Teknik Radiografi Cranium
Teknik Radiografi Cranium
PROYEKSI AP
POSISI PASIEN
Pasien tidur pada posisi Supine di atas meja pemeriksaan, dengan MSP tubuh tepat
pada Mid Line meja pemeriksaan.
Kepala diposisikan AP, dengan menempatkan :
MSP kepala tegak lurus pada bidang film.
Orbito Meatal Line (OML tegak lurus dengan bidang film.
Pastikan tidak terjadi perputaran pada objek kepala
Letakkan Marker !ang sesuai " atau L .Lakukan fiksasi bagian kepala dengan
menggunakan spon dan sand bag agar tidak terjadi pergerakan objek.
Atur Central Ray #egak Lurus bidang film tepat dipertengahan film, dengan
men!alakan lampu kolimator dan batasi luas lapangan pen!inaran sesuai dengan
besarn!a objek.
Atur Central Point tepat pada Glabella atau pada Nasion, dengan memposisikan
glabella atau nasion tepat dipertengahan bidang film.
$ika sudah siap seluruhn!a, lakukan eksposi dengan faktor eksposi !ang telah
disesuaikan untuk pemotretan kepala posisi AP.
Selesai eksposi lanjutkan proses pen%u%ian film
KRITERIA GAMBARAN
Seluruh kepala tampak pada pro!eksi antero posterior, batas atas &erteks, batas ba'ah
simph!sis menti, kedua sisi tidak terpotong
Kepala simetris, jarak batas orbita dengan lingkar kepala sama kiri dan kanan.
#ampak Sinus frontalis, maksilaris, sinus ethmoidalis, dan %rista galli
Os frontalis tampak jelas. nMarker "(L harus ter&isualisasi.
PROYEKSI LATERAL
POSISI PASIEN
Pasien tidur pada posisi semi Prone di atas meja pemeriksaan, dengan MSP tubuh
tepat pada Mid Line meja pemeriksaan.
Kepala diposisikan Lateral, dengan menempatkan :
MSP kepala sejajar pada bidang film.
Infra Orbito Meatal Line ()OML sejajar dengan bidang film.
Inter Pupillary line ()PL tegak lurus dengan bidang film
Letakkan Marker !ang sesuai " atau L
Lakukan fiksasi bagian kepala dengan menggunakan spon dan sand bag agar tidak
terjadi pergerakan objek.
Atur Central Ray #egak Lurus bidang film tepat dipertengahan film, dengan
men!alakan lampu kolimator dan batasi luas lapangan pen!inaran sesuai dengan
besarn!a objek.
Atur Central Point tepat pada daerah * %m di atas Meatus Acusticus Externa (MA+,
dengan memposisikan daerah tersebut tepat dipertengahan bidang film.
$ika sudah siap seluruhn!a, lakukan eksposi dengan faktor eksposi !ang telah
disesuaikan untuk pemotretan kepala posisi Lateral.
Selesai eksposi lanjutkan proses pen%u%ian film
KRITERIA GAMBARAN
Seluruh %ranium lateral batas atas &erte,, batas belakang os o%%ipital, batas depan soft
tissue hidung
Sella tursi%a tidak berotasi
P-P . P-A , /orsum sellae
"amus mandibula superposisi
Mastoid superposisi
MA+ superposisi
PROYEKSI PA
POSISI PASIEN
Pasien tidur pada posisi Prone di atas meja pemeriksaan, dengan MSP tubuh tepat
pada Mid Line meja pemeriksaan.
Kepala diposisikan PA, dengan menempatkan :
/ahi dan hidung menempel meja pemeriksaan
MSP kepala tegak lurus pada bidang film.
Orbito Meatal Line (OML tegak lurus dengan bidang film.
/agu diganjal dengan spon
Pastikan tidak terjadi perputaran pada objek kepala nLakukan fiksasi bagian kepala
dengan menggunakan spon dan sand bag agar tidak terjadi pergerakan objek
Atur Central Ray #egak Lurus bidang film tepat dipertengahan film, dengan
men!alakan lampu kolimator dan batasi luas lapangan pen!inaran sesuai dengan
besarn!a objek.
Atur Central Point tepat pada Glabella atau pada Nasion, dengan memposisikan
glabella atau nasion tepat dipertengahan bidang film.
$ika sudah siap seluruhn!a, lakukan eksposi dengan faktor eksposi !ang telah
disesuaikan untuk pemotretan kepala posisi PA.
Selesai eksposi lanjutkan proses pen%u%ian film
KRITERIA GAMBARAN
Keseluruhan %ranium dengan batas atas &erte,, batas ba'ah simph!sis menti, bagian
samping kanan dan kiri kepala tidak terpotong
Sinus frontalis, maksilaris, ethmoidalis
/orsum sellae, P-A, bagian superior sinus ethmoidalis
-rista galli
Lingkar orbita
$arak batas lateral kepala simetris
Marker "(L ter&isualisasi
TEKNIK RADIOGRAFI SINUS PARANASAL
PROYEKSI WATER'S
POSISI PASIEN
Pasien diminta untuk berdiri menghadap bu%k! stand ( standar kaset dengan MSP
tubuh tepat pada mid line kaset.
Kedua telapak #angan menempel dinding
+kstensikan kepala pada posisi !ang benar.
Atur kepala dan dagu sehingga MSP tegak lurus pada bidang film.
Atur kepala sehingga OML membentuk sudut 012 dari bidang film.
KRITERIA GAMBARAN
Sinus Ma,illaris
3ossa 4asalis
Sinus 3rontalis dan Sinus +thmoidalis(distorsi
$arak 5atas Lateral Orbita dgn batas lateral kepala kiri dan kanan sama (simetris.
Petrus "idge terpro!eksi di ba'ah ma,illaris
5atas kolimasi sesuai dengan besarn!a objek
Marker L(" harus tampak
Atur -" tegak lurus bidang film tepat dipertengahan film, dengan men!alakan lampu
kolimator dan batasi luas lapangan pen!inaran sesuai dengan besarn!a objek
Atur -entral point tepat parieto o%%ipital menembus a%anthion.
$ika sudah siap seluruhn!a, lakukan eksposi dengan fa%tor eksposi !ang telah
disesuaikan untuk pemotretan Sinus paranasal posisi 'aters.
Selesai eksposi lanjutkan proses pen%u%ian film
PROYEKSI LATERAL
POSISI PASIEN
Pasien diminta untuk berdiri menghadap bu%k! stand ( standard kaset, posisikan
obli6ue
Kepala diposisikan lateral, dengan menempatkan
MSP kepala sejajar pada bidang film.
)nfra orbita meatal line ()OML, sejajar dengan bidang film.
)nter papillar! line ()PL tegak lurus dengan bidang film. 7Atur -" tegak lurus
bidang film tepat dipertengahan film, dengan men!alakan lampu kolimator dan batasi
luas lapangan pen!inaran sesuai dengan besarn!a objek.
Atur -entral Point 8,* %m posterior dari outer %hantus, dengan memposisikan daerah
tersebut tepat dipertengahan bidang film.
$ika sudah siap seluruhn!a, lakukan eksposi dengan fa%tor eksposi !ang telah
disesuaikan untuk pemotretan Sinus paranasal posisi lateral.
Selesai eksposi lanjutkan proses pen%u%ian film.
KRITERIA GAMBARAN
Sinus frontalis, ma,illaris, sphenoidalis ter%akup
Sella tursi%a terpro!eksi tanpa rotasi
-ekungan orbita dan ramus mandibula superposisi
5atas kolimasi sesuai dengan besar objek
Marker "(L harus tampak
Proyeksi PA Cal!ell
Sinus 3rontalis tampak jelas terpro!eksi di atas sutura frontonasal
Sinus ethmoidalis tampak jelas, ethmoidal air %ells terpro!eksi di atas petrous ridge
Sinus sphenoidalis
Petrous "idge kiri dan kanan simetris terpro!eksi di 9uadrant ke 0
$arak 5atas Lateral Orbita dgn batas lateral kepala kiri dan kanan sama (simetris
Kolimasi sesuai objek !ang difoto
Marker "(L harus tampak di bagian tepi
TEKNIK RADIOGRAFI MASTOID AIR CELLS
PROYEKSI SC"ULLER'S
POSISI PASIEN
Pasien diposisikan prone.
5erikan tanda letak Mastoid !ang akan diperiksa pada 8,* %m posterior dari MA+
sebagai -P
Kepala diposisikan lateral, dengan menempatkan :
MSP kepala sejajar dengan bidang film
)PL tegak lurus dengan bidang film
)OML sejajar dengan bidang film
Pastikan tidak terjadi pergerakan kepala dengan melakukan fiksasi
Letakkan -P agar terpro!eksi dipertengahan film, pada daerah 8,* %m posterior MA+.
-entral "a! diarahkan men!udut 8* 2 %audall! menembus pertengahan film
KRITERIA GAMBARAN
#ampak bagian os mastoid dan sebagian os petrosum dipertengahan film
Mastoid air %ells tampak di bagian posterior petrous ridge
#M$ tampak di bagian anterior petrous ridge
5agian mastoid dan petrossum !ang tidak diperiksa terpro!eksi di bagian inferior
#ampak marker "(L di tepi film
TEKNIK RADIOGRAFI OS OCCIPITAL
Proyeksi AP A#ial $ To!%e & Merril's A(las ) P*ili+W, Balli%-er .
POSISI PASIEN
Pasien di posisikan supine di atas meja pemeriksaan, dengan MSP tubuh tepat pada
mid line meja pemeriksaan.
Kepala diposisikan AP, dengan menempatkan :
MSP kepala tegak lurus pada bidang film
Orbito Meatal line (OML tegak lurus dengan bidang film
Pastikan tidak terjadi perputaran pada objek kepala:Lakukan fiksasi bagian kepala
dengan menggunakan spon dan sand bag agar tidak terjadi pergerakan objek.
Atur -" dengan pen!udutan 022 -audall! menembus o%%ipitale dengan bidang film
tepat dipertengahan film, dengan men!alakan lampu kolimator dan batasi luas
lapangan pen!inaran
sesuai dengan besarn!a objek. :Atur -entral Point 1 %m superior dari glabela
menembus os o%%ipitale dengan memposisikan daerah tersebut tepat dipertengahan
bidang film.
KRITERIA GAMBARAN
#ampak tulang o%%iptal
$arak lateral batas lateral foramen magnum dengan batas lateral kepala simetris
P!ramid petrosum
/orsum sella terpro!eksi di dalam foramen magnum bagian posterior os parietale
Marker "(L tampak di tepi gambar objek
TEKNIK RADIOGRAFI ORBITA
POSISI PASIEN
Pasien diposisikan prone atau ere%t, dengan MSP tubuh tepat pada mid line meja
pemeriksaan. 5ahu bertumpu sejajar pada bidang trans&ersal dan lengan diletakan
disamping tubuh dalam posisi !ang n!aman
Kepala diposisikan PA, dengan menempatkan :
o :/ahi dan hidung menempel diatas kaset.
o :Atur kepala sehingga OML tegak lurus dengan bidang film
o :Pasien diberitahukan untuk menahan nafas pada saat eksposi
Atur -" 02 derajat %audall! setinggi pertengahan orbita ;-P pada pertengahan kedua
orbita.
KRITERIA GAMBARAN
Kedua orbita tampak
Petrous "idge kiri dan kanan simetris terpro!eksi di ba'ah ba!angan orbita
sinus 3rontalis dan Sinus Ma,ilaris terpro!eksi
$arak 5atas Lateral Orbita dgn batas lateral kepala kiri dan kanan sama (simetris
Kolimasi sesuai objek !ang difoto
Marker "(L harus tampak di bagian tepi
TEKNIK RADIOGRAFI FISURA ORBITALIS
FISSURA ORBITALIS INFERIOR
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Persiapkan Alat dan Assesories radiografi !ang dibutuhkan untuk teknik radiografi
3issura Orbitalis )nferior (3O)
<eser tabung sinar , tepat dipertengahan meja pemeriksaan.
Atur luas lapangan pen!inaran sesuai dengan besarn!a ob!ek, sudutkan tabung sinar ,
82 2 ; 8*2 -raniall!.
Kepala posisi prone( postero anterior, dengan menempatkan dahi dan hidung pasien
menempel pada pertengahan garis meja pemeriksaan
)nfra Orbito Meatal Line ()OML kepala diposisikan tegak lurus dengan meja
pemeriksaan dengan mengganjal dahi dengan spon.
3iksasi kepala dengan menggunakan bantal pasir dan spon agar tidak berubah
posisin!a.
Pertengahan kaset diatur tepat pada jatuhn!a sinar =
Letakkan Marker " (kanan atau L (kiri sesuai posisi objek pada tepi kaset !ang
ter%akup luas lapangan pen!inaran.
Pastikan -entral "a! (-" disudutkan antara 82 2 > 8*2 -raniall!.
-entral Point (-P menembus nasion
$arak pemotretan (33/ ? @2 %m
5erikan faktor eksposi (KA, mA, dan Se%ond sesuai dengan tebal objek kepala.
#ampak pro!eksi Postero
"ASIL GAMBARAN
Anterior masing>masing bagian dasar os orbita B3O) tampak terpro!eksi diantara
ba!angan prosesus pter!goidea dan ramus mandibula
3O) terpro!eksi dalam gambar lingkar orbita
#ampak batas luas lapangan pen!inaran dan marker " (kanan atau L(kiri
FISSURA ORBITALIS SUPERIOR
PROSEDUR PEMERIKSAAN
Persiapkan Alat dan Assesories radiografi !ang dibutuhkan untuk praktek radiografi
3issura Orbitalis Superior (3OS
<eser tabung sinar , tepat dipertengahan meja pemeriksaan.
Atur luas lapangan pen!inaran sesuai dengan besarn!a ob!ek, sudutkan tabung sinar ,
8* 2 -audall!.
Letakkan kepala pada posisi prone( postero anterior, dengan menempatkan dahi dan
hidung panthom menempel pada pertengahan garis meja pemeriksaan
Orbito Meatal Line (OML kepala diposisikan tegak lurus dengan meja B3iksasi
kepala dengan menggunakan bantal pasir dan spon agar tidak berubah posisin!a.
Pertengahan kaset diatur tepat pada le&el batas ba'ah orbita (inferior margin.
Letakkan Marker " (kanan atau L (kiri sesuai posisi objek pada tepi kaset !ang
ter%akup luas lapangan pen!inaran.
Pastikan -entral "a! (-" disudutkan 8* 2 -audall!.
-entral Point (-P menembus batas ba'ah orbita (inferior margin
$arak pemotretan (33/ ? @2 %m
5erikan faktor eksposi (KA, mA, dan Se%ond sesuai dengan tebal objek kepala.
CAS)L <AM5A"A4
#ampak bagian superior os petrosum tepat di atas lingkar ba'ah (inferior margin os
orbita.
3OS tampak terpro!eksi memanjang (elongasi di medial orbita di antara gambaran
ala magna dan ala par&a os sphenoidale.
#ampak batas luas lapangan pen!inaran dan marker " (kanan atau L(kiri
TEKKNIK RADIOGRAFI SELLA TURCICA
PROYEKSI LATERAL
POS)S) PAS)+4
Pasien diposisikan duduk tegak atau semi prone
MSP tubuh sejajar dengan bidang film
Kepala diposisikan lateral, dengan menempatkan :
o MSP kepala sejajar bidang film
o garis interpupilar! tegak lurus bidang film
Atur kedua bahu agar berada pada bidang trans&ersal !ang sama
Atur kepala sehingga garis )OML sejajar dengan garis kha!al horiDontal film
Atur -" #egak lurus bidang film
-entral point 8 %m anterior dan 8 %m superior dari MA+
CAS)L <AM5A"A4
#ampak Sella #ursi%a pro!eksi lateral di pertengahan film
Pro%essus %linoideus anterior kiri dan kanan superposisi
Pro%essus %linoideus posterior kiri dan kanan superposisi
/orsum sellae dan %li&us blumenba%hi
TEKNIK RADIOGRAFI FORAMEN OPTICUM
PROYEKSI R"EESE
P"OS+/E" P+M+")KSAA4
Persiapkan Alat dan Assesories radiografi !ang dibutuhkan untuk praktek radiografi
3oramen Opti%um
<eser tabung sinar , tepat dipertengahan meja pemeriksaan.
Atur luas lapangan pen!inaran sesuai dengan besarn!a ob!ek, tabung sinar , diatur
@2derajat terhadap meja pemeriksaan.
Posisi Kepala prone(Postero anterior
#empatkan orbita !ang akan diperiksa dipertengahan kaset, dengan pipi, hidung dan
dagu menempel meja pemeriksaan.
MSP kepala diposisikan *0 derajat terhadap meja pemeriksaan (bidang film dengan
menggunakan alat bantu pen!udutan.
OML tegak lurus bidang film.
3iksasi kepala dengan menggunakan bantal pasir dan spon agar tidak berubah
posisin!a.
Pertengahan kaset diatur tepat pada jatuhn!a sinar =
Letakkan Marker " (kanan atau L (kiri sesuai posisi objek pada tepi kaset !ang
ter%akup luas lapangan pen!inaran.
Pastikan -entral "a! (-" tegak lurus dengan bidang film tepat dipertengahan film
-entral Point (-P pertengahan orbita !ang dekat dengan film
$arak pemotretan (33/ ? @2 %m
5erikan faktor eksposi (KA, mA, dan Se%ond sesuai dengan tebal objek kepala.
Selesai eksposi, lakukan prosesing film di Kamar <elap
K")#+")A <AM5A"A4
#ampak gambaran %analis opti%um (foramen pada 6uadrant inferior lateral (Outer
)nferior 9uadrant
5agian batas lateral orbita, batas medial, dan batas ba'ah orbita.
#ampak bagian ala par&a os sphenoidale
#ampak batas luas lapangan pen!inaran dan marker " (kanan atau L(kiri
TEKNIK RADIOGRAFI BASIS CRANII
PROYEKSI SUBMENTO /ERTICAL
POSISI PASIEN
Pasien Supine di atas meja pemeriksaan
Mid Sagittal Plane Kepala tegak lurus dengan bidang film
)OML sejajar bidang film
Punggung pasien diberi pengganjal dengan bantal, leher full ekstensi kepala bertumpu
pada &erte, di atas area bidang film
Knee fleksi, lengan diposisikan n!aman disamping tubuh dan bahu sejajar bidang
trans&ersal.
#abung sinar , tegak lurus dengan infra orbito meatal line kepala
K")#+")A <AM5A"A4
#ampak Petrous ridge
#ulang>tulang pendengaran
Pro%essus mastoid
3oramen spinosum
3oramen o&aleSinus sphenoidales
Mandibula ar%us D!gomati%um
-ondilus mandibula dengan batas lateral kepala berjarak simetris kanan dan kiri
Petrosum terpro!eksi simetris
5agian anterior os frontalis superposisi dengan s!mphis!s mandibula
Marker "(L tampak di bagian tepi gambar objek.
TEKNIK RADIOGRAFI MANDIBULA
PROYEKSI PA DAN PA A0IAL
POS)S) PAS)+4 :
Pasien diposisikan prone atau duduk
#empatkan lengan pada posisi !ang n!aman dan atur bahu, sehingga berada pada
bidang tras&ersal !ang sama.
POS)S) O5$+K :
Letakan kepala dimana dahi dan hidung pasien menempel pada bidang film.Entuk
mendapatkan ramus mandibula, pusatkan ujung hidung berada pada pertengahan
bidang film.
MSP kepala tegak lurus pada bidang film.
Pastikan tidak terjadi pergerakan( perputaran pada objek kepala
CR U%(1k Proyeksi PA : -" tegak lurus bidang film dengan -P di pertengahan
antara kedua bibir ( general sur&e! ( ramus mandibula
CR U%(1k Proyeksi PA A0IAL : -" diarahkan 82 ;8* derajat %raniall! dengan -P
menembus ujung hidung ( untuk %ond!lus mandibula.
K")#+")A <AM5A"A4
Kedua ramus dan bodi mandibula terpro!eksi simetris
Keseluruhan bagian mandibula terpro!eksi tidak terpotong
Pada pro!eksi PA A,ial kedua %ond!lus mandibula terpro!eksi dengan jelas
Marker "(L tampak di bagian tepi film radiografi.
PROYEKSI EISLER
POS)S) PAS)+4 :
Prone , semi obli6ue
POS)S) O5$+K :
Kepala diatur true lateral, 5agian pipi pasien ditempatkan pada bagian tengah kaset
(melintang.
Atur agar bagian objek F,8 %m anterior dan 8,* %m inferior dari MA+ diletakkan
dipertengahan kaset.
Leher ekstensi dan atur agar ramus mandibula sejajar bidang film
-entral "a! disudutkan 8* derajat %raniall!
-P : menembus angulus mandibula !ang jauh dari film
K")#+")A <AM5A"A4:
"amus mandibula
-ondilus mandibula
Angullus mandibula
"amus mandibula kanan dan kiri tidak o&erlapping
TEKNIK RADIOGRAFI NASAL
PROYEKSI LATERAL
P"OS+/E" P+M+")KSAA4
Pasien diposisikan semiprone atau duduk.
Kepala true lateral sehingga MSP kepala sejajar dengan bidang film
)PL tegak lurus bidang film.
4asal bone pada pertengahan bidang film.
Atur -" tegak lurus bidang film
-P pada pertengahan dari os nasal
K")#+")A <AM5A"A4
#ampak os nasal pro!eksi lateral di pertengahan film, tidak terjadi perputaran struktur
os nasal.
#ampak struktur soft tissue nasal
#ampak batas luas lapangan pemotretan (batas kolimasi
#ampak tanda (marker L(" ditepi gambar.
PROYEKSI WATER'S
P"OS+/E" P+M+")KSAA4
Pasien prone atau duduk tegak, dengan MSP tubuh tepat pada mid line meja
pemeriksaan,bahu bertumpu sejajar pada bidang trans&ersal dan lengan diletakan pada
posisi n!aman
Posisi ob!ek posisikan MSP kepala sehingga tegak lurus dengan bidang film,
ekstensikan leher dan letakkan dagu pada bidang film, kepala diposisikan agar
mentomeatal line tegak lurus dengan bidang film, Orbito meatal line diatur
membentuk 01 2 terhadap bidang film
-entral "a! tegak lurus bidang film
-entral Point menembus a%anthion
K")#+")A <AM5A"A4
#ampak %artilago septum nasi dipertengahan film tanpa perputran objek
Sinus Maksilaris
"ongga orbita
5atas luas lapangan pemotretan (kolimasi
#ampak marker "(L di tepi gambar.
TEKNIK RADIOGRAFI TM2
PROYEKSI SEMI A0IAL TRANSCRANIAL
P"OS+/E" P+M+")KSAA4
Pasien diposisikan supine atau duduk tegak, dengan MSP tubuh tepat pada mid line
meja pemeriksaan . 5ahu bertumpu sejajar pada bidang trans&ersal dan lengan
diletakan disamping tubuh dalamposisi !ang n!aman.
Kepala diposisikan Lateral, dengan menempatkan :
o MSP kepala sejajar pada bidang film.
o )nterpupillar! Line ()PL tegak lurus bidang film.
Pastikan tidak terjadi perputaran pada objek kepala.
Atur -" dengan pen!udutan 8* ; 02 derajat %audall! menuju titik tengah dari #M$.
Atur -entral Point pada daerah 8,* %m anterior dan * %m superior MA+ !ang jauh
dari film
CAS)L <AM5A"
#M$ !ang diperiksa terlihat di anterior dari MA+ dipertengahan film
-ondilus mandibula terlihat berada pada fosa mandibula.
#M$ !ang tidak diperiksa terpro!eksi di bagian anterior dan superior #M$ !ang
diperiksa.
#ampak batas luas lapangan pen!inaran sesuai dengan objek !ang difoto
#ampak Marker "(L di tepi objek !ang difoto
TEKNIK RADIOGRAFI NASAL BONE
Pe%a*1l1a%
#eknik radiografi soft tissue dapat diaplikasikan pada seluruh tubuh termasuk jaringan
superfi%ial, ke%uali pada tulang. #eknik ini membutuhkan eksposi !ang berbeda dari teknik
radiografi biasa dilaksanakan pada umumn!a. #eknik ini akan menghasilkan densitas dan
kontras jaringan !ang rendah dengan berbagai perubahan !ang terjadi Pemilihan kAp dalam
teknik radiografi soft tissue sebaikn!a ber&ariasi dalam kondisi pen!inaran !ang rendah. Cal
ini bertujuan untuk men!esuaikan perbedaan kontras jaringan dari !ang rendah sampai !ang
tinggi seperti tulang, udara !ang memiliki berbagai tingkatan. +ksposi !ang men%ukupi
merupakan hal !ang penting untuk memastikan bah'a struktur organ !ang diperiksa dapat
direkam dengan kontras !ang baik
Persia+a% Pe3eriksaa% T1la%- "i1%-
Persiapan pada pemeriksaan tulang hidung dibagi menjadi dua ma%am !aitu :
A. Persiapan Pasien
/alam pemeriksaan radiografi tulang hidung tidak memerlukan persiapan khusus,
%uma membebaskan semua logam, plastik dan semua objek lain dipindahkan dari
kepala (5ontrager, 822F.
5. Persiapan alat dan bahan
Pesa'at sinar>= siap pakai dengan bu%k! table
Kaset !ang dilengkapi s%reen ukuran FG , 8H %m
Marker " ( L
Prosesing film
3ilm o%%lusal ukuran I,1 %m (5allinger F@@*.
Proyeksi Raio-ra4 T1la%- "i1%-
A, Proyeksi La(eral
Pasien semi prone diatas meja pemeriksaan dengan kepala dan kaki diatur dalam
posisi !ang n!aman.
#empelkan bagian lateral dari kepala pada meja pemeriksaan, pastikan objek !ang
diperiksa masuk pada kaset.
Posisikan tulang hidung di tengah kaset, pastikan kepala dalam posisi true lateral serta
untuk ken!amanan posisikan tubuh dalam posisi oblik. 5ila perlu letakkan soft bag di
ba'ah dagu, pastikan MSP (Mid Sagital Plane paralel dengan meja
pemeriksaan. )nterpupilar! line tegak lurus dengan memposisikan infra orbita meatal
line tegak lurus di depan kaset.
Arah sinar tegak lurus terhadap kaset.
#itik bidik J in%hi (F,8* %m di ba'ah nasion.
$arak fo%us ke film F22 %m, eksposi saat diam.
Kriteria : tampak ba!angan dengan struktur soft tissue, tampak sutura nasofrontal dan
tampak anterior nasal spine
B, Proyeksi Parie(oa5a%(*ial $Me(oe Wa(ers&
Pasien prone diatas meja pemeriksaan dengan kepala dan kaki diatur dalam posisi
!ang n!aman. +kstensikan kepala, posisikan dagu dan hidung menempel pada meja
pemeriksaan.
Posisikan kepala sampai lips>meatal line (LML tegak lurus, orbito meatal line (OML
membentuk sudut **K dengan image reseptor. Posisikan Mid sagital Plane (MSP
tegak lurus pada pertengahan grid atau meja pemeriksaan, pastikan tidak ada rotasi
atau kemiringan dari kepala.
Arah sinar tegak lurus dipusatkan keluar pada a%antion.
$arak fo%us ke film F22 %m. kolimasikan F in%hi (8,* %m pada tulang 'ajah.
Kriteria : pro!eksi parietoa%anthial ('aters method dapat menampakkan bon! nasal
septum, tulang petrom.
C, Proyeksi S1+eroi%4erior Ta%-e%(ial $A#ial&
Posisi pasien duduk tegak diatas kursi dan bersandar di atas meja pemeriksaan atau
tidur prone diatas meja pemeriksaan. Letakkan dagu diatas kaset dan atur sudut kaset
!ang tepat di ba'ah dagu.
Pastikan kaset tegak lurus dengan <labella Al&eolar Line (<AL. Mid Sagital Plane
(MSP kepala tegak lurus terhadap arah sinar dan garis tengah kaset.
Arah sinar dipusatkan pada hidung dan sudutkan dengan tepat agar paralel dengan
<labella Al&eolar Line (<AL. #itik bidik menuju glabela menuju gigi atas bagian
depan.
$arak fokus ke film F22 %m.
Kriteria : tampak tulang nasal bagian tengah dan distal dalam posisi tangensial
(tampak sedikit superposisi dengan glabela atau al&eolar ridge dan tampak soft tissue
hidung.
D, Proyeksi La(eral De%-a% Fil3 O55l1sal
Penderita semi prone diatas meja pemeriksaan dengan tangan dan kaki diatur dalam
posisi !ang n!aman. Kepala penderita diatur sehingga Mid Sagital Plane kepala
paralel terhadap meja pemeriksaan dan interpupilar! line tegak lurus terhadap meja
pemeriksaan.
Mengatur film o%%lusal diatas spon diletakkan di sudut ba'ah supra orbital. Sudut>
sudut film dibuat tidak tajam, sehingga dapat diletakkan tanpa mengganggu
ken!amanan penderita. Sudut pinggir film diletakkan pada sisi hidung pada inner
%anthus dan tekan bagian atas film sehingga paralel terhadap Mid Sagital Plane (MSP
kepala.
Arah sinar &ertikal tegak lurus kaset dengan titik bidik pada pada 2,8* in%hi atau F,@
%m dari distal nasion menuju tengah film, jarak fo%us ke film @2 %m dan eksposi saat
penderita diam.
Kriteria : tampak gambaran lateral tulang hidung dan jaringan lunak tanpa ada rotasi,
tampak spina nasalis anterior dan sutura fronto hidung.
E, Ta%-e%sial I%(ra Oral
Penderita duduk di atas meja pemeriksaan. Kepala penderita diatur sehingga Mid
Sagital Plane (MSP dan <labello Al&eolar Line dalam posisi &ertikal. 3ilm o%%lusal
dimasukkan dalam mulut penderita kurang lebih F in%hi atau 8,* %m, kemudian
mengatur glabelo al&eolar line tegak lurus terhadap film.
Penderita disuruh mengatupkan bibir dan gigi sehingga film terfiksasi.
Arah sinar horiDontal tegak lurus terhadap film dengan titik bidik pada glabelo
al&eolar line menuju tengah film. $arak fo%us ke film F22 %m , eksposi saat diam.
Kriteria : tampak gambaran tulang hidung sedikit superposisi dengan tulang frontal
dan gigi atas.
TEKNIK RADIOGRAFI OSS MANUS 6 OSS WRIST 2OINT
ANATOMI TULANG MANUS
#ulang manus terdiri atas 81 tulang, !ang dibagi menjadi:
0 (tiga kelompok ( bagian :
F. Phalanges ( tulang jari tangan
Phalang mempun!ai batang dan dan dua ujung
batangn!a menge%il diarah ujung distal
terdapat FH (empat belas phalang dibentuk oleh *(lima bagian tulang !ang
berhungan dengan meta%arpal, tiga pada tiap jari dan dua pada ibu jari
8. Meta%arpal ( tulang telapak tangan
terdapat * (lima tulang metakarpal
setiap tulang mempun!ai batang dan dua ujung
ujung !ang bersendi dengan tulang karpal disebut ujung karpal dan
membentuk sendi karpo metakarpal
pada ujung distal bersendi dengan phalang (meta%arpophalangeal joint