Anda di halaman 1dari 51

ADAT PENGANTIN GAYA SEMARANGAN

Indotoplist.com : Semarang ternyata mempunyai tradisi pengantin yang beraneka ragam. Ada perbedaan-perbedaan
baik dalam tata upacara maupun busana dan kelengkapannya. Kesamaanya adalah bahwa pada awalnya semua itu
bernafas Islam yang kemudian mendapat pengaruh dari Arab, Jawa, Cina dan elayu. !erbagai ragam tradisi
pengantin itu terus berkembang sesuai dengan perkembangan "aman, sebagai asset budaya Semarang.
#itengah-tengah arus perkembangan tradisi pengantin di Semarang yang cenderung dipengaruhi budaya m$dern
%barat&, sebenarnya Semarang memiliki tradisi khas pengantin yang disebut 'engantin Semarangan . (aya 'engantin
Semarangan ini )uga telah mengalami perkembangan dan m$difikasi. Supaya kekayaan budaya Semarang tersebut
terus dapat diketahui $leh masyarakat dan tidak musnah, maka perlu ada upaya pelestarian atau nguri-uri gaya
'engantin Semarangan.
Sebagaimana adat pengantin lain, dalam gaya 'engantin Semarangan )uga didahului pr$sesi lamran, Srah-srahan
'eningset, *pacara *kupan+id$dareni %Jawa& dan *pacara I)ab Kabul antara pengantin pria dan wanita. 'engantin
,anita #alam gaya Semarangan, cal$n pengantin wanita disebut $del -ncik Semarangan, yaitu istilah yang berasal
dari perpaduan antara Cina dan Arab.
Adapun kelengkapan pengantin wanita adalah, memakai alas kaki sel$p tertutup hitam bludru bersulam m$te dengan
mengenakan ka$s kaki, kaki s$ngket, kebaya bludru hitam bersulam m$te m$del Kraag Shanghai memakai sarung
tangan. 'erhiasan yang dipakai : Cincin, (elang, Kalung Krekang, Subang dan dibagian Kraag-Shanghai memakai
kancing yang terbuat dari -mas, dan lengan pakai Klad-!ahu.
*ntuk pengantin Semarangan di bagian dahi dihiasi dengan beberapa perhiasan yang namanya pilis yaitu :
.. 'ilis emas dengan permata
/. 'ilis hitam yang terbuat dari !ludru dengan payet
0. 'ilis perak
1. 2ang atas sendiri Kr$$n sehingga kelihatan bedanya dengan pengantin yang lain.
'ada bagian kanan kiri atas telinga memakai Sumping dari -mas 'ermata. *ntuk sanggulnya biasa memakai sisir
kecil. Kembang k$nde diambil dari #aun 'andan, Sisir besar, Cunduk-entul sebanyak kurang lebih /1 buah.
!unganya : bunga elati, Cempaka Kuning yang ditusuk dengan bunga melati namanya end$g remek. 'engantin 'ria
#alam gaya Semarangan, cal$n pengantin pria disebut $del 'engantin Kad)i % !ersurban &.
Adapun kelengkapan pengantin pria adalah, memakai alas kaki sel$p tutup terbuat dari bludru bersulam m$te,
memakai ka$s kaki, celana hitam bludru bersulam m$te. !a)u yang dikenakan pengantin pria disebut (amis terbuat
dari bahan berkilau, berlengan pan)ang memakai Kraag Shanghai dan )uga memakai ba)u hitam bludru bersulam
dengan Kraag Shanghai, memakai Slempang warna keemasan.
#i bagian kepala memakai surban yang dinamakan K$pyah Alfiah dengan Cunduk entul satu buah terletak di depan.
'ada bagian samping kiri surban memakai bunga 3$ncean dari bunga elati, awar, Cempaka Kuning dan bunga
Jantil. Kelengkapan lain adalah membawa sebuah 'edang 'an)angbewarna putih perak. 'ada waktu diarak, pengantin
pria diiringi $leh 0 %tiga& $rang dibelakangnya. 4iga $rang pengiring itu masing-masing memiliki peran sebagai
pembawa payung pengantin dan / %dua& $rang lainnya pembawa Kembang anggar. 'engertian 'eralatan 5garak
'engantin Semarangan. pengiring pengantin disebut )uga 5garak 'engantin .
Adapun pr$sesi 5garak 'engantin yang biasanya disebut kesenian khas 4erbangan, ketentuannya adalah paling
sedikit terdiri dari /6 $rang. 3$mb$ngan ini terbagai dalam 0 %tiga& kel$mp$k yaitu :
.. Sembilan $rang Sin$man 4erbangan , yang terdiri dari 0 $rang 'embawa 4erbang %3ebana&, 0 $rang
ber)alan mundur % laku undur&, 0 $rang pembawa K$$r % Jawaban &.
/. Sembilan $rang Sin$man !lanten , yang terdiri dari / $rang pemikul )idur %g$ng+bas&, . $rang pemukul
)idur, . $rang pembawa+penabuh kendang, . $rang pembawa+penabuh kentrung, . $rang
pembawa+penabuh kenteng, serta 0 $rang pembawa k$$r %)awaban&
0. #ua $rang pembawa Kembang anggar %ditambah . $rang pembawa khusus payung pengantin. Adapun
)umlah kembangan manggar banyaknya tidak terbatas &.
aksud Kembang anggar Kembang manggar disamping untuk kelengkapan 5garak 'engantin, )uga ada maksud
tertentu. 2aitu :
.. 'ada masa dahulu, 'engantin Semarangan memakai Kembang anggar asli, yaitu bunga kelapa.
/. Kembang, semua $rang pasti senang dengan bunga, maksudnya adalah agar kedua mempelai disenangi
$leh masyarakat.
0. anggar adalah bunga kelapa, seperti diketahui bahwa p$h$n kelapa disebut (lugu, maksudnya agar
kedua mempelai berlaku lugu+)u)ur tidak kesana kemari. !atang p$h$n kelapa mesti lurus, tidak ada p$h$n
kelapa yang bercabang. Kalau ada p$h$n kelapa bercabang dikatakan a)aib, maksudnya agar kedua
mempelai hatinyya tidak cabang kesana kemari. 4etap dan satu pendirian. 4idak menyembunyikan
sesuatu masalah. Kalau ada masalah harus dipecahkan bersama antara suami dan isteri.
1. anggar adalah )uga bahan baku utama untuk membuat gula )awa, maksudnya adalah agar kedua
mempelai selalu mendapatkan manisnya kehidupan dunia dan akhirat.
'r$sesi Iring-Iringan 'engantin Semarangan Ada beberapa macam pr$sesi iring-iringan yang dapat direkam, yaitu :
.. Iring-iringan di Kauman
o#ua kembang manggar ber)alan dimuka sekali
o'engiring rema)a putra-putri
o'engantin putra %ada yang ber)alan kaki dan ada pula yang naik kuda& diiringi kerabat keluarga
pengantin pria
o4embang r$dat % maulud r$dat & mengiringi para sin$man %7$calis& sering )uga musik rebana
pengiring ini berupa musik.terbang !lantenan.
/. Iring-iringan di kampung beg6g 'ek$)an
o#ua kembang manggar
oKesenian kedenc$ngan %sebi pencak silat&
o8$calis maulud r$dat %arah mundur&
o'enabuh maulud r$dat dan )idur
oempelai lelaki %ada yang ber)alan kaki, ada pula yang naik kuda&
oKerabat keluarga pengantin pria baik rema)a putra-putri maupun para sesepuh dan kedua $rang
tuanya
0. Iring-iringan di keluarga 4asripin
o'embawa kembang manggar
oKesenian rebana dengan )idur sekitar 06-16 $rang penabuh terbang.
oempelai pria diiringi $leh kerabat dan keluarganya
1. 'enampilan yang dipakai masyarakat Semarang pada umunya adalah sebagai berikut :
o'embawa kembang manggar %1-9 $rang&
oKel$mp$k den$k-kenang
oKembang manggar %/ $rang&
o8$calis maulud r$dat
o'enabuh tembang r$dat dan )idur
o'engantin pria naik kuda
oKel$mp$k $rang tua dan sespuh pengantin pria
o'embawa kembang manggar % 1-9 $rang& 'ada upacara kirab, iring-iringan ditambah lagi keluarga,
kerabat den$k kenang dari keluarga pengantin putri dan penganting putra.
o*ntuk pengantin putri diusung diatas tandu dan dipayungi dengan 'ayung Agung . Kesenian
pengiring pun bertambah dengan kesenian !alantenan.
Sumber : Dinas Pariwisata Kota Semarang (www.semarang.go.id)
Upacara Kasada (Kasodo) dan Pura u!ur Pot"n Gunun# $romo
Indotoplist.com : Se)ak Jaman a)apahit k$n$n wilayah yang mereka huni adalah tempat suci, karena mereka
dianggap abdi : abdi kera)aan a)apahit. Sampai saat ini mereka masih menganut agama hindu, Setahun sekali
masyarakat tengger mengadakan upacara 2adnya Kasada. *pacara ini berl$kasi disebuah pura yang berada dibawah
kaki gunung br$m$. #an setelah itu dilan)utkan kepuncak gunung !r$m$. *pacara dilakukan pada tengah malam
hingga dini hari setiap bulan purnama dibulan Kas$d$ menurut penanggalan Jawa.
"#"nda Asal Mula Upacara Kasada
enurut ceritera, asal mula upacara Kasada ter)adi beberapa abad yang lalu. 'ada masa pemerintahan #inasti
!rawi)aya dari Kera)aan a)apahit. Sang permaisuri dikaruniai se$rang anak perempuan yang diberi nama 3$r$
Anteng, setelah men)elang dewasa sang putri mendapat pasangan se$rang pemuda dari kasta !rahma bernama
J$k$ Seger.
'ada saat Kera)aan a)apahit mengalami kemunduran dan bersamaan mulai menyebarnya agama Islam di Jawa,
beberapa punggawa kera)aan dan beberapa kerabatnya memutuskan untuk pindah ke wilayah timur, dan sebagian
menu)u di kawasan 'egunungan 4engger termasuk pasangan 3ara Anteng dan Jaka Seger.
'asangan 3ara Anteng dan Jaka Seger membangun pemukiman dan kemudian memerintah di kawasan 4engger
dengan sebutan 'urb$wasesa angkurat Ing 4engger, maksudnya ;'enguasa 4engger 2ang !udiman;. 5ama
4engger diambil dari akhir suku kata nama 3ara Anteng dan Jaka Seger.
Kata 4engger berarti )uga 4enggering !udi <uhur atau pengenalan m$ral tinggi, simb$l perdamaian abadi. #ari
waktu ke waktu masyarakat 4engger hidup makmur dan damai, namun sang penguasa tidaklah merasa bahagia,
karena setelah beberapa lama pasangan 3ara Anteng dan Jaka 4engger berumahtangga belum )uga dikaruniai
keturunan. Kemudian diputuskanlah untuk naik ke puncak gunung !r$m$ untuk bersemedi dengan penuh
kepercayaan kepada 2ang aha Kuasa agar karuniai keturunan.
4iba-tiba ada suara gaib yang mengatakan bahwa semedi mereka akan terkabul namun dengan syarat bila telah
mendapatkan keturunan, anak yang bungsu harus dik$rbankan ke kawah (unung !r$m$, 'asangan 3$r$ Anteng
dan Jaka Seger menyanggupinya dan kemudian didapatkannya /= $rang putra-putri, namun naluri $rang tua
tetaplah tidak tega bila kehilangan putra-putrinya. 'endek kata pasangan 3ara Anteng dan Jaka Seger ingkar )an)i,
#ewa men)adi marah dengan mengancam akan menimpakan malapetaka, kemudian ter)adilah prahara keadaan
men)adi gelap gulita kawah (unung !r$m$ menyemburkan api.
Kesuma anak bungsunya lenyap dari pandangan ter)ilat api dan masuk ke kawah !r$m$, bersamaan hilangnya
Kesuma terdengarlah suara gaib :;Saudara-saudaraku yang kucintai, aku telah dik$rbankan $leh $rang tua kita dan
>yang ,idi menyelamatkan kalian semua.
>iduplah damai dan tenteram, sembahlah >yang ,idi. Aku ingatkan agar kalian setiap bulan Kasada pada hari ke-
.1 mengadakan sesa)i kepada >yang ,idi di kawah (unung !r$m$. Kebiasaan ini diikuti secara turun temurun $leh
masyarakat 4engger dan setiap tahun diadakan upacara Kasada di '$ten lautan pasir dan kawah (unung !r$m$.
Pura u!ur Pot"n Gunun# $romo
Sebagai pemeluk agama >indu Suku 4engger tidak seperti pemeluk agama >indu pada umumnya, memiliki candi-
candi sebagai tempat peribadatan, namun bila melakukan peribadatan bertempat di punden, danyang dan p$ten.
'$ten merupakan sebidang lahan di lautan pasir sebagai tempat berlangsungnya upacara Kasada. Sebagai tempat
pemu)aan bagi masyarakat 4engger yang beragama >indu, p$ten terdiri dari beberapa bangunan yang ditata dalam
suatu susunan k$mp$sisi di pekarangan yang dibagi men)adi tiga andala+"$ne, yaitu :
MANDAA UTAMA
#isebut )uga )er$an yaitu tempat pelaksanaan pemu)aan persembahyangan yang terdiri dari:
'admaberfungsi sebagai bentuknya serupa candi yang dikembangkan lengkap dengan pepalihan. ?ungsi utamanya
tempat pemu)aan 4uhan 2ang aha -sa, 'adma tidak memakai atap yang terdiri dari bagian kaki yang disebut
tepas, badan+batur dan kepala yang disebut sari dilengkapi dengan !edawang, 5ala, (aruda dan Angsa.
!edawang 5alamelukiskan kura-kura raksasa mendukung padmasana, dibelit $leh seek$r atau dua ek$r naga,
garuda dan angsa p$sisi terbang di belakang badan padma yang masing-masing menurut mit$l$gi melukiskan
keagungan bentuk dan fungsi padmasana.
!angunan Sekepat %tiang empat& atau yang lebih besar letaknya di bagian sisi sehadapan dengan bangunan
pemu)aan+padmasana, menghadap ke timur atau sesuai dengan $rientasi bangunan pemu)aan dan terbuka
keempat sisinya. ?ungsinya untuk penya)ian sarana upacara atau akti7itas serangkaian upacara. !ale 'awedan
serta tempat dukun sewaktu melakukan pemu)aan.
K$ri Agung Candi !entar, bentuknya mirip dengan tugu kepalanya memakai gelung mahk$ta segi empat atau segi
banyak bertingkat-tingkat mengecil ke atas dengan bangunan bu)ur sangkar segi empat atau sisi banyak dengan
sisi-sisi sekitar depa alit, depa madya atau depa agung. 4inggi bangunan dapat berkisar dari sebesar atau setinggi
tugu sampai sekitar .66 meter memungkinkan pula dibuat lebih tinggi dengan memperhatikan keindahan pr$p$rsi
candi bentar.
*ntuk pintu masuk pekarangan pura dari )aba pura menu)u mandala sisi+nista atau )aba tengah+mandala utama bisa
berupa candi gelung atau k$ri agung dengan berbagai 7ariasi hiasan. *ntuk pintu masuk pekarangan pura dari )aba
tengah+andala adya ke )er$an andala adya sesuai keindahan pr$p$rsi bentuk fungsi dan besarnya atap
bertingkat-tingkat tiga sampai sebelas sesuai fungsinya. *ntuk pintu masuk yang letaknya pada temb$k
penyengker+pembatas pekarangan pura.
MANDAA MADYA%&'NE TENGA(
#isebut )uga )aba tengah, tempat persiapan dan pengiring upacara terdiri dari:
K$ri Agung Candi !entar, bentuknya serupa dengan tugu, kepalanya memakai gelung mahk$ta segi empat atau
segi banyak bertingkat-tingkat mengecil ke atas dengan bangunan bu)ur sangkar, segi empat atau segi banyak
dengan sisi-sisi sekitar satu depa alit, depa madya, depa agung.
!ale Kent$ngan, disebut bale kul-kul letaknya di sudut depan pekarangan pura, bentuknya susunan tepas, batur,
sari dan atap penutup ruangan kul-kul+kent$ngan. ?ungsinya untuk tempat kul-kul yang dibunyikan awal, akhir dan
saat tertentu dari rangkaian upacara.
!ale !eng$ng, disebut )uga 'ewarengan suci letaknya diantara )aba tengah+mandala madya, mandala nista+)aba
sisi. !entuk bangunannya empat persegi atau meman)ang deretan tiang dua-dua atau banyak luas bangunan untuk
dapur. ?ungsinya untuk mempersiapkan keperluan sa)ian upacara yang perlu dipersiapkan di pura yang umumnya
)auh dari desa tempat pemukiman.
MANDAA NISTA%&'NE DEPAN
#isebut )uga )aba sisi yaitu tempat peralihan dari luar ke dalam pura yang terdiri dari bangunan candi
bentar+bangunan penun)ang lainnya. 'ekarangan pura dibatasi $leh temb$k penyengker batas pekarangan pintu
masuk di depan atau di )abaan tengah+sisi memakai candi bentar dan pintu masuk ke )er$an utama memakai K$ri
Agung.
4emb$k penyengker candi bentar dan k$ri agung ada berbagai bentuk 7ariasi dan kreasinya sesuai dengan
keindahan arsitekturnya. !angunan pura pada umumnya menghadap ke barat, memasuki pura menu)u ke arah
timur demikian pula pemu)aan dan persembahyangan menghadap ke arah timur ke arah terbitnya matahari.
K$mp$sisi masa-masa bangunan pura ber)a)ar antara selatan atau selatan-selatan di sisi timur menghadap ke barat
dan sebagian di sisi utara menghadap selatan.
Yadn)a Kasada (Upacara Kasada)
'ada malam ke-.1 !ulan Kasada asyarakat 4engger penganut Agama >indu %!udha ahayana menurut
'arisada >indu Jawa 4imur& berb$nd$ng-b$nd$ng menu)u puncak (unung !r$m$, dengan membawa $ngkek yang
berisi sesa)i dari berbagai hasil pertanian, ternak dan sebagainya, lalu dilemparkan ke kawah (unung !r$m$
sebagai sesa)i kepada #ewa !r$m$ yang dipercayainya bersemayam di (unung !r$m$. *pacara k$rban ini
mem$h$n agar masyarakat 4engger mendapatkan berkah dan diberi keselamatan $leh 2ang aha Kuasa.
*pacara Kasada diawali dengan pengukuhan sesepuh 4engger dan pementasan sendratari 3ara Anteng Jaka
Seger di panggung terbuka #esa 5gadisari. Kemudian tepat pada pukul /1.66 dini hari diadakan pelantikan dukun
dan pemberkatan umat di p$ten lautan pasir (unung !r$m$. #ukun bagi masyarakat 4engger merupakan pemimpin
umat dalam bidang keagamaan, yang biasanya memimpin upacara-upacara ritual perkawinan dll. Sebelum dilantik
para dukun harus lulus u)ian dengan cara menghafal dan membacakan mantra-mantra.
Setelah *pacara selesai, $ngkek : $ngkek yang berisi sesa)i dibawa dari kaki gunung br$m$ ke atas kawah.
#an mereka melemparkan kedalam kawah, sebagai simb$l peng$rbanan yang dilakukan $leh nenek m$yang
mereka. #idalam kawah banyak terdapat pengemis dan penduduk tengger yang tinggaldipedalaman, mereka )auh
)auh hari datang ke gunung br$m$ dan mendirikan tempat tinggal dikawah gunung !r$m$ dengan harapan mereka
mendapatkan sesa)i yang dilempar. 'enduduk yang melempar sesa)i berbagai macam buah buahan dan hasil
ternak, mereka menganggapnya sebagai kaul atau terima kasih mereka terhadap tuhan atas hasil ternak dan
pertanian yang melimpah. Akti7itas penduduk tengger pedalaman yang berada dikawah gunung br$m$ dapat kita
lihat dari malam sampai siang hari Kasada !r$m$.
Sumber : www.petra.ac.id, alambudaya.blogspot.com, java.uluwatu.org
Su*u $adu) di P"dalaman $ant"n
Indotoplist.com : @rang Kanekes atau $rang !aduy adalah suatu kel$mp$k masyarakat adat Sunda di wilayah
Kabupaten <ebak, !anten. Sebutan ;!aduy; merupakan sebutan yang diberikan $leh penduduk luar kepada kel$mp$k
masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti !elanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan
kel$mp$k Arab !adawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah %n$maden&. Kemungkinan lain adalah
karena adanya Sungai !aduy dan (unung !aduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. ereka sendiri lebih
suka menyebut diri sebagai urang Kanekes atau ;$rang Kanekes; sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan
yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti *rang Cibe$
,ilayah kanekes bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan <euwidamar,
Kabupaten <ebak-3angkasbitung, !anten, ber)arak sekitar 16 km dari k$ta 3angkasbitung. 4idak heran bahasa
yang mereka gunakan adalah bahasa sunda dialek Sunda-!anten. 5amun mereka )uga lancar menggunakan
!ahasa Ind$nesia ketika berdial$g dengan penduduk luar.
Suku !aduy sendiri terbagi men)adi tiga kel$mp$k yaitu tangtu, panamping, dan dangka %'ermana, /66.&.
Kel$mp$k tangtu adalah kel$mp$k yang dikenal sebagai !aduy #alam. 2aitu kel$mp$k !aduy yang paling ketat
mengikuti adat mereka. 4erdapat tiga kampung pada kel$mp$k !aduy dalam yaitu: Cibe$, Cikartawana, dan
Cikeusik. Ciri khas $rang !aduy #alam adalah mereka mengenakan pakaian yang berwarna putih alami dan biru tua
serta mengenakan ikat kepala putih. Kel$mp$k yang kedua adalah !aduy <uar atau dikenal sebagai kel$mp$k
masyarakat panamping. 2ang berciri mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. #an tersebar
mengelilingi wilayah !aduy #alam seperti Cikadu, Kaduketuk, Kaduk$l$t, (a)eb$h, Cisagu, dan lain sebagainya.
<ain halnya kel$mp$k ketiga disebut dengan !aduy #angka, mereka tinggal di luar wilayah Kanekes tidak seperti
!aduy #alam dan <uar. dan saat ini hanya / kampung yang tersisa yaitu 'adawaras %Cibengkung& dan Sirahdayeuh
%Cihandam&.
Kepercayaan Suku !aduy atau masyarakat kanekes sendiri sering disebut dengan Sunda ,iwitan yang
berdasarkan pada pemu)aan nenek m$yang %animisme&, namun semakin berkembang dan dipengaruhi $leh agama
lainnya seperti agama Islam, !udha dan >indu. 5amun inti dari kepercayaan itu sendiri ditun)ukkan dengan
ketentuan adat yang mutlak dengan adanya ApikukuhB % kepatuhan& dengan k$nsep tidak ada perubahan sesedikit
mungkin atau tanpa perubahan apapun.
@b)ek kepercayaan terpenting bagi masyarakat Kanekes adalah Arca #$mas, yang l$kasinya dirahasiakan dan
dianggap paling sakral. masyarakatnya mengun)ungi l$kasi tersebut dan melakukan pemu)aan setahun sekali pada
bulan kalima. >anya ketua adat tertinggi puun dan r$mb$ngannya yang terpilih sa)a yang dapat mengikuti
r$mb$ngan tersebut. #i daerah arca tersebut terdapat batu lumping yang dipercaya apa bila saat pemu)aan batu
tersebut terlihat penuh maka pertanda hu)an akan banyak turun dan panen akan berhasil, dan begitu )uga
sebaliknya, )ika kering atau berair keruh pertanda akan ter)adi kegagalan pada panen.
ata pencaharian masyarakat !aduy adalah bertani dan men)ual buah-buahan yang mereka dapatkan dari hutan.
Selain itu Sebagai tanda kepatuhan+pengakuan kepada penguasa, masyarakat Kanekes secara rutin melaksanakan
seba yang masih rutin diadakan setahun sekali dengan mengantarkan hasil bumi kepada penguasa setempat yaitu
(ubernur !anten. #ari hal tersebut terciptanya interaksi yang erat antara masyarakat !aduy dan penduduk luar.
Ketika peker)aan mereka diladang tidak mencukupi, $rang !aduy biasanya berkelana ke k$ta besar sekitar wilayah
mereka dengan ber)alan kaki, umumnya mereka berangkat dengan )umlah yang kecil antara 0 sampai = $rang untuk
me)ual madu dan kera)inan tangan mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. 'erdagangan yang semula hanya
dilakukan dengan barter kini sudah menggunakan mata uang rupiah. @rang baduy men)ual hasil pertaniannya dan
buah-buahan melalui para tengkulak. ereka )uga membeli kebutuhan hidup yang tidak dipr$duksi sendiri di pasar.
'asar bagi $rang Kanekes terletak di luar wilayah Kanekes seperti pasar Kr$ya, Cibengkung, dan Cib$leger.
'enulis: -rwan 3$smana %erwan.r$smanaCti)ec$rp.c$m&
Sumber: www.swaberita.c$m
$ADUY $UKAN SUKU TERASING
%http:++disbudpar.w$rdpress.c$m&
'r$7insi !anten memiliki masyarakat tradisi$nal yang masih memegang teguh adat tradisi yaitu Suku !aduy yang
tinggal di #esa Kanekes Kecamatan <euwidamar Kabupaten <ebak. 'erkampungan masyarakat !aduy pada
umumnya terletak pada daerah aliran sungai Ciu)ung di 'egunungan Kendeng : !anten Selatan. <etaknya sekitar
.D/ km sebelah barat ibuk$ta JakartaE sekitar 9= km sebelah selatan ibuk$ta 'r$7insi !anten.
asyarakat !aduy yang menempati areal =..6F ha %desa terluas di 'r$7insi !anten& ini mengasingkan diri dari
dunia luar dan dengan senga)a men$lak %tidak terpengaruh& $leh masyarakat lainnya, dengan cara men)adikan
daerahnya sebagai tempat suci %di 'enembahan Arca #$mas& dan keramat. 5amun intensitas k$munikasi mereka
tidak terbatas, yang ter)alin harm$nis dengan masyarakat luar, melalui kun)ungan.
#alam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, masyarakat yang memiliki k$nsep inti kesederhanaan ini belum
pernah mengharapkan bantuan dari luar. ereka mampu secara mandiri dengan cara berc$c$k tanam dan
berladang %ngahuma&, men)ual hasil kera)inan tangan khas !aduy, seperti K$)a dan Jar$g %tas yang terbuat dari kulit
kayu 4eureup&E tenunan berupa selendang, ba)u, celana, ikat kepala, sarung serta g$l$k+parang, )uga berburu.
asyarakat !aduy bagaikan sebuah negara yang tatanan hidupnya diatur $leh hukum adat yang sangat kuat.
Semua kewenangan yang berlandaskan kebi)aksanaan dan keadilan berada di tangan pimpinan tertinggi, yaitu
'uun. 'uun bertugas sebagai pengendali hukum adat dan tatanan hidup masyarakat yang dalam men)alankan
tugasnya itu dibantu )uga $leh beberapa t$k$h adat lainnya. Sebagai tanda setia kepada 'emerintahan 3I, setiap
akhir tahun suku yang ber)umlah D.=./ )iwa dan tersebar dalam 9D kampung ini mengadakan upacara Seba kepada
A!apak (edeB %'anggilan Kepada !upati <ebak& dan Camat <euwidamar.
'emukiman masyarakat !aduy berada di daerah perbukitan. 4empat yang paling rendah berada pada ketinggian
F66 meter di atas permukaan laut. Sehingga dapat dibayangkan bahwa rimba raya di sekitar pegunungan Kendeng
merupakan kawasan yang kaya akan sumber mata air yang masih bebas p$lusi. <$kasi yang di)adikan pemukiman
pada umumnya berada di lereng gunung, celah bukit serta lembah yang ditumbuhi p$h$n-p$h$n besar, yang dekat
dengan sumber mata air. Semak belukar yang hi)au disekitarnya turut mewarnai keindahan serta kese)ukan suasana
yang tenang. Keheningan dan kedamaian kehidupan yang bersaha)a.
Sumber : www.swaberita.com, kk.kompas.com, disbudpar.wordpress.com
Upacara N#a+"n $ali
Indotoplist.com : 5gaben adalah upacara penyucian atma %r$h& fase pertama sbg kewa)iban suci umat >indu !ali
terhadap leluhurnya dengan melakukan pr$sesi pembakaran )ena"ah. Seperti yg tulis di artikel ttg pitra yadnya, badan
manusia terdiri dari badan kasar, badan halus dan karma. !adan kasar manusia dibentuk dari = unsur yg disebut 'anca
aha !huta yaitu pertiwi %"at padat&, apah %"at cair&, te)a %"at panas& bayu %angin& dan akasa %ruang hampa&. Kelima
unsur ini menyatu membentuk fisik manusia dan digerakan $leh atma %r$h&. Ketika manusia meninggal yg mati adalah
badan kasar sa)a, atma-nya tidak. 5ah ngaben adalah pr$ses penyucian atma+r$h saat meninggalkan badan kasar.
Ada beberapa pendapat ttg asal kata ngaben. Ada yg mengatakan ngaben dari kata beya yg artinya bekal, ada )uga
yg mengatakan dari kata ngabu %men)adi abu&, dll.
#alam >indu diyakini bahwa #ewa !rahma disamping sbg dewa pencipta )uga adalah dewa api. Jadi ngaben
adalah pr$ses penyucian r$h dgn menggunakan sarana api sehingga bisa kembali ke sang pencipta yaitu !rahma.
Api yg digunakan adalah api k$nkrit untuk membakar )ena"ah, dan api abstrak berupa mantra pendeta utk mem-
pralina yaitu membakar kek$t$ran yg melekat pada atma+r$h.
*pacara 5gaben atau sering pula disebut upacara 'eleb$n kepada $rang yang meninggal dunia, dianggap sangat
penting, ramai dan semarak, karena dengan pengabenan itu keluarga dapat membebaskan arwah $rang yang
meninggal dari ikatan-ikatan duniawinya menu)u s$rga, atau men)elma kembali ke dunia melalui rienkarnasi. Karena
upacara ini memerlukan tenaga, biaya dan waktu yang pan)ang dan besar, hal ini sering dilakukan begitu lama
setelah kematian.
*ntuk menanggung beban biaya, tenaga dan lain-lainnya, kini masyarakat sering melakukan pengabenan secara
massal + bersama. Jasad $rang yang meninggal sering dikebumikan terlebih dahulu sebelum biaya mencukupi,
namun bagi beberapa keluarga yang mampu upacara ngaben dapat dilakukan secepatnya dengan menyimpan
)asad $rang yang telah meninggal di rumah, sambil menunggu waktu yang baik. Selama masa penyimpanan di
rumah itu, r$h $rang yang meninggal men)adi tidak tenang dan selalu ingin kebebasan.
>ari baik biasanya diberikan $leh para pendeta setelah melalui k$nsultasi dan kalender yang ada. 'ersiapan
biasanya diambil )auh-)auh sebelum hari baik ditetapkan. 'ada saat inilah keluarga mempersiapkan ;bade dan
lembu; terbuat dari bambu, kayu, kertas yang beraneka warna-warni sesuai dengan g$l$ngan atau kedudukan
s$sial ek$n$mi keluarga bersangkutan.
'r$sesi ngaben dilakukan dgn berbagai pr$ses upacara dan sarana upakara berupa sa)en dan kelengkapannya sbg
simb$l-simb$l seperti halnya ritual lain yg sering dilakukan umat >indu !ali. 5gaben dilakukan untuk manusia yg
meninggal dan masih ada )ena"ahnya, )uga manusia meninggal yg tidak ada )ena"ahnya spt $rang tewas terseret
arus laut dan )ena"ah tdk diketemukan, kecelakaan pesawat yg )ena"ahnya sudah hangus terbakar, atau spt saat
kasus b$m !ali . dimana beberapa )ena"ah tidak bisa dikenali karena sudah terp$t$ng-p$t$ng atau )adi abu akibat
ledakan.
*ntuk pr$sesi ngaben yg )ena"ahnya tidak ada dilakukan dengan membuat simb$l dan mengambil sekepal tanah
dil$kasi meninggalnya kemudian dibakar. !anyak tahap yg dilakukan dalam ngaben. #imulai dari memandikan
)ena"ah, nga)um, pembakaran dan nyekah. Setiap tahap ini memakai sarana banten %sesa)en& yg berbeda-beda.
Ketika ada yg meninggal, keluarganya akan menghadap ke pendeta utk menanyakan kapan ada hari baik utk
melaksanakan ngaben. !iasanya akan diberikan waktu yg tidak lebih dari D hari se)ak hari meninggalnya.
Setelah didapat hari > %pembakaran )ena"ah&, maka pihak keluarga akan menyiapkan ritual pertama yaitu nyiramin
lay$n%memandikan )ena"ah&. Jena"ah akan dimandikan $leh kalangan brahmana sbg kel$mp$k yg karena status
s$sialnya mempunyai kewa)iban untuk itu. Selesai memandikan, )ena"ah akan dikenakan pakaian adat !ali lengkap.
Selan)utnya adalah pr$sesi nga)um, yaitu pr$sesi melepaskan r$h dengan membuat simb$l/ menggunakan kain
bergambar unsur/ penyucian r$h.
'ada hari >-nya, dilakukan pr$sesi ngaben di kuburan desa setempat. Jena"ah akan dibawa menggunakan wadah,
yaitu tempat )ena"ah yg akan diusung ke kuburan. ,adah biasanya berbentuk padma sbg simb$l rumah 4uhan.
Sampai dikuburan, )ena"ah dipindahkan dari wadah tadi ke pemalungan, yaitu tempat membakar )ena"ah yg terbuat
dari batang p$h$n pisang ditumpuk berbentuk lembu.
#isini kembali dilakukan upacara penyucian r$h berupa pralina $leh pendeta atau $rang yg dianggap mampu untuk
itu %biasanya dari clan brahmana&. 'ralinaadalah pembakaran dgn api abstrak berupa mantra peleburan kek$t$ran
atma yg melekat ditubuh. Kemudian baru dilakukan pembakaran dgn menggunakan api k$ngkrit. Jaman sekarang
sudah tidak menggunakan kayu bakar lagi, tapi memakai api dari k$mp$r minyak tanah yg menggunakan angin.
*mumnya pr$ses pembakaran dari )ena"ah yg utuh men)adi abu memerlukan waktu . )am. Abu ini kemudian
dikumpulkan dalam buah kelapa gading untuk dirangkai men)adi sekah. Sekah ini yg dilarung ke laut, karena laut
adalah simb$l dari alam semesta dan sekaligus pintu menu)u ke rumah 4uhan. #emikian secara singkat rangkaian
pr$sesi ngaben di !ali. Ada catatan lain yaitu utk bayi yg berumur dibawah 1/ hari dan atau belum tanggal gigi,
)ena"ahnya harus dikubur. 5gabennya dilakukan mengikuti ngaben yg akan ada )ika ada keluarganya meninggal.
Status kelahiran kembali r$h $rang yang meninggal dunia berhubungan erat dengan karma dan perbuatan serta
tingkah laku selama hidup sebelumnya. Secara umum, $rang !ali merasakan bahwa r$h yang lahir kembali ke
dunia hanya bisa di dalam lingkaran keluarga yang ada hubungan darah dengannya. <ingkaran hidup mati bagi
$rang !ali adalah karena hubungannya dengan leluhurnya.
Setiap $rang tahu bahwa di satu saat nanti dia akan men)adi leluhur )uga, yang di dalam per)alannya di dunia lain
harus dipercepat dan mendapatkan perhatian cukup bila sewaktu-waktu nanti kembali men)elma ke 'ulau yang
dicintainya, 'ulau !ali.
Sumber : www.badungkab.go.id, baliguide.bi!, id.wikipedia.org
Adat Istiadat di NTT
Upacara Reba
A. Selayang Pandang
Reba merupakan upacara adat yang bertujuan untuk melakukan penghormatan dan
ucapan rasa terima kasih terhadap jasa para leluhur. Upacara ini juga digunakan untuk
mengevaluasi segala hal tentang kehidupan bermasyarakat pada tahun sebelumnya
yang telah dijalani oleh masyarakat Ngada. Melalui upacara ini, keluarga dan
masyarakat meminta petunjuk kepada tokoh agama dan tokoh adat untuk dapat
menjalani hidup lebih baik pada tahun yang baru. Upacara ini diadakan setiap tahun
baru, tepatnya di bulan anuari atau !ebruari.
"uan rumah untuk upacara ini selalu bergiliran pada setiap tahunnya. Sehari sebelum
perayaan Reba dimulai, dilaksanakan upacara pembukaan Reba #su$i u%i&. Pada malam
su$i u%i dilakukan acara makan minum bersama #ka maki Reba& sambil menunggu pagi.
Pada pagi harinya, ketika upacara berlangsung, para tamu disediakan makanan dan
minuman yang sudah matang dan siap dimakan #Ngeta kau bhagi ngia, mami utu mogo.
'aa si papa vara, ini su papa pinu&. (idangan utama dalam pesta ini adalah ubi. )agi
%arga Ngada, ubi diagungkan sebagai sumber makanan yang tak pernah habis
disediakan oleh bumi. 'arena itu, %arga Ngada tidak akan pernah mengalami ra%an
pangan ataupun busung lapar.
Selama upacara Reba berlangsung diiringi oleh tarian para penari yang menggenggam
pedang panjang #sau& dan tongkat %arna*%arni yang pada bagian ujungnya dihiasi
dengan bulu kambing ber%arna putih. #tuba&. Sebagai pengiring tarian adalah alat musik
gesek berda%ai tunggal yang terbuat dari tempurung kelapa atau juga dari labu hutan.
Sebagai %adah resonansinya alat musik ini ditutupi dengan kulit kambing yang pada
bagian tengahnya telah dilubangi. Sedangkan penggeseknya terbuat dari sebilah bambu
yang telah diikat dengan benang tenun yang telah digosok dengan lilin.
). 'eistime%aan
Upacara adat Reba biasa dilakukan tiga sampai empat hari. Sebelum pelaksanaan
upacara tari*tarian dan nyanyian #+ U%i& diadakan misa inkulturasi di gereja yang
dipimpin oleh seorang pater atau romo. )eberapa rangkaian upacara juga diiringi
dengan koor nyanyian gereja, dan menggunakan bahasa lokal Ngada. Upacara ini
memang memadukan unsur adat dengan agama.
,i luar gereja, suasana upacara adat bertambah meriah, ketika para penonton dan
penari disodori satu dua gelas arak #tua ara&. -ni merupakan tradisi setiap orang Ngada
yang hadir dalam upacara tersebut. Namun demikian, Reba tidak sekadar pesta hura*
hura, tapi %ujud kegembiraan #gaja gora& masyarakat Ngada dengan tetap menjaga
nuansa rohani.
.. /okasi
Upacara Reba dapat disaksikan di masing*masing kecamatan yang terletak di 'abupaten
Ngada, Pulau !lores, Provinsi N"". Masing*masing kecamatan itu adalah Aimere, )aja%a,
Mataloko, erebu$u dan So$a.
,. Akses Menuju /okasi
,ari 'upang, ibukota Provinsi N"", %isata%an dapat naik pesa%at menuju 0nde, sebuah
kota di Pulau !lores. Setiba di sana, perjalanan dilanjutkan menuju 'ota Ngada yang
berjarak sekitar 12 kilometer dengan naik minibus.
0. "iket Masuk
Setiap pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk.
!. Akomodasi dan !asilitas
,i kota Ngada terdapat beberapa hotel, mulai dari kelas melati hingga bintang dua. ,i
samping itu, terdapat beberapa restoran yang menyediakan makanan khas Ngada, dan
beberapa biro %isata yang siap melayani %isata%an ke obyek %isata lainnya di sekitar
Ngada.
Tarian Pasola
A. Selayang Pandang
ika memilih berlibur ke Pulau Sumba, Nusa "enggara "imur, sebaiknya Anda
mempertimbangkan %aktu yang tepat agar dapat menyaksikan permainan perang*
perangan tradisional yang disebut Pasola. Pasola adalah permainan perang dua
kelompok $pasukan$ berkuda yang saling melempar lembing #tombak kayu& di sebuah
padang savana. Secara etimologis, Pasola berasal dari kata $sola$ atau $hola$ yang
bermakna tombak kayu atau lembing. Setelah mendapat imbuhan $pa$ menjadi $pasola$
atau $pahola$, maka artinya menjadi permainan ketangkasan menggunakan lembing.
Menurut cerita setempat, tradisi unik ini lahir dari kisah percintaan janda cantik jelita
bernama Rabu 'aba. Sebelum menerima status janda, Rabu 'aba adalah istri sah dari
Umbu ,ula, satu di antara tiga bersaudara pemimpin %arga 3ai%uang. ,ua saudara
lainnya bernama Ngongo "au Masusu dan 4agi 3aikareri. Seperti diceritakan dalam situs
http566sumbaisland.com, ketiga bersaudara ini kemudian berpamitan kepada %arga
3ai%uang untuk pergi melaut. Namun, ternyata mereka pergi ke daerah selatan Pantai
Sumba "imur untuk mengambil padi. Setelah sekian lama, ternyata ketiga bersaudara
tersebut tak kunjung pulang. 3arga pun mencari jejak mereka tetapi tak berhasil
menemukannya. Akhirnya, %arga bersepakat mengadakan upacara perkabungan dan
menganggap ketiga bersaudara itu telah meninggal.
Singkat cerita, janda cantik istri mendiang Umbu ,ulla kemudian menjalin kasih dengan
"eda 7aiparona, seorang pemuda tampan dari 'ampung 'odi. "etapi, karena peraturan
adat tidak menghendaki percintaan mereka, sepasang kekasih ini kemudian melakukan
ka%in lari. anda cantik itu pun diboyong oleh "eda 7aiparona ke 'ampung 'odi. "ak
berapa lama setelah peristi%a ka%in lari tersebut, tiga bersaudara Ngongo "au Masusu,
4agi 3aikareri, dan Umbu ,ula pulang kembali ke 'ampung 3ai%uang, dan mendapati
berita bah%a Rabu 'aba telah diba%a lari oleh "eda 7aiparona.
Perselisihan pun tak dapat dielakkan. "iga bersaudara ini bersama seluruh %arga
3ai%uang meminta pertanggungja%aban "eda 7aiparona karena telah melarikan Rabu
'aba. Akhirnya kesepakatan pun lahir, yaitu "eda 7aiparona harus mengganti belis #mas
ka%in& yang diterima oleh si janda cantik dari keluarga Umbu ,ulla. Setelah itu barulah
pernikahan secara adat dapat dilaksanakan. Usai pernikahan tersebut, "eda 7aiparona
berpesan supaya %arga melaksanakan Pasola. ,engan cara ini, diharapkan dendam
kedua kampung tersebut dapat dilepaskan dengan permainan perang*perangan dan adu
ketangkasan melempar lembing dari atas kuda.
Adu ketangkasan menunggang kuda dan melempar lembing
Upacara Adat Reba
Sumber !oto5 http566%%%.sumbanautilresort.com
Pelaksanaan Pasola sendiri sebetulnya merupakan bagian dari ritual kepercayaan Marapu
#agama lokal masyarakat Sumba&. Menurut situs http566%%%.anaksumba.nl, dalam
kepercayaan Marapu, elemen terpenting adalah menjaga keharmonisan antara manusia
dengan nenek moyangnya. Sebab, ar%ah nenek moyang inilah yang akan memba%a
kesuburan dan kemakmuran bagi mereka. Nah, permainan Pasola biasanya diadakan
sebagai puncak dari Pesta Adat Nyale, yaitu upacara adat untuk memohon restu para
de%a dan ar%ah nenek moyang agar panen tahun tersebut berhasil dengan baik.
3aktu penyelenggaraan Pasola sangat bergantung pada hitungan para tetua adat #Rato&
yang mena8sirkan berbagai tanda*tanda alam, termasuk peredaran bulan. Perhitungan
para Rato ini konon tidak pernah meleset. )uktinya, setiap hari pelaksanaan Pasola, di
tepi pantai biasanya terdapat banyak nyale #cacing laut& sebagai tanda dimulainya
permainan Pasola. ,alam kalender Masehi, Pasola diadakan antara bulan !ebruari hingga
Maret di beberapa tempat di 'abupaten Sumba )arat, Nusa "enggara "imur.
). 'eistime%aan
,alam permainan yang menantang dan berbahaya ini, %isata%an dapat melihat secara
langsung dua kelompok $'staria Sumba$ yang saling berhadap*hadapan, kemudian
memacu kuda secara lincah sambil sesekali melesatkan lembing ke arah la%an. "ak
hanya mahir berkuda dan melempar lembing, para peserta Pasola ini juga sangat
tangkas menghindari terjangan tongkat yang dilempar oleh la%an. ,erap kaki kuda yang
menggemuruh di tanah lapang, suara ringkikan kuda dan teriakan garang
penunggangnya menjadi musik alami yang mengiringi permainan ini. )elum lagi pekikan
para penonton perempuan yang menyemangati para $pahla%an$ mereka di medan laga.
-tulah suasana tegang dan menantang dalam permainan Pasola.
Peserta Pasola bersiap sebelum permainan dimulai
Sumber !oto5 http566%%%.sumbanautilresort.com
,alam permainan ini, para peserta telah menyiapkan tongkat kayu khusus sepanjang
2,9 meter dengan diamater 2,9 centimeter. Meskipun tongkat tersebut dibiarkan tumpul,
tak jarang permainan ini melukai para pesertanya, bahkan bisa memakan korban ji%a.
,arah yang mengucur di arena Pasola dianggap berman8aat bagi kesuburan tanah dan
kesuksesan panen. Sementara apabila terdapat korban ji%a, maka korban tersebut
dianggap mendapat hukuman dari para de%a karena telah melakukan suatu
pelanggaran. Para peserta yang terkena lembing:jika memungkinkan:dapat
membalasnya di arena ini. Akan tetapi jika pertandingan telah usai, sementara peserta
masih penasaran untuk membalas terjangan tongkat la%an, maka ia harus bersabar
untuk menunggu Pasola pada tahun berikutnya. Sebab, dalam Pasola tidak dibenarkan
untuk mendendam, apalagi melakukan pembalasan di luar arena Pasola.
Peserta Pasola bersiap menyerang la%an
Sumber !oto5 http566verykaka.%ordpress.com
Menurut http566sumbaisland.com, pelaksanaan Pasola tidak hanya merupakan
permainan yang bersi8at badaniah #pro8an&, melainkan juga merepresentasikan ketaatan
para pemeluk kepercayaan Marapu dalam melaksanakan adat istiadat para leluhurnya.
+leh karena bersi8at sakral, maka sebelum pelaksanaan Pasola para tetua adat
melakukan semedi dan lakutapa #puasa& untuk memohon berkah kebaikan kepada para
leluhur dan para de%a.
Selain memiliki nilai sakral, secara 8ungsional Pasola juga dapat dilihat sebagai elemen
pemersatu dalam masyarakat Sumba. Sebagaimana cerita tentang asal muasal Pasola,
yaitu untuk menghilangkan dendam antara 'ampung 3ai%uang dan 'odi, maka Pasola
hingga kini telah menjadi ajang silaturrahmi dan persaudaraan di antara %arga. Pada
%aktu istirahat, misalnya, yaitu ketika masuk jam makan siang, para peserta dan
penonton akan melebur menjadi satu untuk menikmati makanan khas Pasola, yaitu
ketupat. Pendek kata, %arga di antara dua kubu yang $berperang$ dalam Pasola sama*
sama diajak untuk terta%a serta bergembira bersama sambil menyaksikan ketangkasan
para penunggang kuda.
.. /okasi
Permainan Pasola diselenggarakan di empat kampung di 'abupaten Sumba )arat.
'eempat kampung tersebut antara lain 'ampung 'odi, 'ampung /amboya, 'ampung
3anokaka, dan 'ampung 7aura, 'abupaten Sumba )arat, Provinsi Nusa "enggara
"imur, -ndonesia. Pelaksanaan Pasola di keempat kampung tersebut dilakukan secara
bergiliran, antara bulan !ebruari hingga Maret setiap tahunnya #bertepatan dengan
Upacara Adat Nyale&.
,. Akses
'abupaten Sumba )arat terletak di Pulau Sumba, Nusa "enggara "imur. ,i pulau ini
terdapat empat kabupaten, antara lain 'abupaten Sumba )arat, 'abupaten Sumba
)arat ,aya, kabupaten Sumba "engah, serta 'abupaten Sumba "imur. Untuk menuju
Pulau Sumba, %isata%an dapat mema8aatkan penerbangan menuju )andara Mauhau,
'ota 3aingapu, -bu 'ota 'abupaten Sumba "imur dari berbagai kota besar di -ndonesia.
ika Anda berangkat dari akarta, pesa%at akan melakukan transit di )andara Ngurah
Rai, ,enpasar )ali, sebelum melanjutkan penerbangan menuju 3aingapu. ,i kota ini
juga terdapat pelabuhan laut yang melayani pelayaran dari Pulau Sumba%a, Pulau
!lores, maupun Pulau "imor dengan jasa pelayaran 'apal Pelni. ,ari 'ota 3aingapu,
%isata%an dapat meman8aatkan transportasi umum seperti bus atau menye%a jasa
travel untuk menuju lokasi Pasola di 'abupaten Sumba )arat.
Manjapuik Marapulai
Pos t ed by I man Zeni t at J umat , Mei 20, 2011
Manjapuik Marapulai (Perkawinan Adat Minangkabau)
Ini adalah acara adat yang paling penting dalam seluruh rangkaian acara perkawinan menurut adat
istiadat Minangkabau. Menemput calon pengantin pria ke rumah orang tuanya untuk dibawa
melangsungkan akad nikah di rumah kediaman calon pengantin wanita.
!ahulu di kampung"kampung biasanya cukup beberapa orang laki"laki saa dari keluarga calon
pengantin wanita yang menemput calon pengantin pria ini untuk mela#askan iab kabul di mesid"
mesid. $etelah selesai akad nikah barulah kemudian keluarga besar kembali menemput
menantunya itu ke rumah orang tuanya untuk dipersandingkan di rumah pengantin wanita. %etapi
sekarang untuk e#isiensi waktu yang la&im berlaku di kota"kota besar, akad nikah diadakan di rumah
calon pengantin wanita dan setelah itu langsung kedua pengantin dipersandingkan di pelaminan.
Maka untuk acara yang semacam ini, penemputan calon mempelai pria ke rumah orang tuanya
harus dilaksanakan sepanang adat dengan memenuhi syarat"syarat dan ketentuan"ketentuan yang
telah disepakati sebelumnya.
$ering teradi sampai sekarang terutama untuk perkawinan"perkawinan yang diatur oleh orang tua"
tua sebuah rencana perkawinan batal gara"gara ketidakcocokan dalam soal emput menemput
calon marapulai atau mempelai ini. 'ekisruhan ini bisa teradi bukan saa karena tidak sesuainya
barang"barang yang dibawa pihak keluarga calon pengantin wanita untuk menemput, tapi bisa uga
karena dirasa uga tidak memenuhi ketentuan"ketentuan adat istiadat menurut tata cara
kampungnya atau luhak adatnya yang berbeda"beda. $ecara umum menurut ketentuan adat yang
la&im, dalam menemput calon pengantin pria keluarga calon pengantin wanita harus membawa
tiga bawaan waib, yaitu (
Pertama ( $irih lengkap dalam cerana menandakan datangnya secara beradat
'edua ( Pakaian pengantin lengkap dari tutup kepala sampai ke alas kaki yang akan dipakai oleh
calon pengantin pria
'etiga ( )asi kuning singgang ayam dan lauk pauk yang telah dimasak serta makanan dan kue"kue
lainnya sebagai buah tangan
*al"hal diluar ini, itu tergantung kepada adat istiadat daerah masing"masing yang berbeda"beda,
serta peranian yang telah disepakati sebelumnya. +mpamanya untuk daerah pesisir $umatera
,arat seperti Padang dan Pariaman, berlaku ketentuan untuk membawa payung kuning tuuh
tungketan, tombak anggo anggi, pedang -kalau si calon pengantin prianya bergelar Marah, $idi dan
,agindo. dll. Jika ada peranian"peranian yang dibuat sebelumnya dimana pihak keluarga calon
pengantin wanita harus membawa uang emputan, uang hilang, atau apapun namanya,maka segala
yang dianikan itu harus dibawa secara resmi waktu melakukan acara menemput marapulai ini.
$emua bawaan ini ditata rapi pada wadahnya masing"masing. ,anyak atau sedikitnya bawaan yang
dibawa serta banyak atau sedikitnya umlah keluarga pihak calon pengantin wanita yang datang
menemput, sering menadi ukuran besar kecilnya pesta yang diadakan itu. +ntuk melepas anak
kemenakan mereka yang akan melakukan akad nikah ini, pihak keluarga calon pengantin pria
biasanya uga mengumpulkan seluruh keluarganya yang patut"patut. %ermasuk ninik mamak dan
para rang sumandonya. $ituasi ini dengan sendirinya membuat acara tersebut menadi sangat
resmi, dimana kedua belah pihak keluarga saling berusaha untuk memperlihatkan adat sopan dan
basa"basi yang baik. /dat sopan dan basa"basi yang baik itu, bukan hanya tercermin dalam sikap
dan tindak tanduk saa, tetapi uga harus terungkap didalam tutur kata.
0leh karena itulah maka pada acara manapuik marapulai ini, kedua belah pihak keluarga harus
menyediakan urubicara yang dianggap mahir untuk bersikap dan bertutur kata yang baik sesuai
dengan tata cara adat yang disebut alur pasambahan, atau yang pandai melaksanakan sambah
manyambah. +ntuk acara sambah"manyambah dalam alek kawin ini menurut adat Minangkabau
tidak perlu harus dilakukan oleh seorang ninik mamak atau penghullu, tetapi dipercayakan kepada
yang muda"muda terutama para rang sumando baru dalam lingkungan keluarga masing"masing.
$ebagai orang yang dihormati dan dituakan maka ninik mamak dan penghulu dalam pesta
perkawinan berperan sebagai tumpuan untuk bermu#akat atau tempat memulangkan kata, ika ada
hal"hal alam pembicaraan yang memerlukan petunuk dan saran dari yang tua"tua.
0leh karena kewaiban sambah"manyambah ini merupakan keahlian yang tidak dimiliki oleh setiap
orang, maka seringkali dikampung"kampung dulunya acara semacam ini oleh para urubicara yang
ditunuk, diadikan aang untuk saling memamerkan ke#asihan mereka masing"masing dalam
mela#alkan pepatah"petitih dan merentetkan kembali tambo alam Minangkabau, sehingga acara
menadi bertele"tele memakan waktu yang panang dan membosankan. $esuai dengan e#isiensi
waktu pada &aman sekarang ini, dimana akad nikah uga harus tunduk kepada adwal yang telah
ditentukan, maka dengan tidak mengurangi hakekat acara tersebut sebagai suatu yang harus
nampak beradat, maka acara sambah"manyambah ini bisa dipadatkan dengan hanya menyebut
bagian"bagian yang memang perlu dan waib disebut sesuai dengan tuuan kedatangan rombongan
itu sendiri. 0leh karena didalam pelaaran sambah"manyambah pun ada tata cara pasambahan yang
dikategorikan sebagai pangka batang untuk setiap acara yang dihadapi. !i dalam acara manapuik
marapulai ini maka yang pokok"pokok harus disebut itu adalah sbb(
1. Pasambahan menghormati yang tua"tua dan yang patut"patut yang ada diatas rumah,
2. Pasambahan menyuguhkan sirih adat,
1. Menyampaikan maksud kedatangan,
2. Memohon semua keluarga tuan rumah ikut mengiringkan,
3. Menanyakan gelar calon menantu mereka,
4. ,erterima kasih atas sambutan dan hidangan yang disuguhkan.
Tata cara
$esuai dengan hari dan am yang telah disepakati dengan memperhitungkan arak yang akan
ditempuh serta adwal waktu akad nikah yang telah ditetapkan sesuai dengan undangan, maka
rombongan penemput berangkat menuu rumah calon pengantin pria bersama"sama sambil
membawa segala perlengkapan sebagaimana yang telah disebutkan pada bab terdahulu. Pihak
keluarga calon pengantin pria menyambut dan menunggu tamunya di pekarangan rumah sambil
menyiapkan pula seumlah orang"orang yang akan menawat atau menerima barang"barang yang
dibawa oleh rombongan yang datang. $etelah segala bawaan yang dibawa oleh rombongan
penemput ini diterima dihalaman, maka semua rombongan penemput dipersilakan naik ke atas
rumah. Para tamu yang datang menurut adat Minang didudukkan pada bagian yang paling baik di
atas rumah. 'alau ada pelaminan5 disekitar pelaminan menghadap ke pintu masuk, sedangkan tuan
rumah -sipangka. bereer sekitar pintu atau pada bagian yang dilalui untuk menuu ke dapur atau
ke ruang dalam. ,arang"barang bawaan rombongan penemput termasuk sirih dalam cerana setelah
diterima di halaman, biasanya ditata dulu dengan baik dan dieerkan ditengah"tengah rumah agar
dapat disaksikan oleh semua orang.
!alam acara manapuik marapulai ini yang la&im pembicaraan dimulai oleh pihak yang datang. Jika
rombongan yang datang membawa seorang uru bicara yang pandai sambah manyambah, maka
sebelum pembicaraan dimulai haruslah terlebih dahulu pihak yang datang sambil berbisik bertanya
kepada orang yang menanti kepada siapa sembah ini akan dituukan. Pertanyaan berbisik ini
merupakan tata tertib yang perlu dilaksanakan, agar sambah yang akan dituukan itu atuh kepada
orang yang tepat, artinya orang yang memang telah mempunyai keahlian sepadan untuk menawab
kata secara alur persembahan. $ebab kalau tidak, maka sembah yang dituhuakkan kepada
seseorang yang ternyata bukan seorang yang menguasai seni ini, maka ini dapat membuat malu dan
canggung orang yang dituu dan bahkan uga dapat menimbulkan rasa kurang enak dihati tuan
rumah. Pembicaraan pertama yang dibuka oleh pihak yang datang ini, tidak pulalah sopan ika
secara langsung mengungkapkan maksud kedatangan rombongan. 6ang la&im adalah uru bicara
setelah menyatakan terima kasih atas penyambutan yang ramah dan baik dari tuan rumah dalam
menerima kedatangan mereka, maka ia akan bertanya terlebih dahulu, apakah dia sudah
dibenarkan untuk menyampaikan maksud dari kedatangan rombongan. !idalam alur persembahan
kalimat bertanya tersebut terungkap dalam kata"kata bersayap sbb(
Jikok ado nan takana di ati
)an tailan"ilan dimato
/lah kok buliah kami katangahkan 7
8a&imnya menurut tata tertib yang betul sebagaimana yang tetap berlaku sampai sekarang di ranah
minang, tuan rumah melalui urubicaranya tidaklah akan menawab begitu saa secara langsung
memberikan i&in kepada rombongan yang datang untuk menyampaikan maksud kedatangan mereka.
0rang bertamu ke rumah orang lain biasanya disuguhi air minum agak seteguk lebih dahulu sebelum
berunding, apalagi satu rombongan yang datang secara beradat. Ini sesuai dengan idiom Minang
yang mengatakan (
Jikok manggolek di nan data
Jikok batanyo lapeh arak
Jikok barundiang sudah makan
!emikian pembicaraan akan terputus sementara untuk mempersilakan tamu"tamu makan atau
setidak"tidaknya minum segelas air dan mencicipi kue"kue yang telah disediakan. $etelah selesai
acara santap atau makan kue"kue kecil ini, barulah uru bicara pihak rombongan yang datang
kembali mengangkat sembah, mengulangi kembali pertanyaan yang tertunda tadi. $etelah
urubicara tuan rumah menyatakan bahwa runding sudah bisa dilanutkan, maka barulah urubicara
yang datang secara terperinci mengemukakan maksud kedatangan rombongan dalam alur
persembahannya yang pokok"pokok isinya harus memenuhi ketentuan"ketentuan adat menemput
maapulai sbb (
Menyatakan bahwa mereka itu merupakan utusan resmi mewakili pihak keluarga calon pengantin
wanita.
,ahwa mereka datang secara adat. Maningkek anang manapiak bandua dengan membawa sirih
dalam carano.
,ahwa tuuan mereka adalah untuk menemput calon mempelai pria -sebutkan namanya dan nama
orang tuanya dengan elas..
Menegaskan bahwa emput itu emput terbawa, sekalian dengan keluarga yang akan mengiringkan.
'alimat"kalimat dalam alur persembahan bisa ber9ariasi panang dengan menyebut dan
membeberkan kembali searah kelahiran seorang anak sampai dewasa dan sampai berumah tangga
atau mengulang"ulang tambo searah ninik moyang orang Minang mulai dari puncak :unung Merapi
sampai ke laut yang sedidih dsb. %etapi itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan inti maksud
kedatangan rombongan, kecuali hanya untuk memamerkan keahlian si tukang sembah. $edangkan
yang pokok menurut adat untuk disebut adalah yang berhubungan dengan empat ketentuan di atas.
$etelah keempat maksud itu disampaikan, dan diterima oleh urubicara tuan rumah maka barulah
seperangkat pakaian yang dibawa oleh rombongan penemput diserahkan kepada tuan rumah untuk
bisa segera dipakaikan kepada calon mempelai pria. $ambil menunggu calon mempelai pria
berpakaian, barulah dilanutkan lagi acara dengan alur persembahan menanyakan gelar calon
mempelai pria.
$etelah selesai acara sambah"manyambah ini, dan setelah selesai calon mempelai pria didandani
dan dikenakan busana yang dibawa oleh keluarga calon mempelai wanita, maka sebelum
rombongan termasuk rombongan keluarga yang laki"laki berangkat bersama"sama menuu rumah
kediaman calon mempelai wanita, haruslah calon mempelai pria memohon doa restu terlebih
dahulu kepada kedua orang tuanya dan kepada keluarga"keluarganya yang tua"tua dan yang pantas
untuk dihormati dalam kaumnya. 0leh karena anak laki"laki di dalam kekerabatan Minang kalau
sudah beristeri biasanya akan tinggal di rumah isterinya, maka sering uga anak laki"laki yang akan
kawin itu disebut akan menadi ;anak orang lain<.
$ehingga momen permohonan doa restu ketika akan berangkat nikah, seringkali menadi sangat
mengharukan, dimana yang dilepas dan yang melepas saling bertangis"tangisan. 8a&imnya dalam
acara menemput calon mempelai pria ini, pihak keluarga calon mempelai wanita uga membawa
dua orang wanita muda yang baru berumah tangga untuk diadikan pasumandan yang mengiringkan
dan mengapit calon mempelai pria mulai turun rumahnya sampai disandingkan di pelaminan setelah
akad nikah. Pasumandan ini uga didandani dengan bau kurung khusus dan kepalanya dihiasi
dengan sunting rendah.
(Sumber : Tata Cara Pelaksanaan Adat Minangkabau)
Tradisi Dan Adat Suku Biak
Suku Biak merupakan salah satu kelompok masyarakat Papua yang hidup dan tinggal di kabupaten Biak
Numfor. Turun temurun, setiap kegiatan yang terkait dengan alur kehidupan mereka berjalan berdasarkan
aturan adat. Aturan adat itu berasal dari
para leluhur suku Biak yang diyakini sebagai tetua adat. Salah satu aturan adat yang harus dijalani yakni
prosesi adat sebelum warga Biak melangsungkan pernikahan. Bagaimana prosesi ritual adat itu
Sebelum melangsungkan pernikahan, pihak keluarga dari lelaki Biak yang ingin menikah itu diwajibkan
untuk melamar wanita !alon pendamping. Di Biak, terdapat dua !ara untuk melamar !alon pengantin
wanita. Pertama, pinangan dilakukan oleh pihak orang tua lelaki sewaktu anak lelaki mereka ataupun anak
gadis yang akan dilamar masih berusia anak"anak. Dalam bahasa Biak, tradisi ini disebut Sanepen. #ara
yang kedua yakni $akfuken, orang tua lelaki melamar gadis yang akan menjadi pengantin setelah kedua
anak mereka berumur minimal %& tahun. Pada saat melamar itu, pihak lelaki membawa 'aken atau tanda
perkenalan seperti gelang ataupun kalung dari manik"manik. Tidak ada ketentuan adat, berapa banyak
kaken yang harus diserahkan, jumlah dan jenisnya berdasarkan pada kemampuan materi dari pihak
keluarga lelaki. (ika orang tua dari pihak perempuan menerima lamaran itu, mereka juga memberikan
kaken kepada pihak lelaki. Sama halnya dengan tanda perkenalan yang diberikan oleh pihak lelaki, pihak
perempuan memberikan kaken sesuai dengan kemampuannya.
(ika kedua belah pihak telah setuju untuk menyelenggarakan pernikahan, mereka menentukan mas kawin
yang nantinya diberikan pihak lelaki kepada pihak wanita. Dulu, mas kawin itu umumnya berupa 'amfar
yakni gelang dari kulit kerang. (ika lelaki yang akan menikah itu berasal dari keluarga terpandang, ia
memberikan sebuah perahu layar sebagai mas kawin. Namun seiring dengan perkembangan jaman, suku
Biak mengganti jenis mas kawin itu dengan gelang yang terbuat dari perak. Setelah penentuan mas kawin,
kedua orang tua dari kedua belah pihak pergi menuju rumah tetua adat suku Biak. Bagi suku Biak, tetua
adat memiliki peran yang sangat penting. Begitu pentingnya peran tetua adat itu, pihak keluarga akan
menyelenggarakan pernikahan pada hari yang oleh tetua adat dianggap sebagai hari baik. Sementara itu,
segala ma!am kebutuhan pernikahan mulai dipersiapkan satu minggu menjelang hari pernikahan
dilaksanakan.
Pernikahan adat suku Biak mulai dilaksanakan satu hari sebelum hari pernikahan tiba. 'edua !alon
mempelai yang akan menikah mengawali tradisi ini dengan a!ara makan bersama dengan semua saudara
lelaki dari pihak ibu kedua mempelai. 'eesokan harinya, keluarga wanita mulai menghias sang gadis
sesuai adat. Setelah dianggap tampil sempurna, barulah !alon pengantin wanita dibawa menuju rumah
pengantin lelaki. Di rumah pihak lelaki itulah, pun!ak a!ara dalam pernikahan adat suku Biak
dilaksanakan. 'etika menikah, lelaki ataupun wanita Biak mengenakan pakaian adat Papua yang
bentuknya hampir sama. )ereka juga memakai gelang, kalung, serta ikat pinggang dari manik"manik.
A!ara pun!ak pernikahan adat suku Biak diawali dengan penyerahan seperangkat senjata berupa tombak,
panah, serta parang. Penyerahan itu diawali dari pihak keluarga wanita kepada pihak lelaki. Bagi suku
Biak, penyerahan dari pihak wanita itu menjadi simbol bahwa keluarga wanita telah sepenuhnya
menyerahkan anak gadis mereka kepada keluarga lelaki. Setelah diterima oleh wakil dari pihak lelaki,
pihak keluarga lelaki menyerahkan pemberian yang bentuknya sama kepada pihak perempuan. 'ali ini,
pemberian ini menjadi simbol, keluarga lelaki telah menerima anak gadis itu dan menjaganya seperti anak
mereka sendiri. Setelah itu, barulah kepala adat mulai mengawali inti a!ara pernikahan.
*nti a!ara pernikahan adat diawali dengan pemberian sebatang rokok yang tampak seperti !erutu. +okok
itu wajib dihisap oleh pengantin lelaki kemudian diisap oleh pengantin wanita. Tak lama kemudian, tetua
adat memberikan dua buah ubi yang telah dibakar di atas bara api kepada kedua mempelai. 'etika itu,
setiap pengantin memperoleh sebuah ubi. Doa dan mantera yang diba!akan oleh sang tetua adat mengiringi
prosesi pemberian ubi itu kepada kedua mempelai. Dalam tradisi ini, doa merupakan permohonan restu
kepada Tuhan agar kedua mempelai mendapat kebahagiaan. Setelah doa selesai diba!akan, kedua
mempelai melaksanakan tradisi saling menyuapi ubi. Seluruh rangkaian a!ara pernikahan adat suku Biak
ini diakhiri dengan makan bersama dengan seluruh keluarga dari kedua pihak dan para tamu undangan.
Dengan berakhirnya tradisi makan bersama itu, usai sudah seluruh rangkaian a!ara pernikahan adat suku
Biak di kabupaten Biak Numfor, Papua. Ari"*ke,-PP
Masyarakat & Adat Istiadat
)asyarakat Biak masih memiliki kebudayaan kuno yang berkisar pada keper!ayaan animisme bahkan
keper!ayaan tersebut lebih ditonjolkan melalui upa!ara ritual yang lebih dikenal dengan ./+. 'ata .or
sudah berarti lagu dan tari tradisional. Semua anak yang terkena wabah penyakit dianggap bernasib malang
sehingga harus diadakan upa!ara adat. .or dapat mengekspresikan semua aspek kehidupan orang Biak,
seperti halnya upa!ara tradisional para leluhur berupa ukiran kayu, dan lebih khusus pada motif atribut
yang digunakan mereka pada saat menyanyi dan menari0 berupa motif pada pakaian. Semua barang yang
digunakan untuk upa!ara adat dapat disakralkan atau dikeramatkan.
Beberapa upa!ara tradisional orang Biak antara lain 1pa!ara gunting rambut,!ukur 2.or 'apapnik3,
1pa!ara memberi,mengenakan pakaian 2.or $amarmar3, 1pa!ara perkawinan 2.or 4akyaker
$arbakbuk3, dan lain"lain. Seluruh upa!ara diiringi dengan lagu dan tari bahkan merupakan sumbangan
atau pendewaan kepada roh"roh para leluhur.
Pekuburan Tua Padwa
Tempat di mana dapat dilihat tengkorak dan tulang belulang dari leluhur suku Biak yang mendiami
kampung Padwa yang teratur rapih di dalam goa batu,tebing karang. -okasi ini dapat ditempuh dengan
kendaraan darat selama kurang lebih 56 menit.
Tari Yosim Pancar
Tarian persahabatan Biak Numfor dikenal dengan nama 4osim Pan!ar. Pertunjukkan yang diadakan lebih
dari satu orang denga gerakan dasar yang pebnuh semangat, dinamik dan menarik, seperti Pan!ar gas,
7ale"gale, (ef, Pa!ul Tiga, Seka dan lain"lain.
Wor Barapen
1pa!ara Barapen adalah sebuah upa!ara yang dilaksanakan oleh para pemuda 2'abor *nsos3 sebagai
peringatan ketika mereka mulai memasuki usia remaja. Setelah upa!ara selesai ribuan batu disusun dan
dibakar sampai batu tersebut menjadi bara. Batu yang masih membara disebar, sementara itu pemimpin
keagamaan mempersiapkan dirinya dengan melumuri kakinya dengan !airan khusus sambil mengu!apkan
mantra. 'etika sang pemimpin upa!ara sudah siap, dia kemudian berjalan di atas batu yang masih panas
membara.
Festival Pesta Pernikahan Tradisional
Suku"suku di Biak sering sekali mengadakan upa!ara )unara 4akyaker Purbakbuk, yaitu sebuah upa!ara
mengantar pengantin perempuan ke rumah pengantin laki"laki. 4akyaker artinya membiarkan seorang
pengantin wanita pergi ke kediaman pengantin pria.
*nformasi lebih lengkap, kunjungi Portal Wisata Biak um!or
+itual 1nik Suku Toraja
/leh Andari 'arina Anom
Tana Toraja di Sulawesi Selatan sudah lama terkenal dengan alam pegunungannya yang permai serta ritual
adatnya yang unik. 4ang paling tersohor, tentu saja, pesta +ambu Solo yang digelar menjelang
pemakaman tokoh yang dihormati. Tiap tahun pesta yang berlangsung di beberapa tempat di Toraja ini
senantiasa mengundang kedatangan ribuan wisatawan.
Selain +ambu Solo, sebenarnya ada satu ritual adat nan langka di Toraja, yakni )a8 Nene8, yakni ritual
membersihkan dan mengganti busana jena9ah leluhur. +itual ini memang hanya dikenal masyarakat
Baruppu di pedalaman Toraja 1tara : sebuah kabupaten baru. Biasanya, )a8 Nene8 digelar tiap bulan
Agustus.
Saat )a8 Nene8 berlangsung, peti"peti mati para leluhur, tokoh dan orang tua, dikeluarkan dari makam"
makam dan liang batu dan diletakkan di arena upa!ara. Di sana, sanak keluarga dan para kerabat sudah
berkumpul. Se!ara perlahan, mereka mengeluarkan jena9ah 2baik yang masih utuh maupun yang tinggal
tulang"belulang3 dan mengganti busana yang melekat di tubuh jena9ah dengan yang baru.
)ereka memperlakukan sang mayat seolah"olah masih hidup dan tetap menjadi bagian keluarga besar.
+itual )a8 Nene8 oleh masyarakat Baruppu dianggap sebagai wujud ke!intaan mereka pada para leluhur,
tokoh dan kerabat yang sudah meninggal dunia. )ereka tetap berharap, arwah leluhur menjaga mereka
dari gangguan jahat, hama tanaman, juga kesialan hidup.
Dari mana asal muasal ritual )a8 Nene8 di Baruppu 'isah turun"temurun menyebutkan, pada 9aman
dahulu terdapatlah seorang pemburu binatang bernama Pong +umasek. Saat sedang berburu di kawasan
hutan pegunungan Balla, bukannya menemukan binatang hutan, ia malah menemukan jasad seseorang
yang telah lama meninggal dunia. )ayat itu tergeletak di bawah pepohonan, telantar, tinggal tulang"
belulang.
)erasa kasihan, Pong +umasek kemudian merawat mayat itu semampunya. Dibungkusnya tulang"
belulang itu dengan baju yang dipakainya, lalu diletakkan di areal yang lapang dan layak. Setelah itu, Pong
+umasek melanjutkan perburuannya.
Tak dinyana, semenjak kejadian itu, setiap kali Pong +umasek berburu, ia selalu beroleh hasil yang besar.
Binatang hutan seakan digiring ke dirinya. Bukan hanya itu, sesampainya di rumah, Pong +umasek
mendapati tanaman padi di sawahnya pun sudah menguning, bernas dan siap panen sebelum waktunya.
Pong +umasek menganggap, segenap peruntungan itu diperolehnya berkat welas asih yang ditunjukkannya
ketika merawat mayat tak bernama yang ditemukannya saat berburu.
Sejak itulah, Pong +umasek dan masyarakat Baruppu memuliakan mayat para leluhur, tokoh dan kerabat
dengan upa!ara )a8 Nene8.
Dalam ritual )a8 Nene8 juga ada aturan tak tertulis yang mengikat warga. )isalnya, jika seorang istri atau
suami meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kawin lagi sebelum mengadakan
)a8 Nene8 untuknya.
'etika )a8 Nene8 digelar, para perantau asal Baruppu yang bertebaran ke seantero negeri akan pulang
kampung demi menghormati leluhurnya. .arga Baruppu per!aya, jika )a8 Nene8 tidak digelar maka
leluhur juga akan luput menjaga mereka. )usibah akan melanda, penyakit akan menimpa warga, sawah
dan kebun tak akan menghasilkan padi yang bernas dan tanaman yang subur.
http;,,id.!ustom.yahoo.!om,paling"indonesia,tradisi"unik"artikel,arti!le"ma<=5<>6<??"nene
<=5<>6<??"ritual"unik"suku"toraja"%@>
Tabuik Pariaman, Sumbar
Pariaman adalah salah satu kota yang berada di 'abupaten Padang Pariaman,
Sumatera Barat, tepatnya di pesisir pantai 2-aut Aindia3 sebelah utara kota Padang. Pariaman, yang berarti
Bdaerah yang amanC, memiliki luas wilayah D@,@E kilometer persegi. Di daerah ini ada suatu pesta adat
yang disebut dengan tabuik. 'ata tabuik yang berasal dari bahasa Arab dapat mempunyai beberapa
pengertian. Pertama, tabuik diartikan sebagai Fkeranda8 atau Fpeti mati8. Sedangkan, pengertian yang lain
mengatakan bahwa tabuik artinya adalah peti pusaka peninggalan Nabi )usa yang digunakan untuk
menyimpan naskah perjanjian Bani *srael dengan Allah.
Perayaan tabuik yang diselenggarakan setiap %""%6 )uharam adalah suatu upa!ara untuk memperingati
meninggalnya Ausein 2#u!u Nabi )uhamad SA.3 pada E% Aijriah yang bertepatan dengan E>6 )asehi.
#u!u Nabi Besar )uhammad ini dipenggal kepalanya oleh tentara )uawiyah dalam perang 'arbala di
Padang 'arbala, *rak. 'ematian tersebut diratapi oleh kaum Syiah di Timur Tengah dengan !ara menyakiti
tubuh mereka sendiri. Akhirnya tradisi mengenang kematian !u!u +asulullah tersebut menyebar ke
sejumlah negara dengan !ara yang berbeda"beda. Di *ndonesia, selain di Pariaman, ritual mengenang
peristiwa tersebut juga diadakan di Bengkulu. Dalam perayaan memperingati wafatnya Ausein bin Ali,
tabuik melambangkan janji )uawiyah untuk menyerahkan tongkat kekhalifahan kepada umat *slam,
setelah ia meninggal. Namun, janji itu ternyata dilanggar dengan mengangkat (asid 2anaknya3 sebagai
putera mahkota.
"ersi#versi Tabuik
Ada beberapa Gersi mengenai asal"usul perayaan tabuik di Pariaman. Hersi pertama mengatakan bahwa
tabuik dibawa oleh orang"orang Arab aliran Syiah yang datang ke Pulau Sumatera untuk berdagang.
Sedangkan, Gersi lain 2diambil dari !atatan Snou!k Aurgronje3, mengatakan bahwa tradisi tabuik masuk ke
*ndonesia melalui dua gelombang. 7elombang pertama sekitar abad %I ), tatkala Aikayat )uhammad
diterjemahkan ke dalam Bahasa )elayu. )elalui buku itulah ritual tabuik dipelajari Anak Nagari.
Sedangkan, gelombang kedua tabuik dibawa oleh bangsa #ipei,Sepoy 2penganut *slam Syiah3 yang
dipimpin oleh *mam 'adar Ali. Bangsa #ipei,Sepoy ini berasal dari *ndia yang oleh *nggris dijadikan
serdadu ketika menguasai 2mengambil alih3 Bengkulu dari tangan Belanda 2Traktat -ondon, %>5I3. /rang"
orang #ipei,Sepoy ini setiap tahun selalu mengadakan ritual untuk memperingati meninggalnya Ausein.
-ama"kelamaan ritual ini diikuti pula oleh masyarakat yang ada di Bengkulu dan meluas hingga ke Panian,
Padang, Pariaman, )aninjau, Pidi, Banda A!eh, )elauboh dan Singkil. Dalam perkembangan berikutnya,
ritual itu satu"persatu hilang dari daerah"daerah tersebut dan akhirnya hanya tinggal di dua tempat yaitu
Bengkulu dengan sebutan Tabot dan Pariaman dengan sebutan Tabuik. Di Pariaman, awalnya tabuik
diselenggarakan oleh Anak Nagari dalam bentuk Tabuik Adat. Namun, seiring dengan banyaknya
wisatawan yang datang untuk menyaksikannya, pada tahun %?DI pengelolaan tabuik diambil alih oleh
pemerintah daerah setempat dan dijadikan Tabuik .isata.
Pesta Tabuik
Sebelum upa!ara adat tabuik dilaksanakan, dilakukan pembuatan tabuik di dua tempat, yaitu di pasar
2tabuik pasar3 dan subarang 2tabuik subarang3. 'edua tempat tersebut dipisahkan oleh aliran sungai yang
membelah 'ota Pariaman. Dahulu, selama berlangsungnya pesta tabuik selalu diikuti dengan perkelahian
antara warga dari daerah pasar dan subarang. Bahkan, ada beberapa pasangan suami"isteri yang berpisah
dan masing"masing kembali ke daerah asalnya di subarang dan pasar. Setelah upa!ara tabuik berakhir,
suami"isteri tersebut kembali berkumpul dalam satu rumah. .alaupun korban terluka parah dalam
perkelahian, namun ketika a!ara berakhir mereka bersatu kembali, sehingga suasana kembali semula
2tenang dan damai3.
Tabuik yang dibuat oleh kedua tempat ini terdiri dari dua bagian 2atas dan bawah3 yang tingginya dapat
men!apai %5 meter. Bagian atas yang mewakili keranda berbentuk menara yang dihiasi dengan bunga dan
kain beludru berwarna"warni. Sedangkan, bagian bawah berbentuk tubuh kuda, bersayap, berekor dan
berkepala manusia. Bagian bawah ini mewakili bentuk burung BuraJ yang diper!aya membawa *mam
Aosein ke langit menghadap 4ang 'uasa. 'edua bagian ini nantinya akan disatukan dengan !ara bagian
atas diusung se!ara beramai"ramai untuk disatukan dengan bagian bawah.. Setelah itu, berturut"turut
dipasang sayap, ekor, bunga"bunga salapan dan terakhir kepala. 1ntuk menambah semangat para
pengusung tabuik biasanya diiringi dengan musik gendang tasa.
7endang tasa adalah sebutan bagi kelompok pemain gendang yang berjumlah tujuh orang. )ereka
bertugas mengiringi a!ara penyatuan tabuik 2tabuik naik pangkat3. 7endang ini ada dua jenis. (enis
pertama disebut tasa didiang. (enis ini dibuat dari tanah liat yang diolah sedemikian rupa, kemudian
dikeringkan. Tasa didiang ini harus dipanaskan sebelum dimainkan. (enis gendang kedua adalah yang
terbuat dari plastik atau fiber dan dapat langsung dimainkan. Sebagai !atatan, selama pesta yang lamanya
%6 hari ada pertunjukan"pertunjukan lain, seperti; pawai tasawuf, pengajian yang melibatkan ibu"ibu dan
murid"murid Tempat Pengajian Al Kuran 2TPA3 dan )adrasah se"'ota Pariaman, grup drum band, tari"
tarian, musik gambus, dan bahkan atraksi debus khas Pariaman.
Setelah penyatuan tabuik selesai 2menjelang Luhur3, kedua tabuik yang merupakan personifikasi dari dua
pasukan yang akan berperang dipajang berhadap"hadapan. Sebagai !atatan, dalam a!ara pesta adat tabuik
yang lamanya sekitar %6 hari 2%""%6 )uharam3, ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu; 2%3
pembuatan tabuik0 253 tabuik naik pangkat 2menyatukan tiap"tiap bagian tabuik30 2@3 maambiak tanah
2mengambil tanah yang dilakukan pada saat ad9an )agrib3. Pengambilan tanah tersebut mengandung
makna simbolik bahwa manusia berasal dari tanah. Setelah diambil, tanah tadi diarak oleh ratusan orang
dan akhirnya disimpan dalam daraga yang berukuran @M@ meter, kemudian dibalut dengan kain putih. -alu,
diletakkan dalam peti bernama tabuik0 2I3 maambiak batang pisang 2mengambil batang pisang dan
ditanamkan dekat pusara30 2&3 maarak panja,jari 2mengarak panja yang berisi jari"jari palsu keliling
kampung3. )aarak panja merupakan pen!erminan pemberitahuan kepada pengikut Ausein bahwa jari"jari
tangan Ausein yang mati terbunuh telah ditemukan0 2E3 maarak sorban 2membawa sorban berkeliling3
menandakan bahwa husein telah dipenggal0 dan 2D3 membuang tabuik 2membawa tabuik ke pantai dan
dibuang ke laut3.
Setelah waktu Ashar, di tengah ratusan ribu orang, kedua tabuik itu diarak keliling 'ota Pariaman.
)asing"masing tabuik dibawa oleh delapan orang pria. )enjelang senja, kedua tabuik dipertemukan
kembali di Pantai 7andoriah. Pertemuan kedua tabuik di Pantai 7ondariah ini merupakan a!ara pun!ak
dari upa!ara tabuik, karena tidak lama setelah itu keduanya akan diadukan 2sebagaimana layaknya perang
di 'arbala3. )enjelang matahari terbenam kedua tabuik dibuang ke laut.
Prosesi pembuangan tabuik ke laut merupakan suatu bentuk kesepakatan masyarakat untuk membuang
segenap sengketa dan perselisihan antar mereka. Selain itu, pembuangan tabuik juga melambangkan
terbangnya buraJ yang membawa jasad Ausein ke Surga.
K"+iasaan M"n#inan# Pada Mas)ara*at Kalimantan Timur
@leh Amur,ani D
Kebiasaan menginang atau makan sirih sudah dikenal pada masyarakat Ind$nesia se)ak lama.
enurut S$ekant$ 4irt$mi)$y$, masyarakat Ind$nesia mengenal kebiasaan menginang se)ak abad 9
asehi. 'ada masyarakat Kalimantan 4imur kebiasaan ini dikenal kemudian pada abad G hingga .6
asehi. Kebiasaan ini berkembang cukup pesat pada masyarakat Kalimantan 4imur sehingga
berdampak lus dalam kehidupan s$sial, budaya, religi, dan ek$n$mi mereka. Selain itu, tempat
penginangannya pun mendapat perhatian khusus dari masyarakat, tidak sa)a dibuat dari l$gam, akan
tetapi )uga dari anyaman r$tan, kayu manik, dan kayu dilapisi emas men)adi ciri khas tersendiri dari
daerah ini.
K"+iasaan M"n#inan#
'ada masyarakat Kalimantan 4imur, menginang atau makan sirih biasanya ditempatkan dalam suatu
tempat yang khusus. 4empat ini biasanya disebut dengan istilah penginangan. 'erlengkapan
menginang seperti tempat sirih, tempat tembakau, alat penumbuk kinang, alat pem$t$ng pinang, dan
tempat ludah merah atau ludah sirih serta kinangnya ditempatkan dalam satu wadah.
Apabila $rang hendak menginang biasanya disediakan kinang yang terdiri atas ramuan p$k$k dan
ramuan pelengkap. 3amuan p$k$k terdiri dari daun sirih, gambir, kapur sirih, dan buah pinang,
sedangkan ramuan pelengkap terdiri dari tembakau, kapulaga, cengkih, kunyit, dan daun )eruk.
3amuan pelengkap ini biasanya tidak sama )enisnya, antara satu $rang dengan $rang yang lain, ada
pula yang menggunakan kinang secara lengkap, tetapi ada )uga yang menggunakan sebagian sa)a,
bahkan tidak menggunakan pelengkap sama sekali.
3amuan yang akan digunakan untuk menginang biasanya dilumatkan dengan dikunyah, tetapi )ika
gigi tidak ada lagi biasanya ditumbuk. Kinang ini dinikmati dengan mengunyah dan memutar-
mutarnya di dalam mulut selama beberapa waktu atau langsung dig$s$k dengan tembakau.
4embakau yang digunakan untuk membersihkan mulut tidak langsung dibuang, tetapi diputar-putar di
dalam mulut dan setelah ar$manya hilang baru dibuang, sedangkan tembakau biasanya $leh $rang
yang menginang diselipkan di sebelah pipi atau antara gigi dan bibir. Kebiasaan makan sirih ini bagi
para pecandu memerlukan bahan, waktu, dan perhatian yang besar.
-un#si M"n#inan#
?ungsi primer menginang sama halnya dengan kebiasaan minum teh, k$pi, dan mer$k$k. 'ada
mulanya setiap $rang yang menginang tidak lain untuk penyedap mulut. Kebiasaan ini kemudian
berlan)ut men)adi kesenangan dan terasa nikmat sehingga sulit untuk dilepaskan.
Kebiasaan menginang di samping untuk kenikmatan )uga berfungsi sebagai $bat untuk merawat gigi,
terutama untuk memakan agar gigi tidak rusak atau berlubang. ?ungsi menginang yang lain yaitu,
menyangkut tata pergaulan dan tata nilai kemasyarakatan. >al ini tercermin dari kebiasaan
menginang, hidangan pengh$rmatan untuk tamu, sarana penghantar bicara, sebagai mahar
perkawinan, alat pengikat dalam pertunangan sebelum nikah, untuk mengu)i ilmu sese$rang, dan
sebagai peng$batan tradisi$nal. !ahkan menginang )uga digunakan sebagai upacara dan sesa)i yang
menyangkut adat istiadat serta kepercayaan dan religi.
'ada masyarakat Kalimantan 4imur, khususnya suku bangsa Kutai dan #ayak adat istiadat
menghidangkan sirih sebagai pengh$rmatan kepada tamu. 4amu yang datang biasanya di)amu
dengan sirih terlebih dahulu baru di)amu makan. 'eranan sirih dalam masyarakat Kalimantan 4imur
dapat berfungsi s$sial sehingga dapat menghilangkan )e)ak s$sial antara satu dengan lainnya.
Kebiasaan menghidangkan sirih dalam kehidupan s$sial misanya seperti:
.. (idan#an P"n#!ormatan
'ada masyarakat suku bangsa #ayak menginang tidak hanya menyangkut masalah kebiasaan sa)a,
akan tetapi )uga menyangkut tata pergaulan dan tata nilai kemasyarakatan, yakni sebagai lambang
atau simb$l dari s$lidaritas dan integrasi s$sial bagi warga masyarakat pendukung kebudayaan
tersebut. >al ini tergambar dalam kebiasaan-kebiasaan menginang bersama, hidangan
pengh$rmatan untuk tamu, hidanganatau sarana pengantar bicara dan lain-lain. Kebiasaan ini ter)adi
dalam masyarakat terdahulu hingga sampai saat ini pada masyarakat pedalaman tidak meninggalkan
budaya ini dalam kehidupan mereka.
/. Upacara M"n)am+ut Tamu
'ada kera)aan Kutai dikenal upacara adat pangk$n, yaitu upacara menyambut tamu kera)aan. #alam
upacara ini ada dua kel$mp$k, yaitu pangk$n wanita dan pangk$n pria. 'engertian pangk$n yaitu
dipangku untuk menyambut tamu tersebut ada benda kera)aan yang dipangku sambil duduk bersila.
Ada dua kel$mp$k yang duduk memangku benda kera)aan ini yang duduk berhadapan berba)u hitam
dan tamu yang datang harus ber)alan di tengah. Alat yang dipangku itu antara lain adalah wadah
kinang atau penginangan yang terbuat dari perak dan kuningan, ditambah alat lain seperti sumbul,
lante, kipas, dan b$k$r. 'ada dewasa ini upacara pangk$n atau penyambutan tamu masih berlaku
dalam kehidupan masyarakat Kutai, )uga dalam upacara perkawinan pangk$n ini berfungsi dalam
upacara pen$batan.
0. Upacara P"rtunan#an
Sebelum perkawinan ada upacara yang dikenal dengan pertukaran cincin. !ahkan sampai saat ini
masyarakat suku bangsa !erau dan !ulungan dalam upacara pertukaran ini masih menggunakan
tempat sirih dari pihak wanita menyerahkan kepada pihak pria dan sebaliknya.
'ada saat upacara perkawinannya, sebelum upacara perkawinan dilaksanakan peminangan $leh
sekel$mp$k utusan dari pihak pria yang datang ke rumah pihak wanita untuk menyatakan
peminangan. 'ada saat datang ke rumah pihak wanita inilah, satu di antara sarana yang digunakan
untuk meminang adalah tempat sirih yang digunakan sebagai mas kawin. Jelaslah bahwa budaya
menginang pada masyarakat Kalimantan 4imur mempunyai fungsi s$sial dan budaya, baik untuk
menyambut tamu, adat perkawinan, maupun untuk upacara daur hidup lainnya.
Amurwani #< %Asdep *rusan 'emahaman akna Se)arah dan Integrasi !angsa+'r$yek
'emanfaatan Kebudayaan&
Sum+"r1 www.hupelita.c$m
ADAT ISTIADAT BALI
Sabtu, 2008 Juli 26
Tumpek Wariga dan r!ni "esadaran #rang $ali kepada bu $umi
Kaki Bentuyung,
titiang mapangarah,
buin selae dina Galungan,
mabuah nyen apang nged,
nged, ngeeeed!
SABAN kali perayaan hari Tumpek Pengatag, sekelumit doa sederhana itu senantiasa terngiang di
telinga saya. 'etika masih kecil, ibu memang sering mengajak saya ikut mengupacarai sejumlah
pepohonan di rumah, terutama yang menghasilkan buah yang bisa dimakan. ,oa itu mengandung
pengharapan agar sang pohon bisa berbuah lebat #nged adalah kosa kata bahasa )ali yang berarti
$lebat;& sehingga bisa digunakan untuk keperluan upacara hari raya 7alungan yang jatuh <9 hari
berikutnya.
,alam konsepsi (indu, saat "umpek Pengatag =dikenal juga sebagaiTumpek Wariga, "umpek
Uduh atau "umpek )ubuh= dihaturkan persembahan kepada -da Sang (yang 3idhi 3asa dalam
mani8estasi sebagai Sangkara, ,e%a Penguasa "umbuh*tumbuhan yang dkonkretkan melalui
mengupacarai pepohonan. Memang, menurut tradisi susastra )ali, yang menyebabkan tumbuh*
tumbuhan hidup dan memberikan hasil kepada manusia adalah (yang Sangkara. 'arenanya,
ucapan syukur dan penghormatan kepada (yang Sangkara mesti dilakukan manusia dengan
mengasihi segala jenis tumbuh*tumbuhan.
,engan demikian, sejatinya, perayaan hari Tumpek Pengatag memberi isyarat dan makna
mendalam agar manusia mengasihi dan menyayangi alam dan lingkungan yang telah berjasa
menopang hidup dan penghidupannya. Pada Tumpek Pengatag, momentum kasih dan sayang
kepada alam itu diarahkan kepada tumbuh*tumbuhan. )etapa besarnya peranan tumbuh*
tumbuhan dalam memberi hidup umat manusia. (ampir seluruh kebutuhan hidup umat manusia
bersumber dari tumbuh*tumbuhan. Mulai dari pangan, sandang hingga papan.
'arena itu pula, tradisi perayaan Tumpek Pengatag tidaklah keliru jika disepadankan sebagai
peringatan (ari )umi gaya )ali. "umpek Pengatag merupakan momentum untuk merenungi jasa
dan budi -bu )umi kepada umat manusia. Selanjutnya, dengan kesadaran diri menimbang*
nimbang perilaku tak bersahabat dengan alam yang selama ini dilakukan dan memulai hari baru
untuk tidak lagi merusak lingkungan. Sampai di sini, dapat disimpulkan para tetua )ali di masa
lalu telah memiliki visi 8uturistik untuk menjaga agar )ali tak meradang menjadi tanah gersang
dan kerontang akibat alam lingkungan yang tak terjaga. )ahkan, kesadaran yang tumbuh telah
pula dalam konteks semesta raya, tak semata )ali. >isi dari segala tradisi itu bukan semata
menjaga kelestarian alam dan lingkungan )ali, tetapi juga kelestarian alam dan lingkungan
seluruh dunia. -stime%anya, segala keari8an itu muncul jauh sebelum manusia modern saat ini
berteriak*teriak soal upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. auh sebelum dunia
menetapkan (ari )umi, tradisi*tradisi )ali telah lebih dulu me%adahinya dengan ari8.
(anya memang, perayaan "umpek Pengatag sebagai (ari )umi gaya )ali menghadirkan ironi
tersendiri. ,alam berbagai bentuk, ritual dan tradisi itu berhenti pada %ujud 8isik upacara semata,
dampak keterjagaan terhadap lingkungan )ali tak tampak secara signi8ikan. 'enyataannya, alam
)ali tiada henti tereksploitasi.
(ingga tahun <??@ kerusakan hutan din )ali sudah mencapai 9? A dari tegakan ideal, sehingga
luas hutan di )ali hanya sekitar 2B A. Padahal, menurut UU No. C2 tahun 2DDD tentang
'ehutanan, luas hutan yang ditetapkan adalah @D A dari luas Pulau )ali yang mencapai 9.1@<,B1
'm<. Menyusul tingginya mobilitas penduduk, )ali juga mulai mengalami krisis air. (al ini
dikarenakan mengering dan mengecilnya debit air sebagian dari sekitar 9?? mata air dan sungai
yang mengalir sepanjang tahun cenderung menjadi sungai tadah hujan. 'ondisi ini juga
diperparah lagi dengan alih 8ungsi sa%ah irigasi yang mencapai 2.??? hingga @.??? ha per tahun
serta turunnya kesuburan tanah dengan tersisanya Eat hara hanya sekitar << A.
Situasi serbaparadoks ini sesungguhnya lebih dikarenakan pemaknaan yang tidak total atau
tanggung terhadap ritual*ritual yang ada. Ritual*ritual itu yang sesungguhnya hanya alat, sebatas
%adah untuk mengingatkan, tidak diikuti dengan laku nyata, tidak disertai dengan aksi konkret.
'arenanya, yang mesti dilakukan saat ini adalah upaya untuk memaknai ritual*ritual itu secara
lebih kontekstual dan total sekaligus menyegarkannya dalam tataran laku tradisi. Perlu ada
reaktualisasi terhadap keari8an*keari8an tradisi yang dimiliki )ali.
'arenanya, akan menjadi mena%an, bila Tumpek Pengatag tak semata diisi dengan menghaturkan
banten pengatag kepada pepohonan, tapi juga di%ujudnyatakan dengan menanam pohon serta
menghentikan tindakan merusak alam lingkungan. ,engan begitu, "umpek Pengatag yang
memang dilandasi kesadaran pikir visioner menjadi sebuah perayaan (ari )umi yang paripurna.
)ahkan, manusia )ali bisa lebih berbangga, karena peringatan (ari )umi*nya dilakonkan secara
nyata serta indah mena%an karena diselimuti tradisi kultural bermakna kental. * I Made Sujaya
)aca Selengkapnya..
,iposkan oleh - Made Sujaya di <25?? ? komentar /ink ke posting ini
/abel5 )ali (ari Raya
Caru% Menjaga &arm!ni Manusia dan Alam
HAMPIR di setiap %ilayah desa adat, banjar serta pekarangan rumah orang )ali pernah digelar
upacara pecaruan. A%am memahami upacara pecaruan sebagai persembahan kepada bhuta kala
sehingga tidak mengganggu kehidupan umat manusia. Namun, secara 8iloso8is, carusejatinya
bermakna mengingatkan manusia untuk tiada henti menjaga harmoni dengan alam.
:::::::::*
- N4+MAN Singgin 3ikarman dalam buku Caru Palemahan dan Sasihmenjelaskan kata caru berarti
$bagus;, $cantik;, $harmonis;. Mecaru, kata Singgin 3ikarman, dimaksudkan untuk memercantik,
memerbagus dan mengharmoniskan. 4ang dipercantik atau diharmoniskan adalah alam, baik itu
lingkungan maupun musim.
'etua Sabha 3alaka Parisada (indu ,harma -ndonesia #P(,-& Pusat, ,rs. - 'etut 3iana
mengungkapkan agama (indu memang senantiasa mengingatkan dan mengajarkan manusia
untuk senantiasa harmonis dengan alam. Untuk mencapai kesejahteraan manusia, patut dilakoni
dengan menjaga kesejahteraan alam.
F'alau alam sejahtera, manusia juga akan sejahtera,G kata 3iana yang juga dosen -nstitut (indu
,harma Negeri #-(,N& ,enpasar.
'etut 3iana menambahkan alam sudah memberikan begitu banyak kepada manusia. 'arenanya,
manusia patut mengembalikan pemberian alam itu yang disimbolkan melalui upacara pecaruan.
'arena itu, upacara caru dalam tingkatan besar dinamakan tawur. 'ata tawurdalam bahasa )ali
bermakna $membayar; atau $mengembalikan;. Seberapa besar manusia mengambil dari alam,
sebesar itu pula seyogyanya manusia mengembalikan kepada alam.
)ila mengikuti konsepsi caru semacam itu, sepatutnya alam )ali tidak sampai rusak hingga seperti
saat ini. Semestinya, alam )ali bisa senantiasa terjaga, harmonis. 'enyataannya,
semua nungkaliknyungsang, terbalik, serbaparadoks. Setiap tahun hutan dibabat, pohon*pohon
besar ditebangi. (e%an*he%an bebas pun kian punah hingga menjadi he%an langka. )elakangan,
air di danau dan mata*mata air di berbagai tempat di )ali semakin menyusut.
'eadaan semacam ini, menurut pengamat lingkungan dari Universitas Udayana #Unud&, Pro8. ,r. -
Made Merta karena pemahaman mengenai 8iloso8is caru tidak anut dan sesuai dengan
perilaku. Caru yang sejatinya merupakan usaha nyata menjaga kelestarian dan keharmonisan
alam hanya berhenti sebatas upacara atau banten semata.
FSepatutnya, caru yang 8iloso8isnya untuk menjaga keharmonisan alam, harus seimbang
antara caru sekala dengan niskala. ika secara niskala sudah di%ujudkan le%at upacara,
secara sekala mesti di%ujudkan dengan aksi nyata menjaga lingkungan. Sederhananya, jangan
membuang sampah sembarangan, jangan sembarangan menebangi pohon serta ingat menanam
pohon atau mengadakan penghijauan,G beber Merta.
'etut 3iana juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, mengharapkan alam agar
senantiasa terjaga kelestariannya dan bisa harmonis dengan kehidupan umat manusia tidak bisa
hanya dengan upacara semata. Patut juga diparipurnakan dengan perilaku yang sungguh*sungguh
untuk menyayangi dan mera%at alam.
F)ukan upacaranya yang salah, tetapi kitalah yang belum tuntas memahami apa sesungguhnya
pesan*pesan agama di balik upacara itu sehingga kita terjebak pada pemahaman sempit
menganggap upacara itu segala*galanya. Padahal, beragama itu sesungguhnya bagaimana kita
berperilaku yang baik, anut dan harmonis,G kata 3iana.
'etua 'elompok Studi /ingkungan !akultas Matematika -lmu Pengetahuan Alam #M-PA&
UnivHrsitas Udayana #Unud&, ,rs. 'etut 7ede ,harma Putra, M.Sc., juga sepakat dengan 3iana.
Pelaksanaancaru dengan %ujud upacara sebaiknya jangan dihalang*halangi. Pasalnya, ritual juga
menjadi jalan bhakti. Apalagi jika jalan upacara itu didasari dengan ketulusan dan kejujuran hati.
Namun, patut diupayakan suatu langkah nyata pula agar pelaksanaan upacara itu tidak malah
menimbulkan masalah lingkungan.
FSeperti sampah*sampah upacara itu, setelah upacara selesai sebaiknya bisa diolah atau dibakar.
'alau dulu mungkin mudah membuang sampah*sampah upacara itu karena lahan banyak. 'ini
lahan semakin sedikit, itu tentu menjadi masalah tersendiri,G kata ,harma Putra.
'arena itulah, ,harma Putra menyarankan agar di masing*masing desa pakraman disediakan
insinerator atau alat untuk membakar sampah upacara itu. Selain itu, pemahaman masyarakat
tentang pentingnya caru sekala dalam %ujud laku nyata sehari*hari juga mesti semakin
ditingkatkan. (al ini memerlukan keteladanan yang tiada henti. (*)
)aca Selengkapnya..
,iposkan oleh - Made Sujaya di <?5CB ? komentar /ink ke posting ini
/abel5 )ali Simbol
Sabtu, 2008 Juli 19
Pecalang janganla' (arang)
MA,0 'erta menggumam setelah dibentak seorang pecalang saat melintas di salah satu ruas jalan
di %ilayah )adung. 'etika itu, jalan ditutup karena pada salah satu pura di jalan tersebut sedang
melaksanakan puja%ali #upacara hari kelahiran pura&. Made 'erta diminta untuk berbalik arah
mencari jalan yang lain. Namun, pecalang tersebut menyuruh dengan nada suara tinggi,
membentak*bentak.
F/agaknya jadi pecalang, sedikit*sedikit main bentak. 'atanya ngayah #mengabdi& agar yadnya
#upacara& berjalan dengan baik dan diberkahi, mengapa mesti membentak,G gumam Made 'erta
sembari memutar arah kendaraannya mencari jalan alternati8.
Sejatinya, banyak orang yang pernah kena bentak pecalang. 0ntah apa yang menyebabkan, setiap
kali menutup jalan, pecalang susah sekali menunjukkan senyum, bersikap ramah. .epat sekali
sang pecalang itu marah, garang dan main bentak.
FPecalang sebagai salah satu pengayah di desa, sejatinya ikut ngeyasayang #mendoakan& agar
pelaksanaan yadnya sukses, lancar, dan penuh berkah dari -da Sang (yang 3idhi 3asa.
Seyogyanya, pecalang juga ikut mabrata #mengendalikan diri&. "idak boleh cepat marah atau pun
garang,G kata 'adek Ardana, seorang %arga di 'lungkung.
4ang juga penting untuk diperhatikan mengenai masalah penutupan jalan. Patut di%aspadai agar
pecalang tidak merasa bangga bisa menutup jalan. 'arena itu, ketika hendak menutup jalan,
pecalang semestinya berkoordinasi dulu dengan pihak kepolisian. Pasalnya, pihak kepolisianlah
yang memegang tanggung ja%ab keamanan umum. alan merupakan 8asilitas umum, milik publik,
banyak yang menggunakan sehingga juga menjadi tanggung ja%ab pihak kepolisian.
)enar memang, pecalang sebagai pengaman desa adat agar suasana desa menjadi aman, nyaman
dan tenteram. Namun, tugas dan tanggung ja%abnya lebih kepada pelaksanaan yadnya adat serta
agama. )ila pun pecalang juga diberikan kesempatan untuk turut berpartisipasi menjaga
keamanan umum, tetap harus dalam koordinasi pihak kepolisian.
F"ugas utama pecalang memang sebagai polisi adat dan agama. -tu saja,G kata peneliti adat )ali,
3ayan P. 3india dalam buku Pecalang5 Perangkat 'eamanan ,esa Pakraman di )ali.
'ata pecalang diduga berasal dari kata cala dan celang. .elang berarti senantiasa %aspada
terhadap segala macam bahaya yang menghampiri. 'arena itu, pecalang diharapkan senantiasa
celang #bersikap a%as& ketika mengadakan ronda menjaga keamanan %ilayah desa adat.
Selain celang, pecalang juga diharapkan celing #cermat dan cerdik&. .eling berarti senantiasa tahu
dan paham akan keadaan desa agar bisa menghilangkan bahaya yang mengancam.
F'arena itu, orang yang celang dan celing, biasanya tidak sombong. Senantiasa bersikap santun,
ramah dan bisa menjaga hubungan baik dengan setiap orang,G kata 3india.
Aturan mengenai tugas pokok dan 8ungsi pecalang yang bisa dijadikan pegangan bagi seluruh
pecalang di )ali hingga kini memang belum ada. 4ang ada baru di 7ianyar yang dirumuskan ketika
dilaksanakannya Semiloka Pecalang di Ubud pada tahun <??2 lalu. -nti tugas pokok dan 8ungsi
pecalang yang disepakati dalam semiloka itu yakni pecalang mesti menjaga keamanan dan
kenyamanan desa dalam mengajekkan "ri (ita 'arana di desa adat.
Namun, jika dicermati, dalam Peraturan ,aHrah Provinsi )ali Nomor @ "ahun <??2 tentang ,esa
Pakraman sudah dijabarkan tentang tugas dan tanggung ja%ab pecalang yakni menjaga
keamanan dan kenyamanan %ilayah desa pakraman. Pelaksanaan tugas dan tanggung ja%ab
pecalang itu berkaitan dengan pelaksanaan adat dan agama.
-ntinya, pecalang diarahkan untuk membantu prajuru desa dalam me%ujudkan ketenteraman
desa. 'arena itulah, pecalang tidak boleh lepas dari a%ig*a%ig desa serta undang*undang dan
peraturan negara serta daerah. (*)
)aca Selengkapnya..
,iposkan oleh - Made Sujaya di <<52C ? komentar /ink ke posting ini
/abel5 )ali )erdebat
Agar tetap Macaling% Pecalang mesti Tegu' Pada Sasana
P0.A/AN7 mulai mengundang perhatian orang tatkala pelaksanaan 'ongres Partai ,emokrasi
-ndonesia pro*Mega di Sanur tahun 2DDB silam. ,alam kongres tersebut, pecalang diberikan tugas
menjaga keamanan agar pelaksanaan kongres bisa aman, tertib dan lancar. )enar memang,
kongres berjalan lancar, aman dan tertib seperti yang diharapkan. )anyak orang pun kagum
dengan pecalang. Pasalnya, di tengah*tengah massa yang emosi, pecalang bisa meredakannya.
,engan bahasa )ali yang halus, pecalang bisa membuat massa menjadi lebih tenang dan tertib.
Sejak saat itu, pecalang dipuji*puji. )anyak desa*desa adat yang membentuk pecalang. ika dulu
pecalang hanya bertugas menjaga pelaksanaan upacara adat dan agama di desa adat, belakangan
pecalang mendapat tambahan tugas menjaga setiap kegiatan yang berkaitan dengan adat dan
budaya )ali.
(ingga kini, perdebatan mengenai perilaku pecalang ketika melaksanakan tugasnya masih terjadi.
Apalagi ditemukan adanya satuan tugas partai politik #satgas parpol& yang juga menggunakan
pakaian pecalang. )egitu juga tukang parkir di beberapa tempat juga menggunakan pakaian
pecalang.
'ondisi semacam ini memunculkan pro*kontra di tengah*tengah masyarakat. Pecalang dirasakan
mulai menyimpang dari sasana #tugas pokok dan 8ungsi&*nya. Pecalang pun diharapkan bisa
kembali kepada tugas pokok dan 8ungsi a%alnya yakni menjadi FpolisiG adat dan agama.
Menurut )endesa ,esa Adat 'erobokan, )adung, AA 'ompyang Sutedja, pecalang dibentuk
sejatinya untuk membantu kelancaran, keamanan dan ketertiban pelaksanaan yadnya di desa
adat. Selain itu, pecalang juga membantu prajuru bagian palemahan me%ujudkan ketenteraman
dan ketertiban di %ilayah desa adat.
F4ang paling penting, pecalang ngayah di %ilayah desa serta berdasarkan perintah dari bendesa
adat. Pecalang tidak boleh melaksanakan tugas mele%ati %ilayah desa adat serta tanpa perintah
dari bendesa adat,G kata 'ompyang Sutedja.
,i ,esa Adat /egian juga tidak jauh berbeda. ,i desa %isata yang tersohor itu, pecalang juga
diman8aatkan ketika ada upacara di desa. ,i luar kepentingan itu, pecalang tidak diperkenankan
untuk diman8aatkan.
F'alau ada undangan untuk menurunkan pecalang, meskipun untuk kegiatan yang berhubungan
dengan adat, agama dan budaya, tetapi berada di luar %ilayah desa adat, mohon maa8, kami tidak
bisa memenuhi karena itu di luar tugas pokok, 8ungsi dan tanggung ja%ab pecalang,G kata
)endesa Adat /egian, 3ayan 3idana.
Menurut 3idana, pecalang sudah memiliki uger*uger #ketentuan*ketentuan& yang disepakati dan
dihormati seluruh krama desa adat yang dituangkan melalui a%ig*a%ig. 'etentuan*ketentuan itu
mesti dipegang teguh agar tidak menimbulkan persoalan kelak di kemudian hari.
F'alau pengamanan umum kan sudah ada polisi maupun aparat keamanan lainnya. Pembagian
tugas*tugasnya sudah jelas sehingga mesti dijaga oleh semua pihak,G kata 3idana.
Apa yang dikemukakan 3ayan 3idana benar adanya, memang. )endesa adat sebagai pimpinan
puncak di desa adat mesti teguh dan tegas dengan ketentuan*ketentuan mengenai tugas pokok,
8ungsi dan tanggung ja%ab pecalang. )endesa adat mesti bersikap tegas jika ada yang
meman8aatkan pecalang untuk kepentingan lain yang tidak ada hubungan sama sekali dengan
kegiatan adat, agama dan budaya.
Mantan )endesa ,esa Adat 'uta, - Made 3endra mengungkapkan kini banyak godaan terhadap
pecalang. Pasalnya, pecalang dirasakan cukup mataksu, ber%iba%a dan berpengaruh. 'arenanya,
banyak yang ingin meman8aatkan pecalang untuk kepentingan di luar adat, agama dan budaya.
Atau, kepentingan lain itu kemudian dibungkus seolah*olah menjadi berkaitan dengan adat,
budaya dan agama.
Fika tidak teguh dengan sasana, tentu akan rusak jadinya. 'ita semua patut berhati*hati, cerdas
memilah*milah, mana yang memang menjadi tugas dan ke%enangan pecalang, dan mana yang
sesungguhnya tugas dan ke%enangan polisi atau aparat keamanan lainnya. ika kita ingin
pecalang tetap mecaling, kita harus menempatkan pecalang sesuai dengan tugas pokok, 8ungsi,
tanggung ja%ab dan ke%enangannya,G tandas 3endra yang kini sebagai 'etua !orum 'erukunan
antarumat )eragama #!'AU)& 'ecamatan 'uta.
Namun, 3endra juga meminta pemerintah turut menjaga taksu dan ke%iba%aan pecalang.
Pemerintah jangan senantiasa melibatkan pecalang ketika melaksanakan kegiatan kendati pun
dengan alasan partisipasi masyarakat. Mesti dipilah*pilah, apakah memang pantas dan anut
pecalang dilibatkan atau tidak. ika memang tidak, jangan memaksa pecalang untuk terlibat. (*)
)aca Selengkapnya..
,iposkan oleh - Made Sujaya di <<5?2 ? komentar /ink ke posting ini
/abel5 )ali )erdebat
Antara Simb!l Pengikat *iwa dan "eagungan
Tradisi Penunaan Naa Banda dala! Pelebon Bansa"an di Bali
P0/0)+NPenglingsir #tetua yang juga diangap sebagai raja& Puri Ubud, .okorda Agung Suyasa,
Selasa #296I& lalu yang berlangsung megah nan me%ah memang menyedot perhatian orang.
"idak saja karena dalam upacara itu ditampilkan bade#menara& setinggi <B,9 meter dan seberat
22 ton, juga yang dianggap istime%a hadirnya Naga )anda, dua boneka raksasa berbentuk naga
dengan ekor panjang. Memang, cukup jarang sebuah upacara peleb!n diiringi dengan Naga
)anda. Apa makna Naga )anda dalam pelebon serta mengapa hanya orang*orang tertentu yang
FberhakG menggunakannya.
:::::::::::=
NA#A )anda memang terkesan istime%a. 3ajar saja, tidak dalam setiap upacara peleb!n Naga
)anda digunakan. Pun, tidak dalam setiap peleb!n bangsa%an Naga )anda bisa disaksikan.
F4ang berhak memakai Naga )anda adalah keturunan ,halem 3aturenggong atau yang diiEinkan
oleh keturunannya. -tulah haknya, dipakai atau tidak, terserah pada yang bersangkutan di
kemudian hari,G kata Pro8. ,r. "jokorda Rai Sudarta, pengasuh rubrik konsultasitattwa #8ilsa8at&
agama (indu di majalah Sarad.
Penulis buku*buku agama (indu, almarhum - 7usti 'etut 'aler lebih merinci lagi mereka yang
FberhakG itu. Menurutnya, selain keluarga Raja 7elgel6'lungkung yang FberhakG menggunakan
Naga )anda adalah keluarga yang mendapat anugerah khusus dari Raja 7elgel6'lungkung serta
Pedanda )udha.
Artinya, hanya bangsa%an terpilihlah yang menggunakan Naga )anda dalam upacara peleb!n*
nya. 'arena itu, %ajar jika kemudian muncul kesan, Naga )anda sebagai simbol keagungan,
simbol keistime%aan.
Namun, jika ditilik dari isitilahnya, Naga )anda mengandung arti sebagai pengikat atau
pembelenggu #bandha&. ,alam buku "gaben# Mengapa Mayat $ibakar%, 'aler menyebutkan Naga
)anda sebagai simbolis mendiang raja yang memiliki ikatan erat dengan masyarakat, mempunyai
pertalian yang intim dengan soal dunia%iah material.
Sementara - Nyoman Singgin 3ikarman mengungkapkan Naga )anda sebagai lambang keinginan.
)etapa besar dan panjangnya keinginan atau cita*cita sang penguasa tunggal #raja&.
'einginan atau cita*cita yang besar dan panjang inilah yang harus dimatikan agar tidak menjadi
penghalang bagi roh menuju sorga. Pembunuhan keinginan ini disimbolkan dengan ritus memanah
Naga )anda yang dilakukan seorang sulinggih.
FMemanah Naga )anda berarti membunuh keinginan*keinginan sang Raja agar jangan merintangi
perjalanan roh menuju sorga,G urai Singgin 3ikarman dalam buku "gaben &'pacara dari Tingkat
Sederhana sampai 'tama(.
Namun, "jok Rai Sudarta kurang sependapat dengan Singgin 3ikarman. Menurut "jok Rai
Sudarta, memanah Naga )anda bukan berarti membunuh naga tersebut, tetapi memberikan arah
ke mana akan dituju. -tu sebabnya saat memanah Naga )anda pendeta melepas atau
menunjukkan anak*anak panahnya ke semua atau sepuluh arah mata angin =ke delapan arah
penjuru ditambah ke atas dan ke ba%ah. 'arena pendeta itu sendiri tidak tahu entah arah mana
nanti yang akan ditempuh oleh sang ji%a le%at Naga )anda itu, sesuai dengan karma yang
bersangkutan.
FNaga )anda itu adalah kendaraan raja untuk mengikat ji%a untuk nanti diantar ke alam baka,G
kata "jok Rai Sudarta.
'arena itu, yang berhak memanah Naga )anda juga bukan sembarang pendeta. Menurut "jok Rai
Sudarta yang berhak melakukan tugas itu yakni pendeta yang mampu dan ditugaskan oleh nabe*
nya yang sudah pernah melaksanakan ritual memanah Naga )anda yakni ,ang (yang ,%ijendra
dan ,ang (yang Astapaka.
)egitulah, Naga )anda menjadi istime%a, kendaraan khusus yang mengantar sang Raja menuju
alam sunya. Namun, kendaraan yang paling istime%a tiada lain adalah karma. )ahkan, karmalah
kendaraan yang paling jujur dan setia.
Ujian $%ale! &aturenon
P0N77UNAAN Naga )anda dalam pelebon #kremasi& merupakan tradisi yang lahir pada Eaman
7elgel, sekitar abad ke*29. Sejarah lahirnya tradisi penggunaan Naga )anda ini pun tergolong
unik. Seperti kerap disebut dalam sumber*sumber babad, penggunaan Naga )anda itu bermula
dari kisah Raja 7elgel sekitar abad ke*29, ,halem 3aturenggong yang menguji ,ang (yang
Astapaka.
,ang (yang Astapaka merupakan putra ,ang (yang Angsoka, kemenakan ,ang (yang Nirartha
#,ang (yang ,%ijendra&. Pendeta ini sangat dikenal di a%a dan disebut*sebut bisa mengetahui
apa yang akan terjadi di kemudian hari atau bisa melihat sesuatu yang tidak tampak oleh orang
a%am. +rang )ali menyebut kemampuan itu sebagai dura darsana atau betel tingal.
,halem 3aturenggong mendengar kabar tersebut. Sang Raja pun mengundang ,ang (yang
Astapaka untuk datang ke )ali. 'ebetulan saat itu ,halem 3aturenggong tengah melangsungkan
upacara maligya.
,ang (yang Astapaka mau datang ke )ali. Selain memenuhi undangan ,halem 3aturenggong
juga untuk menjenguk pamannya, ,ang (yang ,%ijendra yang sudah lama di )ali.
,halem 3aturenggong penasaran dengan cerita soal kemampuan ,ang (yang Astapaka
mengetahui apa yang akan terjadi. ,halem 3aturenggong pun menguji kesaktian ,ang (yang
Astapaka. Sang Raja memerintahkan pembantunya untuk membuat sumur yang diberi penutup.
Sebelum ,ang (yang Astapaka tiba, Raja memerintahkan agar ke dalam sumur itu dilemparkan
seekor angsa dan sumur itu ditutup. )ila angsa itu bersuara, maka akibat gema pantulan dinding
lubang, suaranya terdengar dahsyat dan jauh sekali berbeda dengan suara aslinya. "erlebih lagi
bila didengar dari jarak agak jauh.
"atkala ,ang (yang Astapaka tiba dan duduk di hadapan Raja, terdengar suara gemuruh dari
dalam sumur tersebut. ,halem 3aturenggong pun bertanya kepada ,ang (yang Astapaka, apa
gerangan suara gemuruh yang keluar dari sumur tersebut.
,ang (yang astapaka menja%ab, F-tu suara naga, )aginda.G Mendengar ja%aban ,ang (yang
Astapaka, raja dan semua yang hadir di tempat itu pun terta%a karena yakin bah%a angsalah
yang dimasukkan ke dalam sumur. Sebaliknya ,ang (yang Astapaka bersikukuh bah%a itu adalah
suara naga.
Untuk meyakinkan ,ang (yang Astapaka, ,halem 3aturenggong memerintahkan untuk membuka
penutup sumur. )aru dibuka, ternyata yang keluar adalah seekor naga. Naga tersebut kemudian
menghampiri ,ang (yang Astapaka dan melingkat di atas pangkuannya.
,halem 3aturenggong dan semua yang hadir sontak terperanjat dan ketakutan. Raja pun
menanyakan apa makna semua itu. ,ang (yang astapaka lalu menjelaskan bah%a naga itu adalah
Naga )anda yang akan menjadi kendaraan Raja menuju alam baka.
Saat ,halem 3aturenggong %a8at, dibuatkanlah Naga )anda yang mengiringi jenaEah sang Raja
menuju alam sunya. Sejak saat itulah, upacara pelebon Raja 7elgel dan keturunannya
menggunakan Naga )anda. Selain Raja, Pedanda )udha juga FberhakG menggunakan Naga )anda.
'eluarga bangsa%an yang mendapat anugerah dari Raja 7elgel pun diberi FhakG menggunakan
Naga )anda.
Panjannya '() *!
NA#A )anda memang di%ujudkan dalam bentuk boneka naga berukuran raksasa. Namun, ukuran
Naga )anda yang kini kerap dilihat orang sejatinya masih jauh lebih kecil dari ukuran seharusnya.
Penulis buku*buku agama (indu, almarhum - 7usti 'etut 'aler dalam buku Ngaben5 Mengapa
Mayat ,ibakarJ menjelaskan panjang patung seekor Naga )anda seharusnya 2.1?? depa #satu
depa sama dengan satu rentangan tangan&. )ila satu depa sama dengan sekitar 29? cm
#rentangan tangan orang de%asa&, maka Naga )anda ini panjangnya mencapai <.C?? meter atau
hampir <,9 km.
)ila memenuhi ketentuan itu, tentu Naga )anda akan menjadi sangat panjang. (al ini tentu akan
cukup merepotkan dalam pelaksanaan upacaranya. Selain itu, biaya yang dibutuhkan juga jauh
lebih besar.
'arena itu, ukuran patung Naga )anda pun disiasati. Agar Naga )anda tidak terlalu panjang tetapi
aturannya juga tidak dilanggar, maka ukuran yang digunakan adalah depa anak*anak. )adan sang
naga dibuat 8ormalitas dengan tali sederhana saja.
F(anya kepala dan bagian tertentu serta ujung ekornya saja dibuat seindah mungkin. )agian
badan di tengah*tengah digulung hingga antara kepala dan ekor tetap memenuhi estetika yang
serasi dan seimbang,G jelas 'aler.
Naga )anda akan diletakkan berdampingan dengan jenaEah raja yang meninggal sejak menjelang
dan sampai hari pabersihan. Penempatan Naga )anda pun ada aturannya dan bersi8at mutlak.
'epala Naga )anda menghadap ke arah 'elod*'auh #)arat ,aya& serta ekornya di 'aja 'angin
#"imur /aut&.
F,engan posisi itu, sa%a mendiang bagaikan diikat oleh Naga )anda,G kata 'aler.
'aja*'angin merupakan daerah ulu #hulu& yang menurut pengider*ider dikuasai Sang (yang
Sambu. Sementara 'elod*'auh merupakan daerah paling teben #hilir& dengan de%ata yang
berkuasa, Sang (yang /udra.
Pada hari pabersihan, Naga )anda bersama*sama kajang, bade dan perlengkapan pelebon lainnya
di*pelaspas dan di*urip #FdihidupkanG&. Menjelang pemberangkatan ke tunon #tempat
pembakaran&, Naga )anda dipanah oleh -da Pedanda yang muput karya #pemimpin upacara&.
Anak panah diarahkan ke sepuluh penjuru =delapan arah mata angin dan arah atas dan ba%ah.
Namun, pemanahan Naga )anda ini biasanya hanya dilakukan secara simbolis.
Setelah selesai memanah Naga )anda, -da Pedanda kemudian duduk di samping kiri Naga )anda.
,i depannya telah disiapkan peralatan puja. 'emudian Naga )anda dan bade pun diarak perlahan*
lahan menuju tempat pembakaran.
Selama perjalanan ke tempat pembakaran, sang pendeta menguncarkan puja yang disebut Puja
Ananga )ayu Sutra sambil tangan kanannya memeluk bahu sang Naga )anda. Puja sang %iku
selesai bersamaan dengan tibanya Naga )anda di tempat pembakaran. Setelah semua prosesi
dilalui, Naga )anda bersama bade pun di*pralina #bakar&. (*)
)aca Selengkapnya..
,iposkan oleh - Made Sujaya di <25?2 ? komentar /ink ke posting ini
/abel5 )ali Simbol
Jumat, 2008 Juli 18
Puri +bud% "emewa'an tu,
S0/ASA, 29 uli <??B lalu, Puri Ubud kembali melaksanakan peleb!n#kremasi& besar*besaran
menyusul meninggalnya penglingsir #tetua yang juga kerap sebagai $raja;& puri tersebut, .okorda
Agung Suyasa serta dua orang kerabatnya. Pelebon yang juga diikuti %arga Ubud =istilah umum di
kalangan masyarakat )ali, ngiring:ini konon menjadi hajatan peleb!n terbesar, setidaknya
selama <9 tahun terakhir. Prosesinya disiapkan berlangsung secara megah, me%ah dan
mengesankan. Pihak puri membuat bade #menara& setinggi <B,9 meter dan seberat 22 ton.
,ihadiri para tokoh*tokoh puri se*)ali hingga a%a, para politisi papan atas dari akarta dan diliput
ratusan media dalam dan luar negeri.
Prosesi ritual yang megah dan me%ah sesungguhnya bukan sesuatu hal yang aneh di Puri Ubud.
)ahkan, telah pula menjadi suatu ciri tersendiri. Memang, antara puri dan %arga di desa*desa
yang menjadi inti atau pun pinggiran Ubud telah terbangun hubungan yang $;saling
menguntungkan;;. 'etika puri melaksanakan suatu ritual tertentu, %arga di desa*desa itu dengan
rela ngayah, sebaliknya ketika desa*desa itu melaksanakan suatu ritual atau membangun pura,
pihak puri pun datang dan sering tanpa ragu*ragu memberikan bantuan dana. -nilah yang
menyebabkan eksistensi Puri Ubud terasa jauh masih lebih terpelihara dibandingkan puri*puri
lainnya di )ali dalam masa modern dengan ciri budaya egaliternya.
-da Anak Agung 7de Agung dari Puri Agung 7ianyar dalam buku memoarnya yang
berjudul, Kenangan Masa )ampau *aman K!l!nial +india Belanda dan *aman Pendudukan ,epang
di Bali #2DD@& mencatat keme%ahan dan kemegahan sudah sejak lama menjadi ciri Puri Ubud.
Putra raja 7ianyar yang juga cucu .okorda 7de Suka%ati, pungga%a Ubud ini mengungkapkan
ibunya yang kerap menceritakan segala kehidupan di Puri Ubud yang penuh keme%ahan. Pesta
pernikahan antara ibu dan ayahnya yang juga raja 7ianyar, -da Anak Agung Ngurah Agung yang
dilaksanakan ketika .okorda 7de Suka%ati masih hidup digambarkan berlangsung sangat meriah
sehingga sering menjadi bahan perbincangan orang.
.okorda 7de Suka%ati yang pada masa itu menjadi panglima perang tangguh kerajaan 7ianyar
dalam pemerintahan ,e%a Manggis >-- memang dikenal sebagai salah seorang yang terkaya di
)ali. 'edudukan dan peranannya pun sangat menonjol dalam perkembangan politik di )ali Selatan
pada paruh kedua abad K-K tatkala berhasil memenangi perang dengan pasukan "abanan, )angli,
Negara bahkan 'lungkung.
Sejatinya, ritual adat dan agama yang megah*me%ah dan kolosal dengan mengerahkan ribuan
orang serta biaya yang tidak sedikit memang menjadi salah satu penanda eksistensi puri*puri di
)ali termasuk Puri Ubud. -ni sudah berlangsung sejak dulu. Antropolog .li88ord 7eertE dalam buku
spektakulernya berjudul "egara Teater # Kera-aankera-aan di Bali .bad Kesembilan
Belas menyebut )ali pada abad K-K itu sebagai sebuah negara teater. Ritual nan megah dan
me%ah menjadi salah satu daya gerak perpolitikan puri. Raja*raja dan para pangeran disebut
7eertE sebagai impresario*impresario, para pendeta sebagai sutradara serta para petani sebagai
aktor pendukung, penata panggung termasuk penonton. Semua itu, berlangsung dalam suasana
yang megah dan me%ah. )ahkan, 7eertE menyatakan, ritual*ritual itulah menjadi tujuan dari
sebuah negara bukan alat semata*mata.
'ini, kendati pun puri sudah kehilangan dominasi dalam kekuasaan 8ormal, ritual*ritual megah dan
me%ah masih terjadi di puri. ustru, melalui inilah puri menunjukkan eksistensinya. ,i sisi lain,
yang turut membuat segala ritual besar itu tetap terpelihara karena masyarakat di lingkungan puri
sendiri masih FsetiaG menjaga hubungan dengan puri yang ditunjukkan dengan kerelaan
mendukung dan menyukseskan pelaksanaan ritual tersebut.
(al inilah sebagai sebuah indikator tentang betapa masih berpengaruhnya puri dalam dinamika
kultural, termasuk juga politik di )ali. 'arenanya, menjadi mudah dipahami mengapa para elite*
elite politik pusat kerap menggaet puri sebagai sarana merengkuh dukungan luas dari masyarakat
)ali. Puri di )ali memang masih menjadi patron, masih menjadi kiblat. * Sujaya
)aca Selengkapnya..
,iposkan oleh - Made Sujaya di 2259I ? komentar /ink ke posting ini
/abel5 )ali "erkini
Senin, 2008 Juli 14
&ilangn-a C!k!t% .iingkarin-a Wa-an
Me!bincan Penunaan Na!a *%as Bali
(-N77A akhir tahun B?*an, mungkin tidak begitu sulit untuk mengenali orang )ali yang beragama
(indu. .ukup dengan melihat nama depannya, bila menggunakan Putu, 3ayan, Made, Nengah,
Nyoman atau 'etut, sudah bisa disimpulkan bah%a orang itu merupakan orang )ali. )egitu juga
nama -da )agus, -da Ayu, - 7usti, ,esak, Anak Agung merupakan penanda identitas orang )ali
dari golongan berkasta. Namun, kini mengenali orang )ali tak lagi semudah itu, tak lagi bisa
hanya dengan melihat nama depannya. Pasalnya, tidak sedikit orang )ali beragama (indu kini
yang sudah tidak lagi menggunakan nama*nama depan khas semacam itu. +rang )ali sudah mulai
menganggap bukan suatu keharusan untuk menggunakan nama 3ayan di depan nama pokok
anak pertamanya atau pun Made untuk anak keduanya. Malah, kecenderungan dua dasa %arsa
terakhir, tradisi %arisan leluhur ini sudah mulai diingkari, mulai ditinggalkan.
::::::::::*
PU"U 0di Robin, seorang bapak muda asli )ali dengan amat sadar tidak lagi mengimbuhi nama
depan khas )ali pada nama pokok dua orang anaknya. Putri pertamanya yang kini berusia lima
tahun diberi nama -stacy Rosree +ctivany Robin serta putra keduanya yang berusia dua tahun
diberi nama 'risna Pratama Putra Robin. "ak ada nama depan 3ayan atau Made.
Alasan Robin mengingkari tradisi pemberian nama depan ini semata*mata ingin melakukan
perombakan terhadap apa yang sudah mapan. )agi lelaki asal )uleleng, )ali Utara =daerah yang
dikenal sebagai tempat pertama membiaknya desakralisasi kultur )ali= )ali mesti mengikuti
kecenderungan dunia yang semakin mengglobal. Salah satunya bisa dimulai dengan
membebaskan diri dari keterikatan penanda verbal identitas lokal yakni nama.
Robin bukanlah generasi pertama keluarga )ali yang mulai tidak mematuhi tradisi pemberian
nama depan khas )ali itu. 7uru besar !akultas 0konomi Universitas Udayana, Pro8. ,r. - Nyoman
0ra%an, S.0. #91&, juga tidak lagi menyertakan nama depan khas )ali dalam nama anak*anaknya.
,ari empat orang anaknya, semuanya langsung menunjuk kepada nama pokok yakni, Ngurah
-ndra, Mahendra%athi, Ngurah Agus Sanjaya serta Sukma ,e%i.
Nama*nama depan khas )ali itu sejatinya tidak lebih sebagai semacam penanda urutan kelahiran
sang anak, dari pertama hingga keempat. 3ayan diambil dari kata %ayahan #tertua& sehingga
digunakan sebagai nama depan untuk anak pertama. Selain 3ayan, nama depan untuk anak
pertama juga kerap kali digunakan Putu atau 7ede. ,ua nama ini biasanya digunakan oleh orang
)ali di belahan utara dan barat, sedangkan di )ali "imur dan Selatan cenderung memilih nama
3ayan.
Sementara itu, Made diambil dari kata madya #tengah& sehingga digunakan sebagai nama depan
anak kedua. ,i beberapa daerah di )ali, anak kedua juga kerap diberi nama depan Nengah yang
juga diambil dari kata tengah. Anak ketiga biasanya diberikan nama depan Nyoman atau 'omang
yang konon diambil dari kata nyeman #lebih ta%ar&. 'husus untuk nama Nyoman ini konon
mengambil perbandingan kepada lapisan kulit pohon pisang, di mana ada bagian yang selapis
sebelum kulit terluar yang rasanya cukup ta%ar. "erakhir, anak keempat diberikan nama depan
'etut yang diambil dari kata ngetut #mengikuti atau mengekor&. )ila keluarga )ali memiliki anak
lebih dari empat, nama depan untuk anak kelima dan seterusnya mengulang kembali nama*nama
depan sebelumnya sesuai urutannya.
"idak jelas benar, kapan tadisi pemberian nama depan ini mulai muncul di )ali. 4ang pasti,
menurut pakar linguistik dari !akultas Sastra, Universitas Udayana, Pro8. ,r. - 3ayan endra, S.U.
#1@&, nama depan itu ditemukan muncul pada abad ke*2C yang dipakai oleh raja 7elgel saat itu
bergelar ,alem 'etut 'resna 'epakisan yang kemudian dilanjutkan putranya, ,alem 'etut
Ngulesir. ,alem 'etut 'resna 'epakisan merupakan putra keempat dari Sri 'resna 'epakisan
yang dinobatkan mahapatih Majapahit, 7ajah Mada, sebagai penguasa perpanjangan tangan
Majapahit di )ali.
Namun, endra belum berani memastikan apakah hal itu berarti tradisi pemberian nama depan itu
sebagai pengaruh Majapahit atau bukan. 4ang jelas, hal ini terpelihara sebagai tradisi yang cukup
lama. Masyarakat )ali hingga akhir abad KK masih tunduk menggunakannya hingga akhirnya
menjadi semacam ciri khas untuk membedakan orang )ali dengan orang luar )ali, sebelum
akhirnya secara perlahan mulai bergeser, tidak lagi ditaati secara ketat oleh orang )ali.
Pengingkaran ini sejatinya telah dimulai ketika nama*nama pokok yang mengikuti nama depan
orang )ali juga mulai bergeser. ,ahulu, nama*nama yang mengikuti nama depan itu amatlah khas
seperti .okot, Reneng, /empad, Sadru, 7ejer dan lainnya. Rata*rata nama*nama itu diambil dari
istilah keseharian atau pun 8enomena*8enomena alam yang menyrtai kelahiran sang bayi.
"erkadang pula, pilihan nama pokok itu amat sederhana dengan hanya mengubah vokal suku kata
anak pertama agar mudah diingat seperti Saplag, Sapleg, Suplig atau Saplig.
Nama*nama unik dan otentik itu lebih menunjukkan respons orang )ali terhadap alam. Nama*
nama yang digunakan memang dipilih berdasarkan 8enomena alam yang menyertai kelahiran sang
anak atau terkadang pengharapan sang orangtua terhadap anaknya kelak.
Namun, seiring perkembangan dunia yang begitu cepat, orang )ali pun memberi respons, salah
satunya dengan pemberian nama anak*anaknya. 'etika perkembangan dunia menunjukkan
kecenderungan mengglobal dengan titik orientasi ke dunia )arat, respons orang )ali dalam bentuk
nama pun turut mengikuti. Maka, kemudian muncullah nama*nama yang berbau modern seperti
Putu ,esy !ridayanti, Made ,avid 0ka Putra atau pun 'omang ,iva Ananda. Secara ekstrem,
perkembangan ini kemudian berpuncak kepada mulai ditanggalkannya nama*nama depan khas
)ali itu.
Ada beberapa 8aktor penyebab mulai ditinggalkannya pemakaian nama depan khas )ali. !aktor
pertama, sikap orang )ali yang malu sebagai minoritas. ,engan menggunakan nama khas )ali
amat memperjelas mereka sebagai orang )ali. Sedangkan di -ndonesia, kelompok minoritas
termasuk orang )ali kerap kali sulit untuk bisa tampil di jajaran pemerintahan atau pun s%asta di
tingkat nasional. Agar tidak lagi ada penghalang untuk bersaing, maka orang*orang )ali
menanggalkan nama*nama tradisi itu.
(al ini juga menjadi salah satu motivasi Putu 0di Robin tidak lagi menggunakan nama depan khas
)ali untuk nama anak*anaknya. Mantan mahasis%a aktivis ini mengungkapkan, bila sudah
diketahui sebagai orang )ali, tidak jarang orang )ali sudah langsung disingkirkan sebelum
bersaing. G'ita mesti jujur mengakui, masalah minoritas dan mayoritas di -ndonesia belum
sepenuhnya bisa didamaikan,G kata aktivis (indu ini.
Memang, sejumlah orang )ali yang sukses di akarta kerap kali menuliskan namanya tanpa nama
depan khas )ali. Sekjen Mahkamah 'onstitusi, Anak Agung +ka Mahendra hanya menulis
namanya dengan +ka Mahendra. )egitu juga penulis novel dan penyair -da Ayu +ka Rusmini
hanya menuliskan namanya dengan +ka Rusmini, begitu juga %arta%an senior Raka Santeri,
gitaris kondang ,e%a )udjana serta penyanyi muda Saras ,e%i. Meski begitu, ada juga orang*
orang )ali yang meski masih menggunakan nama depan khas )ali namun tetap bisa sukses di
persaingan nasional. 3arta%an senior Putu Setia tetap percaya diri menuliskan nama Putu,
sastra%an Putu 3ijaya, Putu 7de Ary Suta serta sejumlah nama lainnya lagi.
Selain motivasi ingin mengglobal, pergeseran dalam penggunaan nama orang )ali itu juga sebagai
cermin perla%anan terhadap kasta. Munculnya semacam keberanian orang )ali dari golongan aba
#yang diidentikkan sebagai kasta terendah& memakai nama )agus atau Ngurah sebagai nama
depan anaknya. Ada orang )ali kini menggunakan nama - Ngurah Surya%an, )agus Antara atau
pun Agung Mirah Prayoga. Padahal, dalam tradisi orang )ali, nama*nama Ngurah, )agus atau
Agung Ghanya bolehG digunakan orang*orang dari golongan berkasta.
Selama ini, kalau seseorang sudah menggunakan nama depan Made, 'omang atau 'etut, bisa
dipastikan sebagai orang aba*kecuali untuk kelompok )rahmana di desa )uda 'eling,
'arangasem yang masih mempertahankan tradisi pemakaian nama -da 3ayan, -da Made dan
seterusnya. 'etika terjadi perla%anan terhadap kasta, tumbuh kecenderungan untuk
meninggalkannya agar tidak lagi ada sekat*sekat kasta.
Menariknya, manakala orang )ali*(indu sendiri mulai tidak lagi tertarik mempertahankan tradisi
pemakian nama*nama depan khasnya, orang lain yakni orang non*(indu yang tinggal di )ali
termasuk orang asing justru menggunakannya dengan bangga. +rang*orang -slam di desa
Pegayaman, )uleleng justru memelihara tradisi menggunakan nama khas )ali ini, sehingga
muncul nama 'etut Syahru%ardi Abbas,- Nengah -brahami atau pun Made Mohammad Saleh.
)egitu juga orang*orang 'risten di )ali yang dengan bangga menggunakan nama 3ayan 4usu8,
!ransiscus Made Agus (anEantha dan lainnya.
)ahkan, orang*orang asing tanpa merasa malu, kuno atau kalah bersaing malah memburu nama*
nama khas )ali itu. Sejarah )ali mencatat dengan jelas seorang %anita asal Skotlandia, >anina
3alker yang memperkenalkan kemolekan Pulau )ali sehingga sangat cocok sebagai daerah tujuan
%isata dengan bangga menggunakan nama 'etut "antri dalam bukunya, Revolusi di Nusa
,amai. * I Made Sujaya
)aca Selengkapnya..
,iposkan oleh - Made Sujaya di 2I52< 2 komentar /ink ke posting ini
/abel5 )ali Merenung
P"$ dan .!kumentasi "ebuda-aan $ali
+atatan I Made Sujaya
P0S"A 'esenian )ali #P')& yang diarsiteki Pro8. ,r. -da )agus Mantra memang lebih dari sekadar
sebuah ide cerdas. 7elaran budaya ini memang sebuah strategi kebudayaan yang penuh
perhitungan dari seorang pemikir kebudayaan yang kebetulan saat itu menjabat 7ubernur )ali.
)etapa tidak, P') digarap pada a%al masa kepemimpinan Mantra. Artinya, Mantra memang
menempatkan kebudayaan sebagai landasan dasar pembangunan )ali.
Seperti tercantum dalam bukunya berjudul, )andasan Kebudayaan Bali, Mantra meniatkan P')
sebagai sebuah upaya penggalian semua potensi budaya tradisi )ali untuk dilestarikan dan
dikembangkan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan, melalui revitalisasi, kegiatan
menghidupkan kembali unsur*unsur yang potensial, sehingga tradisi yang luhur ikut serta dalam
upaya*upaya pembangunan sebagai pendorong yang menji%ainya. ,alam pesta seni, semua pihak
akan dapat menyajikan perkembangan hasil*hasil karyanya sehingga mereka dapat menempati
kedudukan yang sama dalam kemajuan.
"ujuan P') ini kemudian diterjemahkan penyelenggara dengan kegiatan penggalian, pelestarian
dan pengembangan kesenian )ali pada khususnya dan kebudayaan )ali pada umumnya. Seni*seni
tradisi yang langka ditampilkan kembali, direvitalisasi untuk membangkitkan kesadaran
masyarakat guna memelihara dan melestarikan seni tradisi tersebut. Selain itu, upaya mengasah
daya kreasi, mencipta karya*karya seni baru dan bermutu dibangkitkan. Muaranya, kesenian )ali
bisa terus berkembang dan semakin kaya tentunya.
Namun, selama @? tahun perjalanannya, P') lebih cenderung menjadi sebuah ajang pentas
semata. P') belum secara utuh bisa menerjemahkan aspek penggalian, pelestarian dan
pengembangan kebudayaan )ali. 'egiatan penggalian, pelestarian dan pengembangan
seyogyanya bukan sekadar sebuah upaya menghadirkan kembali. Namun juga sebuah upaya
untuk merevitalisasi, menghidupkan kembali. ,an, menghidupkan kembali bukan untuk mati lagi,
tetapi bisa tetap hidup, bahkan berkembang.
,alam kaitan ini, dokumentasi menjadi hal yang amat penting. ,okumentasi bukan sekadar upaya
untuk mengabadikan, tetapi lebih jauh dari itu adanya upaya penelitian, pemetaan dan
pengkajian. )agian ini, tampaknya belum mendapat perhatian besar dari penyelenggara P').
Selain memberikan kesempatan kepada seni*seni tradisi maupun modern untuk tampil, patut juga
dilakukan penelitian, pemetaan dan pengkajian atas produk kesenian tersebut. Selanjutnya, hasil
penelitian, pemetaan dan pengkajian itu didokumentasikan secara lengkap dan utuh, baik dalam
bentuk cetak #buku& maupun dalam bentuk dokumen audio*visual #8ilm, kaset, 8oto dan
sejenisnya&.
,okumentasi semacam ini amat berharga, tidak saja bagi orang )ali, tetapi juga orang luar
#asing& yang hendak belajar kebudayaan )ali. ,engan dokumentasi yang baik, )ali tidak perlu lagi
merengek*rengek meminta iEin kepada negara asing untuk belajar kebudayaannya sendiri seperti
yang selama ini terjadi.
Saya mendambakan saban pelaksanaan P') penyelenggara menyediakan anggaran dan ruang
bagi para peneliti, pengamat dan praktisi seni dan kebudayaan )ali untuk melakukan penelitian,
penggalian, pemetaan, pengkajian serta pendokumentasian kebudayaan )ali. Selanjutnya,
dokumentasi dari kerja budaya itu bisa diakses oleh publik. "entu saja, kerja pendokumentasian
seperti ini membutuhkan dana yang besar serta %aktu yang lama. 'arena itu, dalam setiap
pelaksanaan P'), cukup dipilih salah satu jenis kesenian atau tradisi budaya yang dimiliki
masyarakat )ali. Misalnya, untuk P') tahun <??D mendatang, pendokumentasian di8okuskan
untuk kesenian "ari Sanghyang. Maka, dari sekarang kegiatan penggalian dan penelitian sudah
dilakukan. enis*jenis "ari Sanghyang yang ada diinvetarisasi, diklasi8ikasi dan dipetakan secara
jelas dan lengkap. Selanjutnya, dalam P') <??D, hasil penelitian itu dikaji dalam suatu seminar
khusus. Seminar ini tidak saja untuk mengkaji dari aspek keilmuan, tetapi juga mendapatkan
masukan dari masyarakat dan seniman. Selain itu, tentu saja dirumuskan strategi pelestarian dan
pengembangan kesenian tersebut. Setelah itu, barulah didokumentasikan dalam bentuk buku atau
pun 8ilm. "ahun*tahun selanjutnya, langkah serupa juga seyogyanya diterapkan.
)ila langkah ini bisa dilakukan setiap pelaksanaan P'), maka kekayaan seni dan budaya )ali akan
bisa terselamatkan. 'ita bisa dengan mudah mendapatkan in8ormasi yang lengkap, jelas dan
tuntas mengenai kebudayaan )ali. 4ang tak kalah pentingnya, generasi muda )ali akan dengan
mudah memeriksa kekayaan seni dan budayanya dan diharapkan muncul kesadaran budaya untuk
memikul tanggung ja%ab mengembangkan kebudayaannya. )ukankah P') pada a%alnya memang
diniatkan sebagai media trans8ormasi budaya kepada generasi muda )ali sehingga jad%al
pelaksanaannya dipilih saat masa liburan sekolahJ (*)

Anda mungkin juga menyukai