Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN KEMOTERAPI

Laporan ini ajukkan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners mata ajar Keperawatan Medikal Bedah 2 Ruang Kemoterapi RSUP Fatmawati

Disusun Oleh: Yuliasari, S.Kep

PROGRAM PRO ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERA!ATAN AKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNI"ERSITAS ISLAM NEGERI SYARI HIDAYATULLAH #AKARTA $%&$

A. De'inisi Ke()*erapi Kemoterapi adalah segolongan obat-obatan yang dapat menghambat pertumbuhan kanker atau bahkan membunuh sel kanker. Obat-obat anti kaker ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal ( active single agents), tetapi kebanyakan berupa kombinasi karena dapat lebih meningkatkan potensi sitotoksik terhadap sel kanker. Selain itu sel-sel yang resisten terhadap salah satu obat mungkin sensitif terhadap obat lainnya. Dosis obat sitostatika dapat dikurangi sehingga efek samping menurun. +. Tu,uan Ke()*erapi Tujuan kemoterapi adalah untuk menyembuhkan pasien dari penyakit tumor ganasnya. Kemoterapi bisa digunakan untuk mengatasi tumor se ara lokal dan juga untuk mengatasi sel tumor apabila ada metastasis jauh. Se ara lokal dimana !askularisasi jaringan tumor yang masih baik, akan lebih sensitif menerima kemoterapi sebagai antineoplastik agen. Dan karsinoma sel skuamosa biasanya sangat sensitif terhadap kemoterapi ini. -. O.a*/O.a* Si*)s*a*i0a 1an2 3ire0)(en3asi DA un*u0 Kan0er Kepala Leher "eberapa sitostatika yang mendapat rekomendasi dari #D$ ($merika) untuk digunakan sebagai terapi keganasan didaerah kepala dan leher yaitu %isplatin, %arboplatin, &ethotre'ate, (-fluoroura il, "leomy in, )ydro'yurea, Do'orubi in, %y lophosphamide, Do'eta'el, &itomy in-%, *in ristine dan +a lita'el. $khir-akhir ini dilaporkan penggunaan ,em itabine untuk keganasan didaerah kepala dan leher. D. Me0anis(e -ara Ker,a Ke()*erapi Kebanyakan obat anti neoplasma yang se ara klinis bermanfaat, agaknya bekerja dengan menghambat sintesis en-im maupun bahan esensial untuk sintesis dan atau fungsi asam nukleat. "erdasarkan mekanisme ara kerja obat , -at yang berguna pada tumor kepala leher dibagi sebagai berikut .

/. $ntimetabolit, sintesis timidin.

Obat ini menghambat biosintesis purin atau pirimidin. Sebagai

ontoh &T0, menghambat pembentukan folat tereduksi, yang dibutuhkan untuk 1. Obat yang mengganggu struktur atau fungsi molekul D2$. 3at pengalkil seperti %T0 ( %y lophosphamide) mengubah struktur D2$, dengan demikian menahan replikasi sel. Di lain pihak, antibiotika seperti da tinomy in dan do'orubi in mengikat dan menyelip diantara rangkaian nukleotid molekul D2$ dan dengan demikian menghambat produksi m42$. 5. 6nhibitor mitosis seperti alkaloid !inka mitosis. E. -ara Pe(.erian Ke()*erapi Se ara umum kemoterapi bisa digunakan dengan 7 ara kerja yaitu . /. Sebagai neoadju!an yaitu pemberian kemoterapi mendahului pembedahan dan radiasi. 1. Sebagai terapi kombinasi yaitu kemoterapi diberikan bersamaan dengan radiasi pada kasus karsinoma stadium lanjut. 5. Sebagai terapi adju!an yaitu sebagai terapi tambahan paska pembedahan dan atau radiasi 7. Sebagai terapi utama yaitu digunakan tanpa radiasi dan pembedahan terutama pada kasus kasus stadium lanjut dan pada kasus kanker jenis hematologi (leukemia dan limfoma). &enurut prioritas indikasinya terapi terapi kanker dapat dibagi menjadi dua yaitu terapi utama dan terapi adju!an (tambahan8 komplementer8 profilaksis). Terapi utama dapat diberikan se ara mandiri, namun terapi adju!an tidak dapat mandiri, artinya terapi adju!an tersebut harus meyertai terapi utamanya. Tujuannya adalah membantu terapi utama agar hasilnya lebih sempurna. Terapi adju!an tidak dapat diberikan begitu saja tetapi memiliki indikasi yaitu bila setelah mendapat terapi utamanya yang maksimal ternyata. kankernya masih ada, dimana biopsi masih positif ontohnya !in ristine dan !inblastine, menahan pembelahan sel dengan mengganggu filamen mikro pada kumparan

kemungkinan besar kankernya masih ada, meskipun tidak ada bukti se ara makroskopis. pada tumor dengan derajat keganasan tinggi ( oleh karena tingginya resiko kekambuhan dan metastasis jauh).

"erdasarkan saat pemberiannya kemoterapi adju!an pada tumor ganas kepala leher dibagi menjadi. /. neoadjuvant atau induction chemotherapy 1. concurrent, simultaneous atau concomitant chemoradiotherapy 5. post definitive chemotherapy. . E'e0 Sa(pin2 Ke()*erapi $gen kemoterapi tidak hanya menyerang sel tumor tapi juga sel normal yang membelah se ara epat seperti sel rambut, sumsum tulang dan Sel pada traktus gastro intestinal. $kibat yang timbul bisa berupa perdarahan, depresi sum-sum tulang yang memudahkan terjadinya infeksi. +ada traktus gastro intestinal bisa terjadi mual, muntah anoreksia dan ulserasi saluran erna. Sedangkan pada sel rambut mengakibatkan kerontokan rambut./5 9aringan tubuh normal yang epat proliferasi misalnya sum-sum tulang, folikel rambut, mukosa saluran pen ernaan mudah terkena efek obat sitostatika. :ntungnya sel kanker menjalani siklus lebih lama dari sel normal, sehingga dapat lebih lama dipengaruhi oleh sitostatika dan sel normal lebih epat pulih dari pada sel kanker. ;fek samping yang mun ul pada jangka panjang adalah toksisitas terhadap jantung, yang dapat die!aluasi dengan ;K, dan toksisitas pada paru berupa kronik fibrosis pada paru. Toksisitas pada hepar dan ginjal lebih sering terjadi dan sebaiknya die!alusi fungsi faal hepar dan faal ginjalnya. Kelainan neurologi juga merupakan salah satu efek samping pemberian kemoterapi. :ntuk menghindari efek samping intolerable, dimana penderita menjadi tambah sakit sebaiknya dosis obat dihitung se ara ermat berdasarkan luas permukaan tubuh (m1) atau kadang-kadang menggunakan ukuran berat badan (kg). Selain itu faktor yang perlu diperhatikan adalah keadaan biologik penderita. :ntuk menentukan keadaan biologik yang perlu diperhatikan adalah keadaan umum (kurus sekali, tampak kesakitan, lemah sadar baik, koma, asites, sesak, dll), status penampilan (skala karnofsky, skala ;%O,),

status gi-i, status hematologis, faal ginjal, faal hati, kondisi jantung, paru dan lain sebagainya. +enderita yang tergolong good risk dapat diberikan dosis yang relatif tinggi, pada poor risk (apabila didapatkan gangguan berat pada faal organ penting) maka dosis obat harus dikurangi, atau diberikan obat lain yang efek samping terhadap organ tersebut lebih minimal. ;fek Samping se ara spesifik untuk masing-masing obat dapat dilihat pada lampiran 1. ;fek samping kemoterapi dipengaruhi oleh . /. &asing-masing agen memiliki toksisitas yang spesifik terhadap organ tubuh tertentu. (lampiran 1) 1. Dosis. 5. 9ad<al pemberian. 7. %ara pemberian (i!, im, peroral, per drip infus). (. #aktor indi!idual pasien yang memiliki ke enderungan efek toksisitas pada organ tertentu. G. Pers1ara*an Pasien 1an2 La1a0 3i.eri Ke()*erapi +asien dengan keganasan memiki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang apabila diberikan kemoterapi dapat terjadi untolerable side effect. Sebelum memberikan kemoterapi perlu pertimbangan sbb. /. &enggunakan kriteria Eastern Cooperative Oncology Group (;%O,) yaitu status penampilan => 1 1. 9umlah lekosit ?>5@@@8ml 5. 9umlah trombosit?>/1@.@@@@8ul 7. %adangan sumsum tulang masih adekuat misal )b ? /@ (. %reatinin %learen e diatas A@ ml8menit (dalam 17 jam) ( Tes #aal ,injal ) A. "ilirubin =1 mg8dl. , S,OT dan S,+T dalam batas normal ( Tes #aal )epar ). B. ;lektrolit dalam batas normal. C. &engingat toksisitas obat-obat sitostatika sebaiknya tidak diberikan pada usia diatas B@ tahun.

DA TAR PUSTAKA /. Sukardja 6,D. Onkologi Klinik , ;disi 1, $irlaga :ni!ersity +ress, 1@@@ . 175 D (( 1. Kentjono E$, Kemoterapi pada Tumor ,anas T)T-Kepala Feher +endidikan Kedokteran "erkelanjutan 666 6lmu +enyakit Telinga )idung Tenggorok-Kepala Feher, S&# 6lmu +enyakit T)T #K :nair8 4S:D dr. Soetomo, Surabaya 2o!ember 1@@1,/@C1/ 5. Guinn #", 4yan,E& H %hemotherapy for )ead and 2e k %an erH ,rand 4ounds +resentation, :T&", Dept. of OtolaryngologyH $pril /A, 1@@5

Anda mungkin juga menyukai