Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengungkapan Liabilitas Kontinjensi

Liabilitas kontinjensi tidak diakui melainkan hanya diungkap dalam catatan atas
laporan keuangan. Kecuali kemungkinan arus keluar dalam penyelesaian adalah kecil,
entitas mengungkapan untuk setiap liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan,
uraian ringkas mengenai karakteristik liabilitas kontinjensi dan, jika praktis:
a. estimasi dari dampak finansialnya yang diukur berdasarkan estimasi terbaik dengan
mempertimbangkan berbagai risiko dan ketidakpastian serta nilai kini seandainya nilai
waktu adalah signifikan;
b. indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu pembayaran dan
c. kemungkinan penggantian oleh pihak ketiga.

2. Pengungkapan Aset Kontinjensi

Bila sesuai persyaratan seperti dijelaskan di atas, dianggap terdapat potensi


timbulnya suatu aset kontinjensi yang patut diungkapkan, maka pengungkapan harus
dilakukan dengan jelas mengenai uraian singkat tentang karakteristik aset kontinjensi;
dan apabila praktis:
a. estimasi dari dampak finansialnya yang diukur berdasarkan estimasi terbaik dengan
mempertimbangkan berbagai risiko dan ketidakpastian serta nilai kini seandainya
nilai waktu adalah signifikan; dan
b. indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu penerimaan.
Jika kemungkinan besar terjadi arus masuk manfaat ekonomi, maka entitas
mengungkapkan uraian singkat mengenai karakteristik aset kontinjensi pada akhir
periode pelaporan dan, jika praktis, estimasi dampak keuangannya, diukur sesuai dengan
prinsip pengukuran yang berlaku bagi provisi.

3. Bila Pengungkapan Tidak Dilakukan

Bila pengungkapan provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset kontinjensi tidak dapat
dilakukan karena tidak praktis, kenyataan tersebut harus diungkapkan. Dalam hal suatu
pengungkapan dapat menyulitkan perusahaan yang sedang berselisih dengan pihak
tertentu, pengungkapan tak perlu dilakukan, tapi perlu diuraikan secara umum mengenai
kasus yang ada serta alasan mengapa pengungkapan informasi tertentu tak dapat
dilakukan. Misalnya tentang suatu kasus perkara yang sedang menunggu keputusan
pengadilan, yang bila diungkapkan akan merugikan perusahaan. Pada kasus yang sangat
jarang terjadi, pengungkapan sebagian atau seluruh informasi seperti yang disyaratkan di
atas dapat menyulitkan entitas dalam perselisihan dengan pihak lain mengenai hal yang
menjadi subjek provisi, liabilitas kontinjensi, atau aset kontinjensi. Dalam hal demikian,
entitas tidak perlu mengungkapkan informasi tersebut, tetapi harus mengungkapkan
uraian umum perselisihan, berikut kenyataan dan alasan bahwa informasi tersebut tidak
diungkapkan.
4. Beberapa Perbedaan PSAK dan IFRS adalah sebagai berikut:

1. PSAK mengkombinasikan basis prinsip dan basis aturan sedangkan IFRS berbasis prinsip
saja.
2. IFRS menyajikan perbandingan nilai wajar dengan historis.
3. Penggunaan profesional Judgment.
4. Dalam laporan laba/rugi Tidak memiliki format standar meskipun pengeluaran
harus disajikan dengan memilih salah satu dari dua format.
5. Dalam PSAK laporan Cash Flow, sama dengan IFRS tetapi dalam beberapa  entitas harus
menggunakan metode langsung.
6. Dalam PSAK Komponen laporan keuangan, laporan posisi keuangan,Laporan laba-rugi.

http://hmjakt-unnes.blogspot.com/2016/11/perbedaan-psak-dan-ifrs.html

buku akuntansi keuangan

Anda mungkin juga menyukai