Badai Haiyan
Badai Haiyan
Badai Haiyan
Kelompok
Elgha Lestari Emmi Valentina Pardede Fatimah Haflia Randy Wijaya Rian Rio Pangestu Tingkat III Mata Kuliah : Manajemen Bencana Dosen Pembimbing : Ishak
Badai
Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai pasir dan debu Badai bukan angin ribut biasa. Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan mudah. Badai paling merusak adalah badai topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.
Penyebab
Perubahan di dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai bisa tumbuh ketika suhu muka laut berada
di atas 27 oC
Tahap 1
Lautan tenang
Tahap ini adalah tahap dimana sebelum terjadinya pertemuan udara panas dan dingin.
Tahap 2
Mulai lahir bibit badai Udara dingin dan panas bertemu menghasilkan suatu lapisan udara panas yang terperangkap dalam udara dingin.
Tahap 3 Badai makin besar dan mulai berputar timbul efek gaya coriolis (sebuah benda yang bergerak lurus dalam kerangka yang berputar, akan terlihat berbelok oleh pengamat yang diam di dalam kerangka tersebut) akibat rotasi bumi.
Tahap 4
Para peneliti telah mencatat adanya efek pemanasan global di perairan, Suhu lautan naik 1 derajat celcius dari biasanya, ini menimbulkan energi badai menjadi lebih besar, karena semakin banyak air yang menguap, kalor laten yang dilepas, serta terbentuk gumpalan awan badai yang lebih besar.
Tahap 5 Badai yang membesar itu membawa gelombang air bah ke daratan, seperti tsunami Karena sangat besarnya badai, hingga menyebabkan banyak air laut yang terbawa badai, bahkan ada yang bilang hingga mencapai ketinggian 4 meter.
Paramater
(Hebert Saffir/Saffir-Simpson)
Km/jam
dengan
Km/jam
dengan
Km/jam
dengan tingkat
Struktur bangunan yang ringan atau perumahan yang terbuat dari kayu Material bangunan tambahan yang menempel kurang kuat pada bangunan utama seperti papan, seng, asbes, dan sebagainya.
Akibat
Badai haiyan biasanya disertai dengan hujan deras yang dapat menimbulkan
Dampak Psikologis
Dampak Fisik
Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan angin topan Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung dari serangan angin topan. Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin.
Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan. Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat membahayakan diri atau orang lain disekitarnya. Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui bagaimana cara penyelamatan diri Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.
Penanggulangan Bencana
BADAI
HAIYAN
Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi kerusakan dan sumber
daya dilakukan untuk mengidentifikasi
2. Jumlah
korban
di prediksi secara cepat dan akurat.
Walaupun dapat dideteksi secara dini namun perubahan sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit Kecepatan Badai haiyan >250 Km/jam dengan tingkat kerusakan sangat hebat sehingg adapat menelan
banyak korban.
Kebutuhan air bersih dan sanitasi. Pangan. Sandang. Pelayanan kesehatan. Pelayanan Psikososial. Penampungan dan tempat hunian.
Bayi, balita dan anak-anak. Ibu yang sedang mengandung dan menyusui. penyandang cacat. Lanjut usia
Triase
Merah : paling penting, prioritas utama Keadaan yang mengancam kehidupan sebagian besar pasien mengalami hipoksia, syok, trauma dada, perdarahan internal, trauma kepala dengan kehilangan kesadaran, luka robek, dapat terjadi pada korban badai haiyan akibat tertimpa bangunan ataupun terbawa angin bahkan terbawa dalam arus banjir.
Kuning : penting, prioritas kedua Prioritas kedua meliputi injury dengan efek sistemik namun belum jatuh ke keadaan syok karena dalam keadaan ini sebenarnya pasien masih dapat bertahan selama 30-60 menit. Injury tersebut antara lain fraktur tulang multipel, fraktur terbuka, cedera medulla spinalis, laserasi. Korban badai haiyan banyak yang mengalami fraktur, dan luka-luka.
Hijau : prioritas ketiga Yang termasuk kategori ini adalah fraktur tertutup, minor laserasi, kontusio, abrasio, dan dislokasi
Hitam : meninggal Ini adalah korban bencana yang tidak dapat selamat dari bencana, ditemukan sudah dalam keadaan meninggal. Badai haiyan dapat menelan korban yang banyak dikarenakan sudah memasuki level 5 dalam pengukuran kecepatan angin.
medulla spinalis) Masalah kejiwaan (Distres dan Depresi, Panik hingga gaduh gelisah)
Assesment pada Tanda-tanda vital (TTV) Airway. Bebaskan jalan napas jika dicurigai terhalang. Airway dapat dilakukan
Breathing, berikan suplai oksigen sesuai kebutuhan klien Circulation, meliputi tindakan: RJPO / Resusitasi Jantung Paru, Terapi cairan (alternatif infus dengan NaCl, Ringer Laktat, Manitol 20% atau glukosa 40% jika terdapat udema dan ada kecurigaan mengalami peningkatan Tek. Intra Kranial), Lakukan pembebatan pada bagian yang terdapat laserasi dan perdarahan untuk mengurangi perdarahan dan risiko syok
Obat-obatan : Termasuk antibiotik, analgesik, morphin, antianginaobat cardiovaskuler, antikejang, antidepresan, dan penenang
Thank You