Anda di halaman 1dari 1

Ulama secara induktif telah menetapkan bahwa dalil yang menjadi sumber

hukum praktis syari merujuk pada 4 dalil, yaitu : Quran, Hadits, Ijma dan Qiyas
sedangkan landasan pokok dan sumber utama hukum syari diantara 4 dalil tsb hanya
meliputi 2 dalil, yaitu Quran dan Hadits yang memperinci perihal Quran yang masih
global, mempersempit keterangan Quran yang bersifat umum, memberikan batasan
terhadap keterangan Quran yang luas serta sebagai penjelas dan penyempurna
Quran.
Oleh karena itu, mereka melakukan kajian terhadap semua dalil tersebut,
argumen yang menyatakan bahwa dalil tersebut merupakan tendensi hukum bagi
manusia sekaligus sebagai sumber hukum utama yang harus mereka patuhi, tata cara
pemakaian dalil, varian serta petunjuk yang diberikan oleh dalil secara universal.
Mereka juga melakukan kajian mengenai produk hukum syariat secara universal
yang berlandaskan pada dalil, serta mengkaji nash dalil maupun kaedah kebahasaan
dan syari yang menjadi pedoman hukum. Mereka juga mengkaji orang yang mampu
melakukan pengambilan hukum dari dalil yaitu mujtahid sehingga mereka
menjelaskan definisi ijtihad, syarat-syarat berijtihad, taqlid dan hukumnya.
Dari kumpulan kaedah dan kajian yang berhubungan dengan dalil syari selaku
petunjuk terhadap hukum dan kajian yang berkaitan dengan hukum ditinjau dari aspek
pengambilannya dari dalil serta dari pembahasan lanjutan dan tambahan mengenai 2
hal tersebut (dalil syari dan produk hukum), tersusunlah Ushul Fiqh.
Jadi, ilmu ushul fiqh menurut terminologi syari berarti pengetahuan mengenai
kaedah dan kajian yang berguna untuk menyimpulkan suatu hukum praktis syari dari
dalil yang terperinci. Atau dengan kata lain, ilmu ushul fiqh merupakan kumpulan
kaedah dan kajian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai