Anda di halaman 1dari 24

MODUL 2 RESONANSI LISTRIK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1) Mampu mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus bolaik-
balik.
2) Mampu menentukan besar tahanan dan induksi dari induktor (kumparan
pemadam).

1.2 Alat dan Bahan
1) Induktor (kumparan pemadam) dan hambatan (R)
2) Sumber tegangan (transformator!")
#) Multimeter
$) %angku kapasitor
&) Miliampermeter !"
') (abel-kabel penghubung
[19]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Resonansi Aus A!
!rus !" atau kepanjangan dari !lternating "urren adalah arus yang
sipatnya mempunya dua arah atau lebih di kenal dengan sebutan arus bolak-
balik yang tidak memiliki sisi negatif) dan hanya mempunya ground (bumi).
!rus !" biasa di gunakan untuk tegangan listrik *+, sebesar misalnya 22-
.olt &- hert/) ini adalah tegangan standard untuk Indonesia.
*ada dasarnya) di setiap rangkaian arus !" pasti mempunyai nilai
induktansi) hambatan dan kapasitas. !kan tetapi nilai hambatan) kapasitas
dan induktansi tergantung pada jenis komponen di dalam rangkaian tersebut)
yang dalam keadaan tertentu nilainya dapat diabaikan sedangkan pada kondisi
lain tidak dapat diabaikan. 0alam arus !") terdapat hambatan yang disebut
impedansi (1) yang terdiri dari 2
(1) 3ambatan Murni (R) 2
(2) 3ambatan Induktif (4+) 2
(#) 3ambatan (apasitor (4") 2 2
*ada rangkaian R-+-") terdapat # kemungkinan impedansi 1 dengan
sudut fase) yaitu 2
(1) 4
+
5 4
"
2 rangkaian bersifat induktif) arus tertinggal dari
tegangan sebesar
(2) 4
+
6 4
"
2 rangkaian bersifat kapasitif) arus tertinggal dari
tegangan sebesar
(#) 4
+
7 4
"
2 rangkaian bersifat resistif (terjadi resonansi)) arus
sefase dengan tegangan.
[20]
)
2
(-


)
2
- (


MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
1) Rangkaian seri
8ambar di atas menunjukan sebuah rangkaian listrik dengan arus
bolak-balik dengan susunan seri yang terdiri dari 9 sebuah tegangan arus
bolak-balik) bangku kapasitor (")) Induktor (+)) 3ambatan (R) dan sebuah
miliamperemeter (m!).
:ika ; adalah besarnya tegangan efektif dan < besarnya frekuensi
sudut dari sumber tegangan arus bolak-balik) maka besarnya arus efektif
(I) yang mengalir melalui rangkaian tersebut adalah 2
( )
2 2
C L
X X R
E
I
+
=
(1)
dimana 2
R 7 besarnya tahanan (=hm)
+ 7 besarnya induktansi dari konduktor (3enry)
" 7 besarnya kapasitansi dari kapasitor (>arad)
I 7 kuat arus (!mpere)
; 7 tegangan (.olt)
< 7 frekuensi sudut (radian per detik)
[21]
9
"
R
+
(
Rangkaian Listrik dengan Hubungan
Seri
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
:ika nilai " diubah-ubah besarnya) maka akan terdapat harga I yang
men?apai harga maksimum. 3arga arus maksimum itu di?apai pada saat
harga 2
L
C
2
1

=
0an besarnya kuat arus 2
R
E
I =
ma@
Rangkaian listrik dimana I men?apai maksimum dan harga
L
C
2
1

=
disebut : daa! keadaan res"nansi seri#
2) Rangkaian paralel
8ambar menunjukkan sebuah rangkaian arus bolak-balik dengan
susunan paralel dengan induktor (termasuk hambatannya) dengan
kapasitor kemudian disusun seri dengan miliamparemeter ke sumber
tegangan arus bolak-balik. :ika ; tegangan efektif dari sumber tegangan)
maka kuat arus efektifnya adalah 2
2 2 2
2 2
2 2 1
L R
LC C E
I


+
+
=
($)
[22]
9 "
R
+
(
Rangkaian Listrik dengan Hubungan $arae
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
:ika " diubah-ubah besarnya) maka akan terdapat harga I yang men?apai
harga minimum. 3arga arus minimum itu dapat di?apai pada saat harga 2

+
=
L
R
L
C
2
2
1

(&)
dan besar kuat arus 2
2 2 2
L R
ER
I
+
=
Seperti halnya pada rangkaian seri) maka pada saat arus men?apai hargga
minimum) maka rangkaian tersebut 2 daa! keadaan res"nansi %arae.
"atatan 2
*ada per?obaan ini tidak dipakai hambatan R khusus) melainkan R diambil
dari kumparan konduktornya (induktor terdiri dari kuparan kaAat dan
besi).
Rangkaian bangku kapasitor biasanya seperti 2
:adi dengan menyususn paralel kapasitansinya dijumlahkan dari
masing-masing kapasitor yang terpakai. !dapun bangku kapasitor geser
dimana kapasitansinya adalah jumlah langsung dari tiap-tiap penunjukkan
gesernya.
*ada setiap pengukuran baik arus searah maupun arus bolak-balik)
selalu digunakan batas ukur yang terbesar kemudian berturut-turut
dike?ilkan. 0emikian pula untuk tegangan.
[23]
"1 "2
"# "$
Rangkaian &angku Ka%asit"r
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
2.2 "e#uensi Resonansi
Resonansi adalah proses bergetarnya suatu benda dikarenakan ada
benda lain yang bergetar) hal ini terjadi karena suatu benda bergetar pada
frekuensi yang sama dengan frekuensi benda yang terpengaruhi.
Resonansi pada rangkaian !" (!lternating "urren) merupakan
keadaan dimana reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif memiliki nilai yang
sama (4+ 7 4" ). Reaktansi induktif akan meningkat seiring meningkat-nya
frekuensi sedangkan reaktansi kapasitif justru sebaliknya) akan menurun jika
frekuensi meningkat. :adi hanya akan ada satu nilai frekuensi dimana keadaan
kedua reaktanssi tersebut bernilai sama.
>rekuensi resonansi dapat dihitung menggunakan persamaan
matematika berikut ini 2
1) Rangkaian seri
Rangkaian resonansi seri merupakan kombinasi rangkaian induktor
dan kapasitor yang disusun se?ara seri. Bntuk menghitung nilai frekuensi
referensi menggunakan rumus diatas.
"ontoh 2
*ada rangkaian di atas kapasitor "1 memiliki nilai kapasitansi
1-u> dan induktor +1 memiliki nilai induktansi 12-m3. %erapakah
frekuensi resonansi (>r) pada rangkaian resonansi seri di atasC
>r 7 1 (2D E(+"))
>r 7 1 (2 F #)1$ E(-)12 F 1--&))
[24]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
>r 7 1 -)--'GHI
>r 7 1$&)#' 3/
:ika disimulasikan menggunakan softAare simulasi dan kita plot
nilai arus terhadap frekuensi) rangkaian resonansi seri akan menghasilkan
bentuk kurJa seperti terlihat berikut ini.
%entuk kurJa untuk rangkaian resonansi seri pada saat keadaan
resonansi) arus yang mengalir pada rangkaian men?apai nilai maksimum-
nya. Ini menandakan bahAa rangkaian resonansi seri memiliki impedansi
yang sangat rendah pada kondisi resonansi) bahkan pada rangkaian ideal
nilai impedansi rangkaian akan sama dengan K-L (,ol).
2) Rangkaian paralel (9ank "ir?uit)
(ombinasi rangkaian induktor dan kapasitor yang dapat
menghasilkan keadaan resonansi lainnya adalah dengan merangkai
induktor dan kapasitor se?ara paralel atau disebut juga sebagai KTank
Cir'uitL.
"ontoh 2

[25]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
"ara menghitung frekuensi resonansi (>r) pada rangkaian paralel sama
dengan menghitung frekuensi resonansi pada rangkaian seri.
%entuk kurJa yang dihasilkan oleh rangkaian resonansi paralel
melalui simulasi elektronika diperlihatkan pada gambar berikut ini.
%erdasarkan pada kurJa di atas) pada keadaan resonansi) arus yang
mengalir pada rangkaian men?apai nilai minimum-nya bahkan hampir
mendekati K-L (,ol). Ini menandakan bahAa impedansi rangkaian sangat
tinggi bahkan pada kondisi ideal impedansi rangkaian memiliki nilai
yang tak terhingga.
2.$ Anti Resonansi
*ada suatu rangkaian resonansi paralel yang hanya terdiri dari
induktor (+) dan kapasitor (") jika ditambahkan resistor (R) se?ara seri pada
salah satu-nya akan mengakibatkan bergeser-nya frekuensi resonansi. 3al ini
juga berimbas menjadi tidak releJan-nya persamaan frekuensi resonansi (>r)
yang telah dijelaskan sebelumnya.
[26]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
*ada rangkaian resonansi paralel di atas ditambahkan R+ (1--M) yang
disusun se?ara seri dengan induktor +1. 3asilnya frekuensi resonansi
bergeser ke baAah dari 1$&)#' 3/ menjadi 1#1)G# 3/.
:ika resistor di tambahkan se?ara seri pada "1 yakni R" (1-- M)) hasilnya
frekuensi resonansi bergeser ke atas dari 1$&)#' 3/ menjadi 1'&)I' 3/.
*ergeseran nilai frekuensi resonansi (>r) ketika suatu rangkaian resonansi
paralel yang terdiri dari + dan " ditambahkan pada salah satu-nya sebuah R
dengan nilai yang ?ukup besar) dinamakan sebagai !nti Resonansi.
(emudian bagaimana dengan rangkaian resonansi seri yang hanya
terdiri dari induktor (+) dan kapasitor (") jika ditambahkan resistor (R)
se?ara seriC
9ernyata pergeseran frekuensi resonansi tidak terlalu signifikan jika
dibandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan persamaan >r. *ada
hasil perhitungan >r 7 1$&)#' 3/ sedangkan jika ditambahkan R1 (1-- M))
[27]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
>r 7 1$$)&$ 3/ dan hal ini masih bisa di toleransi. %erdasarkan pada hal
tersebut) dapat disimpulkan bahAa anti resonansi tidak terjadi pada rangkaian
resonansi seri.
2.% "a#to & dan Band'idth
>aktor N (>aktor (ualitas) pada suatu rangkaian resonansi merupakan
ukuran dari seberapa baiknya rangkaian resonansi tersebut. ,ilai faktor N
yang tinggi berarti rangkaian resonansi memiliki bandAidth atau lebar
frekuensi yang sempit) sedangkan jika nilai faktor N rendah maka rangkaian
resonansi memiliki bandAidth yang lebar.
3ubungan antara faktor N dan bandAidth pada suatu rangkaian
resonansi ditulis dalam persamaan matematika berikut ini.
%O 7>r N
N 7>r %O
0imana2
%O 7 %andAidth (3/)
>r 7 >rekuensi resonansi (3/)
N 7 >aktor N
%andAidth atau lebar frekuensi didapat dengan ?ara menghitung selisih antara
>2 (frekuensi tinggi) dengan >1 (frekuensi rendah).
%O 7 P> 7 >2 Q >1
P> merupakan -)H-H (H-)HR) dari amplitudo frekuensi resonansi (>r)
[28]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
*ada ?ontoh kurJa rangkaian resonansi seri di atas) diketahui >r 7
&-2)#G 3/ dengan amplitudo arus II#)$$ m!) sehingga -)H-H (H-)HR) dari
II#)$$ m! (>r) adalah H-2)#' m!. :ika ditarik garis hori/ontal pada
amplitudo H-2)#' m! sehingga memotong kurJa frekuensi resonansi
didapatkan nilai >1 dan >2 yakni >1 7 $I2 3/ dan >2 7 &12 3/. :adi
rangkaian resonansi seri memiliki bandAidth2
%O 7 >2 Q >1 7 &12 Q $I2 7 2- 3/.
0engan nilai faktor N 2
N 7 >r %O 7 &-2)#G 2-
N 7 2&
(urJa di atas merupakan gambaran dari Jariasi nilai faktor N dengan
besar bandAidth yang dihasilkan. *ada kurJa tersebut terbukti seperti yang
dijelaskan sebelumnya bahAa) nilai faktor N yang tinggi berarti rangkaian
resonansi memiliki bandAidth yang sempit) sedangkan jika nilai faktor N
rendah maka rangkaian resonansi memiliki bandAidth yang lebar.
[29]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
BAB III
PR(SEDUR PER!(BAAN
1) 0iukur dengan multimeter hambatan dari induktor.
2) 0isusun rangkaian seperti hubungan seri) sebelum dihubungkan dengan
jala-jala *+,.
#) 0iamati dan di?atat kuat arus I untuk beberapa harga " dimulai dari nol
sampai " terbesar.
$) *ada suatu harga I tertentu) diamati 9egangan bolak-balik tiap komponen
dan tegangan output (keluaran) transformator.
&) 0isusun rangkaian seperti gambar hubungan paralel. 0iulangi langkah
per?obaan ,o.1 sd &.
') 0iamati dan di?atat kuat arus I untuk beberapa harga " dimulai dari nol
sampai " terbesar.
[30]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
BAB I)
HASIL DAN ANALISA
%.1 Data Hasil Pe*o+aan
9egangan sumber 2 ' .olt
3ambatan 2 2 =hm
>rekuensi 2 &- 3/
Induktif 2 ...+C
1) 3ubungan seri
,o. (apasitor (") S> (uat !rus (I) m!
1. 1 -
2. #)2 &
#. ')& &
$. 11)2 1I
&. 21)2 '-
'. $#)2 1#I
H. H')2 2'2
G. 1H')2 2$&
2) 3ubungan paralel
,o. (apasitor (") S> (uat !rus (I) m!
1. 1 1'2
2. #)2 1'-
#. ')& 1'2
$. 11)2 1&G
&. 21)2 1&I
'. $#)2 1$&
H. H')2 1H2
G. 1H')2 $--
%.2 Analisa ,ate-atis
4+ 7 4"
<+ 7
[31]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
+ 7
1) 3ubungan Seri
0ik 2 f 7 &- 3/
D 7 #)1$
" 7 H')2 S> (diambil dari nilai I maksimum)
7 H')2 @ 1-
-'
>
0it 2 + 7 ...C
:aAab 2 + 7
+ 7
+ 7 -)1##1 3enry
2) 3ubungan *aralel
0ik 2 f 7 &- 3/
D 7 #)1$
" 7 $#)2 S> (diambil dari nilai I minimum)
7 $#)2 @ 1-
-'
>
0it 2 + 7 ...C
:aAab 2 + 7
+ 7
+ 7 -)2#$G 3enry
[32]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
%.$ Analisa Teoitis
*ada per?obaan resonansi seri) data kapasitior (") yang digunakan
adalah data pada saat arus (I) maksimum) hal ini dikarenakan resonansi pada
rangkaian seri terjadi ketika impedansi (1) minimum (bahkan nol).
=
=
=
I
E
I
(
E
I
-
Sedangkan pada per?obaan rangkaian paralel) data kapasitor (") yang
digunakan adalah data pada saat I minimum) hal ini dikarenakan resonansi
paralel terjadi saat impedansi (1) maksimum (bahkan T)
- =

=
=
I
E
I
(
E
I
0engan mengetahui nilai kapasitif pada saat resonansi) maka se?ara
matematis nilai induktif dapat diketahui. ,ilai induktif pada resonansi seri
sebesar -)1# 3enry) sedangkan pada resonansi paralel + 7 -)2# 3enry.
(esalahan yang mungkin terjadi pada saat per?obaan adalah pemba?aan skala
amperemeter yang kurang teliti.
[33]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
BAB )
TU.AS
/.1 Tu0as Pendahuluan
1) 9urunkan rumus (1) dengan pertolongan diagram Jektor beda tegangan
pada +) " dan R yang dihubungkan se?ara seri.
( )
2 2
' L
X X R ( + =
(1)
2) 9urunkan rumus (2) dan (#) dari persamaan (1).
( )
2 2
C L
X X R
E
I
+
=

*ada keadaan resonansi reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif sama
besar) tetapi saling meniadakan satu sama lain karena beda fasa nya 1G-
o
)
oleh karena itu nilai reaktansi (4) sama dengan U-V (nol))
- =
=
X
X X X
C L
[34]
1
. 7 IR
.
+
7 I4
+
.? 7 I4?
Z = impedansi (hambatan total)
R
4
+
-4?
( )
2 2
C L
X X R
E
I
(
E
I
I( E
+
=
=
=
) 2 (
1
1
2
L
C
C
L
X X
C L

=
=
=
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
( )
2 2
C L
X X R
E
I
+
=
( )
2 2
- +
=
R
E
I
2
R
E
I =
) # (
R
E
I =
#) :ika pada hubungan seri) harga " besar sekali) bagaimanakah harga kuat
arus IC %agaimana pula untuk rangkaian paralelC
R
)
I
IR )
=
=
C
*
)
C) *
=
=
C
*R
R
C *
I = =

Bntuk rangkaian seri 2


=
=
1
1 1
i i S
C C
Bntuk rangkaian paralel 2

=
=
1 i
$
Ci C
!pabila harga " besar maka harga I pada rangkaian seri besar pula)
sedangkan pada rangkaian paralel bila harga " besar maka harga I ke?il.
$) :ika harga "7- bagaimana harga I pada rangkaian seri dan bagaimana pula
pada rangkaian paralelC
%erdasarkan rumus diatas2
!pabila " 7 -) maka I 7 - (untuk rangkaian seri).
!pabila " 7 -) maka I 7 tak terhingga.
[35]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
&) 9urunkan rumus ($) dengan pertolongan diagam Jektor kuat arus untuk
rangkaian paralel dan beda potensialnya untuk rangkaian seri R) ") +.
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2
2 2
2
2 2
2 2
2
2 2 2
2 2
2 2
2
2
2
2
2
2 1
1
2 1 1
1
1
2
1
1 1
1
1
2
1
1 1 1
1 2 1 1 1
2 1 1
1 1
1 1 1 1
L R
LC '
(
L R
LC '
(
L
L
C
'
R (
L
L
' '
R (
X
X X
X R (
X X
X X X X
R (
X X
X X
R (
X X R (
L
C L
C
L C
C C L L
L C
C L
L C


+
+
=
+
+
=
+ + =
+ + =
+ + =
+
+ =


+ =

+ =
') 9urunkan rumus (&) dan (') dari rumus ($).
[36]
I
R
I?
I
+
1
R
4
?
-4
+
2 2 2
2 2 2
2 1
L R
LC '
E I
(
E
I


+
+
=
=
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
) & (
1
-
-
2
2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
L
L
R
C
L R
L
C
L R
L
C
L R
L
C
R

=
+
=
+
=
=
+

=
/.2 Tu0as A#hi
1) 3itunglah besar hambatan searah dari konduktorC
0ik 2 ; 7 ' Jolt
I 7 2'2 m! 7 2'2 @ 1-
-#
!
0it 2 ...R C
:aAab 2
2) *ada tiap-tiap pengukuran selalu terjadi penurunan tegangan. 9erangkan
bagaimana ini dapat terjadiC
*enurunan tegangan terjadi karena perubahan reaktansi kapasitif
(4") dan reaktansi induktif (4+). 4+ dan 4" berpengaruh terhadap
impedansi (1). Sedangkan impedansi berbanding terbalik dengan
tegangan) sehingga semakin besar nilai impedansi maka tegangan akan
semakin turun.
#) %uatlah grafik kuat arus I terhadap kapasitor " untuk rangkaian seriW
,o. (apasitor (") S> (uat !rus (I) m!
[37]
=

=
=

I- ) 22
1- 2'2
'
#
I
E
R
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
1. 1 -
2. #)2 &
#. ')& &
$. 11)2 1I
&. 21)2 '-
'. $#)2 1#I
H. H')2 2'2
G. 1H')2 2$&
$) %uatlah grafik kuat arus I terhadap kapasitor " untuk rangkaian paralelW
,o. (apasitor (") S> (uat !rus (I) m!
1. 1 1'2
2. #)2 1'-
#. ')& 1'2
$. 11)2 1&G
&. 21)2 1&I
'. $#)2 1$&
H. H')2 1H2
G. 1H')2 $--
[38]
76,2 262
0
50
100
150
200
250
300
0 50 100 150 200
I (mA)
C(1F)
Grafik Kuat Arus I terhadap Kapasitor C
Rangkaian Seri
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
&) %erdasarkan grafik di atas tentukanlah harga-harga " resonansi dan I
resonansiW
*ada rangkaian seri) resonansi terjadi pada saat I maksimum. %erdasarkan
grafik) Ima@ 7 2'2 m!) terjadi pada " 7 H')2 S>.
*ada rangkaian paralel) resonansi terjadi pada saat I minimum.
%erdasarkan grafik) Imin 7 1$& m!) terjadi pada " 7 $#)2 S>.
') 3itunglah hambatan dan induksi + dari induktor dengan mempergunakan
rumus (1) dan (#)) juga dengan rumus (2) dan (#).
0ik 2 ; 7 ' .
f 7 &- 3/ (sumber listrik yang digunakan standar *+,)
" 7 H')2 S> 7 H')2 @ 1-
-'
>
Ima@ 7 2'2 m! 7 2'2 @ 1-
-#
!
0it 2 a. +....C
b. R....
:aAab 2
a. Induksi (+)
" 7
+ 7
+ 7
+ 7
[39]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
+ 7 -)1##1 3enry
b. 3ambatan (R)
=

=
=
=

HI ) $1
1- 2 ) H' . &- . 1$ ) # . 2
1
. 2
1
1
'
C +
C
X
C

( )
( )
=

=
+
=
+
=
+
=

I- ) 22
1- 2'2
'
-
'
1- 2'2
HI ) $1 HI ) $1
22-
1- 2'2
#
2 2
#
2 2
#
2 2
R
R
R
R
X X R
E
I
C L
H) %andingkanlah harga R yang diperoleh dari pernyataan ,o.1 dan ,o.'W
3arga R pada perhitungan ,o.1 sama besarnya dengan harga R pada
perhitungan ,o.') yaitu 22)I- X.
3al ini menunjukan bahAa hambatan searah sama dengan hambatan total
rangkaian) karena pada saat resonansi hambatan kapasitif (4
"
) dan hambatan
induktif (4
+
) bernilai sama tetapi saling meniadakan (-) karena beda fasa 1G-
o
atau berlaAanan arah.
[40]
=
=
=
=
HI ) $1
1##1 ) - . &- . 1$ ) # . 2
. 2 L +
L X
L

MODUL 2 RESONANSI LISTRIK


BAB I)
KESI,PULAN
Resonansi listrik terjadi ketika reaktansi indukstif sama dengan reaktansi
kapasitif. *ada rangkaian seri) resonansi terjadi ketika arus maksimum dan
impedansi minimum. Sedangkan pada rangkaian paralel) resonansi terjadi ketika
arus minimum dan impedansi maksimum.
%erdasarkan hasil analisa) didapat nilai induktif (+) pada rangkaian seri
sebesar -)1# 3enry) sedangkan pada rangkaian paralel + 7 -)2# 3enry. (esalahan
yang mungkin terjadi pada saat per?obaan adalah kekurangtelitian dalam
memba?a skala amperemeter) sehingga menyebabkan pemilihan data kapasitor
yang kurang akurat.
[41]
MODUL 2 RESONANSI LISTRIK
DA"TAR PUSTAKA
!nonim. 2--H. $arae and Series Res"nan'e. (=nline))
(http2poAerele?tri?al.blogspot.?om2--H-#parallel-and-series-
resonan?e.html) diakses 1' :uni 2-11 1I.#&).
An"ni!# $arae Res"nan'e. (=nline)) (http2hyperphysi?s.phy-
astr.gsu.eduhbaseele?tri?parres.htmlY?1) diakses 1& :uni 2-11 2-.-&).
8eorgia State BniJersity) 0epartment of *hysi?s and !stronomy.
An"ni!# Res"nan'e. (=nline)) (http2hyperphysi?s.phy-
astr.gsu.eduhbaseele?tri?serres.htmlY?1) diakses 1& :uni 2-11 2-.&').
8eorgia State BniJersity) 0epartment of *hysi?s and !stronomy.
DOE ,unda!entas Handb""k Ee'tri'a S'ien'e )"u!e - "+ .) B.S. 0epartment
of ;nergy Oashington) 0.". 2-&G&.
Ee'tri'a and Ee'tr"ni' $rin'i%es and Te'/n""g0) 9hird ;dition) :ohn %ird)
;lseJier +td) 2--H.
>.MI*!)B,:!,I.2-1-.$etun1uk $raktiku! ,isika Dasar untuk 2urusan Ki!ia S3
4."imahi 2 +aboratorium >isika 0asar.
(uphaldt) 9ony R. Less"n In Ee'tri' Cir'uits) .olume II - !".
[42]

Anda mungkin juga menyukai