RPT0
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 1: Pekerjaan Tanah
ICS 93.020
SDA
DAFTAR ISI
Daftar Isi .................................................................................................................. Kata Pengantar ....................................................................................................... Pendahuluan............................................................................................................ 1. Ruang Lingkup ................................................................................................... 2. Acuan Normatif .................................................................................................. 3. Istilah dan Definisi .............................................................................................. 4. Ketentuan dan Persyaratan ............................................................................... 5. Indeks Tenaga, Bahan dan Peralatan ............................................................... 5.1 Secara Manual menggunaan Tenaga Manusia .......................................... 5.2 Secara Mekanisasi Menggunakan Alat-Alat Berat ...................................... Lampiran-A Contoh Soal Pembuatan Saluran dengan Cara Manual .................... Lampiran-B Contoh Soal Pembuatan Saluran dengan Cara Mekanis .................. Bibliografi ................................................................................................................
i ii iii 1 1 1 2 2 2 9 15 18 52
i
52 dari 50
KATA PENGANTAR Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman analisa harga satuan pekerjaan dan referensi-referensi yang ada. Konsep ini selanjutnya akan dibahas pada Kelompok Umum dari Gugus Kerja Pendayagunaan Sumber Daya Air Bidang Bahan dan Geoteknik pada Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang berada di bawah naungan Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil, Departemen Pekerjaan Umum. Proses pembahasan yang akan dimulai dari Kelompok Bidang Keahlian Bahan dan Geoteknik, Rapat Gugus Kerja, Rapat Teknis dan Rapat Konsensus pada tingkat SubPanitia Teknis Sumber Daya Air yang kemudian Rapat Penetapan pada Panitia Teknis sesuai dengan mekanisme proses pembuatan pedoman di Departemen Pekerjan Umum. Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggota panitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari permusan pedoman ini. Komposisi anggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangku kepentingan yaitu antara lain: pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengan komposisi yang seimbang. Dalam pelaksanaan workshop ini diharapkan masih banyak masukan dari berbagai pemangku kepentingan untuk penyempurnaanya agar pedoman yang disusun ini dapat menjadi panduan pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur SDA yang aplikatif.
ii
53 dari 50
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwa pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sumber daya air harus berdasarkan norma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat ini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutu pekerjaan dan spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akan dibangun. Namun berkenaan dengan amanat undang-undang tersebut di atas selain NSPM tersebut perlu juga adanya suatu pedoman analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) untuk berbagai unit atau komponen bangunan yang akan dibangun. Selama ini AHSP yang ada dan telah dikenal orang yaitu Analisa BOW (Burgelike Openbare Werken) yang dibuat pada zaman Belanda yaitu sekitar tahun 1921 dengan berdasarkan kemampuan tenaga manusia dan ketersediaan bahan yang ada saat itu. Sehubungan dengan kondisi saat ini, baik dari penggunaan teknologi pembangunannya juga adanya tuntutan akuntabilitas keuangan, maka tuntutan akan adanya suatu AHSP yang dibakukan sebagai pedoman ini, nantinya diharapkan akan dijadikan panduan pembuatan harga satuan pekerjaan untuk berbagai kegiatan pembangunan sarana dan prasarana KePU-an khususnya di Bidang Sumber Daya Air. Pemberlakuan dari Keppres No. 80/2005 memformulasikan komponen harga satuan pekerjaan meliputi komponen bahan, tenaga kerja atau upah, dan alat bantu. Sehubungan Komponen-komponen tersebut termasuk pula berbagai komponen kecil-kecil yang cukup rumit jika dirinci lebih jauh, maka cukup dirinci perlu komponen overhead yang ditetapkan sebesar 5%. Maka perhitungan harga satuan pekerjaan secara keseluruhan adalah komponen-komponen tersebut diatas yaitu bahan, tenaga kerja atau upah, dan alat bantu merupakan suatu real cost yang ditambah overhead 5% serta keuntungan 10% dari real cost-nya
iii
54 dari 50
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume I: Umum Bagian 1. Pekerjaan Tanah
1 RUANG LINGKUP Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan pekerjaan tanah yang meliputi: bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap unit satuan volume pekerjaan tanah baik secara manual (tenaga manusia) dan juga secara mekanis (alat berat) Pedoman ini meliputi pekerjaan galian tanah biasa, tanah keras, tanah berbatu, lumpur, dan tanah cadas yang didalamnya termasuk kedalaman galian, pengangkutan serta penimbunan baik secara manual dan juga mekanis.
3 ISTILAH DAN DEFINISI 3.1. Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) adalah kumpulan indeks-indeks komponen harga satuan pekerjaan berupa kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan satuan unit atau volume pekerjaan; 3.2. Faktor konversi adalah faktor perbandingan volume persatuan berat antara tanah hasil pengerjaan dengan tanah dalam kondisi lepas. 3.3. Galian tanah berbatu adalah galian tanah pada lapisan tanah yang mengandung batu. 3.4. Galian tanah biasa adalah galian tanah pada lapisan tanah yang dapat digali dengan cangkul. 3.5. Galian tanah cadas adalah galian tanah pada lapisan tanah keras yang dapat digali dengan bantuan alat pemecah. 3.6. Galian tanah keras adalah galian tanah pada lapisan tanah padat tidak mudah pecah yang dapat dikerjakan dengan bantuan alat pemecah. 3.7. Galian tanah lumpur adalah galian tanah pada lapisan tanah lunak dan berair. 3.8. Harga satuan dasar ialah harga masing-masing tenaga kerja, bahan dan peralatan di lokasi pekerjaan, misal upah tukang kayu Rp 50.000/hari; harga bahan batu kali Rp 150.000/m3, dan alat pahat beton Rp 7.500/buah. 3.9. Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan satu jenis pekerjaan. HSP merupakan hasil perkalian antara indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan perlatan dengan harga dasarnya masing-masing. 3.10. Indeks (kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan) ialah kebutuhan berbagai tenaga kerja, bahan dan peralatan yang dihitung berdasarkan hasil kajian lapangan untuk berbagai variasi kondisi lapangan. 3.11. Pekerjaan secara manual atau tenaga manusia adalah dibuat/dikerjakan dengan tenaga manusia tanpa peralatan mesin. pekerjaan yang
3.12. Pekerjaan tanah adalah semua kegiatan yang dilakukan terhadap tanah untuk mencapai terbentuknya suatu ruang konstruksi maupun konstruksi yang terbuat dari tanah itu sendiri dengan cara penggalian, pembongkaran, peledakan, pengangkutan, pemadatan, pengerukan, dan lain.
1 dari 50
3.13. Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit. 3.14. Tanah adalah semua jenis material tanah, mulai dari tanah lunak (lumpur) sampai tanah keras (batuan). 3.15. Timbunan tanah adalah proses penimbunan tanah baik secara manual atau secara mekanis 3.16. Upah kerja adalah biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dengan harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat keahliannya. 3.17. Variable time adalah waktu yang dibutuhkan peralatan saat bekerja seperti moving, hauling, gusur, ambil posisi yang nilainya sangat bervariasi. 4 SINGKATAN ISTILAH
Singkatan cm kg m atau m m2 m3 OH OB LS
Kepanjangan centimeter kilogram Meter panjang Meter persegi Meter kubik Orang hari Orang bulan Lump sum
Istilah Satuan panjang Satuan berat Satuan panjang Satuan luas Satuan volume Satuan tenaga kerja per-hari Satuan tenaga kerja per-bulan Satuan volume paket pekerjaan
5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN Persyaratan umum dalam pedoman penyusunan analisa harga satuan pekerjaan ini adalah : a) Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masing-masing daerah yang berdasarkan harga satuan dasar bahan dan upah tenaga kerja sesuai dengan kondisi setempat sesuai dengan. Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan serta produktivitas setiap jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku secara nasional ataupun kondisi setempat. Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetujui (misal gambar detail desain/shop drawing/as built drawing), atau besaran volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Jam kerja efektif untuk para tenaga kerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari. Indeks bahan, upah (tenaga) dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan. Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%.
b)
c)
d) e) f)
6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN Pelaksanaan tanah ini meliputi pekerjaan galian dan timbunan tanah yang dapat dilaksanakan baik secara manual dengan tenaga manusia dan juga secara mekanisasi. 6.1 SECARA MANUAL MENGGUNAKAN TENAGA MANUSIA A. Analisa harga satuan pekerjaan pembersihan dan pengupasan permukaan tanah A.1 1 m2 Pembersihan dan striping/kosrekan
2 dari 50
Satuan OH OH
1 m2 Tebas tebang berupa memotong dan membersihkan lokasi dari tanaman/ tumbuhan Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05 mandor OH 0,005 1 Pohon, Cabut tunggul tanaman keras minimum diameter 15 cm dengan membuang sisa tunggul kayu dan akar-akar nya Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,05 mandor OH 0,005
A.3
B. Analisa harga satuan pekerjaan galian tanah B.1 Uitset trase saluran pembawa dan pembuang 1 m1 Uitset trase saluran pembawa tersier dan pembuang Kebutuhan Satuan Tenaga Kerja Pekerja OH Juru Ukur OH Peralatan Water pas bh B.2
Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus 1 m Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus Kebutuhan Satuan Indeks 3 Bahan Kaso 4/6 cm m 0,005 Papan 2/20 m3 0,005 Paku kg 0,2 Tenaga Kerja Tukang kayu OH 0,05 Kepala tukang kayu OH 0,05 Pekerja OH 0,05 Mandor OH 0,005 Peralatan Water pas bh 0,001 Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan 1 m Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan Kebutuhan Satuan Indeks Bahan Kaso 4/6 cm m3 0,01 Papan 2/20 m3 0,01 Paku kg 0,4 Tenaga Kerja Tukang kayu OH 0,1 Kepala tukang kayu OH 0,1 Pekerja OH 0,1 Mandor OH 0,01 Peralatan Water pas bh 0,001 Galian tanah biasa a) 1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,4 mandor OH 0,04
3 dari 50
B.2
B.3
b)
1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam lebih besar 1m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,526 mandor OH 0,053 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 perapihan. Kebutuhan Satuan Tenaga Kerja Pekerja OH mandor OH dengan jarak angkut lebih m termasuk perataan dan Indeks 0,33 0,01
c)
d)
1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,05 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan 100 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Tenaga Kerja Pekerja OH mandor OH dengan jarak angkut setiap Indeks 1,25 0,06
e)
B.4
Galian tanah keras a) 1 m3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Tenaga Kerja Tukang gali mandor Peralatan Jack Hammer b) Satuan OH OH bh Indeks 0,625 0,06 0,01
1 m3 Galian tanah keras dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,775 mandor OH 0,07 Peralatan Jack Hammer bh 0,01 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Tenaga Kerja Pekerja mandor
4 dari 50
c)
Satuan OH OH
d)
1 m3 mengangkut hasil galian tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,05 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan 100 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Tenaga Kerja Pekerja OH mandor OH dengan jarak angkut setiap Indeks 1,25 0,06
e)
B.5
Galian tanah berbatu a) 1 m3 Galian tanah berbatu pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,833 mandor OH 0,083 1 m3 Galian tanah berbatu pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,083 mandor OH 0,108 1 m3 mengangkut hasil galian ketempat pembuangan besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 perapihan. Kebutuhan Satuan Tenaga Kerja Pekerja OH mandor OH dengan jarak angkut lebih m termasuk perataan dan Indeks 0,33 0,01
b)
c)
d)
1 m3 menggangkut hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,05 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan 100 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Tenaga Kerja Pekerja OH mandor OH dengan jarak angkut setiap Indeks 1,25 0,06
e)
B.6
5 dari 50
a)
1 m3 Galian tanah lumpur pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 0,833 mandor OH 0,083 1 m3 Galian tanah lumpur pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,083 mandor OH 0,108 1 m3 menggangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33 mandor OH 0,01 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,05 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan 100 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Tenaga Kerja Pekerja OH mandor OH dengan jarak angkut setiap Indeks 1,25 0,06
b)
c)
d)
e)
B.7
Galian tanah cadas a) 1 m3 Galian tanah cadas dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih kecil sama dengan 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,25 mandor OH 0,125 1 m3 Galian tanah cadas dengan bantuan alat pemecah pada saluran sedalam lebih besar 1 m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih kecil atau sama dengan 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Tukang gali OH 1,4 mandor OH 0,14 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan perapihan.
6 dari 50
b)
c)
Satuan OH OH
1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,05 1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan 100 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Tenaga Kerja Pekerja OH mandor OH dengan jarak angkut setiap Indeks 1,25 0,06
e)
B.8
Peledakan Batuan Peleaksanaan peledakan batuan biasanya harus dilakukan oleh suatu badan yang berwenang atau perusahaan yang telah mempunyai izin resmi misalnya PT. Dahana. Perhitungan biaya untuk cara ini, sangat ditentukan oleh tingkat kekerasan atau jenis batuannya, posisi lokasi dan dimensi batuannya. Untuk keperluan harga satuan diperlukan deskripsi kondisi-kondisi tersebut yang kemudian akan dapat dihitung harga satuannya dari pelaksana peledakannya.
C. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH C.1 1 m3 Timbunan tanah dengan bahan tanah telah tersedia di lokasi rencana timbunan termasuk perataan dan pemadatan. a) 1 m3 Timbunan tanah Kebutuhan Tenaga Kerja Pekerja mandor 1 m3 Pemadatan tanah Kebutuhan Tenaga Kerja Pekerja mandor Satuan OH OH Satuan OH OH Indeks 0,4 0,04 Indeks 0,5 0,05
b)
C.2
1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 3 m sampai lebih kecil atau sama dengan 10 m termasuk perataan dan pemadatan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,33 mandor OH 0,01 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut lebih besar 10 m sampai lebih kecil atau sama dengan 50 m termasuk perataan dan pemadatan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 0,516 mandor OH 0,052
C.4
7 dari 50
C.5 1 m3 mengangkut bahan tanah timbunan dari daerah pengambilan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Tenaga Kerja Pekerja OH 1,25 mandor OH 0,06
6.2 SECARA MEKANISASI MENGGUNAKAN ALAT-ALAT BERAT Pekerjaan tanah secara mekanisasi yang dalam hal ini menggunakan alat-alat berat diantaranya Buldozer, Excavator, Shovel, Loader, Scraper, Dump Truck dan lainnya; untuk perhitungan harga satuannya dianalisa dengan cara menghitung produksi peralatannya dengan berbagai variabel kondisinya. Untuk menghitung harga satuan pekerjaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Inventarisasi Data Evaluasi dan Analisis Data-data Menentukan Metode Pelaksanaan Analisis Produksi Alat Analisis Kebutuhan Alat Analisis Biaya Penggunaan Alat Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
A. Inventarisasi Data Inventarisasi data meliputi antara lain : 1) Desain, ukuran dan spesifikasi teknis. 2) Topografi atau keadaan medan. 3) Jenis atau karakter atau fisik material bahan pekerjaan. 4) Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan. 5) Personalia atau kualifikasi personalia menyangkut operator dan mekanik. 6) Lain-lain misalnya, bahan pendukung seperti air minum, air pendingin mesin, mandi dan cuci serta ketersediaan suku cadang. A.1 Spesifikasi teknis Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tanah, pertama-tama harus dilakukan pekerjaan perencanaan pelaksanaan kegiatan yang diasumsikan sesuai dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Sesuai dengan spesifikasi teknik bahan timbunan harus sudah ditentukan secara pasti b. Hasil pemadatan harus mencapai minimum 90% berat isi kering standar proctor SNI 03-1742-1989, Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah. c. Hasil stripping top soil harus dibuang ke tempat yang telah ditentukan d. Selama proses pemadatan, tanggul harus dilindungi dari hujan. A.2 Desain, ukuran dan Topografi atau Keadaan Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul a. Desain dan ukuran/dimensi termasuk gambar dan potongan dari berbagai bangunan yang yang akan dibuat harus sudah fix b. Sesuai dengan spesifikasi teknik bahan timbunan,harus sudah dipastikan akan diambil dari borrow area seperti pada peta topografi. c. Lokasi pembuangan hasil striping top soil harus sudah dipastikan
Material untuk bahan urugan yang akan dipadatkan harus ditentukan lokasinya sesuai dengan peta topografi serta masing-masing jenis materialnya harus memenuhi spesifikasi teknisnya, misalnya saja faktor-faktor diantaranya untuk swell < 45%, shrinkage < 10%, Berat Jenis bank > 1.200 kg/m 3 dan loose > 1.000 kg/m 3 , seperti Tabel B.1. A.4 Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan pekerjaan Untuk menghitung produktifitas berbagai peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan harus diketahui spesifikasi teknisnya. Berbagai parameter yang perlu ditampilkan sebagai indikator dari spesifikasi teknis diantaranya: Merek, Daya mesin, Draw Bar Pull, Harga Pokok Pembelian, Umur operasi, Daya (berat) angkut/dorong, Dimensi dan Kapasitas blade, Kecepatan maju/mundur, Kecepatan putar, Kemampuan tanjak dan umur ekonomis, seperti Tabel B.2. A.5 Kualifikasi personalia manajemen, operator dan mekanik Data kualifikasi manajer atau site engineer termasuk juga operator dan mekanik tentang background pendidikan, pengalaman efektif serta Job Factor seperti Tabel B.3. A.6 Data Lain-lain Berbagai data lain yang diperlukan diantaranya: lokasi sumber air untuk keperluan air bersih serta untuk pemadatan; ketersediaan bahan bakar jika lokasi pekerjaan cukup terpencil perlu ada stock sendiri; serta suku cadang peralatannya. B. Evaluasi dan Analisis Data-data Kondisi pekerjaan harus dievaluasi dan dianalisis untuk memperhitungkan pengaruhnya terhadap tingkat produktifitas peralatan yang akan digunakan. Beberapa parameter yang perlu ditinjau adalah diantaranya: Altitude lokasi, Volume Pekerjaan, Topografi medan lapangan dan lingkungan, Jumlah hari kerja yang tersedia, Kondisi atau sifat fisik material, Kondisi untuk masing-masing jenis peralatan, seperti Tabel B.4. C. Menentukan Metode Pelaksanaan Untuk mementukan metode pelaksanaan umumnya yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan ialah tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya yang menyangkut hal-hal sebagai berikut: 1) Tepat Waktu : Pola pengoperasian peralatan sedemikian rupa sehingga produksi alat maximum per satuan waktu tanpa over load dengan waktu non produktif sekecil mungkin atau dengan kata lain mengupayakan waktu produktif maximum atau waktu non produktif minimum. 2) Tepat Mutu : Pemilihan peralatan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan maupun medan lapangan. 3) Tepat Biaya : Mengusahakan management peralatan yang mudah melalui: Jumlah tiap jenis peralatan dan kombinasinya yang sesuai Mengurangi merk yang beragam. Mengutamatakan penggunaan peralatan berfungsi ganda (multi purpose). D. Analisis Produksi Alat Armada peralatan yang akan digunakan sesuai metoda kerja terdiri dari : - Bulldozer; - Excavator; - Dump Truck; - Compactor; - Water Tanker, - dll. Dalam analisis ini akan ditampilkan analisis produksi per unit alat dan Jumlah unit yang dibutuhkan
9 dari 50
E. Analisis Kebutuhan Jumlah Alat Untuk mengefisienkan waktu atau memaksimumkan produktifitas, maka perlu di analisis berapa peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Analisis ini bersesuaian dengan prinsip tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya, untuk itu maka dianalisis berbagai jenis pekerjaan yang terkait berapa jumlah alat, lokasi, kondisi medan serta lingkungannya sebagai berikut: a) Pekerjaan stripping top soil pada bakal saluran b) Pekerjaan stripping top soil di borrow area c) Pekerjaan galian saluran d) Pekerjaan galian borrow area dengan power shovel e) Pekerjaan pembuangan hasil galian dengan dump truk f) Pekerjaan pengangkutan material dengan dump truck. g) Pekerjaan penghamparan h) Pekerjaan Penyiraman i) Pekerjaan Pemadatan dengan Vibroller Compactor j) Pekerjaan akhir (finishing) tanggul, cutting dengan excavator Dan kemudian Rekaareaulasi Analisis Kebutuhan Alat yang meliputi berbagai aspek yang diperhitungkan adalah sebagai berikut: a) Stripping top soil rencana saluran b) Pekerjaan galian saluran c) Stripping top soil borrow area d) Pengambilan bahan dari borrow area e) Pembuatan dan pemadatan tanggul f) Finishing F. Analisa Biaya Per-Jam Pengunaan Alat Untuk analisa biaya per-jam penggunaan alat yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1). DATA 1. Merk 2. Model/Type 3. Tenaga ; N (m3) 4. Kapasitas ; q (m3) 5. Umur Ekonomis (Thn) 6. Jam kerja per tahun ; h (jam) 7. Harga Pokok; (Rp) x 1000 8. Harga bahan pokok, Hbp: - Ban (Rp) x 1000 - Pipa-pipa (Rp) x 1000 - Rubber Sleeve (Rp) x 1000 - Ponton apung (Rp) x 1000 9. Harga sisa HS = 10% (HP-Hbp) Rp. x 1000 10. Harga Penyusutan (HP-Hbp-Hs) Rp. x 1000 2). ANALISA BIAYA a) Biaya pemilikan 1. Penyusutan
D= (HP H hp Hs) UE.h ( Rp / jam )
...................................................................................
(01)
2. Bunga Modal
Bm = ( UE + 1 2UE ) Hp (Rp/jam) h
......................................................................................
(02)
3. Asuransi
Ba = p% (UE + 1) 2UE Hp (Rp/jam) h
...................................................................................
(03)
b) Biaya Operasi
10 dari 50
(04)
S E S E
(05)
b. Transmisi
BBOT = ( C T C T S E )N.H bbh (Rp/jam)
(06)
c. Hidraulic Oil
BBH = (
...........................................................................
(07)
d. Grease
BBG = S E N.H bbg (Rp/jam)
...................................................................................
e. Filter-filter BFF = 0,5 (BBM + BBO + BBH + BBG (Rp/jam)........................................... 3. Bahan Pokok a. Ban =
H bb T
(Rp / jam)..................................................................................
Hbp T
b. Pipa-pipa =
(Rp / jam)..........................................................................
Hbr T
(Rp / jam)...................................................................
Hpp T
(Rp / jam)......................................................................
BPP = f
UE
bbp
) (Rp/jam)
......................................................................................
(15)
Dari biaya yang tertera pada butir a) + b) + c), jumlah keselurahannya adalah PENGGUNAAN PERALATAN (Rp/jam)
TOTAL BIAYA
Sehubungan dengan Analisis Biaya Per-Jam Penggunaan Alat, kemudian dilakukan Rekaareaulasi Hasil Analisis yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a) Stripping top soil rencana saluran b) Galian Saluran c) Striping Borrow area d) Pengambilan bahan dari borrow area e) Penghamparan bahan f) Penyiraman g) Pemadatan h) Finishing tanggul G. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya yaitu butir A s.d F, maka dibuat Harga Satuan Pekerjaan yaitu dengan mengisi Formulir Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan di bawah ini untuk pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut: a) Pembuatan Saluran b) Pembuatan Badan Tanggul c) Finising Badan Tanggul FORMULIR PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN
11 dari 50
: : 1. 2. 3. 4. 5.
KUANTITAS PEKERJAAN PRODUKSI ALAT No. I. BAHAN 1. 2. 3. 4. 5. TENAGA KERJA 1. Mandor/Pengawas 2. Pengatur/Kepala Tukang 3. Pekerja/Tukang 4. Pekerja/Laden PERALATAN 1. 2. 3. 4. 5. URAIAN
II.
III.
SUB TOTAL IV. V. VI. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN 10% Termasuk Biaya tidak langsung JUMLAH HARGA atau BIAYA; B (Rp/jam) HARGA SATUAN PEKERJAAN;
B (Rp/m 3 ) Q
12 dari 50
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A LAMPIRAN A (informatif) CONTOH SOAL PEMBUATAN SALURAN DENGAN CARA MANUAL Pekerjaan pembuatan saluran panjang 1 km yang harus diselesaikan dalam waktu 6 bulan terdiri dari: a. Pekerjaan galian dengan kedalaman 2 m dan hasil galian dibuang sejauh 150 m, volume galian 50.000 m b. Pembuatan tanggul dengan bahan tanah diambil dari Borrow Area dengan jarak angkut 120 m, volume timbunan tanggul 20.000 m c. Kondisi jalan kerja (jalan hantar) adalah tanah biasa (asli alam) merupakan hamparan rumput. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
3 3
Dalam perhitungan ini diambil harga satuan bahan/upah/peralatan sebagai harga satuan dasar seperti pada Tabel A.1.
1.
1 m1 Uitset trase saluran pembawa tersier dan pembuang Harga Dasar Jumlah Harga Kebutuhan Satuan Indeks
(Rp) (Rp)
OH OH bh
0,04 30.000 0,04 85.000 0,001 250.000 Jumlah Keuntungan dan Overhead Harga satuan pekerjaan
2.
1 m Pasang profil melintang galian tanah jarak 50 m pada ruas saluran yang lurus Harga Dasar Jumlah Harga Kebutuhan Satuan Indeks
(Rp) (Rp)
Bahan
Tenaga Kerja
Peralatan
Kaso 4/6 cm Papan 2/20 Paku Tukang kayu Kepala tukang Pekerja Mandor Water pas
m3 m3 kg OH OH OH OH bh
0,005 510.000 0,005 540.000 0,2 7.800 0,05 40.500 0,05 45.000 0,05 30.000 0,005 45.900 0,001 110.000 Jumlah Keuntungan dan Overhead Harga satuan pekerjaan
3.
1 m Pasang profil melintang galian tanah jarak 25 m pada ruas saluran tikungan Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
Bahan
Tenaga Kerja
Peralatan
m3 m3 kg OH OH OH OH bh
0,01 510.000 0,01 540.000 0,4 7.800 0,1 40.500 0,1 45.000 0,1 30.000 0,01 45.900 0,001 110.000 Jumlah Keuntungan dan Overhead Harga satuan pekerjaan
13 dari 50
4.
1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam kurang dari 1 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut kurang dari 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
Tenaga Kerja
Pekerja mandor
OH OH
0,4 30.000 0,04 45.900 Jumlah Keuntungan dan Overhead Harga satuan pekerjaan
5.
1 m3 Galian tanah biasa pada saluran sedalam 1m sampai dengan 2 m dan membuang hasil galian ketempat pembuangan dengan jarak angkut lebih dari 3 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
Tenaga Kerja
Pekerja mandor
OH OH
0,526 30.000 0,053 45.900 Jumlah Keuntungan dan Overhead Harga satuan pekerjaan
6.
1 m3 mengangkut hasil galian ke tempat pembuangan dengan jarak angkut setiap 100 m termasuk perataan dan perapihan. Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
Tenaga Kerja
Pekerja mandor
OH OH
1,25 30.000 0,06 45.900 Jumlah Keuntungan dan Overhead Harga satuan pekerjaan
7.
1 m3 Timbunan tanah (hanya mengatur bentuk timbunan) Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp)
Tenaga Kerja
Pekerja mandor
OH OH
0,4 30.000 0,04 45.900 Jumlah Keuntungan dan Overhead Harga satuan pekerjaan
8.
1 m3 Pemadatan tanah (tanah telah ditebar/dibentuk sesuai dengan desain) Kebutuhan Satuan Indeks Harga Dasar Jumlah Harga
(Rp) (Rp)
Tenaga Kerja
Pekerja mandor
OH OH
0,5 30.000 0,05 45.900 Jumlah Keuntungan dan Overhead Harga satuan pekerjaan
14 dari 50
Konsep Pd. T. xx-xxxx.A Lampiran A.1 HARGA SATUAN DASAR TENAGA KERJA DAN BAHAN Harga Satuan Dasar Satuan (Rp)
No. I.
Ket.
1 2 3 4 5
II.
Pekerja Tukang Kepala Tukang Mandor Jaga Malam Pasir Urug Pasir Pasang Pasir Beton Batu kali / Batu belah Batu Pecah 5/7 Batu Pecah 2/3 Batu Pecah Batu Bata Semen ( PC ) Kayu Papan Borneo Super Kayu balok Borneo Super Kayu Papan Terentang/Albasiah Besi Beton 10 mm Besi Beton 12 mm Kawat Beton Besi Siku L -40.40.3,6 Besi Plat Tebal 1 mm; 1,2 x 2,4 m Paku 5 10 cm Paku Triplex Ijuk Triplex Tebal 4 mm Triplex Tebal 9 mm Eternit Meni Besi Dempul Tembok Amplas Kran Air Pipa PVC ( AW ) Pipa PVC ( AW ) Pipa PVC ( AW ) 1 Pipa PVC ( AW ) 4 Seng Gelombang BJLS 28 Seng Gelombang BJLS 30 Pipa GIP Pipa GIP 1
30.000,00 40.500,00 45.000,00 45.900,00 21.600,00 75.600,00 100.800,00 118.800,00 91.800,00 106.200,00 118.800,00 127.800,00 360,00 51.300,00 540.000,00 510.000,00 390.000,00 49.815,00 71.442,00 10.800,00 202.320,00 180.000,00 7.800,00 8.400,00 14.400,00 40.800,00 55.200,00 10.200,00 9.000,00 9.000,00 1.500,00 18.000,00 21.000,00 30.000,00 36.000,00 114.000,00 24.000,00 30.000,00 43.200,00 54.000,00
Bahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 15 16 17 18 19 20 22 23 24 26 27 33 34 37 43 45 46 48 49 50 51 53 54 55 56 57
15 dari 50
PENYELESAIAN Pekerjaan tersebut diatas harus diselesaikan tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : I Inventarisasi Data II Evaluasi dan Analisis Data-data III Menentukan Metode Pelaksanaan IV Analisis Produksi Alat V Analisis Kebutuhan Alat VI Analisis Biaya Penggunaan Alat VII Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan B. 1. Inventarisasi Data Inventarisasi data meliputi antara lain : 1) Desain, ukuran dan spesifikasi teknis. 2) Topografi atau keadaan medan. 3) Jenis atau karakter atau fisik material bahan pekerjaan. 4) Jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan pekerjaan. 5) Personalia atau kualifikasi personalia menyangkut operator dan mekanik. 6) Lain-lain misalnya, bahan pendukung seperti air minum, air pendingin mesin, mandi dan cuci serta pencicilan lokasi dan ketersediaan suku cadang. 1). Desain, ukuran dan spesifikasi teknis a. Bahan timbunan harus diambil dari Borrow area yang telah ditentukan b. Hasil pemadatan harus mencapai cone index 15 dan tidak boleh retak atau pecah. c. Stripping top soil harus dituangkan ke tempat yang telah ditentukan d. Selama proses pemadatan, tanggul harus dilindungi dari tempaan hujan apabila terjadi.
16 dari 50
2). Topografi dan Keadaan Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
Gambar B.1 Perspektif Kondisi Permukaan Lokasi Pembuatan Saluran dan Tanggul
17 dari 50
3). Jenis Material bahan pekerjaan No. 1. Lokasi Daerah galian bakal saluran Spesifikasi Tanah Liat Swell factor (Sf) Shrinkage factor (Sh.f) Berat Jenis (BJ): Bank; Loose, 2. Daerah Borrow Area Tanah Biasa - Swell Factor - Srinkkage factor - Berat Jenis: Bank; 25% 10% 1.900 kg/ m 3 dry 2.020 kg/ m 3 wet loose 1.510 kg/ m 3 dry 1.600 kg/ m 3 wet - cone index 15 - Static atau dynamic load 4 ton - Kecepatan lintas 1,5 km/jam
Jumlah lindasan n = 2 (single drum) = 1(double drum)
Nilai
- tebal perlapis 0,2 3. Top soil Berat Jenis: Bank Loose Swell factor 1.370 kg/ m 3 950 kg/ m 3 30 % volume
19 dari 50
km/jam km/jam km/jam km/jam km/jam km/jam km/jam km/jam m m Derajat m x 100 kg Rp.m m m m menit menit menit menit
3.6
0.5
1.62
0.5
10 11 12 13 14 15
7.725 10.705 6.45 6.02 12.5 8 3,920 2,780 2,865 0.20-0.26 0.26-0.31 0.75 0.75 0.7 0.65 9 3.3 2.03 Utk dump truck dan M.S adalah 0.75 Ukuran Bok
16
0.18-0.23 0.23-0.27
17
20 dari 50
No. 18
Spesifikasi Teknis Buck, Blade fill factor; (Bf) Easy Average Rather Difficult Difficult Dumping height (Dh) Dumping reach (Dr) Frequency (Fr) Dinamic Power (DP) Kemampuan Tanjak (KT) Umur Ekonomis
Satuan
Dumptruck
Jenis Peralatan Loader Track Whell 1-1,1 0.95-1.0 0.9-0.95 0.85-0.9 2.6 0.94 1-1.1 0.85-0.25 0.8-0.85 0.75-0.8 2.6 0.94
Compactor
Power Shovel
Belt Conveyor
19 20 21 22 23 24
Catatan : Satu hal yang paling penting diketahui disamping data-data diatas adalah Mengenai KONDISI PERALATAN
21 dari 50
5). Data Operator Dan Mekanik No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Jenis Peralatan Bulldozer Excavator (Back Hoe & Shovel) Loader Dump Truck Compactor Motor Scraper Belt Conveyor Water Tanker Kualifikasi Operator Mekanik Sertifikat Perjalanan Sertifikat Pengalaman STM 8000 jam STM 8000 jam SIMP (III) STM 4500 jam STM 4000 jam SIPP II STM 2500 jam STM 3500 jam SIMPI SIPP I STM 3500 jam STM 2500 jam SIM STM 5000 jam STM 2500 jam SIMP (II) SIPP STM SIM 2500 jam STM 2500 jam
5b). Data Porject Manager Curriculum Vitae 1. 2. 3. Nama Diposisikan pada proyek Ini sebagai Pendidikan : a. Formal b. Informal : : : : Ir. Rezzy Miller Manager S1 Teknik 1. Construction Management 2. Engineering Management 3. Small Project Management Nilai Proyek Rp. 500.000.000,Rp. 1.500.000.000,Rp. 1.350.000.000,-
No. 1. 2. 3.
6). Data Lain-lain 1. Sumber Air : Air dapat diperoleh + 50 m Base Camp dengan menggunakan pompa untuk keperluan air minum, mandi dan cuci dan untuk pekerjaan pemadatan dapat diperoleh dari sungai + 500 m dari site tanggul dengan menggunakan water tanker. Lokasi/ site cukup terpencil + 250 km dari kota (sumber bahan baker) jadi perlu Fuel Tanker untuk penyediaan bahan bakar baik untuk stock maupun untuk distribusi ke site peralatan operasi. Suku cadang fast moving part dapat disediakan melalui agen tunggal di kota
22 dari 50
24 dari 50
25 dari 50
26 dari 50
2.
Manajemen
2. Data/Curriculum operator dan Excavator mekanik, maka kualifikasi adalah Loader sbb: Compactor Water Tanker Shovel Berdasarkan 1. Kriteria klasifikasi manajemen 2. Data atau CV Manajer: Faktor manajemen dengan kualifikasi baik
Catatan: Cuaca berdasarkan Ramalan Cuaca antara Juni sampai Agustus 1995, cuaca terang dan panas dengan temperatue rata-rata 32C, Panas sedikit berdebu
Tabel B. Job Faktor No. 1. 2. 3. 4. 6. 6. 7. 8. Dump Truck Bulldozer Excavator Track Loader Wheel Loader Compactor Power Shovel Water Tanker FAKTOR Eco 0,737 0,830 0,783 0,737 0,737 0,783 0,783 0,737 EAM 0,805 0,852 0,852 0,805 0,805 0,805 0,852 Em 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 EM G,90 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90 0,90 E Total 0,587 0,70 0,66 0,587 0,587 0,567 0,66 0,663
27 dari 50
B.3 Menentukan Metode Pelaksanaan Dasar Pertimbangan A. Tepat Waktu : Pola pengoperasian peralatan sedemikian rupa sehingga produksi alat maximum per satu satuan waktu tanpa over load dengan waktu non produktif sekecil mungkin atau dengan kata lain mengusahakan waktu produktif maximum dan waktu non produktif minimum. B. Tepat Mutu : Pemilihan peralatan yang tepat untuk tiap jenis pekerjaan maupun medan lapangan. C. Tepat Biaya : Mengusahakan management peralatan yang mudah melalui: - Jumlah tiap jenis peralatan dan kombinasinya yang sesuai - Mengurangi merk yang beragam. - Mengutamatakan penggunaan peralatan berfungsi ganda (multi purpose). Dengan pertimbangan di atas maka pekerjaan dilakukan dengan metoda sebagai berikut: 1). Stripping Top Soil pada Bakal Saluran Stripping top soil atau pengupasan direncana lokasi saluran dilakukan secara memanjang dengan merubah posisi blade bulldozer dari melintang menjadi serong (angle) sebesar 55 sesuai spesifikasi alat. Dengan demikian pengupasan dilakukan secara continous loading untuk menghidarkan waktu non produktif bulldozer pada masa gerakan mundur apabila pengupasan dilakukan melintang selanjutnya dalam hal ini pembuangan hasil pengupasan menjadi beban excavator pada waktu proses penggalian dimana excavator sekaligus berfungsi sebagai loader terhadap Dump Track.
2). Pekerjaan Galian Saluran Permukaan hasil pengupasan tidak boleh rusak dan mengingat lebar atas permukaan saluran hanya 9 m masih lebih kecil dari jarak jangkauan excavator 10.7 m, maka penggalian dapat dilakukan dari 1 (satu) sisi saluran dengan sudut swing untuk dumping ke Dump Truck 180". Dapat dipastikan bahwa untuk pekerjaan in] dengan waktu yang terbatas diperlukan beberapa unit excavator. Untuk memudahkan pengoperasian maka penggalian
28 dari 50
dilakukan dalam beberapa grup yang sesuai dan bekerja secara simultan (paralel) pekerjaan galian dimulai saat pekerjaan pengupasan selesai.
3). Pekerjaan di Borrow Area 3.1 Pengupasan Pekerjaan pengupasan di borrow area dengan luas yang cukup untuk bahan timbunan dilakukan setelah selesai pengupasan rencana lokasi bakal saluran dengan memindahkan bulldozer ke borrow area area dari daerah saluran. Setelah selesai, kemudian bulldozer dipindahkan ke daerah timbunan untuk pekerjaan penghamparan. 3.2 Pengambilan Bahan Timbunan Bahan timbunan dalam kondisi asli sehingga penggunaan track atau wheel loader kurang efektif. Karena itu, sebagai pemuat ke dump truck digunakan excavator tipe power shovel. Dapat dipastikan untuk pekerjaan ini diperlukan beberapa excavator. Jadi untuk memudahkan pengoperasian, maka pekerjaan dilakukan dalam beberapa grup yang bekerja secara simultan. Dalam kegiatan ini penggunaan motor scrapper dan atau belt conveyor tidak dianjurkan karena resikonya besar.
29 dari 50
4). Pekerjaan Pembuatan Tanggul Memperhatikan ukuran design badan tanggul dengan lebar atas 5 m dan lebar dasar 11 m dan tingkat kepadatan pada tiap titik harus sama, sementara bulldozer sebagai penghampar memerlukan ruang gerak ber-manuver, serta sifat pisik tanah akan melar pada waktu prose pemadatan, maka material bahan tanggul dihamparkan dan dipadatkan dengan lebar 11 m lapis demi lapis. Mempertimbangkan keadaan medan lapangan dan arah aliran/distribusi bahan tanggul maka untuk memudahkan pengoperasian, terlebih dahulu dibangun badan tanggul A menyusul kemudian badan tanggul B. Setalah ukuran tinggi badan tanggul dengan kepadatan yang dipersyaratkan dicapai, maka pekerjaan dilanjutkan dengan excavator untuk pembentukan penampang tanggul dan saluran sesuai design.
30 dari 50
B.4 Analisis Produksi Alat Armada peralatan yang akan digunakan sesuai metoda kerja terdiri dari : - Bulldozer; - Excavator; - Dump Truck; - Compactor; - Water Tanker. Dalam analisis ini akan ditampilkan : 1. Analisis produksi per unit alat. 2. Jumlah unit yang dibutullkan
Hasil
P x 1000 Q = Cos.aV (1+S f ) Catatan : Disini cycle time tidak diperhitungkan karena continous loading.
3.
2. Excavator No.
l. (mcnit) Subject Cycle time actual C ta Formulasi Cta= Ctspec x r = Ctspec x r Data Galian saluran Ctspec = 0,26 r = 1.1 Produksi Q(m 3 Q = 60. Q,E Cta(I+S f) Sf = 43 % Cta=0,286 Q = 0,7 m = 60 .Q.E.CF C ta G =0.66 Cp = 0,699 3 3 Q = m B/Jam =67,78 Hasil C ta = 0.286 mcnit
B /Jam)
31 dari 50
3. Dump Truck
No. I. Subject Rimpul membawa muatan Pa (kg) Formulasi Pa= (GVW x RR - GUW Sin a) 2/3 GVW = Bo + q.Bj Data Daerah galian RR = 50 kg/ton Bo = 11,4 ton q = 5,7 m3 Bj = 1,66 ton/m3 0 a = 2 Pk = 645 kg N = 125 Hp Pa= 210 kg Va = 160 km/jam V spec= 12.0 (F4) digunakan P4 dengan 42,3% power dan Va = 68 km/jam 4. Krcepatan balik (kosong) vk (km/jam) Cycle time Ct (menit) loading Exc't Vk = N . 75 x 3,6 Pa Ct Waiting time (Wt + Loading time (Lt) + Carry time (Cat) + Dumpling time (d t ) Return time (Ft) Fix time (F2) = 0,5 + 2,32 + 0,88 + 0,3 + 1, Wt
= f 0,5 qdt X y ex
Hasil Pa = 210 kg
2. 3.
Lt =
q dt = 5,7 m3 q ex = 0,7 m3 Ctex = 0,286 it Cat = D x 60 Va Va = 68 km/jam dt = 0,3 menit Dt = D x 60 VX Vk = 35 km/jam Ft = 0,2 menit
6.
32 dari 50
Data
Stripping top Soil borrow area
Hasil Pld = 10,581 kg P spec = 12.300 P < P Spec belum terjadi slip.
Pun = 9627,8 kg
2.
Vdd =
(datar)
N = 110 Hp
Vdt =
N.75 PLd
3600 1000
(turun)
Vdt = 3,017
Vrd =
Vmd =
Vdd + Vdt 2
N.75 Pud 3600 1000
(turun)
3.
(datar)
N = 110 Hp
Vmn =
N.75 Pun
3600 1000
(naik)
Vmn = 3,08
Vrm =
Vnn=3,19
4.
Ct =
+ Ft
VF2 Q =
5. Produksi Q(m3 B/jam)
V spec = 3.5 km/jam dengan R.1 Ct = 4,63 13 m3 B/jam 17 m3 L/jam 11,7 m3 C/jam
60.q.E Ct(1 + sf )
CF
60.q.E Ct
2. Power Shovel
No. 1. Subject Cycle time actual Cta (menit) Formulasi Cta = Ct spee x r Data Galian borrow area Ct spee = 0,27 r = 1 q = 0,7 m E = 0,66 Sf = 0,25 CF = 0,55 Shf = 0,1 Hasil Ct = 0,27
Q =
2. Produksi Q (m3 B/Jam)
60.q.E Cta(1 + sf ) CF
60.q.E Cta
33 dari 50
3. Dump Truk
No. 1 Subject Rimpull membawa muatan Pa (kg) 3500 Formulasi Pa (3500) = (GW x RR) 2/3 = (Bo + Bm) RR x 2/3 = (Bo + q.Bj) RR x 2/3 Pa(kg) 4500 = (GW x RR + GUW x sin) 2/3 = (RR + sin a) 2/3 GVW Pk (3500) = (GW x RR) 2/3 = Bo x RR x 2/3 Pk(kg) 4500 = (Bo x RR - Bo x sinA) 2/3 Data RR = 50 kg/ton Bo = 11,4 ton q = 5,7 m3 Bj = 1510 kg/m3 0 a = (0,5) Hasil Pa 3500 = 666 kg
Pa (kg)4500 2 Rimpull kosong Pk (kg) 3500 Pk (kg)4500 Kecepatan angkut Va (km/jam) 3500 Va (km/jam) 4500
Pa
4500
= 783 kg
Va 3500 =
N.75 Pa (3500)
N.75
N =125
3.6
Va 4500 = 43,1
Va 4500 =
4 Kecepatan angkut rata-rata Vra (km/jam) Kecepatan kosong Vk (km/jam) 3500 Vk (km/jam) 4500
3.6
Vr = 46,88 V spec = (35-68) pada F3 Vk 3500 = 88,8
Pa (4500)
Vra =
Va (3500) + Va (4500) 2
Vk 3500 =
3.6
Vk 4500 = 107,5
Vk 4500 =
6 Kecepatan kosong rata-rata Vrk (km/jam) Cycle time : Ct (menit)
3.6
Vrk = 98 V spec = 68 Wt = + 0,5 menit Lt = )
Vrk =
Vk (3500) + Vk (4500) 2
Ct = Waiting time (Wt) + Loading time (Lt) + Carry Time (Cat) + Dumping time (dt) + Return time (Rt) + Flx time (Ft) = 0,5 + 2,19 + 0,43 + 7,25 = 0,5 + 2,19 + 0,3 + 10,43 + 7,05 + 0,2
Q =
60.q. E Ct (1 + sf ) CF
60.q. E Ct
D 6 Vrk Vrk = 68 dt + 0,3 menit Ft = + -2 menit q = 5,7 m3 shf = 10% E = 0,587 Sf = 0,25 Ct = 0,8 Rt =
34 dari 50
Va =
N.75 Pa
3.6
Q =
VxAXE (1 + sf )
A=+1
35 dari 50
2. Water Tanker
No. 1 Subject Rimpull, angkut air (kg) Formulasi Pa = (GW x RR + GUW x sin a) 2/3 GVW = Bo + (q. Bj) Data RR = 50 kg/ton Bo = 6,0 ton q = 5000 liter Bj = 1000 kg/m3 0 a = (0,5) 2 3 Rimpull kosong Pk (kg) 3500 Kecepatan angkut Va (km/jam) Kecepatan kosong Vk (km/jam) Cycle time : Ct (menit) Pk = (GW x RR + GUW x sin a) 2/3 N =125 Hp Pk = Hasil Pa = 878,2 kg
212.5 kg
Va =
N.75 Pa
3.6
Vk =
N.75
3.6
Wt = 0 Lt =
Pk Ct = Waiting time (Wt) + Loading time (Lt) + Carry Time (Cat) + Dumping time (dt) + Return time (Rt) + Flx time (Ft) = 2,374 + 0,78 +12,64 + 0,50 + 0,2
qwt qpompa
D 60 Va D = 500 m Va = 38,43 km/jam Cat = dt = qwt r r = 395,52 l/menit 60 Vk Vk = 60 km/jam Ft = 0,2 menit q = 5 m3 E = 0,663 Ct = 0,8 Rt = D
60.q. E Ct
Q = 12,05 m3/Jam
CF
3. Compactor
No. 1. Subject Produksi Q (m3 B/Jam) Formulasi
Q =
LxVX1x100 xE
n L = adalah lebar drum V = adalah kecapatan lintas t = adalah tebal tanah gembur E = adalah job efisiensi n = adalah jumlah lintasan
36 dari 50
REKALKULASI HASIL ANALISIS PRODUKSI Produksi (m3 B/jam) Power Dump Water Backhoe shovel truk Tanker 67.8 61.02 82.1 73.9 23.74 7.77 12.05 -
No
Pekerjaan
Keterangan
1 2 3 4 5
Stripping top soil rencana saluran Stripping top soil borrow area Galian saluran Pengambilan bahan dari borrow area Pembuatan dan pemadatan tanggul - Penghamparan - Penyiraman - Pemadatan Finishing
37 dari 50
B.5. Analisis Kebutuhan Jumlah Alat 1. Pekerjaan stripping top soil pada bakal saluran : 1. Volume pekerjaan 2. Pekerjaan selesai = 47.336 m3 B = 2 hari = 16 hari 3. Produksi alat bulldozer :Q = 1542 m3 B/jam 47.336 V. 4. Jumlah alat : n = = Q.T 1542 x16 Ditetapkan = 1,91 unit N = 2 unit bulldozer
Catatan : 1. Untuk menentukan jumlah alat dari 1,76 untu menjadi 1 atau 2 unit diperlukan analisis ekonomi agar diperoleh nilai benefit optimal 2. Dalam buku ini tidak ditampilkan
: V :T
2. Pekerjaan galian saluan 1. Volume pekerjaan : a. Volume design : V1 = 150.000 m3 B. b. Volume stripping : V2 = 47.336 m3 B. c. Jadi volume V = V1 + V2 = 197.336 m3 B. 2. Pekerjaan selesai : a. Waktu tersedia : 72 hari b. Waktu stripping : -2 hari c. Waktu finishing : -3 hari + Jadi pekerjaan selesai : 67 hari : 536 hari 3. Produksi alat excavator Back hoe : 67,8 m3 B/jam 4. Jumlah alat : n=
V 197.336 = Q.T 67,8x536
= 5,43 unit Diterapkan n = 6 unit excavator 3. Pekerjaan pembuangan hasil galian dengan dump truk. 1. Perbandingan keseimbangan excavator dengan dump truck : Qex 67,8 = r= Qdt 23,74 = 2,85 Ditetapkan r=3 2. Jumlah Dump truck n = r x nex n=3x6 n = 18 unit Dump Truck 4. Pekerjaan stripping top soil di borrow area 1. Volume pekejaan 2. Pekerjaan stripping selesai V = 10.413 m3 B T = 45 hari = 360 jam
38 dari 50
Q = 13 m3 B/jam
Ditetapkan
5. Pekerjaan galian Borrow area dengan power shovel 1. Volume pekerjaan 2. Pekerjaan selesai : a. Waktu tersedia b. Waktu finishing Pekerjaan selesai V = 81.666 m3 B
: 72 hari : -3 hari + T = 69 hari = 552 jam 3. Produksi Power Shovel Q = 82,1 m3 B/jam V 81.666 4. Jumlah alat : n= = Q.T 82,1x552 = 1,8 Ditetapkan n = 2 power shovel
Catatan : 1. Untuk menetapkan alat dari 1,48 unit menjadi 1 atau 2 unit diperlukan analisis ekonomi agar diperoleh nilai benefit optimal. 2. Dalam buku ini tidak ditampilkan.
6. Pekerjaan pengangkutan material dengan dump truck. 1. Perbandingan keseimbangan excavator dengan dump truck : Qex 82,1 r= = Qdt 7,77 = 10,56 Ditetapkan r = 11 2. Jumlah Dump truck n = r x nex n = 11 x 2 n = 22 unit Dump Truck 7. Pekerjaan penghamparan 1. Volume pekejaan 2. Pekerjaan stripping selesai 3. Produksi Bulldozer 4. Jumlah alat V = 81.666 m3 B T = 69 hari = 552 jam Q = 1083,3 m3 B/jam
n=
Ditetapkan 8. Pekerjaan Penyiraman 1. Volume pekerjaan 2. Masa penyelesaian
V = 81.666 B T = 69 hari = 552 jam 3. Perbandingan air dengan material r = 120 l/m3 B = 0,12 m3/m3B.
39 dari 50
Q = 12,05 m3/jam
n= V.r Q.T = 81.666x0,12 12,05x552
= 1,47 unit Ditetapkan n = 2 unit Water Tanker Catatan : Harus 2 unit atau tidak dapat 1 unit agar proses pemedatan tidak terganggu karena kelembaban tanah merupakan fungus waktu. 9. Pekerjaan Pemadatan dengan Vibroller Compactor V = 81.666 m3 B T = 69 hari = 552 jam 3. Produksi Compactor Q = 139,8 m3 B/jam 4. Jumlah Compactor per lintasan nL V 81.666 n = = L Q.T 139, 8 x 552 = 1,05 unit Panjang blade Bulldozer 3,72m 5. Jumlah lintasan r= = = 5,31 Lebar Drum Viroller 0,7m 6. Jumlah Compactor n = nL x r = 1 x 5,31 unit = 5,31 unit Ditetapkan n = 5 unit compactor, dengan konsekuensi lembur beberapa jam sebagai konpensasi dari 0,31 unit. 1. Volume Pekerjaan 2. Masa penyelesaian 10. Pekerjaan akhir (finishing) tanggul, cutting dengan excavator 1. Volume Pekerjaan 2. Masa penyelesaian V = 39.408 m3 B
T = 72
3. Produksi Compactor
Q = 67,8 m3 B/jam
Ditetapkan n = 6 unit Excavator (mobilization dari daerah galian dengan lembur beberapa jam sebagai kompensasi dari 0,39)
40 dari 50
41 dari 50
42 dari 50
Jenis Peralatan Dump Back Hoe P. Shovel Truk komatsu PC - 200 105 0,70 5 2,000 238,000 23,800 214,200 Isuzu TXD - 40 125 5.7 5 2,000 57,000 Priestman 120 MK III 108 0.7 5 2,000 132,000
W. Tanker
Compactor
Keterangan
Isuzu Barata TXD - 40 NGD 100 125 11 5.00 5 3 2,000 2,000 33,000 19,000 1,900 17,100
II. A
15,930
21,420
4,968
11,880
2.808
2,850
2. Bunga Modal
Bm = ( UE + 1 2UE ) Hp (Rp/jam) h
5,372
8,568
2,953
4,752
1,188
760
No. 3. Asuransi
Ba = p% (UE + 1) 2UE
URAIAN
Bulldozer 1,063
Jenis Peralatan Dump W. Back Hoe P. Shovel Truk Tanker 1,428 342 792 198
Compactor 125.5
Keterangan
Hp (Rp/jam) h
6,686.8
6,140.5
8,020.8
6,315.9
8,020.8
696.1
906.9
847.4
1,052.6
871.6
1,062.6
92.7
321.1
295.5
684
303.9
384
33.3
620.1
1,888
726.6
1,941.9
133.9
Hbbp = 8000 Rp/ l (untuk contoh ini) d. Grease 37.72 668.2 109.4 574.2 109.4 9.5
44 dari 50
No.
BBG = S E
URAIAN
Bulldozer
W. Tanker
Compactor
Keterangan
Hbbp = 7000 Rp/ l (untuk contoh ini) e. Filter-filter 4,311.31 BFF = 0,5 (BBM + BBO + BBH + BBG (Rp/jam 3. Bahan Pokok a. Ban =
H bb T
4,861.80
5,151.70
5,003.70
4,788.40
482.75
(Rp / jam)
Hbp T
1,500
1,500
720 1,250
1,600
720 1,250
100
b. Pipa-pipa =
(Rp / jam)
Hbr T
(Rp / jam)
Hpp T
(Rp / jam)
4. Operator ... (Rp / jam) (dalam contoh ini diperkirakan) C Biaya Pemeliharaan/Peralatan
(HP - H
BPP = f
UE
bbp
) (Rp/jam)
15,930 53,728
21,420 68,830
5,130 29,917
11,880 45,815
2,970 23,499
2,058.3 8,243
45 dari 50
REKALKULASI HASIL ANALISIS No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Uraian Stripping top soil rencana saluran Galian Saluran Striping Borrow area Pengambilan bahan dari borrow area Penghamparan bahan Penyiraman Pemadatan Finishing tanggul Jenis Peralatan Bulldozer Back Hoe Dump Truck Bulldozer Power Shovel Dump Truck Bulldozer Water Tanker Vibroller Power Shovel Back Hoe Jumlah Alat 2 6 18 2 2 22 1 2 5 2 6 Produksi Alat per unit 1,542 67,8 23,74 13 73.9 6,993 974,87 12,05 127.6 73.9 61.02 Satuan m3 B/jam m3 B/jam m3 B/jam m3 B/jam m3 C/jam m3 C/jam m3 C/jam m3 C/jam m3 C/jam m3 C/jam m3 C/jam Biaya Peralatan (Rp/jam/unit) 53,728 68,728 29,917 53,728 45,815 29,917 53,728 23,499 5,243 45,815 68,830
46 dari 50
B.7. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan JENIS PEKERJAAN URAIAN PEKERJAAN : PEMBUATAN SALURAN : 1. Stripping top soil dengan Bulldozer 2. Galian dengan Back Hoe 3. Pembuangan dengan D. Truck 4. Pengawas 1 orang 5. Pengatur 5 orang 6. Pekerja 10 orang : V = 197.336 m3 B : Q = 67,8 m3 B/jam unit exc. Satuan orang orang orang unit unit unit Sub-total IV. V. VI. BIAYA UMUM dan KEUNTUNGAN ; 10% JUMLAH HARGA B (Rp/jam) Kuantitas 1 5 10 2 6 18 Harga Satuan Dasar 1,250 1,000 800 53,728 68,830 29,917 Jumlah Harga 1,250 5,000 8,000 107,456 412,980 538,506 1,073,192 107,319.2 1,180,511 2,901.94
KUANTITAS PEKERJAAN PRODUKSI B. HOE, 6 UNIT No. I. Uraian BAHAN 1. 2. 3. 4. 5. TENAGA 1. Mandor 2. Tukang 3. Pekerja ALAT 1. Bulldozer 2. Back Hoe 3. D. Truck
II.
III.
H.SP =
1 n B (Rp/m 3 B) n.Qp 1
47 dari 50
: PEMBUATAN BADAN TANGGUL : 1. Stripping top soil dengan Bulldozer 2. Pengambilan bahan dengan P. Shovel 3. Pengangkutan bahan D. Truck 4. Penghamparan dengan Bulldozer 5. Penyiraman dengan W. Tanker 6. Pemadatan dengan V. Roller 7. Pengawas 2 orang 8. Pengatur 3 orang 9. Pekerja 10 orang : V = 81.666 m3 B = 73,500 m3 C : Q = 73,9 m3 C/jam unit exc. Satuan orang orang orang unit unit unit unit unit Sub-total Kuantitas 2 3 10 2 2 22 2 5 Harga Satuan Dasar 1,250 1,000 800 53,728 45,815 29,917 23,499 5,243 Jumlah Harga 1,250 5,000 8,000 107,456 91,630 538,506 46,998 26,215 943,973 94,397 1,038,370 7,025.50
KUANTITAS PEKERJAAN PRODUKSI; 2 P. Shovel No. I. Uraian BAHAN 1. 2. 3. 4. 5. TENAGA 1. Mandor 2. Tukang 3. Pekerja ALAT 1. Bulldozer 2. P. Shovel 3. D. Truck 4. W. Tanker 5. V. Roller
II.
III.
IV. V. VI.
48 dari 50
: FINISHING BADAN TANGGUL : 1. Pembuatan dilakukan dengan 2 P. Shovel dan 5 B.Hoe 2. Hasil pemotongan di buang di sisi luar tanggul secara bebas 3. Pengawas 1 orang 4. Pengatur 2 orang 5. Pekerja 5 orang : V = 39.408 m3 B = 35,476,2 m3 C : Q = 73,9 m3 C/jam unit : Q = 61,02 m3 C/jam unit : Q = 67,46 m3 C/jam unit Satuan orang orang orang unit unit Kuantitas 1 2 5 2 6 Harga Satuan Dasar 1,250 1,000 800 45,815 68,830 Jumlah Harga 1,250 2,000 4,000 91,630 412,980 504,610 50,461 555,071 1,028.51
No. I.
II.
III.
IV. V. VI.
49 dari 50
Bibliografi ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken), Bandung. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta. Jun Achmadi Mukomoko, Ir. 1973, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, Gaya Media Pratama, Jakarta. CV.
Zainal A. Z, 2001, Analisis bangunan, menghitung anggaran biaya bangunan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ditjen Pengairan, Pedoman Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dengan menggunakan Peralatan (P2HSPP) Suplemen P.5, Juli 1999. Direktorat Jenderal Pengairan, Metode Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Pengairan, Maret 1994. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-06: Manajemen Biaya Pelaksanaan Konsruksi, Desember 2005. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-08: Manajemen Logistik dan Peralatan, Desember 2005. A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern) . Penerbit Nova, Bandung, 1994. A. Soedradjat S., Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan (Cara Modern) Lanjutan . Penerbit Nova, Bandung, 1994. SNI 03-2835-2002, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah Untuk
50 dari 50