Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MAPS(MOBILE APPLICATION OF PHONOCARDIOGRAM SERVICES) SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF UNTUK MEMINIMALISASI

KEMATIAN AKIBAT SERANGAN JANTUNG BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh: Eva Nurhazizah Afdhal Saputra Siti Khodijah FNF 113071018 113070077 111080108 2007 2007 2008

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM BANDUNG 2010

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. b. c. d. e. f. Nama Lengkap NIM Jurusan Universitas/Institut/Politeknik Alamat Rumah dan No Tel Alamat email

: MAPS (Mobile Application of Phonocardiogram Cervices) sebagai Salah Satu Alternatif untuk Meminimalisasi Kematian Akibat Serangan Jantung : ( ) PKM-AI () PKM-GT : : Eva Nurhazizah : 113071018 : S1 Teknik Informatika : Institut Teknologi Telkom Bandung : Bojongsoang, Bandung / 085721714051 : eve_almutholib@yahoo.com : 2 Orang : : Retno Novi Damayanti S.Si., MT : 02740278-1

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP

c. Alamat rumah dan No Tel

: PerumahanCiganitri Permai no.3, Bandung

Bandung, Maret 2010 Menyetujui, Dekan Fakultas Teknik Informatika Ketua Pelaksana Kegiatan

(Fazmah Arif Yulianto,ST.,MT.) NIP. 99750187-1 Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

(Eva Nurhazizah) NIM.113071018 Dosen Pendamping

(Imam Harjono Ir., MBAT.) NIP. 99520165-3

(Retno Novi Damayanti S.Si.,MT) NIP. 02740278-1

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan PKM-GT dengan judul MAPS(Mobile Application of Phonocardiogram Services) Sebagai Salah Satu Alternatif untuk Meminimalisasi Kematian Akibat Serangan Jantung sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Gagasan ini muncul karena hingga hari ini penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia, tidak terkecuali negara kita tercinta, Indonesia. Sebagian besar kematian akibat penyakit jantung terjadi akibat penanganan yang terlambat ketika seseorang terkena serangan jantung. Serangan jantung sendiri dapat terjadi secara tiba-tiba, didahului atau tanpa gejala klinis. Di sisi lain perkembangan aplikasi mobile juga berkembang sangat pesat. Hal tersebut yang mendasari munculnya gagasan untuk memberikan layanan phonocardiogram yang terintegrasi dengan perangkat mobile (handphone) pasien sehingga dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Gagasan tersebut memberikan harapan agar monitoring terhadap pasien yang menderita penyakit jantung dapat dilakukan sewaktu-waktu dan ketika pasien terkena serangan jantung maka pertolongan pertama dapat segera diberikan. Harapan utamanya adalah gagasan tersebut dapat meminimalisasi kematian akibat serangan jantung. Semoga gagasan yang dikupas dalam makalah ini memberikan wawasan dan inspirasi yang lebih luas kepada pembaca untuk dapat menghasilkan gagasan baru yang jauh lebih bermanfaat. Bandung, Maret 2010 Penulis

DAFTAR ISI halaman Lembar Pengesahan ..................................................................................................... ii Kata Pengantar ............................................................................................................ iii Daftar Isi ..................................................................................................................... iv Daftar Gambar ............................................................................................................. v Ringkasan .................................................................................................................... 1 Pendahuluan................................................................................................................. 2 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................................... 3 Gagasan ....................................................................................................................... 3 Kesimpulan .................................................................................................................. 6 Daftar Pustaka .............................................................................................................. 7 Riwayat Kehidupan ...................................................................................................... 8

DAFTAR GAMBAR
halaman

Gambar 1. Rancangan Arsitektur System ..................................................................... 4 Gambar 2. Proses Pengolahan Sinyal Detak Jantung .................................................... 4

MAPS(MOBILE APPLICATION OF PHONOCARDIOGRAM SERVICES) SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF UNTUK MEMINIMALISASI KEMATIAN AKIBAT SERANGAN JANTUNG RINGKASAN Seperti halnya di Amerika Serikat, saat ini Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD) telah menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Data statistik menunjukkan bahwa pada tahun 1992 persentase penderita PJK di Indonesia adalah 16,3%, dan pada 2000 melonjak menjadi 26,4%. Salah satu penyakit jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak adalah jantung koroner. Saat pasien mengalami serangan jantung mendadak, sebenarnya masih ada waktu satu jam untuk bisa menyelamatkan jiwa pasien. Tindakan pertama yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien adalah membantu pernapasan. Secara teknik membantu pernapasan bisa dilakukan oleh siapa saja dengan mudah. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan adalah serangan jantung dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa atau didahului gejala klinis. Serangan jantung bisa terjadi ketika seseorang sedang di dalam atau di luar rumah, istirahat atau beraktivitas, bersama keluarga atau sendirian. Tidak ada yang dapat memprediksi kapan serangan tersebut akan datang. Oleh karena itu, munculah sebuah gagasan untuk menjawab permasalahan tersebut yaitu MAPS (Mobile Application of Phonocardiogram Services). MAPS adalah sebuah aplikasi mobile yang berfungsi sebagai early warning bagi penderita penyakit jantung ketika terkena serangan jantung. Prinsip kerjanya adalah monitoring dan information delivering. MAPS akan memonitor kondisi detak jantung pasien dan mengirimkan pesan (informasi) tanda bahaya kepada dokter dan keluarga pasien ketika pasien terindikasi sedang mengalami serangan jantung. Handphone pasien yang sudah dilengkapi dengan aplikasi MAPS akan dihubungkan dengan sebuah PCG yang sudah dimodifikasi sehingga dapat merekam suara detak jantung pasien dimanapun dan kapanpun selama pasien membawa handphone-nya. Analisis sinyal jantung pasien menggunakan jaringan syaraf tiruan backpropagation (JSTBP) untuk mengindikasikan serangan jantung yang mungkin menyerang pasien. Pada orang yang sedang terkena suatu penyakit jantung, PCG dapat mengindikasikan penyakit jantung dengan suara detakan yang berbeda dengan suara detakan jantung normal. Jantung yang tidak normal akan menimbulkan suara tambahan yang disebut murmur. Aplikasi ini ditujukan agar seorang pasien yang menderita penyakit jantung dapat tetap beraktivitas secara normal karena kondisi jantungnya akan terus dimonitoring oleh MAPS. Selain itu, MAPS juga dapat dijadikan sebagai early warning atau pemberitahuan dini ketika seorang pasien terkena serangan jantung, sehingga seorang pasien dimungkinkan segera mendapatkan pertolongan ketika terkena serangan jantung dengan harapan kematian akibat penyakit ini dapat diminimalisasi.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Seperti halnya di Amerika Serikat, saat ini Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD) telah menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Seringkali penyakit ini mengakibatkan kematian mendadak. Jenis PJPD, antara lain: penyakit jantung koroner (PJK), penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung reumatik, penyakit jantung bawaan, penyakit jantung paru, penyakit pembuluh darah otak, penyakit pembuluh darah perifer/tepi [1]. Data statistik menunjukkan bahwa pada tahun 1992 persentase penderita PJK di Indonesia adalah 16,3%, dan pada 2000 melonjak menjadi 26,4% [2]. Salah satu penyakit jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak adalah jantung koroner. Penyebab penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri koroner [3]. Saat pasien mengalami serangan jantung mendadak, sebenarnya masih ada waktu satu jam untuk bisa menyelamatkan jiwa pasien. Tindakan pertama yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa pasien adalah membantu pernapasan. Teknik membantu pernapasan ini adalah langkah penting yang harus dilakukan. Secara teknik membantu pernapasan bisa dilakukan oleh siapa saja dengan mudah[3]. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan adalah serangan jantung dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa atau didahului gejala klinis. Serangan jantung bisa terjadi ketika seseorang sedang di dalam atau di luar rumah, istirahat atau beraktivitas, bersama keluarga atau sendirian. Tidak ada yang dapat memprediksi kapan serangan tersebut akan datang. Monitoring berkala yang dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun terhadap kondisi detak jantung pasien adalah salah satu alternatif untuk meminimalisasi kematian akibat serangan jantung. Monitoring berkala tersebut dapat memanfaatkan perkembangan teknologi mobile agar penanganannya lebih efektif. Hal ini yang menjadi alasan utama tercetusnya gagasan aplikasi MAPS (Mobile Application of Phonocardiogram Services). MAPS adalah sebuah aplikasi mobile yang berfungsi sebagai early warning bagi penderita penyakit jantung ketika terkena serangan jantung. Prinsip kerjanya adalah monitoring dan information delivering. MAPS akan memonitoring kondisi jantung pasien kemudian akan mengirimkan pesan bahaya kepada dokter dan keluarga pasien ketika pasien terindikasi sedang mengalami serangan jantung. MAPS akan di install pada handphone penderita yang sudah dilengkapi dengan perangkat tambahan berupa phonocardiogam untuk mengakuisisi detak jantung pasien. Detak jantung yang terakuisisi secara periodik akan diolah kemudian dianalisis oleh sistem, apakah kondisi jantung penderita sedang dalam kondisi normal atau dalam kondisi yang berbahaya. Jika kondisi jantung pasien dalam keadaan bahaya, maka MAPS akan mengirim pesan tanda bahaya kepada dokter dan keluarga pasien serta memberikan informasi posisi pasien. Tujuan dan Manfaat Tujuan Adapun tujuan dari gagasan ini adalah: Seorang pasien normal. yang menderita penyakit jantung dapat tetap beraktivitas secara

Seorang pasien dimungkinkan segera mendapatkan pertolongan ketika terkena serangan jantung sehingga kematian akibat serangan jantung dapat diminimalisasi.

Manfaat Adapun manfaat dari gagasan ini adalah: Pasien dapat memeperoleh pelayanan monitoring kondisi jantungnya dimanapun dan kapanpun. Pasien dapat memeperoleh pertolongan lebih cepat ketika mengalami serangan jantung.

GAGASAN Saat ini gaya hidup modern telah menjadi suatu kebiasaan terutama bagi kalangan ekonomi menengah ke atas. Orang-orang sibuk mengejar kebutuhan hidup dengan cara yang praktis dan serba otomatis. Budaya mengkonsumsi makanan yang cepat saji, makanan yang berlemak, jarang berolahraga, stres berkepanjangan,dan lain sebagainya menjadi budaya yang biasa dilakukan oleh masyarakat. Kadangkala pola hidup yang demikian mengakibatkan meningkatnya faktor terkena serangan jantung. Penyakit jantung dan stroke merupakan jenis penyakit yang sangat menakutkan. Bahkan sekarang ini, penyakit jantung menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia. Menurut data Susenas tahun 2001, angka kematian akibat penyakit jantung di Indonesia sebesar 26,4%. Sebagian besar kematian tersebut dikarenakan penangan atau pertolongan yang terlambat. Hal ini sering terjadi karena serangan jantung sendiri bisa datang secara tiba-tiba t a np a a t a u d i d a h u l u i ge ja la k lin is [4 ]. Selama ini, penanganan terhadap penyakit jantung lebih difokuskan pada pencegahan penyakit jantung, misalnya, pola hidup yang teratur, makan makanan yang bergizi dan sehat, olahraga, menghindari minuman keras dan rokok, termasuk menghindari makanan yang berkolesterol tinggi [3]. Hal tersebut adalah upaya pencegahan yang sangat baik, sesuai dengan pepatah yang selama ini kita kenal bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Akan tetapi, bagaimana dengan orang-orang yang sudah telanjur terserang penyakit jantung? Selama ini memang sudah banyak dikembangkan perangkat-perangkat medis untuk memonitoring pasien penyakit jantung, misalnya saja ECG (electrocardiogram) yang digunakan untuk merekam sinyal jantung pasien [5]. Pasien akan diperiksa sinyal jantungnya kemudian dokter akan memberikan pengobatan dan saran-saran untuk pasien terkait dengan kondisi jantungnya. Lalu bagaimana jika pasien memiliki mobilitas yang cukup tinggi? Atau mungkin sang dokter yang memiliki mobilitas tinggi? Apalagi serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa diduga-duga. Kondisi seperti itu tentu saja membutuhkan dukungan perangkat yang jauh lebih dinamis lagi. Perangkat yang mampu memonitoring kondisi jantung pasien dimanapun dan kapanpun.

Permasalahan tersebut mulai dipecahkan oleh para ahli dengan mengembangkan mobile telecardiology application, misalnya, mobile ECG. Hal ini merupakan pengembangan dari solusi sebelumnya yang pernah ditawarkan. Awalnya ECG hanya mampu merekam sinyal detak jantung pasien dengan menggunakan fix device sehingga menuntut pasien dan dokter berada dalam satu tempat dalam waktu yang bersamaan. Mobile ECG lebih fleksibel karena dapat memonitor kondisi jantung pasien dimanapun dan kapanpun. Perangkat tersebut juga dapat memberikan peringatan ketika jantung pasien sedang dalam kondisi tidak normal. Jaringan yang digunakan untuk menunjang mobile ECG adalah jaringan wireless, sehingga jangkauannya hanya mencapai 10-30 meter saja [6]. Oleh karena itu, munculah sebuah gagasan untuk menjawab permasalahan tersebut yaitu MAPS (Mobile Application of Phonocardiogram Services). Adapun rancangan sistem tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Proses

GPRS

Server SMS Gateway

Dokter

Gambar 1. Rancangan arsitektur system MAPS adalah sebuah aplikasi mobile yang berfungsi sebagai early warning bagi penderita penyakit jantung ketika terkena serangan jantung. Prinsip kerjanya adalah monitoring dan information delivering. MAPS akan memonitor kondisi detak jantung pasien yang diakuisisi menggunakan phonocardiogram (PCG). Pada orang yang sedang terkena suatu penyakit jantung, PCG dapat mengindikasikan penyakit jantung dengan suara detakan yang berbeda dengan suara detakan jantung normal. Jantung yang tidak normal akan menimbulkan suara tambahan yang disebut murmur [7]. PCG tersebut akan diintegrasikan dengan Handphone pasien yang sudah dilengkapi dengan aplikasi MAPS sehingga dapat merekam suara detak jantung pasien dimanapun dan kapanpun selama pasien membawa handphone-nya. Selanjutnya suara detak jantung pasien tersebut akan dikirimkan ke sebuah server MAPS.

Data detak jantung

Transformasi

Jaringan Saraf Tiruan

Sound

Signal Processing

Gambar 2. Proses pengolahan sinyal detak jantung

Proses selanjutnya adalah pengolahan sinyal detak jantung. Proses tersebut adalah preprocessing untuk menganalisis kondisi jantung pasien menggunakan jaringan syaraf tiruan

backpropagation (JST-BP). Data masukan berupa data rekaman PCG yang sebelumnya telah difiltrasi untuk memisahkan data detak jantung dari noise. Selanjutnya data dipotong menjadi 1-1,5 detik dengan tiap potongan data mengandung minimal satu siklus PCG. Pada setiap data dilakukan proses normalisasi, yaitu amplitudo dari data dibagi dengan nilai maksimum dari amplitudo data. Hal ini ditujukan untuk mengurangi perbedaan amplitudo yang disebabkan oleh variasi kondisi perekaman [7]. Selanjutnya data tersebut akan diolah dengan menggunakan JST-BP untuk menganalisis apakah terdapat murmur pada data suara detak jantung pasien. Jika terdapat mumur maka kondisi jantung pasien sedang tidak normal, jika tidak maka kondisi jantung pasien normal. Saat kondisi jantung pasien tidak normal maka secara otomatis server akan mengirimkan pesan tanda bahaya kepada dokter dan keluarga pasien sekaligus memberikan informasi mengenai posisi pasien melalui jaringan SMS gateway. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat karena saat terjadi serangan jantung sebenarnya masih ada waktu satu jam untuk bisa menyelamatkan jiwa pasien. Artinya jika pihak keluarga atau dokter bisa mengetahui posisi pasien lebih cepat maka peluang untuk menyelamatkan pasien juga akan jauh lebih besar. Tentu saja penanganan pertama yang diberikan juga harus tepat. Tindakan yang perlu dilakukan adalah membantu pemapasan. Teknik membangkitkan pernapasan ini langkah penting yang harus dilakukan. Secara teknik bisa dilakukan oleh siapa saja dengan mudah. Dengan aplikasi MAPS harapannya akan terbentuk triangle helpcare yang terdiri dari pasien, keluarga, dan dokter. MAPS akan memberikan info kondisi dan posisi pasien kepada keluarga dan dokter, dengan demikian keluarga dapat segera tahu dan memberikan penanganan pertama yang tepat untuk pasien, dokter dapat segera mempersiapkan hal-hal yang dapat menyelamatkan jiwa pasien. Harapannya, probalbilitas keselamatan jiwa pasien akan jauh lebih besar. Pihak-pihak yang terkait dalam realisasi MAPS selain developer, programmer, designer, dan tester yang berperan dalam pembangunan aplikasi MAPS adalah pasien, dokter, dan keluarga pasien. Tentu saja untuk dapat mengimplementasikan aplikasi MAPS butuh persetujuan dari ketiga pihak tersebut karena mereka yang akan menggunakan aplikasi tersebut. Selain itu agar masing-masing pihak mengerti tentang aplikasi MAPS dan cara menggunakannya, sehingga triangle helpcare dapat benar-benar terwujud. Pihak lain yang dapat membantu adalah operator telekomunikasi, vendor handphone, dan rumah sakit. Operator telekomunikasi sebagai penyedia jasa telekomunikasi dapat menyediakan layanan GPRS sebagai media untuk pengiriman data detak jantung pasien ke server, dengan begitu proses pengiriman data detak jantung dapat lebih cepat. Vendor handphone dapat mem-bundle aplikasi MAPS dalam sebuah produk jadi, misalnya NOKIAHealthcare, sehingga sosialisasi MAPS akan lebih mudah. Realisasi gagasan ini juga dapat dilakukan di sebuah rumah sakit yang memiliki layanan khusus untuk penyakit jantung. MAPS dapat meningkatkan layanan kesehatan bagi pasien yang menderita penyakit jantung. Langkah strategis yang dapat dilakukan dapat dibagi dalam beberapa tahapan. Pertama adalah pembangunan aplikasi, langkah yang harus segera dilakukan adalah analisis kebutuhan untuk pembangunan aplikasi MAPS, perancangan design perangkat keras (handphone dan PCG) dan perangkat lunak, perangcangan basisdata, perancangan design interface, coding program, dan testing. Kedua adalah tahap implementasi, meliputi proses instalasi MAPS pada handphone pasien dan registrasi data pasien termasuk dokter pribadi dan keluarga yang akan mendapatkan pesan tanda bahaya ketika kondisi jantung pasien sedang tidak normal. Tekahir adalah proses running, artinya MAPS sudah dapat digunakan.

KESIMPULAN Sebagai salah satu alternative untuk meminimalisasi kematian akibat serangan jantung MAPS dapat dijadikan solusi. MAPS akan memonitoring detak jantung pasien dan mengirimkan pesan tanda bahaya kepada dokter dan keluarga pasien ketika pasien terkena serangan jantung. Dengan aplikasi ini, harapannya pertolongan pertama untuk pasien yang terkena serangan jantung dapat segera diberikan dan probabilitas keselamatan pasien dapat lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anna, Ulfah. 2000. Gejala Awal dan Deteksi Dini Penyakit Jantung Koroner. (Online). Tersedia: http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=10&tbl=artikel [17 Maret 2010] [2] Admin. 2009. Pertolongan Pada Serangan Jantung. Media Indonesia [Online], home. Tersedia: http://bataviase.co.id/detailberita-10434759.html [15 Maret 2010] [3] Rahmawati, Evi. 2009. Stres Bisa Picu Serangan Jantung. Harian Kompas [Online], halaman 8. Tersedia : http://www.kompas.com [17 Maret 2010] [4] Admin. Sayangi Jantung Anda dengan Gaya Hidup Sehat. (Online). Tersedia: http://www.dinkesjatengprov.go.id [28 Agustus 2009] [5] Fang, Qiang (dkk). 2007. Mobile Device Based ECG analysis System. (Online). Tersedia: www.intechweb.org [17 Maret 2010] [6] Korsakas, S (dkk). 2006. The Mobile ECG and Motion Avtivity Monitoring Sytem For Home Care. Computers in Cardiology. 33, 833 836. [7] Anggraeni, Lisa (dkk). 2007. Pengenalan Suara Jantung Menggunakan Metode LPC dan JST-BP. Jurnal PCG-KNSI. 1, 337 341.

Daftar Riwayat Hidup

1.

Nama NIM Tempat,Tanggal Lahir Alamat Tempat Tinggal No. HP E-Mail Perguruan Tinggi Jurusan

: Eva Nurhazizah : 113071018 : Pugung Raharjo, 11 Juli 1989 : gang Pak Uweng No 68, lengkong, bojongsoang : 081394104977 : eve_almutholib@yahoo.com : Institut Teknologi Telkom : S1 Teknik Informatika

Karya ilmiah yang pernah dibuat: 2006 : Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) Dengan Menggunakan Ragi Tempe, Ragi Tape dan Ragi Roti 2006 : Analisis Tingkat Disiplin Beralalulintas Siswa SMA Negeri 1 Way Jepara Kelas X 2009 : Bamcas Yang Ramah Lingkungan dan Sebagai Peluang Bisnis Baru 2009 : Q-Talk: Upaya Meminimalisasi Kematian Akibat Serangan Jantung Penghargaan Ilmiah: 2006 2006 2009 2009

: Finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja(LKIR) Kimia Expo FMIPA UNILA : Finalis Lomba Karya Ilmiah Lalu Lintas Honda Best Student 2006 : Peringkat III pada Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang TIK II (Gemastik II) kategori Application Contest : Finalis Pekan Mahasiswa Nasional XXII (PIMNAS XXII) bidang PKM- Kewirausahaan

2.

Nama NIM Alamat Tempat, tanggal lahir No. HP Email Perguruan tinggi Jurusan

: Afdhal Saputra : 113070077 : Jl. Sukabirus No. 7 RT 01 RW 08 Desa Citeureup DayeuhKolot : Pekanbaru, 16 Mei 1989 : 085294490371 : afdhalsaputra@gmail.com : IT Telkom : S1 Teknik Informatika

Karya Ilmiah yang pernah dibuat: 2009 : Bamcas yang ramah lingkungan dan sebagai peluang bisnis baru. 2009 : Q-Talk: Upaya meminimalisasi kematian akibat serangan jantung.

Penghargaan Ilmiah: 2009 2009

: Peringkat III pada Pagelaran Mahasiswa bidang TIK II (Gemastik II) kategori Application Contest tingkat nasional : Finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXII (PIMNAS XXII) bidang PKM- Kewirausahaan

3.

Nama NIM Alamat Tempat, tanggal lahir No. HP Email Perguruan tinggi Jurusan

: Siti Khodijah Fathonatun Nurul Fawziah : 111080108 : Jalan Sukabirus F43 RT06/RW08, desa Citeureup Dayeuh Kolot, Bandung : Jakarta, 10 Mei 1991 : 085213945389 : sitikhodijahfnf@yahoo.com : Institut Teknologi Telkom : S1 Teknik Telekomunikasi

Karya Ilmiah yang pernah dibuat: 2007 : Pemanfaatan Daun Pisang Kepok dan Daun Nanas sebagai Pemberantas Hama Ulat pada Tanaman Rambutan

Anda mungkin juga menyukai