endometriosis ovarium, dan Endometriosis uterosakrum. Endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali (regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis, juga terjadi karena rangsangan pada sel*sel epitel berasal dari selom yang dapat mempertahankan hidupnya di daerah pelvis.

Pengobatan hormonal atau pembedahan dapat dilakukan pada penderita endometriosis yang ringan atau sedang untuk menghilangkan nyeri dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan. "eberapa masalah kepera!atan yang mun,ul pada endometriosis adalah nyeri, hypertermi, gangguan pola seksual, ansietas, keletihan, dan resiko tinggi volume ,airan kurang dari kebutuhan tubuh.

ASKEP. SIS"EM ENDOKRIN (PEN)AKI" *RA'ES+ I. PENDAHULUAN ;elenjar tiroid terdiri atas dua lobus yang terletak disebelah kanan dan kiri tra,hea, diikat bersama oleh se,ari jaringan tiroid yang disebut ismust thyroid yang melintasi trhahea didepannya. ;elenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel yang dibatasi oleh evitelium selinder, mendapat persediasan darah yang berlimfah*limfah dan disatukan oleh jaringan ikat. /el itu mengeluarkan se,ret ,airan yang bersifat lekat yaitu koloida tiroid. -ang mengandung :at senya!a yodium. Aat aktif yang utama dari senya!a yodium ini adalah tiroksin. se,ret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah, baik langsung maupun melalui saluran limfe. %ungsi kelenjar thyroid sangat erat bertalian dengan kegiatan metaboli, dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan. bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan dengan sendirinya mangatur pengeluaran >92. Penyakit endokrin dalam hal ini hipertiroidisme yang menempati urutan kedua sesudah 0 adalah suatu kesatuan penyakit dengan batasan yang tidak jelas dan penyakit grave menjadi penyebab utamanya A. KONSEP DASAR MEDIS ,. Defenisi (dalah pengeluaran hormone tiroid yang berlebihan terjadi akiubat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh immunoglobulin dalam darah -. Etiologi (dalah karena suatu antibody yang merangsang tiroid untuk menghasilkan tiroid yang berlebihan dan kadang juga mrnghasilkan antibody yang dapat menghambat pembentukan hormone tiroid .. Patofisiologi Penyakit graves timbul sebagai manifestasi gangguan auto imun. alam serum pasien ini ditemukan antibody immunoglobulin (&g5). (ntibodi ini agaknya

bereaksi dengan reseptor 1/8 atau membran plasma tiroid. /ebagai akibat interaksi ini antibody tersebut dapat merangsang fungsi tiroid tanpa tergantung dari 1/8 hipofisis, yang dapat menyebabkan hipertiroidi. &munoglobulin yang merangsang tiroid ini mungkin diakibatkan karena suatu kelainan imunitas yang bersifat hirediter, yang memungkinkan kelompokan loimfosit tertentu dapat bertahan, berkembang biak dan mennsekresi immunoglobulin stimulator sebagai respon terhadap beberapa faktor perangsang. Pada penyakit graves ini terdapat dua kelompok gambaran utama tiroida dan ekstra tiroidal dan keduanya mungkin tidak tampak. ,irri*,iri tiroidal berupa goiter akibat hyperplasia kelenjar tiroid, dan hipertiroidisme akibat sekresi hormone tiroid yang belebihan. hipermetabolisme dan aktivitas simpatis yang berlebihan mangakibatkan pasien mengeluh lelah gemetar tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila panas, kulit lembab4 berat badan menurun, sering disertai dengan nafsu makan meningkat, palpitasi. takikardia, diare dan kelemahan. serta dapat hebat sekali dan pada kasusu yang ekstrim penglihatan dapat teran,am. /. Klasifikasi * 8ipertiroidisme (dalah suatu keadaang dengan gambaran klinis yang khas adalah akibat produksa hormone tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. * 8ipotiroidisme (dalah merupakan keadaan dengan ditandai terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejalah*gejalah kegagalan thyroid akibat kadar hormone tiroid diba!ah normal. 0. Manifestasi klinis * 8ipertiroidisme 5ejalah yang sering ditemukan berupa kegelisahan, emosi mudah terangsang (hipereksitabel), iritabel, terus merasa khu!atir, tidak duduk diam, menderita palpitasi, ke,epatan denyut nadi meningkat, ,ardio output meningkat. symptom ,ardia, vaskuler men,akup pibrilasi atrium dan kegagalan jantung. Pasien dapat pula melihatnya eksoftalmus (matanya yang menonjol yang menghasilkan ekspresi !aja seperti orang terkejut). 8ipotiroidisme 5ejalahnya tidak sfesifik, namun kelelahan yang ekstrim mengakibatkan penderitanya mengalami kesulitan untuk melakukan kativitas sehari*hari. (danya kerontokan rambut, kuku yang rapuh, kulit yang kering sering ditemukan, keluhan rasa baal dan parastesia pada jari*jari tangan, suara parau, gangguan 8aid (aminore, hemirage) dan hilangnya libido. hambatan pertumbuhan mental dan fisik. 1ampak apatis, lida membesar, apnu pada saat tidur, kelemahan otot dan pernapasan. Pada kasus yang berat terjadi kenaikan kadar kolesterol serum, aterosklerosis (perubahan lemak dalam lambung), penyakit jantung koroner, fungsi ventrikel kiri yang jelek. 8ipeetiroid yang paling berat akan mengalami hipotermi dan tidak sadarkan diri. 1. Ko2$likasi * 8ipertiroidisme (dalah gagal jantung dan osteoporosis * 8ipotiroidisme (dalah kolaps ,ardio vaskuler dan syok *

3. Penatalaksanaan * 8ipertiroidisme 3 bentuk terapi $. %armakoterapiCdengan menggunakan obat*obatan yang mempengaruhi sintesis hormone tiroid serta preparat yang mengendalikan manifestasi hipertiroidisme 2. Penyinaran=radiasi 3. PembedahanCmengangkat sebagian besar kelenjar tiroid * 8ipotiroidisme $. Pemeliharaan berbagai fungsi vital 2. Penggunaan alat pulse oksimetri 3. Pemberian ,airan #. .ika terdapat hipoglikemia yang nyata maka infos glukosa pekat dapat dilakukan untuk memberikan glukosa tanpa kelebihan muatan ,airan ). Pemberian obat*obatan hipnotik sedatip B. KONSEP DASAR KEPERA!A"AN A. Pengka#ian 7. 2i!ayat ;epera!atan a. (ktivitas=istirahat 5ejala :&nsomnia, /ensifitas meningkat, otot lemah gangguan koordinasi, kelemahan berat 1anda : (trori otot b. /irkulasi 5ejala : Palpitasi, 6yeri dada (angina) 1anda : istripmia (fibrilasi atrium)&ramagallup, mur*mur, peningkatan tekanan darah. takikardia pada saat istirahat ,. Eliminasi 5ejala :Drine dalam jumlah banyak, perubahan dalam fa,es. d. &ntegritas ego 5ejala :0engalami stress yang berat baik emosi maupun fisik 1anda :;ehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak, sering haus, mual, muntah, tanda*tanda pembesaran tiroid. e. 6eurosensori 1anda : "i,ara ,epat dan parau, gangguan status mental dan perilaku f. ;enyaman=nyeri 5ejala :6yeri orbital, fotofobia g. Pernafasan 1anda :%rekuensi pernafasan meningkat, takipnea, dispnea, udema paru h. ;eamanan 5ejala : 1idak toleransi terhadap panas, alergi terhadap iodium

1anda : /uhu meningkat diatas 3B,#o>, diaforesis, eksaftalmus, kolif halus, rambut tipis i. /eksualitas 1anda :Penurunan libido, 8ipominore, aminore, impoten j. Penyuluhan 5ejala :(danya ri!ayat keluarga yang mengalaminya 3. Diagnosa Ke$era%atan $. 5angguan ,itra diri b=d adanya benjolan pada leher 2. ;elelahan b=dterganggunya sirkulasi darah kejaringan 3. (nsietas b=d palpitasi #. 2esiko tinggi &njuri b=d penglihatan kabur 4. Inter&ensi 5an rasional $. 5angguan ,itra diri orong pasien atau orang terdekat untuk menyatakan perasaannya 2asional F 0embantu pasien untuk menyadari perasaannya tidak biasa dan perasaan bersalah - (lasan untuk pembedahan dan harapan masa yang akan datang 2asional F Pasien dapat menerimanya, ini tindakan mudah untuk memperbaiki penyakit kronis - >ata perilaku menarik diri, peningkatan ketergantungan 2asional F ugaan masalah pada yang dapat memerlukan evaluasi lanjut dan terapi lebih ketat. 2. ;elelahan 0andiri - Pantau tanda vital dan ,atat nadi baik saat istirahat maupun saat melakukan aktifitas 2asional F 6adi se,ara luas meningkat saaat beraktifitas bahkan pada saat istirahat - >atat berkembangnya takipnea, ispnea 2asional F kebutuhan dan konsumsi 92 ditingkatkan pada keadaan hipermetabolik - /arankan pasien untuk mengurangi ikterus dan jumlah istirahat 2asional F 0embantu mela!an pengaruh dari peningkatan metabolik 3. (nsietas 0andiri - 9bservasi tingkalaku yang menunjukkan tingkat ansietas 2asional F (nsietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang dan insemnia - .elaskan prosedur lingkungan dan suara yang didengar oleh pasien 2asional F 0emberi info tentang kesalahan interprestasi - ;olaborasi "erikan obat ansietas #. 2esiko tinggi gangguan penglihatan 0andiri - 1entukan ketajaman penglihatan

<

2asional F ;ebutuhan individu dan perolehan intervensi sebab kehilangan penglihatan terjadi lambat dan progresif - 9bservasi tanda*tanda dan objek disorientasi 2asional F 1erbangun dalam lingkungan yang tidak dikenal dan mengalami keterbatasan penglihatan 6. E&al7asi $. Pasien menunjukkan peneriamaan dengan melihat, menyentuh dan berfartisipasi dalam pera!atan diri 2. 0engungkapkan se,ara verbal tentang peningkatan tingkat energi 3. 0elaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi, mampu mengidentifikasi ,ara hidup yang sehat untuk membahagiakan perasaannya #. 0eningkatnya ketajaman penglihatan dalam batas situasi individu ). 0engenali perubahan dalam berfikir=perilaku dan faktor penyebabnya serta mempertahankan orientasi realita umumnya.

PENDAHULUAN (suhan ;epera!atan 5angguan Pada /istem 8ematologi G(nemiaH /istem hematology tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sum*sum tulang dan nodus limfa. arah adalah organ khusus, yamg berbeda dengan organ lain. Dntuk menjalankan fungsinya darah harus tetap berada dalam keadaan ,airan normal. karena berupa ,airan, selalu terdapat nahaya kehilangan darah dari sistem vaskuler akibat trauma. atau kegagalan sum*sum tulang atau keduanya dapat menimbulkan anemia. anemia bukan merupakan penyakit atau gangguan fungsi tubuh. se,ara fisiologis, anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut 92 ke jaringan.

$'

(. ;onsep asar 0edik (nemia yang sering terjadi dalam masyarakat dapat digolongkan dalam beberapa bagian antara lain: (. (nemia (plastik a) efenisi &ni terjadi karena ketidaksanggupan /um*sum tulang untuk membentuk sel*sel darah. b) Etiologi Penyebab bisa ,ongenital, idiopatik, kemoterapi, radioterapi, insektisida, obat*obat klorompenikol pas,a heIatitis, kehanilan hemoglobinuria paroksisimal nokturnal. ,) 0anifestasi ;linik ;lien tampak pu,at, lemah purpura dan perdarahn d) %atofisiologi 1imbulnya anemia men,erminkan adanya kegagalan sum*sum atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. ;egagalan sum*sum dapat terjadi akibat invasi kuman, kekurangan nutrisi, selain pembentukan 8b terganggu akan menyebabkan terjadinya gangguan pada sirkulasi 92 dan nutrisi kejaringan tbuh dan mengakibatkan penurunan tekanan dalam sirkulasi paru dan terjadinya kelemahan serta kelelahan Penatalaksanaan 0edik 1ransplantasi sum*sum tulang Pemberiam terapi imunosupresip dan globulin antitimosik ((15) f) ;omplikasi ;omplikasi umum anemia meliputi gagal ginjal, paratesia dan kejang pada setiap tingkat anemia, pasien dengan penyakit jantung ,enderung lebih besar kemungkinan mengalami anemia atau gejala gagal jantung kongestif daripada seseorang yang tidak mempunyai penyakit jantung. ". (nemia efesiensi besi a) efenisi ;eadaan dimana kandungan :at besi tubuh total turun diba!ah normal. b) Etiologi Dmunya disebabkan oleh perdarahan kronik, investasi ,a,ing tambang, diet yang tidak ,ukup, absorbsi yang menurun, kebutuhannya meningkat pada kehamilan, laktasi, perdarahan pasda saluran ,erna, mestruasi, donor darah, hemoglobinuria, penyimpanan besi berkurang. ,) 0anifestasi ;linik /elain gejala umum anemia defesiensi %e yang berat akan mengakibatkan perubahan kulit dan mukosa seperti lidah yang halus, keilosis dan sebagainya. idapatkan tanda*tanda malnutrisi. $. 2. d) %atofisiologi e)

$$

Penderita defesiensi besi yang berat lebih dari #'mg=$''ml: 8b 7*B grm=$''ml mempunyai rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis, rata dan mudah patah, selain itu atropi papilla lida mengakibatkan lida tampak pu,at, li,in mengkilat, merah daging, meradang dan sakit, dapat juga timbul stomatis angularis, pesah* pe,ah dan kemerahan disudut mulut yang menimbulkan rasa nyeri. e) Penatalaksanaan 0edik $. 0engatasi penyebab perdarahan misalnya pada ankilostomiasis diberikan antelimntik yang sesuai. 2. Pemberian preparat %e. seperti %ero /ulfat dan %ero 5lukonat >. (nemia efesiensi (sam %olat a) efenisi (nemia ini terjadi karena terdapatnya penurunan ,airan asam polat yang terjadi didalam tubuh. b) Etiologi ;urangnya pasien mengkonsumsi daging dan daun*daunan yang hijau, pasien yang malnutrisi, alkoholisme. ,) 0anifestasi ;linik Perubahan megaloblastik pada mukosa juga dapat ditemukan gejala*gejala neurologist seperti gangguan kepribadian dan hilangnya daya ingat %atofisiologi ;urangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat sehingga penurunan absorbsi asam folat yang terjadi di saluran ,erna tertentu dan biasanya pasien mengalami gangguan nutrisi. e) Pengatalaksanaan medik meliputi pengobatan tahap penyebabnya dan dapat dilakukan pola dengan pemberian suplementasi asam polat oral $mg=hari f) ;omplikasi /erosis 8epatis . (nemia efesiensi "$2 a) efenisi (dalah 1erjadinya penurunan ,adangan vitamin "$2 yang ada dalam tubuh b) Etiologi Pada vegetarian yang tidak makan daging samasekali, gastrektomi, tidak adanya faktor intrinsik. ,) 0anifestasi ;linik Pasien merasa lemah, pu,at, tidak bertenaga, terjadi efek hematologist disertai pada efek organ lain terutama traktus gastrointestinal, mengalami gangguan lidah merah, halus, nyeri dan diare ringan. d) %atofisiologi (bdominalitas terjadi dimukosa gaster, dinding lambung mengalami atropi dan tidak mampu mengekresi faktor ontrinsik :at itu untuk mengikat vit " $2 dari diet dan mengalir bersama sampai keilium dimana vitamin tersebut diabsorbsi tanpa adanya faktor intrinsik maka vitamin "$2 yang diberikan tidak dapat diabsorbsi oleh tubuh mengakibatkan diare ringan. e) Pengatalaksanaan 0edik efesiensi vitamin "$2 ditandai dengan pemberian ?it. "$2. vegetarian dapat di,egah atau penambahan vitamin peroral atau melalui susu kedelai, bila disebabkan oleh kurangnya faktor intrinsik maka dapat diberikan vitamin "$2 dangan injeksi &0. d)

$2

;omplikasi 5agal jantung kongestif E. (nemia 0egaloblastik a) efenisi (dalah anemia yang terjadi oleh defisiensi " $2 dan asam folat yang menunjukkan perubahan yang sama antara sum*sum tulang dan darah tepi. b) Etiologi efisiensi vitamin "$2 dan asam folat ,) 0anifestasi ;linik Peningkatan jumlah abnormal sel darah normal, pre,ursor eritroid dan meiloid besar dan aneh %atofisiologi (nemia perniosa dan asam folat ini merupakan prototip dari anemia megaloblastik. (nemia ini sering terjadi pada orang tua dengan malnutrisi, pen,andu alkohol atau pada reamaja dan pada kehamilan dimana terjadi peningkatan kebutuhan untuk kebutuhan laktasi. e) Penatalaksanaan 0edik Penambahan vitamin peroral atau melalui susu kedelai. Pemberian vit. "$2 $''gr=&0=tiap bulan dan pemberian diet seimbang ". ;onsep ;epera!atan $. Pengkajian &. 2i!ayat ;epera!atan - (ktivitas=&strahat 5ejalah:;eltihan, kelemahan, 0alaise umum. ;ehilangan produktivitas, penurunan semangat untuk bekerja. 1oleransi terhadap latihan rendah. ;ebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak 1anda :1akikardia=takipnea. 3etargi, menarik diri, apatis, lesu dan kurang tertarik pada sekitarnya. ;elemahan otot dan penurunan kekuatan. (taksia, tubuh tidak tegak. - /irkulasi 5ejalah: 2i!ayat kehilangan darah kronis. 2i!ayat endokarditis infektif kronis. 1anda : 1 : Peningkatan sistolik dengan diastoli, stabil dan tekanan nadi melebar. istritmia4atnormalitas E;5. "unyi jantung : murmus sitolik. Ekstermitas (!arna) : Pu,at pada kulit dan membrane mukosa. - &ntegritas ego 5ejalah:;eyakian agama=budaya mempengaruhi pilihan pengobatan. 0is : penolakan transfuse darah 1anda : epresi - Eliminasi 5ejalah:2i!ayat pilonefritis, gagal ginjal, %latulen, sindrom, malabsorbsi, hematemesis, iare atau konstipasi, penurunan haluaran urine 1anda : istensi abdomen - 0akan dan ,airan 5ejalah:Penurunan masukan diet, nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan, mual dan muntah, dyspepsia, anoreksia 1anda :3idah tampak merah daging=halus, membrane mukosa kering, pu,at, 1urgor kulit : buruk, kering tampak kisut, stomatitis dan glositis, "ibir : selitis - 8igiene $3 d)

f)

5ejalah:;urang bertenaga, penampilan tak rapih 6eurosensori 5ejalah:/akit kepala, &nsomnia, kelemahan, sensasi menjadi dingin 1anda :Peka rangsang, gelisah, defresi, ,enderung tidur, apatis. 0ental : tak mampu berespon lambat dan dangkal. 9ftalmik : 8emoragis retina. - 6yeri=;enyamanan 5ejalah: 6yeri abdomen samara, sakit kepala - Pernafasan 5ejalah: 2i!ayat 1". (bses paru, nafas pendek pada istirahat dan aktivitas 1anda : 1akipnea, ortopnea, dan dispnea. - ;eamanan 5ejalah: 2i!ayat terpajan terhadap bahan kimia, 5angguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi. 1anda : emam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadeuopati umum, peteki dan ekimosis. - /eksualitas 5ejalah: Perubahan aliran menstruasi, hilang libido, impotent. 1anda : /erviks dan dinding vagina pu,at. - Penyuluhan dan pembelajaran 5ejala : ;e,enderungan keluarga untuk anemia &&. iuiuoio -

&&&. iagnosa kepera!atan iagnosa kepera!atan yang sering mun,ul pada penderita anemia adalah $. Perubahan perfusi jaringan b=d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman 92=nutrient ke sel 2. &ntoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan keletihan 3. 5angguan pertukaran gas b=d Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru

$#

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d gangguan membran mukosa oral ). 2esiko tinggi kerusakan integritas kulit b=d adanya peradangan perubahan sirkulasi 7. 6yeri b=d adanya kulit yang pe,ah, li,in dan meradang B. iare b=d perubahan proses pen,ernaan E. (nsietas b=d perubahan situasi kesehatan <. ;urang pengetahuan b=d salah interpretasi informasi. &?. &ntervensi dan 2asional $. Perubahan perfusi jaringan b=d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman 92=nutrient ke jaringan tubuh 0andiri: - (!asi tanda vital, kaji pengisian kapiler, !arna kulit=membran mukosa, dasar kuku. 2asionalC 0emberikan informasi tentang derajat=keadekuatan ferfusi jaringan dan membantu kebutuhan intervensi - >atat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi 2asionalC?asokontriksi menurunkan sirkulasi perifer - "erikan 92 tambahan sesuai indikasi 2asionalC0emaksimalkan transport 92 kejaringan 2. &ntoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan keletihan 0andiri: - ;aji kemampuan pasien untuk melakukan tugas=aktivitas normal, ,atat laporan keleahan keletihan dan kesulitan menyelesaikan tugas 2asionalC0empengaruhi pilihan intervensi=bantuan - ;aji kehilangan=gangguan keseimbangan gaya jalan kelemahan otot 2asionalC0enunjukkan perubahan neurology karena defesiensi vit "$2, mempengaruhi keamanan pasien=resiko ,edera - (!asi 1 , nadi, pernafasan selama dan sesudah aktivitas 2asionalC0anifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk memba!a jumlah 92 adekuat - (njurkan vasien untuk menghentikan aktivitas palpitasi, nyeri dada, kelemahan dan pusing terjadi (sionalC2egangan=stress kardiopulmonal lebih bannyak dapat menimbulkan dekompensasi. 3. 5angguan pertukaran gas b=d Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru 0andiri - ;aji frekuensi kedalaman dan dan kemudahan pernafasan 2asionalC0anifestasi distress pernafasan tergantung pada derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum - 9bservasi !arna kulit membran mukosa dan kuku, ,atat sianosis perifer 2asionalC/ianosis kuku menunjukkan vasokontriksi atau respon tubuh terhadap demam= menggigil namun sianosis daun telinga, membran mukosa dan sekitar mulut menunjukkan hipoksemia sistemik #. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d gangguan membran mukosa oral 0andiri

#.

$)

).

- ;aji ri!ayat nutrisi termasuk makanan yang disukai 2asionalC0engidentifikasi defisiensi menduga kemungkinan intervensi - 9bservasi dan ,atat masukan makanan pasien 2asionalC0enga!asi masukan kalori atau kualitas konsumsi makanan - "erikan dan "antu hygiene mulut yang baik sebelum dan sesudah makan 2asionalC0eningkatkan nafsu makan ;olaborasi - ;onsul pada ahli gi:i 2asionalC0embantu dalam membuat ren,ana diet untuk kebutuhan individual - "erikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suolemen mineral 2asionalC;ebutuhan pergantian tergantung pada tipe anemia 2esiko tinggi kerusakan integritas kulit b=d adanya peradangan perubahan sirkulasi - ;aji integritas kulit, perubahan turgor kulit, gangguan !arna, hangat lokal, eritema, eskoriasi. 2asionalC;ondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi dan imobilisasi - "antu untuk latihan rentang gerak pasif dan aktif 2asionalC0eningkatkan sirkulasi jaringan, men,egah statis 6yeri b=d adanya kulit yang pe,ah, li,in dan meradang - ;aji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas 2asionalCuntuk mengetahui intervensi yang akan diberikan, bermanfaat dalam mengevaluasi nyeri - "erikan rendam duduk atau lampu penghangat bila diindikasikan 2asionalCuntuk meningkatkan perfusi jaringan dan perbaikan, perbaikan penyembuhan iare b=d perubahan proses pen,ernaan - 9bservasi !arna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlah 2asionalCmembantu mengidentifikasi penyebab=faktor pemberat dan intervensi yang tepat - (uskultasi bunyi usus 2asionalCbunyi usus se,ara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi - (!asi masukan dan haluaran dengan perhatian khusus pada makanan=,airan 2asionalCmengidentifikasi dehidrasi, kehilangan berlebihan atau alat dalam mengidentifikasi defesiensi diet. (nsietas b=d perubahan situasi kesehatan - ;aji tingkat rasa takut pada klien dan orang terdekat perhatikan tanda pengingkaran 2asionalC0embantu menetukan jenis intervensi yang diperlukan - (kui kenormalan perasaan pada situasi saat ini 2asionalCmengetahui perasaan normal dapat menghilangkan takut bah!a klien kehilangan kontrol - orong orang terdekat berpartisipasi dalam asuhan kepera!atan sesuai indikasi 2asionalC;eterlibatan meningkatkan perasaan berbagi, menguatkan

7.

B.

E.

$7

perasaan berguna dan memperke,il rasa takut. <. ;urang pengetahuan b=d salah interpretasi informasi. 0andiri - 1injau tujuan untuk persiapan pemeriksaan diagnostik 2asionalC(nsietas tentang ketidaktahuan meningkatkan stress yang selanjutnya meningkatkan beban jantung - .elaskan bah!a dara diambil untuk pemeriksaan laboratorium tidak akan memperburuk anemia 2asionalC&ni sering merupakan kekuatiran yang tidak diungkapkan yang dapat memperkuat ansietas pasien. ?. Evaluasi $. 1anda vital stabil, membran mukosa !arna mera mudah, pengisian kapiler baik. haluaran urine adekuat. 2. 0elaporkan peningkatan toleransi aktivitas 3. 0empertahankan integritas kulit #. 0endemonstrasikan ventilasi dan ogsigenasi adekuat pada jaringan ditunjukkan oleh 5 (=9ksimetri dalam rentang normal

aftar pustaka $. "urner dan /uddart. "uku (jar Ke$era%atan Me5ikal Be5a8 ?ol. 2 Edisi E . E5> .akarta. $<<7 2. 8ardjono, 8. dkk. 2''3, &nterpensi 8asil 1est 3aboratorium iagnostik. Penerbit Dnhas (3ephas) (nggota &;(P&. 0akassar 3. 0arilyn E. oengoes, 0ary %ran,es 0oorhouse, (li,e 5. 5eissler. Ren9ana As78an Ke$era%atan. Edisi &&&. E5>. .akarta . $<<3 #. Aili!u, 2''3, ;umpulan (suhan ;epera!atan, 0akassar.

$B

D. Pen:i2$angan KDM 3esi jinak (seperti sel*sel endometrium) 1umbuh di rongga pelvis /timulasi hormonal uterus 9varium (menstruasi) ovarium,ligament uretrosakral,serviks,permukaan terluar umbili,us, jaringan parut akibat laparotomi, apendiks

efisit Aat besi (nemia arak,hidonat ;eletihan

tidak memiliki saluran keluar pengaliran balik darah Perlekatan

pengaktifan faktor 8ageman

pengaktifan fosfolipid

mengaktifkan sist. pengaktifan komplemen (mediator asam peradangan yg penting )

hypothalamus Pseudokist berlebihan mobilitas tuba terganggu J fungsi mual, ovarium terganggu diare infertilitas tinggi serebri ,airan (nsietas dari nyeri tubuh dipersep* sikan dismenorhe disparenoe keb. 8ypertermi kurang vol. pelepasan ana* prostaglandin filaktoksin (histamine J bradikinin) thalamus korteks peningkatan suhu tubuh mempengaruhi set point muntah 2esiko

6yeri

5angguan Pola /eksual

Anda mungkin juga menyukai