Elektronika Fisis I
DISUSUN OLEH
Pemakaian sehari-hari energil istrik dimanfaatkan dalam bentuk energy listrik arus
bolak-balik (AC). Lebih dari 99 persen energi listrik yang digunakan sekarang
dihasilkan oleh generator listrik dalam bentuk arus bolak-balik. Di Amerika Utara,
daya dihantarkan oleh arus sinusoidal yang berfrekuensi 60 Hz. Alat-alat elektronik
seperti radio, televisi, dan panggangan gelombang mikro mendeteksi atau
membangkitkan arus bolak-balik dengan frekuensi yang jauh lebih tinggi. Arus
bolak-balik dihasilkan oleh generator generator yang menghasilkan tegangan bolak-
balik dan biasanya dalam bentuk fungsi sinusoidal (sinus atau cosinus) karena ini
memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Oleh karena itu, dibutuhkan
pengetahuan tentang arus bolak-balik untuk mengetahui tentang pemanfaatan arus
bolak-balik dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting hukumnya untuk
mengetahui dasar-dasar elektronika misalnya tentang rangkaian arus bolak-balik
untuk membantu kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
I.2 Tujuan
Setelah selesai melakukan praktikum dan membuat laporannya, maka mahasiswa
diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Mengetahui sifat dan karakteristik dari bentuk isyarat keluaran pada
differensiator dan integrator bila diberi masukan berupa isyarat persegi.
2. Mengukur tanggapan amplitudo dan tanggapan fasa dari suatu sumber AC
tegangan tetap untuk tapis lolos rendah dan tapis lolos tinggi pada rangkaian RC
ini.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
(Septia Ulum Pajri dan Salsabila )
II.1 Rangkaian Integrator
Rangkaian integrator yang menggunakan OP-AMP hampir sama dengan
rangkaian-rangkaian closed loop lain yang menggunakan umpan balik resistor.
Bedanya, pada rangkaian ini, umpan baliknya menggunakan kapasitor (C), seperti
pada gambar 2.1 [2].
Pada gambar, vS(t) merupakan fungsi waktu yang berubah-ubah (misalnya,
rangkaian pulsa, gelombang segitiga, atau gelombang persegi). Rangkaian op-amp di
bawah menunjukkan bahwa tegangan output merupakan integral dari tegangan input
[3].
fp = (2.5)
( ) (2.6)
( )
√ ( ) { } (2.7)
√ (2.8)
Jika:
(2.9)
Maka:
√ (2.10)
Selanjutnya, dibahas mengenai factor kualitas (Q) dari rangkaian seri RLC,
yaitu; Pada frekuensi resonansi:
(2.11)
( ) (2.12)
Tegangan pada kapasitor:
( ) (2.13)
Karena:
( ) ( ) (2.14)
√ ( ) *( ) + (2.17)
Frekuensi resonansi = ω0, maka:
√ (2.18)
Jika:
(2.19)
Maka:
√ (2.20)
Selanjutnya, dibahas mengenai factor kualitas (Q) dari rangkaian paralel
RLC, yaitu; Pada frekuensi resonansi:
(2.21)
( ) (2.22)
Tegangan pada kapasitor:
( ) (2.23)
Karena:
( ) ( ) (2.24)
Jadi, faktor kualitas:
(2.25)
IV.1 Hasil
5. 20 7
6. 50 7.4
7. 100 7.5
8. 200 6.6
4
9. 500 5
C = 1,5μF
Tabel IV.2 Percobaan Rangkaian Integrator
No. Frekuensi(Hz) Vin (V) Vout (V)
1. 1 5
2. 2 4.6
3. 5 4.2
4. 10 4
5. 20 4
6. 50 4
7. 100 3.7
8. 200 2.6
4
9. 500 1.1
C = 1,5μF
IV.1.2 Pengolahan Data
1. Rangkaian Diferensiator
( )
a. Untuk frekuensi 1 Hz
Db ( )
b. Untuk frekuensi 2 Hz
Db ( )
c. Untuk frekuensi 5 Hz
Db ( )
d. Untuk frekuensi 10 Hz
Db ( )
e. Untuk frekuensi 20 Hz
Db ( )
f. Untuk frekuensi 50 Hz
Db ( )
Db ( )
2. Rangkaian Integrator
( )
a. Untuk frekuensi 1 Hz
Db ( )
b. Untuk frekuensi 2 Hz
Db ( )
c. Untuk frekuensi 5 Hz
Db ( )
Db ( )
IV.1.3 Grafik
1. Rangkaian Diferensiator
10
Tegangan (V)
9
8
7
6
5
4
3 Vin
1 Vout
0
5 Hz 2 Hz1 Hz
Frekuensi (Hz)
2. Rangkaian Integrator
6,52
Tegangan (V)
6,02
5,52
5,02
4,52
4,02
3,52
2,52 Vin
1,52
1,02 Vout
0,52
0,02
Frekuensi (Hz)
Grafik IV.2 Perbandingan Vin dan Vout pada rangkaian Integrator.
3. Rangkaian Tapis Tinggi
Tegangan (V)
10
8
6
4
2 Vin
0 Vout
5 Hz 2 Hz1 Hz
Frekuensi (Hz)
6,52
6,02
5,52
5,02
4,52
4,02
3,52
3,02
2,02
1,52 Vin
0,52 Vout
0,02
5 Hz 2 Hz1 Hz
Frekuensi (Hz)
Grafik IV.4 Perbandingan Vin dan Vout pada rangkaian Tapis Rendah.
IV.1.4 Gambar
1. Rangkaian Diferensiator dan Integrator
a. Untuk frekuensi 1 Hz
b. Untuk frekuensi 2 Hz
c. Untuk frekuensi 5 Hz
d. Untuk frekuensi 10 Hz
e. Untuk frekuensi 20 Hz
f. Untuk frekuensi 50 Hz
V.2 Saran
V.2.1 Saran untuk Praktikum Online
Sebaiknya bisa tepat waktu dalam memulai praktikumnya.
V.2.2 Saran untuk Asisten
Sebaiknya dalam menerangkan materi bisa terstruktur lagi seperti mulai dari
pengertian-pengertian kemudian fungsinya dan seterusnya agar praktikan tidak
kebingungan ketika asisten mempraktikkan rangkaian yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Gidion, S. dan Saragih, K.P,.2019. Analisis Karakteristik Arus Searah dan Arus
Bolak- Balik. Jurnal Ready Star.2(1). Hal:262-266
[2]Nurfaizah M., Didi I., dan Handri T., 2015, “Rancang Bangun Modul Praktikum
Motor AC Dengan Aplikasi Pengaturan Posisi Dengan Menggunakan PID”.
Jurnal Integrasi. 7(2): 53.
[3]Rizzoni, G. 2009. Fundamentals of Electrical Engineering First Edition. New
York: The McGraw Hill.
[4]Kuphaldt, T. 2007. Lessons In Electric Circuits, Volume II – AC.
Washington:Design Science License.
[5]Zuhal., Zhanggischan. 2004. Prinsip Dasar Elektronika. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
[6]Arrosyid, B. Tanpa Tahun. “Analisis Karakterisasi Frekuensi dengan Pola
Lissajous”. Jurnal Of Electrical Power, Instrumentation and Control
(EPIC). ISSN: 2641-8595.
LAMPIRAN