Artinya:
Sesungguhnya hal-hal dasar setiap ilmu –yang perlu diketahui- itu ada sepuluh
(1)Definisi, (2)Objek yang dipelajari, dan (3)Buah manfaat dari mempelajari ilmu tersebut
(8) Nama/ sebutan ilmu tersebut, (9) hubungannya dengan ilmu yang lain, dan (10)
keutamaannya.
1) Definisi
Fiqh hukum-hukum syariat amaliyah yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci dan yang
bersifat ijtihadiyyah
Ushul Fiqh
1. Ilmu yang mempelajari dalil-dalil fiqih yang ijmali/umum, cara menggunakannya, dan
aturan orang yang menggunakannya
2. Ilmu tentang kaidah-kaidah yang disusun untuk menyimpulkan hukum-hukum syariat
dari dalil-dalilnya yang terperinci.
3. Ilmu yang menciptakan kaidah-kaidah umum untuk menyimpulkan hukum-hukum fiqih
dari dalil-dalilnya yang sesuai.
6) Penemu
Imam Muhamad bin Idris AsSyafi’i radhiyallahu ‘anhu.
10) Keutamaannya
Ilmu Ushul fiqh merupakan ilmu yang utama dan sangat perlu untuk dipelajari karena
Ilmu Ushul Fiqh adalah alat untuk memahami AlQuran dan Assunnah, dan untuk
mengambil dari keduanya hukum-hukum syar’i ijtihadiyyah.
Hingga muncul seseorang yang bernama Muhammad din Idris AsSyafi’i, pada abad ke dua
Hijriyyah, abad di mana muncul dua aliran fiqh, yaitu aliran madinah atau madrasah ahlilhadits yang
mendahulukan dalil naqli atas akal, dan aliran fiqh Iraq atau madrasah ahlirra’yi yang lebih
mengedepankan rasionalitas daripada dalil naqli. Atas permintaan seorang Hafidz (pakar hadits) dari
Hijaz yang bernama Abdurrahman bin Mahdi untuk menuliskan kaidah-kaidah ushulfiqh, maka Imam
Syafi’i menulis surat kepadanya yang berisi kaidah-kaidah ushul, yang kemudian dikenal dengan
nama Ar Risalah.
Sepeninggal Imam Syafi’i, ilmu ushul fiqh yang digariskan oleh beliau diterima oleh banyak
ulama dari berbagai mazhab fikih, tidak hanya oleh pengikut Imam As Syafii saja. Ada yang hanya
menambah keterangan apa yang ditulis AsSyafii, ada yang menambahkan kaidah-kaidah, adapula
yang mengurangi kaidah-kaidah yang ditetapkan AsSyafii. Seperti ulama mazhab hanafi yang
menambahi urf dan istihsan sebagai sumber hukum fikih, ulama malikiyyah yang menambahkan
Ijma’ ahlilmadinah (kesepakatan penduduk Madinah), istihsan, dan mashalih mursalah.
Setelah terbentuknya 4 mazhab fikih, banyak ulama yang menganggap pintu ijtihad telah
tertutup. Hal itu mendorong semakin berkembangnya ilmu ushul fiqh sebagai sarana menyimpulkan
hukum-hukum syar’i bagi masalah-masalah baru yang bermunculan. Saat itu lahirlah dua aliran ushul
fiqh, yaitu mazhab mutakallimin/ aliran ahli mantiq dan mazhab hanafiyyah atau mazhab fuqoha /
aliran ahli fiqh.
Hingga pada abad ke 7 Hijriyah, muncul ulama yang dalam penulisan ilmu ushul fiqh
menggabungkan antara dua aliran, atau yang disebut dengan mazhab mutaakhirin/ aliran kontemporer.
Ushul fiqh adalah penetapan dalil-dalil umum atau kaidah-kaidah pengambilan hukum,
sedang Fiqih adalah penggunaan dalil-dalil khusus/terperinci dengan memperhatikan dalil-dalil umum
atau kaidah-kaiadah tersebut. Terperinci artinya satu dalil hanya menunjukkan satu atau beberapa
masalah atau kaidah.