Anda di halaman 1dari 25

1 1.

PEMERIKSAAN FISIK TAHAP PRA RUMAH SAKIT

Pendahuluan

Pengumpulan data sangat penting dalam penanganan pasien baik kasus trauma ataupun kedaruratan medis. Pengumpulan data yang sistematik akan mempermudah paramedik untuk menentukan kondisi korban. Juga sangat penting sebagai data dasar untuk menentukan apakah korban perlu dikirim ke RS atau dipertahankan di lokasi. Paramedik harus madmpu melakukan pemeriksaan secara sistematik. Dalam pemeriksaan ini paramedik harus menggunakan semua indranya untuk melakukannya. Paramedik harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam mencari data dari pasien. Dalam beberapa hal paramedik juga membutuhkan bantuan tenaga lain untuk mendapatkan data tertentu seperti x-ray, laboratorium, dll. Namun, kemampuan dasar paramedik untuk mendapatkan data obyekti maupun subyekti harus dikuasai secara baik, karena hal itu sangat penting dalam kerja seharihari. !esalahan dalam pemeriksaan akan membuat paramedik menentukan keputusan yang tidak tepat bahkan dapat membahayakan nya"a korban.

1.2

Data Subyektif

#erupakan data yang didapatkan dati pasien atau orang lain yang menjadi saksi dalam kasus ini. Secara dasar, data-data ini berupa keluhan pasien$ apa yang ia rasakan, bagaimana perasaaannya serta bagaimana orang lain menyaksikan kejadian itu. Pada kasus pra-rumah sakit, akan sangat berguna apabila paramedik mampu mendapatkan data dengan menggunakan teknik pemeriksaan yang singkat dan menyeluruh yang membuat pemeriksaan dapat dilakukan dalam "aktu yang lebih singkat. %ntuk mendapatakna data subyekti , &S'#P()* merupakan teknik yang umum dipakai untuk mendapatakan gambaran umum kejadian, sedangkan &+P,RS-* digunakan untuk mendapatkan data yang lebih ter okus$ khususnya pada kedaruratan medis. 'da tiga langkah dalam proses pengumpulan data. /ase Perkenalan. paramedik harus mengenalkan diri sendiri khususnya jika pasien sadar. Jika perlu jelaskan mengenai tujuan pemeriksaan.

/ase !erja. parameidk mengumpulakan data yang dibutuhkan. #edik harus mendengar dan memperhatikan setiap keluhan atau setiap in ormasi yang telah didapatkan. #edik juga harus memastikan data subyekti ini dengan data obyekti yang didapatkan.

/ase !esimpulan. paramedik menyimpulkan data yang didapatkan dan jika mungkin tentukan masalah utama yang menyebabkan korban datang atau memanggil bantuan medis. Pada tahap ini paramedik juga harus merencanakan tindakan apa yang dibutuhkan termasuk kemungkinan re eral ataupun e0akuasi.

1.2.1

Pen u!"ulan Data Subyektif U!u!

&S'#P()* adalah enam komponen data subyekti yang harus didapatkan medik dari pasien, keluarga, saksi kejadian ataupun dari & irst aider* ataupun orang yang pertama menemukan korban. %ntuk mendapatkan data ini, medik sebaiknya menggunakan pertanyaan terbuka yang akan memberi ja"aban yang luas dan banyak. 1ontoh$ &'pa yang anda rasakan2*, &apa 3saja yang anda alami2*, 4indari penggunaan pertanyaan tertutup yang hanya akan mendapatkan ja"aban &ya* atau &tidak*. Data-data yang dikumpulakan akan digunakan sebagai dasar pemberian tindakan pada pasien. Data-data ini terdiri dari. &Sign 5 Symptoms* 6 -anda 5 7ejala Perhatikan tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh pasien. Sebagai contoh, keluhan sesak napas, nyeri kepala, nyeri dada atau perut harus segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan area yang dikeluhkan untuk mencari adakah cedera atau masalah yang mengancam nya"a. Selalu pikirkan akan adanya masalah yang mengancam nya"a yang berkaitan dengan keluhan yang disampaikan oleh pasien. &'llergies* 6 Ri"ayat 'lergi Pada pemeriksaan ini pastikan apakah pasien memiliki ri"ayat alergi terhadap obat, makanan atau hal-hal lain seperti debu, bulu, dll. Pemeriksaan ini dapat juga diperkuat dengan penemuan adanya &medic alert* seperti gelang, kalung, dll. Ri"yat alergi ini sangat penting karena kemungkinan pasien akan membutuhkan tindakan lebih lanjut seperti pembedahan dan pera"atan lanjutan di rumah sakit. Determine "hether the patient has any allergies to medications, ood or en0ironmental agents &#edications* 6 Pengobatan 8ang Sedang Dijalani Pemeriksaan ini mengetahui apakah pasien sedang menjalani pengobatan atau tidak. Pastikan apakan pasien mengkonsumsi.

+bat-obatan resep dokter +bat-obatan bebas +bat-obatan kontrasepsi 9!:;

+bat-obatan terlarang 9narkoba;

%ntuk memastikan apakah ada pengobatan yang sedang dijalani, maka saat melakukan pemeriksaan isik, periksa juga kantung korban untuk mencari adanya obat-obatan yang mungkin disimpannya. Data ini sangat penting karena dengan demikian akan memberikan data untuk memperkuat keterangan korban sekaligus dapat memperkirakan kondisi korban. 1ontoh, saat ditemukaannya obat anti hipertensi di kantung korban, mungkin korban menderita hipertensi atau kondisinya karena e ek samping dari obat-obat yang sedang dikonsumsinya. &Past #edical 4istory* 6 Ri"ayat !esehatan #asa (alu Pastikan adanya kondisi yang diderita korban seperti epilepsi, penyakit jantung, diabetes atau gangguan ungsi ginjal, dll. Juga tanyakan adanya ri"ayat pembedahan atau pera"atan rumah sakit, atau apakah korban sedang di ba"ah penga"asan dokter. <ni sangat penting karena masalah ini dapat memperburuk kondisi korban atau mempercepat penurunan kondisi korban. &(ast #eal* 6 #akan -erakhir <ni berarti mencari apakah ada yang telah dimakan korban sebelum mengalami masalah. 'pakah ia memakan atau meminum sesuatu. Pastikan anda telah memeriksa hal-hal berikut.

'pa jenis makanan = minuman yang telah dikonsumsi !apan makanan = minuman ini dikonsumsi Jumlah makanan = minuman yang telah dikonsumsi

Data-data ini sangat penting karena pasien mungkin membutuhkan pera"atan lebih lanjut dan membutuhkan anestesi atau pembedahan. &)0en (ead -o <njury* 6 !ejadian 8ang #enyebabkan 1edera atau Sakit Dat-data ini akan memberikan gamba"an bagaimana kecelakaan atau sakit itu terjadi. Dari data ini pula dapat disimpulkan bagaimana cedera ini terjadi dan penyebab cedera. Dari hal ini dapat diperkirakan pula seberapa jauh cedera yang terjadi. Namun, dalam melakukan pemeriksaan ini medik haruslah bijaksana, karena &accident* menjadi masalah yang sensiti khususnya di lingkungan perusahaan. Saat menanyakan kejadian, gunakan tonasi kata yang sesuai, jika tidak maka akan terlihat seperti &in0estigasi kecelakaan* oleh polisi. Jangan menghakimi pasien, biarkan pasien menceritakan kejadian dari sudut pandangnya. 'nda mungkin dapat mengkon irmasi masalah tersebut dengan saksi yang ada.

1.2.2

Pen u!"ulan Data Subyektif Te#f$ku%

Pemeriksaan ini ditujukan untuk mencari & okus masalah*. 4al ini sangat penting saat menghadapi masalah kedaruratan medis. :agaimanapun, hal ini juga sangat berguna untuk menentukan tingkat keparahan masalah korban. <ngatlah jembatan keledai ini &+P,RS-* &+nset* 6 #unculnya #asalah 8ang -erjadi -anyakan bagaimana dan kapan masalah tersebut terjadi, apakah muncul secara mendadak atau bertahap atau apakah juga berkaitan dengan akti itas yang dilakukan. 1ontoh, &'pa yang sedang anda lakukan saat nyeri tersebut datang2* &Pro0ocation = Palliation* 6 /aktor 8ang memperberat atau memperburuk -anyakan apa yang memperburuk keadaan dan apa yang memperingan masalah yang terjadi. Jika ada pengobatan yang dikonsumsi, apakah masalah yang dialami dapat diringankan atau justru makin buruk atau tidak ada e ek sama sekali. &,uality and >uantity* 6 Seberapa parah masalah yang dialami #inta pasien untuk menggambarkan bagaimanan masalah itu dirasakannya. 1ontoh, jika pasien mengeluh nyeri, minta korban untuk menggambarkan nyeri yang dialaminya, apakah rasa seperti diremas, tertusuk-tusuk, nyeri seperti ditekan, panas, dll. 7unakan pertanyaan terbuka seperti & bagaimana rasa nyerinya pak2* 4indarilah pertanyaan tertutup seperti ?'pakah nyerinya seperti ditusuk2@ -anya juga apakah masalah yang dihadapinya menyebabkan ia tak mampu bekerja atau bergerak. &Region and Radiate* 6 Dimana dan !emana rasa nyeri menyebar tanya pasien dimana masalah bermula, dada2 Perut2 'tau bagian tubuh yang lain. !emudian tanyakan juga apakah nyerinya juga menyebar ke bagian tubuh yang lain. #isalkan, pasien mengeluh nyeri dada, tanyakan apakah nyeri menyebar ke tempat lain seperti rahang, atau lengan, dll. &Se0erity* 6 -ingkat !eparahan #inta korban untuk menggambarkan tingkat keparahan masalah yang dialami, minta untuk membuat skala antara A hingga A3, A adalah yang terparah. 1ek penampilan pasien untuk mengkon irmasi tingkat keparahan masalahnya. &-ime* 6 Baktu durasi #inta pasien untuk menceritakan seberapa lama masalah telah terjadi. Jangan mengira bah"a pasien memanggil anda sesaat setelah merasakan masalahnya$ seringkali pasien

datang ke anda setalh kondisinya memburuk untuk beberapa hari atau jam. Panjang "aktu munculnya gejala sangat penting untuk dicatat.

1.&

Data 'byektif

Data obyekti berarti data yang dapat diperiksa oleh medik dengan mengguankan teknik pemeriksaan. Data-data ini didapatkan melalui pemeriksaan isik terhadap pasien. 'da empat teknik pemeriksaan yang digunakan dalam pemeriksaan isik ini.

<nspeksi Palpasi Perkusi 'uskultasi

:anyak peralatan yang dapat digunakan dalam pemeriksaan isik, namun ada beberapa yang harus ada di klinik di lokasi kerja.

Sthethoscope Sphygmomanometer -hermometer Senter

1.&.1
<nspeksi

Teknik Da%a# Pe!e#ik%aan

'dalah metode obser0asi yang digunakan saat pemeriksaan isik. -eknik ini mengguanakan penglihatan, penciuman dan pendengaran untuk mengetahui kondisi normal atau adanya de0iasi dari bagian tubuh yang diperiksa. #etode ini adalah langkah pertama dalam pemeriksaan isik. Dalam pengkajian isik, lakukan pemeriksaan dengan melihat penampilan umum. Perhatikan penampilan umum, setelah penampiilan ini lanjutkan pemeriksaan dengan pengkajian yang sistematis selanjutnya. !etika melakukan pemeriksaan ini, pastikan bah"a penerangan dan sinar cahaya cukup untuk melakukan pemeriksaan. Palpasi #erupakan metode untuk &merasakan* dengan tangan saat pemeriksaan isik. Dengan pemeriksaan ini anda dapat menentukan.

-ekstur 9kasar=halus; Suhu 9hangat = panas = dingin; !elembaban 9kering, basah atau lembab; 7erakan 9diam atau tremor otot; !onsistensi jaringan 9padat atau berair; Sen%iti(ita% )a ian Tan an

Bagian tangan yang dipakai

Hal Yang Dapat Dirasakan

Jari-jari 9ujung jari; Permukaan tangan Punggung tangan

'danya gerakan halus jaringan atau pulsasi 7etaran yang mungkin terjadi 9i.e., thrills, remitus; Suhu kulit

Pal"a%i Jenis Palpasi Ringan Tujuan Digunakan untuk ada tidaknya abnomalitas permukaan 9contoh, tekstur, suhu, kelembaban, elastisitas, pulsasi, organ-oran super isial, dll; Digunakan untuk meraba organ dalam dan masa untuk melihat ukuran, bentuk, simetris atau mobiltasnya Teknik -ekan kulit C hingga D inci dengan ujung jari

Palpasi Dalam

-ekan kulit sedalam AC hingga E inci dengan tekanan yang mantap. #ungkin diperlukan juga tangan lainnya untuk membantu penekanan 7unakan dua tangan, satu tangan pada sisi masingmasing bagian tubuh atau organ yang diperiksa

Palpasi :imanual Digunakan untuk mengkaji organ 9gunakan teknik ini dalam di rongga abdomen. dengan hati-hati karena mungkin

akan merangsang nyeri atau mengganggu organ internal tubuh;

-angan yang di bagian atas digunakan untuk memberikan tekanan ketika tangan yang di ba"ah digunakan untuk memeriksa jaringan yang dalam 7unakan satu tangan untuk menekan secara dalam dinding perut abdominal untuk menggerakkan jaringan dalam arah tangan yang lainnya, dan gunakan tangan tersebut untuk merasakan jaringan yang diperiksa

Perkusi %ntuk mengetuk bagian tubuh untuk memeriksa nyeri tekan atau suara yang ber0ariasi sesuai dengan ketebalan atau isi jaringan di ba"ahnya. Dua jenis perkusi yang digunakan tergantung pada tujuan pemeriksaan ini. Pemeriksaan ini biasanya digunakan untuk memeriksa setelah area tersebut telah dipalpasi. TEKNIK PERKUSI JENIS PERKUSI Perkusi Secara (angsung TUJUAN %ntuk memeriksa nyeri tekan atau nyeri TEKNIK PE ERIKSAAN Secara langsung lakukan ketukan ke bagian tubuh yang dicurigai dengan satu atau dua jari secara lembut (etakkan jari tengah di bagian tubuh yang diperiksa !emudian dengan jaringan yang lain ketuk jari yang menempel di tubuh 9gunakan tangan yang dominan ini;. -ekuk pergelangan tangan. Dengarkan suara yang dihasilakan oleh ketukan jari 9dilakukan dengan

Perkusi -idak (angsung

Digunakan untuk memeriksa suara di dada atau abdomen$ timpani, resonans, hiperresonan, pekak, suara datar.

menggerakan pergelangan tangan secara cepat seperti saat melakukan suntikan <#;

SUARA PERKUSI Jenis -impani Resonan Penye!a! %dara di ba"ah jaringan Sebagian seperti campuran air dan jaringan padat Suara "#nt#$

Seperti suara %dara di pipi, atau udara di gendang saluran usus 4ollo" Suara normal paru Paru yang mengalami em isema

4iperresonan

:agian udara lebih :ooming banyak Jaringan padat

Dullness 'uskultasi

Suara pekak 4ati, limpa, jantung

#endengar berbagai suara napas, jantung dan usus menggunakan stetoskop. Stetoskop yang bagus setidaknya memiliki.

&)ar plug* yang pas di telinga Panjang tidak lebih dari AF inci dengan diameter internal tidak melebihi A=G inci #emiliki sisi dia ragma dan bell

Sisi dia ragma dan bell digunakan untuk mendeteksi berbagai suara secara secara terpisah. Pen unaan Si%i Diaf#a !a dan )ell Tujuan Teknik

Dia ragma

%ntuk mendeteksi suara -empelkan dan tekan secara yang tinggi 9seperti suara mantap di bagian tubuh napas, jantung normal dan yang diperiksa suara usus; #endengarkan suara yang (etakkan bagian bell di atas rendah 9contoh suara bagian tubuh secara halus abnormal jantung dan &bruits*;

:ell

!etika melakukan auskultasi terhadap pasien, e0aluasi rekuensi, intensitas, durasi, jumlah dan kualitas suara.

1.&.2

Keadaan U!u!

Pemeriksaan ini untuk mengetahui keadaan umum kesehatan pasien. Jika pasien dalam keadaan normal, maka akan ditemukan bah"a pasien kooperati , gerakannya terarah, dan hanya merasa sedikit tegang atau cemas. Sebaliknya jika pasien kritis atau memburuk mungkin ditemukan kondisi yang tidak kooperati , bingung, gerakan tidak terarah, gemetar dan tmerasa sangat cemas atau bahkan agitati . Pada saat pemeriksaan ini akan didapatkan kesan umum mengenai keadaan pasien.

1.&.&

Pe!e#ik%aan Tanda*tanda +ital

-anda-tanda 0ital akan memberikan in ormasi keadaan pasien apakah dalam keadaan baik atau memburuk, bahkan dapat memberikan in ormasi seberapa parah kondisinya. Sebagian besar hasi pemeriksaan akan menunjukkan status ungsi organ-organ 0ital pada saat pemeriksaan. Pernapasan Paramedik dapat mengkaji pernapasan untuk melihat jumlah, irama, suara serta adekuat tidaknya pernapasan. Pernapasan yang normal akan memiliki kriteria seperti di ba"ah ini. Jumlah . G 6 E3 =min <rama. teratur !edalaman . pergerakan dada seimbang kiri kanan dengan ukuran sekitar A-E inci

Keterangan N$#!al A"neu )#adi"neu Ta,hy"nea Hi"e#(entila%i Hi"$(entila%i -heyne*St$ke% Ku%%!aul G 6 E3 per menit dan teratur -idak ada pernapasan H G = menit dan teratur I E3 = menit dan teratur !ecepatan dan kedalaman meningkat !ecepatan dan kedalaman menurun 'danya periode antara apneu and hiper0entilasi Napas yang sangat dalam dengan ritme teratur

Pe#n"a%an )i$t.% 'pneu yang berselang seling dengan munculnya napas yang /ata0ia1 kedalamanya ber0ariasi 9sebagian besar dangkal;, serta tidak teratur

)i%in Na"a% Suara BheeJing 9&mengi*; Penye!a! !onstriksi 9penyempitan; pada bronkhioli di paru-paru

Snoring 9&ngorok*; Sumbatan sebagian saluran napas atas oleh lidah di dekat aring 7urgling 'danya cairan di saluran napas atas 9&kumur*; 1ro"ing or Stridor 'danya penyumpatan di saluran napas atas di dekat laring 9suaran kasar dan Partial obstruction o the upper air"ay at the le0el o the larynx jelas; Denyut Nadi

Denyut Nadi dapat dikaji dengan menggunakan palpasi di bagian radialis 9pergelangan tangan;, emoralis 9inguinal; atau karotid 9leher;. Denyut nadi normal akan memiliki kriteria.

Jumlah . K3 6 A33 per menit <rama teratur !ekuatan denyut sama secara bilateral

Disarankan untuk memeriksa denyut nadi dalam "aktu satu menit khususnya saat ketidaknormalan ditemukan 9contoh denyut ireguler; -ekanan Darah -ekanan darah dapat diperiksa melalui perkiraan kasar berdasarkan denyut nadi yang teraba. -etapi Pemeriksaan yang akurat hanya bisa didapat melalui pemeriksaan dengan alat 9spigmomanometer;.

Pe#ki#aan Ka%a# )e#da%a#kan Denyut Nadi 2an Te#aba Denyut Nadi 2an Te#aba Radialis /emoralis 1arotis Pe#ki#aan Tekanan Da#ah Mini!u!

K3 mm4g L3 mm4g G3 mm4g

Tekanan Da#ah N$#!al /den an %"i !$!an$!ete#1 Pa%ien De"asa 9laki-laki; Si%t$lik %mur M A33 9hingga AF3 mm4g; Dia%t$lik K3 6 N3 mm4g F3 6 G3 mm4g E=Q sistolik

De"asa 9perempuan; %mur M N3 9hingga AO3 mm4g; N3 M 9E P umur dlm tahun; batas atas :ayi dan 'nak-anak

normal L3 M 9E P umur dlm tahun; batas ba"ah normal -emperatur %ntuk pemeriksaan yang cepat, palpasi dengan punggung tangan dapat dilakukan, tetapi untuk pemeriksaan yang akurat harus dengan termometer. Te!"e#atu# Tubuh Pe!e#ik%aan +ral 9QK-QL.G o1; Rectal 'xilar -ingkat !esadaran %ntuk pemeriksaan yang cepat 9di &primary sur0ey*; periksa tingkat kesadaran dengan &'RP%*. -etpi untuk pemeriksaan detail, penggunaan 71S 97lasgo" 1oma Scale; lebih berguna untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Pemeriksaan 71S sangat penting untuk memeriksa status neurologis khususnya di kasus trauma seperti cedera kepala. Pemeriksaan ini dapat untuk menentukan tingkat keparahan cedera otak yang terjadi. Pemeriksaan ini menggunakan stimuli suara dan nyeri dan akan dinilai berdasarkan respon pasien 9pembukaan mata, pergerakan motorik dan respon suara; A o/ lebih tinggi dari oral A o/ lebih rendah dari oral 9H QK o1 or I QG o1; Demam, kedinginan, menggigil, gelisah N$#!al NL 6 A33 o/ De(ia%i H NL o/ or IA33 o/

Pe!e#ik%aan Neu#$l$ i%3 A+PU A 'lert Pasien sadar penuh, membuka mata spontan, dapat

menggerakkan kaki = tangan sebagaimana diperintahkan dan menja"ab pertanyaan yang sederhana secara benar + Respond to Roice Pasien hanya memberikan reaksi ketika dirangsang dengan suara, pasien mungkin hanya bereaksi dengan suara-suara yang tidak berarti, mengerang atau hanya membuka mata Respond to Pain Pasien hanya memberikan reaksi ketika dirangsang dengan sensasi nyeri 9contoh pijitan di kuku jari;, pasien hanya bereaksi dengan menarik, leksi atau bahkan ekstensi %nresponsi0e Pasien tidak menunjukkan reaksi sama sekali

Pe!e#ik%aan Neu#$l$ i%3 4-S K#%p#nen Resp#n Spontaneous Eye '"enin /Pe!bukaan Mata1 -o Roice -o pain None +e#bal Re%"$n%e +riented Nilai Keterangan O Q E A F #ata membuka secara spontan #ata membuka saat direspon oleh suara atau perintah #ata membuka dengan rangsang nyeri -idak ada respon +rientasi baik$ contoh pasien dapat menyebutkan nama, dan menyadari situasi di sekitarnya Pembicaraan membingungkan$ tidak dapat memberikan ja"aban yang in ormati , memberikan ja"aban yang tidak berhubungan dengan pertanyaan Pasien berkata-kata tetapi kacau tidak dalam susunan kalimat, dapat bersi at makian atau teriakan

1on used

<nnapropriate speech

<ncomprehensible speech None +beys 1ommand M$t$#i, Re%"$n%e (ocaliJes Pain (Message over 64k, truncated.)

Suara yang tidak berarti 9keluhan atau erangan; tetapi bukan suatu kata -idak ada response Secara spontan menggerakkan anggota badan sesuai perintah

A K F

Pen ka5ian Ke"e#a6atan /&1


'pril EOth, E33N

P)N7'#'-'N = +:S)RR'S<
-ahap kedua dalam pengumpulan data adalah pengamatan, dan pada praktiknya kita lebih sering menyebutnya dengan $b%e#(a%i. +bser0asi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan kepera"atan klien. -ujuan dari obser0asi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra.

4al-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan obser0asi 3


A. -idak selalu pemeriksaan yang akan kita lakukan dijelaskan secara rinci kepada klien 9meskipun komunikasi terapeutik tetap harus dilakukan;, karena terkadang hal ini dapat meningkatkan kecemasan klien atau mengaburkan data 9data yang diperoleh menjadi tidak murni;. #isalnya . ?Pak, saya akan menghitung na as :apak dalam satu menit? kemungkinan besar data yang diperoleh menjadi tidak 0alid, karena kemungkinan klien akan berusaha untuk mengatur na asnya.

E. #enyangkut aspek isik, mental, sosial dan spiritual klien. Q. 4asilnya dicatat dalam catatan kepera"atan, sehingga dapat dibaca dan dimengerti oleh pera"at yang lain. 1ontoh kegiatan obser0asi misalnya . terlihat adanya kelainan isik, adanya perdarahan, ada bagian tubuh yang terbakar, bau alkohol, urin, eses, tekanan darah, heart rate, batuk, menangis, ekspresi nyeri, dan lain-lain.

PEMERIKSAAN FISIK

-ahap ketiga dalam pengumpulan data adalah pemeriksaan isik. Pemeriksaan isik dalam kepera"atan digunakan untuk mendapatkan data objekti dari ri"ayat kepera"atan klien. Pemeriksaan isik sebaiknya dilakukan bersamaan dengan "a"ancara. /okus pengkajian isik kepera"atan adalah pada kemampuan ungsional klien. #isalnya , klien mengalami gangguan sistem muskuloskeletal, maka pera"at mengkaji apakah gangguan tersebut mempengaruhi klien dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari atau tidak. -ujuan dari pemeriksaan isik dalam kepera"atan adalah untuk menentukan status kesehatan klien, mengidenti ikasi masalah klien dan mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan kepera"atan. 'da 7 teknik dala! "e!e#ik%aan fi%ik yaitu . 1. In%"ek%i 'dalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. 1ahaya yang adekuat diperlukan agar pera"at dapat membedakan "arna, bentuk dan kebersihan tubuh klien. /okus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi . ukuran tubuh, "arna, bentuk, posisi, simetris. Dan perlu dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya. 1ontoh . mata kuning 9ikterus;, terdapat struma di leher, kulit kebiruan 9sianosis;, dan lain-lain. 2. Pal"a%i

Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba. -angan dan jari-jari adalah instrumen yang sensiti digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya tentang . temperatur, turgor, bentuk, kelembaban, 0ibrasi, ukuran. 8an kah*lan kah yan "e#lu di"e#hatikan %ela!a "al"a%i 3 S 1iptakan lingkungan yang nyaman dan santai. S -angan pera"at harus dalam keadaan hangat dan kering S !uku jari pera"at harus dipotong pendek. S Semua bagian yang nyeri dipalpasi paling akhir. #isalnya . adanya tumor, oedema, krepitasi 9patah tulang;, dan lain-lain. &. Pe#ku%i Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya 9kiri kanan; dengan tujuan menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk mengidenti ikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan. Pera"at menggunakan kedua tangannya sebagai alat untuk menghasilkan suara. Ada"un %ua#a*%ua#a yan di5u!"ai "ada "e#ku%i adalah . S$n$# . suara perkusi jaringan yang normal. Redu" . suara perkusi jaringan yang lebih padat, misalnya di daerah paru-paru pada pneumonia. Pekak . suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi daerah jantung, perkusi daerah hepar. Hi"e#%$n$#9ti!"ani . suara perkusi pada daerah yang lebih berongga kosong, misalnya daerah ca0erna paru, pada klien asthma kronik. 7. Au%kulta%i 'dalah pemeriksaan isik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. :iasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop. 4alhal yang didengarkan adalah . bunyi jantung, suara na as, dan bising usus. Sua#a tidak n$#!al yan da"at diau%kulta%i "ada nafa% adalah .

Rale% . suara yang dihasilkan dari eksudat lengket saat saluran-saluran halus perna asan mengembang pada inspirasi 9rales halus, sedang, kasar;. #isalnya pada klien pneumonia, -:1. R$n,hi . nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat inspirasi maupun saat ekspirasi. 1iri khas ronchi adalah akan hilang bila klien batuk. #isalnya pada edema paru. :hee;in . bunyi yang terdengar ?ngiiiT.k@. bisa dijumpai pada ase inspirasi maupun ekspirasi. #isalnya pada bronchitis akut, asma. Pleu#a F#i,ti$n Rub $ bunyi yang terdengar ?kering@ seperti suara gosokan amplas pada kayu. #isalnya pada klien dengan peradangan pleura.

Pendekatan "en ka5ian fi%ik dapat menggunakan . 1. Head t$ t$e /ke"ala ke kaki1 Pendekatan ini dilakukan mulai dari kepala dan secara berurutan sampai ke kaki. #ulai dari . keadaan umum, tanda-tanda 0ital, kepala, "ajah, mata, telinga, hidung, mulut dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal, punggung, genetalia, rectum, ektremitas. 2. R'S /Re(ie6 $f Sy%te! 9 %i%te! tubuh1 Pengkajian yang dilakukan mencakup seluruh sistem tubuh, yaitu . keadaan umum, tanda 0ital, sistem perna asan, sistem kardio0askuler, sistem persyara an, sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem muskuloskeletal dan integumen, sistem reproduksi. <n ormasi yang didapat membantu pera"at untuk menentukan sistem tubuh mana yang perlu mendapat perhatian khusus. &. P$la fun %i ke%ehatan 4$#d$n< 1=>2 Pera"at mengumpulkan data secara sistematis dengan menge0aluasi pola ungsi kesehatan dan mem okuskan pengkajian isik pada masalah khusus meliputi . persepsi kesehatan-penatalaksanaan kesehatan, nutrisi-pola metabolisme, pola eliminasi, pola tidur-istirahat, kogniti -pola perseptual, peran-pola berhubungan, akti itas-pola latihan, seksualitas-pola reproduksi, koping-pola toleransi stress, nilai-pola keyakinan. 7. D'EN4'ES /1==&1 #encakup . akti0itas = istirahat, sirkulasi, integritas ego, eliminasi, makanan dan cairan, hygiene, neurosensori, nyeri = ketidaknyamanan, perna asan, keamanan, seksualitas, interaksi sosial, penyuluhan = pembelajaran.

A#tikel yan )e#hubun an 3


Pengkajian !epera"atan 9E; Pengkajian !epera"atan

Pemeriksaan 71S

-ags. auskultasi, head to toe, inspeksi, obser0asi, palpasi, Pemeriksaan isik, pengkajian kepera"atan, perkusi, ros

Pe!e#ik%aan Fi%ik "ada ibu ha!il

Pemeriksaan isik %ntuk Pria Pemeriksaan isik untuk laki-laki terdiri dari memeriksa tubuh dan berbagai ungsi yang menggunakan prosedur seperti inspeksi, palpasi, mendengarkan dan perkusi. Selain itu, termasuk mengumpulkan ri"ayat medis 'nda, rincian tentang gaya hidup 'nda, semakin diskrining untuk penyakit, dan memiliki tes laboratorium. Sama seperti semua pemeriksaan lain, pemeriksaan isik untuk pria pertama akan mulai dengan dokter mengamati penampilan 'nda, mengajukan pertanyaan-pertanyaan umum 'nda tentang kesehatan 'nda dan mengukur berat badan 'nda. !emudian dokter akan memeriksa nadi, pernapasan, suhu tubuh dan tekanan darah. Sementara 'nda sedang duduk, dokter akan memeriksa kulit untuk luka atau kelainan, mata, telinga, hidung, mulut dan aring, kelenjar getah bening pada leher, tulang belakang dan otot-otot punggung, dan gerakan sendi.

!emudian 'nda akan diminta untuk berbaring di meja periksa dan dokter akan menggunakan stetoskop untuk memeriksa paru-paru dan jantung. Dokter juga dapat menggunakan palpasi dan perkusi untuk memeriksa bagian depan dada dan perut 'nda. Pemeriksaan isik untuk laki-laki selalu meliputi pemeriksaan rektum dan anus. Di sini, dokter akan menggunakan jari untuk melakukan pemeriksaan internal dan akan kemudian meraba kelenjar prostat untuk setiap kelainan. 'nda juga dapat mengharapkan dokter untuk memeriksa organ reproduksi untuk hernia dan bersiaplah untuk skrotum menjadi teraba. Setelah pemeriksaan isik sudah selesai, dokter akan duduk bersama 'nda dan meninjau hasil. Dia mungkin meminta 'nda untuk memiliki beberapa tes laboratorium dilakukan dan hasil tes ini juga akan dibicarakan dengan 'nda. :erdasarkan pemeriksaan isik untuk pria dan tes laboratorium, dokter akan merekomendasikan pera"atan, jika ada sesuatu yang salah, atau menyarankan 'nda pada kapan harus datang untuk memeriksa 'nda berikutnya. M$#e A#ti,le%3

Pemeriksaan medis Dengan Pasien (ansia #ens #edical 1heckup Pemeriksaan isik %ntuk Pria

Search

Pe!e#ik%aan Fi%ik3

-ekanan darah -est darah

#edical Record Pulse Rate Respiratory Rate -est %rine Rital Signs

Pemeriksaan medis Dengan Pasien (ansia Saat ini trend telah bergeser ke arah baik-baik dan sehat. +rang-orang terus mencari cara untuk memperbaiki diet mereka dan mendapatkan latihan yang baik. 4al ini juga berlaku untuk orang tua dan itulah sebabnya penting bagi 'nda untuk mengetahui, sebagai seorang tua, ketika 'nda harus pergi untuk pemeriksaan medis. #ore ..

Pe!e#ik%aan Fi%ik "ada ibu ha!il

PEMERIKSAAN FISIK PADA I)U (angkah Pemeriksaan /isik Pada <bu '. <n ormed 1onsent #enyambut ibu dan yang mendampingi ibu #emperkenalkan diri #enjelaskan prosedur yang akan dilakukan, maksud dan tujuannya #eminta persetujuan tindakan

:. Persiapan alat, perlengkapan, dan pasien Susun alat secara ergonomis 1uci tangan pakai sabun, bilas di air mengalir, keringkan dengan handuk bersih 'tur posisi pasien senyaman mungkin 9saat pemeriksaan tanda 0ital sebaiknya duduk=jika memungkinkan, pemeriksaan head to toe berbaring pada tempat tidur yang rata; 1. (angkah !erja A. (akukan penilaian secara sistematis keadaan umum klien, status nutrisi, "arna dan tekstur kulit dan pigmentasi E. Pemeriksaan tanda-tanda 0ital Perna asan . normal de"asa AK-E3 x=menit Nadi . normal K3-N3 x=menit #engukur suhu #engukur tekanan darah

Q. (akukan pemeriksaan kepala dan "ajah (akukan inspeksi dan palpasi kepala dan kulit kepala untuk melihat kesimetrisan, "arna rambut, adakah pembengkakan, kelembaban, lesi, edema (akukan inspeksi "ajah (akukan pemeriksaan mata (akukan inspeksi pada hidung Periksa mulut dan kerongkongan (akukan inspeksi telinga

O. Periksa leher Periksa kelenjar thyroid . lihat besar dan bentuknya, palpasi dengan jari, pasien diminta menelan, bila ada masa saat menelan . thyroid membesar Palpasi leher untuk merasakan adanya pembesaran kelenjar lim e, tentukan ukuran, bentuk, mobilitas, dan konsistensi F. Periksa dada (ihat dan palpasi payudara . bentuk, kesimetrisan, benjolan bentuk putting

<nspeksi dan palpasi daerah ketiak . adanya benjolan = pembesaran kelenjar getah bening

K. Periksa abdomen <nspeksi . bentuk abdomen, apakah membusung = datar, striae, "arna, ketebalan lemak 'uskultasi perut di O kuadran, dengar peristaltik usus. Normal . F-QF kali Palpasi 9bila ada yang sakit, lakukan bagian tersebut di akhir pemeriksaan; Perkusi abdomen . massa padat atau cair akan menimbulkan suara pekak

L. (akukan pemeriksaan ekstremitas <nspeksi . ada edema 9tekan daerah tibia = dorsalis pedis bila ada cekungan di bekas tekanan . edema M ;, 0arises, kesimetrisan, kelainan; (akukan pengetukan dengan re lex hammer di daerah tendon muskulus kuadriser emoris di ba"ah patella G. Periksa punggung pasien <nspeksi apakah ada kelainan pada spina, bagaimana bentuk bujur sangkar michelis

N. (akukan pemeriksaan genetalia eksterna dan anus <nspeksi 0ul0a . adakah cairan per0aginaan 9 secret ;, amati "arna dan bau Palpasi adakah pembengkakan, benjolan mulai dari klitoris, uretra, kelenjar skene, kelenjar bartholini (akukan pemeriksaan anus bersamaan pemeriksaan genetalia, lihat adakah kelainan, misalnya hemorrhoid 9 pelebaran 0ena ; di anus dan perineum, lihat kebersihannya D. Pasca -indakan Rapikan pasien :ereskan, alat cuci sarung tangan dan rendam dalam larutan korin 1uci tangan Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu (akukan dokumentasi hasil tindakan

KESIMPU8AN
(angkah Pemeriksaan /isik Pada <bu '. <n ormed 1onsent :. Persiapan 'lat, Perlengkapan Pada Pasien 1. (angkah !erja A. (akukan penilaian secara sistematis E. Pemeriksaan tanda-tanda 0ital Q. (akukan pemeriksaan kepala dan "ajah O. Pemeriksaan leher F. Pemeriksaan dada

K. Pemeriksaan abdomen L. Pemeriksaan ekstremitas G. Periksa punggung pasien N. Pemeriksaan genetalia eksterna dan anus D. Pasca -indakan Rapikan pasien :ereskan alat, cuci sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 1uci tangan Jelaskan hasil pemeriksaan (akukan dokumentasi

KESIMPU8AN
/okus utama masalah in eksi dalam pelayanan kesehatan adalah mencegah in eksi. -indakan pencegahan in eksi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu . A. 'septik E. 'ntiseptik Q. Dekontaminasi O. Pencucian F. Desin eksi

K. Sterilisasi Pedoman Pencegahan <n eksi A. #encuci -angan -eknik mencuci biasa -eknik mencuci dengan desin eksi -eknik mencuci steril

E. Pelindung Diri #enggunakan sarung tangan #enggunakan masker

Q. Sterilisasi O. Desin eksi Desin eksi dengan mencuci Desin eksi dengan mengoleskan Desin eksi dengan merendam Desin eksi dengan menjemur 1ara membuat larutan desin eksi 9sabun; 1ara membuat larutan desin eksi 9lisol dan kreolin; 1ara membuat larutan desin eksi 9sa0lon;

Anda mungkin juga menyukai