Anda di halaman 1dari 27

KONJUNGTIVITIS GONOBLENORE

PEMBIMBING:
dr. Irma A. Pasaribu, Sp.M


Loelita M. Lumintang, S.Ked
2008.04.00085

Alexander Tonny Limono, S.Ked
2008.04.0.0083
Andre Eka Putra P, S.Ked
2008.04.0.0087

1. ANATOMI DAN HISTOLOGI
KONJUNGTIVA

Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva
Palpebra
Konjungtiva
Bulbaris
Konjungtiva
Forniks
Marginal conjunctiva
Tarsal conjunctiva
conjunctiva
Bagian orbital
Konjunctiva
Histologi Konjungtiva
Lapisan epitel konjungtiva
Konjungtiva bulbar dan fornix
Tarsal conjunctiva
Marginal conjunctiva
Lapisan fibrous
Lapisan adenoid
Histologi Konjungtiva
Kelenjar mucin sekretoris
Glands of manz
Crypts of henle
Sel goblet
Kelenjar lakrimal asesorius
Glands of Wolfring
Glands of Krause
Konjunctiva
Kelenjar
ANATOMI DAN HISTOLOGI
KONJUNGTIVA

vaskularisasi okular
arteri
oftalmika
retina sentralis
arteri siliaris posterior
arteri siliaris anterior
vaskularisasi
konjunctiva
Arkade perifer dari
palpebra
Arkade marginal dari
palpebra
arteri siliaris anterior
Blood Supply Konjungtiva
ANATOMI DAN HISTOLOGI
KONJUNGTIVA

Sistem limfatik
konjungtiva
Pleksus
Superfisial
Pleksus
Profunda
ANATOMI DAN HISTOLOGI
KONJUNGTIVA

Inervasi konjungtiva
konjungtiva
bulbi
nervus siliaris longus
konjungtiva
palpebra
superior dan
konjungtiva
forniks
cabang frontal dan
lakrimal divisi oftalmikus
nervus trigeminus
dari
konjungtiva
palpebra
inferior dan
konjungtiva
forniks inferior
cabang lakrimal divisi
oftalmikus nervus
trigeminus pada
daerah lateral
nervus infraorbital
dari divisi maksila
nervus trigeminus
2. KONJUNGTIVITIS
Definisi
pink
eye
inflamasi konjungtiva atau konjungtivitis
didefinisikan sebagai hiperemi pada konjungtiva
yang kadang disertai dengan sekret atau discharge
cair, mukoid, mukopurulen, atau purulen
inflamasi pada konjungtiva atau peradangan
pada konjungtiva, selaput bening yang
menutupi bagian berwarna putih padamata
dan permukaan bagian dalam kelopak mata.
Perbedaan Jenis-Jenis Konjungtivitis
Umum
8

Thyrotoxicosis - differential
Temuan Klinis dan Sitologi Viral Bakteri Klamidia Alergika
Gatal Minimal Minimal Minimal Hebat
Hiperemi Generalisata Generalisata Generalisata Generalisata
Mata Berair Banyak Sedang Sedang Minimal
Eksudasi Minimal Banyak Banyak Minimal
Adenopati Preaurikular Sering Jarang Sering Tidak Ada
Pada Kerokan dan Hapusan Monosit PMN PMN, Sel Plasma, Badan
Inklusi
Eosinofil
Disertai Sakit Tenggorokan
dan demam
Sesekali Sesekali Tidak Pernah Tidak Pernah
Tabel Perbedaan Jenis-Jenis Konjungtivitis Umum
8


3. KONJUNGTIVITIS GONOBLENORE
Definisi
radang konjungtiva akut dan hebat yang
disertai sekret purulen, yaitu Adult purulent
conjungtivitis pada dewasa, Opthalmia
neonatorum pada bayi berusia 1-3 hari, dan
conjungtivitis gonore infantum pada bayi
berusia lebih dari 10 hari
3. KONJUNGTIVITIS GONOBLENORE
ETIOLOGI
Gonococcus
Staphylococcus
Pneumococcus
3. KONJUNGTIVITIS GONOBLENORE
PATOLOGI
GENITAL-- MATA
Vascular
respone
Cellular
response
Conjuctival
tissue
response
Conjunctival
discharge
3. KONJUNGTIVITIS GONOBLENORE
KLASIFIKASI
Konjuctivitis purulen
dewasa
Ophthalmia neonatorum
3. KONJUNGTIVITIS GONOBLENORE
PATOFISIOLOGIS
Stage of slow
healing
1. Bola mata lemah dan nyeri
2. Konjunctiva merah terang
3. Palpebra bengkak dan tegang
4. Discharge berair atau sanguinous
5. Pembesaran kelenjar limfe pre-
aurikula
Stage of
infiltration
1. Purulen yang jelas,
discharge yang tebal,
mengalir ke pipi
2. Gejala lain meningkat,
kecuali tegangan
palpebra menurun
Stage of
blenorrhoea
nyeri dan bengkak menurun. Konjunctiva
masih merah, lunak dan menebal.
Discharge mulai berkurang secara
perlahan
3. KONJUNGTIVITIS GONOBLENORE
DIAGNOSIS
LABORATORIUM
1. Bengkak pada palpebra mata
yang parah dan lunak
2. Intense conjuctiva hiperemi,
chemosis, profuse purulent
discharge
3. Terbentuknya pseudomembran
4. Lymphadenopathy
5. Ulcerasi peripheral kornea
6. Ulcerasi meluas ke central
7. Perforasi dan endophthalmitis
GEJALA KLINIS
SIGN
1. Pewarnaan gram , menunjukan :
gram negative, diplococcus kidney-
shapped
2. Culture di media coklat atau Thayer-
Martin medium
Acute, profuse, conjunctival
discharge
4. MANAJEMEN
Prinsip manajemen dan follow up pada
konjungtivitis gonoblenore
1. Konsul pada pediatri
2. Berikan AB sistemik
3. Pengobatan topical
4. Lakukan irigasi
5. Lakukan follow up dan monitor hingga konjungtivitis
benar-benar sembuh
4. MANAJEMEN
Pengobatan Konjungtivitis Gonoblenore dibagi
menjadi dua yaitu
6
:
Terapi Profilaksis
Evaluasi
antenatal
Evaluasi Natal
Evaluasi
Postnatal
4. MANAJEMEN
Pengobatan Konjungtivitis Gonoblenore dibagi
menjadi dua yaitu
6
:
Terapi Kuratif
Terapi Topikal
Terapi
Sistemik
1. Irigasi
2. Berikan salep mata
Bacitracin 4
kali/hari
3. Jika infeksi
mengenai bagian
kornea maka
diberikan salep
mata Atrophine
Sulphate
1. Ceftriaxone 75 100 mg/kg/hari IV
atau IM 4 kali/hari
2. Cefotaxime 100 150 mg/kg/hari IV
atau IM, setiap 12 jam
3. Ciprofloxacin 10 20 mg/kg/hari atau
Norfloxacin 10 mg/kg/hari
4. Jika dari hasil uji sensitivitas
4. MANAJEMEN
Pengobatan konjungtivitis gonoblenore dibagi
berdasarkan ada atau tidaknya penyulit pada kornea
Gonoblenore tanpa
penyulit pada kornea
Terapi Topikal
Terapi Sistemik
Gonoblenore dengan
penyulit pada kornea
Terapi Topikal
Terapi Sistemik
5. KOMPLIKASI, PROGNOSIS DAN PREVENAI
KOMPLIKASI 1. Ulkus kornea marginal di bagian
atas
2. Blefarospasme
3. Keratitis
4. Ulkus yang mengalami perforasi
5. infeksi sendiri dengan penyulit
keratitis, ulkus kornea, arthritis,
meningitis, dan sepsis
3,4

PROGNOSA
1. sembuh tanpa komplikasi
2. sikatriks kornea dan penurunan
tajam pengelihatan yang menetap
3. kebutaan
5. KOMPLIKASI, PROGNOSIS DAN PREVENAI
PREVENSI
1. Skrining dan terapi pada perempuan hamil
dengan penyakit menular seksual
2. Secara klasik diberikan obat tetes mata
3. Pemberihan mata dengan solusio borisi dan
pemberian salep mata kloramfenikol
4. Operasi Caesar direkomendasikan bila si ibu
menderita infeksi vagina berat
5. Pemberian antibiotik baik Intravena maupun
Intramuskular, bisa diberikan pada neonatus
yang lahir dari ibu dengan gonore yang tidak
diterapi
3,4
.
6. KESIMPULAN
1. Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang
melapisi bagian posterior palpebra (konjungtiva palpebra) dan bagian
anterior sklera (konjungtiva bulbi).
2. Konjungtivitis Gonoblenore merupakan radang konjungtiva akut dan
hebat yang disertai sekret purulen, yaitu Adult purulent conjungtivitis
pada dewasa, Opthalmia neonatorum pada bayi berusia 1-3 hari, dan
conjungtivitis gonore infantum pada bayi berusia lebih dari 10 hari.
Konjungtivitis Gonoblenore kebanyakan mengenai orang dewasa
terutama laki-laki, organisme utama yang menyebabkan penyakit ini
adalah Gonococcus,
3. Pasien harus dirawat dan di isolasi serta diberikan pengobatan dengan
sebaik-baiknya. Pengobatan dibagi menjadi terapi profilaksis dan
terapi kuratif. Hasil pengobatan lebih baik bila pengobatan diberikan
secepatnya dengan dosis yang cukup, gonoblenore akan sembuh
tanpa komplikasi
DAFTAR PUSTAKA
Americans Academy of Ophthalmology (AAO). 2011-2013. Practicing
Ophthalmologists Curriculum Cornea/External Diseases, The Eye MD
Association
Americans Academy of Ophthalmology (AAO). 2004-2005. Basic and Clinical
Science Course, Section 12: Retina and Vitreous, The Eye MD Association
Ilyas, S. 2011. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 4. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Ilyas, S. 2010. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa
Kedokteran. Edisi 2. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Kanski, J. 2007. Clinical Ophthalmology a Systemic Approach. 6
th
ed. Elsevier
Ltd.
Khurana, AK. 2007. Diseases of the Conjunctiva. In: Comprehensive
Opthalmology Fourth Edition. New Delhi : New Age International Publishers
Mittelman D. 2003. Amblyopia. Pediatric Clinic N Am; 50: 189-196
Vaughan, DG et al. 2003. Vaughan & Asbury's General Ophthalmology
Sixteenth Edition. Mc Graw-Hill

Anda mungkin juga menyukai