Anda di halaman 1dari 5

P1 P2 Absorbsi adalah perpindahan molekul obat dari tempat absorbsi menuju ke sirkulasi darah (sirkulasi sistimetik).

- Difusi : Mekanismenya melarut , jadi sifat obat sama dengan membrannya (lipofil) - Transport : Mekanismenya indah !ntuk Difusi asif dan difusi Terfasilitatif : sama-sama untuk obat yang bersifat lipofil , perbedaannya pada "M ( untuk difusi terfasilitatif "M besar, untuk Difusi pasif "M ke#il ) inositosis : membrannya elastis ,akan melingkupi $at ,kemudian $at dikeluarkan kekompartemen selanjutnya Transport aktif : lebih #epat jenuh ( emba%a&#arriernya yang membuat jenuh) Transport pasangan ion : obat elektrolit ( h fisiologik ',() !sus besar : untuk penyerapan air dan mineral ( tidak ada )ili) !sus ke#il : untuk penyerapan sari-sari makanan (ada )ili sehingga luas permukaannya besar) "agian usus ke#il : duodenum , jejunum, ileum Duodenum tidak digunakan karena perbedaan * nya dengan lambung yang men#olok ( bisa menyebabkan terjadinya ionisasi), dan juga di duodenum tempat bermuaranya en+imen$im pan#reas yang bisa mempengaruhi. jejunum : lebih pndek krn brada di antara duodenum dan jejunum ileum dipilih karena letaknya paling jauh dari pengaruh h dan en$im , dan juga terdapat #arrier untk transport aktif ada metode usus terbalik )olume kompartemen donor ( mu#osal) , serosal, sehingga obat lebih mudah masuk. Metode ini juga tidak #epat jenuh. -.inger : agar sesuai tekanan osmosis dalam tubuh /ksigen : untuk pembentukan energi 0lukosa : - tdk mempunyai ggus kromofor ,shngga mnggunakan reagen 0/D A *g1l : inhibitor non kompetitif , mekanismenya menghambat transport

aktif dengan mengikat bagian #arrier selain sisi aktif yang mengakibatkan berubahnya bentuk sisi aktif sehingga tidak dapat mengikat substrat lagi ( )itamin "2)

P3 Tetrasiklin

Tetrasiklin ,absorbsinya se#ra difusi pasif Tetrasiklin sifatnya amfoter yaitu dapat bersifat asam atau basa, tergantung kondisi lingkungannya. Tetrasiklin akan bersifat asam dalam suasana basa dan sebaliknya akan bersifat basa dalam suasana atau lingkungan asam kuat. 3ifat basa tetrasiklin disebabkan oleh adanya radikal dimetil amino yang terdapat dalam struktur kimia tetrasiklin, sifat asamnya disebabkan oleh adanya radikal hidroksi fenolik. "agi obat-obat yang berupa asam lemah atau basa lemah, pengaruh p* terhadap ke#epatan absorpsi sangat besar, karena p* akan menentukan besarnya fraksi obat dalam bentuk tak terionkan &molekul. Titik 4soelektrik : nilai p* dimana senya%a memiliki jumlah muatan negatif yang sama dengan jumlah muatan positifnya (bermuatan netral atau tidak bermuatan). - ada p* 5 titik isoelektriknya, akan bermuatan positif, - ada p* , titik isoelektriknya, akan bermuatan negatif. - ada titik isoelektrik ini senya%a dalam bentuk molekul atau tidak terion sama sekali.

Titik isoelektrik dari tetrasiklin adalah 6666 Tetrasiklin paling banyak terabsorbsi di * 7,8 ( paling banyak bentuk molekul ) 9nhan#er pada ( ropilenglikol 0 ( #osol)ent ) mekanismenya meningkatkan permeabiltas dengan #ara meningkatkan kelarutan

P5 P6 :urosemid : "13 ( ( disolusi dan permeasi dua-duanya sulit ) ada pemberian se#ara oral, obat ini hanya sekitar 7; < yang dapat terabsorpsi. 3angat rendahnya fraksi obat yang terabsorpsi tersebut merupakan akibat dari kelarutannya yang sangat ke#il, karena furosemid sangat sukar larut dalam air (Anonim, 2==8). *ukum :i#k pertama, ke#epatan disolusi dapat dinyatakan dengan persamaan (1arstensen, 2='():

d1&dt > ke#epatan disolusi D > koe- fisien difusi A > luas bidang difusi ? > )olume medium disolusi h > tebal lapisan difusi 1s kelarutan (solubility) bahan obat 1b > kadar obat yang terlarut setelah %aktu t. ada kondisi sink (1s ,, 1b) persamaan (2) dapat diubah menjadi:

d1&dt dapat ditingkatkan melalui peningkatan A dan 1s. 1ara praktis untuk meningkatkan kedua parameter tersebut dapat dilakukan pra- perlakuan terhadap bahan obat melalui pem- bentukan dispersi padat. embentukan dispersi padat ini memungkinkan terjadinya : enge#ilan ukuran partikel erubahan struktur internal @ristal Terbentuknya #ampuran eutek- tik Terjadinya larutan padat dan terbentuknya ikatan kompleks antara bahan obat dan bahan pemba%a Masing-masing merupakan pendu- kung untuk meningkatkan ke#epatan disolusi bahan obat (1hiou dan .iegelman, 2='2). Adanya peningkatan kecepatan disolusi ini akan disertai peningkatan kecepatan absorpsi obat, sehingga ketersediaan hayatinya juga akan meningkat (Shargel and Yu, 1993; Pan et al , !"""# arameter @etersediaan hayati : A!1, tmaks dan 1p maks. menggambarkan jumlah absorpsi obat : A!1 dan 1p maks menggambarkan jumlah absorpsi obat : t maks dan 1p maks

A!1 Jumlah total obat aktif yang mencapai sirkulasi sistemik. AUC merupakan area di bawah kurva kadar obat dalam plasma waktu dari t = 0 sampai t = ~

Cp maks Konsentrasi obat maksimum dalam plasma. Pada konsentrasi maksimum, laju absorpsi obat sama dengan laju eliminasi

.umus 1p; : tinggal ditukar posisi 1p; dengan ?d

tmaks :Waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar maksimum

Anda mungkin juga menyukai