Anda di halaman 1dari 16

ACCOUNTING CHANGES AND ERROR CORRECTIONS

(PERUBAHAN AKUNTANSI DAN KOREKSI KESALAHAN)



Laporan keuangan perusahaan terkadang melaporkan hasil yang berbeda dari tahun ke tahun
yang disebabkan karena:
1. Perubahan perekonomian
2. Perubahan metode akuntansi
3. Adanya koreksi kesalahan dalam pencatatan transaksi di masa lampau

Perubahan akuntansi mempunyai pengaruh yang besar terhadap financial statement
perusahaan.

Alasan utama dari perubahan akuntansi yaitu:
1. Berdasarkan pengalaman atau informasi baru, perusahaan dapat mengubah estimasi
pendapatan atau biayanya.
2. Karena adanya perubahan keadaan perekonomian, perusahaan mungkin perlu mengubah
metode akuntansinya agar lebih mencerminkan situasi perekonomian saat itu
3. Badan-badang yang berwenang menetapkan standar akuntansi mungkin mengharuskan
penggunaan suatu metode atau prinsip akuntansi yang baru
4. Pembelian perusahaan lain atau penjualan anak perusahaan

Apapun alasannya, para akuntan harus tetap berpedoman pada sifat kualitatif yang utama yaitu
kegunaan akuntansi dan harus menentukan apakah alasan perubahan akuntansi tersebut tepat,
dan bagaimana melaporkan perubahan tersebut agar laporan keuangan itu dapat dimengerti.


ACCOUNTING CHANGE
(PERUBAHAN AKUNTANSI)

Profesi akuntansi telah mengidentifikasi ada 3 kategori utama perubahan akuntansi yaitu:
1. Change in Accounting Estimate (Perubahan dalam estimasi akuntansi)
2. Change in Accounting Principle (Perubahan dalam prinsip akuntansi)
3. Change in reporting rentity (Perubahan dalam entitas pelaporan)

Di samping itu walaupun bukan merupakan perubahan akuntansi, kesalahan akuntansi di masa
lalu yang berasal dari kesalahan penghitungan, penerapan prinsip yang tidak dapat atau
diabaikan fakta-fakta yang material, semuanya itu haruslah dikoreksi.

Permasalahan yang mendasar mengenai akuntansi ini yaitu:
1. Apakah perubahan-perubahan serta koreksi kesalahan tersebut harus dilaporkan sebagai
perbaikan atas laporan tahun-tahun sebelumnya sehingga meningkatkan komparabilitas dari
laporan-laporan tersebut dengan laporan tahun berjalan dan laporan masa mendatang atau
2. Apakah perubahan tersebut hanya mempengaruhi laporan tahun berjalan dan laporan tahun-
tahun mendatang.

Beberapa alternatif yang telah diusulkan untuk melaporkan perubahan akuntansi dan koreksi
kesalahan yaitu:
1. Menyusun kembali Financial Statements yang disajikan pada tahun-tahun sebelumnya, agar
mencerminkan pengaruh dari perubahan atau koreksi tersebut. Menyesuaikan saldo awal
Retained Earning pada periode berjalan karena pengaruh kumulatif dari perubahan atau
koreksi tersebut
2. Tidak melakukan koreksi atas statement yang disajikan pada tahun-tahun sebelumnya.
Melaporkan pengaruh kumulatif dari perubahan atau koreksi tersebut dalam tahun berjalan
sebagai koreksi langsung terhadap Retained Earning.
3. Seperti no 2, kecuali melaporkan pengaruh kumulatif dari perubahan atau koreksi tersebut
sebagai pos tersendiri dalam Income Statement dan tidak membuat koreksi langsung
terhadap Retained Earning
4. Melaporkan pengaruh kumulatif tersebut dalam tahun berjalan sebagaimana halnya pada
nomor 3 tapi juga menyajikan informasi proforma, terbatas untuk seluruh tahun sebelumnya
yang disertakan dalam Financial statement tersebut, mengenai apa yang terjadi bila
perubahan atau koreksi tersebut dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya
5. Membuat perubahan itu hanya berpengaruh untuk periode berjalan dan periode mendatang
tanpa membuat koreksi yang berhubungan dengan periode lalu. Koreksi kesalahan hanya
dilakukan bila mempunyai pengaruh terhadap laporan tersebut.


Change in Accounting Estimate
(Perubahan dalam estimasi akuntansi)

Estimasi yang terdapat dalam Financial Statement didasarkan pada pertimbangan profesional
yang baik atas informasi yang tersedia saat itu.
Di kemudian hari, berdasarkan tambahan pengalaman atau adanya fakta baru, kadang
masalahnya menjadi jelas sehingga estimasi itu perlu disesuaikan agar menggambarkan
keadaan perusahaan saat ini dengan lebih akurat. Dengan demikian telah terjadi perubahan
estimasi akuntansi.

Contoh bidang-bidang yang sering mengalami perubahan estimasi akuntansi yaitu:
1. Piutang tidak tertagih (Uncollectible receivables)
2. Masa manfaat aktiva yang disusutkan atau aktiva tak berwujud (useful lives of depreciable
or intangible assets)
3. Nilai sisa dari aktiva yang disusutkan (Residual values for depreciable assets)
4. Kewajiban garansi (Warranty Obligations)
5. J umlah cadangan tambahan yang akan dideplesi (Quantities of mineral reserves to be
depleted)
6. Asumsi-asumsi dalam penaksiran pensiun (actuarial assumptions for pensions or other
postemployment benefits)
7. J umlah periode yang menerima manfaat dari biaya yang ditangguhkan (number of periods
benefited by deferred costs)

Tidak ada penyesuaian retroaktif (berlaku surut) atau laporan proforma yang harus dibuat akibat
adanya change in accounting estimate. Perubahan estimasi dianggap sebagai bagian dari proses
akuntansi yang normal dan bukan merupakan koreksi atau perubahan dari periode lalu.


Change in Accounting Principle
(Perubahan Prinsip Akuntansi)

Seperti yang sudah ditunjukkan pada bab sebelumnya, perusahaan dapat memilih salah satu dari
beberapa alternatif accounting principles untuk mencatat transaksi usaha.
Contoh, untuk tujuan pelaporan financial, perubahan boleh menyusutan building and
equipmentnya dengan menggunakan metode penyusutan the straight-line depreciation method,
the double-declining-balance method, the sum-of-the-years-digits method atau prosedur alokasi
rasional dan konsisten lainnya
Kontrak pembangunan jangka panjang dapat di catat berdasarkan percentage-of-completion
method atau the completed-contract method.
Inventory dapat dicatat dengan metode FIFO, LIFO, atau Average.
Kriteria untuk memilih metode tersebut tidaklah memadai. Akibatnya perusahaan menganggap
mudah untuk melakukan perubahan dari suatu metode ke metode lain.


Pengakuan pengaruh kumulatif pada periode berjalan
(Current Recognition of Cumulative Effect of Change in Princilple)

APB berkesimpulan bahwa pada umumnya perusahaan tidak akan mengubah accounting
principles dari suatu periode ke periode berikutnya.
Pemakaian accounting principles yang konsisten dari suatu periode ke periode lainnya akan
meningkatkan kegunaan financial statements bagi para pemakai, karena memudahkan
menganalisis dan memahami terhadap comparative accounting data.

Sekalipun demikian perusahaan dapat saja mengubah accounting principles bila perubahan
tersebut disebabkan oleh adanya peraturan baru yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang
menetapkan standar akuntansi atau perubahan dalam kondisi ekonomi perusahaan tersebut
seperti perubahan struktur persaingan antar perusahaan, perubahan tingkat inflasi yang besar,
perubahan yang diakibatkan oleh adanya pembatasan pemerintah sehubungan dengan krisis
ekonomi atau politik.

Pengaruh perubahan accounting principles digambarkan dengan melaporkan pengaruh kumulatif
perubahan tersebut dalam income statement, pada periode terjadinya perubahan tersebut.
Penyesuaian kumulatif tersebut disajikan sebagai bagian dari income statement setelah pos luar
biasa (extraordinary) dan sebelum net income.
Financial statement tahun sebelumnya disajkan sebagai pembanding untuk financial statement
tahun berjalan, disajikan sebagaimana telah dilaporkan.

Sekalipun demikian, untuk mendukung analisis tren, informasi laba proforma bila dimungkinkan
juga dipersyaratkan untuk memperlihatkan laba sebelum pos-pos luar biasa dan laba bersih yang
seharusnya dilaporkan seandainya prinsip akuntansi yang baru ini telah diterapkan pada tahun
sebelumnya.
Selain itu informasi proforma ini juga harus mencakup pengaruh tidak langsung dari penyesuaian
nondiskresioner yang seharusnya dilakukan seandainya prinsip baru ini telah berlaku pada
periode sebelumnya.

Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi biasanya harus disesuaikan terhadap
alokasi pajak antar periode.
Perubahan tersebut sering berasal dari metode yang digunakan baik untuk perpajakan maupun
pelaporan, ke metode lain untuk pelaporan.
Perubahan retroaktif dalam metode untuk perpajakan secara umum tidak diperbolehkan, dengan
demikian pajak penghasilan yang terhutang pada tahun berjalan, biasanya tidak terpengaruh oleh
perubahan tersebut.

Contoh perlakuan umum terhadap perubahan prinsip akuntansi:

Anggaplah PT A pada tahun 1998 mengubah metode penyusutannya dari metode dipercepat,
yang digunakan baik untuk pelaporan maupun perpajakan menjadi metode garis lurus.
Maksudnya agar praktek pelaporannya sama dengan mayoritas pesaingnya.
Tarif pajak penghasilan adalah 40%, dan perusahaan membayar 20% bonus manajemen dari
penghasilan operasi sebleum pajak.
Informasi berikut menggambarkan pengaruh perubahan terhadap laba bersih yaitu:



Pengaruh Perubahan Tahun Kelebihan
penyusutan
dipercepat
thd metode
garis lurus
Pengaruh langsung
dikurangi pajak
(Tarif Pajak 40%)
Pengaruh langsung dan tidak
langsung setelah bonus manajemen
data proforma
Sbl 1993 80.000 48.000 (0.60 * 80.000) 38.400 (0.60 (80.000 0.20(80.000) )
1993 25.000 15.000 (0.60 * 25.000) 12.000 (0.60 (25.000 0.20(25.000) )
1994 30.000 18.000 (0.60 * 30.000) 14.400 (0.60 (30.000 0.20(30.000) )
1995 28.000 16.800 (0.60 * 28.000) 13.440 (0.60 (28.000 0.20(28.000) )
1996 22.000 22.000 (0.60 * 22.000) 10.560 (0.60 (22.000 0.20(22.000) )
1997 25.000 25.000 (0.60 * 25.000) 12.000 (0.60 (25.000 0.20(25.000) )
210.000 126.000 100.800

Pengaruh langsung dapat dihitung sebagai berikut: 80.000 0.40 (80.000) atau berdasarkan
komplemen tarif pajak, yaitu 100% dikurangi tarif pajak, dalam hal ini yaitu 0.60 (80.000).
Contoh ini memakai komplemen tersebut.

Laba bersih tahun-tahun sebelumnya seperti dilaporkan semula yaitu:

1993 350.000 1996 450.000
1994 400.000 1997 500.000
1995 410.000

pengaruh langsung kumulatif haruslah dicatat dan dilaporkan dalam perhitungan rugi laba tahun
1998, yaitu tahun terjadinya perubahan tersebut.
Ayat jurnal untuk penyesuaian kumulatif sebesar Rp 126.000 yaitu

Akumulasi penyusutan 126.000
Pengaruh kumulatif krn perubahan prinsip Akt 126.000

Sebagian dari perhitungan rugi laba tahun 1998 yang melaporkan pengaruh langsung setelah
pajak sebesar Rp 126.000, sebagai pos tersendiri setelah pos luar biasa, disajikan sebagai
berikut:

Laba dari operasi berlanjut 560.000
Keuntungan luar biasa dari pembiayaan kembali hutang jangka panjang
(dikurangi pajak penghasilan 60.000)

90.000
Pengaruh kumulatif atas tahun-tahun sebelumnya akibat perubahan dari
penyusutan dipercepat menjadi metode garis lurus (dikurangi pajak
penghasilan 84.000)


126.000
Laba bersih 776.000


Informasi laba rugi proforma untuk tahun-tahun sebelumnya akan diungkapkan dengan
menambahkan baik pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap rugi laba bersih
sebagaimana dilaporkan sebelumnya.
J umlah laba proforma ini akan dicantumkan pada perhitungan rugi laba yang disajikan untuk
tahun-tahun sebelumnya

Data laba proforma
1997 1996 1995 1994 1993
Laba bersih yang dilaporkan
sebelumnya

500.000

450.000 410.000

400.000

350.000
Pengaruh perubahan prinsip
akuntansi langsung dan tidak
langsung


12.000


10.560 13.440


14.400


12.000
Laba bersih proforma 512.000 460.560 423.440 414.400 362.000


Penyajian kembali laporan-laporan periode sebelumnya.

APB mengemukan 3 perubahan khusus dalam prinsip akuntansi dan 1 perubahan kondisi umum
yang menyebabkan manfaat penyajian retroaktif untuk laporan keuangan periode sebelumnya
akan lebih besar daripada kerugiannya.
Pengecualian khusus ini adalah:
1. Perubahan penilaian persediaan dari metode LIFO ke metode lain
2. Perubahan metode akuntansi untuk kontrak pembangunan jangka panjang
3. Perubahan ke atau dari metode full cost (kapitalisasi seluruh biaya litbang) dalam akuntansi
perusahaan pertambangan
4. Perubahan yang dibuat pada saat distribusi saham perusahaan untuk pertama kalinya

Pengecualian tersebut hanya diperbolehkan sekali untuk sebuah perusahaan dan dapat
digunakan pada saat perusahaan pertama kali menerbitkan laporan keuangan untuk :
1. Memperoleh tambahan ekuitas dari para investor
2. Melakukan penggabungan usaha
3. Pendaftaran saham

Dalam kasus ini, APB mensyaratkan bahwa pengaruh kumulatif dari perubahan tersebut harus
dicatat langsung sebagai penyesuaian terhadap saldo awal laba ditahan dan seluruh data dari
perhitungan rugi laba tahun sebelumnya yang dilaporkan untuk tujuan komparatif harus
disesuaikan untuk menggambarkan prinsip baru tersebut.

Contoh untuk memperlihatkan pengecualian ini:
Diasumsikan bahwa Franky Company menghimpun informasi berikut sehubungan dengan
perubahan tahun 1998 dalam menilai kontrak pembangunan jangka panjang yaitu dari metode
konrak selesai menjadi metode persentase penyelesaian.
Tarif pajak diasumsikan 40%

Tahun Laba bersih metode kontrak
selesai
Laba bersih metode
persentase penyelesaian
1993 20.000 45.000
1994 60.000 70.000
1995 80.000 75.000
1996 75.000 110.000
1997 90.000 85.000
J umlah pada awal tahun 1998 325.000 385.000





Perhitungan laba yang ditahan untuk tahun 1998 akan mencerminkan pengaruh perubahan atas
tahun-tahun sebelumnya sebagaimana disajikan di bawah ini:

Franky Company
Perhitungan laba yang ditahan
Untuk tahun yang berakhir per 31 desember 1998
Laba yang ditahan per 1 januari 1998, sebagaimana telah dilaporkan 900.000
+/+ penyesuaian utk pengaruh kumulatif atas tahun-tahun sblnya karena
penerapan metode persentase penyelesaian untuk akuntansi kontrak
pembangunan jangka panjang secara retroaktif menggantikan metode
kontrak selesai (dikurangi pajak penghasilan sebesar 40.000)



60.000
Saldo 1 januari 1998, setelah disesuaikan 960.000
+/+penghasilan bersih menurut perhitungan rugi laba 660.000
1.620.000
-/- deviden yang diumumkan 400.000
Laba yang ditahan, 31 desember 1998 1.220.000


Seluruh perhitungan rugi laba tahun-tahun sebelumnya yang disajikan sebagai pembanding
haruslah disesuaikan berdasarkan jumlah yang dilaporkan dengan menggunakan prinsip yang
baru.
J ika laporan sebelumnya tidak dapat disesuaikan karena kurangnya data, maka harus
diungkapkan dan pengaruh kumulatifnya dilaporkan hanya dalam perhitungan laba yang ditahan.

Bila perubahan prinsip akuntansi disebabkan oleh adanya peraturan baru yang dikeluarkan oleh
badan yang berwenang di bidang akuntansi, maka pengaruh kumulatif dapat dilaporkan secara
retroaktif atau pada periode berjalan, tergantung pada petunjuk yang diberikan dalam peraturan
tersebut.

Bila suatu aktiva dipengaruhi baik oleh perubahan prinsip maupun perubahan estimasi akuntansi
pada periode yang sama, menurut Opinion APB no 20 mensyaratkan agar perubahan tersebut
diperlakukan sebagai suatu perubahan estimasi dan bukan perubahan prinsip.


Change in Reporting Entity
(Perubahan dalam entitas pelaporan)

Terkadang perusahaan mengubah sifat dari bentuknya atau melaporkan operasinya sedemikian
rupa sehingga laporan keuangannya terpengaruh oleh perbedaan entitas pelaporannya.
Perubahan tersebut meliputi:
1. Penyajian laporan konsolidasi atau laporan gabungan sebagai pengganti laporan dari
masing-masing perusahaan afiliasai
2. Mengubah perusahaan anak tertentu yang termasuk dalam kelompok perusahaan yang
dibuatkan laporan konsolidasinya
3. Mengubah perusahaan yang tercakup dalam laporan keuangan gabungan
4. Penggabungan usaha yang merupakan suatu penyatuan hak pemilikan kepentingan

Berdasarkan tujuan dasar dari penyajian laporan keuangan adalah untuk membantu memprediksi
arus kas di masa mendatang, APB merekomendasikan agar laporan keuangan disesuaikan
secara retroaktif untuk mengungkapkan bagaimana laporan tersebut akan disajikan seandainya
entitas tahun-tahun sebelumnya sama seperti sekarang.


Dalam periode terjadinya perubahan tersebut, laporan keuangan harus:
1. Menjelaskan sifat dan alsaan terjadinya perubahan
2. Menunjukkan pengaruh dari perubahan itu terhadap laba dari operasi berlanjut, laba bersih
dan jumlah laba per saham untuk semua periode yang disajikan.

Laporan tahun mendatang tidak perlu mengulangi pengungkapan itu.


ERROR CORRECTIONS
(KOREKSI KESALAHAN)

Koreksi kesalahan bukanlah merupakan perubahan akuntansi, tetapi perlakuannya diatur dalam
Opini APB no 16. Akibatnya kesalahan akuntansi yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,
yang belum terkoreksi atau disesuaikan jumlahnya, dilaporkan sebagai penyesuaian tahun
sebelumnya dan di catat langsung pada perkiraan Laba yang ditahan


Kinds of Errors (Jenis-jenis kesalahan)

Kesalahan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Kesalahan yang segera ditemukan dalam pelaksanaan prosedur akuntansi yang normal
Contoh:
kesalahan klerikal (tulis menulis) seperti kesalahan penjumlahan, pembukuan ke perkiraan
yang salah atau penghilangan suatu perkiraan dari neraca saldo.
kesalahan jenis ini biasanya ditemukan selama proses pengikhtisaran secara rutin dalam
siklus akuntansi dan bisa langsung dikoreksi

2. Kesalahan yang terbatas pada perkiraan neraca
contoh:
mendebit surat berharga sebagai ganti wesel tagih, mengkredit hutang bunga sebagai ganti
wesel bayar, atau mengkredit hutang bunga sebagai ganti hutang gaji.
kesalahan lain adalah tidak mencatat penukaran obligasi konvertibel dengan saham.
Kesalahan-kesalahan ini sering ditemukan dalam periode di mana kesalahan itu dibuat.
jika kesalahan ini ditemukan pada periode berikutnya, maka koreksi harus dibuat pada saat
itu dan data neraca di susun kembali dalam rangka penyusunan laporan komparatif

3. Kesalahan yang terbatas pada perkiraan rugi laba
contoh dan prosedur untuk mengoreksi jenis kesalahan ini sama dengan contoh no 2 diatas.
sebagai contoh gaji pegawai kantor mungkin didebit sebagai ganti gaji pegawai penjualan.
J enis kesalahan ini harus dikoreksi segera setelah kesalahan ditemukan. Walaupun
kesalahan in tidak akan mempengaruhi laba bersih, perkiraan-perkiraan yang salah harus
disajikan kembali dalam rangka analisis dan penyusunan laporan komparatif.

4. Kesalahan yang mempengaruhi baik perkiraan neraca maupun perkiraan rugi laba
beberapa kesalahan jika tidak ditemukan dalam periode berjalan, akan mengakibatkan
pelaporan laba bersih yang salah dan dengan demikian akan mempengaruhi baik perkiraan
rugi laba maupun perkiraan necara. Perkiraan neraca akan terbawa ke periode berikutnya,
karena itu suatu kesalahan yang terjadi dan tidak ditemukan dalam periode berjalan akan
mempengaruhi laba di kemudian hari.
kesalahan-kesalahan tersebut dapat digolongkan dalam 2 kelompok yaitu:
Kesalahan pada laba bersih yang jika tidak ditemukan, secara otomatis saling menutupi
dalam periode fiskal berikutnya
J umlah laba bersih dalam perhitungan rugi laba untuk 2 periode berturut-turut dinyatakan
secara tidak akurat; saldo perkiraan tertentu dalam neraca pada akhir tahun pertama
dilaporkan tidak akurat, tetapi saldo perkiraan itu dalam neraca pada akhir tahun
berikutnya kembali dilaporkan secara akurat. Termasuk dalam golongan kesalahan ini
adalah pelaporan persediaan yang salah dan tidak dilakukannya penyesuaian untuk pos-
pos dibayar dimuka dan pos-pos akrual pada akhir periode

Kesalahan pada laba bersih yang, jika tidak ditemukan, tidak secara otomatis akan
ditutupi dalam periode fiskal berikutnya
Saldo perkiraan dalam neraca yang berurutan dinyatakan dengan tidak akurat sampai
suatu saat ayat jurnal dibuat untuk mengkompensasikan atau mengoreksi kesalahan-
kesalahan tersebut.
Termasuk dalam golongan ini adalah kesalahan-kesalahan seperti kesalahan pengakuan
belanja barang modal (capital expenditure) sebagai pengeluaran pendapatan (revenue
expenditure) dan tidak diperhitungkannya pembebanan penyusutan dan amortisasi


Illustrative Example of Error Correction
(Contoh Ilustrasi koreksi kesalahan)

Misalkan PT A memulai operasi awal tahun 1996. KAP pertama kali ditugaskan pada tahun 1998.
sebelum perkiraan-perkiraan disesuaikan dan ditutup, auditor meneliti pembukuan dan perkiraan-
perkiraannya dan menemukan kesalahan-kesalahan yang diikhtisarkan di bawah ini.
Pengaruh kesalahan-kesalahan ini terhadap laporan keuangan di catat sebelum dibuat ayat
jurnal koreksi. Tanda tambah (+) menunjukkan suatu pelaporan lebih, tanda kurang (-)
menunjukkan suatu pelaporan kurang.
Masing-masing koreksi kesalahan akan dibahas dibawah ini:

Persediaan barang dagang terlalu rendah

Ditemukan bahwa persediaan barang dagang per 31 desember 1996 terlalu rendah sebesar Rp
1.000.
Pengaruh dari kesalahan tersebut ditunjukkan dibawah ini:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1996 Harga pokok penjualan terlalu tinggi Aktiva terlalu rendah
Laba bersih terlalu rendah Laba yang ditahan terlalu rendah

1997 Harga pokok penjualan terlalu rendah
Laba bersih terlalu tinggi
Pos-pos neraca tidak dipengaruhi;
laba yang ditahan yang terlalu rendah
pada tahun 1996 dikoreksi oleh laba
bersih yang terlalu tinggi pada tahun
1997

Karena jenis kesalahan ini saling menutupi sesudah 2 tahun, tidak ada ayat jurnal yang
diperlukan pada tahun 1998.

J ika kesalahan ini ditemukan dalam tahun 1997, dan bukan pada tahun 1998, dapat dibuat ayat
jurnal untuk mengoreksi saldo perkiraan sehingga operasi untuk tahun 1997 dapat dilaporkan
dengan akurat.
Persediaan awal harus ditambahkan sebesar 1.000 yaitu kekurangan nilai aktiva dan laba yang
ditahan harus di kredit sebesar jumlah ini yang mewakili kekurangan jumlah laba tahun 1996.

Ayat jurnal koreksi untuk tahun 1997 yaitu:

Persediaan barang dagang 1.000
Laba yang ditahan 1.000


Tidak mencatat pembelian barang dagang

Ditemukan bahwa faktur pembelian tertanggal 28 desember 1996 sebesar Rp 850 tidak dicatat
sampai tahun 1997.
Barang tersebut dimasukkan dalam persediaan pada akhir tahun 1996.
Pengaruh dari kealpaan untuk mencatat pembelian ini adalah:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1996 Harga pokok penjualan terlalu rendah Kewajiban terlalu rendah
Laba bersih terlalu tinggi Laba yang ditahan terlalu tinggi

1997 Harga pokok penjualan terlalu tinggi
Laba bersih terlalu rendah
Pos-pos neraca tidak dipengaruhi,
laba yang ditahan yang terlalu tinggi
pada tahun 1996 telah dikoreksi oleh
laba bersih yang terlalu rendah pada
tahun 1997


Karena kesalahan ini saling menutupi, tidak ada ayat koreksi yang diperlukan untuk tahun 1998

J ika kesalahan ini ditemukan pada tahun 1997, dan bukan pada tahun 1998, maka diperlukan
ayat koreksi. Pada tahun 1997, pembelian didebit dan hutang usaha dikredit sebesar 850 atas
pembelian barang dagangn tahun 1996 yang telah dimasukkan dalam persediaan akhir pada
tahun 1996. laba yagn ditahan harus didebit sebesar 850 karena laba bersih yang terlalu tinggi
pada tahun 1996 dan pembelian harus dikredit dengan jumlah yang sama untuk mengurangi
saldo pembelian tahun 1997.
J adi ayat jurnal koreksi yang diperlukan untuk tahun 1997 yaitu :

Pembelian barang dagang 850
Laba yang ditahan 850


Tidak mencatat penjualan barang dagang

Ditemukan bahwa penjualan kredit pada minggu terakhir tahun 1997 sebesar Rp 1.800 tidak
dicatat sampai tahun 1998. barang yang dijual tidak termasuk dalam persediaan pada akhir tahun
1997.
Pengaruh dari kealpaan untuk melaporkan pendapatan tahun 1997 yaitu:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1997 Pendapatan terlalu rendah Aktiva terlalu rendah
Laba bersih terlalu rendah Laba yang ditahan terlalu rendah

J ika kesalahan ini ditemukan pada tahun 1998, penjualan akan didebit dan laba yang ditahan
dikredit sebesar Rp 1.800 karena laba bersih yang terlalu rendah pada tahun 1997.
Ayat jurnal koreksinya adalah :

Penjualan 1.800
Laba yang ditahan 1.800


Tidak mencatat beban akrual

Gaji bagian penjualan yang masih harus dibayar sebesar Rp 450 per 31 desember 1996, dan
300 per 31 desember 1997, terlewat ketida menyesuaikan perkiraan pada tanggal-tanggal
tersebut.
Gaji bagian penjualan didebit pada waktu pembayaran gaji.
Pengaruh dari kealpaan untuk mencatat beban akrual sebesar 450 pada tanggal l31 desember
1996 adalah sebagai berikut:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1996 Beban terlalu rendah Kewajiban terlalu rendah
laba bersih terlalu tinggi laba yang ditahan terlalu tinggi

1997 beban terlalu tinggi
laba bersih terlalu rendah
pos-pos neraca tidak terpengaruh,
laba ditahan yang terlalu tinggi pada
tahun 1996 telah dikoreksi oleh laba
bersih yang terlalu rendah pada tahun
1997

Pengaruh dari kealpaan untuk mengakui beban akrual sebesar 300 pada tanggal 31 desember
1997 yaitu:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1996 Beban terlalu rendah Kewajiban terlalu rendah
laba bersih terlalu tinggi laba yang ditahan terlalu tinggi

Pada akhir tahun 1998 tidak ada ayat jurnal yang diperlukan untuk mengoreksi tidak dicatatnya
beban akrual pada akhir tahun 1996, kesalahan tahun 1996 telah ditutup dengan kesalahan
tahun 1997. tetapi diperlukan ayat jurnal untuk mengoreksi tidak dicatatnya beban akrual pada
akhir tahun 1997 dengan laba bersih untuk tahun 1998 dilaporkan secara akurat.
J ika beban akrual pada akhir tahun 1996 telah dicatat dengan tepat, laba yang ditahan harus
didebit sebesar 300 karena laba bersih terlalu tinggi pada akhir tahun 1997, dan gaji bagian
penjualan harus dikredit dengan jumlah yang sama, karena jumlah tersebut harus dikurangkan
dari pembayaran gaji tahun 1998.
Ayat jurnal koreksi yang diperlu dibuat untuk tahun 1998 yaitu:

Laba yang ditahan 300
Gaji bagian penjualan 300


J ika kealpaan untuk menyesuaikan perkiraan beban akrual pada akhir tahun 1996 telah
ditemukan pada tahun 1997, maka pada tahun 1997 diperlukan ayat jurnal yang sama dengan
yang di atas untuk mengoreksi saldo perkiraan.
Ayat jurnal untuk tahun 1997 yaitu :

Laba yang ditahan 450
Gaji bagian penjualan 450


Gaji akrual pada akhir tahun 1997 sebesar 300 akan dicatat pada akhir tahun itu dengan ayat
jurnal penyesuaian yang tepat.


Kealpaan mencatat biaya dibayar di muka

Ditemukan bahwa beban umum rupa-rupa untuk tahun 1996 termasuk pajak sebesar 275
seharusnya ditangguhkan dalam menyesuaikan perkiraan-perkiraan pada tanggal 31 desember
1996.
Pengaruh dari kealpaan untuk mencatat biaya dibayar dimuka yaitu:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1996 Beban terlalu tinggi Aktiva terlalu rendah
laba bersih terlalu rendah laba yang ditahan terlalu rendah

1997 beban terlalu rendah
laba bersih terlalu tinggi
pos-pos neraca tidak terpengaruh,
laba ditahan yang terlalu rendah pada
tahun 1996 telah dikoreksi oleh laba
bersih yang terlalu tinggi pada tahun
1997

Karena kesalahan ini adalah kesalahan yang saling menutupi, maka tidak ada ayat jurnal yang
diperlukan untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan pada tahun 1998

J ika kesalahan itu ditemukan pada tahun 1997 dan bukan pada tahun 1998, maka diperlukan
ayat jurnal koreksi.
J ika pajak dibayar di muka pada akhir tahun 1997 telah dicatat secara tepat, beban umum rupa-
rupa harus didebit sebesar 275 yaitu beban yang berhubungan dengan operasi tahun 1997, dan
laba yang ditahan harus dikredit dengan jumlah yang sama karena terlalu rendahnya laba bersih
tahun 1996.
Ayat jurnal koreksi yang diperlukan yaitu:

Beban umum rupa-rupa 275
Laba yang ditahan 275


Tidak mencatat pendapatan akrual

Bunga wesel tagih akrual sebesar 150 terlewatkan dalam penyesuaian perkiraan-perkiraan pada
tanggal 31 desember 1996.
Pendapatan itu diakui ketika bunga diterima pada tahun 1997.
Pengaruh tidak dicatatnya pendapatan yang masih harus diterima yaitu:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1996 pendapatan terlalu rendah aktiva terlalu rendah
laba bersih terlau rendah laba yang ditahan terlalu rendah

1997 pendapatan terlalu tinggi
laba bersih terlalu tinggi
pos-pos neraca tidak terpengaruh
kekurangan laba yang ditahan pada
tahun 1996 setelah dikoreksi dengan
kelebihan laba bersih tahun 1997

Karena pos-pos neraca pada akhir tahun 1997 dinyatakan dengan benar, tidak ada ayat jurnal
yang diperlukan untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan pada tahun 1998

J ika kesalahan itu ditemukan pada tahun 1997 dan bukan pada tahun 1998, maka diperlukan
ayat jurnal untuk mengoreksi saldo perkiraan. J ika bunga wesel tagih akrual pada akhir tahun
1997 telah dicatat secara tepat, pendapatan bunga harus didebit sebesar 150 yaitu jumlah yang
harus dikurangkan dari penerimaan bunga tahun 1997 dan laba yang ditahan harus dikreditkan
dengan jumlah saya sama karena adanya kekurangan laba bersih tahun 1996.
Ayat jurnal koreksi yang diperlukan yaitu:

Pendapatan bunga 150
Laba yang ditahan 150


Kealpaan mencatat pendapatan yang diterima dimuka

Upah yang diterima di muka untuk jasa rupa-rupa:
Sebesar 175 pada tanggal 31 desember 1996
Sebesar 225 pada tanggal 31 desember 1997
terlewatkan dalam penyesuaian perkiraan-perkiraan pada tanggal tersebut.
Pendapatan rupa-rupa telah di kredit ketika upah itu diterima.
Pengaruh dari kealpaan untuk mengakui pendapatan yang ditangguhkan sebesar 175 pada akhir
tahun 1996 sebagai berikut:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1996 Pendapatan terlalu tinggi Kewajiban terlalu rendah
laba bersih terlalu tinggi laba yang ditahan terlalu tinggi

1997 pendapatan terlalu rendah
laba bersih terlalu rendah
pos-pos neraca tidak terpengaruh,
kelebihan laba yang ditahan tahun
1996 telah dikoreksi dengan
kekurangan laba bersih tahun 1997


Pengaruh tidak diakuinya pendapatan yang diterima di muka pada akhir tahun 1997 sebesar 225
adalah sebagai berikut:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1997 pendapatan terlalu tinggi kewajiban terlalu rendah
laba bersih terlalu tinggi laba yang ditahan terlalu tinggi


Tidak ada ayat jurnal yang diperlukan pada tahun 1998 untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan
karena kealpaan untuk mencatat pendapatan yang diterima di muka pada akhir tahun 1996,
kesalahan tahun 1996 telah ditutupi dengan kesalahan tahun 1997.
Tetapi ayat jurnal diperlukan untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan karena kealpaan mencatat
pendapatan yang diterima di muka pada akhir tahun 1997 dengan laba bersih tahun 1998
dilaporkan secara akurat.
J ika pendapatan yang diterima dimuka pada akhir tahun 1998 telah dicatat dengan benar, laba
yang ditahan harus di debit sebesar 225, karena adanya kelebihan laba bersih tahun 1997 dan
pendapatan rupa-rupa harus dikredit dengan jumlah yang sama, karena pendapatan yang terkait
dengan tahun 1996.

Ayat jurnal koreksinya adalah:

Laba yang ditahan 225
Pendapatan rupa-rupa 225

J ika kealpaan untuk menyesuaikan perkiraan atas pendapatan yang diterima di muka untuk
tahun 1996 telah diakui pada tahun 1997, bukan tahun 1998, maka ayat jurnal yang serupa
dengan di atas akan diperlukan pada tahun 1997 untuk mengoreksi saldo-saldo perkiraan.
Ayat jurnal tersebut adalah:

Laba yang ditahan 175
Pendapatan rupa-rupa 175

Upah jasa yang ditrerima di muka sebesar 225 pada akhir tahun 1997 harus di catat pada akhir
tahun itu melalui suatu penyesuaian yang tepat.


Kealpaan mencatat penyusutan

Alat pengangkutan di peroleh pada awal tahun 1996 dengan harga perolehan 6.000.
Peralatan itu ditaksir mempunyai umur 5 tahun, dan penyusutan sebesar 1.200 pada akhir tahun
1996 dan 1997 terlupakan.
Pengaruh tidak dicatatnya penyusutan untuk tahun 1996 adalah sebagai berikut:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1996 beban terlalu rendah aktiva terlalu tinggi (akm. Peny.
Terlalu rendah)
laba bersih terlalu tinggi laba yang ditahan terlalu tinggi

1997 beban tidak dipengaruhi aktiva terlalu tinggi (akm. Peny.
Terlalu rendah)
laba bersih tidak dipengaruhi laba yang ditahan terlalu tinggi

Harus diperhatikan bahwa kesalahan pelaporan yang timbul karena tidak dicatatnya penyusutan
tidak otomatis ditutupi pada tahun berikutnya.
Tidak dicatatnya penyusutan untuk tahun 1997 akan mempengaruhi laporan keuangan seperti
ditunjukkan dibawah ini:

Tahun Perhitungan Rugi Laba Neraca
1997 beban terlalu rendah aktiva terlalu tinggi (akm. Peny.
Terlalu rendah)
laba bersih terlalu tinggi laba yang ditahan terlalu tinggi


Ketika kealpaan itu diketahui, maka laba yang ditahan harus dikurangi dengan kelebihan
pelaporan laba bersih tahun-tahun sebelumnya dan akumulasi penyusutan harus ditambah
dengan penyusutan yang seharusnya dicatat.
Ayat jurnal koreksi pada tahun 1998 untuk penyusutan yang seharusnya diakui pada tahun 1996
dan 1997 adalah sebagai berikut:

Laba yang ditahan 2.400
Akm. Peny. alat pengangkutan 2.400


Kertas kerja untuk mengikhtisarkan koreksi-koreksi

Pada bagian ini di asumsikan bahwa kesalahan-kesalahan yang telah dibahas sebelumnya
ditemukan pada tahun 1998 sebelum perkiraan-perkiraan untuk tahun itu disesuaikan dan
ditutup.
Perkiraan-perkiraan dikoreksi sehingga perkiraan pendapatan dan beban melaporkan saldo
untuk periode yang sedang berjalan dan perkiraan aktiva, kewajiban, dan laba yang ditahan
dinyatakan dengan benar.

Kertas kerja untuk menentukan saldo laba yang ditahan pada tanggal 31 desember 1996 setelah
dikoreksi dan laba bersih untuk tahun 1997 setelah dikoreksi terlampir dibawah ini.
(tidak dibuat penyesuaian untuk kesalahan yang mempengaruhi pajak penghasilan)

PT A
Kertas kerja untuk koreksi saldo perkiraan
31 desember 1998
Laba yang ditahan
per 31 des96
Laba bersih tahun
1997
Perkiraan yang perlu dikoreksi
pada tahun 1998
Penjelasan
debit kredit debit kredit debit kredit Perkiraan
Saldo laba yang ditahan dilaporkan
per 31 des96
Laba bersih yang dilaporkan untuk
tahun yang berakhir pada
tanggal 31 des97
Koreksi:*

12.000




15.000

Pelaporan persediaan yang
terlalu rendah per 31 des96,
1.000


1.000


1.000

Kealpaan mencatat pembelian
barang dagang pada tahun 1996,
850


850


850

Kealpaan mencatat penjualan
barang dagang pada tahun 1997,
1.800


1.800


1.800


Penjualan
Kealpaan mencatat gaji bagian
penjualan yang masih harus
dibayar:
per 31 des96, 450
per 31 des97 300



450




300



450




300



Gaji bagian
penjualan
Kealpaan mencatat pajak di
bayar dimuka per 31 des96, 275

275

275

Kealpaan mencatat bunga wesel
tagih akrual per 31 des96, 150

150

150

Kealpaan mencatat upah jasa
yang diterima di muka:
per 31 des96 175
per 31 des97 225


175



225


175



225


Pendapatan
rupa-rupa
Kealpaan mencatat penyusutan
alat pengangkutan
per 31 des96 1.200
per 31 des97 1.200


1.200



1.200


1.200
1.200
Akumulasi
penyusutan
alat
pengangkutan
Saldo laba ditahan setelah dikoreksi
per 31 des96

10.750

13.425 13.425
Laba bersih tahun 1997 setelah
dikoreksi

15.125

18.275 18.275
Koreksi bersih pada laba yagn ditahan
per 1 jan 1998

1.125
Laba yang
ditahan
2.925 2.925

Kertas kerja tersebut menunjukkan bahwa laba yang ditahan pada tanggal 1 januari 1998 akan
berkurang sebesar 1.125 (lihat dibawah ini):

Kelebihan pelaporan laba yang ditahan per 31 des96:
Laba ditahan yang dilaporkan semula 12.000
Laba ditahan setelah dikoreksi 10.750 1.250
Kelebihan pelaporan laba yang ditahan tahun 1997:
Laba bersih setelah dikoreksi 15.125
Laba bersih yang dilaporkan semula 15.000 125
Kelebihan pelaporan yang ditahan per 1 januari 1998 1.125

Ayat jurnal berikut disiapkan dari kertas kerja tersebut untuk mengoreksi saldo-saldo perkiraan
pada tahun 1998:

Laba yang ditahan 1.125
Penjualan 1.800
Gaji bag. Penjualan 300
Pendapatan rupa-rupa 225
Akm. Peny. alat pengangkutan 2.400


Perkiraan laba yang ditahan setelah dikoreksi akan muncul dengan saldo sebesar 20.875
sebagai berikut:

Laba yang ditahan
tanggal uraian P/R debit kredit debit Kredit
1998
jan 1

Saldo

22.000
Des 31 Koreksi laba bersih periode-
periode sebelumnya yang semula
selama berlangsungnya audit

1.125

20.875


SUMMARY OF ACCOUNTING CHANGES AND CORRECTION OF ERRORS
(IKHTISAR PERUBAHAN AKUNTANSI DAN KOREKSI ATAS KESALAHAN)

Kategori Prosedur Akuntansi
Perubahan Estimasi 1. Sesuaikan hanya terhadap hasil-hasil periode berjalan dan
mendatang
2. Penyesuaian kumulatif atau penyajian kembali laporan
keuangan tidak perlu dibuat secara terpisah
3. Tidak perlu pengungkapan proforma
Perubahan prinsip akuntansi:
a. Pengakuan pengaruh
kumulatif pada periode
berjalan
1. Sesuaikan untuk pengaruh kumulatifnya
2. Penyajian kembail laporan keuangan yang tidak diperlukan
3. Diperlukan informasi proforma yang menunjukkan laba dan
laba per saham untuk seluruh periode yang disajikan
b. Penyajian kembali periode
-periode sebelumnya
1. Penyesuaian kumulatif langsung dilakukan ke saldo awal
laba yang ditahan
2. Sajikan kembali laporan keuangan untuk menunjukkan
prinsip yang baru agar dapat dibandingkan
3. Karena laporan tahun-tahun sebelumnya langsung diubah,
tidak diperlukan informasi proforma
C. Perubahan Entitas
Pelaporan
1. Sajikan kembali laporan keuangan seakan-akan entitas baru
itu telah ada untuk seluruh periode yang disajikan
D. Koreksi kesalahan 2. Bila ditemukan pada periode terjadinya, koreksi perkiraan-
perkiraan yang salah dengan penyesuaian akuntansi yang
normal
3. Bila ditemukan pada periode berikutnya, sesuaikan
pengaruh kesalahan yang material melalui pos penyesuaian
tahun sebelumnya secara langsung ke perkiraan laba
ditahan

Anda mungkin juga menyukai