Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STAPHYLOCOCCUS, PENYEBAB RACUN ENTEROTOKSIN


Oleh:
IVAN ANDESKA MARPAUNG
050900!009
"RAN#O SI$ABAT
050900!0!
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
"AKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRI%I$AYA
INDRALAYA
&0'
I( PENDAHULUAN
(( L)*)+ Bel),)-.
Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan
kimia yang merugikan bagi organisme hidup. Dari definisi diatas, jelas terlihat
bahwa dalam Toksikologi terdapat unsur-unsur yang saling berinteraksi dengan
suatu cara-cara tertentu untuk menimbulkan respon pada system biologi yang
dapat menimbulkan kerusakan pada system biologi tersebut. Salah satu unsur
Toksikologi adalah agent-agent kimia atau fisika yang mampu menimbulkan
respon pada system biologi. Selanjutnya cara-cara pemaparan merupakan unsur
lain yang turut menentukan timbulnya efek-efek yang tidak diinginkan ini. Toksin
merupakan suatu senyawa ataupun suatu zat yang apabila masuk ke dalam
kehidupan organisme akan berbahaya, baik dalam jangka panjang maupun dalam
jangka pendek.
Di negara negara yang telah maju, air susu dan hasil hasil olahannya
menimbulkan masalah bagi kesehatan masyarakat dengan adanya berbagai
penyakit yang ditularkan melalui air susu dan hasil hasil olahannya. enyakit
penyakit tersebut dapat berupa penyakit infeksi atau keracunan. Di antara penyakit
penyakit keracunan itu, keracunan enterotoksin kuman Staphylococcus aureus
merupakan kasus yang sering terjadi. !nterotoksin diproduksi oleh berbagai
macam bakteri, termasuk organisme penyebab keracunan makanan seperti
Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Salmonella enteriditis , dan Vibrio
cholerae. Disebut enterotoksin karena menyebabkan gastroenteritis.
"eracunan ini disebabkan oleh toksin yang dibentuk Staphylococcus
aureus yang hidup secara bebas di lingkungan kehidupan manusia atau hewan.
"eracunan enterotoksin terjadi akibat air susu atau hasil hasil olahannya
tercemar kuman Staphylococcus aureus. encemaran itu terjadi akibat hygine
yang tidak sempurna.
Tulisan ini bertujuan menguraikan tentang racun enterotoksin, bagaimana
racun ini bekerja pada tubuh manusia, dan informasi penting terkait racun
tersebut.
(& T/0/)- Pe-/l12)-
#akalah ini bertujuan untuk mengkaji tentang keracunan oleh enterotoksin
dan memberikan informasi yang penting mengenai enterotoksin baik mengenai
mekanisme keracunan hingga penanganannya.
II( ISI MAKALAH
&(( Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus adalah bakteri non motil, gram positif, berbentuk
bulat, dan biasanya bergerombol seperti anggur dalam bentuk tidak teratur,
berpasangan, maupun tunggal. $akteri ini berdiameter %.& to '.% (m pada
perbesaran mikroskop '%%%) 3$reemer et al., *%%+,. Staphylococcus aureus
bersifat katalase positif, anaerob fakultatif, dan membentuk koloni yang licin,
bulat dan cembung pada media agar. $akteri ini biasanya memproduksi enzim
koagulase, memfermentasi manitol, termonuklease positif dan memfermentasi
bermacam jenis gula dan membentuk asam tetapi tidak membentuk gas -.ay,
*%%%,. /ambar Staphylococcus aureus di bawah mikroskop pada perbesaran
'%%%) disajikan dalam /ambar '.

"arekteristik penting dari Staphylococcus aureus adalah pembentukan
pigmen koloni yang umumnya berwarna kuning keemasan, dan betahemolisis
positif pada blood agar. ada umumnya, Staphylococcus aureus tumbuh pada
kisaran suhu 0-+012 dengan suhu optimum untuk pertumbuhan 3%-30 12.
!nterotoksin dihasilkan antara suhu '%12 sampai dengan +412, dengan suhu
optimum 3&-+&12. roduksi enterotoksin dapat berkurang pada suhu *%-*&12.
roduksi enterotoksin tidak akan terjadi pada suhu di bawah '%12 .
Staphylococcus aureus tumbuh pada kisaran p5 yang luas dari +,*-6,3 dengan
pertumbuhan optimal dan produksi enterotoksin terjadi pada p5 4-0 dan
dipengaruhi oleh kondisi atmosfer, sumber karbon, sumber nitrogen dan kadar
garam. $akteri ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap konsentrasi
garam.
Staphylococcus aureus mempunyai ketahanan yang cukup tinggi pada
kondisi pembekuan, pengeringan dan pemanasan -www.fooddoctors.com,.
$akteri ini tahan pada lingkungan beku sampai beberapa tahun dan tahan
pengeringan selama beberapa minggu. Sel 7egetatif Staphylococcus aureus dapat
diinakti7asi pada suhu 8 +412 namum sporanya masih mampu bertahan pada
pemanasan '%%-'*%12.
Staphylococcus aureus memerlukan komponen organik sebagai sumber
nutrisinya. 9utrisi yang dibutuhkan antara lain asam amino sebagai sumber
nitrogen, tiamin dan asam nikotinat sebagai sumber 7itamin $. #onosodium
/lutamat -#S/, berperan sebagai sumber 2, 9, dan sumber energi dalam kondisi
pertumbuhan aerob pembentukan enterotoksin -.ay, *%%%,.
Secara umum, Staphylococcus aureus tidak kuat bersaing dengan
mikroorganisme lainnya sehingga bakteri ini tidak mempunyai peran yang berarti
pada bahan pangan yang tidak dimasak. :kan tetapi, dalam bahan pangan yang
telah dimasak atau diasinkan, dimana mikroorganisme yang lain telah rusak
selama pemanasan atau pertumbuhannya terhambat oleh konsentrasi garam, sel
Staphylococcus aureus dapat terus berkembang mencapai tingkat yang
membahayakan. "eracunan bahan pangan yang tercemar Staphylococcus aureus
umumnya berhubungan dengan produk pangan yang telah dimasak terutama
daging dan ayam -.ay, '664,.
Sumber utama kontaminasi makanan oleh Staphylococcus aureus adalah
dari manusia. "ebanyakan Staphylococcus aureus terdapat pada tangan pekerja
sebagai komponen mikroflora endogen, dan juga terdapat pada saluran hidung dan
tenggorokan -!ley, '66*,. Staphylococcus aureus juga mungkin ada di udara,
debu, air, susu, pangan, peralatan pangan, dan permukaan lingkungan -;SD:,
*%%',. #enurut Deshpande -*%%*,, Staphylococcus aureus dapat berpindah lewat
bersin, batuk, kontak jari, kontak bibir, gigitan, dan sapu tangan. Selain itu
beberapa strain Staphylococcus aureus juga dapat membentuk koloni pada
peralatan dan lingkungan tempat pengolahan makanan -$lackburn dan #c 2lure,
*%%*,.
$erdasarkan sumbernya S. aureus dibedakan atas human biotype dan
animal biotype. S. aureus human bitype yang diisolasi dari manusia ataupun
hewan bersifat membentuk enterotoksin, sedang animal biotype yang diisolasi
dari hewan tidak membentuk enterotoksin.
&(& Ke+)4/-)- Staphylococcus aureus
<stilah keracunan pangan merujuk pada tiga istilah yaitu infeksi,
intoksikasi, dan toksikoinfeksi. "eracunan pangan melalui infeksi terjadi karena
konsumsi pangan atau minuman yang mengandung bakteri enteropatogenik atau
7irus. Sel bakteri patogen masuk kedalam saluran pencernaan lalu tumbuh dan
menggandakan diri kemudian mengakibatkan keracunan. 2ontoh mikroorganisme
yang menyebabkan keracunan melalui infeksi adalah Salmonella dan 7irus
5epatitis :. <ntoksikasi adalah tertelannya toksin yang dihasilkan oleh bakteri
patogen pada pangan ke dalam saluran pencernaan. Dalam hal ini tidak diperlukan
sel 7egetatif selama konsumsi untuk terjadinya keracunan. 2ontoh
mikroorganisme penyebab intoksikasi adalah Staphylococcus aureus.
Toksikoinfeksi disebabkan tertelannya sel 7egetatif bakteri patogen yang
mengontaminasi pangan dan minuman ke dalam saluran pencernaan. ;mumnya,
sel bakteri bersporulasi atau mati kemudian menghasilkan toksin penyebab
keracunan. 2lostridium perfringens adalah salah satu contoh bakteri penyebab
keracunan melalui toksikoinfeksi -=ay dan $hunia, *%%>,
:da berbagai macam penyebab kasus keracunan pangan. ertama,
keracunan pangan disebabkan karena penggunaan suhu yang kurang cukup baik
selama pemanasan, pendinginan, ataupun penyimpanan. emanasan dan
pendinginan yang tepat bertujuan mereduksi jumlah mikroba sampai 4 siklus log,
dan tidak memberikan kondisi yang mendukung untuk germinasi spora dan
produksi toksin. "edua, keracunan makanan disebabkan rendahnya praktik
hygiene. Terakhir, keracunan pangan karena kontaminasi silang dari bahan
mentah, pangan olahan, ataupun peralatan pengolahan pangan -?orsythe, *%%%,.
"eracunan pangan karena Staphylococcus aureus terjadi melalui
intoksikasi. "eracunan pada manusia disebabkan oleh konsumsi enterotoksin
yang dihasilkan oleh beberapa strain Staphylococcus aureus di dalam makanan,
biasanya karena makanan tersebut tidak disimpan pada suhu yang cukup tinggi
-84%12, atau cukup dingin -@0.*12, -=ay dan $hunia, *%%>,.
"emampuan strain Staphylococcus aureus untuk tumbuh dan
memproduksi enterotoksin pada kisaran kondisi lingkungan yang luas, ketahanan
panas toksin, dan penanganan yang salah menjadi penyebab utama kasus
keracunan pangan di berbagai dunia. Staphylococcus aureus menghasilkan
enterotoksin yang menyebabkan gastroenteritis. .umlah sel yang diperlukan oleh
Staphylococcus aureus untuk menghasilkan racun yang cukup sehingga bersifat
meracuni adalah '%4 2?;Ag -=ay dan $hunia, *%%>,.
&(' C)+) Ke+0) E-*e+5*5,21- 6)l)7 T/8/h
!nterotoksin tergolong dalam gastroenteritis. /astroenteritis atau =adang
lambung dan usus -bahasa <nggrisB gastric flu, stomach flu, adalah suatu jenis
peradangan yang terjadi pada saluran pencernaan, terutama pada lambung dan
usus kecil, dan mengakibatkan diare akut.
eradangan dapat disebabkan oleh paparan makanan dan air yang
terkontaminasi, atau oleh infeksi beberapa jenis 7irus atau bakteri, parasit dan efek
samping dari diet berlebih dan pengobatan. !nterotoksin adalah eksotoksin yang
akti7itasnya mempengaruhi usus halus, sehingga umumnya menyebabkan sekresi
cairan secara berlebihan ke dalam rongga usus, menyebabkan diare dan muntah-
muntah. !nterotoksin masuk ke dalam tubuh melalui proses intoksikasi.
<ntoksikasi adalah tertelannya toksin yang dihasilkan oleh bakteri patogen pada
pangan ke dalam saluran pencernaan. !nterotoksin menyebabkan infeksi pada sel-
sel, merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada /astroenteritis akut.
Sebagai contoh efek akut dari enterotoksin yakni diare. #ekanisme dasar
penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic -makanan yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus
berlebihan sehingga timbul diare ,. Selain itu menimbulkan gangguan sekresi
akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat
kemudian terjadi diare.
!nterotoksin yang dihasilkan oleh V. cholerae adalah penyebab kolera.
Toksin tersebut akan mengaktifkan enzim siklik adenilase yang mengubah :T
menjadi c:# sehingga c:# menjadi berlebihan dan menyebabkan ion klorida
serta bikarbonat dikeluarkan dalam jumlah besar dari sel mukosa ke dalam rongga
usus. 5al tersebut menyebabkan dehidrasi pada penderia kolera.
&(9 E:e,, Ge0)l), 6)- Pe-)-.)-)- E-*e+5*5,21-
:pabila manusia mengkonsumsi air susu atau hasil olahan yang
mengandung enterotoksin, maka setelah dua sampai empat jam akan terlihat
gejala keracunan berupa mual, muntah, kejang perut, diare, pusing, dan panas
dingin. /ejala ini akan hilang setelah *+ 0* jam, tetapi pada kasus yang parah
dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh penderita.
Tindakan terhadap penderita berupa usaha untuk mengurangi rasa sakit
dengan memberikan obat penenang, mencegah kehilangan cairan tubuh dan dapat
diberikan antioksidan yang membunuh akti7itas biologis enterotoksin.
&(5 Be8e+);) K)2/2 Ke+)4/-)- E-*e+5*5,21-
Di dalam laporan Dack -'6&4,, yang dikutip :nggeloti -'6>%, dikatakn
bahwa gejala keracunan telah terjadi pada orang setelah memakan keju yang telah
disimpan lama. /ejala yang sama terjadi di $elgia setelah memakan daging sapi
yang dimasak tidak sempurna.
Di :ustralia, selama tahun '6&& '64>, dilaporkan '0& kasus pembusukan
makanan kaleng yang mana +4 kasus terjadi akibat pencemaran sebelum diolah,
4+ kasus akibat pencemaran setelah diolah dan 4' kasus akibat faktor pembusuk
selain kuman. Dari berbagai kasus keracunan enterotoksin S. aureus di :S,
sebagian besar terjadi setelah mengkonsumsi makanan berprotein tinggi.
&(! T1;e < *1;e E-*e+5*5,21-
!nterotoksin S. aureus adalah bentuk toksin yang dibentuk secara
ekstraselluler pada lingkungan yang kaya akan protein, karbohidrat dan 2C* di
bawah suhu 3% 30 12. !nterotoksin ini bersifat antigen lemah yang mana
antibodi spesifik terhadap setiap tipe enterotoksin dapat dibentuk dengan
menyuntikkan enterotoksin secara bertahap pada hewan. $erdasarkan sifat
antigeniknya, 2asman et al. -'643, dan $ergdoll -'64&,, yang dikutip :nggelotti
membedakan enterotoksin atas tipe :, $, dan 2', 2*, D, !, dan ?.
&(= Pe-e-*/)- E-*e+5,21- 6)l)7 M),)-)-
2ara yang tepat untuk mendiagnosa keracunan makanan oleh enterotoksin
S. aureus adalah dengan memisahkan enterotoksin tersebut dari bahan makanan
yang menyebabkan keracunan. 5al ini dilakukan karena tidak adanya ciri khas
untuk mengatakn S. aureus membentuk enterotoksin. #eskipun demikian, 6*
persen S. aureus yang membentuk enterotoksin bersifat menggumpalkan protein
dan 63 persen mempunyai D9-ase yang tahan terhadap pemanasan. ;ntuk
mengetahui kehadiran enterotoksin di dalam makanan dilakukan dengan metoda
=<: dan !D<S:.
&(> D)?) T)h)- E-*e+5*5,21-
!nterotoksin S. aureus masih aktif pada pemanasan '%%12 selama '& menit.
emanasan enterotoksin di dalam buffer posfat p5 +,% 0,3 selama '4 jam pada
suhu 4%2 tidak mempengaruhi akti7itas biologis enterotoksin. !ntertoksin yang
disimpan pada suhu +2 tahan selama satu tahun lebih, sedang penyimpanan pada
suhu kamar selama satu tahun lebih merusak enterotoksin. Tripsin, chimotripsin,
rennin dan papain tidak mampu merusak enterotoksin, sedang ficin, crude
protease dan pepsin dapat merusak enterotoksin pada p5 *.
BAB III
PENUTUP
'( Ke217;/l)-
- Staphylococcus aureus merupakan mikroorganisme yang pada umumnya
penyebab kasus keracunan makanan.
- !nterotoksin merupakan zat racun yang paling sering diproduksi oleh S.
aureus karena dilihat berdasarkan kemampuan pembentukan pada suhu dan
beberapa faktor kimia fisika yang lain sangat mendukung terjadinya
kontaminasi toksin ini.
'(& S)+)-
erlu dilakukan usaha-usaha pencegahan keracunan enterotoksin bagi
produsen terutama yang produknya berbahan baku asam amino yang tinggi agar
konsumen dapat terhindar dari bahaya enterotoksin. encegahan dapat ditekankan
pada saat proses penyimpanan produk karena pada saat itulah pada umumnya
apabila stabilitas suhu tidak baik S. aureus dapat memproduksi enterotoksin.
DA"TAR PUSTAKA
httpBAAwww.conectiEue.comAgetFupdatedAarticle.phpGarticleFidH4'%
/uyton, :.2. alih bahasa oleh :ndrianto, . '66*, #ekanisme enyakit -5uman
hysiologi and #echanisms of Disease,. !/2 enerbit $uku "edokteran. .akarta.
5ardinsyah dan =imbawan, *%%%. :nalisis $ahaya dan encegahan "eracunan
angan. ergizi angan <ndonesia, :T< dan <$ bekerjasama dengan royek
259-3, Dirjen endidikan Tinggi, .akarta
Iinarno, ?/, '660. "eamanan angan. .akarta
:nonim, *%'%.httpBAAid.wikipedia.orgAwikiA!nterotoksin Selasa, 4-'%-*%'%

Anda mungkin juga menyukai