Anda di halaman 1dari 16

MEKANISME KERJA OBAT

Apt,Romauli Anna Theresia


Marbun,S.Farm,M,Si
Faktor-faktor yg mempengaruhi
• Sifat fisikokimia
1. Kelarutan
2. Koefisien partisi
3. Derajat ionisasi
• Struktur kimia
1. Resonansi & efek induksi
2. Potensial reduksi-oksidasi
3. Tipe ikatan
• Konformasi Spatial
1. Atom Kiral
2. Optis Aktif/Stereoisomer
Kelarutan (s)
• Adalah takaran suatu zat dapat melarut pd pelarutnya pada
suhu dan tekanan tertentu.
• Obat yg diberikan scr oral akan melintasi membran
semipermiabel sebelum mencapai target obat.(tgt kelarutan
obat dlm lemak dan dlm cairan)
• Faktor yg mempengaruhi kelarutan obat:
- tingkat absorpsi
- kondukstivitas elektrik
- struktur & ukuran molekul
- stereokimia
- struktur elektronik
Koefisien Partisi (P)
• Koef. partisi suatu obat ditetapkan sbg
tetapan kesetimbangan kadar obat dlm kedua
fase
P = konsentrasi obat dlm lapisan lemak
Konsentrasi obat dlm lapisan air
• Koef. partisi biasanya ditentukan scr in vitro dg menggunakan n-oktanol sbg fase
lemak dan dapar fosfat dg pH 7,4 sebagai fase air
• Koef. Partisi sangat mempengaruhi cara obat mencapai situs kerja. Biasanya Obat
disebarkan melalui darah, obat harus menembus dan melintasi sel untuk
mencapai situs kerjanya. Jadi koef. Partisi menentukan jaringan mana saja yang
dapat dicapai oleh senyawa tertentu
Derajat Ionisasi (pKa,pKb)
• Aktivitas biologis obat (sifat asam-basa) scr langsung
berhubungan dengan derajat ionisasinya.
• Penentuan derajat ionisasi menurut Handerson-
Hasselbach :
- Asam : pKa = pH + log (asam tak terdisosiasi)
log (asam terionisasi)
- Basa : pKb = pH + log (basa terionisasi)
log (basa tak terionisasi)
• Penambahan der. Ionisasasi menambah kelarutan obat dalam
air dan mengurangi kelarutannya dlm lemak
Resonansi & Efek Induksi
• Konsep resonansi dimulai dg menghadirkan molekul dua atu
lebih struktur yg berbeda dlm distribusi elektronnya, bukan
atomnya melainkan penataan ulang, dll.
• Tdk seperti teori resonansi, efek induksi adalah efek
elektronik yg dapat diukur. Efek Induksi disebabkan oleh
pembagian elektron atau pertukaran tempat selama
berikatan.
• Atom yang menyerang elektron lbh kuat daripada atom H
mempunyai efek induksi yg negatif
Potensial Reduksi-Oksidasi
• Potensial Redoks ditunjukkan dgn hubungan
volt thd standard elektroda H pada 0 volt dan
memperlihatkan senyawa yg kehilangan
elektron (oksidasi) dan memperoleh elektron
(reduksi)
Tipe Ikatan
a. Ikatan Kovalen
Ik. Kovalen dibentuk oleh interaksi elektron
dari atom-atom yg berbeda. Tiap dua atom
memberikan elektronnya, kemudian ikatan
dibentuk scr bersama sehingga
menghasilkan ikatan sigma
Tipe Ikatan
b. Ikatan Hidrogen
Ikatan H merupakan ikatan lemah (1 – 5 kkal)
dpt dg mudah terdissosiasi meskipun dg
pemanasan. Parameter terbatas ikatan H
ditetapkan scr signifikan utk kebanyakan
antaraksi obat-reseptor. Contoh: ikatan -
heliks protein dg pasangan basa DNA
Tipe Ikatan
c. Ikatan van Der Waals
• ikatan ini terdapat di antara semua atom bahkan
atom gas mulia dan didasarkan atas kepolaran-
pengimbasan asimetri dlm awan elektron atom oleh
inti atom tetangganya (atom positif)
• Setiap ik vdw memberikan energi yg sangat rendah
bagi semua sistem, tetapi sejumlah besar gayanya
dpt menumpuk menjadi energi yg lebih besar
Tipe Ikatan
d. Antaraksi hidrofob
Ikatan hidrofob mempunyai peranan penting,
antara lain utk memantapkan konformasi
protein, dlm pengangkutan lipid oleh protein
plasma dan untuk mengikatkan steroid pd
reseptornya
Tipe Ikatan
e. Ikatan Ion
• Ikatan ion terbentuk diantara ion-ion
bermuatan berlawanan. Energi ikatan dpt
mendekati bahkan melebihi ikatan kovalen.
• Ikatan ion dpt tjd di mana2, krn bekerja
sepanjang jarak yg jauh dan sangat berperan
dlm kerja obat yang dpt terionkan
CARA /MEKANISME KERJA OBAT
1. Mempengaruhi kerja enzim (antikolesterol, antipirai)
2. Mempengaruhi proses transport dlm tubuh; ketelapan
membran biologi
- mekanisme pembawa
- transport aktif
3. Mempengaruhi tekanan osmotik (diuretik)
4. Pembentukkan kompleks (Obat-Reseptor)
5. Netralisasi (Antasida)
6. Mempengaruhi biosintesis mikroorganisme (antibiotik)
7. Mekanisme agen khelat (vit B12)
Kerja Obat Terhadap Enzim
1. Inhibitor Enzim 2. Aktivator enzim
• sering disebut jg sbg bekerja dg cara:
antimetabolit krn tjd a. Mengubah konformasi dan
metabolisme substrat yg muatan melalui ikatan ion dg
terputus (antagonis) shg aksi enzim scr langsung
enzim terhambat. Dg
menghambat kerja enzim yg b. Menghambat aktivasi enzim
berkaitan dg tahap melalui antaraksi ion dg inhibitor
pengendalian kecepatan suatu
reaksi, maka kerja obat akan
sangat efektif
• Bekerja dg cara :
a. reversibel
b. irreversibel
Syarat Obat Antimetabolit
1. Mpy struktur yg mirip dg subsrat/metabolit normal
yg cocok dan mengikat enzim dg cara yg sama
2. Inhibitor hrs mencapai tempat enzim sasaran dg
tepat. Faktor yg mempengaruhi adalah kecep.
Ekresi, metabolisme dan memiliki ratio
lipofil/hidrofil utk transport sasaran
3. Aksi inhibitor harus terbatas pd enzim sasaran shg
menunjukkan aksi yg khusus
Contoh Inhibitor reversibel
Penggunaan dlm Enzim yg dihambat Nama obatnya
klinik
Antibakteri Dihidrofolat reduktase Trimetoprim
Antihipertensi Enzim pengubah kaptopril
angiotensin

Contoh Inhibitor irreversibel


Penggunaan dlm Enzim yg dihambat Nama obatnya
klinik
Antibakteri Dihidropteroat sintetase Sulfonamid
Antibiotik transpeptidase Penisilin, sefalosporin

Antidepresan Monoamin oksidase Derivat hidrazin

Anda mungkin juga menyukai