Marbun,S.Farm,M,Si Faktor-faktor yg mempengaruhi • Sifat fisikokimia 1. Kelarutan 2. Koefisien partisi 3. Derajat ionisasi • Struktur kimia 1. Resonansi & efek induksi 2. Potensial reduksi-oksidasi 3. Tipe ikatan • Konformasi Spatial 1. Atom Kiral 2. Optis Aktif/Stereoisomer Kelarutan (s) • Adalah takaran suatu zat dapat melarut pd pelarutnya pada suhu dan tekanan tertentu. • Obat yg diberikan scr oral akan melintasi membran semipermiabel sebelum mencapai target obat.(tgt kelarutan obat dlm lemak dan dlm cairan) • Faktor yg mempengaruhi kelarutan obat: - tingkat absorpsi - kondukstivitas elektrik - struktur & ukuran molekul - stereokimia - struktur elektronik Koefisien Partisi (P) • Koef. partisi suatu obat ditetapkan sbg tetapan kesetimbangan kadar obat dlm kedua fase P = konsentrasi obat dlm lapisan lemak Konsentrasi obat dlm lapisan air • Koef. partisi biasanya ditentukan scr in vitro dg menggunakan n-oktanol sbg fase lemak dan dapar fosfat dg pH 7,4 sebagai fase air • Koef. Partisi sangat mempengaruhi cara obat mencapai situs kerja. Biasanya Obat disebarkan melalui darah, obat harus menembus dan melintasi sel untuk mencapai situs kerjanya. Jadi koef. Partisi menentukan jaringan mana saja yang dapat dicapai oleh senyawa tertentu Derajat Ionisasi (pKa,pKb) • Aktivitas biologis obat (sifat asam-basa) scr langsung berhubungan dengan derajat ionisasinya. • Penentuan derajat ionisasi menurut Handerson- Hasselbach : - Asam : pKa = pH + log (asam tak terdisosiasi) log (asam terionisasi) - Basa : pKb = pH + log (basa terionisasi) log (basa tak terionisasi) • Penambahan der. Ionisasasi menambah kelarutan obat dalam air dan mengurangi kelarutannya dlm lemak Resonansi & Efek Induksi • Konsep resonansi dimulai dg menghadirkan molekul dua atu lebih struktur yg berbeda dlm distribusi elektronnya, bukan atomnya melainkan penataan ulang, dll. • Tdk seperti teori resonansi, efek induksi adalah efek elektronik yg dapat diukur. Efek Induksi disebabkan oleh pembagian elektron atau pertukaran tempat selama berikatan. • Atom yang menyerang elektron lbh kuat daripada atom H mempunyai efek induksi yg negatif Potensial Reduksi-Oksidasi • Potensial Redoks ditunjukkan dgn hubungan volt thd standard elektroda H pada 0 volt dan memperlihatkan senyawa yg kehilangan elektron (oksidasi) dan memperoleh elektron (reduksi) Tipe Ikatan a. Ikatan Kovalen Ik. Kovalen dibentuk oleh interaksi elektron dari atom-atom yg berbeda. Tiap dua atom memberikan elektronnya, kemudian ikatan dibentuk scr bersama sehingga menghasilkan ikatan sigma Tipe Ikatan b. Ikatan Hidrogen Ikatan H merupakan ikatan lemah (1 – 5 kkal) dpt dg mudah terdissosiasi meskipun dg pemanasan. Parameter terbatas ikatan H ditetapkan scr signifikan utk kebanyakan antaraksi obat-reseptor. Contoh: ikatan - heliks protein dg pasangan basa DNA Tipe Ikatan c. Ikatan van Der Waals • ikatan ini terdapat di antara semua atom bahkan atom gas mulia dan didasarkan atas kepolaran- pengimbasan asimetri dlm awan elektron atom oleh inti atom tetangganya (atom positif) • Setiap ik vdw memberikan energi yg sangat rendah bagi semua sistem, tetapi sejumlah besar gayanya dpt menumpuk menjadi energi yg lebih besar Tipe Ikatan d. Antaraksi hidrofob Ikatan hidrofob mempunyai peranan penting, antara lain utk memantapkan konformasi protein, dlm pengangkutan lipid oleh protein plasma dan untuk mengikatkan steroid pd reseptornya Tipe Ikatan e. Ikatan Ion • Ikatan ion terbentuk diantara ion-ion bermuatan berlawanan. Energi ikatan dpt mendekati bahkan melebihi ikatan kovalen. • Ikatan ion dpt tjd di mana2, krn bekerja sepanjang jarak yg jauh dan sangat berperan dlm kerja obat yang dpt terionkan CARA /MEKANISME KERJA OBAT 1. Mempengaruhi kerja enzim (antikolesterol, antipirai) 2. Mempengaruhi proses transport dlm tubuh; ketelapan membran biologi - mekanisme pembawa - transport aktif 3. Mempengaruhi tekanan osmotik (diuretik) 4. Pembentukkan kompleks (Obat-Reseptor) 5. Netralisasi (Antasida) 6. Mempengaruhi biosintesis mikroorganisme (antibiotik) 7. Mekanisme agen khelat (vit B12) Kerja Obat Terhadap Enzim 1. Inhibitor Enzim 2. Aktivator enzim • sering disebut jg sbg bekerja dg cara: antimetabolit krn tjd a. Mengubah konformasi dan metabolisme substrat yg muatan melalui ikatan ion dg terputus (antagonis) shg aksi enzim scr langsung enzim terhambat. Dg menghambat kerja enzim yg b. Menghambat aktivasi enzim berkaitan dg tahap melalui antaraksi ion dg inhibitor pengendalian kecepatan suatu reaksi, maka kerja obat akan sangat efektif • Bekerja dg cara : a. reversibel b. irreversibel Syarat Obat Antimetabolit 1. Mpy struktur yg mirip dg subsrat/metabolit normal yg cocok dan mengikat enzim dg cara yg sama 2. Inhibitor hrs mencapai tempat enzim sasaran dg tepat. Faktor yg mempengaruhi adalah kecep. Ekresi, metabolisme dan memiliki ratio lipofil/hidrofil utk transport sasaran 3. Aksi inhibitor harus terbatas pd enzim sasaran shg menunjukkan aksi yg khusus Contoh Inhibitor reversibel Penggunaan dlm Enzim yg dihambat Nama obatnya klinik Antibakteri Dihidrofolat reduktase Trimetoprim Antihipertensi Enzim pengubah kaptopril angiotensin
Contoh Inhibitor irreversibel
Penggunaan dlm Enzim yg dihambat Nama obatnya klinik Antibakteri Dihidropteroat sintetase Sulfonamid Antibiotik transpeptidase Penisilin, sefalosporin