Anda di halaman 1dari 2

Diambil dari www.soaltpaku.blogspot.

com

Barisan dan Deret

Barisan merupakan suatu susunan dalam bilangan yang dibentuk menurut suatu pola urutan
tertentu. Bilangan-bilangan yang terbentuk seperti itu disebut suku. Perubahan diantara suku-
suku berurutan terjadi akibat adanya pengurangan, pembagian, penambahan, atau kelipatan
bilangan tertentu. J ika barisan yang suku berurutannya memiliki selisih yang tetap atau sama,
maka barisan seperti itu disebut barisan aritmetika.


Contoh :
2, 6, 10, 14, 18, .... ditambahkan 4 dari suku yang mendahului (suku yang ada di
depannya)
80, 74, 68, 62, 56, .... dikurangikan 6 dari suku yang mendahului (suku yang ada di
depannya)
J ika dalam suatu barisan yang suku berurutannya mempunyai kelipatan bilangan sama atau tetap,
maka barisan seperti itu disebut barisan geometri.

Contoh :
2, 6, 18, 54, 32, 162, 486.... dikalikan 3 dari suku yang mendahului (suku yang ada di
depannya)
800, 200, 50, 12,.... dikalikan dari suku yang mendahului (suku yang ada di
depannya)

Deret merupakan jumlah dari semua bilangan dalam suatu barisan tertentu.
Contoh :
Deret hitung (Deret aritmetika): 8 +10 +12 +14 +16 =60
Deret ukur (Deret geometri): 3 +9 +27 +81 +243 =363

1. Barisan Yang Bukan Merupakan Barisan Aritmetika dan Geometri
Dalam menentukan suku-suku suatu barisan sobat bisa melihat keteraturan pola dari suku-suku
sebelumnya. Barisan seperti 3, 6, 10, 15, ... mempunyai keteraturan karena beda suku ke dua
dengan suku pertama adalah 3, beda dari suku ke tiga dengan suku ke dua adalah 4, beda suku ke
empat dengan ke tiga adalah 5. J adi dengan kata lain setiap kenaikan suku, penjumlahannya pun
ikut ditambahkan. Dan akan terlihat keteraturan polanya

2. Barisan Bertingkat Yang Mengacu Pada Barisan Aritmetika
Dalam menentukan rumus umum suku ke-n barisan seperti ini caranya adalah sobat perhatikan
aja selisih antara dua suku yang berurutan. J ika dalam satu tingkat dilakukan pengurangan tetapi
belum diperoleh selisih yang sama atau tetap, maka pengurangan harus dilakukan pada tingkat
berikutnya yaitu tingkat dua sampai diperoleh selisih sama atau tetap. Suatu barisan disebut
berderajat satu (linear) jika selisih tetap diperoleh dalam 1 tingkat pengurangan, dan disebut
berderajat dua jika selisih tetap diperoleh dalam 2 tingkat pengurangan dan begitu seterusnya.

Barisan 2, 5, 8, 11, 14, 17. . . . Barisan ini disebut barisan berderajat satu karena mempunyai
selisih tetap yang diperoleh pada satu tingkat pengurangan.

Mempunyai selisih tetap sebesar 3

Barisan 5, 8, 13, 20, 29, 40, 53 . . . . Barisan ini disebut barisan berderajat dua karena selisih
tetap yang diperoleh pada dua tingkat pengurangan.

Mempunyai selisih tetap sebesar 2

Barisan 2, 5, 18, 45, 90, 157, 250 . . . . Barisan ini disebut barisan berderajat tiga karena selisih
tetap yang diperoleh pada tiga tingkat pengurangan.

Mempunyai selisih tetap sebesar 4


3. Barisan Bertingkat yang Mengacu Pada Barisan Geometri
Terdapat barisan yang setelah dicari beda antara 2 suku yang berurutan tidak juga diperoleh
selisih yang tetap sampai beberapa kali tingkat pengurangan, tetapi beda pada tingkat tertentu itu
membentuk suatu barisan geometri.
Contoh :



Barisan tersebut di atas dapat dilihat keteraturan barisannya setelah terjadi pengurangan pada
tingkat ke dua. Terlihat pada barisan tersebut terdapat unsur 2

Anda mungkin juga menyukai