Anda di halaman 1dari 5

Benda Asing Saluran Nafas Atas 1.

Benda asing di hidung Benda asing di hidung sering terjadi pada anak, dan pada anak sering luput dari perhatian, gejala yang sering ditimbul yaitu hidung tersumbat, rinore unilateral dengan cairan kental dan berbau, kadang kadang demam, nyeri, epitaksisi dan bersin. Hasil pemeriksaan tampak edem dengan inflamasi mukosa hidung unilateral dan dapat terjadi ulserasi.

Cara mengeluarkan benda asing dari dalam hidung ialah dengan memakai pengait (haak) yang dimasukkan ke dalam hidung bagian atas, menyusuri atap kavum nasi sampai menyentuh nasofaring. etelah itu pengeit diturunkan sedikit dan ditarik ke depan, dengan cara ini menda asing ikut terba!a keluar. "apat pula menggunakan cunam #ortman atau $!ire loop%.

&ambar '. Cunam #ortman (idaklah bijaksana mendorong benda asing dari hidung kearah nasofaring dengan maksud supaya masuk kedalam mulut , karena di kha!atirkan benda asing masuk

kelaring dan saluran nafas bagian ba!ah yang menyebabkan sesak nafas, sehingga menimbulkan keadaan ga!at. )emberian antibiotic sistemik selama * + hari hanya jika kasus benda asing hidung yang telah menimbulkan infeksi. 2. Benda asing di orofaring dan hipofaring Benda asing di orofaring dan hipofaring dapat tersangkut antara lain di tonsil, dasar lidah, valekula dan sinus piriformis yang akan menimbulkan rasa nyeri menelan (odinofagia), baik saat makan maupun meludah, terutama benda asing tajam seperti tulang ikan dan tulang ayam. )emeriksaan di dasar lidah, valekula dan sinus piriformis diperlukan kaca tenggorokan yang besar (no , '-). Benda asing di sinus piriformis menunjukkan tanda .akcson (.ackson/s piriformis tempat benda asing tersangkut . Bila benda asing menyumbat intoitus esophagus, maka tampak ludah tergenang di kedua sinus piriformis. Benda asing di tonsil dapat diambil dengan memakai pinset atau cunam. Biasanya yang tersangkut di tonsil ialah benda tajam, seperti tulang ikan, jarum, atau kail. Benda asing di dasar lidah, dapat dilihat dengan kaca tenggorokan yang besar. )asien diminta menarik lidah sendiri dan pemeriksaan memegang kaca tenggorokan dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang cunam untuk mengambil benda tersebut. Bila pasien sangat perasa sehingga menyulitkan tindakan, maka sebelumnya dapat disemprotkan obat pelali (anestetikum), seperti 0ylocain atau pantocain. (indakan pada benda asing di valekula dan sinus piriformis kadang kadang untuk mengeluarkannya dilakukan dengan cara laringoskopi langsung. ign) yaitu terdapat akumulasi ludah di sinus

&ambar 1. 2aringoskopi 3. Benda asing di laring Benda asing pada laring bisa bersifat total atau subtotal. .ika benda asing dilaring menutupi secara total merupakan kega!atan dan akan menimbulkan gejala berupa disfonia sampai afonia, apne dan sianosis. )ertolongan pertama harus segera dilakukan karena asfiksia dapat terjadi dalam !aktu hany abeberapa menit. (ehnik yang dilakukan berupa Heimlich (Heimlich manueuver). 3enurut teori Heimlich , benda asing masuk ke dalam laring ialah pada !aktu inspirasi, dengan demikian paru penuh oleh udara, diibaratkan sebagai botol plastik yang tertutup, dengan menekan botol itu maka sumbatan akan terlempar keluar. (ehnik Heimlich pada pasien yang masih bisa berdiri, maka penolong berada berdiri dibelakang pasien, kepalan tangan kanan penolong diletakkan di atas prosesus 0ifoid, sedangkan tangan kirinya diletakkan di atasnya. 4emudian dilakukan penekanan ke belakang dank e atas kea rah paru beberapa kali, sehingga diharapkan benda asing akan terlempar ke mulut pasien. Bila pasien tidak sadar, dan posisi berbaring maka penolong bersetumpu pada lututnya di kedua sisi pasien, kepalan tangan di letakkan di ba!ah prosesus 0ifoid, kemusian dilakukan penekanan ke ba!ah dan ke arah paru pasien beberapa kali, sehingga benda asing akan terlempar ke luar mulut pasien. )ada tindakan ini posisi muka pasien harus lurus leher jangan ditekuk ke samping, supaya jalan napas merupakan garis lurus.

&ambar 5. Cara perasat Heimlich

4omplikasi perasat Heimlich ialah kemungkinan terjadi rupture lambung atau hati dan fraktur iga. 6leh karena itu pada anak anak sebaiknya cara menolong tidak menggunakan kepalan tangan, tetapi cukup dengan dua jari kiri dan kanan. )ada anak dengan sumbatan total laring, dapat dicoba menolongnya dengan memegang anak dengan posisi terbalik, kepala diba!ah kemudian di daerah punggung7tengkuk dipukul, sehingga diharapkan benda asing dapat di batukkan ke luar.

&ambar 5. Cara perasat Heimlich pada anak umbatan tidak total dilaring dapat menyebabkan gejala suara parau, disfonia sampai afonia, batuk yang di sertai sesak, odinofagia, mengi, sianosis, hemoptisis dan rasa subyektif dari benda asing (pasien akan menunjuk lehernya sesuai dengan letak benda asing itu tersangkut) dan dispne dengan derajat bervariasi. &ejala dan tanda ini jelas bila benda asing masih tersangkut di laring, dapat juga benda asing sudah turun ke trakea, tetapi masih meninggalkan reaksi laring oleh karena udem. )ada kasus sumbatan subtotal, tidak menggunakan perasat Heimlich, pasien masih dapat diba!a ke rumah sakit terdekat untuk di beri pertolongan dengan menggunakan

laringoskop atau bronkoskop, atau jika alat alat tersebut tidak tersedia maka dapat di lakukan trakeostomi, dengan pasien tidur dengan posisi (rendelenburg, kepala lebih rendah dari badan, supaya benda asing tidak turun ke trakea. 4emudian pasien dapat dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas

laringoskopi atau bronkoskopi untuk mengeluarkan benda asing itu dengan cunam. (indakan ini dapat dilakukan dengan anestesi (umum) atau analgesia (local)

&ambar 8. (rakeostomi

Anda mungkin juga menyukai