Anda di halaman 1dari 20

Tugas Makalah

Makalah ini dikaji untuk:


Kasman, Drs., M.M.

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang dan masalah
Jumlah hewan ini sekarang sudah sangat sedikit populasinya di Indonesia, baik
dari pemburu liar maupun sulitnya lingkungan perhutan di Indonesia.
Namun dengan adanya penangkaran murai batu, cukup membantu untuk
melestarikanya. Bukan hanya melestarikanya kita juga bisa membuat peluang
bisnis, karna para penghobi burung sekarang lebih memilih burung penangkaran
yang lebih baik kualitasnya dibandingkan dari penangkapan.



1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana dengan Perijinan oleh pemerintah?
Bagaimana Cara Menangkarkan Burung Murai & Love Bird?
Bagaimana Cara Memilih Indukan Burung Murai & Love Bird?
Bagaimana Cara Perawatan Burung Murai & Love Bird?


1.3 Tujuan Perencanaan
Tujuan Utama dari Perencanaan bisnis ini adalah untuk mencari peluang bisnis, tidak
hanya itu tujuan kami juga untuk melestarikan Burung Murai & Love Bird yang jumlahnya
semakin sedikit di Indonesia.
Karena lebih memperhatikan aspek bisnis, maka penangkaran murai batu juga bisa
dijalankan oleh pemodal yang selama ini kurang faham dengan seluk-beluk murai batu.
Dalam hal ini, pemodal seperti ini memercayakan manajemen breeding kepada ahlinya,
termasuk program pemasteran sejak dini, perawatan rutin, dan sebagainya. Dengan demikian,
pemilik modal cukup menangani manajemen usaha saja.

1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah untuk melestarikan burung di Indonesia yang jumlahnya
semakin sedikit akibat perburuan liar. Ada berapa jenis burung, Bagaimana caranya
menangkarkanya, bagaimana memilih indukan burung, Bagaimana cara menanganinya.





BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Jenis Burung Murai & Love Bird
Murai batu berasal yang tersebar di daerah Indonesia :
Murai Medan (panjang ekor 25-30cm)
Murai Aceh (panjang ekor 24-28cm)
Murai Bengkulu (panjang ekor 20-24cm)
Murai Nias,(panjang ekor 20 25 cm)
Murai Jambi,(panjang ekor 23-27cm)
Murai batu Lampung (Panjang ekor 15 20 cm)
Murai Borneo (panjang ekor 12-18cm)
Murai Larwo (panjang ekor 8-10cm)


Love Bird yang berada tersebar di daerah Indonesia :
Love Bird Lutino (Mata Merah)
Love Bird Holland
Love Bird Kaca Mata
Love Bird Pastel Kuning dll.






2.2 Pengertian Bisnis Murai Bartu & Love Bird
1. Murai Batu
Perlu di ingat, bagi yang ingin menangkar murai batu, ini adalah bisnis atau perdagangan, jadi
bukan sekadar penyaluran hobi. Ada perbedaan antara hobi dan bisnis dalam mengelola murai batu.
Apabila sekadar penyaluran hobi, memelihara murai batu dijamin pasti rugi terus, tidak akan pernah
meraih keuntungan. Hadiah bagi pemenang umumnya belum bisa menutupi biaya perawatan harian.

Sekali lagi, penangkaran murai batu harus benar-benar murni bisnis. Jika Anda masih saja
mendahulukan hobi, tentu MB jawara akan terus diturunkan dari lomba ke lomba. Anda tak mau
menjadikannya sebagai indukan, karena khawatir jika keturunannya dibeli orang dan moncer di arena
lomba, bahkan mengalahkan burung kebanggaan Anda. Jadi, kalau Anda bersikeras menyimpan
burung istimewa, berarti Anda masih mendahulukan penyaluran hobi, dan dijamin pasti merugi.



Apabila Anda memandang penangkaran murai batu murni sebagai bisnis, burung jawara pun
harus dijadikan indukan. Ia akan terus menjadi mesin ATM hidup bagi Anda, karena akan selalu
menghasilkan anakan berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi. Di mana-mana, MB yang memiliki
trah juara pasti memiliki harga jual istimewa.

Mengapa menangkarkan murai batu adalah murni bisnis? Prinsip berbisnis adalah apa yang kita
investasikan cepat atau lambat akan kembali modal. Misalnya, Anda menginvestasikan uang untuk
sepasang MB seharga Rp 8 juta. Selama satu tahun ternyata bisa menetas tiga kali. Lalu Anda jual
anakannya seharga Rp 4 juta sepasang. Jadi, omzet yang dihasilkan selama setahun Rp 12 juta (3 x Rp
4 juta). Keuntungan kotor yang diperoleh sebesar Rp 4 juta (Rp 12 juta Rp 8 juta).

Kok sedikit? Itu kan hanya hitungan untuk sepasang induk. Bagaimana jika Anda memiliki 10
pasang induk? Setahun bisa mencapai Rp 40 juta. Jika Anda memiliki 20 pasang indukan, laba kotor
pun bisa mendekati Rp 80 juta / tahun, atau Rp 6,7 juta per bulan.
Pada tahun kedua, keuntungan sudah tidak diperhitungkan lagi dengan modal inti bernama
indukan. Jadi, jika Anda memiliki 20 pasang indukan, laba kotor sudah bukan lagi Rp 80 juta / tahun,
melainkan Rp 240 juta / tahun.
Jika banyak burung produk penangkaran Anda moncer di arena lomba, harga anakan bisa
dinaikkan lebih dari Rp 4 juta / pasang. Sebab, sebagaimana perusahaan dengan brand images bagus,
harga akan selalu menyertai kualitas produk, juga menyertai citra perusahaan itu sendiri.
Hal menarik lainnya dari bisnis penangkaran murai batu adalah Anda akan selalu mendapatkan
laba, sementara modal inti berupa pasangan induk masih berada di tangan Anda, dan akan terus
berproduksi. Sebagian besar dapat dijual, dan sebagian lainnya disisakan untuk replacement atau
penggantian calon indukan maupun pengembangan jumlah indukan. Jadi modal inti tak perlu dibeli,
tetapi diperoleh dari hasil breeding sendiri.
Kalaupun suatu ketika, karena berbagai hal yang tak bisa dihindari, Anda harus berhenti menjadi
penangkar murai batu, indukan masih bisa dijual. Kalau mau dijual cepat, misalnya seharga Rp 6 juta
sepasang, pasti laku seperti kacang goreng. Tetapi Anda masih tetap untung, apalagi jika
diperhitungkan dengan hasil penjualan anakan selama ini.


Bagaimana jika indukan dijual di atas harga modalnya? Tentunya keuntungan yang diperoleh
akan berlipat. Belum lagi keuntungan yang diperoleh dari harga anakan yang setiap tahun cenderung
meningkat. Jadi, penangkaran murai batu ini sama manisnya dengan investasi tanah.
Kemungkinan terpahit yang biasanya terjadi dalam setiap penangkaran murai batu adalah
burung dicuri orang, burung terbang, dan burung mati. Jadi, persoalannya adalah bagaimana
kita menerapkan manajemen keamanan, manajemen perawatan dan penanganan burung, serta
manajemen kesehatan burung.

2. Love Bird

Lovebird merupakan salah satu dari sembilan spesies dari genus Agapornis (Yunani:
agape = cinta; ornis = burung). Mereka adalah tipe burung yang social atau berkelompok dan
dekat dengan keluarga bayan. Delapan spesies lovebird berasal dari benua Afrika, sementara
Grey-headed Lovebird berasal dari Madagaskar. Lovebird merupakan tipe burung yang
monogami atau setia pada pasangan dalam jangka waktu yang lama. Lovebird jenis sayap
hitam memiliki kekhususan memakan serangga dan buah ara, dan lovebird kerah hitam
memiliki kebutuhan diet khusus dengan buah ara, sehingga mereka bermasalah jika di
penangkaran. Beberapa spesies yang dibiakkan sebagai hewan peliharaan dengan berbagai
warnanya yang cantik merupakan hasil persilangan yang selektif di peternakan burung.
Burung lovebird dapat berumur 10 sampai 15 tahun.

Burung lovebird termasuk burung kecil dengan ukuran 13-17 cm dan berat badan 40-60
gram. Mereka adalah burung terkecil diantara keluarga betet. Memiliki bentuk tubuh kompak,
ekor pendek berujung tumpul, paruh tajam. Lovebird liar didominasi warna hijau dengan
berbagai warna pada tubuh bagian atas , tergantung spesies. Lovebird Fischer's, Lovebird
Black-cheeked, dan Masked Lovebird memiliki cincin putih terkemuka di sekitar mata
mereka. Di Indonesia tipe ini disebut lovebird berkacamata. Populasi liar lovebird spesies
Fischer Masked berada di kota-kota di Afrika Timur. Di daerah itu juga ditemui burung
lovebird tipe hibrida atau silangan dari beberapa spesies. Burung hibrida berciri memiliki
cokelat kemerahan pada kepala dan oranye di dada bagian atas, dan sedikit mirip dengan
Masked Lovebird.


Lovebird memiliki kecenderungan untuk menjalin ikatan baik dengan sesama burung
lovebird atau berinteraksi dengan manusia. Lovebird juga memiliki tipe agresif seperti
menggigit. Untuk menghindarinya maka burung lovebird perlu ditangani secara lembut. Jika
anda berniat memelihara lovebird maka gunakan sangkar yang cukup kuat seperti berbahan
besi. lingkungan juga harus mendukung dan pemberian gizi yang sesuai. karena keindahan
bulunya, lovebird menjadi burung favorit saat ini termasuk di Indonesia. Hal tersebut terlihat
dari makin maraknya kelas burung lovebird dalam lomba burung baik tingkat nasional
maupun lokal.

Jika anda berniat memelihara, maka burung hasil tangkaran jauh lebih baik daripada
memelihara hasil tangkapan alam karena burung liar seringkali membawa suatu penyakit,
seperti flu polyomavirus. Lovebird hasil tangkapan juga seringkali merasa stress karena
mereka merasa kehilangan hubungan dengan pasangan atau kawanannya. Lovebird hasil
tangkapan juga tidak memiliki kejelasan usia dan mungkin saja mereka memiliki kepribadian
yang tidak cocok untuk dipelihara. Untuk memelihara lovebird yang baik usahakan membeli
secara berpasangan, walaupun sebenarnya lovebird juga dapat hidup sendiri dan
mengandalkan interaksi dengan manusia. Memiliki lovebird hanya 1 ekor menyebabkan
burung ini merasa kesepian apalagi jika sang pemilik juga tidak memiliki banyak waktu.
Untuk itu sediakan pasangan atau teman bermain yang satu spesies karena lovebird
membutuhkan banyak teman. Sifat Lovebird termasuk mudah akrab dengan manusia. Jika
sudah merasa nyaman lovebird akan rela bertengger di jari atau bahu. Beberapa lovebird
dapat belajar bicara, tapi banyak pula yang tidak. Ada kemungkinan mereka dapat belajar
untuk menirukan suara manusia jika diajarkan sejak usia muda. Lovebird memiliki sifat
cerewet karena di alam liar mereka terbiasa melakukan komunikasi dengan sesama
spesiesnya untuk menjaga keutuhan kawanan. Kicauan burung lovebird juga merupakan
bentuk sinyal jika ada ancaman.















1.2 Cara Menangkarkan Burung Murai Batu
Lokasi usaha / kandang
Banyak pilihan untuk memilih lokasi kandang yang ideal untuk penangkaran murai batu. Bisa di
halaman belakang atau samping rumah, atau boleh juga menyewa lahan untuk lokasi kandang
penangkaran. Ada beberapa persyaratan yang mesti diperhatikan:

Usahakan lokasinya nyaman dan tenang. Artinya tidak terlalu bising oleh suara
kendaraan bermotor, mesin bengkel, pabrik, dan polusi suara lainnya.
Lokasi bersih dari polusi udara berlebihan. Misalnya jangan dekat pabrik batu bata yang
dalam proses produksinya selalu disertai dengan pembakaran batu bata, usaha pengasapan ikan,
dan sejenisnya.
Usahakan pula di sekitar lokasi usaha tidak terdapat burung-burung lainnya. Jika hal ini tidak
bisa dihindari, pastikan saat kandang sudah dibangun, murai batu yang ada di kandang
penangkaran tidak bisa melihat langsung keberadaan burung lain, khususnya merpati yang
kerap membuat MB uring-uringan dan sering melampiaskan kemarahannya kepada pasangan
atau anak-anaknya.
Pastikan lokasi tersebut aman dari gangguan keamanan, karena pencuri pun sudah tahu kalau
murai batu merupakan burung mahal. Anda pasti sudah tahu bagaimana meningkatkan
keamanan kandang agar tak terjamah tangan-tangan nakal, jadi tidak perlu saya jelaskan lebih
lanjut.
Mohon izin kepada tetangga sebelah, setidaknya 2 rumah di sebelah kiri, 2 rumah di sebalah
kanan, dan 3 rumah di depan (kalau perlu minta persetujuan tertulis, semacam izin HO). Hal ini
untuk berjaga-jaga kalau suatu saat usaha Anda maju dan tetap bisa bertahan tanpa
menimbulkan persoalan dengan tetangga. Pernah kejadian ada sobat kicaumania yang sudah
membangun kandang, sudah beli beberapa indukan mahal, tapi terpaksa mengalami stres
berkepanjangan karena tetangga tidak mengizinkan dan memaksanya melepas semua burung
mahal itu ke alam bebas.

Kelima persyaratan itu merupakan modal awal yang sangat penting. Lingkungan, sebagaimana
dikatakan para ahli perburungan, merupakan faktor yang berdiri sejajar dengan faktor genetik
(keturunan). Induk murai batu sebagus apapun tidak akan menjalankan tugas reproduksinya secara
maksimal, ketika setiap hari mendengar suara bising, kandangnya dilewati asap, dilintasi burung-
burung lain, dan sebagainya.

Kemungkinan yang bisa terjadi antara lain, burung sulit berjodoh, burung tak mau kawin
(sehingga telur yang dihasilkan selalu gabuk / infertil), burung menjadi pemarah dan agresif, bahkan
menyerang betina atau anakan hingga mati.







Desain dan konstruksi kandang

Jika lokasi usaha / kandang sudah disiapkan, kini saatnya membangun kandang yang menjadi
rumah bagi pasangan induk murai batu dan anak-anaknya.

Saya selalu menyebut kandang sebagai rumah bagi burung, sebab akan membangkitkan semangat
Anda untuk memberikan yang terbaik kepada murai batu. Bukankah di rumah, kita terlindung dari
panas sinar matahari, terlindung dari air hujan seperti sekarang, bisa menyantap makanan dan
nyeruput minuman kesukaan, beristirahat ketika tubuh dan pikiran terasa lelah, serta tidur kalau
ngantuk?

Karena itu, kandang yang ideal (apapun desain dan konstruksinya) harus memenuhi beberapa
syarat di bawah ini: Memperoleh sinar matahari yang cukup, karena sinar matahari mengandung
provitamin D yang baik untuk kesehatan burung. Meski demikian, burung tetap memiliki pilihan
untuk berteduh (termasuk saat hujan). Anda bisa membuat atap 2/3 terbuka (ditutup kawat strimin)
dan 1/3 tertutup. Kandang diusahakan terlindung dari embusan angin yang terlalu kencang, karena
mudah membuat murai batu kaget. Sediakan tenggeran / tangkringan yang kuat, dalam beberapa
ukuran dan diletakkan di beberapa posisi (lihat kembali Halaman Penangkaran Murai Batu).

Sediakan wadah sarang. Pada tahap awal, sediakan sedikitnya 2-3 model. Misalnya kotak sarang
A (ukuran 25 cm x 20 cm tinggi 20 cm), kotak sarang B (20 cm x 15 cm tinggi 15 cm), dan kotak
sarang C (15 cm x 15 cm tinggi 15 cm). Sangkar bisa digantung langsung di dinding kandang, bisa
juga diletakkan di atas tatakan yang ditempelkan ke dinding kandang.

CONTOH KOTAK SARANG MURAI BATU

Penyediaan minimal 2-3 model ini untuk memberi kesempatakan murai batu untuk memilih
sarang yang lebih disukainya. Penting diingat, ketika burung menyukai sesuatu daripada yang lainnya,
ia merasa jauh lebih nyaman daripada ketika dipaksa harus menerima satu pilihan.
Pastikan kotak sarang terbebas dari binatang pengganggu seperti semut, tikus, kucing, musang
dan lain-lain. Semut, karena ukurannya sangat kecil, paling mudah masuk dalam kandang jenis
apapun. Karena itu, perlu antisipasi sejak awal.

Sediakan pula pasir yang dicampur dengan sedikit kapur di dasar / lantai kandang, untuk
mengontrol kotoran burung. Kalau bisa gunakan pasir gunung (kalau orang Jawa biasanya menyebut
pasir muntilan), dengan ketinggian 5-10 cm.Sebelum digunakan, sebaiknya pasir dijemur dulu selama
sehari penuh untuk membebaskannya dari bakteri, jamur, dan parasit lainnya. Saat menjemur, lakukan
beberapa kali pembalikan agar pasir steril secara merata.Sebagian penangkar juga menggunakan
lembaran kertas koran sebagai alas kandang. Ini boleh-boleh saja, tetapi Anda mesti rajin
menggantinya setiap hari.

Sediakan bak / wadah untuk mandi burung. Bak mandi harus sering dikontrol kebersihannya.
Idealnya, pagi (06.30 07.00) diisi dengan air bersih, siang (11.00 12.00) diganti dan diisi dengan
air baru, begitu pula sore hari sekitar pukul 15.00 15.30 diisi dan diganti dengan air baru.
Di dalam kandang perlu dipasang lampu 5-10 Watt untuk penerangan di malam hari, atau
dinyalakan pada siang hari ketika kondisi hujan.


Siapkan calon induk jantan dan betina
Apabila kandang merupakan rumah bagi burung, maka induk (jantan dan betina) adalah mesin
produksi yang akan menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk Anda. Saya tidak mengharuskan Anda
untuk membeli indukan yang mahal, atau harus punya darah juara. Sebagai pemula, biarkan usaha ini
dimulai dari yang wajar-wajar saja: sedikit demi sedikit.
Biarkan berbagai pengalaman menempa Anda terlebih dulu, agar menjadi ilmu praktis yang Anda
kuasai dengan baik. Jika sudah berpengalaman, barulah memikirkan untuk membeli indukan yang
mempunyai trah juara.
Tidak perlu dipersoalkan juga apakah Anda ingin mengembakbiakkan murai batu Aceh, Medan,
Lampung, Nias, Jambi, maupun Kalimantan. Tips ini juga berlaku untuk murai batu ekor putih
maupun black-tailed (ekor hitam). Semuanya sama saja, punya pangsa pasar masing-masing. Yang
penting perawatan awal di tangan Anda selaku penangkar, dan yang lebih penting lagi bagaimana
perawatan selanjutnya di tangan pelanggan / pembeli selaku pemilik burung.






Penyediaan pakan berkualitas
Pakan berkualitas adalah pakan yang memiliki kandungan nutrisi lengkap, mulai dari karbohidrat,
energi metabolisme, protein, lemak, serat kadar, hingga vitamin dan mineral dalam jumlah cukup dan
serasi. Umumnya pakan dalam bentuk voer dan serangga sudah memiliki kandungan nutrisi seperti
itu, kecuali vitamin dan mineral yang terkadang susah dikontrol dan perlu disuplai dari luar.

Makanan utama murai batu, sesuai dengan kebiasaannya di alam bebas, adalah serangga dan
cacing tanah. Serangga yang biasa diberikan antara jangkrik, telur semut rangrang alias kroto, ulat
hongkong, dan ulat kandang. Serangga diusahakan selalu tersedia setiap hari, lebih baik 2-3 jenis
serangga. Cacing pun diusahakan setiap hari tersedia.

Namun, bukan tidak mungkin Anda akan kesulitan mendapatkan serangga, terutama ketika stok di
toko / kios burung habis. Itu sebabnya, mengapa murai batu yang dipelihara atau ditangkarkan selalu
dilatih makan voer. Tujuan awal sebenarnya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti itu.

Sekarang voer sudah menjadi menu wajib, disandingkan dengan serangga yang posisinya malah
digeser sebagai makanan tambahan (Extra Fooding / EF). Tetapi itu tidak menjadi masalah, yang
penting burung setiap hari bisa makan dengan kandungan nutrisi yang memenuhi kebutuhan
hidupnya. Yang penting, bahan pakan disediakan dalam kondisi segar dan setiap hari diganti.

Obat dan suplemen burung penangkaran
OBAT DAN SUPLEMEN MESTI DISEDIAKAN DALAM PENANGKARAN BURUNG
Seperti dijelaskan sebelumnya, sebenarnya voer dan serangga memiliki kandungan nutrisi
lengkap, kecuali pada unsur vitamin dan mineral, kebutuhan vitamin dan mineral pada
burung sangat sedikit, tetapi seringkali tidak tercover dalam bahan pakan. Sebab vitamin dan
mineral mempunyai banyak jenis, dan kekurangan (defisiensi) pada satu jenis saja bisa
mengganggu kesehatan burung.
Karena itu, setiap pemelihara maupun penangkar perlu menyediakan multivitamin seperti
BirdVit, serta multimineral seperti BirdMineral. Khusus untuk penangkar, beberapa
suplemen berikut ini mesti Anda simpan di rumah atau dimasukkan dalam gudang obat:
BirdMature / BirdHormone
TestoBird dan EstroBird
Produk-produk di atas bisa digunakan untuk mengatasi burung yang sulit dijodohkan,
birahinya rendah sehingga tidak mau mengawini atau dikawini, meningkatkan fertilitas dan
daya tetas telur, dan lebih menjamin kualitas kesehatan piyik murai batu yang baru menetas.
Idealnya, obat-obatan burung juga perlu disediakan. Sebagaimana manusia yang tak pernah
bisa tahu kapan ia sehat dan kapan sakit, burung pun demikian. Anda bisa memilih opsi,
menyimpan obat-obatan sebagai persediaan jika burung tiba-tiba sakit, atau membeli setelah
burung sakit. Keputusan tentu ada di tangan Anda, dengan mempertimbangkan plus dan
minusnya.
6. Recording

ANAKAN MURAI BATU
Recording adalah pencatatan semua data yang terkait dalam penangkaran. Hal utama yang
mesti dicatat adalah data mengenai induk jantan dan betina (kalau ada, asal-usulnya, dibeli
dari bird farm mana, dst), tanggal penjodohan, tanggal peneluran, tanggal menetasnya
piyikan, dan sebagainya.
Setelah itu, Anda juga perlu membuat catatan untuk setiap piyikan sejak menetas, kalau
perlu setiap piyikan langsung dikasih nama. Catatan ini mencakup tanggal menetas, siapa
bapak dan ibunya, tanggal disapih, tanggal diloloh (kalau Anda menggunakan model
handfeeding), dimasukkan ke kandang nomor berapa setelah muda, dan sebagainya.
Dengan catatan yang rapi seperti ini, Anda bisa berkomunikasi secara lebih baik dengan
pelanggan atau calon pelanggan. Mereka pun menaruh kepercayaan penuh atas ketelatenan
Anda dalam melakukan pendataan terhadap setiap anakan / burung muda yang dijual.

Branding
Branding bisa diartikan sederhana sebagai nama produk. Dalam hal ini, sejak awal Anda
perlu memikirkan nama penangkaran Anda. Misalnya Jagoan Bird Farm, atau apapun
namanya. Kalau hanya fokus dalam penangkaran murai batu, tanpa menangkar jenis burung
lain, Anda bahkan bisa menggunakan nama yang lebih spesifik, misalnya Murai Gemilang Bird
Farm.
Intinya, buatlah nama produk yang mudah diingat dalam memori setiap orang. Ah,
mungkin Anda lebih jago daripada saya dalam hal ini. Branding ini perlu diperkuat dengan
dua peranti penting, yaitu ring dan sertifikat.
Ring atau gelang / cincin yang terpasang di kaki burung diperlukan sebagai identitas
bahwa burung yang dibeli seseorang merupakan burung hasil penangkaran, lengkap dengan
nama bird farm atau nama yang sudah dibranding tersebut.
Adapun sertifikat sangat diperlukan untuk menguatkan ring (apalagi sekarang banyak ring
aspal). Dalam sertifikat ini Anda bisa menuliskan tanggal burung menetas, nama bird farm
Anda, tanggal transaksi pembelian, dan dilengkapi pula dengan stempel bird farm. Kalau
burung pernah menjuarai lomba, Anda pun bisa mencantumkannya dalam sertifikat.
Keberadaan sertifikat juga menguntungkan pembeli, ketika suatu saat dia ingin
menjualnya kembali ke pihak lain. Kalau ada apa-apa terkait dengan burung ini, pihak lain
yang baru membeli bisa konsultasi langsung ke penangkarnya. Misalnya, jenis pakan yang
diberikan sewaktu kecil atau muda.

1.3 Cara Memilih Indukan Jantan dan Betina
Banyak sekali penangkar pemula yang belum mengerti memilih indukan, ada yang belum
cukup usia ataupun karna cukup sulit juga membedakan antara indukan jantan dan indukan
betina.
a. Memilih induk jantan
Diusahakan induk jantan sudah berusia 2 tahun lebih, sehingga sel spermanya benar-
benar matang.
Pilihlah burung yang sudah jinak, tidak galak, atau tidak takut dengan kehadiran
manusia. Dalam hal ini, dianjurkan membeli calon induk dari hasil penangkaran,
bukan hasil tangkapan alam. Calon induk hasil tangkaran umumnya lebih jinak,
sehingga memudahkan Anda dalam mengawali usaha penangkaran murai batu.
Burung dalam kondisi sehat. Beberapa tanda burung sehat yang mudah diamati adalah
lincah (aktif bergerak) alias tidak nyekukur terus, serta bulu-bulunya tumbuh
sempurna, bersih dan tidak kusam.
Burung tidak memiliki cacat fisik, baik pada kaki, sayap, kepala, dan bagian tubuh
lainnya.
Volume suaranya keras. Kalau memungkinkan, pilih juga burung yang memiliki
banyak variasi lagu. Tapi jika tidak pun tak apa-apa. Bukankah tujuan kita untuk
mengembangbiakkannya, bukan menjadikannya burung juara? Tugas mencetak
burung juara menjadi domain para kicaumania yang memiliki murai batu. Volume
suara terkait dengan faktor genetik (keturunan), tetapi variasi lagu lebih terkait dengan
faktor perawatan, khususnya program pemasteran dan perlakuan pakan.
Sebagian penangkar menganggap induk jantan yang baik harus memiliki katuranggan
sempurna, mulai dari bentuk kepala, leher, dada, warna bulu, ekor, dan kaki. Anda boleh
membenarkannya, dan silakan cari informasi di Google mengenai katuranggan murai batu
jantan.
Saya pribadi tidak terlalu fanatik dengan katuranggan, karena yang lebih penting
bagaimana performa dasar suaranya. Performa ini bisa didengarkan, bukan diramalkan
sebagaimana metode katuranggan. Apakah penyanyi yang baik harus berleher jenjang,
dengan bahu lebar, agar suaranya yahud? Apakah petinju bertubuh tinggi-besar-berotot pasti
hebat?
Padahal kalau kita lihat, penyanyi mungil seperti Ruth Sahanaya punya kualias suara
bagus. Tetapi Ermy Kullit dan Regina Indonesian Idol yang bertubuh besar juga punya suara
yahud pula. Mike Tyson yang bertubuh lebih pendek dan lebih kecil pun mampu
mengalahkan Larry Holmes dan Trevor Berbick yang bertubuh raksasa.
Itu sebabnya saya tidak terlalu fanatik dengan katuranggan. Katuranggan bisa / boleh saja
dijadikan pegangan awal, tetapi bukanlah segalanya. Dalam kontes suara, yang lebih penting
adalah bagaimana performa suara burung. Performa suara yang terkait dengan volume dan
irama sangat ditentukan oleh faktor genetik (seperti remaja A yang bersuara bass, dan remaja
B yang bersuara bariton), sedangkan variasi lagu lebih ditentukan faktor perawatan (terutama
pemasteran dan perlakuan pakan).

b. Memilih induk betina
Induk betina sudah berusia 1 tahun lebih, sehingga organ reproduksinya benar-benar
matang. Kasus telur kosong (infertil) antara lain disebabkan organ reproduksi belum
matang, meski murai batu betina sudah mencapai umur dewasa kelamin rata-rata pada
umur 6-7 bulan. Umur dewasa kelamin adalah masa di mana burung betina untuk kali
pertama bisa bertelur.
Sama seperti induk jantan, pilihlah calon induk betina yang sudah jinak, tidak galak,
atau tidak takut dengan manusia.
Burung dalam kondisi sehat, ditandai dengan aktif bergerak (lincah), serta bulu-bulu
tumbuh sempurna, bersih, dan tidak kusam.
Burung tidak memiliki cacat fisik, baik pada kaki, sayap, kepala, dan bagian tubuh
lainnya.




Ada satu tips dari Om Yogi Prayogi (Salah Satu Penangkar Burung) dalam pemilihan
induk murai batu betina, yang bagus untuk dishare di sini, dan sebagian pernah saya ungkap
pula dalam artikel berjudul Memahami pewarisan gen pada burung juara. Berikut pemikiran
Om Yogi berdasarkan pengalamannya selama ini:
Kunci sukses dalam beternak murai batu terletak pada indukan betina. Untuk
menghasilkan anakan MB jantan berkualitas, 70-80% ditentukan oleh induk betina
dan 20-30% oleh induk jantan. Artinya, anakan jantan akan lebih banyak mewarisi
sifat-sifat dari induk betina daripada induk jantan
Berdasarkan pengalaman OM CJ selama ini, ternyata anakan jantan akan
mewarisi 80% dasar suara yang dimiliki induk betina, bahkan mewarisi 90% irama
suara yang dimiliki ibunya.
Meski tak dijelaskan lebih lanjut, saya akan mencoba meneruskan dasar pemikiran Om
Yogi. Jika Anda ingin menjual bakalan MB jantan yang bagus, sebaiknya induk betina harus
bagus. Bagus tak mesti mahal, dan tidak mesti juara, karena banyak burung bagus yang tak
pernah ikut lomba.
Bagaimana induk betina bisa memiliki kualitas yang bagus? Tentu dari ayahnya. Dari
mana ayahnya bisa memiliki kualitas yang bagus? Ya dari ibunya juga, alias nenek dari induk
betina tadi. Begitu seterusnya, karena dalam dunia peternakan termasuk unggas berlaku
model pewarisan gen yang disebut criss-cross inheritance: pola di mana sebagian besar sifat
genetik induk betina akan menurun kepada anaknya yang jantan, dan sebagian besar sifat
genetik induk jantan akan menurun kepada anaknya yang betina.
Saya katakan sebagian besar, karena tetap saja ada beberapa bagian sifat genetik dari
pasangannya yang akan diwarisi anaknya. Model criss-cross inheritance ini pula yang
menjadi acuan para peternak, apapun jenisnya, untuk melakukan perbaikan mutu genetik
melalui sistem grading-up, line-breeding, inbreeding, cross-breeding (perkawinan silang),
dan sebagainya.


2.1 Cara Menangkaran Burung Love Bird
Sebelum beternak yang perlu anda ketahui tentunya jenis kelamin Lovebird yang akan
dikawinkan dan tersebut tidak mudah. Saat mengalami kematangan kelamin (sekitar satu tahun) tanda
tanda kelamin baru terlihat. Di luar negeri betina lovebird ditandai dengan sifatnya merobek kertas
dan memasukkannya ke dalam bulu sedangkan pejantan terlihat menyuapi atau memuntahkan
makanan yang sudah dilumatnya. Tetapi perilaku ini juga tidak bisa jadi indicator yang akurat. Secara
fisik betina memiliki ruang panggul yang lebih besar daripada laki-laki, untuk bertelur, dan karena itu
cenderung menjadi tampak lebih lebar di pinggul. Saat melakukan perkawinan burung harus dalam
kondisi prima; pertama-tama, mereka harus diberikan diet yang sehat dengan beragam menu.
Campuran pelet yang baik, atau benih berkualitas tinggi diberikan dengan dicampur berbagai jenis
sayuran segar, buah-buahan segar dalam jumlah tertentu dan biji-bijian yang sehat. Secara umum,
pilih sayuran segar seperti wortel muda (yang dimasak untuk sedikit agar beta karoten tetap terjaga),
kacang panjang, labu kuning atau oranye dengan daging, kacang polong, brokoli, kacang polong,
kubis bunga matahari, kacang polong, kecambah biji dan kacang-kacangan (sangat baik untuk
protein) dan jagung segar (bukan kalengan). Jika burung enggan untuk mencoba, campurlah sayuran
dengan biji bijian untuk beradaptasi. Sayuran harus mendapat porsi terbesar dari diet. Buah-buahan
cukup diberikan sesekali. Gunakan hanya buah-buahan organik, dan cuci dengan baik untuk
menghilangkan kontaminan, pestisida, dan bakteri.

Lovebird jangan dibiakkan dahulu kecuali mereka telah berusia satu tahun, dan dewasa
seksual. Banyak Lovebird kadang-kadang berkembang biak saat masih belum matang, sehingga
mereka belum pandai mengasuh anak dan akan menimbulkan problem baru.. Jika Lovebird
disediakan pasangan, dan sebuah kotak bersarang, mereka akan segera berjodoh dan segera
melakukan perkawinan. Lovebird mengalami puncak masa perkawinan di bulan bulan yang berhawa
panas Kebanyakan lovebird memerlukan kelembaban yang tinggi di dalam sarang selama masa
mengerami. Sementara perempuan akan melakukan pekerjaan membangun sarang (material sarang
harus disediakan), kadang-kadang pejantan akan membantu. Lovebird memerlukan kelembaban ekstra
selama bunting untuk membuat telur, untuk menjamin perkembangan telur yang baik, dan kemudian
memberi anak- anak mereka dengan cairan dan makanan yang sudah dikunyah. Untuk itu saat masa
menyuapi air tawar perlu disediakan, bersama dengan buah-buahan dan sayuran segar lebih banyak
dari biasanya. Semua makanan harus segar:bersihkan sisa makanan yang basi untuk menghindari
infeksi bakteri. konsultasikan dengan peternak, toko hewan peliharaan, atau dokter hewan anda
mengenai suplemen vitamin dan mineral, seperti garam mineral dan tulang sotong ekstra untuk lebih
banyak kalsium.






Untuk penetasan dan pertumbuhan anak lovebird, pilihlah alas sarang yang bersih dari hama. Bisa
dengan daun-daun palem yang direndam dan dicuci bersih, atau rumput hijau segar yang dipotong-
potong kurang lebih 12 cm. hal ini untuk mempermudah lovebird membawanya masuk ke kotak
sarang. Tergantung pada jenis Lovebird Anda memilih untuk berkembang biak, betina akan
membawa materi sarang ke sarang dengan berbagai cara. Lovebird Peach misalnya, menggunakan
bahan bersarang dengan bulu ekor mereka sementara lovebird Green Masked membawa bahan
bersarang dengan paruh mereka. Kotak sarang harus memiliki ruang cukup bagi anak-anak burung
terutama setelah menetas. Bahan alas sarang juga harus disediakan cadangan karena mungkin saja
dibutuhkan tambahan sebagai penghangat. Setelah lovebird mulai membangun sarang, kawin akan
terjadi. Perkawinan akan terjadi berulang ulang dan telur akan muncul 3-5 hari kemudian. Betina akan
menghabiskan berjam-jam di dalam kotak sarang sebelum telur diletakkan. Saat itu jangan sedikitpun
diganggu. Setelah telur pertama diletakkan, telur berikutnya akan menyusul setiap dua hari sampai
selesai biasanya 4-6 telur. Induk betina akan mengerami telur selama 21-23 hari, dan biasanya akan
mendapat perhatian yang lebih dari pejantan. Tepat sebelum menetas, anak-anak lovebird akan
membuat celah atau lubang kecil yang disebut lubang pip. Hal ini memungkinkan mereka untuk mulai
bernapas menghirup oksigen.ini juga menjadi indikasi bahwa mereka akan menetas sempurna 12-24
jam kemudian.

Setelah menetas hindari menyentuh lovebird karena mereka sangat rapuh. Induk lovebird akan
memberi makan dan merawat mereka. Penyusuan pertama ini sangat penting: si ibu akan memasok
anak-anaknya dengan muntahan berisi cairan bergizi yang mengandung enzim pencernaan. jika anda
mengambil seekor anak lovebird untuk disuap justru akan menyebabkan induk enggan kembali
menyuapi anak-anaknya. Jika Anda tidak berpengalaman di tangan makan, jangan pernah mencoba
untuk memberi makan anak burung dengan tangan. Beberapa peternak berpengalaman memilih untuk
menggunakan sendok makan, sementara yang lain menggunakan pipet. Sebagian kecil anak akan
menolak untuk pertamakalinya. Apapun metode yang Anda pilih, ambil hati-hati dan bersiaplah untuk
bekerja ekstra jika sudah terlanjur menyentuh anak lovebird. Jika Anda berkeinginan berinteraksi
dengan bayi lovebird pastikan tidak mengganggu ibunya. Ambil semua anak-anak lovebird secara
bersama dan letakkan di tangan Anda selama beberapa menit. gunakan handuk hangat sebagai alas.
Lakukan tidak jauh dari kandang sehingga, memungkinkan induk mengawasi anak anaknya. Bayi
lovebird mudah kedinginan dan lemah jika mereka jauh dari ibu mereka terlalu lama. Ketika bayi
mulai dewasa, waktu penanganan dapat ditingkatkan sampai 15 menit, tiga kali sehari. Metode ini
menghasilkan anak burung yang jinak, dan menghemat waktu.

Setelah berumur 4 minggu sebagian anak-anak burung lovebird tumbuh bulu dan mulai
menjelajahi kandang, meninggalkan sarang lebih lama dan berlatih terbang, mendaki, dan menjelajahi
benda dan mainan di dalam kandang. Sang ibu akan mendorong mereka untuk makan sendiri hingga
selesai sapih, yang terjadi pada sekitar 8 minggu. Lovebird jantan juga membantu mengajari anaknya
untuk makan makanan biasa. burung muda harus segera dipindahkan setelah mereka semua mandiri.
Secara naluriah induk betina juga berusaha mendorong anak-anak burung pergi ketika mereka cukup
dewasa. Oleh karena itu, mereka harus dipindahkan atau ibu dapat membahayakan mereka.
Istirahatkan beberapa hari bagi pasangan lovebird yang selesai menghasilkan anak. Sediakan jeda
waktu untuk mengeluarkan kotak bersarang, membersihkan dan mensterilkannya. Lovebird akan
menghasilkan anak burung yang sehat dan sedikit masalah jika diternakkan hanya sekali setahun.

http://tipspetani.blogspot.com/2011/03/sekilas-cara-beternak-burung-lovebird.html


TERNAK BURUNG LOVEBIRD
PANEN 3 BULAN SEKALI

Bisnis Ternak Burung LoveBird tetap menjanjikan. Permintaan pasarnya tetap tinggi, Harga Jual
Stabil tiap periodenya namun pasokannya rendah. Keadaan ini menjadikan pemasaran Burung
LoveBird tetap lancar, dan dengan harga yang sangat menguntungkan. Inilah sebuah peluang usaha
yang baik. Lewat proposal ini kami akan memanfaatkan peluang itu.

KEGIATAN

Dua kegiatan utama yang akan dilakukan, yaitu Produksi dan Pemasaran.
Produksi burung LoveBird akan dilakukan tiap 4 bulan dan usia burung LoveBird ini antara 10-15
tahun cukup lumayan untuk dibuat investasi / usaha jangka panjang dan setiap 4 bulan sekali akan
dilakukan panen. Dalam panen biasanya burung LoveBird menghasilkan 3 buah telur yang siap
menetas.

Pemasaran burung LoveBird akan dilakukan tiap panen biasanya dalam 1 tahun bisa panen 3 kali.
Banyak konsumen yang memesan sebelum waktu panen hal ini dikarenakan konsumen tidak mau
kehabisan stock. Kami mempunyai beberapa pelanggan yang siap membeli hasil panen tersebut.

KEBUTUHAN LAHAN
Untuk menjalankan usaha tersebut dibutuhkan lahan yang tidak terlalu luas kira-kira lahan yang
dibutuhkan untuk ukuran panjang = 8 meter dan lebar = 6 meter. Lahan tersebut dapat menampung
100 pasang burung LoveBird.

KEBUTUHAN SARANA PRODUKSI
Sarana produksi yang diperlukan terdiri dari :
Induk LoveBird sebanyak 10 pasang yang siap berproduksi (usia diatas 1 tahun)
Pakan induk 50.000/bulan

Pasar Burung LoveBird tak pernah surut. Seperti yang saya jalani selama kurang lebihnya 3 tahun
untuk beternak burung LoveBird, namun selama saya terjun di bidang ternak terutama Burung
LoveBird tidak mengalami kemrosotan dalam harga jualnya bahkan mengalami suatu kenaikan dari
tiap tahunya. Hal ini disebabkan oleh makin banyaknya peminat dan penggemar burung LoveBird di
seluruh nusantara bahkan sampe luar negeri seperti di Negara Belanda, Hongkong, Thailand dll, untuk
usaha maupun Hoby memelihara burung LoveBird tidak mengalami penurunan yang sangat serius.
Terbukti bahwa harga burung LoveBird masih stabil dalam kurun waktu yang lama, tidak seperti
usaha-usaha yang lainya yang hanya mampu bertahan sebentar saja dalam waktu yang singkat
(musiman). Disamping keindahan bentuk dan corak warna khasnya burung LoveBird harganya juga
sangat menggiurkan. Terkadang bisa mencapai Rp. 15jt s/d 17jt untuk sepasang burung LoveBird.
Oleh karena itu jumlah peminat burung LoveBird ini makin tahun makin meningkat, sedangkan
jumlah dari kuantitas burung LoveBird tidak menyanggupi memenuhi permintaan konsumen.



KEBUTUHAN TENAGA KERJA
Tenaga kerja yang dibutuhkan terdiri dari :
Tenaga tetap sebanyak 5 orang
Tenaga tidak tetap 5 orang


Analisis Pendapatan


Love Bird
Biaya tetap
Sewa Lahan (Rumah dan Gudang) 1 tahun @ (1.200.000 + 800.000) = Rp 2.000.000,-
Penyusutan induk
10 pasang burung LoveBird "Lutino" (Mata Merah), @ 1 pasang = 15jt x 10 pasang = Rp
150.000.000,-
Pakan Burung @ 100 Ribu 10 pasang/bulan x 12 = @ 1.200.000/tahun
Tenaga Tetap Ahli Ternak @ 750.000 x 2 orang = Rp 1.500.000,-/bulan x12 = Rp
18.000.000,-/tahun

Jumlah = Rp. 171.200.000,-/tahun

Biaya tidak tetap
Vaksin / obat untuk 10 pasang @ 10.000,-/ bulan = 10.000 x 10 = Rp 100.000,-/bulan
Tenaga Tidak tetap @ 500.000 x 2 = Rp 1.000.000,-

Pendapatan
Untuk sekali panen Lutino warna kuning (Mata Merah):
1 pasang menghasilkan 4 ekor anak @1 ekor anak 1,5jt x 4 = 6jt x 10 pasang = Rp 60.000.000,-
Panen 3x dalam 1 tahun @ 60.000.000 x 3 = Rp 180.000.000,-/tahun

Murai Batu
- Terlampir di Pengertian







Perijinan Menangkarkan Hewan di Lingdungi
Permohonan izin Lembaga Konservasi diajukan pemohon kepada Menteri Kehutanan dengan
tembusan disampaikan kepada :
1. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA),
2. Bupati/Wali Kota setempat,
3. Kepala BKSDA setempat.
Permohonan izin dilengkapi dengan lampiran dokumen, yang terdiri dari :
1. Rekomendasi Bupati/Wali Kota setempat,
2. Rekomendasi Kepala BKSDA setempat,
3. Usulan Proyek/Project Proposal,
4. Berita Acara Persiapan Teknis dari BKSDA setempat,
5. Hasil Studi Lingkungan,
6. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/Hinder Ordonantie (HO),
7. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
8. Akte Pendirian Badan Usaha atau Yayasan, atau Koperasi,
9. Kartu Tanda Penduduk (Identitas Pemohon).
Terhadap rencana areal Lembaga Konservasi yang meliputi 2 (dua) Kabupaten atau lebih di dalam 1
(satu) Propinsi, maka :
1. Tembusan permohonan disampaikan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota setempat,
2. Permohonan dilengkapi rekomendasi Gubernur setempat.
Terhadap rencana areal Lambaga Konservasi yang meliputi 2 (dua) Kabupaten atau lebih di dalam 2
(dua) Propinsi, maka :
1. Tembusan permohonan disampaikan kepada Gubernur dan Bupati/Wali Kota setempat,
2. Permohonan dilengkapi rekomendasi Gubernur setempat.
Direktur Jenderal PHKA nelakukan penilaian terhadap kelengkapan permohonan izin Lembaga
Konservasi. Berdasarkan penilain tersebut, Direktur Jenderal PHKA menyampaikan saran
pertimbangan kepada Menteri Kehutanan. Berdasarkan saran pertimbangan Direktur Jenderal PHKA,
Menteri Kehutanan dapat menyetujui atau menolak permohonan tersebut.
Dalam hal permohonan izin :
1. Disetujui, Direktur Jenderal PHKA menyampaikan konsep Keputusan Menteri kepada
Menteri Kehutanan, melalui Skretaris Jenderal Departemen Kehutanan untuk dilakukan
penelaahan,
2. Ditolak, Direktur Jenderal PHKA atas nama Menteri Kehutanan menyampaikan surat
penolakan.
Apabila berdasarkan telaahan Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan permohonan telah
memenuhi persyaratan, Sekretaris Jenderal menyampaikan konsep Keputusan Menteri kepada
Menteri Kehutanan. Apabila hasil telaahan Sekretaris Jenderal menyatakan belum memenuhi
persyaratan, Sekretaris Jenderal mengembalikan kepada Direktur Jenderal PHKA.
Izin Lembaga Konservasi tumbuhan dan satwa liar diberikan untuk jangka waktu 30 (tiga puluh)
tahun, dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Direktur Jenderal
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA). Perpanjangan izin diajukan oleh pemegang izin
kepada Menteri Kehutanan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sebelum jangka waktu izin Lembaga
Konservasi berakhir dengan persyaratan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Ketentuan Sanksi
Pemegang izin Lembaga Konservasi yang melanggar ketentuan hak dankewajiban serta ketentuan
larangan, dapat dikenakan sanksi berupa :
1. Penghentian sementara pelayanan administrasi,
2. Denda, dan
3. Pencabutan izin.
Sanksi penghentian sementara pelayanan administrasi, dikenakan apabila melanggar ketentuan
kewajiban butir 1 s/d 12 atau ketentuan larangan butir 6, dan 7.
Sanksi denda, dikenakan apabila melanggar ketentuan kewajiban butir 13, atau atas kelalaiannya
menyebabkab kematian satwa, yang pengenaannya dilakukan sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Sanksi pencabutan izin, dikenakan apabila melanggar ketentuan larangan butir 1, 2, 3, 4 atau
5.Pengenaan sanksi tersebut dilakukan setelah diberikan peringatan tertulis oleh Direktur Jenderal
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) atas nama Menteri Kehutanan sebanyak 3 (tiga)
kali berturut-turut dengan jangka waktu masing-masing 30 (tiga puluh) hari. Peringatan tertulis
dilakukan berdasarkan evaluasi atau hasil pemeriksaan Tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal
PHKA.
Hapusnya Izin Lembaga Konservasi
Izin Lembaga Konservasi tumbuhan dan satwa liar menjadi hapus, apabila :
1. Jangka waktu izin yang diberikan telah berakhir dan tidak diperpanjang,
2. Diserahkan kembali oleh pemegang izin kepada pemerintah sebelum jangka waktu izin yang
diberikan berakhir,
3. Dicabut oleh Menteri Kehutanan sebagai sanksi pelanggaran.
Dengan hapusnya izin Lambaga Konservasi, jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi yang dikelola,
wajib dikembalikan kepada negara. Pengembalian jenis tumbuhan dan satwa dapat dilakukan kepada
Lembaga Konservasi yang ada dengan persetujuan Menteri Kehutanan.
Ketentuan Peralihan
Kebun Binatang, Taman Safari, Taman Satwa, Taman Satwa khusus, Pusat Latihan Satwa Khusus,
Pusat Penyelamatan Satwa, Pusat Rehabilitasi Satwa, Museum Zoologi, Kebun Botani, Taman
Tumbuhan Khusus, dan Herbarium, yang telah ada sebelum ditetapkan Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor : P.53/Menhut -II/2006 tanggal 17 Juli 2006 tentang Lembaga Konservasi wajib mendaftarkan
sebagai Lembaga Konservasi.
Pendaftaran sebagai Lembaga Konservasi dilakukan paling lama dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
setelah ditetapkannya Peraturan Menteri tersebut.
Permohonan pendaftaran diajukan kepada Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi
Alam, dilengkapi dengan :
1. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Tumbuhan dan Satwa,
2. Rekomendasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
Ketentuan tentang Lembaga Konservasi diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.53/Menhut-II/2006 tanggal 17 Juli 2006 tentang Lembaga Konservasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://bksdadiy.dephut.go.id/halaman/2013/16/Tata_Cara_Permohonan_Izin.html
http://tipspetani.blogspot.com/2011/03/sekilas-cara-beternak-burung-lovebird.html
http://tabloidbnr.com
http://omkicau.com

Anda mungkin juga menyukai