Anda di halaman 1dari 9

GARDU INDUK

Definisi
British Standard 162: 1961, menyatakan Gardu Induk (Substation / switchgear) ,
dalam istilah umum meliputi peralatan penghubung pemutus (switching devices) , termasuk
juga peralatan perlengkapannya kontrol (kendali), pengukuran, pengamanan dan peralatan
peralatan pengaturannya dengan konstruksi interkoneksi dan penopang yang berhubungan
dengannya..
Sedangkan switching devices didefinisikan meliputi circuit breakers ( pemutus daya )
, disconnecting switches (pemisah), isolator, fuses (sekring) dan peralatan pengetanahan..
Joseph Basilesco, dalam makalahnya Substation Design yang terdapat dalam Standard
Handbook for Electrical Engineers, dan juga Bonggas L. Tobing dalam bukunya Peralatan
Tinggi, disamping definisi BS 162: 1961 diatas, memasukkan juga Transformator Daya (
Step Up ataupun Step down), sebagai bagian / komponen Gardu Induk
Dengan demikian sesuai (Joseph Basilesco), komponen komponen listrik Gardu Induk
meliputi:
Circuit Breakers, Disconnecting Switches, Grounding switches, Current transformers,
Potential transformers or capacitor voltage transformers, Coupling capacitors, Line traps,
Lightning arresters and/or gaps, Power transformers, Shunt reactors, Current-limiting
reactors, Station buses and insulators, Grounding system, Series capacitors, Shunt capacitors .
Klasifikasi Jenis
Gardu Induk ( GI ) diklasifikasikan sesuai dengan konstruksinya : jenis pasangan-luar,
jenis pasangan-dalam, jenis pasangan-setengah luar, jenis bawah-tanah, jenis mobile, dan
sebagainya .
GI jenis pasangan luar;
terdiri dari peralatan tegangan tinggi pasangan luar, misalnya transformator utama,
peralatan penghubung ( switch gear), dan sebagainya., yang mempunyai peralatan kontrol
pasangan-dalam; seperti meja penghubung ( switch-board) dan batere.
GI transmisi, yang mempunyai kondensator sinkron pasangan-dalam pada sisi tersier
trafo utama dan trafo pasangan dalam, pada umumnya disebut juga sebagai jenis pasangan
luar. Jenis pasangan luar memerlukan tanah yang luas. Namun biaya konstruksinya murah,
dan pendinginannya mudah. Karena itu GI jenis ini biasa dipakai di pinggir kota dimana
harga tanah murah.
GI jenis pasangan dalam,
baik peralatan tegangan tinggi, seperti trafo utama, peralatan penghubung dan
sebagainya, maupun peralatan kontrolnya, seperti meja penghubung dan sebagainya,
terpasang di dalam. Meskipun ada sejumlah kecil peralatan terpasang diluar, GI ini disebut
juga sebagai jenis pasangan dalam.
Jenis pasangan dalam dipakai di pusat kota, dimana harga tanah mahal, dan di daerah
pantai di mana ada pengaruh kontaminasi garam. Di samping itu jenis ini mungkin dipakai
untuk menjaga keselarasan dengan daerah sekitarnya, juga untuk menghindari kebakaran dan
gangguan suara.
Bila sebagian dari peralatan tegangan tingginya dipasang di bawah tanah, GI itu dapat
disebut jenis pasangan-setengah-bawah-tanah(semi-underground type).
GI jenis setengah-pasangan-luar ( semi-outdoor substation), sebagian dari peralatan
tegangan tingginya terpasang di dalam gedung. GI ini disebut juga GI jenis setengah-
pasangan-dalam. Untuk GI jenis ini dipakai bermacam-macam corak dengan pertimbangan-
pertimbangan ekonomis, pencegahan kontaminasi garam, pencegahan gangguan suara,
pencegahan kebakaran dan sebagainya
GI jenis-pasangan-bawah-tanah hampir semua peralatan terpasang dalam bangunan
bawah-tanah. Alat pendinginnya biasa terletak diatas tanah. Kadang kadang ruang kontrolnya
juga ada diatas tanah. Di pusat kota dimana tanah sukar didapat, jenis pasangan-bawah
tanah ini dapat dipakai, misalnya dibagian kota yang sangat ramai, di jalan-jalan pertokoan
dan di jalan-jalan dengan gedung gedung bertingkat tinggi. Kebanyakan GI ini dibangun
dibawah jalan raya.
GI jenis mobil diperlengkapi dengan peralatan diatas kereta hela ( trailer) atau semacam
truck. GI mobil ini dipakai dalam keadaan ada gangguan di suatu GI, guna pencegahan
beban-lebih berkala dan guna pemakaian sementara di tempat pembangunan. GI ini banyak
juga dipakai untuk kereta listrik. Untuk penyediaan tenaga listrik, GI ini tidak dipakai secara
luas, melainkan sebagai transformator atau peralatan penghubung yang mudah dipindah-
pindah diatas kereta hela atau truck untuk memenuhi kebutuhan dalam keadaan darurat.
Disamping itu ada yang disebut gardu satuan ( unit substation) dan gardu jenis peti ( box
type substation). Gardu satuan adalah gardu-pasangan-luar yang dipakai sebagai ganti
transformator 3 phasa dan lemari gardu distribusi (ialah yang disebut gardu-hubung tertutup
atau gardu hubung metal clad ). Gardu jenis peti adalah gardu distribusi untuk tegangan dan
kapasitas yang relatip rendah dan sama sekali tidak dijaga. Ini dipakai untuk desa desa
pertanian atau desa nelayan dimana kebutuhannya kecil dan merupakan beban yang tidak
begitu penting.
Hubungan Ril ( Bus) Utama.
Skema GI yang dipilih menentukan pengaturan pemasangan lisrik dan fisik peralatan
peralatan penghubung-pemutus (switching equipment). Skema pemasangan busbar ( ril) yang
berbeda ditentukan dari faktor faktor yang diutamakan antara faktor keandalan, ekonomis,
keamanan dan kesederhanaan sebagaimana dijamin berdasarkan fungsi dan kepentingan
gardu induk tersebut.

Skema hubungan ril yang umum digunakan adalah:
Single bus ( satu ril), Double bus, double breaker ( sistem 2-ril 2-pemutus beban),
Main and transfer bus ( sistem ril utama dan pindah ), Double bus single breaker (sistem 2-ril
1-pemutus beban), Ring bus ( ril gelang), Breaker and a half ( sistem 1,5 pemutus-beban),
Sistem tanpa ril
Hubungan Ril ( Bus) Utama.
Skema GI yang dipilih menentukan pengaturan pemasangan lisrik dan fisik peralatan
peralatan penghubung-pemutus (switching equipment). Skema pemasangan busbar ( ril) yang
berbeda ditentukan dari faktor faktor yang diutamakan antara faktor keandalan, ekonomis,
keamanan dan kesederhanaan sebagaimana dijamin berdasarkan fungsi dan kepentingan
gardu induk tersebut.
Skema hubungan ril yang umum digunakan adalah:
Single bus ( satu ril), Double bus, double breaker ( sistem 2-ril 2-pemutus beban),
Main and transfer bus ( sistem ril utama dan pindah ), Double bus single breaker (sistem 2-ril
1-pemutus beban), Ring bus ( ril gelang),Breaker and a half ( sistem 1,5 pemutus-beban),
Sistem tanpa ril
Single Bus ( Ril tunggal)
Sistem ini tidak lazim di pakai. Ketergantungan pada satu ril utama dapat
mengakibatkan keluarnya sistem secara serius dalam hal terjadinya kegagalan kerja ril atau
pemutus beban. Untuk melakukan pemeliharaan atau pekerjaan penambahan ril, sistem perlu
dimatikan lebih dahulu. Walaupun sistem rele proteksi adalah relatif sederhana, skema ril
tunggal ini dianggap tidak fleksibel dan dapat mengakibatlkan keluarnya sistem secara
keseluruhan.
Gambar sistem ril tunggal

Double bus, double breaker ( ril ganda- 2 pemutus)
Ril ganda 2-pemutus, memerlukan dua pemutus untuk masing masing rangkaian
penyulang. Dalam keadaan normal masing masing rangkaian dihubungkan ke kedua ril.
Dalam hal tertentu, setengah rangkaian dapat dioperasikan pada masing masing ril. Dalam hal
ini gangguan pada bus atau pemutus bisa mengakibatkan hilang / putusnya setengah
rangkaian Letak ril utama harus sedemikian rupa sehingga dapat mencegah gangguan
menular pada ril yang lain..Penggunaan dua pemutus untuk setiap rangkaian, menyebabkan
mahalnya skema ini. Akan tetapi skema ini mempunyai keandalan yang tinggi ketika semua
rangkaian dihubungkan kerja pada kedua ril.
Ril ganda 2 pemutus

Main and transfer bus ( sistem ril utama dan pindah )
Skema main and transfer bus ini merupakan skema ril tunggal dengan menambahkan
suatu ril pindah. Suatu bus tie breaker tambahan disediakan untuk menyambung ril
utama dengan ril pindah. Sehingga dapat bekerja bersama-sama.
Ketika pemutus tenaga dilepaskan untuk pemeliharaan , digunakan rangkaian bus tie
breaker untuk menjaga rangkaian tersebut tetap berenergi / tetap mempunyai daya.
Jika rele proteksi tidak ikut dipindahkan, sistem rele bus-tie harus sanggup
mengamankan saluran transmisi atau generator generator. Hal ini membuat sistem ini
dianggap tidak memuaskan karena jeleknya selektivitas sistem rele proteksi.

Ril Utama pindah

Double bus single breaker ( ril ganda 1- pemutus)
Skema ini menggunakan 2 ril utama, dan masing masing rangkaian dilengkapi dengan
dua pemisah yang dapat dipilih. Rangkaian bus-tie dihubungkan ke kedua ril tersebut, dan
ketika dihubungkan, memungkinkan transfer suatu penyulang dari satu ril ke ril yang lain
tanpa perlu kehilangan daya rangkaian penyulang dengan cara mengoperasikan switch
switch pemisah yang dapat dipilih.Rangkaian dapat semuanya dioperasikan dari ril no 1, atau
setengah dari rangkaian dapat dioperasikan dari ril yang lain.. Dalam hal yang pertama, GI
akan mengalami keluar dari pelayanan jika ril atau pemutus mengalami gangguan. Dalam hal
yang kedua, setengah rangkaian akan hilang jika ril atau pemutus mengalami gangguan.
Dalam beberapa hal rangkaian dapat dioperasikan dari kedua ril ( ril no 1 dan ril no
2), dan pemutus bus-tie secara normal dioperasikan tertutup. Untuk operasi macam
ini, diperlukan rele pengaman yang sangat selektif untuk mencegah terjadinya total
hilang daya ketika terjadi gangguan pada salah satu ril.
Pengerjaan switch pemutus hubungan menjadi cukup sering dilakukan, dengan
kemungkinan kesalahan operator, kecelakaan dan kemungkinan matinya GI. Skema
rilganda 1-pemutus ini buruk keandalannya dan tidak biasa digunakan pada GI yang
penting




Ril ganda satu pemutus

Ring bus ( ril gelang )
Dalam skema ril gelang, pemutus pemutus tenaga disusun dalam bentuk gelang
dengan rangkaian rangkaian keluaran dihubungkan antara pemutus pemutus tenaga tersebut..
Jumlah rangkaian keluar sama dengan jumlah pemutus tenaga. Dalam kerja normal, seluruh
pemutus dalam keadaan tertutup.Dalam hal terjadi suatu gangguan rangkaian, dua pemutus
tenaga terbuka otomatis ( tripped). Dalam kejadian dimana satu dari pemutus tersebut gagal
bekerja untuk mengeluarkan gangguan tersebut, suatu rangkaian tambahan akan dibuka (
tripped)., dengan mengerjakan rele cadangan gangguan pemutus( breaker-failure backup
relays). Pada waktu dilakukan pemeliharaan pemutus, rangkaian gelang terputus, tapi seluruh
sistem tetap bekerja..
Ring bus ( ril gelang )
Dalam skema ril gelang, pemutus pemutus tenaga disusun dalam bentuk gelang
dengan rangkaian rangkaian keluaran dihubungkan antara pemutus pemutus tenaga tersebut..
Jumlah rangkaian keluar sama dengan jumlah pemutus tenaga. Dalam kerja normal, seluruh
pemutus dalam keadaan tertutup.Dalam hal terjadi suatu gangguan rangkaian, dua pemutus
tenaga terbuka otomatis ( tripped). Dalam kejadian dimana satu dari pemutus tersebut gagal
bekerja untuk mengeluarkan gangguan tersebut, suatu rangkaian tambahan akan dibuka (
tripped)., dengan mengerjakan rele cadangan gangguan pemutus( breaker-failure backup
relays). Pada waktu dilakukan pemeliharaan pemutus, rangkaian gelang terputus, tapi seluruh
sistem tetap bekerja..
Rangkaian rangkaian keluaran yang dihubungkan ke gelang tersebut, disusun
sedemikian rupa sehingga sumber sumber bekerja bergiliran melayani beban. Untuk keadaan
dimana suatu rangkaian tambahan keluar dari system, saklar pemisah dapat dibuka, dan
gelang dapat tetap ditutup.. Pada beberapa kondisi kerja ataupun pada waktu pemeliharaan,
tidak diperlukan perubahan pada rele rele proteksi
Ril Gelang

Skema ril gelang adalah ekonomis , mempunyai keandalan yang baik, kerja yang
aman, fleksibel, dan biasanya dipandang cukup baik untuk suatu gardu induk yang
penting, sampai dengan lima rangkaian keluaran. Rele rele proteksi dan rangkaian
peyambungan kembali otomatis lebih rumit dari skema skema yang telah dibahas
terlebih dahulu. Adalah merupakan kebiasaan yang umum, untuk membangun gardu
induk besar pertama.kali dengan skema ring gelang. Untuk lebih dari lima rangkaian
keluaran, skema ring gelang tersebut biasanya ditingkatkan menjadi skema system
1,5 pemutus beban ( breaker and a-half scheme)..






Sistem 1 pemutus beban

Skema 1,5 pemutus ( gambar diatas), kadang kadang disebut sebagai skema 3 saklar,
mempunyai tiga pemutus tenaga diantara busbar busbar utama. Dua rangkaian keluaran
dihubungkan antara ketiga pemutus tenaga tersebut., karena itu disebut sebagai satu setengah
pemutus. Pola bentuk ini diulangi sepanjang busbar utama, sedemikian sehingga 1,5 pemutus
digunakan untuk setiap rangkaian keluaran.
Sistem 1,5 pemutus jauh lebih mahal dari pada skema skema yang lain, kecuali skema
ganda dua pemutus. Akan tetapi skema 1,5 pemutus lebih baik dalam hal fleksibilitas,
keandalan dan keamanan kerja. Rele rele proteksi dan skema penyambungan kembali
otomatis jauh lebih rumit ( complex) dari pada skema skema lainnya.

Sistem tanpa ril
Akhir akhir ini , sistem unit ( gambar di hal berikut) dengan menghilangkan ril mulai
banyak dipakai karena adanya kemajuan dalam keandalan alat alat, meluasnya system
transmisi bawah tanah di kota-kota, dan penyederhanaan instalasi karena sukarnya
memperoleh tanah.
Sistem tanpa Ril

Anda mungkin juga menyukai